Juknis Pelaksanaan Tingkat Masyarakat Program Pamsimas 2018 PDF
Juknis Pelaksanaan Tingkat Masyarakat Program Pamsimas 2018 PDF
KATA PENGANTAR
Program Pamsimas yang dilaksanakan sejak tahun 2008 telah mempunyai dampak yang
positif bagi masyarakat yang tersebar di desa/kelurahan, khususnya untuk mencukupi
kebutuhan air minum, sanitasi, dan perubahan perilaku kesehatan. Saat ini Pamsimas
merupakan salah satu program unggulan untuk pembangunan sistem pentediaan air minum
dan sanitasi di kawasan perdesaan dalam peningkatan jumlah warga masyarakat yang
dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, meningkatkan penerapan nilai dan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target 100% akses air minum dan
sanitasi pada tahun 2019.
Sebagai program yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, Pamsimas
menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai penanggungjawab
pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan program ini didukung oleh unit pengelola program di
tingkat pusat dan daerah, serta konsultan dan fasilitator. Untuk membantu penyelenggaraan
program agar dapat berjalan efektif dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan
pedoman dan petunjuk teknis.
Buku Petunjuk Teknis ini merupakan penyempurnaan dari buku petunjuk teknis tahun
sebelumnya yang telah disesuaikan dengan pembelajaran pelaksanaan dan pendekatan
Program Pamsimas III tahun 2017. Diharapkan dengan adanya perbaikan dari Petunjuk
Teknis ini maka proses kegiatan khususnya di tingkat masyarakat akan terwujud hal-hal
sebagai berikut:
Seluruh proses kegiatan dapat dilaksanakan lebih cepat, tepat dan lebih baik ;
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran lebih berkualitas dan
memenuhi ketentuan yang berlaku;
Temuan-temuan dan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan dapat menurun jumlah
kejadiannya..
Pada akhirnya diharapkan seluruh kegiatan program Pamsimas dapat berjalan dengan baik
sehingga masyarakat dapat menikmati air minum dan sanitasi yang layak secara
berkelanjutan.
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... i v
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. v
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Tujuan ................................................................................................................... 1
1.2 Manfaat dan Sasaran ........................................................................................... 1
1.3 Pengguna Petunjuk Teknis................................................................................... 2
BAB 2. PERAN LEMBAGA DAN TIM PENDAMPING DALAM PELAKSANAAN ........... 3
2.1 Lembaga Tingkat Desa ........................................................................................ 3
2.1.1 Lembaga Desa Non Bentukan/Penguatan Program .................................. 3
2.1.2 Lembaga Desa Bentukan/Penguatan Program Pamsimas ........................ 4
2.2 Tim Pendamping Masyarakat ............................................................................... 6
2.2.1 Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) ............................................................... 7
2.2.2 Sanitarian .................................................................................................... 7
2.3 Pelaku Lain Yang Terkait ..................................................................................... 7
BAB 3. KEGIATAN PERSIAPAN ..................................................................... 9
3.1 Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten .................................................................. 9
3.2 Penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) BLM ................................................. 9
3.3 Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) BLM.......................................... 10
3.4 Persiapan Mobilisasi In-Cash dan In-Kind Serta Pembukaan Rekening KKM . 10
3.5 Persiapan Pengadaan Barang dan Jasa ........................................................... 11
3.6 Persiapan Berkas/Dokumen Pencairan Dana BLM ........................................... 12
BAB 4. KEGIATAN PELAKSANAAN TINGKAT MASYARAKAT ............................ 14
4.1 Pelaksana Kegiatan Tingkat Masyarakat ........................................................... 14
4.2 Pelatihan Tingkat Masyarakat ............................................................................ 15
4.2.1 Ketentuan Umum ...................................................................................... 15
4.2.2 Prosedur Pelatihan Tingkat Masyarakat ................................................... 17
4.3 Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi di Masyarakat Serta Sanitasi
Sekolah ............................................................................................................... 21
4.3.1 Ketentuan Umum ...................................................................................... 21
4.3.2 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan .............................................................. 23
ii
4.4 Promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi........................................... 33
4.4.1 Ketentuan Umum ....................................................................................... 33
4.4.2 Prosedur Kegiatan Promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi .. 34
4.5 Penggunaan Dana BOK (Bantuan Operasional Khusus) Kesehatan Untuk
Desa Pamsimas .................................................................................................. 37
4.5.1 Ketentuan Umum ....................................................................................... 37
4.5.2 Prosedur Kegiatan Dukungan Dana BOK Kesehatan untuk Pamsimas .. 37
4.6 Penggunaan Media Komunikasi ......................................................................... 41
4.6.1 Ketentuan Umum ....................................................................................... 41
4.6.2 Prosedur Penggunaan Media Komunikasi ................................................ 42
BAB 5. AMANDEMEN PERJANJIAN KERJA SAMA ...........................................44
5.1 Ketentuan Umum ................................................................................................ 44
5.2 Prosedur Amandemen PKS ................................................................................ 44
BAB 6. PENYELESAIAN KEGIATAN ..............................................................46
6.1 Ketentuan Umum ................................................................................................ 46
6.2 Prosedur Penyelesaian Kegiatan........................................................................ 47
DAFTAR TABEL
Hal
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
iv
DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBDes : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BABS : Buang Air Besar Sembarangan
BAPPD : Berita Acara Permintaan Pencairan Dana
BLM : Bantuan Langsung Masyarakat
BOP : Biaya Operasional
BPD : Badan Perwakilan Desa
BPKP : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
BPSPAMS : Badan Pengelola Sistem enyediaan Air Minum dan Sanitasi
CMAC : Central Management Advisory Consultant
CPIU : Central Project Implementation Unit
CPMU : Central Project Management Unit
CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
FA : Financing Agreement
FGD : Focused Group Discussion / Diskusi Kelompok Terarah
IMAS : Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat
PA/KPA : Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran
PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
PHLN : Pinjaman/Hibah Luar Negeri
ROMS : Regional Oversight Management Services
PPh : Pajak Penghasilan
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
PPM : Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
PPN : Pajak Pertambahan Nilai
RAB : Rencana Anggaran Biaya
RKM : Rencana Kerja Masyarakat
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
v
SAM : Sarana Air Minum
Satker : Satuan Kerja
Satlak : Satuan Pelaksana
SBS : Stop Buang (air besar) Sembarangan
SIM : Sistem Informasi Manajemen
POB : Prosedur Operasional Baku
SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPK : Surat Perjanjian Kerja
SPM : Surat Perintah Membayar
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
SPTB : Surat Pernyataan Tanggung jawab Belanja
SSP : Surat Setoran Pajak
TFM : Tim Fasilitator Masyarakat
TKKc : Tim Koordinasi Kecamatan
KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat
UKT-Kes : Unit Kerja Teknis Kesehatan
UKT-SAMS : Unit Kerja Teknis Air Minum dan Sanitasi
UPK : Unit Pengelola Keuangan
UPM : Unit Pengaduan Masyarakat
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
Manfaat bagi pengguna juknis ini khususnya bagi pelaku program Pamsimas
adalah:
1) Memahami jenis-jenis kegiatan di tingkat masyarakat untuk pemanfaatan
dana BLM Pamsimas
2) Memahami tata cara pencairan dan pemanfaatan dana BLM, baik dari sumber
dana APBN, APBD, maupun APBDes
1
3) Memahami tata cara administrasi pembukuan dana BLM di tingkat
masyarakat
4) Memahami tata cara pelaporan proses pelaksanaan di tingkat masyarakat
Pengguna Manfaat
2
BAB 2. PERAN LEMBAGA DAN TIM
PENDAMPING DALAM
PELAKSANAAN
Peran Pemerintah Desa dalam tahap pelaksanaan program Pamsimas antara lain
adalah:
3
serta mendorong pengelolaan air minum dan sanitasi secara berkelanjutan
tingkat desa
8) Melaporkan hasil-hasil kegiatan bidang air minum dan sanitasi kepada Kepala
Daerah dan Camat
4
Mengorganisir tukang untuk pelaksanaan konstruksi program
Mengorganisir tenaga gotong royong dalam pembangunan konstruksi
program
Mengawasi jalannya pelaksanaan konstruksi sarana air bersih dan sanitasi
Mengoperasikan, memelihara, dan memperbaiki sarana air bersih dan
sanitasi
Membantu masyarakat yang ingin membangun sarana sanitasi pribadi
Memonitor pelayanan air bersih pada masyarakat
Membuat laporan kondisi dan pelayanan sarana air bersih
Mengorganisasi pengumpulan material dan/atau tenaga kerja.
5
D. Tugas dan Tangung jawab Unit Kerja Pengaduan Masyarakat antara lain :
2.1.2.2 KPSPAMS
6
2.2.1 Tim Fasilitator Masyarakat (TFM)
Jenis dan peran TFM dalam program Pamsimas pada tahap pelaksanaan adalah
sebagai berikut:
1) Fasilitator Senior (FS). FS berperan sebagai koordinator TFM yang menjamin
seluruh proses pendampingan dan kualitas hasil di tingkat masyarakat,
menyediakan dukungan atau support kepada FM (termasuk menyediakan
coaching dan bimbingan dalam pelaksanaan tugas), fasilitasi penyelesaian
masalah dan koordinasi antar FM, memandu pembelajaran dan peningkatan
kapasitas FM, melakukan evaluasi kinerja FM, serta mengkomunikasikan
kebutuhan dan kebijakan program dari dan kepada DPMU melalui Koordinator
Kabupaten ROMS. Di tingkat kabupaten, FS bertugas membantu Koordinator
Kabupaten dalam mengawal Asosiasi SPAMS Perdesaan, memfasilitasi
dukungan dari pemda, serta memfasilitasi kemitraan.
2) Fasilitator Masyarakat (FM). FM berperan dalam membantu masyarakat untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dalam hal teknis dan
kelembagaan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan program, serta
pengelolaan dan pengoperasian sarana air minum, yang meliputi: penerapan
tariff/iuran air minum, integrasi PJM ProAKSI dengan RPJM Desa, dan RKM
100% dengan RKP Desa, dan memfasilitasi akses masyarakat kepada
sumber-sumber pendanaan lain untuk membiayai RKM 100%.
2.2.2 Sanitarian
Pada tahap pelaksanaan program Pamsimas, peran dan tugas Sanitarian antara
lain yaitu:
1) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan Pamsimas III Kesehatan di Kecamatan/
Desa
2) Melakukan surveilans kualitas air atau uji kualitas air yang dimanfaatkan oleh
masyarakat sehingga harus melakukan uji kualitas air
3) Mendampingi Satlak Pamsimas dalam penyusunan RRK Kesehatan yang
merupakan bagian dari RKM
4) Memastikan Peta sosial terupdate terkait perubahan perilaku BABS Masy
5) Melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan Pamsimas III Kesehatan di Kecamatan/Desa
7
Salah satu pelaku yang memfasilitasi pendampingan desa adalah Pendamping
Desa.
Adapun tugas Pendamping Desa pada tahap pelaksanaan antara lain meliputi:
1) Mendampingi desa dalam pelaksanaan, dan pemantauan terhadap
pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa;
2) Mendampingi desa dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan sosial dasar,
pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan
teknologi tepat guna, pembangunan sarana prasarana desa, dan
pemberdayaan masyarakat desa;
3) Melakukan peningkatan kapasitas bagi Pemdes dan lembaga
kemasyarakatan desa dalam hal pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa;
4) Melakukan pengorganisasian di dalam kelompok-kelompok masyarakat desa;
5) Melakukan peningkatan kapasitas bagi Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa dan mendorong terciptanya kader-kader pembangunan desa yang
baru;
6) Mendampingi Desa dalam pembangunan kawasan perdesaan secara
partisipatif; dan
7) Melakukan koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan dan memfasilitasi
laporan pelaksanaan pendampingan oleh Camat kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten.
8
BAB 3. KEGIATAN PERSIAPAN
Kegiatan persiapan yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan oleh KKM didampingi
Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) sejak diterbitkannya SK Penetapan Desa Sasaran
hingga persiapan pencairan dana BLM. Adapun kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1) PPK Satker PIP Kabupaten menyiapkan Berkas PKS (format PKS seperti pada
lampiran)
2) KKM menyerahkan data kepada PPK Pamsimas, Satker Pembangunan
Infrastruktur Permukiman Kabupaten berupa data Nama Koodinator KKM, No
Akta Notaris, dan No rekening KKM
9
Hal-hal yang harus diperhatikan pada penyusunan PKS :
Biaya setiap kegiatan harus sesuai seperti yang tercantum pada RKM
Jumlah bantuan yang diberikan kepada KKM harus sesuai dengan RKM
Total waktu penyelesaian kegiatan tidak boleh melebihi dari 120 hari kalender
Hak dan kewajiban kedua belah pihak
Sumber Pembiayaan RKM
1) KKM akan menerima dana BLM melalui mekanisme transfer bank, untuk itu
KKM harus membuka rekening atas nama KKM dengan 3 spesimen yaitu:
Koordinator KKM, Bendahara dan Ketua Satlak setelah di tandatanganinya
Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KKM dengan PPK Pamsimas, Satker PIP
Kabupaten
2) Konstribusi in-cash harus sudah disetorkan ke dalam rekening KKM sebelum
KKM melakukan penarikan Dana BLM Tahap I, dan harus sudah terkumpul
seluruhnya sebelum pencairan BLM Tahap III.
3) Dalam rangka persiapan pelaksanaan, beberapa hal yang harus dilakukan oleh
KKM, Satlak Pamsimas didampingi Tim Fasilitator Masyarakat terkait mobilisasi
in cash dan in kind adalah sebagai berikut :
10
Kontribusi in kind :
- Meninjau kembali dan menyusunan ulang jadwal serta pembagian kerja
masyarakat dalam pembangunan fisik.
- Penyepakatan jadwal dan pembagian kerja masyarakat dalam
pembangunan fisik.
Kontribusi in cash :
- Melakukan pengecekan terhadap jumlah kontribusi in cash yang sudah
terkumpul.
- Melakukan pengumpulan kontribusi in cash sesuai data yang sudah
dibuat sebelumnya.
Terdapat empat kegiatan utama untuk persiapan pengadaan barang dan jasa
tingkat masyarakat yaitu : pembentukan tim pengadaan, menyiapkan daftar barang
jasa dan pekerjaan (BoQ) yang akan diadakan, menyusun pemaketan dan rencana
pengadaan serta serta melakukan pertemuan warga masyarakat untuk
mensosialisasikan rencana pengadaan barang dan jasa.
