Anda di halaman 1dari 7

REVIEW PENGEMBANGAN PERUSAHAAN AGRIBISNIS PT MITRA

KERINCI

Diajukan sebagai syarat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen


Agroindustri dan Mutu Produk Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Jember

Dosen Pengampu:
Intan Kartika Setyawati, S.P., M.P.

Disusun Oleh:
Lilyani Tengady 181510601094

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategi merupakan seni dan pengetahuan untuk
merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsional yang membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Manajemen
strategi terdiri dari tiga tahapan, yakni tahap perumusan strategi, tahap
implementasi strategi, dan tahap evaluasi strategi. Aktivitas yang diperlukan
adalah pengembangan misi perusahaan, mengenali ancaman serta peluang
perusahaan, menetapkan kekurangan dan kelemahan, menetapkan objektif
jangka panjang, menghasilkan alternatif strategi, dan menetapkan strategi pokok
(Cahyani, 2017).
Perusahaan Perkebunan sebagai suatu entitas bisnis selalu dihadapkan
dengan persaingan bisnis yang sangat ketat, khususnya di era persaingan global
dan revolusi industri 4.0. PT. Mitra Kerinci adalah produsen teh yang fokus
terhadap produksi teh hijau untuk dapat bersaing dengan kompetitor utama
PTPN. PT. Mitra Kerinci masih berada di peringkat ke 3 secara total produksi teh
dan menduduki peringkat pertama produksi Teh Hijau dari kebun negara. PT.
Mitra Kerinci, sebagai entitas bisnis yang bergerak di bidang agribisnis teh harus
mampu bertahan dan beradaptasi dengan berbagai keadaan seperti globalisasi
yang mengakibatkan peningkatan pertumbuhan dalam sektor ekonomi dengan
sangat tajam, hal ini mengharuskan perusahaan untuk tetap konsisten dan harus
dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan dan permintaan pasar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Visi dan Misi PT Mitra Kerinci?
2. Bagaimana strategi pengembangan perusahaan agribisnis PT Mitra Kerinci?
3. Apa yang dimaksud dengan rantai nilai?
4. Bagaimana rantai nilai perusahaan PT Mitra Kerinci?
5. Bagaimana strategi daya saing dan agile PT Mitra Kerinci?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Visi dan Misi PT Mitra Kerinci
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan perusahaan agribisnis PT Mitra
Kerinci
3. Untuk mengetahui pengertian dari rantai nilai
4. Untuk mengetahui rantai nilai perusahaan PT Mitra Kerinci
5. Untuk mengetahui strategi daya saing dan agile PT Mitra Kerinci
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Visi dan Misi Perusahaan


Visi Perusahaan
“Menjadi perusahaan Agribisnis Teh terbaik di tingkat regional dengan
basis industri teh. “Terbaik” dipahami sebagai “memiliki kinerja di atas rata-rata
kelompok industri yang beroperasi secara efektif dan efisien serta siap
menghadapi tantangan”

Misi Perusahaan
1. Menghasilkan teh dengan kualitas-kualitas terbaik melalui produksi yang
efektif, efisien, dan ekonomis untuk memastikan pertumbuhan profitabilitas
dan keberlangsungan perusahaan
2. Menerapkan Good Agriculture Practices di lahan dengan agroklimat
potensial, diolah secara Good Manufacturing Practices menggunakan energi
terbarukan untuk menghasilkan teh dengan cita rasa terbaik
3. Selalu mengimplementasi inovasi dan kreasi di semua lini
4. Menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan menjadi tempat
berkinerja terbaik dengan selalu memanusiakan manusia dalam semua aspek
kegiatan perusahaan
5. Menjadi mitra usaha terbaik bagi semua stake holders baik di bidang
agribisnis, energi terbarukan maupun agrohusbandry

