Anda di halaman 1dari 8

Persona, Jurnal Psikologi Indonesia

Mei 2014, Vol. 3, No. 02, hal 148 - 155

Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan


Dan Kinerja Guru

Mohammad Zulkifli Arif Darmawan Edy Sutrisno


Alumni Doktor Ilmu Adm. Guru Besar FISIP Guru Besar FISIP
Untag Surabaya Untag Surabaya Untag Surabaya
e-mail: zulkiflimohammad57@yahoo.com.id e-mail: arif@untag-sby.ac.id e-mail: prof_trisnoedy@untag-sby.ac.id

Abstract. This cross-sectional study empirically examines the motivation and certification
as antecedent welfare and performance of teachers and welfare as antecedent performance.
Slovin formulation is used to take a sample of 244 teachers. Samples were taken from a
population of 624 teachers who are already certified. Testing the model fit using Structural
Equation Modeling. The test results demonstrate the value of χ2 = 449.163; p = 0.542;
RMSEA = 0.000; GFI = 0.901; AGFI = 0.884; CMN / DF = 0.991; TLI = 1.001, and; CFI
= 1.000. Results Analysis of Moment Structures / AMOS all support the model fit
hypothesis. The findings of the study stated motivation and certification plays an important
role in efforts to enhance the welfare and performance of teachers. Teacher performance
can be predicted through the welfare of teachers. The research findings will be discussed in
the context of motivational teacher certification program.
Keywords: motivation, certification, welfare, performance

Abstrak. Crossectional Study ini secara empiris memeriksa motivasi kerja dan sertifikasi
sebagai antaseden kesejahteraan dan kinerja guru dan kesejahteraan sebagai antaseden
kinerja. Rumusan Slovin digunakan untuk mengambil 244 sampel guru. Sampel diambil
dari populasi 624 guru yang sudah bersertifikasi. Pengujian model fit menggunakan
Structural Equation Modeling. Hasil uji memperlihatkan nilai χ2 = 449,163; p = 0,542;
RMSEA = 0,000; GFI = 0,901; AGFI = 0,884; CMN/DF = 0,991; TLI = 1,001, dan; CFI =
1,000. Hasil Analysis of Moment Structures/ AMOS tersebut semuanya mendukung
hipotesis model fit. Temuan penelitian menyatakan motivasi kerja dan sertifikasi berperan
penting dalam upaya mempertinggi kesejahteraan dan kinerja guru. Kinerja guru dapat
diprediksi melalui kesejahteraan guru. Temuan-temuan penelitian akan dibahas dalam
konteks program motivasional sertifikasi guru.
Kata kunci: motivasi, sertifikasi, kesejahteraan, kinerja

PENDAHULUAN pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memi-


liki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan
Guru berperan membantu perkembangan nasional (Undang Undang Nomor 14 Tahun
peserta didik mewujudkan tujuan hidup secara 2005).
optimal. Guru profesional adalah penentu utama Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
keberhasilan pendidikan. Guru dibina, dikem- kepada guru yang telah memenuhi standar pro-
bangkan dan diberi penghargaan yang layak. fesionalitas guru. Sertifikasi bertujuan mening-
Sertifikasi adalah program pemerintah Indo- katkan profesionalisme dan meningkatkan kese-
nesia untuk meningkatkan kualitas dan kinerja jahteran guru. Sertifikasi dilaksanakan dalam
guru (Mulyasa, 2005). Guru wajib memiliki bentuk penilaian protofolio. Penilaian meliputi
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat uji kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial

