Anda di halaman 1dari 15

PEMELIHARAAN PERALATAN DI KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN


BELAWAN

DISUSUN
O
L
E
H

KELOMPOK 10

NO NAMA NPM
1 HERMANTO NAINGGOLAN 19.032.117.009
2 ASNITA BR SEMBIRING 19.032.117.007
3 ELISABETH GIRSANG 19.032.117.017
4 DIAH WARDANI NASUTION 19.032.115.012
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………... i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... 2

BAB I

PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 3

A. Latar Belakang ………………………………………………………. 3


B. Landasan Teori ………………………………………………………. 4
C. Rumusan Masalah ……………………………………………............. 7

BAB II

PEMBAHASAN ………………………………………………………...... 8

A. Peralatan di KPP Pratama Medan Belawan ……………………….…. 8


B. Kondisi Peralatan KPP Pratama Medan Belawan ……………........... 9
C. Kegiatan Pemeliharaan Peralataan Kantor di KPP Pratama Medan
Belawan……………………………………………………………… 10
D. Kendala yang dihadapi KPP Pratama Medan Belawan dalam Kegiatan
Pemeliharaan………………………………………………………… 13

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………......... 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kantor merupakan tempat diselenggarakannya kegiatan menangani informasi,
mulai dari menerima, mengumpulkan, mengola, menyimpan sampai mengeluarkan
dan mendistribusikan informasi. Oleh karena itu perlengkapan dan inventaris
kantor mempunyai peranan penting bagi setiap instansi pemerintah maupun swasta,
untuk menangani berbagai informasi dikantor tersebut.
Aktivitas kerja sekretaris menitikberatkan pada pekerjaan kantor atau
perusahaan. Maka perlengkapan kantor dan inventaris kantor sangat berfungsi
dalam membantu kelancaran aktivitas dan kegiatan kantor baik di instansi
pemerintah maupun swasta. Jika dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta
kekurangan perlengkapan dan inventaris kantor maka aktivitas dan kegiatan kantor
akan terganggu.
Pekerjaan kantor ditandai oleh adanya kepala kantor dan surat-surat yang
ditimbun di atas meja dalam lingkungan yang jelek, gelap dan sesak. Sekarang hal
ini semuanya telah berubah ke arah kemajuan secara perlahan-lahan. Sejalan
dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi maka bidang perkantoran pun
terkena dampaknya. Hal ini ditandai dengan pesatnya perkembangan perlengkapan
dan inventaris kantor yang mempunyai dampak positif terhadap bidang
perkantoran.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan selanjutnya disingkat dengan
KPP Pratama Medan Belawan merupakan salah satu kantor pemerintahan yang
berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan
Republik Indonesia. KPP Pratama Medan Belawan mempunyai tugas dan fungsi
sama dengan Kantor Pajak Lainnya yaitu menghimpun penerimaan pajak melalui
pelayanan, pengawasan, dan penindakan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, tentu
KPP Pratama Medan Belawan wajib memiliki peralatan-peralatan kantor yang
memadai serta mempunyai kegiatan pemeliharaan peralatan yang baik pula agar
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

3
B. Landasan Teori

1. Pengertian Pemeliharaan Peralatan Kantor


Definisi pemeliharaan peralatan kantor menurut Aditama (2003:126) adalah
pemeliharaan sebagai upaya yang harus dilakukan sebagai proses kegiatan untuk
mempertahankan kondisi peralatan dan perlengkapan yang disediakan itu dalam
keaadaan yang baik serta menjaga kondisi daya guna dari barang inventaris yang
telah disediakan oleh perusahaan.
Menurut Mutia (2012) serta, Antti dan Mats (dalam Sweis, 2014), manajemen
fasilitas atau pemeliharaan peralatan, merupakan suatu kegiatan atau fungsi yang
strategis dan penting, serta dapat memberikan kontribusi yang positif bagi
pertumbuhan bisnis dan kesuksesan perusahaan.
Berdasarkan pendapat para ahli yang tercantum di atas maka dapat di jabarkan
pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pemeliharaan semua fasilitas
yang disediakan di dalam perusahaan sehingga semua peralatan dalam keaadaan
baik dan dapat digunakan sesuai sebagaimana mestinya dan dapat digunakan untuk
mencapai tujuan dari pengadaan dari fasilitas yang disediakan tersebut.