1) Pembentukan Tim Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat :
Dapat dilakukan setelah diterbitkan SK Dirjen Cipta Karya tentang
Penetapan Desa Sasaran Pamsimas.
Diawali dengan penetapan kriteria calon anggota tim pengadaan barang
dan jasa oleh KKM. Setelah itu KKM, Satlak Pamsimas, Tokoh masyarakat,
KPSPAM dan Kepala Desa melakukan rapat untuk pembentukan Tim
Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat dengan outputnya Berita
Acara Pembentukan Tim Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat
2) Menyiapkan pemaketan dan rencana pengadaan berdasarkan RAB pada RKM::
Dilaksanakan oleh Tim Pengadaan Barang dan Jasa dan didampingi oleh
Tim Fasilitator Masyarakat
Berdasarkan spesifikasi teknis dan daftar barang/jasa yang sudah tersusun
dalam RKM maka disusunlah pemaketan dan rencana pengadaan, juga
pengumuman pengadaan dengan mencantumkan data paket-paket
pengadaan, volume/unit pengadaan, jadwal pengadaan, dll
Untuk memenuhi prinsip dasar pengadaan (terbuka dan adil) penempatan
pengumuman pengadaan yaitu pada lokasi strategis dalam lingkungan desa
(kantor desa/balai desa, poskamling, tempat ibadah, sekretariat KKM, dll)
11
3) Melakukan pertemuan warga masyarakat untuk mensosialisasikan rencana
pengadaan barang dan jasa :
Pertemuan dilakukan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang
rencana pengadaan barang/jasa, proses dan perkembangannya (prinsip
keterbukaan).
Pertemuan dapat dilakukan dalam beberapa kali kegiatan dengan tujuan :
Agar seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi secara
lengkap tentang pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan (rencana,
proses dan perkembangannya)
Memberikan informasi apabila ada anggota masyarakat yang ingin
menyumbangkan barang/jasa secara sukarela
Memberikan informasi kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pengadaan barang/jasa
4) Melakukan proses pengadaan barang dan jasa :
Menyiapkan daftar toko/penyedia barang/jasa/kontraktor yang akan
diundang mengikuti proses pengadaan (dengan referensi daftar
toko/supplier yang diterbitkan oleh Dinas Perdagangan Kabupaten/Provinsi
setempat) yang jumlahnya cukup untuk menjamin adanya kompetisi
minimal 3 (tiga) toko/penyedia barang/jasa
Menyiapkan dan mengirimkan surat permintaan penawaran untuk
toko/penyedia barang/jasa yang akan diundang
Menerima surat penawaran, mengevaluasi dan menetapkan calon
pemenang pengadaan yang dilakukan dalam rapat pertanggungjawabkan
kepada masyarakat yang dihadiri oleh unsur tokoh masyarakat, KKM,
Satlak Pamsimas, Wakil KKM, Kader AMPL, Kepala Desa/Lurah didampingi
Tim Fasilitator Masyarakat
12
3) Berkas/Dokumen yang harus dibuat dan di siapkan KKM dalam rangka
pencairan dana BLM adalah :
Rencana Penggunaan Dana
Kwitansi
Khusus pencairan Dana BLM tahap II dan III juga disertakan Laporan
penggunaan Dana (LPD) dan Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan
Kegiatan,
Penjelasan lebih lengkap tentang proses persiapan pencairan dana BLM secara
lengkap terdapat pada Petunjuk Teknis Penyaluran Dana Bantuan Langsung
Masyarakat Program Pamsimas
13
BAB 4. KEGIATAN PELAKSANAAN
TINGKAT MASYARAKAT
14
4.2 PELATIHAN TINGKAT MASYARAKAT
15
Pelaksanaan konstruksi untuk sarana umum yang telah
memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas (universal desain)
Pelaksanaan konstruksi sumur bor dan bangunan pengolahan air (bila
di desa membangun sarana tersebut)
Spesifikasi pompa yang akan digunakan (bila SPAM menggunakan
pompa)
Menjadwal ketersediaan tenaga kerja, mobilisasi in-kind dan material
sesuai kondisi di desa
Memperbaruhi jadwal pelaksanaan dalam RKM sesuai dengan
ketersediaan material dan tenaga kerja
Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat
Perlindungan daerah tangkapan air (P-DTA)
Pembuatan laporan pekerjaan
3) Pelatihan kesehatan
a. Pelatihan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di
masyarakat
Pemicuan untuk menghentikan kebiasan BABS
CTPS dengan benar dan pada waktu yang tepat
Promosi Hiygiene dan Sanitasi
Monitoring PHBS dan CTPS (pemutakhiran peta sanitasi)
Verifikasi STBM
b. PHBS di sekolah
Pemicuan untuk menghentikan kebiasan BABS
CTPS dengan benar dan pada waktu yang tepat
Promosi Hygiene dan Sanitasi sekolah
Monitoring PHBS dan CTPS sekolah
c. Penurunan Risiko stunting
Strategi penyediaan 100% akses air minum
Strategi peningkatan akses 100% sanitasi
Perubahan perilaku 5 pilar STBM (terwujud desa STBM)
4) Pelatihan Disabilitas
Pengertian Disabilitas
Identifikasi Masyarakat Disabilitas
Strategi Peningkatan Keterlibatan Masyarakat Disabilitas Pada
Program Pamsimas
16
Strategi kemudahan masyarakat disabilitas dalam mengakses
sarana air bersih dan sanitasi
17
Tabel 4.1 Prosedur Pelaksanaan Pelatihan Tingkat Masyarakat
Kegiatan Persiapan
1. KKM memastikan waktu dan Menentukan waktu yang tepat dan KKM dibantu TFM mereview kembali jadwal pelaksanaan Kesepakatan waktu dan KKM dan TFM
tempat pelatihan lokasi pelatihan yang sesuai pelatihan yang tertuang dalam RKM dan disesuaikan dengan tempat pelatihan
sehingga dapat dihadiri oleh semua kondisi pasca RKM disetujui untuk kemudian menjadwal ulang
perwakilan masyarakat yang telah kegiatan pelatihan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam
ditentukan sebelumnya. mereview jadwal adalah: waktu kesibukan masyarakat yang
berbeda-beda (laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin).
2. KKM membuat undangan Memastikan semua orang yang Undangan pelatihan yang sudah dibuat harus sudah disebar Seluruh peserta pelatihan KKM
pelatihan sudah diitentukan untuk mengikuti sebelum pelaksanaan kepada semua perwakilan masyarakat mendapat undangan dan
pelatihan mendapat informasi jadwal yang akan ikut dalam pelatihan serta kepastian kehadiran adanya kepastian kehadiran
pelatihan (waktu dan lokasi pelatihan) dalam pelatihan
3. Membuat materi pelatihan Memastikan modul/materi pelatihan TFM mempersiapkan modul pelatihan, meliputi : materi pelatihan TFM dan
yang akan diberikan kepada 1. Merumuskan tujuan tiap jenis pelatihan Koordinator
masyarakat sudah siap, termasuk 2. Menyusun kurikulum tiap jenis pelatihan Kabupaten
bahan bacaan yang akan dibagikan. 3. Mengembangkan dan menetapkan materi serta teknik
pembelajaran
4. Menyesuaikan modul pelatihan yang ada dengan kondisi
lokal
4. KKM menyiapkan alat tulis dan Memastikan semua alat tulis dan alat Alat bantu pelatihan harus disesuaikan dengan teknik Alat tulis dan alat bantu KKM dan TFM
alat bantu lainnya, termasuk bantu yang diperlukan sudah siap pembelajaran yang sudah disusun sebelumnya. Hal ini sangat pelatihan, serta konsumsi.
konsumsi sehingga pelatihan dapat berjalan penting untuk menjaga kelancaran proses pelatihan Rencana biaya yang
dengan lancar. dibutuhkan sudah harus
tersedia disini
Kegiatan Pelaksanaan
1. Pembukaan Pelatihan Peserta mendapatkan arahan dari Pembukaan pelatihan akan menjelaskan maksud dan tujuan Pelatihan dibuka secara Pejabat setempat
pejabat Pamsimas dari pelatihan serta menguraikan mengenai harapan yang resmi
akan dicapai oleh masyarakat dalam pelatihan ini. Materi yang
akan disampaikan dalam pembukaan sebaiknya disiapkan
dengan baik.
18
No Langkah-Langkah Tujuan Uraian/Hasil Hasil Pelaku
2. Orientasi pelatihan : 1. Mencairkan suasana antara Perkenalan sebaiknya dilakukan melalui sebuah permainan Suasana menjadi cair, Fasilitator
1. Perkenalan peserta dengan tim pelatih sehingga tercipta suasana pelatihan yang cair dan tidak kaku. adanya kontrak belajar yang
2. Peserta mengetahui alur pelatihan Memilihketua kelas dari peserta untuk membantu dalam disepakati peserta. Peserta
2. Penjelasan Alur dan Tujuan
dan materi yang akan didiskusikan berproses selama pelaksanaan pelatihan. Alur pelatihan paham dan jelas kemana
pelatihan
menjelaskan secara sistematik urutan/tahapan pelatihan arah dan tujuan dari
3. Kontrak Belajar 3. Adanya kesepakatan yang
termasuk tujuan dari masing-masing tahapan tersebut pelatihan
dipatuhi bersama dalam proses
belajar
3. Menyampaikan materi pelatihan Meningkatkan pengetahuan dan Materi yang harus disampaikan untuk masing-masing jenis Pemahaman dan Fasilitator
sesuai metode dan media yang pemahaman peserta terhadap materi. pelatihan meliputi : pengetahuan peserta
telah direncanakan 1. Administrasi keuangan meningkat sehingga dapat
- pengelolaan keuangan dan pembukuan untuk laporan melaksanakan kegiatan
bulanan dengan baik
- pelaporan keuangan
- administrasi proyek
- pengembangan organisasi dan kepemimpinan
2. Pelatihan teknis
- Konstruksi SAM dan Sanitasi yang akan dibangun
sesuai dengan RKM (penggalian pipa, penyambungan
pipa, pekerjaan sipil), membaca gambar detail sarana
yang akan dibangun, pelaksanaan sumur bor dan
bangunan pengolahan air (bila di desa tersebut
direncanakan sarana tersebut), RAB sesuai dengan
saran yang akan dibangun, spesifikasi pompa yang
akan digunakan (bila menggunakan pompa) (
-
- Menyusun jadwal ketersediaan tenaga kerja dan
mobilisasi in-kind dan material
- Memperbaruhi jadwal pelaksanaan dalam RKM
sesuai ketersediaan material dan tenaga kerja
- perlindungan daerah tangkapan air (P-DTA)
19
No Langkah-Langkah Tujuan Uraian/Hasil Hasil Pelaku
5. Merangkum hasil pelatihan dan Peserta pelatihan mendapatkan Kesimpulan yang diberikan berisi rangkuman dari seluruh Peserta lebih paham Fasilitator
manfaatnya dalam tugas kesimpulan dari materi yang telah materi dan kaitannya dengan tugas yang akan dilakukan oleh maksud dan tujuan dari
disampaikan dan hubungannya masyarakat. pelatihan
dengan tugas yang akan dilakukan
6. Mengagendakan kesepakatan Masyarakat dapat membuat dan Rencana tindak lanjut yang dibuat berisi kegiatan-kegiatan Rencana Tindak Lanjut Peserta Pelatihan
tindak lanjut dari pelatihan menyepakati rencana tindak lanjut yang akan dilakukan masyarakat terkait dengan pelaksanaan (RTL) didamping
pasca pelatihan kegiatan yang telah direncanakan dalam RKM Fasilitator
7. KKM dibantu oleh TFM Memberikan laporan kepada Laporan berisi: besaran dana yang digunakan dalam pelatihan, Laporan kegiatan KKM bersama TFM
membuat pelaporan kegiatan masyarakat tentang pelaksanaan peserta pelatihan, waktu dan lokasi pelatihan serta rencana
pelatihan. tindak lanjut.
20
4.3 PEMBANGUNAN SARANA AIR MINUM DAN SANITASI DI MASYARAKAT
SERTA SANITASI SEKOLAH
21
8) Penempatan sarana air minum di masyarakat harus mudah diakses oleh
masyarakat dalam rangka keberlanjutan sarana, sedangkan penempatan
sarana sanitasi di sekolah harus mudah diakses oleh siswa dan memenuhi
universal desain (secara teknis dapat diakses oleh penyandang disabilitas)
Sedangkan Sarana sanitasi di masyarakat, sesuai dengan ketersediaan lahan
yang dimiliki, contoh untuk sanitasi individu, maka penempatan sarana ada di
lokasi lahan individu tersebut, sedangkan untuk sanitasi komunal perlu
musyawarah beberapa masyarakat yang berakses, untuk menyediakan lahan
untuk membuat septictank komunal, pastikan lahan tidak menimbulkan
permasalahan di keberlanjutannya, sehingga diperlukan berita acara
penggunaan lahan untuk pembuatan septictank komunal
9) Pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan konstruksi di tingkat desa
dilaksanakan oleh masyarakat. Pembangunan konstruksi sarana oleh
masyarakat dengan kontribusi masyarakat baik dalam bentuk uang tunai
minimal 4% (incash) maupun kontribusi tenaga kerja dan material (inkind)
yang mendukung pelaksanan kegiatan konstruksi, dan lain-lain) minimal 16%.
Kontribusi berupa material (inkind) tetap harus memenuhi spefisikasi teknis
yang dipersyaratkan
Tenaga inti dalam pelaksanaan (antara lain misal tukang kayu, tukang
batu,tukang pasang pipa) dipilih dari masyarakat setempat dan bila ada
bagian pekerjaan tertentu yang tidak terdapat tenaga di lokasi bersangkutan,
maka dapat mencari tenaga yang dibutuhkn dari tempat lain (artinya
dearah/lokasi di Jecaatan, Kabupaten dsb).
Sedangkan untuk in-kind berupa tenaga kerja, diperlukan pengelompokan
tenaga kerja (jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dengan menyebutkan
nama, alamat pekerja dan jadwal pelaksanaan in-kind) berdasarkan jenis
pekerjaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan (kurva S). Sehingga kebutuhan
in-kind tenaga kerja dapat terealisasi sesuai dengan yang direncanakan.