148
Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan Dan Kinerja Guru

dan kompetensi profesional. Portofolio adalah umumnya terkait aspek finansial, yaitu segera
sekumpulan informasi pribadi guru. Informasi mendapat tunjangan profesi.
berupa catatan dan dokumentasi pencapaian Penelitian lanjutan perlu mengembangkan
prestasi guru di bidang pendidikan (Dirjen model kinerja guru. Model akan mempertinggi
DIKTI, 2009). pemahaman kinerja guru dengan melibatkan
Guru yang kompeten dan memperoleh ke- variabel motivasi kerja, sertifikasi dan kesejah-
sejahteraan yang baik diharapkan memiliki teraan guru. Kesejahteraan adalah adanya rasa
kinerja tinggi (Muslich, 2007). Beberapa te- aman, tenteram dan makmur yang dirasakan
muan penelitian memperlihatkan hasil yang masyarakat secara bersama-sama. Kesejahtera-
tidak konsisten. Temuan-temuan penelitian an harus dapat memenuhi kebutuhan fisik,
yang mendukung program sertifikasi guru di- psikologi, sosial dan kerohanian. Kesejahteraan
antaranya adalah penelitian Koswara (2009) dapat diperoleh jika seseorang dapat mengakses
yang menunjukkan bahwa program sertifikasi pekerjaan, pendapatan, pangan, pendidikan,
mampu meningkatkan profesionalisme dan tempat tinggal, kesehatan dan lainnya (Khom-
mutu pengajaran guru. Demikian pula hasil san, 2007).
penelitian Purba (2010) juga memperlihatkan Proses sertifikasi menuju kinerja profesional
bahwa guru mampu berkinerja dengan baik dalam menjalankan tugas dan fungsi guru harus
setelah lolos uji sertifikasi. Penelitian Nuari diikuti dengan kenaikan kesejahteraan. Kesejah-
(2012) juga menunjukkan sertifikasi mampu teraan guru tercermin oleh pemanfaatan gaji
meningkatkan kinerja guru. Hasil penelitian dan insentif yang diperoleh. Kesejahteraan guru
Walujati (2013) juga menunjukkan sertifikasi di Indonesia yang rendah dapat mempengaruhi
guru dan variabel gaya kepemimpinan tranfor- kinerja guru, semangat pengabdian dan upa-
masional, motivasi guru dan budaya organisasi ya mengembangkan profesionalisme (Tilaar,
secara simultan mampu meningkatkan kinerja 2008). Variabel kesejahteraan memberi penje-
guru. lasan teoritis pelaksanaan sertifikasi untuk
Sebaliknya temuan-temuan penelitian yang meningkatkan kinerja guru.
tidak mendukungan program sertifikasi dianta- Motivasi adalah kekuatan dalam diri individu
ranya adalah hasil penelitian Ridwan (2010) yang mendorong dan menggerakkan individu
yang menunjukkan sertifikasi memiliki pe- melakukan kegiatan mencapai suatu tujuan
ngaruh yang rendah terhadap kinerja guru. (Sukmadinata, 2007). Motivasi yang rendah
Analisis perbandingan kinerja guru sebelum dan untuk meningkatkan kualitas diri menjelaskan
setelah lulus sertifikasi memperlihatkan rata- kinerja guru yang rendah. Guru tidak dituntut
rata kinerja guru pasca sertifikasi justru me- meneliti seperti pemberlakuan kepada dosen di
ngalami penurunan dibandingkan sebelum perguruan tinggi. Motivasi berperan memper-
sertifikasi. Demikian pula temuan penelitian tinggi kinerja guru (Mulyasa, 2007). Variabel
Nurcholis (2011) menunjukkan sertifikasi seca- motivasi akan mengisi kesenjangan pengaruh
ra langsung belum berdampak signifikan ter- pelaksanaan kebijakan sertifikasi terhadap ki-
hadap peningkatkan kinerja guru. Kesejahteraan nerja guru.
seharusnya memperoleh prioritas perhatian
untuk mempertinggi kinerja guru. Model Hipotesis
Temuan-temuan penelitian program sertifi-
Motivasi (X1)
kasi dan kinerja guru yang tidak konsisten me-
merlukan penelitian lanjutan. Fakta menunjuk- Motivasi kerja adalah kebutuhan yang paling
kan pembayaran tunjangan sertifikasi pada ting- dasar, kebutuhan yang harus dipuaskan orang
kat daerah tersendat karena faktor administrasi pertama kali adalah kebutuhan fisiologis. Kebu-
(Nurcholis, 2011). Guru yang lolos sertifi- tuhan tersebut diikuti oleh kebutuhan rasa
kasi kurang menunjukkan kinerja profesional aman, sosial, dan kebutuhan penghargaan. Indi-
(Lembaga Penelitian SMERU, 2008). Motivasi kator motivasi penelitian mengacu teori Maslow
guru untuk mengikuti program sertifikasi pada (dalam Melati dkk, 2013), yaitu:

149
Mohammad Zulkifli; Arif Darmawan dan Edy Sutrisno

X1.1 Pemenuhan kebutuhan fisiologis: makan, Z1 Memperoleh penghasilan di atas kebu-


minum, perumahan, pakaian. tuhan hidup minimum dan jaminan kese-
X1.2 Pemenuhan kebutuhan rasa aman: rasa jahteraan sosial
aman dan keselamatan Z2 Mendapatkan promosi dan penghargaan
X1.3 Pemenuhan kebutuhan sosial: kasih sa- sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
yang, dicintai, dihormati dan diakui. Z3 Memperoleh perlindungan dalam meng-
X1.4 Pemenuhan kebutuhan penghargaan: pe- hasilkan tugas dan hak atas kekayaan inte-
ngakuan, kebutuhan akan penghargaan lektual.
dan prestasi terhadap organisasi dan ling-
kungan. Kinerja Guru (Y)
X1.5 Pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri: Kinerja guru adalah kemampuan guru dalam
kebutuhan yang memperlihatkan kepri- melaksanakan tugas sebagai pengajar dalam
badian secara khusus, lain dari yang lain, rangka pembinaan terhadap peserta didik yang
dengan mengembangkan seluruh potensi didasarkan pada kecakapan dan kemampuan
yang dimiliki. untuk mencapai tujuan pembelajaran (Permen
Depdiknas, 2012).
Sertifikasi Guru (X2) Y1 Guru mampu memformulasikan tujuan
Sertifikasi guru adalah proses pemberian pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
penghargaan kepada guru yang telah memenuhi kurikulum
standar kualifikasi dan kompetensi sebagai Y2 Guru mampu menyusun bahan ajar secara
upaya peningkatan mutu guru (Syarafuddin, runut, logis, kontekstual, dan mutakhir
2008). Indikator sertifikasi guru mengacu pada Y3 Guru mampu merencanakan kegiatan
Istiarini dan Sukanti (2012), yaitu: pembelajaran yang efektif
X2.1 Kualifikasi akademik Y4 Guru memilih sumber belajar/ media
X2.2 Pendidikan dan pelatihan pembelajaran sesuai dengan materi dan
X2.3 Pengalaman mengajar strategi pembelajaran
X2.4 Perencanaan dan pelaksanaan pembela- Y5 Guru memulai pembelajaran dengan
jaran efektif
X2.5 Penilaian dari atasan dan pengawas Y6 Guru menguasai materi pembelajaran
X2.6 Prestasi akademik Y7 Guru menerapkan pendekatan.strategi
X2.7 Karya pengembangan profesi pembelajaran yang efektif
X2.8 Keikutsertaan dalam forum ilmiah Y8 Guru memanfaatkan sumber belajar/
X2.9 Pengalaman organisasi di bidang kepen- media dalam pembelajaran
didikan dan sosial Y9 Guru memicu dan/atau memelihara keter-
X2.10 Penghargaan yang relevan dengan bidang libatan siswa dalam pembelajaran
pendidikan Y10 Guru menggunakan bahasa yang benar
dan tepat dalam pembelajaran
Kesejahteraan Guru (Z) Y11 Guru mengakhiri pembelajaran dengan
Kesejahteraan guru adalah tata kehidupan efektif
dan penghidupan sosial materil maupun sprituil Y12 Guru merancang alat evaluasi untuk me-
yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan ngukur kemajuan dan keberhasilan belajar
dan ketentraman lahir batin yang memung- peserta didik
kinkan bagi setiap warga negara untuk menga- Y13 Guru menggunakan berbagai strategi dan
dakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmaniah, metode penilaian untuk memantau kema-
rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi juan dan hasil belajar peserta didik dalam
keluarga serta masyarakat dengan menjunjung mencapai kompetensi tertentu
tinggi hak-hak asasi manusia dan Pancasila Y14 Guru memanfatkan berbagai hasil
(Nurcholis, 2011). Indikator kesejahteraan guru penilaian untuk memberikan umpan balik
mengacu pada Rida dkk, (2013), yaitu: bagi peserta didik tentang kemajuan bela-