2. Tujuan Pemeliharaan
1. Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan.
2. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung
kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
3. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui
pengecekkan secara rutin dan teratur.
4. Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat
tersebut.

3. Manfaat Pemeliharaan
Menurut Mobley (2008) beberapa keuntungan yang di dapatkan dengan
menerapkan pemeliharaan sebagai penopang strategi perusahaan yaitu :
1. Mengurangi total biaya pemeliharaan (biaya suku cadang dan biaya
overtime)

4
2. Memiliki stabilitas proses yang lebih baik
3. Memperpanjang usia peralatan dan mesin
4. Mengoptimalkan jumlah suku cadang
5. Meningkatkan kinerja karyawan/operator

4. Jenis – Jenis Pemeliharaan (Maintenance)


Menurut Swanson (2001) dalam International Journal of production
Economics “linking maintenance strategies to performance” pemeliharaan sebagai
strategi perusahan untuk mendukung kinerja produksi dibagi menjadi tiga garis
besar yaitu:
1. Pemeliharaan Reaktif (Reactive Maintenance)
Prinsip pemeliharaan ini adalah aktifitas pemeliharaan (baik penggantian atau
perbaikan) hanya dilakukan jika mesin atau peralatan tersebut rusak. Pemeliharaan
reaktif memiliki kelibihan dalam meminimalkan jumlah biaya dan pekerjaan yang
dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan. Namun kekurangannya adalah
kerusakan yang tidak dapat di prediksi sewaktu-waktu, banyaknya jumlah scrap,
dan tingginya biaya yang diakibatkan kecelakaan akibat breakdown pada mesin
atau peralatan.

2. Pemeliharaan proaktif (Proactive Maintenance)


Pemeliharaan proaktif adalah strategi pemeliharaan dimana
kerusakan/breakdown dapat dihindari dengan melakukan aktifitas-aktifitas yang
mengawasi kondisi mesin dan melakukan perbaikan-perbaikan minor untuk
mempertahankan kondisi mesin dalam keadaan optimal.

3. Pemeliharaan agresif (Aggressive Maintenance)


Pemeliharaan agresif mengupayakan segala cara untuk menghindari kerusakan
mesin/peralatan. Pemeliharaan agresif, seperti Total Productive Maintenance
(TPM). Pendekatan yang dilakukan TPM tidak hanya mencakup pada pencegahan
kerusakan, namun meliputi seluruh kegiatan pada lantai produksi, dan melibatkan
seluruh karyawan, tidak hanya dari divisi pemeliharaan saja. Parameter pada TPM
adalah meningkatnya efektifitas penggunaan peralatan secara menyeluruh (overall

5
equipment effectiveness). Aktifitas pemeliharaan pada TPM meliputi eliminasi
wastes, yaitu: kegagalan mesin, waktu setup dan adjustment, gangguan kemacetan
dan idle, serta kerusakan/cacat produk.
Sedangkan Menurut Bengtsson (2004) mengklasifikasikan pemeliharaan
menjadi dua garis besar yaitu:
1. Corrective Maintenance
Corrective maintenance adalah pemeliharaan yang menggunakan pendekatan
aktifitas pemeliharaan hanya dilakukan ketika mesin/peralatan breakdown.
Pengertian corrective maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah
mengenali kerusakan yang terjadi dan bertujuan untuk mengembalikan kondisi ke
keadaan dimana mesin/peralatan tersebut dapat berfungsi dengan baik. Tipe
pemeliharaan ini dibagi menjadi dua, yaitu pemeliharaan korektif tertunda dan
pemeliharaan korektif langsung. Pemeliharaan korektif langsung dilakukan
secepatnya ketika kerusakan terjadi.
2. Preventive maintenance
Preventive maintenance, merupakan pemeliharaan yang dilakukan pada
(jadwal) interval yang telah ditentukan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan
atau degradasi fungsi mesin/peralatan. Berdasarkan pengertian ini, preventive
maintenance dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
 Predetermined maintenance. Aktifitas pemeliharaan dilakukan berdasarkan
interval waktu tertentu atau banyaknya penggunaan tanpa investigasi terlebih
dahulu terhadap kondisi mesin/peralatan tersebut.
 Condition based maintenance. Aktifitas pemeliharaan preventif yang
berdasarkan performa atau parameter pengawasan (parameter monitoring).
Pengawasan terhadap performa dan parameter kondisi pada condition based
maintenance (CBM), menurut Bengtsson, dapat dilakukan berdasarkan jadwal
yang ditentukan atau kontinyu. Bengtsson menjelaskan bahwa predictive
maintenance merupakan bagian dari CBM dimana predictive maintenance
menggunakan teknik peramalan berdasarkan data hasil pengawasan untuk
memperkirakan kondisi mesin/alat di masa depan. Dalam hal ini, Bengtsson
mempunyai pandangan yang sedikit berbeda dengan Swanson di atas.

