Anda di halaman 1dari 11

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN M-1

NAMA: FARID RISKY NORIS SOLICHIN


NIM: 115040201111003
KELAS: G

1) Apa yang dimaksud dengan Peta skala besar dan skala kecil? Beri Contoh masing2! Dan Apa saja
yg berbeda?
A. Pengertian
a. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar
digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit.
b. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih.
Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka pembandingnya berarti skala peta
itu makin kecil.
B. Contoh
a. Peta skala besar misalnya peta kelurahan, peta kecamatan

b. Peta skala kecil misalnya peta negara, benua bahkan dunia.


C. Perbedaan
Sebenarnya besar kecilnya skala suatu peta akan mencerminkan ketelitian serta banyaknya
informasi yang disajikan. Misalnya kita mengukur jarak antara dua titik pada peta skala 1:5000 dan
1:20.000, kesalahannya 0,1 mm. Hal ini berarti, pada peta skala 1:5000 memberikan kesalahan
sebesar 0,1 x 5000 mm = 500 mm = 0,5 meter sedangkan pada skala 1:20.000 memberikan
kesalahan jarak 0,1 x 20.000 = 2 meter. Sedangkan informasi yang diberikan peta skala besar akan
menginformasikan secara lebih lengkap dan mendetail dibandingkan dengan peta skala kecil.

2) Survei Tanah Bertujuan UMUM dan KHUSUS? Beri Contoh masing2! Dan Apa kelebihan dan
kekurangan masing2?
A. Tujuan
a. Umum
Ditujukan untuk memberikan data sebagai dasar interprestasi untuk berbagai penggunaan yang
berbeda, bahkan beberapa dari penggunaan tersebut belum diketahui. Survei tanah bertujuan
umum meliputi pembuatan peta pedologi yang menyajiakan sebaran satuan-satuan tanah yang
ditentukan menurut morfologi serta data sifat fisik, kimia dan biologi yang dikumpulkaan di
laboraturium dan di lapangan.
b. Khusus
Di lakukan apabila tujuannya telah di ketahui sebelumnya dan bersifat spesifik, misalnya untuk irigasi
reklamasi lahan atau penanaman jenis tanaman tertentu. Survei tanah tujuan khusus dapat
dilakukan asalkan penggunaanya di kemukakan secara jelas.
B. Contoh
a. Umum
Pembuatan peta pedologi, dan sebagai dasar untuk melakukan riset yang berkaitan dengan
hubungan tanah tanaman
b. Khusus
Sebagai pengembangan irigasi, dan sebagai analisis contoh tanah.

C. Kelebihan dan kekurangan


a. Survey tanah tujuan umum
 Kelebihan
Survei tanah tujuan umum ini sangat bermanfaat untuk di terapkan pada wilayah-wilayah yang
masih belum berkembang, yang faktor fisik lingkungannya (potensi penggunaan lahannya ) belum
banyak di ketahui.
 Kekurangan
Kisaran penggunaan lahan yang di gunakan sangat luas, meliputi penggunaan untuk pertanian dan
non pertanian sehingga informasi dasar tentang tanah harus di kumpulkan sebelum di lakukan
pengambilan keputusan penggunaan lahan yang menguntungkan.
b. Survey tanah tujuan khusus
 Kelebihan
Survei tanah tujuan khusus sangat bermanfaat apabila mencantumkan informasi tentang daerah
tersebut berikut dengan penggunaan lahan yang berpotensi untuk di kembangkan telah di ketahui ,
sehingga penggunaan khusus dapat di gunakan.
 Kekurangan
Ketidak mampuannya dalam memenuhi semua tujuan atau keperluan,tidak seperti yang berlaku
pada survei bertujuan umum.