Pelaksanaan safeguard lingkungan pada tahap kegiatan kontruksi, dengan
memastikan sarana yang terbangun tidak menimbulkan dampak negative
terhadap lingkungan, antara lain melaksanakan kegiatan pengamanan
lingkungan yang dibutuhkan sesuai dengan yang direncanakan dalam RKM.
10) Pelaksanaan konstruksi dilakukan masyarakat dengan pendampingan oleh
Fasilitator Masyarakat dan pengawasan secara rutin oleh Fasilitator Senior
11) Sarana sanitasi yang di bangun di masyarakat, dengan menggunakan sumber
pembiayaan diluar dana RKM Pamsimas, tetapi sumber pembiayaan lainya
misal APBDes, APBD kab, DAK Sanitasi, Hibah sanitasi, CSR, zakat infaq,
dan sumber pembiayaan lainnya yang memungkinkan untuk mendukung
percepatan peningkatan akses sanitasi menuju 100% berakses ke jamban
sehat.
12) Pembangunan yang bersumber dari dana APB Desa dilakukan oleh Kepala
Desa dengan mengkoordinasikan pembangunan desa yang dilaksanakan
oleh perangkat Desa dan/ atau unsur masyarakt Desa.
22
13) Tahapan persiapan pembangunan meliputi: (a) Penetapan pelaksanaan
kegiatan (b) Penyusunan rencana kerja, (c) Sosialisasi kegiatan (d)
pembekalan pelaksanaan kegiatan (e) Penyiapan dokumen administrasi (f)
pengadaan tenaga kerja (g) pengadaan bahan/ material
14) Tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan meliputi: (a) Rapat kerja
dengan pelaksana kegiatan (b) Pemeriksaan pelaksanaan kegiatan
infrastruktur Desa, (c) Perubahan pelaksanaan kegiatan, (d) Pengelolaaan
pengaduan dan penyelesaian masalah, (e) Penyusunan laporan hasil
pelaksanaan kegiatan (f) Musyawarah pelaksanaan kegiatan Desa dalam
rangka pertanggungjawaban hasil pelaksanaan kegiatan (g) pelestarian dan
pemanfaatan hasil kegiatan.
15) Pemantauan dan Pengawasan tahapan perencanaan pembangunan Desa
dan tahapan pelaksanaan pembangunan Desa dilakukan oleh Bupati/
Walikota dan dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat Desa
Penjelasan detail pelaksanan sarana air minum dan sanitasi yang inklusif dalam
POB Pengembangan SPAMS Yang Inklusif Disabilitas Program Pamsimas
Berikut ini adalah beberapa prosedur kegiatan pelaksanaan pembangunan sarana air
minum dan sanitasi (termasuk komunal), serta perlindungan daerah tangkapan air.
23
Tabel 4.2 Prosedur Pelaksanaan Pembangunan Sarana Air Minum
TAHAP PERSIAPAN
1. Pelatihan Teknis Meningkatkan pemahaman dan Pelatihan ini merupakan pelatihan prakonstruksi Ketrampilan Satlak Pamsimas TFM, FS, Koordinator Kabupaten
ketrampilan Satlak Pamsimas yang diikuti oleh Satlak Pamsimas, KKM, meningkat dan mampu
dan masyarakat di bidang teknis tukang, serta masyarakat yang terlibat dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi Peserta : KKM ,Satlak dan
pembangunan SPAMS, sistem pembangunan sarana air minum dan sarana dengan baik masyarakat
pelayanan 100%, operasi dan sanitasi di sekolah, serta perlindungan daerah
pemeliharaan, dan pentingnya tangkapan air
perlindungan daerah tangkapan
air
2. Pembuatan dan Memberikan informasi yang Sebelum kegiatan fisik dimulai, Satlak Papan infomasi yang informatif KKM dan Satlak
Pemasangan Papan terbuka (transparan) sebagai Pamsimas harus membuat dan memasang
Informasi bentuk pengawasan bersama papan informasi di tempat strategis yang mudah
dibaca oleh masyarakat. Papan informasi berisi
struktur organisasi KKM, Jenis/Nama kegiatan,
Volume kegiatan, Biaya Kegiatan (termasuk
komposisi pembaiayaan) dan batas
penyelesaian pekerjaaan.
3. Penyediaan lahan yang Memastikan bahwa lahan yang Sebelum kegiatan fisik dimulai, KKM dan Satlak Surat Hibah Tanah KKM dan Satlak
akan digunakan akan digunakan sebagai lokasi Pamsimas harus memastikan lokasi
pembangunan Sistem bangunan sudah dilakukan penempatan sarana telah dilengkapi fengan
Penyediaan Air Minum hibah, ijin pakai, ijin dilewati yang surat hibah tanah
(SPAM) – antara lain adalah diberikan oleh pemilik tanah.
sebagai lokasi untuk (i)
Bangunan penangkap air, Penjelasan detail pelaksanan hibah tanah
lokasi sumur bor, Bangunan dalam Juknis Pengamanan Lingkungan dan
Pengolahan air; (ii) Sosial Program Pamsimas
Reservoir/Menara air; (iii)
Rumah Pompa, dan (iv)
Jalur pipa.
24
Langkah / Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
4. Pengujian kualitas air Memastikan SPAM yang akan Sebelum kegiatan dilaksanakan untuk menjamin Hasil Uji Kualitas Air & Dokumen KKM, Satlak dengan
dilaksanakan telah sesuai kualitas air yang didistriusikan memenuhi syarat Perencanaan SPAM dalam RKM pendampingan fasilitator dan
dengan hasil pemeriksaaan Fmasyarakat
kualitas air sumber air baku . Koordinator Kabupaten
Penanggung Jawab :
FS dan Koordinator Kabupaten
TAHAP PELAKSANAAN
1. Melakukan pengecekan Memastikan kesesuaian Kegiatan meliputi: Volume yang tepat sesuai dengan Satlak dan organisasi
ulang antara desain dengan kebutuhan volume lapangan a. Pengukuran kembali kebutuhan volume di kebutuhan masyarakat dengan
kondisi di lapangan (mutual yang sebenarnya berdasarkan lapangan sesuai dengan item pekerjaan. pendampingan fasilitator,,
chek 0%) item pekerjaan dan jenis material b. Memastikan kembali lokasi, jalur dan kendala- Penanggung jawab : FS,
yang telah ditentukan dalam kendala yang berpotensi menghambat Koordinator Kabupaten
RKM pekerjaan yang terkait dengan volume.
2. Membuat jadwal Terlaksananya pekerjaan tepat Kegiatan meliputi: a. Jadwal pelaksanaan terperinci Satlak dan organisasi
pelaksanaan yang waktu, efektif dan efisien a. Pertemuan dengan masyarakat yang terkait yang memuat ketersediaan in- masyarakat dengan
disesuaikan dengan kondisi dengan ketersediaan material dan kesiapan kind, tenaga kerja masyarakat, pendampingan fasilitator, FS
lapangan, cuaca dan tenaga kerja volume pekerjaan dan jangka
kemampuan masyarakat. b. Memastikan ketersediaan tenaga terampil waktu penyelesaian yang dibuat Penangung jawab : FS
(tukang) yang terdapat di desa tersebut. perhari (disesuaikan dengan
ketersediaan material, peralatan
dan tukang) serta jadwal
Pencairan Termyn.
b. Keputusan bersama mengenai
penggunaan Pihak Ketiga
sebagai pelaksana terkait dengan
keterbatasan sumber daya
manusia dan teknologi (jika ada)
25
Langkah / Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
3. Penggunaan Pihak Ketiga Terpilihnya Pihak Ketiga yang Kegiatan meliputi: Terpilihnya Pihak Ketiga sesuai Satlak dan Tim Pengadaan
sebagai pelaksana dapat mendukung kegiatan Melakukan survey harga, diskusi dan menggali prosedur dengan memastikan dengan pendampingan fasilitator,
pekerjaan dan atau pelaksanaan konstruksi informasi ke banyak pihak untuk mencari tenaga kembali kesanggupan dan FS
pengadaan material/alat pelaksana dan atau pengadaan material (Pihak kemampuan melaksanakan
Ketiga) yang mampu melaksanakan pekerjaan pekerjaan yang sesuai spesifikasi
dan atau pengadaan material/alat. teknis dengan harga yang termurah
Pemilihan Pihak Ketiga sesuai dengan ketentuan dan dapat dipertanggung jawabkan
yang berlaku (lihat Juknis Pengadaan Barang dan
Jasa di Tingkat Masyarakat)
4. Pengadaan material dan alat a. Melengkapi kebutuhan Kegiatan meliputi: Tersedianya material sesuai Satlak dan Tim Pengadaan
bantu sesuai dengan material untuk pembangunan a. Pembelian material kebutuhan dan sesuai spesifikasi
kebutuhan infrastruktur Pembelian Material sesuai dengan ketentuan teknis yang disyaratkan (misal pipa
b. Mempermudah dalam setiap yang berlaku (lihat Juknis Pengadaan Barang SNI)
tahapan pelaksanaan sesuai dan Jasa di Tingkat Masyarakat)
dengan tenaga kerja yang b. Pengumpulan material alam (in-kind)
disiapkan
5. Pelaksanaan konstruksi Konstruksi sarana air minum Kegiatan meliputi: Terbangunnya sarana air minum Satlak dan masyarakat dengan
sarana air minum yang dibangun, sesuai standar a. Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan tahapan sesuai dengan jadwal, biaya, pendampingan fasilitator dan FS
dan spesifikasi teknis yang yang ditentukan dalam jadwal pelaksanaan terpenuhinya kontribusi in-kind dan Koordinator Kabupaten
ditentukan b. Pelaksanaan kontribusi in-kind (tenaga kerja) mutu yang dapat Penanggung Jawab :
sesuai dengan tahapan yang ditentukan dipertanggungjawabkan FS dan Koordinator Kabupaten
6. Pelaksanaan Fasilitas umum Kontruksi sarana air minum Kegiatan meliputi : Terbangunnya sarana air minum Satlak dan masyarakat dengan
(Keran/Hidran Umum) yang memperhatikan kebutuhan Pelaksanaan konstruksi sesuai dengan desain yang memenuhi prinsip inklusif dan pendampingan fasilitator dan
bebas barrier (hambatan). penyandang disabilitas. secara teknis dapat diakses oleh penyandang universal desain Fmasyarakat
disabilitas, dan dibangun sesuai desain tersebut Koordinator Kabupaten
Penanggung Jawab :
Penjelasan detail pelaksanan sarana air minum FS dan Koordinator Kabupaten
dan sanitasi yang inklusif dalam POB
Pelaksanaan Inklusif Disabilitas Pada Program
Pamsimas
26
Langkah / Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
7. Pengawasan rutin Memastikan dan menjamin Melakukan pengawasan rutin di lapangan dan Sarana yang terbangun sesuai Satlak dan masyarakat dengan
pelaksanaan konstruksi sesuai membuat laporan kemajuan pekerjaan konstruksi dengan perencanaan dan berkualitas pendampingan fasilitator
dengan perencanaan (sesuai Melakukan pengecekan terhadap penggunaan tinggi
spesifikasi teknis: penggunaan material, kualitas pemasangan, peletakan Penanggung Jawab : FS dan
material yang bermutu, dan lain- bangunan, dan sebagainya sesuai dengan Koordinator Kabupaten
lain) ketentuan
8. Pengujian kualitas sarana Memastikan seluruh sarana Melakukan pengujian dengan mencoba seluruh Sarana air minum dan sanitasi Satlak dan masyarakat dengan
berfungsi dengan baik sesuai sarana air minum dan sanitasi berfungsi dengan berfungsi dengan baik dan siap untuk pendampingan fasilitator,
dengan perencanaan baik. Sebagai contoh air mengalir cukup digunakan Sanitarian
(kuantitas, kualitas, tekanan, dan sebagainya) di
seluruh hidran umum dan kran umum Penangung Jawab : FS dan
Koordinator Kabupaten
Catatan: Sebagai bagian dari dokumentasi kegiatan, perlu dilakukan pengambilan gambar atau foto kegiatan konstruksi mulai dari awal hingga selesai masa konstruksi, sebagai berikut:
1. Kondisi 0% (awal) adalah kondisi dimana bangunan belum ada sama sekali atau lokasi dalam kondisi asli.
2. Kondisi 25% adalah kondisi pelaksanaan pekerjaan kira-kira mencapai progres 25%
3. Kondisi 50% adalah kondisi pertengahan pelaksanaan pekerjaan (kira-kira progress mencapai 50%), sedangkan,
4. Kondisi 75% adalah kondisi pelaksanaan pekerjaan kira-kira mencapai progres 75%
5. Kondisi 100% adalah pada saat pekerjaan selesai 100% dan siap digunakan.
6. Kondisi 100% dan telah dimanfaatkan masyarakat (dilengkapi dengan pemanfaat/pengguna sarana tersebut) untuk sarana pengambilan (misal HU, KU dan SR)
Penting diperhatikan bahwa titik lokasi dan sudut pengambilan gambar kondisi 25%, 50% , 75% dan 100% harus sama dengan saat awal pengambilan atau pada kondisi awal (0%)
Bila terjadi perubahan harga, item dan volume pekerjaan antara perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan di RKM,
serta ada sisa dana karena efisiensi, maka harus digunakan untuk pengembangan kegiatan yang menunjang
pelaksanaan Pamsimas dengan membuat Berita Acara Revisi (Format PT.3-05 dan PT.3-06)
27
Tabel 4.3 Prosedur Pelaksanaan Pembangunan Sarana Sanitasi di Masyarakat dan Sekolah
1. Melakukan pengecekan Memastikan kesesuaian Kegiatan meliputi : Volume yang tepat sesuai dengan Satlak dan masyarakat dengan
ulang antara desain dengan kebutuhan volume di lapangan a. Pengukuran kembali kebutuhan volume di kebutuhan. pendampingan fasilitator,
kondisi di lapangan (mutual yang sebenarnya berdasarkan lapangan sesuai dengan item pekerjaan Kepala Sekolah
chek 0%) item pekerjaan dan jenis material
yang ditentukan dalam RKM. b. Memastikan kembali lokasi, jalur dan kendala-
kendala yang berpotensi menghambat
pekerjaan yang terkait dengan volume.
