Kak Pengawasan Jembat PDF
Kak Pengawasan Jembat PDF
1
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.
7. Data Dasar Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna jasa yang dapat
digunakan harus dipelihara oleh Penyedia jasa
8. Standar Teknis - Acuan Geometrik Jalan
- Acuan Perhitungan Tebal Perkerasan
- Acuan Perhitungan Drainase
- Acuan Struktur (seperti tembok penahan dll)
- Acuan Utility dan bangunan pelengkap lainnya
- Ketentuan tentang aspek lingkungan
- Ketentuan tentang aspek keselamatan jalan
- Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92
9. Studi-Studi
Terdahulu
10. Referensi Hukum 1. Undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 1993
tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 60).
3. Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609).
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
49
2006 Nomor 86 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4655).
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Ruang Lingkup
50
certificate (mc) apabila mutu dalam pelaksanaan pekerjaan
telah memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang
berlaku.
8. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar
terlaksana (as built drawing) yang menggambarkan secara
terinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
kontraktor, serta membantu Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran meneruskan gambar-gambar tersebut
kepada direktorat bintek.
9. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
menyusun laporan bulanan tentang kegiatan-kegiatan
pelaksanaan pekerjaan untuk dilaporkan kepada direktorat
jenderal bina marga.
10. Menyusun laporan triwulan (quarterly report) yang mencakup
laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan serta
masalah-masalah yang ditemui di lapangan.
11. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggarandalam pelaksanaan provisional hand over dan final
hand over, terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan
penyimpangan yang perlu diperbaiki.
Untuk dapat melaksanakan jasa layanan konsultansi secara sistematis,
tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan Kerangka Acuan Kerja,
Konsultan harus melaksanakan detail pendekatan permasalahan
terhadap hal-hal yang utama dalam pengaturan terhadap sasaran
pekerjaan secara efisien dan efektif, menerapkan metodologi
pengusahaan yang ditetapkan agar tercapai hasil yang dikehendaki.
Pengalaman Konsultan dalam penanganan pekerjaan sejenis akan
sangat bermanfaat dalam pendekatan masalah dan metodologi
pengawasan yang dihadapi.
Secara umum permasalahan yang terjadi di lapangan terkait erat
dengan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh
Kontraktor di lapangan. Untuk mengantisipasi supaya permasalahan
yang timbul di lapangan memberikan dampak negatif sekecil mungkin,
maka konsultan akan melakukan pendekatan-pendekatan sebagai
berikut :
a. Pengendalian waktu
b. Pengendalian mutu
c. Pengendalian biaya
d. Pengendalian keselamatan kerja
e. Pengaturan lalu lintas (traffic management)
f. Pelaporan
g. Hubungan dengan pihak terkait.
12. Keluaran2 Keluaran yang dihasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah laporan
pengawasan.
13. Peralatan, Akomodasi yang berupa kendaraan roda dua dan roda empat, fasilitas
Material, lainnya termasuk kantor dan lain–lain harus disediakan sendiri oleh
Personil dan Penyedia jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan melalui
Fasilitas dari kontrak.
Pengguna Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum
Anggaran/Kuasa pada Rincian Biaya Langsung Non Personil.
2
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
51
Pengguna
Anggaran
14. Peralatan dan Peralatan dan material lain yang tidak tercantum dalam Rincian Biaya
Material dari namun diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, dianggap sudah
Penyedia Jasa termasuk ke dalam kontrak dan harus disediakan oleh penyedia jasa.
Konsultansi
16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 8 (delapan) bulan
Penyelesaian atau 240 (Dua ratus empat puluh) hari kalender.
Kegiatan
17. Personil Posisi Klasifikasi dan Jumlah
Kualifikasi Orang
Bulan3
Tenaga Ahli:
1. Supervision Engineer 6 Tahun 8,0
2. Chief Inspector/Quantity Engineer 4 Tahun 7,0
3. Quality Engineer 4 Tahun 7,0
3
Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan.
