LAPORAN KEGIATAN
MAGANG PROFESI WAJIB KESEHATAN KUDA
DI DETASEMEN KAVALERI KUDA (DENKAVKUD) TNI-AD
PARONGPONG, KABUPATEN BANDUNG BARAT
04 - 30 NOVEMBER 2019
Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
KELOMPOK B PPDH ANGKATAN I TAHUN 2018/2019
04 – 30 NOVEMBER 2019
Menyetujui,
Drh R. Harry Soehartono,MAppSc, PhD Lettu Kav Drh Hadi Putra Rihansyah
NIP. 196009231986011001 NRP 11140027000788
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
FKH-IPB
Tanggal Pengesahan:
iv
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Magang
Profesi Wajib Kesehatan Kuda di Detasemen Kavaleri Kuda, Kecamatan
Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Proses kegiatan magang dan penulisan
laporan, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof Drh Agus Setiyono, MS PhD APVet selaku Wakil dekan Bidang
Akdemik Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
2. Prof Drh Deni Noviana, PhD DAiCVIM selaku Ketua Program PPDH
Institut Pertanian Bogor.
3. Drh R. Harry Soehartono,MAppSc, PhD selaku pembimbing dalam kampus
yang telah memberikan masukan dan bimbingan demi kelancaran
pembuatan laporan.
4. Letnan Satu. Kav. Drh Hadi Putra Rihansyah selaku dokter pembimbing
lapang, serta Sersan Amiril, Kopral Ariansyah, Praka Sepdian, Pratu
Ordimansyah, dan Bapak Iwan selaku paramedis lapang.
5. Seluruh pihak terkait atas ilmu dan pengalaman di lapang.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dan masih
banyak kekurangan. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
seluruh pihak. Semoga laporan ini bermanfaat bagi seluruh pihak.
Penulis
vi
vii
DAFTAR ISI
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sejak dahulu, kuda memiliki kekerabatan yang erat dengan manusia karena
dapat memenuhi kebutuhan hidup seperti menjadi sumber makanan dan berfungsi
menunjang berbagai aktivitas lainnya. Menurut Draper (2003) Kuda (Equus
caballus) merupakan mamalia yang berjalan dengan menggunakan kuku, memiliki
sistem pencernaan monogastrik, dan memiliki sistem reproduksi poliestrus. Seiring
berkembangnya zaman, manusia menggunakan kuda sebagai alat transportasi,
hiburan, olahraga, pertanian, dan militer. Peranan kuda dalam bidang militer yaitu
sebagai sarana kesenjataan dan upacara kenegaraan. Pasukan berkuda di bidang
militer disebut dengan kavaleri.
Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) TNI AD yang berlokasi di
kecamatan Parongpong merupakan Satuan Operasional dibawah Pusat Kesenjataan
Kavaleri (Pussenkav) TNI-AD di Indonesia yang memanfaatkan kuda sebagai alat
militer dalam menjaga keamanan serta mendukung pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Kuda yang digunakan dalam kepentingan militer oleh Denkavkud TNI-AD
memerlukan perawatan, pelatihan khusus, dan pelayanan medik veteriner dalam
menjaga performa yang baik serta ketahanan yang optimal. Kesehatan kuda
merupakan salah satu poin penting dalam manajemen pemeliharaan kuda yang baik
dan membantu keberhasilan pelatihan khusus pada kuda. Pelayanan medik
veteriner yang diberikan berupa sarana pendukung (supportif), tindakan
pencegahan (preventif) terhadap penyakit pada kuda, tindakan pengobatan
(supuratif), dan pengembalian ke kondisi awal tubuh (rehabilitatif) apabila terdapat
kuda yang terinfeksi penyakit. Pelayanan tersebut dilakukan oleh tenaga medik
veteriner yaitu dokter hewan dan paramedik veteriner.
Profesi dokter hewan berperan dalam bidang medik veteriner dengan
memberikan pelayanan kesehatan pada hewan termasuk dalam pengobatan hewan
yang sakit. Dokter hewan harus memiliki kemampuan mendiagnosa penyakit dan
melakukan terapi terhadap diagnosa yang ditemukan. Kemampuan tersebut dapat
diperoleh secara teori yang diimbangi dengan pengalaman di lapangan. Oleh karena
itu, diperlukan kegiatan magang untuk melatih kemampuan dan keterampilan
dalam pelayanan medik veteriner. Program Profesi Dokter Hewan (PPDH) Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) merupakan program yang
bertujuan menghasilkan tenaga dokter hewan profesional yang memiliki
kompetensi, salah satunya dalam manajemen kesehatan kuda. PPDH FKH IPB
melakukan kerja sama dengan Detasemen Kavaleri Berkuda Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat (Denkavkud TNI-AD, sehingga setiap mahasiswa PPDH
FKH IPB diwajibkan untuk mengikuti kegiatan praktik lapang manajemen
kesehatan kuda di Denkavkud TNI-AD. Kegiatan magang profesi wajib ini
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa PPDH FKH IPB dibidang
manajemen kesehatan kuda.
