Anda di halaman 1dari 12

BAB V

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pengawasan Pemb. Jembatan


Uraian Pendahuluan1
1. Latar Belakang Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga melalui
Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan
(P2TProv.) , bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan
pembangunan jalan di yang akan dilaksanakan oleh Penyedia jasa
konstruksi (kontraktor).
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan
rencana mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di
dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu team
yang akan bertugas sebagai pengawas yang berperan membantu
Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan
(P2TProv.) didalam melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi
kegiatan yang sedang berlangsung.
Team pengawas dimaksud, adalah Penyedia Jasa konsultansi
pekerjaan pengawsan teknis/supervisi.
2. Maksud dan Maksud pengadaan Penyedia jasa konsultansi pekerjaan pengawasan
Tujuan
teknis ini, adalah untuk :
a. Membantu Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis
Jalan dan Jembatan (P2TProv.) didalam melakukan
pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di
lapangan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
(kontraktor), berhubung adanya keterbatasan tenaga
Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun
dari segi kualifikasinya.
b. Meminimalkan kendala – kendala teknis yang sering dihadapi
oleh Penyedia Jasa konstruksi di lapangan dalam menerapkan
desain yang memenuhi persyaratan spesifikasinya.
c. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna jasa bahwa
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa konstruksi
(kontraktor) sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis
yang tercantum dalam dokumen kontrak.
d. Membantu menyelesaikan revisi desain, bilamana terdapat
perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi di lapangan.
Adapun tujuannya adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan
dilapangan untuk mendapatkan hasil pekerjaan konstruksi yang
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi (tepat

1
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.

3. Sasaran Sasaran pengadan jasa konsultansi pengawasan teknis jalan dan


jembatan ini, adalah tercapainya hasil pekerjaan jalan tersebut di
atas sesuai dengan isi dokumen kontrak, sehingga kinerja jalan yang
ditangani diharapkan dapat memberikan layanannya sampai akhir
umur rencana.
Disamping itu sebagian tugas Kegiatan Perencanaan dan
Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan (P2TProv.), khususnya
dalam hal menyangkut masalah pengendalian teknis dilapangan dan
administrasi teknik pada umumnya, dilimpahkan kepada penyedia
jasa ini.
4. Lokasi Kegiatan Kegiatan jasa konsultansi ini berada di Kab. Merangin, Kerinci dan
Tanjab Timur
5. Sumber Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: dibiayai dari dana APBD
Pendanaan
Tahun Anggaran 2014.
Nilai HPS = Rp. 699.952.000,-
6. Nama dan Nama Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran
Proyek/
: Kepala Bidang Bina Marga.
Proyek/Kegiatan: Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis
Jalan dan Jembatan (P2TProv.).
Data Penunjang

7. Data Dasar Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna jasa yang dapat
digunakan harus dipelihara oleh Penyedia jasa
8. Standar Teknis - Acuan Geometrik Jalan
- Acuan Perhitungan Tebal Perkerasan
- Acuan Perhitungan Drainase
- Acuan Struktur (seperti tembok penahan dll)
- Acuan Utility dan bangunan pelengkap lainnya
- Ketentuan tentang aspek lingkungan
- Ketentuan tentang aspek keselamatan jalan
- Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS ’92
9. Studi-Studi
Terdahulu

10. Referensi Hukum 1. Undang – undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 1993
tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 60).
3. Peraturan pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609).
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

49
2006 Nomor 86 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4655).
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737).
6. DPA SKPD Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2014, tanggal 31
Desember 2013