2.2 Strategi Pengembangan yang dilakukan oleh PT Mitra Kerinci


PT Kerinci dalam menghadapi ketatnya persaingan di agroindustri teh,
melakukan beberapa strategi. Strategi tersebut didapatkan berdasarkan analisis
mengunakan matriks SWOT, yakni:
a. Strategi SO
Alternatif yang diterapkan pada strategi SO adalah, (1) pengembangan usaha
retail melalui kerjasama dengan perusahaan yang bergerak dalam bisnis
retail, (2) Pengembangan usaha produk teh special, (3) Pengembangan
agrowisata dan agrohusbandary sebagai value added agroindustri teh melalui
kerja sama dengan pihak ketiga, (4) Peningkatan kapasitas produksi dan
kapasitas pengolahan teh hijau dan teh special, dan (5) Pengembangan
produk dengan inovasi produk untuk menciptakan produk yang sesuai
dengan selera pelanggan
b. Strategi ST
Alternatif yang digunakan dalam strategi ini adalah meningkatkan
pengetahuan pelanggan mengenai teh dan manfaatnya, serta meningkatkan
kapasitas produksi pucuk segar dengan intensifikasi dan ekstensifikasi
c. Strategi WT
Alternatif yang digunakan dalam strategi ini adalah dengan meminimalkan
kelemahan perusahaan untuk menghindari berbagai ancaman, yaitu dengan
(1) Pengembangan usaha pembangkit listrik tenaga air untuk keperluan
sendiri, (2) Meningkatkan kualitas bahan baku dan konsistensi mutu teh
kering

2.3 Pengertian Rantai Nilai


Menurut Ikhwana (2017), rantai nilai diartikan sebagai aktivitas dengan
tahapan yang diawali dengan rencana atau gagasan dan ditindaklanjuti melalui
kegiatan usaha dengan hasil berupa barang atau jasa yang bernilai tambah dan
dapat digunakan oleh konsumen. Nilai tambah yang diberikan dalam produksi
digunakan sebagai peluang untuk meningkatkan keuntungan pada setiap
manufaktur dengan mencatat setiap peluang yang ada pada setiap nilai produk
tersebut. Rantai nilai suatu produk dijelaskan dalam rangkaian aktivitas yang
menghasilkan nilai bagi penerima di setiap tahapannya mulai dari pengolahan
bahan baku sampai produk jadi. Oleh karena itu, rantai nilai dipahami sebagai
rangkaian bisnis yang menciptakan nilai bagi penerima manfaat produk dengan
mempertimbangkan kontribusi dari semua rangkaian aktivitas bisnis tersebut.