2
Tujuan
Manfaat
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan yang diikuti dalam kegiatan magang profesi wajib ini meliputi
pemeliharaan, perawatan, dan kesehatan kuda. Kegiatan yang dilakukan
diantaranya manajemen pemeliharaan meliputi perkandangan, pakan, dan
perawatan kuda, manajemen kesehatan kuda, manajemen aktivitas kuda, serta
manajemen reproduksi kuda. Kegiatan disertai diskusi mengenai berbagai kasus
penyakit yang ditemukan pada kuda. Diskusi dilakukan dengan dokter hewan dan
staf di klinik kesehatan kuda.
ahli merawat dan mendidik kuda kepada Kavaleri AD. Komandan Pusat Kavaleri
saat itu mengusulkan untuk membentuk 1 Eskadron Kavaleri Berkuda yang di
dalamnya termasuk Remonte Kuda, disamping Pasukan Kavaleri mekanis yang
telah ada sebagai bagian dari kesenjataan Kavaleri AD. Tahun 1952, pasukan ini
berganti nama menjadi Inspektorat Kavaleri Bandung. Sedangkan pada tahun 1953
pimpinan AD mengeluarkan instruksi KSAD No. 18/KSAD/Instr/1953 pada
tanggal 18 Maret tentang satuan Eskadron Kavaleri Berkuda. Hari tersebut
kemudian ditetapkan sebagai hari didirikannya Detasemen Kavaleri Berkuda. Pada
tanggal 7 Juni 1956 Inspektorat Kavaleri Berkuda kemudian berubah nama menjadi
Pusat Kavaleri sesuai dengan Surat Keputusan KSAD KPTS/78/6/1956. Kesatuan
ini berkembang menjadi Eskadron Berkuda yang memiliki Depot Kavaleri dan
Depot Remonte setelah berjalan satu tahun. Eskadron Berkuda berganti nama
menjadi Resimen Induk Kavaleri Berkuda (Rinkavkud) pada tahun 1960 dan pada
tahun 1962 kembali berganti nama mejadi Pusat Kesenjataan Kavaleri. Hal ini
didasari atas Surat Keputusan Menteri Panglima Angkatan Darat (Menpag AD) No.
1588/11/1962 tanggal 16 November 1962.
Pada tahun 1963 kesatuan kembali mengalami perubahan nama menjadi
Resimen Turangga dan kemudian segera berganti kembali menjadi Resimen
Kavaleri Berkuda dan Batalyon Pendidikan Kavaleri Berkuda dilaksanakan pada
tahun yang sama. Hal ini didasari dengan surat keputusan komandan Pusat Kavaleri
No 53/9/1963. Perubahan nama kembali menjadi Pusat Induk Kavaleri Berkuda
(Passinkavkud) pada tahun 1968. Organisasi Kavaleri Berkuda kemudian
mengalami reorganisasi menjadi Sekolah Kavaleri Berkuda hingga saat ini.
Kuda yang berada di Detasemen Kavaleri Berkuda hingga saat ini mulai
diimpor sejak tahun 1958 dari negara Arab, Pakistan, Inggris, dan Australia. Kuda
tersebut kemudian dikawinsilangkan dengan kuda lokal. Perkawinan silang tersebut
dilakukan agar didapatkan kuda yang berukuran besar dengan postur yang bagus
untuk keperluan militer dan olahraga berkuda.
Topografi
Detasemen Kavaleri Berkuda memiliki luas lahan ± 100 hektar, yang terdiri
dari pangkalan, kandang kuda, lahan pertanian, gudang pakan, dan lahan rumput.
Fasilitas yang ada di Denkavkud antara lain klinik kesehatan kuda, manage
(indoor), dan Bala Turangga (outdoor). Manage dan Bala Turangga biasa
digunakan sebagai tempat latihan menunggang kuda. Selain itu, terdapat tempat
penapalan kuda (ferriery) sebagai tempat pemasangan tapal dan pemeliharaan kuku
4
kuda. Populasi kuda di Denkavud TNI-AD mencapai 234 ekor yang ditempatkan
pada 16 kandang utama. Kandang A, C, E, F, I, J merupakan kandang operasional;
kandang B dan H merupakan kandang kuda afkir atau non produktif; kandang G,
K, M, N merupakan kandang indukan; kandang L kandang remaja; kandang P
kandang remaja jantan dan pejantan; kandang D kandang kuda remonte
(pendidikan); dan kandang O sebagai kandang utama perawatan kuda saat sakit.