2. Membuat jadwal Terlaksananya pekerjaan tepat Kegiatan meliputi : a. Jadwal pelaksanaan terperinci yang Satlak dan i masyarakat
pelaksanaan yang waktu, efektif dan effisien. a. Pertemuan dengan masyarakat yang terkait memuat ketersediaan in-kind berupa dengan pendampingan
disesuaikan dengan kondisi dengan ketersediaan material dan kesiapan tenaga kerja masyarakat, volume fasilitator
lapangan, cuaca dan tenaga kerja pekerjaan dan jangka waktu
kemampuan masyarakat. penyelesaian yang dibuat perhari
b. Memastikan ketersediaan tenaga terampil (disesuaikan dengan ketersediaan
(tukang) yang terdapat di desa tersebut. material, peralatan dan tukang)
serta jadwal Pencairan Termyn.
b. Keputusan bersama mengenai
penggunaan Pihak Ketiga sebagai
pelaksana terkait dengan
keterbatasan sumber daya manusia
dan teknologi (jika ada)
3. Pengadaan material dan alat a. Melengkapi kebutuhan Kegiatan meliputi: Tersedianya material sesuai kebutuhan Satlak
bantu sesuai dengan material untuk pembangunan a. Pembelian material dan sesuai spesifikasi teknis yang
kebutuhan infrastruktur disyaratkan
Pembelian Material sesuai dengan ketentuan
b. Mempermudah dalam setiap yang berlaku (lihat Juknis Pengadaan Barang
tahapan pelaksanaan sesuai dan Jasa di Tingkat Masyarakat)
dengan tenaga kerja yang
disiapkan. b. Pengumpulan material alam (inkind)
28
Langkah/Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
4. Pelaksanaan konstruksi Konstruksi sarana sanitasi yang Kegiatan meliputi: Terbangunnya sarana sanitasi sekolah Satlak dan masyarakat dengan
sarana sanitasi dibangun, sesuai standar dan Pelaksanaan pekerjaan berdasarkan tahapan yang memenuhi prinsip inklusif dan pendampingan fasilitator dan
spesifikasi teknis yang ditentukan yang ditentukan dalam jadwal pelaksanaan universal desain Koordinator Kabupaten
dengan telah dilengkapi sarana
air bersih yang tersedia secara
kontinyu
Dan memperhatikan kebutuhan
penyandang disabilitas.
(universal desain)
5. Pengawasan rutin Memastikan dan menjamin Melakukan pengawasan rutin di lapangan dan Sarana yang terbangun sesuai dengan Satlak dan masyarakat dengan
pelaksanaan konstruksi sesuai membuat laporan kemajuan pekerjaan konstruksi perencanaan dan berkualitas tinggi pendampingan fasilitator
dengan perencanaan (sesuai Melakukan pengecekan terhadap penggunaan danKepala Sekolah
spesifikasi teknis: penggunaan material, kualitas pemasangan, peletakan Penangungjawab FS,
material yang bermutu, dan lain- bangunan, dan sebagainya sesuai dengan Koordinator Kabupaten,
lain) ketentuan
6. Pengujian kualitas sarana Memastikan seluruh sarana Melakukan pengujian dengan mencoba seluruh Sarana air minum dan sanitasi Satlak dan masyarakat dengan
berfungsi dengan baik sesuai sarana air minum dan sanitasi berfungsi dengan berfungsi dengan baik dan siap untuk pendampingan fasilitator,
dengan perencanaan baik. Sebagai contoh air mengalir cukup digunakan Sanitarian dan FS, Koordinator
(kuantitas, kualitas, tekanan, dan sebagainya) di Kabupaten, Kepala Sekolah
jamban sekolah dan tempat cuci tangan ,mencoba
jamban sekolah dengan cara menyiram kloset dan
memastikan tidak ada kebocoran di SPAL dan
septic tank
29
Tabel 4.4 Prosedur Pelaksanaan Perlindungan Daerah Tangkapan Air
TAHAP PERSIAPAN
1. Pelatihan Teknis Meningkatkan pemahaman dan Pelatihan ini merupakan pelatihan pra pelaksanaan Ketrampilan Satlak Pamsimas dan TFM, FS, Koordinator
ketrampilan Satlak Pamsimas dan perlindungan DTA yang diikuti oleh Satlak Pamsimas, masyarakat meningkat dan mampu Kabupaten
masyarakat dalam pengelolaan dan KKM, serta masyarakat yang terlibat dalam melaksanakan pekerjaan perlindungan DTA Pserta : KKM, Satlak, dan
perlindungan DTA perlindungan DTA masyarakat
2. Pembuatan dan Memberikan informasi dan transparansi Sebelum kegiatan fisik dimulai, Satlak Pamsimas Papan infomasi yang informatif KKM dan Satlak
Pemasangan Papan setiap tahapan kegiatan perlindungan harus membuat dan memasang papan informasi
Informasi DTA mulai dari perencanaan pada tempat strategis yang mudah dibaca oleh
pengelolaan DTA, perencanaan masyarakat. Papan informasi berisi struktur
pelesatarian melalui penanaman organisasi KKM, Jenis/Nama kegiatan, Volume
(pengadaan bibit, penanaman, dan kegiatan, Biaya Kegiatan (termasuk komposisi
pemeliharaan tanaman) pembiayaan) dan batas penyelesaian pekerjaaan.
TAHAP PELAKSANAAN
3. Melakukan pengecekan 1. Memastikan kesesuaian kebutuhan Kegiatan meliputi: 1. Volume dan jadwal pelaksanaan yang Satlak dan masyarakat
antara desain volume kegiatan di lapangan yang 1. Pengukuran kebutuhan volume di lapangan sesuai tepat sesuai dengan kebutuhan dengan pendampingan
Perencanaan P-DTA sebenarnya berdasarkan item dengan item pekerjaan. disesuaikan dengan ketersediaan inkind fasilitator
dengan kondisi lapangan pekerjaan dan jenis material yang 2. Memastikan kembali lokasi, jalur dan kendala- tenaga dan jangka waktu penyelesaian
dan membuat jadwal telah ditentukan dalam P-DTA kendala yang berpotensi menghambat pekerjaan yang dibuat perhari (disesuaikan dengan
pelaksanaan disesuaikan 2. Terlaksananya pekerjaan tepat perlindungan DTA ketersediaan bahan, peralatan dan tenaga
dengan kondisi waktu, efektif dan efisien masyarakat)
3. Pertemuan dengan masyarakat yang terkait
lapangan, cuaca dan 2. Keputusan bersama mengenai
dengan kesiapan pelaksanaan penanaman dan
kemampuan masyarakat. pelaksanaan kegiatan penanaman bukan
ketersediaan tenaga dalam rangka pelaksanaan
penanaman oleh Pihak III, tetapi oleh masyarakat
4. Pengadaan bahan dan 1. Melengkapi kebutuhan bahan dan Kegiatan meliputi: Tersedianya bahan dan peralatan Satlak dan Tim
alat penanaman alat untuk pelaksanaan P-DTA 1. Pengadaan bahan (pembelian dan atau swadaya). penanaman sesuai kebutuhan Pengadaan
2. Mempermudah dalam setiap Pembelian Material sesuai dengan ketentuan yang
tahapan pelaksanaan sesuai dengan berlaku (lihat Juknis Pengadaan Barang dan Jasa di
tenaga kerja yang disiapkan Tingkat Masyarakat)
2. Pengumpulan material alam (inkind)
30
Langkah / Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
5. Persiapan penanaman Melakukan kegiatan-kegiatan persiapan Kegiatan meliputi: Telah siapnya areal penanaman dan Satlak dan masyarakat
penanaman 1. Pembersihan lahan kegiatan-kegiatan persiapan penanaman dengan pendampingan
2. Pembuatan jalur tanam dan penentuan jarak tanam fasilitator
3. Pemasangan ajir
4. Pembuatan lubang tanam Penanggung jawab:
Koordinator Kabupaten
5. Penambahan pupuk organik ke lubang tanam
6. Seleksi bibit di persemaian
7. Pengangkutan bibit ke areal penanaman
8. Distribusi bibit ke lubang tanam
6. Pelaksanaan Melakukan penanaman sesuai dengan Agar penanaman dapat berjalan dengan baik, maka Terealisasinya penanaman sesuai target luas Satlak dan masyarakat
penanaman target lokasi dan luas penanaman perlu pendampingan fasilitator saat pelaksanaan dan lokasi dengan pendampingan
penanaman. Penanaman dilakukan sesuai dengan fasilitator dan Koordinator
teknik-teknik penanaman yang benar, antara lain : Kabupaten
1. Media tetap kompak
2. Polybag dilepas
3. Lubang tanam tidak tergenang air
4. Menggundukkan tanah di sekitar tanaman setelah
penanaman agar tidak terjadi genangan air saat
hujan.
7. Evaluasi hasil Untuk mengetahui tingkat keberhasilan 1. Melakukan pengamatan pertumbuhan tanaman Tersedianya informasi tingkatt keberhasilan Satlak dan masyarakat
penanaman penanaman dan rekomendasi tindak 2. Menghitung jumlah tanaman yang mati atau tumbuh penanaman dan jumlah tanaman yang dengan pendampingan
lanjut. Tata waktu evaluasi dilakukan tidak normal untuk keperluan penyulaman mati/merana fasilitator dan Koordinator
sebagai berikut : Kabupaten
1. Evaluasi I : satu bulan setelah
penanaman
2. Evaluasi II : satu tahun setelah
penanaman
3. Evaluasi III : dua tahun setelah
penanaman
31
Langkah / Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku
8. Pemeliharaan Melakukan kegiatan pemeliharaan 1. Melakukan penyulaman tanaman yang mati/hidup Terpeliharanya tanaman dengan baik Satlak dan masyarakat
Tanaman tanaman agar diperoleh tanaman sehat merana berdasarkan informasi hasil kegiatan sehingga menghasilkan tanaman sehat dengan pendampingan
dengan pertumbuhan yang optimal evaluasi dengan pertumbuhan yang optimal fasilitator dan Koordinator
dengan tata waktu pelaksanaan sebagai 2. Melakukan penyiangan, pendangiran, pemupukan, Kabupaten
berikut : dan penanggulangan hama dan penyakit
1. Pemeliharaan Tahun Berjalan (1 -2
bulan setelah penanaman)
2. Pemeliharaan Tahun I (satu tahun
setelah penanaman)
3. Pemeliharaan Tahun II (dua tahun
setelah penanaman)
32
4.4 PROMOSI PERUBAHAN PERILAKU HYGIENE DAN SANITASI
33
4.4.2 Prosedur Kegiatan Promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi
Prosedur kegiatan promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
34
Tabel 4.5 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Promosi Perubahan Perilaku Hygiene dan Sanitasi
1. PERSIAPAN
KKM/unit kesehatan menentukan Menentukan waktu dan tempat Mencari tempat dan menyesuaikan kondisi di Kejelasan waktu dan tempat pertemuan KKM/unit kesehatan, Sanitarian
waktu dan tempat promosi promosi kesehatan yang tepat lingkungan masyarakat waktu pelaksanaan kegiatan. dan Fasilitator STBM
kesehatan sehingga masyarakat yang hadir Hal ini terkait dengan kesibukan masyarakat dan pola
dapat maksimal hidup setempat.
KKM/unit kesehatan membuat Memastikan peserta yang menjadi Undangan dibuat beberapa hari sebelum hari yang Kelompok sasaran mendapat KKM/unit kesehatan
dan menyampaikan undangan sasaran bisa hadir dalam kegiatan ditentukan, sehingga kelompok sasaran dapat siap undangan
promosi kesehatan sebelumnya
Menyebarkan undangan secara langsung kepada
masyarakat atau melalui pengumuman
KKM/unit kesehatan menyiapkan Menyiapkan alat bantu/ alat peraga Alat bantu atau alat peraga dapat dibuat sendiri oleh Ketersediaan alat bantu/peraga KKM/unit kesehatan
alat bantu atau media yang sehingga kegiatan promosi kader kesehatan atau meminta/ meminjam alat bantu
diperlukan kesehatan dapat lebih mudah yang ada di pos kes desa, puskesmas, dan lain-lain
dimengerti peserta Alat bantu digunakan untuk mempermudah
memberikan pemahaman kepada peserta yang hadir.
Jika perlu alat peraga dibuat bersama-sama dengan
masyarakat
KKM/unit kesehatan Menghubungi nara sumber agar Promosi dapat dilakukan dengan mengundang nara Kebenaran materi yang disampaikan KKM/unit kesehatan
menghubungi dan mengundang dapat memberikan bantuan sumber baik yang ada ditingkat desa maupun lainnya
narasumber yang dibutuhkan promosi sehingga materi yang (puskesmas, dan lain-lain)
disampaikan benar sesuai dengan
aspek kesehatan
2. PELAKSANAAN
Petugas KKM/unit kesehatan Memperkenalkan nara sumber agar Dengan dikenalnya nara sumber maka pertemuan Suasana santai dan kemantapan KKM/unit kesehatan dan nara
memperkenalkan nara sumber peserta tahu identitas nara sumber akan berjalan lancar dan tingkat kepercayaan peserta peserta sumber yang bersangkutan
yang ada akan materi yang diberikan lebih mantap
35
Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku
Kader kesehatan setempat atau Meningkatkan pengetahuan dan Materi yang disampaikan harus jelas, merupakan Pengetahuan dan pemahaman peserta Kader kesehatan / nara sumber,
nara sumber yang diundang pemahaman peserta akan PHBS masalah yang dihadapi masyarakat setempat. meningkat Sanitarian
melakukan promosi/penyuluhan Disampaikan dengan suasana yang santai dan riang.
kesehatan Menggunakan alat bantu/peraga yang ada akan
memperjelas materi yang diberikan.
Narasumber memberikan pelatihan dan penjelasan
sesuai dengan kapasitasnya. Penyampaian
disesuaikan dengan kondisi dan permintaan di lokasi
Petugas KKM/unit kesehatan Memberi kesempatan kepada Kesempatan Tanya jawab merupakan komunikasi dua Kejelasan akan pemahaman peserta Kader kesehatan / nara sumber,
membuka kesempatan untuk peserta untuk menyampaikan arah, sehingga peserta dapat lebih jelas dalam Sanitarian
tanya jawab pertanyaan memperolah pengetahuan
Petugas KKM/unit kesehatan Meminta peserta untuk memberikan Peserta (boleh lebih dari seorang) untuk Komentar peserta tentang baik/buruk Peserta, Sanitarian
meminta peserta untuk komentar akan material yang mengomentari topic yang diberikan, dan proses proses promosi
mengomentari dan diberikan penyelenggaraan promosi baik dari segi manfaat,
menyimpulkan hasil pertemuan kekurangan atau kelebihannya.
