Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

GRID COMPUTING, KOMPUTER PARALEL,


CLOUD COMPUTING DAN MOBILE
COMPUTING
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “GRID COMPUTING, KOMPUTER PARALEL,
CLOUD COMPUTING DAN MOBILE COMPUTING.”
Penulis merasa bahwa dalam menyusun makalah ini menemui beberapa
kendala dan hambatan, disamping itu penulis juga menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 15 Januari 2020

Yarli Andesta
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan kecepatan prosesor berkembang sesuai dengan Hukum
Moore, meskipun demikian bandwith jaringan komputer berkembang jauh lebih
pesat. Semakin cepatnya jalur komunikasi ini membuka peluang untuk
menggabungkan kekuatan komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah.
Perkembangan ini memungkinkan skala komputasi terdistribusi ditingkatkan lebih
jauh lagi secara geografis, melintasi batas-batas domain administrasi yang sudah
ada. Pesatnya perkembangan teknologi komputer di negara-negara maju, membuat
para penelitinya semakin haus akan tenaga komputasi yang dapat menjawab
tantangan dan permasalahan yang mereka hadapi. Walaupun sudah memiliki
supercomputer dengan kapasitas yang sangat tinggi , apa yang sudah ada ini pun
dirasa tetap kurang, karena mereka berusaha memecahkan permasalahan yang lebih
besar lagi. Setelah semua komputer yg dimiliki seorang "peneliti haus tenaga
komputasi" dipergunakan habis-habisan untuk memecahkan masalahnya, setelah
berbagai cara untuk memecahkan masalah dicoba, dan dipilih yang paling efisien,
tapi tetap masalahnya belum bisa dipecahkan juga, apa yang harus dia lakukan?
Komputasi grid adalah salah satu jawaban dari pertanyaan ini
BAB II
ISI

2.1 Pengertian
2.1.1 Grid Computing
Dalam buku The Grid:Blue Print for a new computing
infrastructure dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Grid Computing
atau komputasi grid adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat
lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten,
tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir
yang tersedia. "A computational grid is a hardware and software
infrastructure that provides dependable, consistent, pervasive, and
inexpensive access to high-end computational capabilities."
Seandainya kelak dikemudian hari teknologi yang dibutuhkan
untuk mewujudkan visi paradigma komputasi grid ini sudah mapan,
peluang akan semakin terbuka bagi kerjasama lintas organisasi, lintas
benua dan lintas bangsa. Akan terbuka peluang bagi peneliti di Indonesia
yang ingin melakukan komputasi yang sangat rumit, dengan menggunakan
supercomputer tercepat di dunia, tanpa harus melakukan investasi besar-
besaran dalam bidang teknologi informasi. Grid computing merupakan
salah satu jenis dari komputasi modern. Grid computing adalah arsitektur
TI baru yang menghasilkan sistem informasi perusahaan yang berbiaya
rendah dan lebih adaptif terhadap dinamika bisnis. Dengan grid
computing, sejumlah komponen hardware dan software yang modular dan
independen akan dapat dikoneksikan dan disatukan untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan bisnis. Lebih jauh, dari sisi ekonomi, implementasi
grid computing berarti membangun pusat komputasi data yang tangguh
dengan struktur biaya variatif yang bias disesuaikan dengan kebutuhan.
Pengertian dari Grid Computing itu sendiri adalah sebuah sistem
komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya
(resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan
kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara
vitual. Seperti halnya pengguna internet yang mengakses berbagai situs
web dan menggunakan berbagai protokol seakan-akan dalam sebuah
sistem yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi Grid computing
seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual komputer dengan kapasitas
pemrosesan data yang sangat besar.
Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed
computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang
secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan
aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi
menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara
bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.
Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta
pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah
sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan
komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan
komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan
eksekusi program-program yang menggunakan pustaka paralel. Dan
Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid
(Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret
2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan
beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh
Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi
dan Geofisika.

2.1.2 Komputer Paralel


Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi
secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer independen
secara bersamaan. Ini umumnya diperlukan saat kapasitas yang diperlukan
sangat besar, baik karena harus mengolah data dalam jumlah besar (di
industri keuangan, bioinformatika, dll) ataupun karena tuntutan proses
komputasi yang banyak. Kasus kedua umum ditemui di kalkulasi numerik
untuk menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika (fisika
komputasi), kimia (kimia komputasi) dll.
Tujuan utama dari pemrograman paralel adalah untuk
meningkatkan performa komputasi. Semakin banyak hal yang bisa
dilakukan secara bersamaan (dalam waktu yang sama), semakin banyak
pekerjaan yang bisa diselesaikan. Analogi yang paling gampang adalah,
bila anda dapat merebus air sambil memotong-motong bawang saat anda
akan memasak, waktu yang anda butuhkan akan lebih sedikit
dibandingkan bila anda mengerjakan hal tersebut secara berurutan (serial).
Atau waktu yg anda butuhkan memotong bawang akan lebih sedikit jika
anda kerjakan berdua.
Performa dalam pemrograman paralel diukur dari berapa banyak
peningkatan kecepatan (speed up) yang diperoleh dalam menggunakan
tehnik paralel. Secara informal, bila anda memotong bawang sendirian
membutuhkan waktu 1 jam dan dengan bantuan teman, berdua anda bisa
melakukannya dalam 1/2 jam maka anda memperoleh peningkatan
kecepatan sebanyak 2 kali.