MANAJEMEN PERKANDANGAN
Setiap ruang kandang kuda juga disertai 1 jendela besar dengan penutup
jendela yang akan dibuka setiap pagi dan ditutup pada sore hari. Penanggung jawab
kuda dibagi menjadi dua, yaitu Kompi peternakan kuda (Kinakkud) dan Kompi
kavaleri kuda (Kikavkud). Kinakkud bertanggung jawab atas kuda induk, remaja,
dan anakan, sedangkan kikavkud bertanggung jawab atas kuda tunggang atau kuda
operasional. Pembagian kandang disesuaikan dengan umur dan jenis penggunaan
kuda. Adapun pembagian setiap kandang kuda tercantum pada tabel 1
Kegiatan sanitasi dilakukan setiap pagi. Kuda yang berada di dalam kandang
akan dilepas selesai makan. Setiap kandang memiliki lapangan luas dengan jarak
antar kandang yaitu 100 m, sehingga kuda dapat dilepas ketiga petugas
membersihkan kandang. Selain itu pengembalaan ini bertujuan untuk
meminimalisasi stress pada kuda dan dapat mengekspresikan perilaku alamiah.
Setiap kandang dibersihkan dengan mengganti alas kandang (badding) yang kotor
dan basah, serta ditambahkan serbuk kayu yang baru.
6
Tempat makan dan dan minum dibersihkan sebelum pemberian pakan dan
minum yang baru. Alas kandang terbuat dari semen yang tidak licin. Permukaan
alas kandang tidak boleh licin atau kasar karena mengakibatkan goresan luka pada
kuda. Selain itu, alas kandang tidak menjadi sarang parasit-parasit atau bakteri dan
alas kandang tidak mengakibatkan stres pada kuda yang dapat mengganggu tingkah
laku atau produktivitas kuda (Karya Tani Mandiri 2010).
tapal harus dilakukan secara hati–hati agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
menyebabkan laminitis.
Kuku kuda dilindungi oleh dinding kuku yang memiliki ketebalan sekitar 1
cm. Dinding kuku tersebut membagi bagian luar, bagian dalam dinding kuku dan
white line. White line merupakan unsur tipis dan rapuh yang menghubungkan
dinding kuku bagian dalam dan sole yang selalu tumbuh sekitar 8 mm pada tiap
bulan. Unsur tersebut jika mengalami kerusakan atau trauma akibat pemotongan
kuku dan pemasangan tapal yang tidak benar dapat memicu terjadinya peradangan
pada jaringan atau unsur disekitarnya termasuk peradangan pada laminae
(laminitis) (Karle et al. 2010). Pemasangan tapal mulai dilakukan pada kuda-kuda
yang ditunggangi (kuda operasional) yang sudah berusia 2 tahun karena konsistensi
kuku sudah cukup keras.
Salah satu aspek yang menjadi bagian penting lainnya dalam pemeliharaan
dan perawatan kesehatan kuda adalah pengikiran gigi yang dilakukan setidaknya
satu kali dalam setahun. Hal ini dikarenakan gigi berperan penting dalam kehidupan
kuda dan sering mengalami masalah kesehatan yang 80% diantaranya tidak
terdiagnosa karena tidak menunjukkan gejala klinis (Dixon 2011). Kesehatan gigi
dan mulut harus dijaga agar kuda merasa nyaman saat makan maupun bekerja
(Griffin 2013). Beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan gigi kuda antara lain
adalah aktivitas kuda, pakan, usia, dan genetik (Kouskoura et al. 2011).
MANAJEMEN PAKAN
Konsentrat adalah campuran pakan yang mengandung tinggi protein dan serat
kasar kurang dari 18%. Konsentrat yang diberikan berbentuk pellet. Ada tiga jenis
konsentrat yang diberikan pada kuda di Denkavkud, yaitu Royal Horse B-100®,
Royal Horse S-100®, dan Royal Horse S-200®. Ketiganya memiliki kandungan
nutrien yang berbeda. Royal Horse B-100® diberikan pada kuda breeding karena
mengandung L-carnitine yang mampu meningkatkan sistem imun, meningkatkan
fertilitas pejantan, dan perkembangan anak. Royal Horse S-100® dan Royal Horse
S-200® diperuntukkan bagi kuda pacu. Royal Horse S-100® memiliki kandungan
pati matang 15% untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan mencegah
terjadinya kram dan laminitis. Royal Horse S-200® diperkaya dengan vitamin E
yang berfungsi sebagai antioksidan, membantu melindungi sel, dan meningkatkan
kekuatan otot. Selain itu, konsetrat yang diberikan juga mengandung prebiotik
MOS (Mannooligosaccharide) yang berfungsi sebagai bioregulator flora usus yang
dapat membantu melindungi saluran pencernaan.
Protein (%) 16 11 12
Starch (%) 21 18 22
Selulosa (%) 11 16 14
Tabel 3 Rasio hijauan dan konsentrat pada kuda berdasarkan beban kerja
Skor beban kerja Hijauan (%) Konsentrat (%)
0 : istirahat 100 0
1-2 : ringan 75 25
3-5 : sedang 60 40
6-7 : berat 40 60
8 : sangat berat 30 70
Hijauan akan dipanen pada pagi hari dan didistribusikan ke tiap kandang.