Ruang Lingkup

11. Lingkup Lingkup kegiatan ini adalah :


Kegiatan
1. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam
mengendalikan pelaksanaan agar pekerjaan dapat diselesaikan
sesuai dengan design, persyaratan dan ketentuan-ketentuan
yang tercantum dalam dokumen serta jadual waktu yang telah
ditetapkan.
2. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
dalam memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan
hukum yang tercantum dalam dokumen kontrak, terutama
sehubungan dengan pemenuhan kewajiban dan tugas
kontraktor.
3. Menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan ”contract change
order” dan ”addenda”, sehingga perubahan-perubahan kontrak
dapat dibuat secara optimum dengan mempertimbangkan aspek
dana yang tersedia.
4. Melaksanakan pengumpulan data di lapangan yang diperlukan
secara terperinci untuk mendukung peninjauan design (review
design), menyusun perhitungan design, membuat gambar
design dan menyiapkan instruksi-instruksi kepada kontraktor
sehingga perubahan design tersebut dapat dilaksanakan.
5. Melaksanakan pengecekan secara cermat terhadap semua
pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan yang akan
dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua pengukuran
pekerjaan, perhitungan volume dan pembayaran berdasarkan
ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
6. Melaporkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran semua masalah yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, termasuk keterlambatan pencapaian
target fisik, serta usaha-usaha penanggulangan dan tindakan
turun tangan yang diperlukan.
7. Melakukan monitoring dan pengecekan terus menerus terhadap
segala kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian mutu
dan volume pekerjaan, serta menandatangani monthly

50
certificate (mc) apabila mutu dalam pelaksanaan pekerjaan
telah memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang
berlaku.
8. Melakukan pengecekan dan persetujuan atas gambar-gambar
terlaksana (as built drawing) yang menggambarkan secara
terinci setiap bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
kontraktor, serta membantu Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran meneruskan gambar-gambar tersebut
kepada direktorat bintek.
9. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
menyusun laporan bulanan tentang kegiatan-kegiatan
pelaksanaan pekerjaan untuk dilaporkan kepada direktorat
jenderal bina marga.
10. Menyusun laporan triwulan (quarterly report) yang mencakup
laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan serta
masalah-masalah yang ditemui di lapangan.
11. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggarandalam pelaksanaan provisional hand over dan final
hand over, terutama dalam menyusun daftar kerusakan dan
penyimpangan yang perlu diperbaiki.
Untuk dapat melaksanakan jasa layanan konsultansi secara sistematis,
tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan Kerangka Acuan Kerja,
Konsultan harus melaksanakan detail pendekatan permasalahan
terhadap hal-hal yang utama dalam pengaturan terhadap sasaran
pekerjaan secara efisien dan efektif, menerapkan metodologi
pengusahaan yang ditetapkan agar tercapai hasil yang dikehendaki.
Pengalaman Konsultan dalam penanganan pekerjaan sejenis akan
sangat bermanfaat dalam pendekatan masalah dan metodologi
pengawasan yang dihadapi.
Secara umum permasalahan yang terjadi di lapangan terkait erat
dengan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh
Kontraktor di lapangan. Untuk mengantisipasi supaya permasalahan
yang timbul di lapangan memberikan dampak negatif sekecil mungkin,
maka konsultan akan melakukan pendekatan-pendekatan sebagai
berikut :
a. Pengendalian waktu
b. Pengendalian mutu
c. Pengendalian biaya
d. Pengendalian keselamatan kerja
e. Pengaturan lalu lintas (traffic management)
f. Pelaporan
g. Hubungan dengan pihak terkait.
12. Keluaran2 Keluaran yang dihasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah laporan
pengawasan.
13. Peralatan, Akomodasi yang berupa kendaraan roda dua dan roda empat, fasilitas
Material, lainnya termasuk kantor dan lain–lain harus disediakan sendiri oleh
Personil dan Penyedia jasa dengan cara sewa yang akan dibayarkan melalui
Fasilitas dari kontrak.
Pengguna Akomodasi dan fasilitas dimaksud, selengkapnya seperti tercantum
Anggaran/Kuasa pada Rincian Biaya Langsung Non Personil.

