379 1043 1 PB PDF
379 1043 1 PB PDF
Abstract. This cross-sectional study empirically examines the motivation and certification
as antecedent welfare and performance of teachers and welfare as antecedent performance.
Slovin formulation is used to take a sample of 244 teachers. Samples were taken from a
population of 624 teachers who are already certified. Testing the model fit using Structural
Equation Modeling. The test results demonstrate the value of χ2 = 449.163; p = 0.542;
RMSEA = 0.000; GFI = 0.901; AGFI = 0.884; CMN / DF = 0.991; TLI = 1.001, and; CFI
= 1.000. Results Analysis of Moment Structures / AMOS all support the model fit
hypothesis. The findings of the study stated motivation and certification plays an important
role in efforts to enhance the welfare and performance of teachers. Teacher performance
can be predicted through the welfare of teachers. The research findings will be discussed in
the context of motivational teacher certification program.
Keywords: motivation, certification, welfare, performance
Abstrak. Crossectional Study ini secara empiris memeriksa motivasi kerja dan sertifikasi
sebagai antaseden kesejahteraan dan kinerja guru dan kesejahteraan sebagai antaseden
kinerja. Rumusan Slovin digunakan untuk mengambil 244 sampel guru. Sampel diambil
dari populasi 624 guru yang sudah bersertifikasi. Pengujian model fit menggunakan
Structural Equation Modeling. Hasil uji memperlihatkan nilai χ2 = 449,163; p = 0,542;
RMSEA = 0,000; GFI = 0,901; AGFI = 0,884; CMN/DF = 0,991; TLI = 1,001, dan; CFI =
1,000. Hasil Analysis of Moment Structures/ AMOS tersebut semuanya mendukung
hipotesis model fit. Temuan penelitian menyatakan motivasi kerja dan sertifikasi berperan
penting dalam upaya mempertinggi kesejahteraan dan kinerja guru. Kinerja guru dapat
diprediksi melalui kesejahteraan guru. Temuan-temuan penelitian akan dibahas dalam
konteks program motivasional sertifikasi guru.
Kata kunci: motivasi, sertifikasi, kesejahteraan, kinerja
148
Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan Dan Kinerja Guru
dan kompetensi profesional. Portofolio adalah umumnya terkait aspek finansial, yaitu segera
sekumpulan informasi pribadi guru. Informasi mendapat tunjangan profesi.
berupa catatan dan dokumentasi pencapaian Penelitian lanjutan perlu mengembangkan
prestasi guru di bidang pendidikan (Dirjen model kinerja guru. Model akan mempertinggi
DIKTI, 2009). pemahaman kinerja guru dengan melibatkan
Guru yang kompeten dan memperoleh ke- variabel motivasi kerja, sertifikasi dan kesejah-
sejahteraan yang baik diharapkan memiliki teraan guru. Kesejahteraan adalah adanya rasa
kinerja tinggi (Muslich, 2007). Beberapa te- aman, tenteram dan makmur yang dirasakan
muan penelitian memperlihatkan hasil yang masyarakat secara bersama-sama. Kesejahtera-
tidak konsisten. Temuan-temuan penelitian an harus dapat memenuhi kebutuhan fisik,
yang mendukung program sertifikasi guru di- psikologi, sosial dan kerohanian. Kesejahteraan
antaranya adalah penelitian Koswara (2009) dapat diperoleh jika seseorang dapat mengakses
yang menunjukkan bahwa program sertifikasi pekerjaan, pendapatan, pangan, pendidikan,
mampu meningkatkan profesionalisme dan tempat tinggal, kesehatan dan lainnya (Khom-
mutu pengajaran guru. Demikian pula hasil san, 2007).
penelitian Purba (2010) juga memperlihatkan Proses sertifikasi menuju kinerja profesional
bahwa guru mampu berkinerja dengan baik dalam menjalankan tugas dan fungsi guru harus
setelah lolos uji sertifikasi. Penelitian Nuari diikuti dengan kenaikan kesejahteraan. Kesejah-
(2012) juga menunjukkan sertifikasi mampu teraan guru tercermin oleh pemanfaatan gaji
meningkatkan kinerja guru. Hasil penelitian dan insentif yang diperoleh. Kesejahteraan guru
Walujati (2013) juga menunjukkan sertifikasi di Indonesia yang rendah dapat mempengaruhi
guru dan variabel gaya kepemimpinan tranfor- kinerja guru, semangat pengabdian dan upa-
masional, motivasi guru dan budaya organisasi ya mengembangkan profesionalisme (Tilaar,
secara simultan mampu meningkatkan kinerja 2008). Variabel kesejahteraan memberi penje-
guru. lasan teoritis pelaksanaan sertifikasi untuk
Sebaliknya temuan-temuan penelitian yang meningkatkan kinerja guru.