Hijauan yang akan diberikan biasanya dilayukan terlebih dahulu untuk mengurangi
kadar air. Hijauan akan diberikan malam hari sekitar pukul 19.00-20.00 WIB.
Sedangkan kebutuhan rumput di siang hari, kuda dilepasliarkan/ digembalakan
untuk mencari rumput sendiri atau sistem pastura dari pukul 08.00-15.00 WIB.
Pakan konsentrat diberikan dua kali dalam sehari, yaitu pukul 06.00 WIB dan 16.00
WIB. Konsentrat yang diberikan tidak boleh lebih dari 2.5 kg dalam sekali
makan/pemberian. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kolik. Selain itu,
pemberian air minum dilakukan secara ad libitum (selalu tersedia). Kebutuhan air
minum harian kuda rata-rata 20-55 liter. Hal ini penting diperhatikan untuk
menghindari terjadinya dehidrasi dan kolik.
feeding), kandang yang nyaman (good housing), kondisi yang baik (good health),
dan perilaku alami (appropriate behaviour). Indikator tersebut sudah diterapkan di
Denkiavkud. Beberapa fasilitas yang ada di klinik kesehatan kuda untuk menunjang
dalam penanganan kuda yang sakit diantaranya ruang dokter, ruang obat, kandang
rawat inap, kandang jepit, kamar jaga petugas, dapur, kamar mandi dan paddock
untuk tempat lunging kuda.
Monitoring kesehatan kuda di kandang dilakukan oleh petugas dari setiap
kandang. Kuda yang menunjukkan gejala klinis akan dibawa oleh petugas kandang
ke klinik kesehatan kuda. Selanjutnya kuda tersebut akan dilakukan pencatatan,
diperiksa dan diberi pengobatan. Pencatatan rekam medik meliputi nomor kuda,
nama kuda, asal kandang, tanggal kejadian penyakit, tanggal pengobatan, gejala
klinis dan hasil pemeriksaan fisik, terapi, petugas yang menangani dan waktu
pengobatan. Kuda yang memerlukan perawatan lebih lanjut akan dirawat di
kandang rawat inap. Stable round juga dilakukan setiap hari pada pagi hari dengan
tujuan pemeriksaan kuda dan penanganan pada luka-luka ringan.
Obat-obatan yang tersedia di klinik kesehatan kuda diantaranya vitamin
(injectamin, vit. B12, biodin, vitol, Thiamin C, b-complex, ivermectin, hormon
oxytocin, antidiare, analgesik (flunixin, phenylject, sulfidon), obat kembung
(timpanol), antibiotika (vet-oxy, penstrep-400, genta 100, sulfatrime, amoxicillin),
obat oral (paracetamol, omeprazole, papaverin), obat topikal (levertan salep,
biogenta, ichtyolo), sedativa dan anastetika (lidocain HCL, Xylazine,
acepromazine, ketamine), dan antiseptika (alkohol, povidone iodine, dan rivanol).
Gambar 2 Klinik kesehatan kuda (a), yang terdiri dari ruang dokter dan ruang obat
(b)
Gambar 3 Kandang jepit kuda (a) dan tempat lunging kuda (b)
11
- Carosil
- Genta-100 - Gentamycin base 100
- Colibact inj mgSulfadiazine 200mg,
trimethoprim 40 mg
- Vet-oxy la - Oxytetracycline 200mg, excipient
q.s, ad 1 ml
4 Antibiotik - Penstrep-400 - Procain penicillin G 200.000 IU,
dihydrostreptomycin sulphate 200
mg
- Marbostar 100% - Marbofloxacin
- Roxine inj - Enrofloxacin 100 mg
- Metrolet - Metronidazole benzoat
HASIL
Rekapitulasi Kasus
Jumlah kasus yang ditemukan selama kegiatan pelayanan kesehatan kuda di Unit Kesehatan kuda (Keskud) Denkavkud TNI AD
adalah 9 kasus. Rekapitulasi kasus yang ditemukan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Rekapitulasi kasus yang ditemukan selama kegiatan pelayanan kesehatan kuda di Unit Kesehatan kuda (Keskud) Denkavkud TNI
AD periode 04 – 30 November 2019
4 Kolik sederhana Tidak mau makan Seekor kuda dengan Sulpidon 10 mL (IV) Berjalan atau lungeing dan Sembuh
(8 kasus) Tidak mau makan kolik ringan akan B kompleks 10 mL pemberian analgesik
Tidak mau makan mengais tanah dengan Glucortin 10 ml (Camargo 2011).
Tidak mau makan kaki depan, gelisah, B Sanplex 10 ml
Tidur terus dan tidak Phenyl Ject 10 ml
berbaring, sering
nafsu makan Antasid 3 botol
Tidak mau makan berguling, dan sering Flunixin 5 mL (IV)
Tidak mau makan, melihat perut. Mungkin Fortis 10 ml
lemas dan tidak mau juga menendang
bergerak perutnya dalam upaya
Lemas, sering untuk meringankan
berbaring di kandang rasa sakit (Camargo
2011).