6
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja peralatan yang dimiliki Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Medan Belawan?
2. Bagaimana kondisi peralatan yang dimiliki oleh KPP Pratama Medan
Belawan?
3. Bagaimana kegiatan pemeliharaan peralataan yang dilakukan oleh KPP
Pratama Medan Belawan?
4. Apa kendala yang dihadapi KPP Pratama Medan Belawan dalam kegiatan
pemeliharaan peralatan kantor?

7
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peralatan di KPP Pratama Medan Belawan

Secara umum peralatan kantor yang dimiliki oleh KPP Pratama Medan
Belawan sama dengan peralatan kantor yang dimiliki oleh kantor pemerintahan
lainnya maupun kantor perusahaan swasta. Peralatan kantor di KPP Pratama Medan
Belawan disebut sebagai Barang Milik Negara (BMN). Peralatan kantor yang
dimiliki oleh KPP Pratama Medan Belawan antara lain sebagai berikut:
1. Komputer
Adalah rangkaian alat elektroniky ang dapat melakukan pekerjaan secara
sistematis, berdasarkan instruksi atau program yang diberikan serta
dapat menyimpan dan menampilkan keterangan bila mana diperlukan.
2. Printer
Merupakan alat yang dihubungkan pada komputer dan dapat mencetak
hasil dalam layar komputer yang sesuai denganketikan atau kerjaan
dalamlayarkomputer.
3. Mesin penghancur kertas
Adalah salah satu mesin yang digunakan untuk menghancurkan berkas-
berkas dengan cara yang aman, dengan mesin ini berbagai macam
ukuran kertas dapat dihancurkan dengan cepat dan aman.
4. Filling cabinet
Merupakan salah satu furniture perkantoran yang bisa dibilang wajib untuk
dimiliki. Sesuai dengan fungsi dan tujuanya biasanya digunakan untuk
menyimpan dokumen dalam folder sehingga dapat mempermudah
pengelolaannya.
5. Mesin fotocopy
Adalah alat pegganda secara praktis karena setiap saat diperlukan dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat.
6. Mesin Scan
Mesin ini sangat penting untuk mencadangkan dokumen-dokumen
perkantoran dalam bentuk digital sehingga suatau saat dapat diprint kembali
7. Komputer Server
Komputer Server merupakan peralatan yang paling sentral yang dimiliki
KPP Paratama Medan Belawan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Mesin server inilah yang mengelola jaringan intranet dan internet serta yang
menghubungkan semua IP komputer. Bisa dikatakan jika komputer server
mengalami kerusakan maka aktivitas kantor akan sangat terganggu bahkan
bisa mengakibatkan kelumpuhan kantor.

8
8. Mesin Finger Print
Mesin ini adalah berfungsi sebagai mendata absensi kehadiran (jam masuk
dan jam pulang) bagi setiap pegawai
9. Mesin Cetak LPAD
Mesin cetak ini adalah untuk mencetak Lembar Arus Dokumen (LPAD)
yang dikeluarkan oleh KPP Praama Medan Belawan yang biasanya
berkaitan dengan pelayanan permohonan wajib pajak
10. Mesin Cetak NPWP
Dari namanya jelas bahwa mesin ini digunkan untuk pencetakan kartu
NPWP
11. Kendaraan Dinas
12. Peralatan pendukung lainnya seperti perabot kantor, AC, Genset, Mesin
Pompa Air, dan lain-lain.