2.4 Kondisi Rantai Nilai Pengembangan Agribisnis Teh PT Mitra Kerinci


PT Mitra Kerinci dalam pengembangannya melakukan beberapa aktivitas
utama, yaitu:
- Kerjasama dengan perkebunan rakyat.
PT Mitra Kerinci melakukan kontrak jual beli pucuk dari kebuh teh rakyat
melalui Koperasi Sepuluh Jurai Saiyo (SJS). Pucuk yang didapatkan dari
perkebunan rakyat adalah sebesar 700 – 1.500 kg perharinya.
- Melakukan rekanan perusahaan.
PT Mitra Kerinci melakukan kemitraan dengan pemasok di luar
perusahaan yaitu kebun rakyat, pemasok input produksi, pemasok mesin
pabrik, mesin petik dan kendaraan, pemasok bahan kemasan, pemasok
bahan campuran, dan sebagainya.
- Produksi dan Operasi.
Kegiatan produksi PT Mitra Kerinci berfokus pada pengolahan teh hijau,
teh hitam, dan special tea. Proses produksi PT Mitra Kerinci berorientasi
pasar dan menetapkan sistem good agriculture practices, good
manufacturing practices, dan HACCP. Selain itu juga dilakukan pengawasan
pabrik beripa quality control dan quality assurance mulai dari penyediaan
bahan baku sampai dengan pengemasan.
- Pemasaran produk.
Sistem pemasran PT Mitra Kelinci adalah dengan melakukan komunikasi
dua arah dengan konsumen, sebab keinginan PT Mitra Kerinci adalah untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pangsa pasar PT Mitra
Kerinci adalah exportir, tea packer, pabrik ready to drink tea, café, dan tea
house dengan sistem penjualan direct selling.
2.5 Strategi Perusahaan agar dapat berdaya saing dan agile
Menurut Tussifah (2017), Agile manufacturing merupakan metode yang
diterapkan dalam perusahaan yang berdasarkan kapabilitas dan sumber
keunggulan kompetitif perusahaan untuk merespon lingkungan yang dinamis dan
makin kompetitif dan tuntutan konsumen akan produk dan jasa yang diberikan
oleh perusahaan. Teknologi informasi merupakan fasilitator yang dibutuhkan
dalam implementasi strategi agile manufacturing. Tiga sumber daya mendasar
pada agile manufacturing yaitu manajemen organisasi dan struktur organisasi
yang inovatif, tenaga kerja yang terlatih, memiliki motivasi dan teknologi yang
fleksibel.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan Agile Manufacture adalah
- Peraturan pemerintah
- Customer prosperity
- Masyarakat dan Informasi
- Kooperasi
- Fitness for change
- Teknologi
- Reenginering
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan daya saing dan agile, PT Mitra Kerinci
dapat menerapkan alternatif sebagai berikut:
- Diferensiasi yang dilakukan oleh PT Mitra Kerinci adalah dengan melakukan
pengembangan usaha agrowisata dan agrohusbandary
- Biaya rendah dilakukan PT Mitra Kerinci dengan mematok harga yang rendah
dan kualitas yang menjadi ciri khas dari perusahaan
- Fokus yang dilakukan oleh PT Mitra Kerinci adalah dengan memusatkan
perhatian pada kelompok pembeli di semua usia dan melakukan pemasaran
ke luar negeri secara selektif
BAB 3. PENUTUP
1. Visi PT Mitra Kerinci adalah “Menjadi perusahaan Agribisnis Teh terbaik di
tingkat regional dengan basis industri teh. “Terbaik” dipahami sebagai
“memiliki kinerja di atas rata-rata kelompok industri yang beroperasi secara
efektif dan efisien serta siap menghadapi tantangan”. Misi dari PT Mitra
kerinci adalah berfokus pada produksi yang efektif, efisien, dan ekonomis;
menerapkan GAP; mengimplementasikan inovasi dan kreasi; menghasilkan
SDM yang unggul; dan menjadi mitra usaha terbaik.
2. Strategi yang digunakan oleh PT Mitra Kerinci adalah dengan melakukan
Strategi SO, Strategi ST, dan Strategi WT. Strategi SO menyangkut
pengembangan produk dan kapasitas produksi. Startegi ST menyangkut
peningkatan pengetahuan pelanggan dan intensifikasi serta ekstensifikasi.
Strategi WT dilakukan untuk meminimalkan kelemahan perusahaan dan
menghindari ancaman.
3. Rantai nilai adalah aktivitas dengan tahapan yang diawali dengan rencana
atau gagasan dan ditindaklanjuti melalui kegiatan usaha dengan hasil berupa
barang atau jasa yang bernilai tambah dan dapat digunakan oleh konsumen.
4. Kondisi rantai nilai pada PT Mitra Kerinci adalah dengan melakukan aktivitas
utama, yaitu kerjasama dengan perkebunan rakyat, melakukan rekanan
perusahaan, produksi dan operasi, dan pemasaran produk.
5. Strategi untuk meningkatkan daya saing dan agile adalah dengan melakukan
diferensiasi dengan melakukan usaha agrowisata dan agrohusbandary,
memberikan biaya rendah, dan berfokus pada segmentasi pasar tertenru.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, U. E. 2017. Analisis Strategi Pengembangan Agribisnis Salak di


Kabupaten Tapanuli Selatan. Kolegial, 5(1): 36-50.

Elvitriadi, Z.A.R. 2020. Strategi Pengembangan Agribisnis PT Mitra Kerinci. Mirai


Management, 6(1): 171-201

Ikhwana, A. 2017. Analisis dan Strategi Penambahan Nilai Jual Komoditas Kopi
melalui Penataan Rantai Nilai Komoditas Kopi. Kalibrasi, 15(1): 1-8.

Tussifah, H. 2017. Strategi Bersaing dengan Agile Manufacturing. Al Tijarah, 3(1):


15-28.

Anda mungkin juga menyukai