5 Kolik impaksi Tidak mau makan, Tanda kolik paling Infus Ringer Laktat Terapi kolik impaksi
(2 kasus) tidak terdengar gut umum adalah kuda Lidocain meliputi rehidrasi, flushing
sound saat auskultasi menggaruk dan B sanplex saluran pencernaan,
berguling di tanah Flunixin meglumine sediaan laksatif, dan
secara berlebihan, analgesik (Huguet dan
sering melakukan Duberstein 2015).
peregangan dan Analgesik NSAID seperti
urinasi, sering melihat flunixine meglumine dapat
dan menggigit ke arah digunakan untuk terapi
abdomen, lemah, nafsu kolik impaksi (Bihonegn
makan menurun, dan dan Bekele 2018).
frekuensi defekasi
menurun. Kuda dengan
kolik ringan
menunjukkan
4
berkurangnya
frekuensi gut sound
(Bland 2016).
6 Kolik tympani Kembung, tidak mau Tanda kolik paling Flunixin meglumin Intubasi nasogastrik dapat Sembuh
(3 kasus) makan, lethargy umum adalah kuda Glukortin dilakukan untuk
menggaruk dan Air sabun per rektal menghilangkan distensi
berguling di tanah Antasida pada lambung kuda kolik
Infus Ringer Laktat
secara berlebihan, (Ferraro 2008), trokarisasi,
sering melakukan pemberian analgesik,
peregangan dan cairan melalui stomatch
urinasi, sering melihat tube dan exercise ringan
dan menggigit ke arah dapat dilakukan sebagai
abdomen, lemah, nafsu terapi terhadap kolik
makan menurun, dan tympani (Bihonegn dan
frekuensi defekasi Bekele 2018)
menurun (Bland 2016).
Distensi abdomen pada
kolik tympani dapat
berlangsung secara
simetris maupun
asimetris pada sisi
kanan (Alsaad dan
Nori 2010)
7 Synovitis Bengkak di hock Pincang dan Injeksi antiradang Hidroterapi segera dengan Sembuh
(2 kasus) joint kaki kanan membengkak Kompres air panas air dingin saat kuda
belakang (McIlwraith et al. mengalami cedera (akut).
2001) Hidroterapi dengan air
panas dapat dilakukan
5
Rekam Medis
Jumlah pasien yang dirawat selama kegiatan pelayanan kesehatan kuda di Unit Keskud Denkavkud TNI AD adalah 140 ekor. Rekam
medis masing-masing pasien dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Rekam medis kasus penyakit kuda di Denkavkud periode 5 – 30 November 2019
No Nama Kuda Tanggal Gejala yang ditemukan Diagnosa Terapi Keterangan
1 B Alkasia 5 November 2019 Tidak mau makan, tidak Kolik Impaksi Lungeing Sembuh
(P 01 12) terdengar gut sound saat Infus Ringer Laktat 40 botol
auskultasi Lidocain 20 ml (IV)
2 G Anjasmoro 5 November 2019 Luka robek di otot daerah distal Vulnus Medetomidine HCl 5 ml (IV) Luka dijahit,
(P 14 10) carpal joint kaki kanan depan Laceratum Lidocain 40 ml (lokal) sembuh
6 November 2019 Jahitan basah Post jahit luka Antiradang 10 ml (IV)
Penstrep 16 ml (IM)
Limoxin
7 November 2019 Jahitan basah Antiradang 10 ml (IV)
Penstrep 16 ml (IM)
Limoxin
8 November 2019 Jahitan basah Antiradang 10 ml (IV)
Penstrep 16 ml (IM)
Limoxin
9 November 2019 Jahitan basah Antiradang 10 ml (IV)
Penstrep 16 ml (IM)
Limoxin
10 November 2019 Jahitan basah Betadine
Limoxin
11 November 2019 Jahitan basah Betadine
Limoxin
12 November 2019 Jahitan basah Betadine
7
Limoxin
13 November 2019 Luka mulai mengering Salep Levertran
Limoxin
14 November 2019 Luka mengering dan mulai Salep Levertran
menutup Limoxin
15 November 2019 Luka mengering dan mulai Salep Levertran
menutup Limoxin
16 November 2019 Luka mengering dan mulai Salep Levertran
menutup Limoxin
17 November 2019 Luka mengering dan mulai Salep Levertran
menutup Limoxin
18 November 2019 Luka mengering dan mulai Betadine
menutup
19 November 2019 Luka mengering dan mulai Betadine
menutup
20 November 2019 Luka mulai menutup Betadine
21 November 2019 Luka menutup Betadine
22 November 2019 Luka menutup Salep Levertran
Limoxin
23 November 2019 Jahitan dibuka Salep Levertran
Betadine
24 November 2019 Luka mengering dan sudah Salep Levertran
menutup Betadine
25 November 2019 Luka mengering dan sudah Salep Levertran