2
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
51
Pengguna
Anggaran

14. Peralatan dan Peralatan dan material lain yang tidak tercantum dalam Rincian Biaya
Material dari namun diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, dianggap sudah
Penyedia Jasa termasuk ke dalam kontrak dan harus disediakan oleh penyedia jasa.
Konsultansi

15. Lingkup  Membantu dalam Supervisi/ Pengawasan Mutu


Kewenangan
 Membantu dalam Review Design
Penyedia Jasa
 Memeriksa dengan sungguh-sungguh bahwa pengukuran volume
pekerjaan dilaksanakan dengan benar, teliti dan sempurna.
 Menjamin bahwa semua laporan (report) yang diserahkan tepat
pada waktunya dan dibuat secara aturan yang benar, teliti dan
memuat semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan proyek.
 Bekerjasama dengan staf proyek Bina Marga dalam hal-hal yang
menyangkut masalah-masalah teknis.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 8 (delapan) bulan
Penyelesaian atau 240 (Dua ratus empat puluh) hari kalender.
Kegiatan
17. Personil Posisi Klasifikasi dan Jumlah
Kualifikasi Orang
Bulan3
Tenaga Ahli:
1. Supervision Engineer 6 Tahun 8,0
2. Chief Inspector/Quantity Engineer 4 Tahun 7,0
3. Quality Engineer 4 Tahun 7,0

Tenaga Pendukung (jika ada):


1. Surveyor
2. Inspector
3. Labor Technician

Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli dan tenaga pendukung :


Setiap tenaga ahli harus mempunyai sertifikat keahlian (SKA) dari
asosiasi yang berwenang, untuk bidang yang sesuai/sama dengan
jenis Pekerjaannya serta nomor pokok wajib pajak (NPWP).
A. Tenaga Ahli
1. Supervision Engineer
Tenaga ahli sebagai Supervision Engineer yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini adalah yang memiliki latar pendidikan
Sarjana Teknik Sipil S-1 dari universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan memiliki pengalaman mengawasi pelaksanan pekerjaan
rekonstruksi jalan dan rehabilitasi jembatan dengan pengalaman

3
Khusus untuk Metode Evaluasi Pagu Anggaran jumlah orang bulan tidak boleh dicantumkan.
52
minimal 6 (enam) tahun serta bersertifikasi sesuai dengan kualifikasi
yang dipersyaratkan.
Dia akan berkedudukan di tempat berdekatan dengan tempat –
tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Tugas dan tanggung jawabnya mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal
sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah
ditentukan terutama sehubungan dengan :
 Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk
melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan
perbaikan - perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.
 Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
 Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
 Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai
dengan pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara-
cara pengukuran dan pembayaran.
 Rincian teknis sehubungan dengan “ Change-Order “ yang
diperlukan.
b. Membuat penyataan menerima ( “ Acceptance “ ) atau penolakan
( “ Rejection “ ) atas material dan Produk Pekerjaan.
c. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Pelaksana
kegiatan. Segera melaporkan kepada Pemimpin Kegiatan Fisik
apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami kelambatan
lebih dari 15 % dari rencana membuat saran-saran
penanggulangan serta perbaikan.
d. Melakukan Pengecekan secara cermat semua pengukuran
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses
pengukuran akhir pekerjaan.
e. Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan Fisik dan Financial,
serta menyerahkan kepada Pemimpin Kegiatan Fisik.
f. Menyusun Justifikasi Teknis gambar dan perhitungan sehubungan
dengan usulan perubahan kontrak.
g. Mengecek dan menanda tangani Dokumen Pembayaran Bulanan
( Monthly Certificate )
h. Mengecek dan menanda tangani Dokumen tentang Pengendalian
mutu dan Volume Pekerjaan.
2. Chief Inspector/Quantity Engineer

Chief Inspector/Quantity Engineer yang dipersyaratkan adalah seorang


Sarjana S-1 jurusan Teknik Sipil dari universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang

53
telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi dan berpengalaman selama 4 (empat) tahun dalam
melaksanakan pekerjaan rekonstruksi jalan dan rehabilitasi jembatan
serta bersertifikasi sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan.
Tugas utama Chief Inspector adalah terutama pengendalian kegiatan
yang berhubungan dengan spek design, pengukuran volume bahan
dan pekerjaan sebagai bahan pembayaran pestasi pekerjaan. Chief
Inspector bertanggung jawab kepada dan berkerjasama dengan
Pemimpin Kegiatan Fisik dimana ia ditempatkan. Dia akan
berkedudukan di lapangan (Site) dimana ia ditugaskan.
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector mencakup, tapi tidak
terbatas pada, hal-hal sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan yang
dilakukan oleh Pelaksana kegiatan sesuai dengan Design yang
ditentukan.
2. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak.
3. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada
Pelaksana Kegiatan, sehingga tidak terjadi pembayaran berganda
atau pembayaran lebih.
4. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan
yang didasarkan kepada sistem pembayaran “ Dayworks “.
5. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan
pengendalian pekerjaan / Memantau kemajuan fisik.
6. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan
bulanan, jadwal kemajuan pekerjaan dan lain-lain.
7. Membuat dalam menyiapkan data untuk “Final Payment “.
8. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan
dengan variasi Volume Kontrak.
9. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang
dihasilkan oleh Pelaksana Kegiatan untuk dipakai sebagai dasar
pembuatan Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate).
10. Melaporkan segera kepada atau Pemimpin Kegiatan Fisik apabila
ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan
terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak.
11. Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan
tata cara pengukuran dan pembayaran, sehingga pembayaran
kepada Pelaksana kegiatan betul-betul dilaksanakan kepada
ketentuan yang tercantum.
12. Mengecek semua “ As Buit Drawing “ yang dibuat oleh Pelaksana
kegiatan.
13. Membuat dalam menyiapkan data untuk “Final Payment “.
3. Quality Engineer
54
Quality Engineer yang dipersyaratkan adalah seorang Sarjana S-1
jurusan Teknik Sipil dari universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
dan berpengalaman selama 4 (empat) tahun dalam melaksanakan
pekerjaan rekonstruksi jalan dan rehabilitasi jembatan serta
bersertifikasi sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan.
Quality Engineer bertanggung jawab kepada dan berkedudukan di
lokasi dimana Pelaksana kegiatan berkerja. Dia bertanggung jawab
terutama atas pengendalian mutu bahan dan pekerjaan yang telah
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Quality Engineer harus Seorang Sarjana Teknik Sipil dan mempunyai
pengalaman di bidang pengendalian mutu dan test laboratorium,
Pengawas Teknis pekerjaan dan Pemeliharaan Jalan atau Pengantian
dan Pembangunan Jembatan.
Dia harus memahami benar metode test laboratorium yang disyahkan
dalam dokumen kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer mencakup, tapi tidak
terbatas hal-hal sebagai berikut :
1. Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari , serta
mengusahakan agar dan Pemimpin Kegiatan Fisik selalu
mendapat informasi yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian mutu.
2. Melakukan Pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan
personil dan peralatan laboratorium Pelaksana kegiatan, agar
pelaksanaan pekerjaan selalu didukung tersedianya tenaga dan
peralatan pengendalian mutu sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak.
3. Melakukan Pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan
pengadaan “Stone Crusher“ dan “Asphalt Mixing Plant“ atau
peralatan dan bahan-bahan lain yang diperlukan.
4. Melakukan Pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan
mutu bahan dan pekerjaan, serta segera memberikan laporan
kepada setiap permasalahan yang timbul sehubungan dengan
pengendalian mutu bahan pekerjaan.
5. Melakukan analisis semua hasil test, termasuk usulan komposisi
campuran (Job-Mix Formula), baik mutu pekerjaan aspal, Soil-
cement dan beton, serta memberikan rekomendasi dan Justifikasi
teknis atas persetujuan dan penolakan usulan tersebut.
6. Melakukan Pengawasan dan pelaksanaan “Coring“ perkerasan
jalan yang dilakukan oleh Pelaksana kegiatan, sehingga baik
jumlah serta lokasi “coring“ dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan.