B. Kondisi Peralatan KPP Pratama Medan Belawan

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pejabat yang pengelola Barang


Milik Negara (BMN) di KPP Paratam Medan Belawan, secara umum masih dalam
kondisi baik dan layak pakai. Secara khusus untuk peralatan-peraltaan yang
menunjang kegiatan pelayanan seperti server, mesin cetak npwp, mesin cetak
LPAD, computer, printer, mesin fotokopi masih sangat berfungsi dengan baik
sehingga tidak menghambat pelayanan kepada wajib pajak.

Walaupun secara umum kondisi peralatan kantor masih baik, namun khusus
untuk komputer masih memerlukan peningkatan spesifikasi baik itu hardware
maupun software mengingat tugas KPP Pratama Medan Belawan yang semakin
hari semakin kompleks. Selain komputer, instalasi jaringan juga masih perlu
mendapat perhatian karena masih sering terjadi gangguan jaringan seperti putusnya
jaringan intranet dan juga internet. Penataan kabel-kabel LAN juga masih mendapat
perhatian karena masih banyak kabel yang terinstal secara terbuka di atas lantai
maupun dia meja sehingga sangat riskan mengalami kerusakan.

Kondisi ini terjadi karena kapasitas kantor KPP Pratama Medan Belawan sudah
tidak sebanding dengan jumlah pegawai yang saat ini mencapai 112 orang. Dengan
demikian penataan jaringan komputer, penataan perabot kantor seperti meja, kursi,
lemari, penataan ruang-ruang kantor terkesan dipaksakan yaitu memanfaatkan
space ruang yang ada. Hal ini tentu menimbulkan sedikit ketidaknyaman pegawai
dalam menjalankan kinerja karena ruang yang sempit.

Khusus untuk server yang merupakan peralatan yang menjadi sentral dalam
pelaksanaan aktivitas kantor, masih sangat layak pakai. Adapun masalah yang
sering terjadi adalah jaringan mengalami gangguan karena konektivitas penyedia
layanan terganggu. Untuk diketahui KPP Pratmaa Medan Belawan menggunakan

9
jasa Telkom sebagai penyedia jaringan. Selain itu, sever pusat di Jakarta yang
sedang melakukan maintainance juga mempengaruhi jaringan lokal sepeti upgrade
aplikasi atau adanya aplikasi baru dalam Sistem Informasi Direktorat Jenderal
Perpajakan.

Sistem Informasi Direktorat Jenderal Perpajakan (SIDJP) merupakan sistem


informasi resmi yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak di eluruh Indonesia
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sistem informasi ini akan terus
mengalami perkembangan seiring dengan adanya perubahan-perubahan peraturan
dan juga perubahan-perubahan aplikasi. Sehingga seperti yang dijelaskan di atas,
hardware dan software tentu memerlukan peningkatan spesifikasi untuk
mendukung Sistem Informasi tersebut. Sebagai contoh komputer dengan Pentium
tiga dan juga komputer dengan ram 2GB ke bawah sudah tidak mendukung Sistem
Informasi tersebut dijalankan, sehingga harus ada upgrade.

Sedangkan peralatan-peralatan pendukung lainnya seperti AC, filling cabinet,


pencahayaan, perabot kantor sperti kursi-kursi, meja, lemari masih layak pakai
walaupun ada beberapa peralatan yang selayaknya memerlukan pembaharuan
untuk memenuhi kriteria kantor modern.

C. Kegiatan Pemeliharaan Peralataan Kantor di KPP Pratama Medan


Belawan

1. Pedoman Pemeliharaan dan Ruang Lingkup


Kegiatan pemeliharaan peralatan kantor di KPP Pratama Medan Belawan
berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 21/KMK.01/2012 tentang
Pedoman Pengamanan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian
Keuangan. Dalam peraturan tersebut pengamanan dan pemeliharaan Barang Milik
Negara dilaksanakan oleh Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya masing-masing.
Kuasa Pengguna Barang adalah kepala satuan kerja di lingkungan Kementerian
atau pejabat di lingkungan Kementerian yang ditunjuk oleh Pengguna Barang
untuk menggunakan BMN yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-
baiknya.
Pedoman ini dimaksudkan sebagai petunjuk dan acuan yang baku bagi
Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang di lingkungan Kementerian
Keuangan dalam melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan terhadap Barang