tidak mendukungan program sertifikasi dianta- Motivasi adalah kekuatan dalam diri individu
ranya adalah hasil penelitian Ridwan (2010) yang mendorong dan menggerakkan individu
yang menunjukkan sertifikasi memiliki pe- melakukan kegiatan mencapai suatu tujuan
ngaruh yang rendah terhadap kinerja guru. (Sukmadinata, 2007). Motivasi yang rendah
Analisis perbandingan kinerja guru sebelum dan untuk meningkatkan kualitas diri menjelaskan
setelah lulus sertifikasi memperlihatkan rata- kinerja guru yang rendah. Guru tidak dituntut
rata kinerja guru pasca sertifikasi justru me- meneliti seperti pemberlakuan kepada dosen di
ngalami penurunan dibandingkan sebelum perguruan tinggi. Motivasi berperan memper-
sertifikasi. Demikian pula temuan penelitian tinggi kinerja guru (Mulyasa, 2007). Variabel
Nurcholis (2011) menunjukkan sertifikasi seca- motivasi akan mengisi kesenjangan pengaruh
ra langsung belum berdampak signifikan ter- pelaksanaan kebijakan sertifikasi terhadap ki-
hadap peningkatkan kinerja guru. Kesejahteraan nerja guru.
seharusnya memperoleh prioritas perhatian
untuk mempertinggi kinerja guru. Model Hipotesis
Temuan-temuan penelitian program sertifi-
Motivasi (X1)
kasi dan kinerja guru yang tidak konsisten me-
merlukan penelitian lanjutan. Fakta menunjuk- Motivasi kerja adalah kebutuhan yang paling
kan pembayaran tunjangan sertifikasi pada ting- dasar, kebutuhan yang harus dipuaskan orang
kat daerah tersendat karena faktor administrasi pertama kali adalah kebutuhan fisiologis. Kebu-
(Nurcholis, 2011). Guru yang lolos sertifi- tuhan tersebut diikuti oleh kebutuhan rasa
kasi kurang menunjukkan kinerja profesional aman, sosial, dan kebutuhan penghargaan. Indi-
(Lembaga Penelitian SMERU, 2008). Motivasi kator motivasi penelitian mengacu teori Maslow
guru untuk mengikuti program sertifikasi pada (dalam Melati dkk, 2013), yaitu:
149
Mohammad Zulkifli; Arif Darmawan dan Edy Sutrisno
150
Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan Dan Kinerja Guru
jarnya dan bahan penyusunan rancangan Pertama di kota Mataram yang sudah berser-
pembelajaran selanjutnya. tifikasi.
151
Mohammad Zulkifli; Arif Darmawan dan Edy Sutrisno
Tabel 1
Gambar 2 Measurment Model Modifikasi
Uji Construct Reliability dan Variance Extracted
Index
Tabel 2
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Modification Index
Pengujian Hipotesis
Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 3
yang menunjukkan:
1 Motivasi kerja berpengaruh positip terhadap
kesejahteraan guru, CR = 2,335 p < 0,05, H1
diterima.
2 Motivasi kerja berpengaruh positip terhadap
Measurement model adalah bagian dari SEM
kinerja guru, CR = 2,111 p < 0,05, H2
yang terdiri dari variabel laten (konstruk) dan
diterima.
beberapa variabel manifes (indikator). Tujuan
3 Sertifikasi guru berpengaruh positip terha-
pengujian adalah untuk mengetahui seberapa
dap kesejahteraan guru, CR = 3,787 p <
tepat variabel-variabel manifes dapat
0,05, H3 diterima.
menjelaskan variabel laten yang ada. Hasilnya
4 Sertifikasi guru berpengaruh positip ter-
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2 dan
hadap kinerja guru, CR = 3.413 p < 0,05, H4
tabel 2.
diterima.
5 Kesejahteraan guru berpengaruh positip
terha-dap kinerja guru, CR = 4,384 p < 0,05,
H5 diterima.
152
Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan Dan Kinerja Guru
153
Mohammad Zulkifli; Arif Darmawan dan Edy Sutrisno
154
Motivasi Kerja, Sertifikasi, Kesejahteraan Dan Kinerja Guru
155