52
minimal 6 (enam) tahun serta bersertifikasi sesuai dengan kualifikasi
yang dipersyaratkan.
Dia akan berkedudukan di tempat berdekatan dengan tempat –
tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Tugas dan tanggung jawabnya mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah
ditentukan terutama sehubungan dengan :
Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk
melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan
perbaikan - perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai
dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara-
cara pengukuran dan pembayaran.
Rincian teknis sehubungan dengan “ Change-Order “ yang
diperlukan.
b. Membuat penyataan menerima ( “ Acceptance “ ) atau penolakan
( “ Rejection “ ) atas material dan Produk Pekerjaan.
c. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Pelaksana
kegiatan. Segera melaporkan kepada Pemimpin Kegiatan Fisik
apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami kelambatan
lebih dari 15 % dari rencana membuat saran-saran
penanggulangan serta perbaikan.
d. Melakukan Pengecekan secara cermat semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses
pengukuran akhir pekerjaan.
e. Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan Fisik dan Financial,
serta menyerahkan kepada Pemimpin Kegiatan Fisik.
f. Menyusun Justifikasi Teknis gambar dan perhitungan sehubungan
dengan usulan perubahan kontrak.
g. Mengecek dan menanda tangani Dokumen Pembayaran Bulanan
( Monthly Certificate )
h. Mengecek dan menanda tangani Dokumen tentang Pengendalian
mutu dan Volume Pekerjaan.
2. Chief Inspector/Quantity Engineer
53
telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman selama 4 (empat) tahun dalam
melaksanakan pekerjaan rekonstruksi jalan dan rehabilitasi jembatan
serta bersertifikasi sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan.
Tugas utama Chief Inspector adalah terutama pengendalian kegiatan
yang berhubungan dengan spek design, pengukuran volume bahan
dan pekerjaan sebagai bahan pembayaran pestasi pekerjaan. Chief
Inspector bertanggung jawab kepada dan berkerjasama dengan
Pemimpin Kegiatan Fisik dimana ia ditempatkan. Dia akan
berkedudukan di lapangan (Site) dimana ia ditugaskan.
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector mencakup, tapi tidak
terbatas pada, hal-hal sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan yang
dilakukan oleh Pelaksana kegiatan sesuai dengan Design yang
ditentukan.
2. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak.
3. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada
Pelaksana Kegiatan, sehingga tidak terjadi pembayaran berganda
atau pembayaran lebih.
4. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan
yang didasarkan kepada sistem pembayaran “ Dayworks “.
5. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian pekerjaan / Memantau kemajuan fisik.
6. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan
bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
7. Membuat dalam menyiapkan data untuk “Final Payment “.
8. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan
dengan variasi Volume Kontrak.
9. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang
dihasilkan oleh Pelaksana Kegiatan untuk dipakai sebagai dasar
pembuatan Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate).
10. Melaporkan segera kepada atau Pemimpin Kegiatan Fisik apabila
ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan
terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak.
11. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan
tata cara pengukuran dan pembayaran, sehingga pembayaran
kepada Pelaksana kegiatan betul-betul dilaksanakan kepada
ketentuan yang tercantum.
12. Mengecek semua “ As Buit Drawing “ yang dibuat oleh Pelaksana
kegiatan.
13. Membuat dalam menyiapkan data untuk “Final Payment “.
3. Quality Engineer
54
Quality Engineer yang dipersyaratkan adalah seorang Sarjana S-1
jurusan Teknik Sipil dari universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan berpengalaman selama 4 (empat) tahun dalam melaksanakan
pekerjaan rekonstruksi jalan dan rehabilitasi jembatan serta
bersertifikasi sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan.