55
7. Menyerahkan kepada himpunan data bulanan pengendalian mutu
paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya.
8. Himpunan data harus mencakup semua data test laboratorium
dan lapangan secara jelas dan tepat.
9. Memberi petunjuk kepada staf Pelaksana Kegiatan, agar semua
teknisi laboratorium dan staf pengendali mutu mengenal dan
memahami semua prosedur dan tata cara pelaksanaan test sesuai
dengan yang tercantum dalam spesifikasi.
B. Tenaga Pendukung
1. Inspector
Inspector jalan disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu
(S1) lulusan Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah
disamakan, Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang
disamakan, atau lulusan STM Negeri atau Swasta dan yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Pengawasan
pekerjaan jalan.
Secara umum tanggung jawab pengawas adalah minimal sebagai
berikut ;
- Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstrusi dengan dokumen
pelaksanaan/pelelangan yang dijadikan pedoman, serta
peraturan standard dan pedoman teknis yang berlaku.
- Pengawasan yang dilakukan harus telah mengakomodasi
batasan – batasan yang telah diberikan pemimpin kegiatan fisik,
seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan
mutu pekerjaan jalan yang akan diwujudkan.
- Hasil akhir dari kegiatan Pengawasan berupa laporan kegiatan
pelaksanaan setiap hari secara detail, berhubungan erat dengan
kualitas dan standar teknis jalan yang dipersyaratkan.
2. Surveyor .
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengukuran lapangan
untuk pekerjaan sipil khususnya teknis jalan raya, termasuk
pemeriksaan, pengukuran Geodesi, mahir dalam penggunaan alat
ukur seperti theodolit, waterpass dan mahir dalam
perhitungannya,tugas dan tanggung jawab teknisi lapangan
mengumpulkan semua data yang dibutuhkan di lapangan dan
bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang di dapat. Surveyor
disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S1) lulusan
Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah disamakan, Sarjana
Muda Teknik Sipil (D3) lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri
atau Swasta atau yang disamakan, atau lulusan STM / SMA Negeri
atau Swasta dan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan
dibidang Pengawasan Jalan. Surveyor ini juga harus menguasai

56
pengukuran dengan segala jenis alat ukur yang digunakan.

3. Laboratorium Technician.
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan / pengetesan tanah di
laboratorium untuk pekerjaan jalan. Tugas dan tanggung jawabnya
adalah melaksanakan dan mengevaluasi hasil test tersebut dan
bertanggung jawab terhadap ketelitian dan kebenaran hasil yang
diproses.
Lab. Technician disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil Strata Satu
(S1) lulusan Universitas Negeri atau Swasta atau yang telah
disamakan, Sarjana Muda Teknik Sipil (D3) lulusan
Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang
disamakan, atau lulusan STM Negeri atau Swasta dan yang
berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang
Pengawasan/Pelaksanaan Quality Control pekerjaan jalan .
4. Sekretaris/Operator Komputer
Sekretaris disyaratkan minimum Sarjana Muda Kesekretariatan (D3)
Lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta atau yang
disamakan atau Lulusan SMA/sederajat Negeri atau Swasta.
5. Cad Operator
Juru Gambar (draftman) disyaratkan Sarjana Muda Teknik Sipil (D3)
Lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Swata atau yang
disamakan, lulusan STM Negeri atau Swasta dan mampu menguasai
Program Autocad dan Corel Draw dengan baik.
Mempunyai pengalaman dalam bidang gambar-gambar teknik sipil
khususnya konstruksi jalan dan jembatan. Dapat bekerja dengan
cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi serta dapat
mengoperasikan program AutoCad (CAD Profesional)
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal Sekotal Teknik
Lanjutan Atas atau Sekolah Lanjutan Atas yang mempunyai keahlian
khusus tambahan dalam bidang yang diperlukan.