10
Milik Negara yang berada dalam penguasaannya masing masing. Pedoman ini
ditujukan untuk mewujudkan pengelolaan Barang Milik Negara dilingkungan
Kementerian Keuangan yang tertib, terarah, efektif, efisien, optimal,dan akuntabel.
Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua BMN
selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna
danberhasil guna
Ruang lingkup pengamanan Barang Milik Negara meliputi pengamanan
fisik,pengamanan administrasi, dan pengamanan hukum.Ruang lingkup
pemeliharaan Barang Milik Negara meliputi pemeliharaan ringan,pemeliharaan
sedang, dan pemeliharaan berat.

2. Kegiatan Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan atau tindakan agar semua barang selalu
dalam kedaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil
guna.Pemeliharaan dilakukan terhadap BMN tanpa mengubah, menambah atau
mengurangi bentuk ataupun kontruksi asal, sehingga dapat dicapai pendayagunaan
barang yang memenuhi persyaratan, baik dari segi unit pemakaian maupun dari segi
keindahan. Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang wajib melakukan
pemeliharaan terhadap BMN yang berada dalam penguasaannya secara rutin dan
sewaktu-waktu dengan memperhatikan karakteristik masing-masing BMN sesuai
dengan kebutuhan penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang dan Kuasa
Pengguna Barang,kondisi BMN bersangkutan, dan/atau ketersediaan biaya.
Penyelenggaraan pemeliharaan dimaksudkan untuk mencegah BMN
terhadapkerusakan yang disebabkan oleh faktor:
a. cuaca, suhu dan sinar;
b. air dan kelembaban;
c. fisik yang meliputi proses penuaan, pengotoran debu, sifat barang yang
bersangkutan dan sifat barang lain, benturan, getaran dan tekanan; dan
d. lain - lainnya yang dapat mengakibatkan perubahan kualitas dan sifat-
sifatlainnya yang mengurangi kegunaan barang
Bentuk Pemeliharaan yang dilakukan dikelompokkan ke dalam 3 ebtnuk secara
umum yaitu:
1. Pemeliharaan ringan adalah pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari oleh
unit pemakai/pengurus barang/penanggung jawab barang tanpa membebani
anggaran.
Kegiatan pemeliharaan ringan di KPP Pratama Medan Belawan pemeliharaan
ringan ini seperti pengecekan kelayan komputer, mengecek kabel-kabel
jaringan, pengecekan mesin cetak NPN dan mesin cetak LPAD.

11
2. Pemeliharaan sedang adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan
secara berkala oleh tenaga terdidik/terlatih yang mengakibatkan pembebanan
anggaran;
Kegiatan pemeliharaan sedang di KPP Prtama Medan Belawan antara lain
perawatan Mesin Printer dan atau Scanner dengan mendatangkan tenaga ahli,
perawatan AC dengan memakai jasa pihak ketiga (Sevice AC)
3. Pemeliharaan berat adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara
sewaktu-waktu oleh tenaga ahli yang pelaksanaannya tidak dapat diduga
sebelumnya, tetapi dapat diperkirakan kebutuhannya yang mengakibatkan
pembebanan anggaran.
Kegiatan pemeliharaan berat di KPP PRatama Medan Belawan antara lain
perbaikan Server dan Jaringan.

3. Pelaksanaan Pemeliharaan
Pelaksanaan Pemeliharaan yang dilakukan harus sesuai standart yang telah
diatur di dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 21/KMK.01/2012 yaitu
sebagai berikut:
1. Pemeliharaan dilaksanakan oleh Pengguna Barang dan/atau Kuasa
PenggunaBarang terhadap BMN yang berada dalam penguasaannya masing-
masing sesuaidengan daftar kebutuhan pemeliharaan BMN yang ada.
2. Pelaksanaan pemeliharaan BMN ditetapkan dengan Surat
PerintahKerja/Perjanjian/Kontrak yang ditandatangani oleh Pengguna
Barang, Kuasa Pengguna Barang, dan/atau pejabat yang berwenang.
3. Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis BMN, harus dibuat
kartupemeliharaan/perawatan yang memuat:
a. nama barang;
b. spesifikasinya;
c. tanggal perawatan;
d. jenis pekerjaan atau pemeliharaan;
e. barang atau bahan yang dipergunakan;
f. biaya pemeliharaan/perawatan;
g. pihak yang melaksanakan pemeliharaan/perawatan;
h. hal lain yang diperlukan
4. Pencatatan dalam kartu pemeliharaan/perawatan barang dilakukan oleh
pengurusbarang.
5. Penerimaan pekerjaan pemeliharaan/perawatan barang:
a. Pekerjaan pemeliharaan barang yang akan diterima harus
dilakukanpemeriksaan oleh Kuasa Pengguna Barang atau pejabat yang
ditunjuk;