150
Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan Dan Kinerja Guru

jarnya dan bahan penyusunan rancangan Pertama di kota Mataram yang sudah berser-
pembelajaran selanjutnya. tifikasi.

Gambar 1 Model Hipotesis

Hipotesis Alat ukur


H1 : Motivasi kerja berpengaruh positip terha-
Motivasi kerja, sertifikasi guru, kesejahteraan
dap kesejahteraan guru dan kinerja guru diukur dengan skala sangat
H2 : Motivasi kerja berpengaruh positip terha-
tidak setuju (skor 1); tidak setuju (skor 2); ragu-
dap kinerja guru ragu (skor 3); setuju (skor 4), dan; sangat setuju
H3 : Sertifikasi berpengaruh positip terhadap(skor 5). Skala motivasi kerja terdiri dari 5
kesejahteraan guru pernyataan dengan bobot faktor > 0,5. Contoh
H4 : Sertifikasi berpengaruh positip terhadappernyataan, “Saya mendapatkan kebutuhan
kinerja guru yang layak dari sekolah.” Skala sertifikasi guru
H5 : Kesejahteraan berpengaruh positip terhadap
terdiri dari 10 pernyataan dengan bobot faktor >
kinerja guru 0,5. Contoh pernyataan, “Sertifikasi penting
bagi saya yang memiliki pengalaman
METODE mengajar,” Skala kesejahteraan guru terdiri dari
3 pernyataan dengan bobot faktor > 0,5. Contoh
Subjek Penelitian pernyataan, “Saya mendapatkan promosi sesuai
Subjek penelitian adalah 244 guru. Subjek dengan tugas dan prestasi kerja yang saya
diambil dengan teknik proportional random lakukan,” Skala kinerja guru terdiri dari 14
sampling dari 624 guru Sekolah Menengah pernyataan dengan bobot faktor > 0,5.

151
Mohammad Zulkifli; Arif Darmawan dan Edy Sutrisno

Contoh pernyataan, “Guru mampu menyusun


bahan ajar secara runut, logis, kontekstual.”
Hasil pengujian Construct Reliability dan
Variance Extracted alat ukur variabel penelitian
terangkum dalam tabel 1. Hasil pengujian
reliabilitas konsistensi internal untuk setiap
construct di atas menunjukkan hasil yang baik
dimana koefisien-koefisien Cronbach’s Alpha
yang diperoleh sebagian besar memenuhi Rules
Of Thumb yang disyaratkan, yaitu > 0,7 (Hair
dkk, 1998).

Tabel 1
Gambar 2 Measurment Model Modifikasi
Uji Construct Reliability dan Variance Extracted
Index
Tabel 2
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Modification Index

Pengujian Hipotesis
Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 3
yang menunjukkan:
1 Motivasi kerja berpengaruh positip terhadap
kesejahteraan guru, CR = 2,335 p < 0,05, H1
diterima.
2 Motivasi kerja berpengaruh positip terhadap
Measurement model adalah bagian dari SEM
kinerja guru, CR = 2,111 p < 0,05, H2
yang terdiri dari variabel laten (konstruk) dan
diterima.
beberapa variabel manifes (indikator). Tujuan
3 Sertifikasi guru berpengaruh positip terha-
pengujian adalah untuk mengetahui seberapa
dap kesejahteraan guru, CR = 3,787 p <
tepat variabel-variabel manifes dapat
0,05, H3 diterima.
menjelaskan variabel laten yang ada. Hasilnya
4 Sertifikasi guru berpengaruh positip ter-
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2 dan
hadap kinerja guru, CR = 3.413 p < 0,05, H4
tabel 2.
diterima.
5 Kesejahteraan guru berpengaruh positip
terha-dap kinerja guru, CR = 4,384 p < 0,05,
H5 diterima.