57
18. Jadwal Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan

Laporan
19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat: melaporkan mengenai jadwal
Pendahuluan rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap
dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta
personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif
dilapangan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh ) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat: Laporan ini merupakan laporan singkat
mengenai kemajuan kegiatan Kontraktor, keadaan cuaca, juga
permasalahan yang dialami oleh kontraktor/konsultan bila ada
(menyangkut administrasi, teknik atau keuangan) dan memberikan
rekomendasi atau saran-saran bagaimana menanggulangi/
menyelesaikan permasalahan tersebut. Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya: tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya
sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

21 .Laporan Teknis Laporan ini memuat evaluasi hasil pekerjaan dan rekomendasi
pekerjaan yang akan dating serta bila ada perubahan (revisi) desain
yang memerlukan justifikasi teknis pada setiap perubahan desain atau
setiap terjadinya perubahan kinerja pekerjaan dan diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

22. Laporan Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku, bilamana terdapat
Pengujian Mutu kegiatan pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik
dilaboratorium maupun dilapangan yang dilaksanakan pada bulan
sebelumnya.
Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi
dari semua hasil pengujian tersebut diatas, sedangkan data
otentik/bukti pengujian pada formulir laboratorium/lapangan cukup
disertakan beberapa lembar yang mewakili.
23. Laporan Akhir Pada akhir masa layanan jasa, konsultan harus menyerahkan laporan
akhir sebanyak 5 (lima) buku.
Isi laporan akhir secara garis besarnya harus menceritakan secara
ringkas dan jelas mengenai metoda pelaksanaan konstruksi, realisasi
biaya pekerjaan dan perubahan-perubahan kontrak yang terjadi,
lokasi-lokasi sumber material dan hasil pengujian mutu pekerjaan,
personil konsultan dan kontraktor yang terlibat, pelaksanaan
pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi tentang
cara pemeliharaan dikemudian hari dan segala permasalahan yang
kemungkinan besar akan timbul pada pekerjaan yang baru saja
dilaksanakan, serta saran-saran tentang perbaikan yang perlu

58
dilakukan pada proyek-proyek berikutnya untuk pekerjaan yang
serupa/sejenis yang akan ditangani oleh Dinas Bina Marga atau
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Untuk memudahkan penjilidan dan Penggunaannya, laporan akhir ini
dapat dibuat menjadi beberapa buku yang terpisah.
Untuk memudahkan penjilidan dan Penggunaannya, laporan akhir ini
dapat dibuat menjadi beberapa buku yang terpisah.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: Pada akhir masa
layanan jasa sebanyak 5 (Lima) buku laporan dan cakram padat
(compact disc) (jika diperlukan).

24. Laporan RMK Laporan Rencana Mutu Kontrak dibuat sebanyak 5 (lima) buku, yang
diserahkan pada paling lambat 1 (satu) bulan setelah SPMK.
Hal-Hal Lain

25. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
26. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerjasama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi:
- Surat perjanjian kerja sama meliputi porsi yang telah
disepakati antara kedua belah pihak

27. Pedoman - Kontrak Supervisi Konsultan


Pengumpulan - Kontrak Fisik Paket Yang Bersangkutan
Data Lapangan
- Rencana Mutu Kontrak Konsultan Yang Bersangkutan
28. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaranberikut: Penyedia jasa harus
harus menyampaikan laporan secara tertulis kepada Pengguna jasa
dalam bentuk buku setiap bulan yang memfokuskan perhatian pada
pemberian jaminan dipenuhinya persyaratan mutu pekerjaan (Quality
Assurance)

Anda mungkin juga menyukai