3) Siapa saja pengguna survei tanah? Dan jelaskan. Mengapa petani bisa memutuskan apa yang
sebaiknya dilakukan atas tanahnya menggunakan hasil survei tanah.
Menurut Rossiter (2000), mencoba memerinci beberapa pengguna survei tanah, seperti yang di
uraikan berikut ini :
a. Pengelola Lahan, yaitu petani,peternak,pengelola hutan dan pengelola perkebunan.Kelompok ini
akan memutuskan apa yang sebaiknya di lakukan untuk lahannya, misalnya untuk apa dan
bagaimana sistem penggelolaanya yang tepat.
b. Penyuluh lapangan, kelompok ini bertugas memberikan penyuluhan kepada pengelolaan yang
lahan.
c. Industri jasa yang berhubungan dengan penggunaan lahan, misalnya lembaga pemberi
kredit,bank,dan kelompok investor. Kelompok ini memfasilitasi penggunaan lahan dan
membutuhkan informasi apakah lahan tersebut akan menghasilkan dan menguntungkan secara
ekonomi.
d. Perencana penggunaan lahan pedesaan lahan pedesaan dan perkotaan. Kelompok perencana ini
merekomendasikan atau memfasilitasi jenis-jenis penggunaa lahan tertentu di daerah lahan yang
berbeda.
e. Lembaga pengendali penggunaan lahan, merupakan kelompok perencana penggunaan lahan
dengan kewenangan khusus untuk mengatur penggunaan lahan. Sebagi contoh, di Belanda jumlah
pupuk kandang yang boleh di berikan setiap hektar di tentukan oleh jenis tanah untuk menghindari
polusi air tanah.
f. Badan otoritas pajak, di beberapa negara,pajak atas lahan di dasarkan pada produksi potensi
lahan. Semakin subur tanah semakin tinggi pajak yang harus di bayar oleh pemilik lahan tersebut.
g. Pakar dalam bidang rekayasa, ahli-ahli dalam bidang rekayasa memerulkan hasil survei tanah
untuk menentukan apa yang harus di perhatikan dalam pembangunan gedung , jalan maupun pipa-
pipa saluran minyak dan gas bumi agar tidak mudah mengalami korosi.
h. Pengelola lingkungan yang menggunakan tanah sebagai unsur ekologi landskap. Hasil survei tanah
dapat menunjukan lokasi-lokasi dalam suatu daerah yang memiliki resiko tinggi jika di gunakan untuk
kepentingan tertentu.
i. Peneliti, mengkaji tanggapan lahan terhadap pengguna lahan dan strategis
pengelolaannya.Termasuk dalam kelompok ini adalah peneliti pada plot percobaan yang berharap
bahwa satuan tanah yang berbeda akan memberikan tanggapan ( respon ) yang berbeda pula
terhadap macam penggeloalaan yang di terapkan.

4) Pertanyaan apa saja yg bisa dijawab dr hasil survei tanah?


Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat di jawab hasil survei tanah yang di lakukan oleh
Rossiter (2000) :
a. Menyimpulkan keseluruhan daerah kajian.
1. Apa kelas (taksa) tanah yang di jumpai di daerah yang di kaji ?
2. Bagaimana propinsi masing-masing kelas yang ada di daerah tersebut ?
3. Berapa persen dari daerah tersebut yang di duduki oleh tanah dengan sifat-sifat tertentu ? (
misalnya tanah yang berbatu pada kedalaman < 50 cm ).

b. Pada lokasi tertentu pada suatu daerah yang di pilih.

1. Apa kelas ( taksa ) tanah pada lokasi tersebut ? 2. Bagaimana sifat tanah pada lokasi tersebut ? 3.
Bagaimana pola spesial dari kelas tanah pada dan di sekitar lokasi tersebut? 4. Bagaimana pola
spesial dari sifat-sifat tanah pada atau di sekitar lokasi tersebut ?c. Memilih lokasi daerah yang
diinginkan.