menutup Betadine
26 November 2019 Luka mengering dan sudah Salep Levertran
menutup Betadine
3 B Rafflesia 5 November 2019 Luka di bagian pectoral kanan Vulnus Antiradang10 ml (IV) Sembuh
(P 07 09) Laceratum Betadine spray
6 November 2019 Luka di bagian pectoral kanan Antiradang10 ml (IV)
8
Limoxin
10 November 2019 Luka di bagian pectoral kanan Betadine, limoxin
dan ada pus
4 G Halimun 5 November 2019 Abses di persendian tarsus lateral Abses Kompres air hangat Sembuh
(P 11 08) kaki kanan belakang, daerah Betadine spray
abses bengkak Salep Levertran
Limoxin
8 November 2019 Daerah abses bengkak Kompres air hangat
Betadine spray
Salep Levertran
Limoxin
9 November 2019 Daerah abses bengkak Kompres air hangat
Betadine spray
Salep Levertran
Limoxin
10 November 2019 Daerah abses bengkak Kompres air hangat
Betadine spray
Salep Levertran
Limoxin
11 November 2019 Daerah abses bengkak Kompres air hangat
Betadine spray
Salep Levertran
Limoxin
13 November 2019 Daerah abses bengkak Salep Levertran
Limoxin
14 November 2019 Daerah abses bengkak Salep Levertran
Limoxin
15 November 2019 Daerah abses bengkak Salep Levertran
Limoxin
16 November 2019 Daerah abses bengkak Salep Levertran
9
Limoxin
17 November 2019 Luka di lateral kaki kanan Vulnus Kompres air hangat
belakang dan luka gesekan di Excoriasi Betadine spray
kepala Salep Levertran
Limoxin
18 November 2019 Lanjutan pengobatan abses dan Kompres air hangat
luka di lateral kaki kanan Betadine spray
belakang Salep Levertran
Limoxin
19 November 2019 Lanjutan pengobatan abses dan Kompres air hangat
luka di lateral kaki kanan Betadine spray
belakang B Sanplex 10 ml
5 G Haruman 5 November 2019 Pincang dan kuku busuk pada Pododermatitis Kompres air hangat Sembuh
(P 15 01) kaki kanan belakang Antiradang 10 ml
6 November 2019 Pincang dan kuku busuk pada Kompres air hangat
kaki kanan belakang
9 November 2019 Pincang dan kuku busuk pada Kompres air hangat
kaki kanan belakang
10 November 2019 Bengkak kaki kanan belakang, Kuku dibersihkan
pincang, kuku busuk kaki kanan Betadine
belakang Kompres air hangat
6 G Kujang 6 November 2019 Pincang kaki kiri depan Pododermatitis Betadine spray Sembuh
(P 14 06) MgSO4
7 November 2019 Pincang kaki kiri depan Dibersihkan dengan Ringer
Laktat
Betadine spray
7 B Kasturi 6 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Pododermatitis Rendam air panas Sembuh
(P 03 10) dan pincang kaki kanan depan Betadine
Antiradang 12 ml (IV)
10
7 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Rendam air panas
dan pincang kaki kanan depan Betadine
Antiradang 12 ml (IV)
8 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Rendam air panas
dan pincang kaki kanan depan Betadine
Antiradang 12 ml (IV)
9 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Rendam air panas
dan pincang kaki kanan depan Betadine
Antiradang 10 ml (IV)
10 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Rendam air hangat
dan pincang kaki kanan depan Betadine
11 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Rendam air hangat
dan pincang kaki kanan depan Betadine
Ditaburkan MgSO4 pada luka
12 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Rendam air hangat
dan pincang kaki kanan depan Betadine
13 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Rendam air hangat
dan pincang kaki kanan depan Betadine
14 November 2019 Bengkak, luka pada frog kuku, Rendam air hangat
dan pincang kaki kanan depan Betadine
15 November 2019 Luka pada frog kuku, dan Rendam air hangat
pincang kaki kanan depan Betadine
16 November 2019 Luka pada frog kuku, dan Rendam air hangat
pincang kaki kanan depan Betadine
17 November 2019 Luka pada frog kuku, dan Rendam air hangat
pincang kaki kanan depan Betadine
18 November 2019 Luka pada frog kuku, dan Rendam air hangat
berjalan sedikit pincang Betadine