152
Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan Dan Kinerja Guru

Tabel 3 menuhi standar kualifikasi dan kompetensi


Tabel Antar Konstruk (Kunandar, 2007). Mulyasa (2007) menyatakan
sertifikat pendidik merupakan bukti formal
sebagai tenaga profesional, sedangkan sertifi-
kasi guru adalah suatu proses pemberian penga-
kuan bahwa seorang telah memiliki kompetensi
untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada
PEMBAHASAN satuan pendidikan tertentu setelah lulus uji
kompetensi yang diselenggarakan oleh suatu
Sekolah yang menerapkan kebijakan me- lembaga.
numbuhkan suasana motivasional dengan baik Hasil penelitian ini sesuai penelitian Istiarini
akan dapat meningkatkan kesejahteraan guru. dan Sukanti (2012) yang membuktikan sertifi-
Penerapan motivasi yang baik membuat guru kasi guru berpengaruh positip terhadap kesejah-
merasa keinginannya terpenuhi dengan baik jika teraan guru. Penelitian Melati, dkk (2013)
ada jaminan kesejahteraan profesi guru. menunjukkan dampak sertifikasi guru adalah
Motivasi adalah pemberian daya gerak yang meningkatkan kesejahteraan guru. Trianto dan
menciptakan kegairahan kerja agar seseorang Triwulan (2007) menyatakan perlunya dilaku-
bersedia bekerja sama, bekerja efektif dan kan sertifikasi guru dengan alasan untuk me-
terintegrasi dengan segala upayanya untuk men- ningkatkan kesejahteraan dan jaminan finansial
capai kepuasan (Hasibuan, 2011). Pemberian secara layak sebagai profesi yang akhirnya
motivasi dapat berupa kebutuhan fisiologis, menjadi target terciptanya kualitas pendidikan.
kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebu- Temuan penelitian Hurmaini (2011); Romli
tuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi (2012) menunjukkan pengaruh signifikan serti-
diri. fikasi guru terhadap kesejahteraan guru. Hal ini
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil didukung dengan peraturan Depdiiknas (2007)
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rida, yang menetapkan salah satu manfaat utama
dkk (2013) yang membuktikan ada pengaruh pelaksanaan sertifikasi guru adalah mening-
positip antara motivasi kerja dengan kesejah- katkan kesejahteraan guru. Hasil sertifikasi guru
teraan guru. Hasil dalam penelitian tersebut dapat digunakan untuk menentukan besarnya
menunjukkan bahwa motivasi memiliki penga- imbalan yang pantas diberikan kepada guru.
ruh yang signifikan yang positip terhadap kese- Sertifikasi guru menghindarkan guru hebat
jahteraan guru. Dengan kata lain bahwa sema- memperoleh imbalan kecil dan guru yang asal-
kin baik motivasi yang diterapkan di sekolah asalan mendapat imbalan besar.
maka akan mempengaruhi terhadap pening- Motivasi kerja berpengaruh positip terhadap
katan kesejahteraan guru. Temuan penelitian ini kinerja guru. Instansi pendidikan yang membe-
sesuai pendapat Hasibuan (2011) yang menya- rikan motivasi kepada guru dengan baik akan
takan tujuan pemberian motivasi salah satunya diikuti dengan peningkatan kinerja guru.
adalah meningkatkan kesejahteraan karyawan, Temuan penelitian ini sesuai dengan temuan-
dalam hal ini adalah kesejahteraan guru. Kese- temuan penelitian Rida, dkk (2013); Istiarini
jahteraan guru dapat dibentuk melalui motivasi. dan Sukanti (2012); Melati, dkk (2013), dan;
Semakin baik motivasi, maka kesejahteraan Agustina dan Sulaiman (2013) yang memper-
guru akan meningkat. lihatkan motivasi kerja berpengaruh positip
Sertifikasi guru berpengaruh positip terhadap terhadap kinerja guru. Motivasi merupakan
kesejahteraan guru. Praktik sertifikasi guru di kemauan untuk berjuang/ berusaha ke tingkat
sekolah akan meningkatkan kesejahteraan guru. yang lebih tinggi menuju tercapainya tujuan
Penerapan sertifikasi yang baik akan membuat organisasi (Muchlas, 2005). Motivasi adalah
guru merasa lebih nyaman dan memberi prio- variabel yang dapat mempengaruhi kinerja
ritas untuk sertifikasi. guru. Tujuan motivasi adalah meningkatkan
Sertifikasi guru adalah proses untuk membe- produktivitas kerja karyawan (Hasibuan, 2011).
rikan sertifikat kepada guru yang telah me-