1. Dimana lokasi kelas-kelas ( taksa ) tanah tertentu misalnya Mollisol di daerah tersebut dapat di
jumpai ? 2. Dimana lokasi tanah-tanah yang memiliki sifat-sifat tertentu misalnya yang berdrainasi
baik, KB > 50%, tidak berkrikil dan lain-lain, yang berdekatan dengan tanah yang memiliki drainase
buruk,KB > 50%, dekat sumber air dan lain-lain dapat di jumpai ?
5) Ada Berapa kategori dalam Soil Taxonomy. Apa kaitannya dengan Peta Tanah?
1. Kategori Ordo Tanah:
Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat) dari horison
penciri tersebut.
Sebagai contoh: suatu tanah yang memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa lebih besar dari
35% termasuk ordo Alfisol. Sedangkan tanah lain yang memiliki horison argilik tetapi berkejenuhan
basa kurang dari 35% termasuk ordo Ultisol.
Contoh tata nama tanah kategori Ordo:
Ultisol.
(Keterangan: tanah memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa kurang dari 35% serta telah
mengalami perkembangan tanah tingkat akhir = Ultus). Nama ordo tanah Ultisol pada tata nama
untuk kategori sub ordo akan digunakan singkatan dari nama ordo tersebut, yaitu: Ult merupakan
singkatan dari ordo Ultisol).
2. Kategori Sub-ordo Tanah:
Sub-ordo tanah dibedakan berdasarkan perbedaan genetik tanah, misalnya: ada tidaknya sifat-sifat
tanah yang berhubungan dengan pengaruh: (1) air, (2) regim kelembaban, (3) bahan iduk utama, dan
(4) vegetasi. Sedangkan pembeda sub-ordo untuk tanah ordo histosol (tanah organik) adalah tingkat
pelapukan dari bahan organik pembentuknya: fibris, hemis, dan safris.
Contoh tata nama tanah kategori Sub Ordo:
Udult.
(Keterangan: tanah berordo Ultisol yang memiliki regim kelembaban yang selalu lembab dan tidak
pernah kering yang disebut: Udus, sehingga digunakan singkatan kata penciri kelembaban ini yaitu:
Ud. Kata Ud ditambahkan pada nama Ordo tanahUltisol yang telah disingkat Ult, menjadi kata untuk
tata nama kategori sub-ordo, yaitu: Udult).
3. Kategori Great Group Tanah:
Great Group tanah dibedakan berdasarkan perbedaan: (1) jenis, (2) tingkat perkembangan, (3)
susunan horison, (4) kejenuhan basa, (5) regi suhu, dan (6) kelembaban, serta (7) ada tidaknya
lapisan-lapisan penciri lain, seperti: plinthite, fragipan, dan duripan.
Contoh tata nama tanah kategori Great Group:
Fragiudult.
(Keterangan: tanah tersebut memiliki lapisan padas yang rapuh yang disebut Fragipan, sehingga
ditambahkan singkatan kata dari Fragipan, yaitu: Fragi. Kata Fragi ditambahkan pada Sub Ordo:
Udult, menjadi kata untuk tata nama kategori great group, yaitu: Fragiudult)
4. Kategori Sub Group Tanah:
Sub Group tanah dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti dari great group dan diberi nama Typic, (2)
sifat-sifat tanah peralihan ke: (a) great group lain, (b) sub ordo lain, dan (c) ordo lain, serta (d) ke
bukan tanah.
Contoh tata nama tanah kategori Sub Group:
Aquic Fragiudult.
(keterangan: tanah tersebut memiliki sifat peralihan ke sub ordo Aquult karena kadang-kadang
adanya pengaruh air, sehingga termasuk sub group Aquic).
5. Kategori Famili Tanah:
Famili tanah dibedakan berdasarkan sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian dan atau
engineering, meliputi sifat tanah: (1) sebaran besar butir, (2) susunan mineral liat, (3) regim
temperatur pada kedalaman 50 cm.
Contoh tata nama tanah pada kategori Famili:
Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik.
(keterangan: Penciri Famili dari tanah ini adalah: (1) susunan besar butir adalah berliat halus, (2)
susunan mineral liat adalah didominasi oleh mineral liat kaolinit, (3) regim temperatur adalah
isohipertermik, yaitu suhu tanah lebih dari 22 derajat celsius dengan perbedaan suhu tanah musim
panas dengan musim dingin kurang dari 5 derajat celsius).
6. Kategori Seri Tanah:
Seri tanah dibedakan berdasarkan: (1) jenis dan susunan horison, (2) warna, (3) tekstur, (4) struktur,
(5) konsistensi, (6) reaksi tanah dari masing-masing horison, (7) sifat-sifat kimia tanah lainnya, dan
(8) sifat-sifat mineral dari masing-masing horison. Penetapan pertama kali kategori Seri tanah dapat
digunakan nama lokasi tersebut sebagai penciri seri.
Contoh tata nama tanah pada kategori Seri:
Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik, Sitiung.
(Keterangan: Sitiung merupakan lokasi pertama kali ditemukan tanah pada kategori Seri tersebut).
• Kaitan dengan peta tanah yaitu dalam pembentukan suatu area lahan atau tanah pasti memiliki
asal usul bahan pembentuknya. Sehingga bisa diketahui jenis tanah yang ada melalui 6 kategori yang
ada, atau dengan kata lain melalui proses pembentukan taah tersebut