19 November 2019 Luka pada frog kuku, dan Rendam air hangat
berjalan sedikit pincang Betadine
11
20 November 2019 Luka pada frog kuku, dan Rendam air hangat
berjalan sedikit pincang Betadine
21 November 2019 Luka pada frog kuku, dan Rendam air hangat
berjalan sedikit pincang Betadine
22 November 2019 Luka pada frog kuku, dan Rendam air hangat
berjalan sedikit pincang Betadine
8 G Merbabu 7 November 2019 Luka di otot daerah radius kaki Vulnus Dibersihkan dengan Ringer Sembuh
(P 06 06) kiri depan Excoriasi Laktat
Betadine spray
Limoxin
9 B Leish branch 7 November 2019 Luka di pinggul kanan Vulnus Dibersihkan dengan Ringer Sembuh
(P 10 02) Laceratum Laktat
Limoxin
8 November 2019 Luka di pinggul kanan Dibersihkan dengan Ringer
Laktat
Limoxin
28 November 2019 Luka dan bengkak di daerah Vulnus Antiradang 10 ml
buccalis kanan Excoriasi Salep levertran
Limoxin
10 G Hoale 7 November 2019 Tidak mau makan Kolik Sulpidon 10 mL (IV) Sembuh
(P 91 06) Sederhana B kompleks 10 mL
20 November 2019 Tidak mau makan Kolik Glucortin 10 ml Sembuh
Sederhana B Sanplex 10 ml
Phenyl Ject 10 ml
Antasid 3 botol
11 B Seruni 7 November 2019 Tidak mau makan Kolik Sulpidon 15 mL (IV) Sembuh
(P 05 08) Sederhana B kompleks 10 mL
Flunixin 8 mL
12 B Daisi 8 November 2019 Tidak mau makan Kolik Flunixin 5 mL (IV) Sembuh
(P 18 03) Sederhana B kompleks 10 mL
12
13 B Jasmin 9 November 2019 Luka di kaki kanan depan Vulnus Dibersihkan dengan Ringer Sembuh
(P 13 16) laceratum Laktat
Limoxin
14 G Kemukus 9 November 2019 Kembung, tidak mau makan, Kolik Flunixin 8 mL Sembuh
(P 01 13) lethargy Tympani Glukortin 10 mL
Air sabun per rektal
Antasida doen 3 botol
20 November 2019 Tidak mau makan rumput, Kolik B Sanplex 10 ml Sembuh
kembung Tympani Glucortin 10 ml
24 November 2019 Tidak mau makan Kolik Glucortin 10 ml Sembuh
Tympani B Sanplex 10 ml
15 G Redoura 10 November 2019 Bengkak di hock joint kaki kanan Synovitis Kompres air hangat Sembuh
(P 07 07) belakang
11 November 2019 Bengkak dan luka di hock joint Synovitis dan Dbersihkan dengan Ringer Laktat
kaki kanan belakang Vulnus Kompres air hangat
Excoriasi Salep levertran
Limoxin
12 November 2019 Bengkak dan luka di hock joint Synovitis dan Dbersihkan dengan Ringer Laktat
kaki kanan belakang Vulnus Kompres air hangat
Excoriasi Salep levertran
Limoxin
13 November 2019 Bengkak dan luka di hock joint Synovitis dan Dbersihkan dengan Ringer Laktat
kaki kanan belakang Vulnus Kompres air hangat
Excoriasi Salep levertran
Limoxin
16 G Tulis 11 November 2019 Luka di gusi Vulnus Betadine kumur Sembuh
(P 07 13) Excoriasi
15 November 2019 Bengkak di hock joint kaki kanan Synovitis Antiradang 10 ml Sembuh
belakang Kompres air hangat
16 November 2019 Check up B Sanplex 10 ml
13
28 November 2019 Luka robek di otot bagian thoraks Vulnus Dibersihkan dengan Ringer Sembuh
kanan Laceratum Laktat
Luka dijahit
Lidocain 22 ml
Kastran 2 ml
20 B Matahari 14 November 2019 Luka robek di medial kaki kiri Vulnus Dijahit simple interrupted suture Sembuh
(P 03 15) belakang Laceratum 2 ikatan
Dibersihkan dengan Ringer
Laktat
Betadine
Limoxin spray
21 G Matsurai 15 November 2019 Tidak mau makan dan lemas Kolik B Sanplex 10 ml Sembuh
(P 99 06) Sederhana Sulfidon 10 ml
22 B Stercis 15 November 2019 Tidak mau makan, lemas dan Kolik B Kompleks 10 ml Sembuh
(P 16 04) tidak mau bergerak Sederhana
23 G Rokatenda 15 November 2019 Luka di kaki kiri belakang dan Vulnus Dibersihkan dengan Ringer Sembuh
(P 13 15) kedua kaki depan Laceratum Laktat
Betadine
Salep Levertran
Limoxin spray
17 November 2019 Luka di kaki depan Vulnus Kompres air hangat Sembuh
Laceratum Betadine
24 G Brockman 16 November 2019 Check up B Sanplex 10 ml
(P 08 11) 22 November 2019 Check up B Sanplex 10 ml
25 B Patas 16 November 2019 Check up B Sanplex 10 ml
(P 12 09)
26 G Margatapa 16 November 2019 Check up B Sanplex 10 ml