153
Mohammad Zulkifli; Arif Darmawan dan Edy Sutrisno

Sertifikasi guru berpengaruh positip terhadap Hurmaini, M. (2011). Dampak pelaksanaan


kinerja guru. Instansi pendidikan yang membe- sertifikasi guru terhadap peningkatan kinerja
rikan sertifikasi kepada guru, maka akan diikuti guru dalam proses pembelajaran: Studi pada
dengan peningkatan kinerja guru. Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Jambi.
Temuan penelitian Hurmaini (2011); Romli Jurnal Media Akademika, 26, 4.
(2012) memperlihatkan sertifikasi guru berpe- Istiarini, R., & Sukanti. (2012). Pengaruh serti-
ngaruh positip terhadap kinerja guru. Trianto fikasi guru dan motivasi kerja guru terhadap
dan Triwulan (2007) menyatakan sertifikasi kinerja guru SMA Negeri 1 Sentolo Kabu-
guru perlu dilakukan dengan alasan untuk me- paten Kulon Progo Tahun 2012. Jurnal
ningkatkan kualitas dan kompetensi guru yang Pendidikan Akuntansi Indonesia, X, 1, 98 –
akan berdampak pada peningkatan kinerja guru. 113.
Kongklusinya adalah: motivasi kerja ber-
pengaruh terhadap kinerja guru. Kinerja guru Khomsan, A. (2007). Kemiskinan, kesejahtera-
yang baik akan memberikan insentif bagi mere- an dan kebahagiaan. Kompas. 18 Juni 2007,
ka baik secara psikologis ataupun secara 6.
finansial. Insentif tadi akan memberikan dam- Koswara, D. (2009). Studi dampak program
pak yang membahagiakan dan bagi kesejah- sertifikasi guru terhadap peningkatan profe-
teraan mereka. Selain variabel tersebut diatas, sionalisme dan mutu di Jawa Barat. Pene-
sertivikasi guru dengan konsekuensi logis, litian Hibah Fundamental. Bandung: Uni-
administratif, dan yuridisnya yaitu tunjangan versitas Pendidikan Indonesia.
profesi dengan nominal satu kali pokok gaji
jelas akan berdampak positif kerhadap kese- Kunandar. (2007). Guru profesional dan imple-
jahteraan guru. Selanjutnya, kesejahteraan guru mentasi kurikulum tingkat satuan pendi-
akan meningkatkan motivasi dan motivasi akan dikan. Jakarta: Gajah Grafindo Persada.
meningkatkan kinerja. Kinerja akan berhu- Lembaga Penelitian SMERU. (2008). Pelak-
bungan dengan insentif yang akan didapat, dan sanaan sertifikasi guru dalam jabatan 2007:
akhirnya akan berpengaruh lagi pada kesejah- Studi kasus di Provinsi Jawa Barat.
teraan.
Melati, F. K., Susilaningsih., & Sohidin. (2013).
DAFTAR PUSTAKA Pengaruh sertifikasi guru dan motivasi kerja
guru terhadap kinerja guru SMAN-5
Agustina, R., & Sulaiman. (2013). Hubungan Surakarta. Jurnal Jupe UNS, 2 1, 71-82.
motivasi dan kepuasan kerja dengan kinerja Muchlas, M. (2005). Perilaku organisasi.
guru pada SMA Negeri di Kabupaten Pidie. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Jurnal Sains Riset, 3, 1.
Mulyasa, E. (2005). Menjadi guru profesional.
Depdiknas. (2007). Peraturan Menteri Pendi- Bandung: Remaja Rosdakarya.
dikan Nasional Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Mulyasa, E. (2007). Kurikulum berbasis kompe-
Dalam Jabatan. Jakarta. Departemen Pendi- tensi. Bandung: Remaja Rodaskarya.
dikan dan Kebudayaan. Mulyasa, E. (2007). Standar kompetensi dan
Dirjen DIKTI. (2009). Sertifikasi Guru Dalam sertifikasi guru. Bandung: Remaja Rosda-
Jabatan. Buku 3 – Pedoman Penyusunan karya.
Portofolio. Jakarta. Direktorat Jenderal Muslich, M. (2007). Sertifikasi guru menuju
Pendidikan Tinggi Departeman Pendidikan profesionalisme pendidik. Jakarta: Bumi
Nasional. Aksara.
Hasibuan, M. S. P. (2001). Manajemen sumber Nurcholis, O. (2011). Analisis pengaruh pro-
daya manusia:pengertian. dasar, pengertian, gram sertifikasi guru terhadap kesejahteraan
dan masalah. Jakarta: Bumi Aksara. dan kinerja guru di lingkungan Kementrian
Agama Kota Jakarta Pusat. Tesis. Bandar