Quality Engineer bertanggung jawab kepada dan berkedudukan di
lokasi dimana Pelaksana kegiatan berkerja. Dia bertanggung jawab
terutama atas pengendalian mutu bahan dan pekerjaan yang telah
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Quality Engineer harus Seorang Sarjana Teknik Sipil dan mempunyai
pengalaman di bidang pengendalian mutu dan test laboratorium,
Pengawas Teknis pekerjaan dan Pemeliharaan Jalan atau Pengantian
dan Pembangunan Jembatan.
Dia harus memahami benar metode test laboratorium yang disyahkan
dalam dokumen kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer mencakup, tapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
1. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari , serta
mengusahakan agar dan Pemimpin Kegiatan Fisik selalu
mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian mutu.
2. Melakukan Pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium Pelaksana kegiatan, agar
pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan
peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak.
3. Melakukan Pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan
pengadaan “Stone Crusher“ dan “Asphalt Mixing Plant“ atau
peralatan dan bahan-bahan lain yang diperlukan.
4. Melakukan Pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan
mutu bahan dan pekerjaan, serta segera memberikan laporan
kepada setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengan
pengendalian mutu bahan pekerjaan.
5. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan komposisi
campuran (Job-Mix Formula), baik mutu pekerjaan aspal, Soil-
cement dan beton, serta memberikan rekomendasi dan Justifikasi
teknis atas persetujuan dan penolakan usulan tersebut.
6. Melakukan Pengawasan dan pelaksanaan “Coring“ perkerasan
jalan yang dilakukan oleh Pelaksana kegiatan, sehingga baik
jumlah serta lokasi “coring“ dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan.
55
7. Menyerahkan kepada himpunan data bulanan pengendalian mutu
paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya.
8. Himpunan data harus mencakup semua data test laboratorium
dan lapangan secara jelas dan tepat.
9. Memberi petunjuk kepada staf Pelaksana Kegiatan, agar semua
teknisi laboratorium dan staf pengendali mutu mengenal dan
memahami semua prosedur dan tata cara pelaksanaan test sesuai
dengan yang tercantum dalam spesifikasi.
B. Tenaga Pendukung
1. Inspector
Inspector jalan disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu
(S1) lulusan Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah
disamakan, Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang
disamakan, atau lulusan STM Negeri atau Swasta dan yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Pengawasan
pekerjaan jalan.
Secara umum tanggung jawab pengawas adalah minimal sebagai
berikut ;
- Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstrusi dengan dokumen
pelaksanaan/pelelangan yang dijadikan pedoman, serta
peraturan standard dan pedoman teknis yang berlaku.
- Pengawasan yang dilakukan harus telah mengakomodasi
batasan – batasan yang telah diberikan pemimpin kegiatan fisik,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan
mutu pekerjaan jalan yang akan diwujudkan.
- Hasil akhir dari kegiatan Pengawasan berupa laporan kegiatan
pelaksanaan setiap hari secara detail, berhubungan erat dengan
kualitas dan standar teknis jalan yang dipersyaratkan.
2. Surveyor .
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran lapangan
untuk pekerjaan sipil khususnya teknis jalan raya, termasuk
pemeriksaan, pengukuran Geodesi, mahir dalam penggunaan alat
ukur seperti theodolit, waterpass dan mahir dalam
perhitungannya,tugas dan tanggung jawab teknisi lapangan
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan di lapangan dan
bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang di dapat. Surveyor
disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah disamakan, Sarjana
Muda Teknik Sipil (D3) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta atau yang disamakan, atau lulusan STM / SMA Negeri
atau Swasta dan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan
dibidang Pengawasan Jalan. Surveyor ini juga harus menguasai
56
pengukuran dengan segala jenis alat ukur yang digunakan.
3. Laboratorium Technician.
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan / pengetesan tanah di
laboratorium untuk pekerjaan jalan. Tugas dan tanggung jawabnya
adalah melaksanakan dan mengevaluasi hasil test tersebut dan
bertanggung jawab terhadap ketelitian dan kebenaran hasil yang
diproses.