(P 12 01) 20 November 2019 Luka di ekor Vulnus Dibersihkan dengan Ringer Sembuh
Excoriasi Laktat
Betadine
16
(P 10 05)
39 B Marsada 22 November 2019 Check up B Sanplex 10 ml
(P 10 10)
40 G Triyuda 25 November 2019 Pincang kaki kiri belakang Pododermatitis Rendam air hangat Sembuh
(P 05 06) Betadine
26 November 2019 Pincang kaki kiri belakang Rendam air hangat
Phenyl Ject 10 ml
Limoxin
41 G Buntu 25 November 2019 Pincang kaki kanan belakang Pododermatitis Kompres air hangat Sembuh
(P 89 02) Antiradang 10 ml
26 November 2019 Pincang kaki kanan belakang Kompres air hangat
Antiradang 10 ml
42 G Rajabasa 26 November 2019 Berguling dan tiduran setelah Alergi B Sanplex 10 ml Sembuh
(P 17 11) makan, gelisah, , beberapa bagian
tubuh ada alopecia, setelah
lungeing kuda tampak aktif dan
nafsu makan tetap baik
43 B Manggar 27 November 2019 Lemas, sering berbaring di Kolik Fortis 10 ml Sembuh
(P 07 13) kandang sederhana B Sanplex 10 ml
44 B Annona 28 November 2019 Luka robek di kaki kanan depan Vulnus Kompres air dingin Sembuh
(P 15 04) Laceratum
45 G Sandos 28 November 2019 Bengkak di kaki kanan belakang Synovitis Kompres air panas Sembuh
(P 06 03) (tarsal joint)
1
DAFTAR PUSTAKA
Alsaad KM, Nori AA. 2010. Clinical, hematological and biochemical studies of
colic syndrome in draught horses in Mosul. Proceeding of 14 century
scientific conference faculty of Vet Med Assiut University, Egypt. Page: 169-
189.
Auer J, Stick J. 2006. Equine Surgery Ed 3. Missouri (US): Saunders Elvesier.
Bihonegn T, Bekele F. 2018. Colic in Equine: A Review Article. Int J Adv Res
Biol Sci. 5(5): 185-195.
Bland SD. 2016. Equine colic: a review of the equine hindgut and colic.
Veterinary Science Development. 6(6223): 48-51.
Destiawan C. 2010. Mempelajari kebutuhan zat makanan dan tata laksana
pemberian pakan kuda (Equus caballus) pada setiap kondisi fisiologis di
Pamulang Equestrian Centre [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Dixon PM. 2011. Acquired disorders of equine teeth. AAEP-Focus Meeting: Focus
on Dentistry. 57.
Ferraro GL. 2008. Colic: An age-old problem. CEH Horse report. 26(1): 3-16.
Foster JL, Muir JP, Ellis WC, Lambert BD. 2016. Nutritive Evaluation of Two
Legumes (Strophostyles) Supplemented to Goats Fed a High Quality
Coastal Bermudagrass (Cynodon dactylon) Hay Diet. Texas Journal of
Agriculture and Natural Resources. 21: 73-81.
Griffin C. 2013. Back to basics: Equine dental terminology and anatomy [internet].
[diacu 2019 Oktober 24]. Tersedia pada: http://www.thehorse.com.
Harris PA, Ellis AD, Fradinho MJ, Jansson A, Julliand V, Luthersson N, Santos
AS, Vervuert I. 2017. Review: Feeding conserved forage to horses: recent
advances and recommendations. Animal. 11(6): 958–967.
Huguet E, Duberstein K. 2015. Equine Colic. UGA Extension Bulletin 1449.
University of Georgia.
Karle AS, Tank PH, Vedpathak HS, Mahida HK, Shah RG, Dhami MA. 2010.
Horseshoeing: an overview. Vet World. 3(3): 148-151.
Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Peternakan Kuda. Bandung (ID): CV Nuansa
Aulia.
Kouskoura T, Fragou N, Alexiou M, John N, Sommer L, Graf D, Katsaros C,
Mitsiadis TA. 2011. The genetic basis of craniofacial and dental
abnormalities. Schweiz Monatsschr Zahnmed. 21(7-8): 636-46.
Manarisip MC, Tulung RIY, Kumang BW, Tuturoong VAR. 2017. Perbandingan
nilai biologis pakan lokal dan impor pada anak kuda pacu Indonesia. Jurnal
Zootek. 37(1): 33-40.
McIlwraith CW, Frisbie DD, Kawcak CE. 2001. Current treatment for traumatic
synovitis, capsulitis, and osteoarthritis. AAEP Proceedings. 47: 180-206
Miller, R.C., Ffrench, D.L., McDonald, D.C., & Jennings, P.G. 2010. Yield and
nutritive value of african star grass and Tifton 85 bermuda grass pastures on
commercial dairy Farms in Jamaica. www.jddb.gov.jm. [26 November 2019].
2
LAMPIRAN