154
Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan Dan Kinerja Guru

Lampung: Program Pascasarjana Magister Sukmadinata, N. S. (2007). Landasan psikologi


Manajemen. Universitas Lampung. proses pendidikan. Bandung: Remaja Rosda-
Purba, D. S. (2010). Pengaruh program serti- karya.
fikasi guru terhadap kinerja guru sejarah di Syafaruddin. (2008). Efektivitas kebijakan pen-
SMA Negeri Se-Kabupaten Blitar. Karya didikan. konsep strategi dan aplikasi kebi-
Ilmiah. Malang: Universitas Muhammadiyah jakan menuju organisasi sekolah efektif.
Malang Jakarta: Rineka Cipta.
Rida, M., Dantes, N., & Dantes, K. R. (2013). Tilaar, H. A. R. (2008). Manajemen pendidikan
hubungan motivasi kerja, masa kerja dan nasional. kajian pendidikan masa depan.
kesejahteraan guru terhadap profesionalisme Bandung: Remaja Rosda Karya.
guru Sekolah Dasar Negeri di Gugus II Trianto. T., & Triwulan, T. (2007). Sertifikasi
Kecamatan Sukasada, e-Journal Program guru dan upaya peningkatan kualifikasi,
Pascasarjana Universitas Pendidikan Gane- kompetensi dan kesejahteraan. Jakarta: Pres-
sha, Program Studi Pendidikan Dasar, 3. tasi Pustaka.
Ridwan, E. H. (2010). Dampak sertifikasi terha- Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14.
dap kinerja guru di Jawa Barat. Jurnal 2005 tentang Guru dan Dosen.
Lembaga Penelitian, Universitas Pendidikan
Indonesia. Walujati, W. (2013). Analisis pengaruh serti-
fikasi guru, gaya kepemimpinan transfor-
Romli. (2012). Pengaruh sertifikasi guru terha- masional, motivasi terhadap kinerja guru
dap peningkatan kinerja guru pada Madrasah Sekolah Dasar di Unit Pelaksana Teknis Pen-
Aliyah Negeri Kota Kediri 3. Jurnal Ilmu didikan Dasar Sukun Kota Malang. Tesis.
Manajemen, Revitalisasi. 1, 1. 31-45. Malang: Universitas Merdeka.

155

Anda mungkin juga menyukai