6) Cari contoh peta Tanah dan Peta Evaluasi Lahan dari Internet. Apa yg berbeda. Mana yg lebih
bermanfaat bagi:
(a) petani,
(b) peneliti
(c) konsultan perkebunan,
(d) mahasiswa

a. Peta tanah

Peta tanah adalah suatu peta yang menggambarkan penyebaran jenis-jenis tanah disuatu daerah.
Peta ini dilengkapi degan legenda yang secara singkat menerangkan sifat-sifat tanah dari masing-
masing satuan peta. Peta tanah biasanya disertai dengan “Laporan Pemetaan Tanah” yang
menerangkan lebih lanjut sifat-sifat kemampuan tanah yang digambarkan dalam peta tanah
tersebut.
b. Peta evaluasi lahan

c. Perbedaan peta tanah dan peta evaluasi lahan


1. Peta Tanah
• Memperlihatkan distribusi taksa tanah
• Berhubungan dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi
2. Peta evaluasi lahan
• Memperlihatkan peta tata guna lahan
• Berkaitan dengan peta batas wilayah dan peta tata guna lahan
d. Manfaat
1. petani : peta evaluasi lahan
Para petani sangat membutuhkan peta evaluasi lahan memperlihatkan tata guna lahan yang sangat
berkaitan dengan kesesuaian tanah terhadap komoditas pertanian yang ditanam.
2. Peneliti : peta tanah dan peta evaluasi lahan
Para peneliti, terutama peneliti tanah sangat membutuhkan kedua jenis peta tersebut. Hal ini sangat
membantu dalam penelitian yang dilakukan, yang dimana peneliti tersebut tidak hanya
membutuhkan peta tanah saja atau peta evaluasi lahan saja. Kedua jenis peta ini akan sangat
membantu peneliti dalam mengembangkan hasil penelitiannya serta dapat membantu dalam
penelitian yang dilakukan.
3. Konsultan perkebunan : peta tanah
Konsultan perkebunan sangat memerlukan peta tanah yang sangat membantu mengetahui sejauh
mana perkebunan tersebut dapat ditanami jenis tanaman perkebunan sesuai dengan jenis tanahnya.
4. Mahasiswa: peta tanah dan peta evaluasi lahan.
Karena mahasiswa, terutama mahasiswa pertanian sangat membutuhkan peta tanah dan peta
evaluasi lahan. Kedua peta ini dapat sangat membantu dalam mengembangkan studi mengenai
tanah, dimana sangat erat kaitannya dalam menentukan kesesuaian komoditi yang akan ditanam
dengan jenis tanah yang tersedia serta mencocokkan cara pengolahan lahan terhadap tanah.

7) Cari contoh deskripsi profil tanah (dr Internet), yang lengkap dengan data hasil analisis
tanahnya (data laboratorium).
Tiap kelompok beda Ordo Tanah : (Kel: 1. Inceptisol, 2, Vertisol, 3. Mollisol, 4. Alfisol, 5. Andisol, 6.
Ultisol, 7. Oxisol, 8. Spososol, 9. Histosol, 10. Entisol.