12
b. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
yangditandatangani oleh Kuasa Pengguna Barang atau pejabat yang
ditunjuk;
c. Pelaksanaan pekerjaan/pemeliharaan barang dilaporkan kepada Pengguna
Barang;
6. Biaya pemeliharaan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
7. Kuasa Pengguna Barang wajib membuat Daftar Hasil Pemeliharaan Barang
untukselanjutnya dilaporkan kepada Pengguna Barang secara berkala.
8. Laporan tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi oleh Pengguna Barang.

D. Kendala yang dihadapi KPP Pratama Medan Belawan dalam Kegiatan


Pemeliharaan

Secara umum kendala yang dihadapi KPP Pratama Medan Belawan dalam
kegiatan pemeliharaan peralatan Kantor (Barang Milik Negara) sama dengan
instansi-instansi pemerintah lainnya yaitu soal regulasi dan anggaran.

Kendala regulasi misalnya perihal pemeliharaan terhadap barang yang sudah


habis masa manfaat atau bias dikatakan sudah seharusnya diganti. Dengan regulasi
yang telah diatur Kuasa Pengguna Barang tidak dengan serta merta bisa mlakukan
penghapusan barng tersebut dan melakukan pembelian yang baru, sementara kantor
sangata membutuhkan dalam pelaksanaan aktivitasnya. Contoh yang paling sering
adalah pemeliharaan computer dan kendaraan dinas.

Sedangkan kendala anggaran merupakan kendala yang sangat umum terjadi di


seluruh instansi termasuk KPP Pratama Medan Belawan yaitu soal biaya. Seperti
diketahui bahwa setiap kantor kedinasan memiliki anggaran yang disuse dalam
bentuk DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran). Jadi dalam hal ada pemilharaan
yang harus dilakukan terhadap barang milik Negara harus mempertimbangkan
biaya yang diperlukan. Hal ini yang menjadi kendala di KPP Pratama Medan
Belawan sehingga pemliharaan sering terlambat atau terbengkalai.

13
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya,
penulis menarik kesimpulan dan memberikan saran yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi aktivitas perkantoran pada KPP Pratama Medan Belawan. Adapun
kesimpulannya adalah :
1. Pemeliharaan peralatan Kantor yang dilaksanakan oleh KPP Pratama Medan
Belawan telah sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan dalam Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 21/KMK.01/2012 tentang Pedoman Pengamanan
Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan
2. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan KPP Pratama Medan Belawan yang
sesuai pedoman tersebut mewujudkan kondisi peralatan kantor secara umum
masih dalam kondisi baik dan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada
wajib pajak.

B. SARAN

Adapun saran yang diajukan penulis adalah:

1. Untuk memaksimalkan kegiatan pemeliharaan terhadap barang milik negara


diperlukan regulasi khusus untuk barng-barnga yang sudah habis masa manfaat
dan atau tidak layak pakai untuk memudahkan Kuasa Pengguna Barang
mengambil keputusan
2. Anggaran pemeliharaan tentu harus ditambah untuk menjamin lancarnya
kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 21/KMK.01/2012 Tentang Pedoman


Pengamanan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Keuangan.
(www.setjen.kemenkeu.go.id). Diakses 10 Desember 2019
Cahyo, J.N. 2011. Pengelolaan Barang Milik Negara. (Online),
(https://jokonurcahyo.wordpress.com/category/pengelolaan barang milik
negara-bmn/diakses 10 Desember 2019
Wursanto Ig. 1988. Teknologi Perkantoran I. Pustaka Dian:Jakarta.
Sedarmayanti. 2009. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran.
Bandung: CV Mandar Maju

15

Anda mungkin juga menyukai