36
4.5 PENGGUNAAN DANA BOK (BANTUAN OPERASIONAL KHUSUS)
KESEHATAN UNTUK DESA PAMSIMAS
37
Tabel 4.6 Prosedur Kegiatan Dukungan Dana BOK Kesehatan untuk PAMSIMAS
38
Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku
Kampanye perubahan perilaku yang
sesuai dengan budaya masyarakat
yang tinggal di lokasi sasaran
pamsimas, tentukan mau seperti apa
dan perkiraan anggaran.
Pengujian kualitas air pra kontruksi,
pastikan dan sepakati bahwa
sanitarian/petugas puskesmas yang
mengambil sampel dan membawa ke
laboratorium
Verifikasi desa SBS, bentuk
kegiatannya seperti apa dan
bagaimana bentuk upaya dukungan
pembiayaan sumber lain untuk
membantu verifikasi di lokasi lokasi
pamsimas
2. PELAKSANAAN
Alokasi dana BOK kesehatan untuk mendukung :
a) Pemicuan Proses pemicuan untuk perubahan Dana BOK mendukung untuk: Dengan tambahan dukungan dana TFM, KKM, sanitarian/petugas
perilaku dari dana BOK ada 4-5x - Transport lokal petugas puskesmas/sanitarian dari BOK, harapannya puskesmas, kader AMPL
pemicuan dan pleno paska pemicuan 1x - Membantu makanan minuman/konsumsi untuk sanitarian/petugas puskesmas
peserta pemicuan terlibat secara aktif dan intens
dalam pendampingannya
- Membantu pembelian alat dan bahan untuk
proses pemicuan.
b) IMAS Perubahan perilaku Mengajak keterlibatan aktif Dana BOK mendukung untuk: Proses IMAS komponen kesehatan TFM, KKM, sanitarian/petugas
sanitarian/petugas puskesmas untuk ikut - Transport lokal petugas puskesmas/sanitarian terlaksana dan terpantau oleh puskesmas, kader AMPL
berproses dalam IMAS di masyarakat - Membantu dukungan konsumsi pada saat sanitarian
khususnya tentang kesehatan, yakni proses kegiatan IMAS (Contamination route, dll)
menentukan sejarah sanitasi – untuk
- Membantu menyediakan bahan/tools IMAS
menentukan opsi pilihan sanitasi
c) Monitoring paska pemicuan Memotivasi sanitarian /perugas Dana BOK mendukung untuk: Pemantauan perubahan perilaku KKM, sanitarian/petugas
puskesmas untuk mengunjungi kembali - Transport lokal petugas puskesmas/sanitarian secara berkala untuk mengapresiasi puskesmas, kader AMPL, BP
lapangan/masyarakat yang berkomitmen - Membantu transport kader AMPL yang diajak perubahan di masyarakat SPAMS
39
Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku
berubah perilaku, 1 minggu, 1 bulan dst melakukan proses pemantauan
paska pemicuan untuk dilakukan
pemantauan secara berkala apakah
perubahan perilaku terjadi dan
membangun jamban sehat.
d) Pembuatan dan update peta Membantu desa (kader AMPL dan KKM) Dana BOK mendukung untuk: Peta sanitasi terupdate dan datanya Sanitarian/petugas puskesmas,
sanitasi dan buku kader dalam pembuatan peta sanitasi dan - Transport lokal petugas puskesmas/sanitarian dapat digunakan untuk alat pantau kader AMPL, BP SPAMS, TFM,
pemutakhiran datanya, serta alokasi - Menyediakan alat dan bahan pembuatan peta di MIS pamsimas maupun STBM Aparat desa
anggaran untuk buku kader. sosial sanitasi, dan pemutakhirannya
- Menyediakan buku kader /buku monitoring yang
digunakan kader
e) Kampanye Hygiene sanitasi Membantu desa melakukan kampanye Dana BOK mendukung untuk: Promosi perubahan perilaku dengan Sanitarian/petugas puskesmas,
dan perubahan perilaku perubahan perilaku dengan penggandaan - Transport lokal petugas puskesmas/sanitarian mengacu kepada budaya setempat kader AMPL, BP SPAMS, TFM,
media atau membantu pembiayaan - Pengadaan media promosi kesehatan seperti dan kebutuhan masyarakat Aparat desa
promosi kesehatan stiker, poster, spanduk, baliho
- Membantu pembiayaan penyediaan alat
demonstrasi CTPS
- Membantu pembiayaan dalam pemberian
hadiah lomba desa SBS/Reward desa SBS
f) Surveilans kualitas air Membantu pengujian kualitas air sebelum Dana BOK mendukung untuk: Kualitas air sebelum pembangunan Sanitarian/Petugas puskesmas
pembangunan sarana/ kontruksi - Transport lokal petugas puskesmas/sanitariaN sarana/kontruksi teruji layak
terbangun - Biaya laboratorium pengujian kualitas air 1x
sebelum kontruksi*
g) Verifikasi Stop BABS Memicu sanitarian dan petugas Membantu anggaran verifikasi stop BABS misalnya SBS yang terverifikasi Sanitarian/petugas puskesmas,
puskesmas secara aktif melakukan proses untuk transport kader, sanitarian dan biaya alat kader AMPL, BP SPAMS, TFM,
verifikasi SBS, khususnya lokasi sasaran dan bahan Aparat desa, pelibatan tokoh
pamsimas agar tercapai KPI 13 masyarakat, PKK, Guru
Catatan:
*Untuk kegiatan pengujian kualitas air secara berkala menjadi tanggungjawab desa, maupun pengelola sarana (KP-SPAMS), sehingga diharapkan pembiayaan
pengujian kualitas air menjadi bagian biaya perawatan dan operasional pengelolaan air minum yang diambilkan dari iuran wajib masyarakat pengguna air.
40
4.6 PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI
41
4.6.2 Prosedur Penggunaan Media Komunikasi
Prosedur penggunaan media komunikasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
1. PERSIAPAN
Identifikasi kegiatan-kegiatan yang Mengetahui jenis-jenis kegiatan Jenis kegiatan dan siklus Pamsimas dapat menjadi Jenis kegiatan dan kebutuhan media KKM, Satlak, warga, kader
membutuhkan media komunikasi dalam siklus Pamsimas yang referensi untuk membuat media komunikasi dan komunisasi/sosialisasi yang dibutuhkan kesehatan, sanitarian, dan
dan sosialisasi memerlukan media komunikasi dan sosialisasi. Media ini harus sesuai dengan kegiatan yang sesuai dengan tahapan kegiatan pengurus sekolah
sosialisasi berlangsung sesuai siklus agar pelaksanaanya efektif. Pamsimas.
Menentukan waktu dan tempat kapan Setiap tahapan atau siklus Pamsimas akan dapat Waktu dan tempat yang sesuai untuk
dan dimana media komunikasi dan menentukan jenis, waktu dan tempat media komunikasi pelaksanaan kegiatan dan pemasangan
sosialisasi dilaksanakan di buat. Beberapa media dapat dibuat tanpa tergantung media komunikasi/ sosialisasi.
Menentukan target atau sasaran tahapan Pamsimas, seperti pembuatan papan Data mengenai target sasaran di
yang tepat siapa saja yang akan pengumuman. Namun untuk jenis poster yang masyarakat dan sekolah, serta letak
terpapar oleh media komunikasi dan disediakan oleh Pamsimas, maka pemasangannya lokasi dan waktu yang dibutuhkan untuk
sosialisasi tersebut dapat disesuiakan dengan tahap pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan.
Membuat perencanaan sesuai Pamsimas. Data, dokumen, jadwal perencanaan
kebutuhan agar pelaksanaannya Media komunikasi dan sosialisasi harus mudah diakses kegiatan.
efektif dan efisien dan diketahui oleh masyarakat sebagai target sasaran
agar masyarakat turut terlibat aktif dan mengetahui
segala informasi Pamsimas
Mempersiapkan jenis dan bahan Mempersiapkan materi, jenis, bahan Melakukan persiapan kebutuhan penggunaan media Data jenis dan bahan media dapat KKM, Satlak, warga, kader
media komunikasi dan sosialisasi dan biaya untuk kebutuhan komunikasi. Kebutuhan ini dapat diperoleh dari program meliputi: spanduk, poster, papan kesehatan, sanitarian, dan
dari hasil identifikasi pembuatan dan penggunaan media Pamsimas dan swadaya masyarakat dengan pengumuman, stiker, tulisan cat di pengurus sekolah
komunikasi/sosialisasi mempertimbangkan penggunaan yang efektif dan banguanan SPAM, dan sebagainya.
efisien.
2. PEMASANGAN POSTER DAN SPANDUK
Menentukan jumlah materi media Memastikan media komunikasi Desain sudah disiapkan sebelumnya dan sesuai Dapat mendapatkan media yang akan KKM dan TFM
komunikasi yang akan digunakan yang wajib dipakai pada tahap dengan strategi penggunaan yang dirinci di P3S dan digunakan tanpa cacat produksi
sesuai tahap sosialisasi program implementasi diproduksi cetak oleh ROMS.
KKM dan TFM menentukan waktu Waktu dan tempat pemasangan Menantukan waktu dan tempat di lingkungan Jarak pandang yang jelas dan tepat di KKM dan TFM
pemasangan media komunikasi yang tepat memaksimalkan masyarakat disesuaikan dengan tahap – tahap yang waktu tahap implementasi
efektifitas media komunikasi tercantum di P3S entang penempatan media
komunikasi.
42
Langkah-langkah Tujuan Uraian Hasil Pelaku
Survey lokasi sekaligus Mendapatkan posisi strategis Menghidari tempat yang tidak strategis seperti Survey tempat bisa menghindari hal KKM dan TFM
mendapatkan izin pemasangan pemasangan media komunikasi cabang pohon, kabel gantung, gantungan baju, tiang, yang bisa menggangu pandangan pada
poster dan spanduk sesuai yang bebas hambatan visual dan lain-lain, Rumah penduduk desa, warung, khalayak sehingga mendapatkan
prosedur izin pasang perkantoran, balai desa, dan tempat – tempat informasi yang jelas pada saat dilihat
berkumpulnya masyarakat. dan dibaca.
Pemasangan dilakukan oleh/atau Memastikan pemasangan yang Dipastikan bahwa Poster tidak kena air hujan atau Media komunikasi bisa lebih awet KKM dan TFM/dan bantuan
dengan supervisi KKM dan TFM kuat dan kokoh terlalu ekspos di bawa sinar matahari sehingga tidak selama tahapan program sosialisasi warga di tempat
mudah luntur, dan Spanduk dapat di antisipasi berjalan
pemasangan yang kuat sehingga tidak sobek atau
gampang lepas,
3. PENCANTUMAN IDENTITAS VISUAL
Persiapan dan ketentuan Memaksimalkan keseragaman Dalam POB Identitas Visual terdapat logo Pamsimas Mendapatkan keseragaman identitas KKM dan TFM
implementasi disesuaikan dengan identitas visual dalam program maupun AusAid dan logo gabungan kementerian yag sarana dan prasarana yang dibangun
POB Identitas Visual Pamsimas sehingga menciptakan terkait. Sarana dan Prasarana harus mempunyai dengan bantuan program Pamsimas.
kesadaran terhadap program identitas yang jelas dengan aturan dan ketentuan
Pamsimas. dalam pengunaan logo dan tanda pengenal lainnya.
43
BAB 5. AMANDEMEN PERJANJIAN
KERJA SAMA
44
Berikut adalah Prosedur Amandemen PKS
1. Usulan Amandemen [aspek PPK dan KKM dapat menyepakati usulan Surat usulan Amademen dgn alasan yang Setelah pertemuan pleno KKM dibantu oleh
administrasi dan teknis] amanedemen SPPB mendasarinya dan melampirkan dokumen musyawarah masyarakat, KKM TFM dan
Dengan persyarataan sbb : pendukung terkait yang mengakibatkan : dibantu oleh TFM memfinalkan Koordinator
Berita Acara Pleno/ Musyawarah Masyarakat Perubahan lingkup pekerjaan; rencana amandemen PKS Kabupaten
yang mendasari amandemen PKS Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan;
(diantaranya karena perubahan lingkup Perubahan harga komponen kegiatan yang
pekerjaan, perubahan jadwal pelaksanaan tercantum pada perjanjian (al: Rincian
pekerjaan dan perubahan harga pada Rencana Penggunaan sisa dana RKM)
komponen kegiatan yang tercantum pada
perjanjian)
Berita Acara Revisi (PT.3-05) dan Lampiran
BA Revisi (PT.3-06) yang ditandatangani
DPMU
Dokumen Administrasi dan Teknis lainya
yang mendukung.
2. Pembahasan atas usulan Menyusun dasar hukum pelaksanaan Berita Acara dan / atau Surat Persutujuan Setelah disetujuinya usulan KKM dibantu oleh
Amademen PKS Amandemen dari Pihak Satker dan KKM amandemen dilanjutkan dengan TFM, Koordinator
Dengan persyaratan : Draft Amandemen PKS (PT.3-01) atau proses penyusunan draft amandemen Kabupaten, dan
Surat usulan Amademen dari KKM (PT.3-02 PPK,
3. Tandatangan Amandemen PKS Memfinalkan Draft Amandemen PKS beserta Berita Acara dan / atau Surat Persetujuan Proses penandatanganan PPK dan KKM
lampirannya dari Pihak Satker dan KKM Amandemen antara PPK dengan
Dengan persyaratan : Draft Amandemen PKS (PT.3-01) dan KKM
Berita Acara dan / atau Surat Persetujuan (PT.3-02
dari Pihak Satker dan KKM
45
BAB 6. PENYELESAIAN KEGIATAN
6.1 KETENTUAN UMUM
46
6) Serah terima kegiatan dilakukan dengan tahapan :
a. Serah terima dari KKM kepada Satker PIP
KKM menyerahkan Berita Acara Serah Terima (BAST) kepada Satker PIP
yang menyatakan KKM telah menyelesaikan pekerjaan . Dengan tembusan
kepada DPMU
b. Serah terima PPK Satker Kabupaten kepada KP-SPAMS dengan diketahui
DPMU, Kepala Desa dan KKM
47
Tabel 6.1 Prosedur Penyelesaian Pekerjaan
48
No. Langkah-Langkah Tujuan Hasil Uraian Pelaku
2. Tindak lanjut kunjungan lapangan Memastikan semua kegiatan RKM yang Rekomendasi untuk penyusunan Surat 1. Pembangunan sarana fisik air minum dan sanitasi secara PAKEM dan DPMU
tertuang didalam laporan/dokumen telah Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan resmi dinyatakan selesai bila telah dilaksanakan sesuai
selesai dilaksanakan dilapangan, baik dari Kegiatan (SP3K)) – ( PT 3-09) rencana yang tertuang di RKM (bila ada perubahan
kuantitas dan kualitas. disertai Berita Acara Revisi RKM yang dapat dilihat pada
Lampiran PT.3-04 dan PT.3-05) dan layak untuk
dimanfaatkan berfungsi.
2. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan pelatihan
dan bidang kesehatan (PBHS) di masyarakat dan di
sekolah secara fisik dinyatakan selesai apabila
pencapaian target (volume kegiatan) sesuai dengan
target yang tercantum dalam RKM
3. Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dinyatakan selesai
apabila: semua jenis pelatihan yang direncanakan di
dalam RKM sudah terlaksana, terbentuk dan
berfungsinya organisasi operasional dan pemeliharaan
3. Membuat Surat Pernyataan 1. Melaporkan status penyelesaian Surat Pernyataan Penyelesaian Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan PAKEM dan Pimpinan
Penyelesaian Pelaksanaan pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan Kegiatan (Lampiran pada (SP3K) bersama dengan beberapa foto 0, 50, 100% (diambil Proyek/DPMU dan
Kegiatan (SP3K) (PT 3-09) 2. Mengajak Pemda untuk ikut berperan Juknis Penyaluran Bantuan Langsung satu arah) yang mewakili dikirimkan kepada Bupati dengan KKM
aktif melakukan pembinaan terhadap Masyarakat ) tembusan kepada Ketua Pokja AMPL Kabupaten dan CPMU
masyarakat melalui persetujuannya dengan di upload
4 Surat DPMU kepada Satker PIP 1. Melaporkan penyelesaian kegiatan Surat DPMU kepada Satker PIP Surat DPMU dilampirkan Surat Pernyataan Penyelesaian DPMU
2. Siap dilaksanakan penadatanganan Kabupaten sesuai format (PT 3-9 B) Kegiatan (SP3K) untuk dibuatkan BAST antara KKM
Berita Acara Serah Terima antara dengan PPK
KKM kepda Satker PIPI kabupaten
3. DPMU melaporkan kepada
Pemerintah Kabupaten, pekerjaan
telah selesai
5 Surat dari Satker PIP kepada KKM Satker bersurat kepada KKM untuk Pemeriksaan dokumen LP2K oleh Bila dokumen LP2K dinyatakan lengkap oleh Satker PIP, Satker PIP dan KKM
menyerahkan Dokumen LP2k sebagai Satker PIP Kabupaten dilanjutkan dengan penerbitan Berita Serah Terima KKM
bagian proses BAST antara KKM dengan kepada Satker PIP ( PT 3-09C)
Satker PIP
49
No. Langkah-Langkah Tujuan Hasil Uraian Pelaku
6 Serah terima antara KKM kepada Merupakan Serah Terima antara KKM BAST KKM kepada Satker PIP sesuai Menyatakan pekerjaan telah selesai Satker PIP dan KKM
Satker PIP kepada Satker tentang Penyelesaian Format (PT 3-09C)
Pekerjaan oleh KKM
7 Surat DPMU kepada Pemerintah Melaporkan pelaksanaan kegiatan Surat DPMU sesuai degan Lampiran Sebagai bentuk laporan kepada Pemerintah Kabupaten DPMU
Kabupaten Program Pamsimas telah selesai (PT 3- 09D) bahwa pelaksanaan kegiatan Program Pamsimas di desa
sasaran telah selesai untuk selanjutnya pembinaan
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
8 Membuat Berita Acara Serah Menyerahkan kegiatan yang sudah Berita Acara Serah Terima Kegiatan Serah terima kegiatan Pamsimas Satker PIP Kabupaten Koordinator KKM dan
Terima Kegiatan Kepada KPSPAMS dilaksanakan oleh KKM kepada pengurus Pamsimas Lampiran PT.3-10 kepada KPSPAMS untuk melaksanakan pengelolaan sarana Ketua Pengurus
KPSPAMS (operasional, pemeliharaan dan pengembangan) KPSPAMS
50
LAMPIRAN
PT.3-0
…………………, …………20..…
(…………………………………) (…………………………………)
Ketua Nama Peminat
Nomor :
Tanggal :
Pada hari ini .............. tanggal ................. bulan ................ tahun dua ribu ……………………,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Pejabat yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran
Anggaran Belanja / Pejabat Pembuat Komitmen Pamsimas, Satker
Pembangunan Infrastruktur Permukiman kabupaten .........................
propinsi ..............., berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat nomor ………….tanggal ……….,
bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Pembangunan Inrastruktur
Permukiman yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II. Nama :
Jabatan : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa
..........................., kecamatan ........................, kabupaten .........................,
berdasarkan Akta /Pencatatan Notaris ........................ .................... nomor
...................., tanggal .........................., bertindak untuk dan atas nama
masyarakat desa..........................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA
1. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN nomor ....... tanggal ............
tahun .......
2. Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR................. nomor
............... tanggal ............. tahun 20….., tentang Penetapan Desa Sasaran Program
Pamsimas tahun 20..........…
3. Surat Keputusan PPK…… Nomor ….. tanggal ….. tentang Penerima BLM
4. Rencana Kerja Masyarakat (RKM) desa ………..
5. Pengesahan DPMU untuk RKM desa ................................. kecamatan .......................
kabupaten................... nomor .................. tanggal .....................
6. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat
Dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk hal-hal sebagai berikut:
2) Untuk mendukung kegiatan dalam RKM yang diperjanjikan dalam PKS ini, Pihak
Kedua memberikan kontribusi senilai Rp……………. dalam bentuk inKind (tenaga
dan material) dan inCash.
3) Ketentuan lain yang merupakan kesepakatan yang harus dipenuhi oleh kedua belah
pihak dapat dilihat pada lampiran syarat-syarat perjanjian kerja sama yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
4) Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di .........................
pada hari dan tanggal tersebut di atas.
5) Surat perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal di tanda tangani surat perjanjian
ini.
6) Kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian ini dilaksanakan sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia.
(.................................................) (.................................................)
Disahkan oleh,
(.................................................)
I. DEFINISI
Dalam perjanjian kerja sama ini beberapa istilah diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Perjanjian Kerja Sama berarti persetujuan yang dibuat antara Pihak Pertama
mewakili pemberi bantuan dengan Pihak Kedua sebagai penerima bantuan dana
bantuan pemerintah sebagaimana tertulis dalam formulir yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak, termasuk seluruh lampiran dan referensi dokumen yang
dimasukkan;
2. Nilai Perjanjian berarti nilai harga yang dibayarkan kepada pihak Kedua sesuai
perjanjian pemberian kerja sama;
3. Pekerjaan berarti pekerjaan / kegiatan yang tersebut pada uraian kegiatan,
meliputi; 1) Peningkatan kapasitas keterampilan dan kelembagaan masyarakat,
2) Peningkatan derajat kesehatan di masyarakat dan sekolah melalui promosi –
penyuluhan – pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan pemicuan
perubahan perilaku hidup tidak bersih dan sehat, dan 3) Pembangunan Sarana
Air Minum dan Sanitasi komunal di masyarakat dan sekolah;
4. KKM berarti koordinator KKM desa............................ yang dipilih oleh masyarakat
setempat sebagai Pihak Kedua;
5. Barang-barang berarti semua peralatan, mesin, atau bahan lainnya dimana pihak
penjual/supplier diminta untuk menyerahkan/memasok kepada pembeli sesuai
kontrak;
6. PPK Pamsimas kabupaten ................................ berarti Pejabat Pembuat
Komitmen Pamsimas di kabupaten, yang diangkat dengan Surat Keputusan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor………
tanggal……. sebagai Pihak Pertama;
7. Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) terdiri dari Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat (CD), Fasilitator Teknik Sarana Air Minum dan Sanitasi (WSS), yang
bertugas untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
Pamsimas di tingkat masyarakat;
8. Fasilitator Senior merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk
mengendalikan pelaksanaan pendampingan kegiatan tingkat masyarakat dan
desa, baik untuk desa reguler maupun desa pasca.
9. Koordinator Kabupaten bertugas untuk memberikan dukungan DPMU dan
Satker/PPK Kabupaten dalam mengendalikan bantuan teknis tingkat kabupaten
(termasuk Fasilitator STBM dan TFM), yang antara lain meliputi, rencana kerja
bersama, target atau ouput pekerjaan, pemantauan kualitas hasil, pelaksanaan
kegiatan secara tepat waktu dan sasaran, pelaporan, penilaian kinerja.
Tenaga kerja pelaksana terdiri atas tenaga kerja: tenaga kerja terampil/tukang & pekerja.
6. Sedangkan kebutuhan tenaga lain yang sifatnya pembantu umum (seperti tenaga
angkut, galian, dsb) akan ditangani masyarakat sendiri secara gotong royong dan
hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi masyarakat.
Bantuan dana diberikan dalam bentuk uang yang dicairkan langsung ke rekening KKM.
Alokasi dana BLM untuk desa …………………… sebesar Rp ………………… (dengan
huruf………….rupiah),
Jumlah bantuan yang disepakati dalam PKS sebesar Rp. ……………… (dengan
huruf) dari APBN DIPA nomor ................. tanggal .............. tahun …..........…
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh Pihak Satker dan KKM.
X. TRANSPARANSI
1. Pada dasarnya Pihak Kedua boleh bekerja sama dengan penyedia barang/jasa
oleh pihak ketiga untuk pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh
masyarakat.
2. Kerjasama antara Pihak Kedua dengan Pihak Ketiga dituangkan dalam bentuk
Perjanjian Kesepakatan.
3. Apabila suatu bagian pekerjaan diserahkan (pekerjaannya) kepada penyedia
barang/jasa oleh pihak ketiga maka harus mendapat persetujuan dari Pihak
Pertama lebih dahulu sebelum pekerjaan dimulai.
4. Untuk bagian pekerjaan oleh penyedia barang/jasa oleh pihak ketiga atas
sepengetahuan Pihak Pertama, Pihak Kedua harus melakukan koordinasi yang
baik dan penuh tanggung jawab.
5. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dari penyedia
barang/jasa oleh pihak ketiga dan segala sesuatu yang menyangkut hubungan
antara Pihak Kedua dengan penyedia barang/jasa oleh pihak ketiga.
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% yang disebut dalam
butir II di atas ditetapkan selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal Surat
Perjanjian ini ditandatangani.
2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat satu di atas tidak dapat diubah oleh
Pihak Kedua, kecuali adanya keadaan memaksa yang diatur dalam butir XII
perjanjian ini, atau adanya penambahan pekerjaan yang harus disetujui oleh
Pihak Pertama secara tertulis.
2. Bila terjadi keadaan memaksa tersebut maka segala kerugian yang timbul akibat
keadaan itu, akan ditanggung oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan
mufakat.
Bea materai dari Surat Perjanjian ini dibebankan kepada kedua belah pihak bilamana
diperlukan, dimana kwitansi dengan nilai pembayaran Rp 250.000,- s/d
Rp. 1.000.000,- dikenakan bea materai sebesar Rp. 3.000,- sedangkan kuitansi
dengan nilai pembayaran di atas Rp. 1.000.000,- bea materai sebesar Rp. 6.000,-
XVI. LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam surat
perjanjian tambahan (amandemen) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari
surat perjanjian
Nomor : ……………………………
Tanggal : ……………………………..( diisi tanggal penandatanganan Amandemen)
Pada hari ini .............. tanggal ................. bulan ................ tahun dua ribu ……………………,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Pejabat yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran
Anggaran Belanja / Pejabat Pembuat Komitmen Pamsimas, Satker
Pembangunan Infrastruktur Permukiman kabupaten .........................
propinsi ..............., berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat nomor ………….tanggal ……….,
bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Pembangunan Inrastruktur
Permukiman yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II. Nama :
Jabatan : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa
..........................., kecamatan ........................, kabupaten .........................,
berdasarkan Akta /Pencatatan Notaris ........................ .................... nomor
...................., tanggal .........................., bertindak untuk dan atas nama
masyarakat desa..........................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA
Catatan :
Biaya Operasional KKM maksimal harus sama dengan nilai sebelumnya
Biaya harus sesuai dengan RAB masing-masing kegiatan dalam revisi RKM dan
Berita Acara Revisi RKM yang ditanda tangani DPMU
Total waktu penyelesaian kegiatan menjadi ......... (......................) hari kalender. (diisi
jika ada perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan)
(.................................................) (.................................................)
Disahkan oleh,
(.................................................)
I. DEFINISI
Dalam perjanjian pemberian bantuan ini beberapa istilah diinterpretasikan sebagai
berikut :
Bersama masyarakat melaksanakan kegiatan yang telah dituangkan dalam RKM, sesuai
dengan Pedoman Pelaksanaan Pamsimas dan Spesifikasi Teknis, dengan pendampingan
oleh Fasilitator Masyarakat. Pelaksanaan kegiatan tersebut termasuk :
1. Membentuk unit pelaksanaan untuk kegiatan fisik (pembangunan sarana air minum
dan sanitasi), kegiatan kesehatan masyarakat dan sekolah; pengelolaan dana;
menetapkan personil dan/atau tukang yang ditugaskan untuk melaksanakan setiap
kegiatan tersebut diatas.
2. Melakukan pembelajaran dana untuk pengadaan bahan dan material yang
diperlukan
1. Dana hibah dari program Pamsimas hanya boleh digunakan untuk membiayai
kegiatan masyarakat yang telah direncanakan bersama dan dituangkan dalam
RKM.
Penggunaan di luar kegiatan yang telah disepakati dengan alasan apapun tidak
dibenarkan.
2. Bila terdapat penggunaan untuk berbagai hal di luar rencana kegiatan yang telah
dituangkan dalam RKM, maka penggunaan tersebut masuk kategori pengeluaran
yang tidak dapat dibiayai oleh dana hibah Pamsimas. Pihak kedua wajib
mengembalikan semua pengeluaran yang tidak dapat dibiayai oleh dana hibah
program Pamsimas tersebut kepada pihak kesatu.