TANAH INCEPTISOL

a. Pengertian

Incep ( permulaan) adalah tanah yang belum matang (immature) yang perkembangan profil yang
lebih lemah dibanding dengan tanah matang dan masih banyak menyerupai sifat bahan induknya.
b. Keadaan inceptisol di Indonesia
Tanah Inceptisols di Indonesia banyak di gunakan untuk penanaman padi sawah dan pada tanah
berlereng sesuai dengan tanaman tahunan, daerah yang berlereng curam sesuai untuk hutan atau
tempat rekreasi dan bahkan kawasan hutan lindung.
c. Intensitas pengelolaanya
Pada areal perkebunan kopi ,teh ,coklat, atau yang lain sangat membutuhkan teknik budidaya yang
tepat antara lain : Pemupukan ,pengolahan tanah, pemberantasan hama, dan perbaikan drainase
yang sangat penting bagi inceptisols agar didapatkan produktivitas tanah yang maksimal.
d. Prospek Pemanfaatan Di Indonesia
intensitas pengelolaan di luar Jawa masih belum intensif dibandingkan di pulau Jawa, sehingga
produktivitas inceptisols di luar jawa lebih rendah, kecuali pada areal perkebunan milik swasta
maupun pemerintah.Hal ini karena di jawa lebih banyak terdapat gunung berapi dimana inceptisols
berkembang dari abu vulkan atau andisol, yang mempunyai potensi untuk dikembangkan.

A. KARAKTERISTIK TANAH INCEPTISOL


• Faktor – faktor pembentuk tanah yang dominan
a. Bahan induk yang sangat resisten terhadap pelapukan.
b. Banyak mengandung abu vulkanik dan tidak memenuhi sifat-sifat Andik.
c. Posisi dalam bentang lahan yang ekstrim yaitu daerah curam atau lembah
d. Permukaan geomorfologi yang muda, sehingga pembentukan tanah baru mulai.

• Proses Pembentukan Tanahnya


Tidak ada proses pedogenik yang dominan kecuali leaching, meskipun mungkin semua proses
pedogenetik adalah aktif. Di lembah-lembah yang selalu tergenang air terjadi proses gleisasi
sehingga terbentuk tanah dengan khroma rendah.
Di tempat dengan bahan induk resisten, proses pembentukan liat terhambat. Bahan induk pasir
kuarsa memungkinkan pembentukan hodison spodik melalui proses podsolisasi.
• Sifat fisik inceptisol dan morfologi
Sifat/Karakteristik tanah inceptisol adalah sebagai berikut :
1.) Memiliki solum tanah agak tebal, yaitu 1-2 meter
2.)Warnanya hitam atau kelabu sampai dengan coklat tua
3.)Teksturnya debu, lempung berdebu, bahkan lempung
4.)Struktur tanahnya remah, konsistensinya gembur memiliki pH 5,0 – 0,7
5.)Memiliki kandungan bahan organik cukup tinggi, yaitu antara 10%-30%
6.)Memiliki kandungan unsur hara yang sedang sampai tinggi
7.)Produktivitas tanahnya dari sedang sampai tinggi
• Kendala Inceptisol
• Penggunaan inceptisol untuk pertanian atau non pertanian adalah beraneka ragam daerah-daerah
yang berlereng curam untuk hutan, rekreasi atau yang berdrainase buruk hanya untuk tanaman
pertanian, setelah drainase diperbaiki.
• Inceptisol yang bermasalah adalah sulfaquefts, yang mengandung horizon sulfuric (catclay) yang
sangat masam. Problem yang dijumpai karena nilai pH sangat rendah (<4), sehingga sulit untuk
dibudidayakan.