Lab. Technician disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu
(S1) lulusan Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah
disamakan, Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang
disamakan, atau lulusan STM Negeri atau Swasta dan yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang
Pengawasan/Pelaksanaan Quality Control pekerjaan jalan .
4. Sekretaris/Operator Komputer
Sekretaris disyaratkan minimum Sarjana Muda Kesekretariatan (D3)
Lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang
disamakan atau Lulusan SMA/sederajat Negeri atau Swasta.
5. Cad Operator
Juru Gambar (draftman) disyaratkan Sarjana Muda Teknik Sipil (D3)
Lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swata atau yang
disamakan, lulusan STM Negeri atau Swasta dan mampu menguasai
Program Autocad dan Corel Draw dengan baik.
Mempunyai pengalaman dalam bidang gambar-gambar teknik sipil
khususnya konstruksi jalan dan jembatan. Dapat bekerja dengan
cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi serta dapat
mengoperasikan program AutoCad (CAD Profesional)
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal Sekotal Teknik
Lanjutan Atas atau Sekolah Lanjutan Atas yang mempunyai keahlian
khusus tambahan dalam bidang yang diperlukan.
57
18. Jadwal Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan
Laporan
19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat: melaporkan mengenai jadwal
Pendahuluan rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap
dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta
personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif
dilapangan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh ) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat: Laporan ini merupakan laporan singkat
mengenai kemajuan kegiatan Kontraktor, keadaan cuaca, juga
permasalahan yang dialami oleh kontraktor/konsultan bila ada
(menyangkut administrasi, teknik atau keuangan) dan memberikan
rekomendasi atau saran-saran bagaimana menanggulangi/
menyelesaikan permasalahan tersebut. Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya: tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya
sebanyak 5 (Lima) buku laporan.
21 .Laporan Teknis Laporan ini memuat evaluasi hasil pekerjaan dan rekomendasi
pekerjaan yang akan dating serta bila ada perubahan (revisi) desain
yang memerlukan justifikasi teknis pada setiap perubahan desain atau
setiap terjadinya perubahan kinerja pekerjaan dan diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
22. Laporan Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku, bilamana terdapat
Pengujian Mutu kegiatan pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik
dilaboratorium maupun dilapangan yang dilaksanakan pada bulan
sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi
dari semua hasil pengujian tersebut diatas, sedangkan data
otentik/bukti pengujian pada formulir laboratorium/lapangan cukup
disertakan beberapa lembar yang mewakili.
23. Laporan Akhir Pada akhir masa layanan jasa, konsultan harus menyerahkan laporan
akhir sebanyak 5 (lima) buku.
Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara
ringkas dan jelas mengenai metoda pelaksanaan konstruksi, realisasi
biaya pekerjaan dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi,
lokasi-lokasi sumber material dan hasil pengujian mutu pekerjaan,
personil konsultan dan kontraktor yang terlibat, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi tentang
cara pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan yang
kemungkinan besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja
dilaksanakan, serta saran-saran tentang perbaikan yang perlu
58
dilakukan pada proyek-proyek berikutnya untuk pekerjaan yang
serupa/sejenis yang akan ditangani oleh Dinas Bina Marga atau
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Untuk memudahkan penjilidan dan Penggunaannya, laporan akhir ini
dapat dibuat menjadi beberapa buku yang terpisah.
Untuk memudahkan penjilidan dan Penggunaannya, laporan akhir ini
dapat dibuat menjadi beberapa buku yang terpisah.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: Pada akhir masa
layanan jasa sebanyak 5 (Lima) buku laporan dan cakram padat
(compact disc) (jika diperlukan).
24. Laporan RMK Laporan Rencana Mutu Kontrak dibuat sebanyak 5 (lima) buku, yang
diserahkan pada paling lambat 1 (satu) bulan setelah SPMK.
Hal-Hal Lain
25. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
26. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:
- Surat perjanjian kerja sama meliputi porsi yang telah
disepakati antara kedua belah pihak