3. Apabila pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% dan terdapat sisa dana RKM,
maka KKM mengajukan usulan “amandemen” Perjanjian Kerjasama kepada PPK
Pamsimas kabupaten dengan melampirkan rincian Rencana Pengembangan dari
sisa dana tersebut, dan tertuang didalam „amandemen RKM dan PKS‟. Apabila
masih terdapat sisa dana yang tidak dapat dipergunakan lagi, maka KKM harus
menyetorkannya ke Kas Negara.
4. Semua bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut harus disediakan oleh pihak kedua.
5. Fasilitator masyarakat harus mendampingi pihak kedua dalam proses pengadaan
agar barang yang dibeli sesuai kebutuhan seperti penentuan jenis dan spesifikasi
barang yang akan dibeli, tata cara transaksi dan kewajaran harga
1. Pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan pada tingkat desa dilakukan oleh masyarakat
(partisipasi masyarakat) melalui Satuan Pelaksana Program Pamsimas yang dibentuk
6. Sedangkan kebutuhan tenaga lain yang sifatnya pembantu umum (seperti tenaga
angkut, galian, dan sebagainya) akan ditangani masyarakat sendiri secara gotong
royong dan hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi masyarakat.
Penyaluran dana APBN dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, tahap I: 40%, tahap
II: 40%, dan tahap III: 20%.
Pencairan Dana Tahap I
Pencairan dana tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) dapat diajukan
setelah PKS ditandatangani.
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh Pihak Satker dan KKM.
1. Pada dasarnya Pihak Kedua boleh bekerja sama dengan penyedia barang/jasa
oleh pihak ketiga untuk pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh
masyarakat.
2. Kerjasama antara Pihak Kedua dengan Pihak Ketiga dituangkan dalam bentuk
Perjanjian Kesepakatan.
3. Apabila suatu bagian pekerjaan diserahkan pekerjaannya kepada Pihak Ketiga
harus mendapat persetujuan dari Pihak Pertama lebih dahulu sebelum
pekerjaannya dimulai.
4. Untuk bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh Pihak Ketiga atas sepengetahuan
Pihak Pertama, Pihak Kedua harus melakukan koordinasi yang baik dan penuh
tanggung jawab.
5. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dari Pihak Ketiga dan
segala sesuatu yang menyangkut hubungan antara Pihak Kedua dengan Pihak
Ketiga.
2. Bila terjadi keadaan memaksa tersebut maka segala kerugian yang timbul akibat
keadaan itu, akan ditanggung oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan
mufakat.
Nomor :
Tanggal :
Pada hari ini .............. tanggal ................. bulan ................ tahun dua ribu ……………………,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Pejabat yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran
Anggaran Belanja Daerah OPD …………..kabupaten.........................
propinsi ..............., berdasarkan Surat Keputusan Bupati ……….. nomor
………….tanggal ………., dan bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Kabupaten ……….. yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II. Nama :
Jabatan : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa .................,
kecamatan ........................, kabupaten ........................., berdasarkan Akta
/Pencatatan Notaris ........................ .................... nomor ...........................,
tanggal .........................., bertindak untuk dan atas nama masyarakat
desa..........................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
d Sanitasi Sekolah
e Peningkatan PHBS:
Masyarakat
Sekolah
f Pelatihan untuk pengelola dan
pemeliharaan
.f. dst
2) Untuk mendukung kegiatan dalam RKM yang diperjanjikan dalam PKS ini, Pihak
Kedua memberikan kontribusi senilai Rp……………. dalam bentuk inKind (tenaga
dan material) dan inCash.
3) Ketentuan lain yang merupakan kesepakatan yang harus dipenuhi oleh kedua belah
pihak dapat dilihat pada lampiran syarat-syarat perjanjian kerja sama yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
4) Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di .........................
pada hari dan tanggal tersebut di atas.
5) Surat perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal di tanda tangani surat perjanjian
ini.
6) Kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian ini dilaksanakan sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia.
(.................................................)
(.................................................)
Disahkan oleh,
(.................................................)
I. DEFINISI
Dalam perjanjian kerja sama ini beberapa istilah diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Perjanjian Kerja Sama berarti persetujuan yang dibuat antara Pihak Pertama
mewakili pemberi bantuan dengan Pihak Kedua sebagai penerima bantuan dana
bantuan pemerintah sebagaimana tertulis dalam formulir yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak, termasuk seluruh lampiran dan referensi dokumen yang
dimasukkan;
2. Nilai Perjanjian berarti nilai harga yang dibayarkan kepada pihak Kedua sesuai
perjanjian kerja sama;
3. Pekerjaan berarti pekerjaan/ kegiatan yang tersebut pada uraian kegiatan,
meliputi; 1) Peningkatan kapasitas keterampilan dan kelembagaan masyarakat,
2) Peningkatan derajat kesehatan di masyarakat dan sekolah melalui promosi –
penyuluhan – pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dan pemicuan
perubahan perilaku hidup tidak bersih dan sehat, dan 3) Pembangunan Sarana
Air Minum dan Sanitasi komunal di masyarakat dan sekolah;
4. KKM berarti koordinator KKM desa............................ yang dipilih oleh masyarakat
setempat sebagai Pihak Kedua;
5. Barang-barang berarti semua peralatan, mesin, atau bahan lainnya dimana pihak
penjual/supplier diminta untuk menyerahkan/memasok kepada pembeli sesuai
kontrak;
6. PPTK OPD kabupaten ................................ berarti Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan OPD pengelola Pamsimas di kabupaten, yang diangkat dengan Surat
Keputusan Kepala Daerah/Bupati nomor……… tanggal……. sebagai Pihak
Pertama;
7. Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) terdiri dari Fasilitator Pemberdayaan
Masyarakat (CD), Fasilitator Teknik Sarana Air Minum dan Sanitasi (WSS), yang
bertugas untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
Pamsimas di tingkat masyarakat;
8. Fasilitator Senior merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk
mengendalikan pelaksanaan pendampingan kegiatan tingkat masyarakat dan
desa, baik untuk desa reguler maupun desa pasca.
9. Koordinator Kabupaten bertugas untuk memberikan dukungan DPMU dan Kepala
Dinas/ PPTK OPD Kabupaten dalam mengendalikan bantuan teknis tingkat
kabupaten (termasuk Fasilitator STBM dan TFM), yang antara lain meliputi,
rencana kerja bersama, target atau ouput pekerjaan, pemantauan kualitas hasil,
pelaksanaan kegiatan secara tepat waktu dan sasaran, pelaporan, penilaian
kinerja. Koordinator Kabupaten direkrut melalui kontrak Regional Oversight
Management Services (ROMS).
2. Bila terdapat penggunaan untuk berbagai hal di luar rencana kegiatan yang telah
dituangkan dalam RKM, maka penggunaan tersebut masuk kategori pengeluaran
yang tidak dapat dibiayai oleh dana bantuan Pamsimas. Pihak kedua wajib
mengembalikan semua pengeluaran yang tidak dapat dibiayai dari dana bantuan
program Pamsimas tersebut kepada pihak kesatu.
3. Apabila pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% dan terdapat sisa dana RKM,
maka KKM mengajukan usulan “amandemen” Surat Perjanjian Kerja Sama
kepada PPK Pamsimas kabupaten dengan melampirkan rincian Rencana
Pengembangan dari sisa dana tersebut, dan tertuang didalam „amandemen RKM
dan PKS‟.
4. Semua bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut harus disediakan oleh pihak kedua.
5. Fasilitator masyarakat harus mendampingi pihak kedua dalam proses pengadaan
agar barang yang dibeli sesuai kebutuhan, seperti penentuan jenis dan spesifikasi
barang yang akan dibeli, tata cara transaksi dan kewajaran harga.
Bantuan dana diberikan dalam bentuk uang yang dicairkan langsung ke rekening KKM.
Alokasi dana BLM untuk desa ………… sebesar Rp ……………(dengan
huruf………….rupiah),
Jumlah bantuan yang disepakati dalam PKS sebesar Rp. ……………… (dengan
huruf) dari DPA APBD nomor ................. tanggal .............. tahun …..........…
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh Pihak Satker dan KKM.
X. TRANSPARANSI
1. Pada dasarnya Pihak Kedua boleh bekerja sama dengan penyedia barang/jasa
oleh pihak ketiga untuk pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh
masyarakat.
2. Kerjasama antara Pihak Kedua dengan Pihak Ketiga dituangkan dalam bentuk
Perjanjian Kesepakatan.
3. Apabila suatu bagian pekerjaan diserahkan pekerjaannya kepada penyedia
barang/jasa oleh pihak ketiga maka harus mendapat persetujuan dari Pihak
Pertama lebih dahulu sebelum pekerjaan dimulai.
4. Untuk bagian pekerjaan oleh penyedia barang/jasa oleh pihak ketiga atas
sepengetahuan Pihak Pertama, Pihak Kedua harus melakukan koordinasi yang
baik dan penuh tanggung jawab.
5. Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dari penyedia barang/jasa
oleh pihak ketiga dan segala sesuatu yang menyangkut hubungan antara Pihak
Kedua dengan penyedia barang/jasa oleh pihak ketiga.
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai selesai 100% yang disebut dalam
butir II di atas ditetapkan selama 120 hari kalender terhitung sejak tanggal Surat
Perjanjian ini ditandatangani.
2. Waktu penyelesaian tersebut dalam ayat satu di atas tidak dapat diubah oleh
Pihak Kedua, kecuali adanya keadaan memaksa yang diatur dalam butir XII
perjanjian ini, atau adanya penambahan pekerjaan yang harus disetujui oleh
Pihak Pertama secara tertulis.
2. Bila terjadi keadaan memaksa tersebut maka segala kerugian yang timbul akibat
keadaan itu, akan ditanggung oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan
mufakat.
Bea materai dari Surat Perjanjian ini dibebankan kepada kedua belah pihak bilamana
diperlukan, dimana kwitansi dengan nilai pembayaran Rp 250.000,- s/d
Rp. 1.000.000,- dikenakan bea materai sebesar Rp. 3.000,- sedangkan kuitansi
dengan nilai pembayaran di atas Rp. 1.000.000,- bea materai sebesar Rp. 6.000,-
XVI. LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini atau perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam surat
perjanjian tambahan (amandemen) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari
surat perjanjian ini.
Nomor : ……………………………
Tanggal : ……………………………..( diisi tanggal penandatanganan Amandemen)
Pada hari ini .............. tanggal ................. bulan ................ tahun dua ribu ……………………,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Pejabat yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran
Anggaran Belanja Daerah OPD …………..kabupaten.........................
propinsi ..............., berdasarkan Surat Keputusan Bupati ……….. nomor
………….tanggal ………., dan bertindak untuk dan atas nama Pemerintah
Kabupaten ……….. yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II. Nama :
Jabatan : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa .................,
kecamatan ........................, kabupaten ........................., berdasarkan Akta
/Pencatatan Notaris ........................ .................... nomor ...........................,
tanggal .........................., bertindak untuk dan atas nama masyarakat
desa..........................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Pihak Pertama, sepakat untuk melakukan amandemen perjanjian
pemberian/penerimaan bantuan dengan nilai sebesar Rp. .........…………,-
(……………………. rupiah) kepada Pihak Kedua guna membayar kegiatan yang
tertuang dalam Berita Acara Revisi Rencana Kerja Masyarakat (RKM)
Catatan :
Biaya Operasional KKM maksimal harus sama dengan nilai sebelumnya
Besarnya biaya sesuai dengan RAB masing-masing kegiatan dalam revisi RKM dan
Berita Acara Revisi RKM yang ditanda tangani DPMU
3. Ketentuan lain yang merupakan kesepakatan yang harus dipenuhi oleh kedua belah
pihak dapat dilihat pada lampiran syarat-syarat perjanjian kerjasama ini yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
5. Amandemen Surat perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal di tanda tangani.
6. Kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian ini dilaksanakan sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia.
(.................................................)
(.................................................)
Disahkan oleh,
(.................................................)
I. DEFINISI
1. Dana hibah dari program Pamsimas hanya boleh digunakan untuk membiayai
kegiatan masyarakat yang telah direncanakan bersama dan dituangkan dalam
RKM.
Penggunaan di luar kegiatan yang telah disepakati dengan alasan apapun tidak
dibenarkan.
2. Bila terdapat penggunaan untuk berbagai hal di luar rencana kegiatan yang telah
dituangkan dalam RKM, maka penggunaan tersebut masuk kategori pengeluaran
yang tidak dapat dibiayai oleh dana hibah Pamsimas. Pihak kedua wajib
mengembalikan semua pengeluaran yang tidak dapat dibiayai oleh dana hibah
program Pamsimas tersebut kepada pihak kesatu.
3. Apabila pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% dan terdapat sisa dana RKM,
maka KKM mengajukan usulan “amandemen” Perjanjian Kerjasama kepada PPK
Pamsimas kabupaten dengan melampirkan rincian Rencana Pengembangan dari
sisa dana tersebut, dan tertuang didalam „amandemen RKM‟.
4. Semua bahan-bahan, alat-alat dan segala sesuatunya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut harus disediakan oleh pihak kedua.
5. Fasilitator masyarakat harus mendampingi pihak kedua dalam proses pengadaan
agar barang yang dibeli sesuai kebutuhan seperti penentuan jenis dan spesifikasi
barang yang akan dibeli, tata cara transaksi dan kewajaran harga
1. Pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan pada tingkat desa dilakukan oleh masyarakat
(partisipasi masyarakat) melalui Satuan Pelaksana Program Pamsimas yang dibentuk
6. Sedangkan kebutuhan tenaga lain yang sifatnya pembantu umum (seperti tenaga
angkut, galian, dan sebagainya) akan ditangani masyarakat sendiri secara gotong
royong dan hal tersebut merupakan bagian dari kontribusi masyarakat.
Penyaluran dana BLM APBD dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, tahap I: 40%,
tahap II: 40%, dan tahap III: 20%.*) (bila tidak memungkinkan disesuaikan
dengan aturan yang berlaku dana APBD pada masing-masing Kabupaten,
dengan catatan pelaksanaan dijamin akan diselesaikan tepat waktu, tepat
mutu dan tepat dana oleh pihak ke II)
Pencairan Dana Tahap I
Pencairan dana tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) dapat diajukan
setelah PKS II ditandatangani.
Amandemen bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh Pihak Satker dan KKM.
X. TRANSPARANSI
1. KKM beserta TFM, FS (Fasilitator Senior) dan Tim Konsultan Kabupaten wajib
memberikan penjelasan tentang pelaksanaan Program Pamsimas kepada
seluruh komponen masyarakat.