B. KLASIFIKASI TANAH
1. Klasifikasi tanah inceptisol
• Tanah Aluvial
Tanah aluvial hanya meliputi lahan yang dipengaruhi aktifitas sungai atau mengalami banjir,sehingga
dapat di anggap masih muda dan belum ada diferensasi horizon.
• Tanah Latosol
Latosol meliputi tanah-tanah yang telah mengalami pelapukan intensif dan perkembanga tanah
lanjut, sehingga terjadi pencucian unsur basa, bahan organik dan silica, dengan meninggalkan
sesquiuqsida sebagai sisa berwarna merah
• Tanah Mediteran
Jenis tanah mediteran ini telah lanjut mengalami pembentukan tanah dengan cara lixiviasi dan
klasifikasi remah ,dan tekstur liat,konsistensi lekat, kadar bahan organic rendah, reaksi alkalis,
derajat penjenuahan basa tinggi , horizon B tekstur berwarna kuning,merah, mengandung konkresi-
konkresi kapur dan besi
• Tanah Andosol
Tanah andosol atau juga disebut tanah vulkanis, berasal dari sisa abu vilkanik dari letusan gunung
berapi. Tanah jenis ini biasanya subur dan bertekstur gembur hingga lempung, bahkan dibeberapa
tempat bertekstur debu
2. Menurut Taksonomi Tanah
Kunci untuk order tanah inceptisol
— Tropepts
— Ochrepts
— Umbrepts
Kunci untuk jenis
Aquepts,ada :
• Halaquepts
• Sulfaquepts
• Plakaquept
— Fragiaquepts
— Plinthaquepts
— Andaquepts
— Humaquepts
— Tropaquepts
Kunci untuk jenis
Ochrepts,ada:
— Fragiochrepts
— Durochrepts
— Kryochrepts
— Ustochrepts
— Xerochrepts
— Eutrochrepts
— Ochrepts
— Dystrochepts

Plaggepts
Merupakan tanah-tanah yang mempunyai epipedon plagen yang tersusun dari kristalin dari pada
bahan-bahan proklastik.Kumpulan ini meliputi semua tanah-tanah yang berdrainase bebas yang
mempunyai epipedon pleggen kecuali beberapa andepts.

Kunci untuk jenis


Tropepts,ada:
Ò Humitropepts
Ò Sumbritropepts
Ò Ustropepts
Ò Eutropepts
Ò Tropepts
Kunci untuk jenis
Umbrepts, ada :
— Fragiumbrepts
— Cryumbepts
— Xerumbrepts
— Haplumbrets

3. Penyebaran Inceptisol Di Indonesia


a. Inceptisol dijumpai di Indonesia,umpamanya di sekitar daerah gambut – Martapura( Kalimantan
Selatan)yang disebut aquept
b. Tropaqueps di jumpai di sebelah selatan Gunung Muria ( Jawa Tengah), sedangkan ( Oxic)
dystropepts dijumpai di Pantai barat Sumatra , Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.
c. Eutropepts di jumpai pulau jawa tepatnya di sekitar kota Semarang dan bandung, di Bali di jumpai
di bagian barat dan Sumatera serta Sulawesi.
d. Vitrandepts di jumpai didaerah sumatera,jawa,bali,NTB dan NTT,serta Sulawesi dan Halmahera.
e. Eutrandepts di jumpai di pulau jawa,NTB dan NTT.Humitropepts di jumpai di jawa,sumatera dan
irian jaya
D. PEMANFAATAN
Inceptisol di Indonesia digunakan untuk pertanaman padi sawah , Tetapi pada tanah berlereng cocok
untuk tanaman tahunan atau tanaman permanen untuk menjaga kelestarian tanah

Sumber:
Anonymaous a, 2010. jenis-jenis peta. http://andimanwno.wordpress.com/2010/06/30/jenis-jenis-
peta/. Tanggal akses 28 februari 2013
Anonymous b, 2013. Klasifikasi tanah. http://bahilang.wordpress.com/tag/klasifikasi-tanahsoil-
classificationklasifikasi-tanah-usdasoil-scienceilmu-tanahnama-tanah/. Tanggal akses 28 februari
2013

Nama kelompok 1:
Febrina Dwi Pangesti 115040201111140
Gadang Cahya bima 115040201111207
Windi 115040200111053
Farid risky 115040201111003

Anda mungkin juga menyukai