1. Jumlah urin
2. Warna
3. kejernihan
4. Bau
5. Berat jenis
6. Derajat keasaman/PH
1.Jumlah urin
Mengukur jumlah urin sangat bermanfaat untuk menentukan adanya gangguan faal
ginjal, kelainan dalam kesetimbangan cairan badan dan berguna untuk menafsirkan
hasil pemeriksaan kuantitatif dan semi kuantitatif dengan urin. Adapun mengukur jumlah
urin dapat dilakukan dengan:
a. Urin 24 jam
b. Urin siang 12 jam dan urin malam 12 jam
c. Timed specimen pada sesuatu percobaan tertentu
d. Urin sewaktu
2. Warna urin
Memperhatikan warna urin bermakna karena kadang-kadang didapat kelainan yang
berarti untuk klinik. Warna urin diuji pada tebal lapisan 7-10 cm dengan cahaya tembus,
tindakan itu dilakukan dengan mengisi tabung reaksi sampai ¾ penuh dan ditinjau
dalam sikap serong. Beberapa sebab warna urin:
a. Kuning
Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin, urochrom
Zat warna abnormal: bilirubin
Obat-obat dan diagnostika: santonin, PSP, riboflavin
b. Hijau
Zat warna normal dalam jumlah besar: indikan
Obat-obat dan diagnostika: methyleneblue, evan’s blue
Kuman-kuman: Ps. aeruginosa (B.pyocyaneus)
c. Merah
Zat warna normal dalam jumlah besar: uroerythrin
Zat warna abnormal: hemoglobin, porfirin, porfobilin
Obat-obat dan diagnostika: santonin, PSP, amidopyrin
Kuman-kuman: B.prodigiosus
d. Coklat
Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin
Zat warna abnormal: bilirubin, hematin, porfobilin
f. Serupa susu
Zat warna normal dalam jumlah besar: fosfat, urat
Zat warna abnormal: pus, getah prostat, zat-zat lemak, bakteri, protein
yang membeku
3.kejernihan
Cara menguji kejernihan sama seperti menguji warna. Nyatakanlah pendapat dengan
salah satu dari: jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh. Penting untuk menentukan
urin keruh pada waktu dikeluarkan atau baru kemudian, yaitu jika dibiarkan.
Kekeruhan ringan itu disebut nubecula dan terjadi dari lender, sel-sel epitel dan leukosit
yang lambat laun mengendap. Sebab- sebab urin keruh dari mula-mula:
a. Fosfat amorf dan karbonat dalam jumlah besar. Mungkin terjadi sesudah
seseorang makan banyak
b. Bakteri-bakteri. Kekeruhan bukan saja disebabkan berkembangbiaknya kuman,
tetapi juga oleh bertambahnya unsur sediment seperti sel eptel, leukosit, dsb
c. Chylus dan lemak. Urin keruh menyerupai susu encer disebabkan oleh adanya
butir-butir lemak(lipuria)
d. Benda-benda koloid
4.bau urin
Bau urinyang normal disebabkan untuk sebagian oleh asam-asam organik yang mudah
menguap. Bau yang berlainan dari yang normal:
a. Makanan yang mengandung zat-zat atsiri, seperti jengkol, petai, durian, dll
b. Obat-obatan seperti terpentin, menthol, dsb
c. Bau amoniak oleh perombakan bakteri dari ureum
d. Bau pada ketonuria: bau ada dari semula menyerupai bau buah-buahan atau
bunga setengah layu
e. Bau busuk. Berasal dari perombakan zat-zat protein
5.berat jenis
Penetapan berat jenis urin biasanya cukup teliti dengan menggunakan urinometer.
Apabila sering melakukan penetapan berat jenis dengan contoh urin yang volumenya
kecil, menggunakan refraktometer.
Berat jenis urin sangat erat berhubungan dengan dieresis, makin besar dieresis, makin
rendah berat jenis dan sebaliknya. Batas normal berat jenis urin 24 jam antara 1003-
1030. Urinometer yang dipakai hendaklah yang ditera pada satu suhu antara 27 dan
32ºC
6.derajat keasaman
Penetapan reaksi atau pH dapat member petunjuk kearah etiologi [ada infeksi saluran
kencin: infeksi oleh E. coli biasanya menghasilkan urin asam, sedangkan infeksi oleh
proteus yang merombak ureum menjadi amoniak menyebabkan urin menjadi lindi.
Reaksi atau pH urin dapat ditentukan dengan semudah-mudahnya memakai kertas
indicator.
Penetapan reaksi dengan kertas indikator
Basahilah sepotong kertas lakmus yang biru dan juga yang merah dengan urin
yang diperiksa, tunggulah satu menit dan perhatikan warna yang terjadi.
Urin asam mengubah warna kertas lakmus yang biru menjadi merah. Urin lindi
mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
Catatan:
Batas –batas normal pH urin ialah 4,6-8,5. Urin 24 jam mempunyai pH rata-rata 6,2oleh
pengeluaran zat-zat metabolic yang asam.