2. KKM wajib memasang Papan Informasi dengan isi sesuai dengan petunjuk
pelaksanaan operasional tingkat desa yang berisi :
a. Susunan Organisasi Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM)
b. Peta Sosial dan Sarana yang dibangun
c. Ringkasan Rencana Kerja Masyarakat
d. Perjanjian Kerjasama
e. Gambar Teknis Rinci Sarana yang dibangun
f. Jadwal pelaksanaan
g. Realisasi pencairan dana
h. Kemajuan pelaksanaan kegiatan dan biaya
i. Hak dan kewajiban masyarakat
j. Perjanjian Kerjasama antara Satlak dengan Penyedia Barang/Jasa (Pihak
Ketiga)
2. Bila terjadi keadaan memaksa tersebut maka segala kerugian yang timbul akibat
keadaan itu, akan ditanggung oleh kedua belah pihak secara musyawarah dan
mufakat.
Nomor : ……………………………
Tanggal : ……………………………..
Pada hari ini .............. tanggal ................. bulan ................ tahun dua ribu ……………………,
kami yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Pejabat yang Melakukan Tindakan yang Mengakibatkan Pengeluaran
Anggaran Belanja / Pejabat Pembuat Komitmen Pamsimas Kabupaten,
......................... propinsi ..............., berdasarkan Surat Keputusan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor
………….tanggal ………., dan Surat Keputusan Penerima BLM nomor
…………….. tanggal……………, bertindak untuk dan atas nama program
Pamsimas yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
II. Nama :
Jabatan : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) desa
....................., kecamatan ........................, kabupaten .........................,
berdasarkan Akta /Pencatatan Notaris ........................ .................... nomor
...................., tanggal .........................., bertindak untuk dan atas nama
masyarakat desa..........................., selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA
7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN nomor ....... tanggal ............
tahun .......
8. Berita Acara dan/atau Surat Persetujuan dari Pihak PPK/Satker PIP
Kabupaten............... nomor.......... tanggal............... tahun....... (beserta lampirannya).
9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN nomor............... tanggal...............
tahun...............
10. Surat Keputusan Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat nomor ............... tanggal ............. tahun 20….., tentang
Penetapan Desa Lokasi Pamsimas tahun 20..…
11. Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang telah disahkan oleh DPMU
12. Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Pamsimas, edisi 2016
8) Untuk mendukung kegiatan dalam RKM yang diperjanjikan dalam PKS ini, Pihak
Kedua memberikan kontribusi senilai Rp……………. dalam bentuk inKind (dalam
bentuk tenaga dan material) dan inCash.
9) Ketentuan lain yang merupakan kesepakatan yang harus dipenuhi oleh kedua belah
pihak dapat dilihat pada lampiran syarat-syarat perjanjian kerjasama yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.
10) Perjanjian kerjasama dan tanggal tersebut diatas (diisi tempat penandatangangan)
11) Surat perjanjian ini dinyatakan berlaku sejak tanggal di tanda tangani.
12) Kedua belah pihak telah menyepakati perjanjian ini dilaksanakan sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia.
(.................................................) (.................................................)
Disahkan oleh,
(.................................................)
Desa / Kelurahan :
Kab. :
Kecamatan :
Provinsi :
a) Uang tunai (in-cash) sebesar Rp ……… (4%) (dengan bukti copy buku rekening KKM)
b) Tenaga kerja/material/peralatan sebesar Rp …………… (16%) (dengan rincian sebagai
berikut)
1) Dalam bentuk tenaga kerja sebesar Rp. ………………. atau ……………… HOK
(dilampiri daftar orang dan waktu kerjanya (HOK))
Catatan :
P : Pekerja K/M : Kepala kelompok / Mandor
T : Tukang HOK : Hari orang kerja
Demikian Surat Pernyataan Kesanggupan Kontribusi Masyarakat ini dibuat untuk digunakan
dengan semestinya.
(……………………….………) (……………………….………)
Mengetahui
(……………………….………) (……………………….………)
Provinsi :
Kabupaten :
Kecamatan :
Desa :
Jenis Kegiatan :
Berita acara revisi dibuat untuk hal-hal yang menyangkut perubahan Volume atau perubahan
item pekerjaan
1.
2.
Koordinator Kabupaten
(……………...…………..)
Ketua DPMU
(………………………………..)
DESA : CONTOH
KECAMATAN : LAMPIRAN
KABUPATEN :
PROPINSI :
RKM REALISASI PERBEDAAN
No Uraian Pekerjaan
Vol Satuan Sat. Harga (Rp) Total (Rp) Vol Satuan Sat. Harga Total Vol Total
RKM
A Rencana Rinci Kegiatan Pelatihan
Pelatihan Teknik 1 Paket - 1 Paket - - 0
Pelatihan Keuangan 1 Paket - 1 Paket - - 0
Pelatihan KPSPAMS 1 Paket - 1 Paket - - 0
B Operasional KKM 1 Paket - 1 Paket - - 0
C Pembangunan SAM
1 Broncaptering A 1 Unit - 1 Unit - - 0
2 Broncaptering B 1 Unit - 1 Unit - - 0
3 Reservoir Unit - Unit - - 0
4 Unit - Unit - - 0
5 Unit - Unit - - 0
6 Pengadaan Pipa
PVC 3 " M - M - - 0
PVC 2,5 " M - M - - 0
PVC 2 " M - M - - 0
PVC 1,5 " M - M - - 0
PVC 1 " M - M - - 0
GI 3 " - - 0
GI 2,5 " - - 0
Aksesories - - 0
7 Pemasangan pipa M - M - - 0
TOTAL 0.00 0.00 0.00
D Rencana Rinci Kegiatan Sanitasi di
Menyetujui :
Koordinator Kabupaten
(………………………………….)
Mengetahui
Ketua DPMU Kabupaten
(………………………………….)
NIP: ________________
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=((5)/A)*100 (7) (8) (9) (10)= (9)*(6)/100 (11) (12)=((11)/(5))*100
A. PEMBANGUNAN SPAM
1
2
3
4
5 Pengadaan
Pengadaan Pipa Ø .......
Pengadaan Pipa Ø .......
Pengadaan Pipa Ø .......
6
7
(1) (2) (3) (4) (5) (6)=((5)/A)*100 (7) (8) (9) (10)= (9)*(6)/100 (11) (12)=((11)/(5))*100
B. PEMBANGUNAN SARANA SANITASI SEKOLAH
1
2
C. KEGIATAN PHBS
1 PHBS Sekolah
2
TOTAL A 100 100
Menyetujui :
Koordinator Kabupaten
(………………………………….)
Mengetahui
Ketua DPMU Kabupaten
(………………………………….)
NIP: ________________
PROGRAM PAMSIMAS
Hari ini……..……….…Tanggal…………………….Bulan………………..Tahun……..……..….
Kami yang bertanda tangan di bawah ini , telah melakukan peninjauan lapangan dan
pemeriksaan administrasi keuangan : Desa……..………..…Kecamatan……………..……
Kabupaten……………………...dengan hasil sebagai berikut :
KKM telah melaksanakan pembangunan sub-proyek, hasil telah diperiksa Konsultan
Kabupaten dan dinilai sesuai rencana kerja masyarakat yang tercantum pada Surat
Perjanjian Kerjasama (PKS)/Amandemen PKS (Nomor ………….. ) yang disempurnakan
melalui Berita Acara Revisi Kegiatan ………………serta Laporan Fisik dan Biaya
Sehubungan dengan telah selesainya pelaksanaan pekerjaan fisik kegiatan PAMSIMAS Tahun
anggaran ………..……….. di Desa ____________________ Kecamatan __________________
Kabupaten ________________ maka pada hari ini _________ tanggal __________________
bulan _________ tahun dua ribu __________ telah dilaksanakan uji fungsi terhadap sarana
yang telah dibangun oleh KKM dan Satlak Desa _________________
Adapun sarana yang diuji fungsinya meliputi:
I. NON PERPIPAAN
Tidak
No. Konstruksi Terbangun Satuan Jumlah Berfungsi Keterangan
Berfungsi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perlindungan Mata Air Setempat
1
(tanpa perpipaan)
2 Sumur Gali & Pompa & Tandon
II. PERPIPAAN
II. PERPIPAAN
Tidak
No Konstruksi Terbangun Satuan Jumlah Berfungsi Keterangan
Berfungsi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
II. SUMUR BOR & PERPIPAAN
1 Sumur Bor kapasitas ………lt/dt Unit
2 Bak Penampung Atas Unit
3 Pompa kap ….lt/dt head ………M Unit
Jenis pompa……………
4 Rumah Pompa Unit
5 Panel Listrik Unit
6 Perpipaan M
7 ………………….
Disaksikan oleh,
Mengetahui,
(…………………………………) (…………………………………)
Nip……….............….
Keterangan :
Dalam catatan yang harus dilakukan perbaikan :
1) Dicatat item2 yang harus diperbaiki
2) SR minimal sesuai dalam dokumen RKM pada saat uji fungsi
3) Berita acara tetap harus ditandatangani oleh yang tercantum dalam BA diatas, perbaikan
dilakukan oleh KKM didampingi Fasilitator dan disupervisi Koordinator Kabupaten
4) Hasil perbaikan yang telah dilaksanakan oleh KKM, di dokumentasikan dan dilampirkan pada
BA Uji Fungsi.
Nomor :
Tanggal :
I. Nama : ………………………………………
Jabatan : Koordinator Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) …………,
Desa ………………..….., Kecamatan ……………, Kabupaten
………………., Propinsi ………………
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kesatu
: ……………………………………..
II. Nama
Jabatan : Ketua Unit Pengelola Program (District Project Management Unit
DPMU) PAMSIMAS Kabupaten ……..........………………, Propinsi
……………………
Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua
1) Kegiatan RKM
a. Biaya operasional proyek Rp (1)
b. Pelatihan administrasi keuangan, dan Pelatihan teknik Rp (2)
c. Rp (3)
d Pembangunan sarana sanitasi sekolah Rp (4)
e. Rp (5)
f. Penyiapan dan pelatihan Badan Pengelola Sarana Rp (6)
(……………………………..) (……………………………)
Catatan :
Tanggal :
I. Nama : ………………………………………………..….
Kabupaten ………………………………………
Alamat : ……………………………………………………
Kabupaten……………….Propinsi……………..
Alamat : …………………………………………………….
Pihak kesatu telah melaksanakan dan menyelesaikan pembangunan tersebut di bawah ini
sepenuhnya (100%), dan hasil fisik telah diperiksa oleh Pihak Kedua dan dinilai sesuai
dengan rencana kegiatan yang tercantum pada Surat Perjanjian Kerja Sama
Nomor………………. yang disempurnakan melalui Berita Acara Revisi RKM, Laporan
/Realisasi Kegiatan RKM dan Biaya serta gambar laksana (as built drawing). Kualitas
pelaksanaan dinilai layak diterima dan sudah siap diperiksa oleh Unit Pengelola Program
Kabupaten ....................
1) Jenis Kegiatan
a. Biaya Operasional Program : Rp. (1)
(…………..………) (…………..………..)
Kabupaten …………….
(……………………………)
Kepada
Yth Satker ...............
Serta Kunjungan lapangan yang dilakukan DPMU untuk melakukan pengecekan terhadap
kesesuaian antara LP2K dan hasil dilapangan yang ditandai dengan Berita Acara Uji Fungsi
Sarana Air Minum/Sanitasi Komunal di sekolah.
Terkait dua hal tersebut diatas, maka kami menerbitkan Surat Pernyataan Penyelesaian
Kegiatan (SP3K) yang menyatakan bahwa seluruh kegiatan Pamsimas di
desa………kecamatan……telah selesai sesuai dengan rencana dan ketentuan Program
(SP3K terlampir)
…………………..tanggal………..
Ketua DPMU Kab ……..
(…………………………………)
KOP SURAT
Pada hari ini ............ . ............. (2) tanggal ..................... (3) bulan ..... ................... (4)
tahun ................... (5) yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ……………………………………………………………………….... (6)
Jabatan : Koordinator KKM ……………………………………………………. (7)
Alamat : ……………………………………………………………………….... (8)
……………………………….…………..(27)
………………………………………….(25) NIP……………………………………….(28)
Petunjuk Pengisian
No Uraian
(18) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan
(19) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(20) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah
(21) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(22) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah di pergunakan
(23) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan (jumlah sama seperti angka 18)
(24) Diisi dengan nama KKM
(25) Diisi dengan nama Koordinator KKM
(26) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(27) Diisi dengan nama PPK Satker pemberi bantuan
(28) Diisi dengan NIP PPK Satker pemberi bantuan
Kepada
Yth Bupati Pemerintah Daerah Kab...
Terkait dua hal tersebut diatas, maka kami menerbitkan Surat Pernyataan Penyelesaian
Kegiatan (SP3K) yang menyatakan bahwa seluruh kegiatan Pamsimas di
desa………kecamatan……telah selesai sesuai dengan rencana dan ketentuan Program
(SP3K terlampir)
Demikian kami laporkan, untuk selanjutnya dilanjutkan dengan serah terima kegiatan
Pamsimas kepada KKM Desa….. Kecamatan…………
…………………..tanggal………..
Ketua DPMU Kab ……..
(…………………………………)
Tembusan :
1. Sekda Kabupaten………
2. Pokja AMPL
(…………………………………) (…………………………………….)
Mengetahui
Fasilitator Senior FM CD Kepala Desa
Berdasarkan administrasi pembukuan pada saat pemeriksaan, terdapat sisa uang BLM
sebesar Rp............................ (......................................................................) dan berdasarkan
kesepakatan masyarakat, sisa uang akan digunakan untuk membiayai kegiatan sebagai
berikut :
Total Dana
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan
(Rp)
Demikian Berita Acara ini kami buat dalam keadaan sehat dan tanpa ada unsur paksaan dari
pihak manapun, untuk dipergunakan seperlunya dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Menyetujui
Koordinator Kabupaten
(………………………………….)
1. Desa.....................................
2. Desa.....................................
3. Desa.....................................
4. Desa.....................................
Total Dana
No Desa Uraian Pekerjaan Volume Satuan
(Rp)
Demikian Berita Acara ini kami buat dalam keadaan sehat dan tanpa ada unsur paksaan dari
pihak manapun, untuk dipergunakan seperlunya dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Menyetujui
(………………………………….) (………………………………….)