2.1.3 Cloud Computing


Menurut beberapa orang, kata cloud computing mungkin masih
kurang familiar. Pada dasarnya cloud computing memang masih jarang
digunakan dalam kebutuhan digital sehari-hari. Tetapi, penerapannya
sudah banyak dilakukan hanya saja pada komputer server atau pusat. Dan
penggunaan cloud computing sendiri akan semakin marak kedepannya
karena sistem ini memungkinkan Anda untuk menjalankan suatu aplikasi
di beberapa komputer tanpa harus menginstallnya satu per satu.
Cloud computing merupakan sebuah kombinasi pemanfaatan
jaringan internet yang mana berfungsi untuk menyimpan berbagai file
dalam satu basis data. Pada teknologi ini, data disimpang di server tertentu,
begitupula dengan software atau aplikasi lainnya sehingga memungkinkan
satu komputer server untuk membagikannya dengan komputer lainnya
yang terhubung.
Hal ini akan menghemat biaya operasional juga menghemat
waktu karena tidak memerlukan hardisk berkapasitas besar untuk
menyimpan setiap file software. Seperti misalnya data microsoft word
yang cukup diinstal satu kali pada server lalu bisa digunakan di komputer
lainnya tanpa harus repot-repot melakukan penginstalan kembali.

2.1.4 Mobile Computing


Mobile Computing biasa disebut dengan istilah komputasi
bergerak. Secara awam artinya adalah membuat dan mengambil fasilitas
komputer yang diperlukan dan perangkat lunak dan menjadikan nya secara
utuh menyatu dan dipakai di luar ruangan. Mobile Computing merupakan
paradigma dari teknologi yang mampu melakukan komunikasi walaupun
user melakukan perpindahan. Merupakan kemajuan teknologi komputer,
sering disebut sebagai mobile computer (portable computer) yang dapat
berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel). Perlu diperhatikan
Mobile Computing tidak sama dengan Wireless Computing. Banyak jenis
komputasi bergerak ini dipakai, sejak tahun 1990-an, yaitu :
1. Wearebale Computer
2. Personal Digital Assistance atau PDA
3. Smartphone
4. Carputer
5. Ultra Mobile PC, biasa di sebut Notebook
Mengapa harus Mobile Computing ?
Seiring dengan perkembangan zaman, yang semakin maju, dan
semakin luar biasa, maka kebutuhan akan perangkat bergerak dan
berkomputasi semakin di butuhkan. Hampir tidak mungkin kita
membawa-bawa Persona Computer kemana-mana karena ukuran nya yang
lumayan besar dan berat sekali. Serta tidak praktis. Para ilmuwan berpikir
ulang untuk menjawab masalah ini. Sehingga gagasan demi gagasan
muncul seiring dengan canggihnya perkembangan dunia, dan imajinasi
seseorang dalam berpikir tentang masa depan.
Konsep awal dari Mobile Computing :
1. Handoff : Kapan dan di mana saja melakukan nya
2. Proses Migrasi: aplikasi infrastruktur pendukung yang mengikuti
mobilitas
3. Authentication
4. Authorization
5. Security Encrypt

2.2 Perbandingan
2.2.1 Grid Komputing
Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang
melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara
geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar.
Kemampuan komputasi grid adalah setara dengan mainframe
karena semua komponennya (grid) di-cluster. Namun tidak seperti
mainframe dan server SMP (symmetric multiprocessing) yang besar, grid
bersifat terbuka (open system technologies) yang bisa mencakup system
kecil-kecil dengan processor Intel dan OS Linux sehingga biaya jadi jauh
lebih murah.

Gambar 2. 1 Contoh Grid Computing


Contoh Grid Computing adalah Oracle10g.
Oracle telah membangun software infrastruktur komputasi grid
yang mampu membagi dan menyeimbangkan semua beban (workload) di
antara server-server yang berbeda, dan me-manage server-server yang
berbeda itu sebagai satu kesatuan sistem.
Adapun produk grid dari Oracle adalah:
 Storage Grid: Automatic Storage Management (ASM)
 Database Grid: Real Application Server (RAC)
 Application Grid: Oracle Streams
 Grid Control: Enterprise Manager Grid Control

2.2.1.a Kelebihan/ Keuntungan Grid Computing


 Perkalian dari sumber daya : Resource pool dari CPU dan
storage tersedia ketika idle. Lebih cepat dan lebih besar:
Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan
lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas.
 Software dan aplikasi : Pool dari aplikasi dan pustaka
standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda,
Metodologi penelitian yang lebih baik.
 Data : Akses terhadap sumber data global, dan Hasil
penelitian lebih baikIndonesia sudah menggunakan sistem
Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid).
 Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret
2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. Grid ini
menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan
swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa
instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan
Geofisika.
 Teknologi grid computing mampu menjadi solusi bagi
perusahaanperusahaan untuk memiliki suatu sistem
informasi yang berteknologi canggih, yang mampu
mendukung kinerja perusahaan, dengan biaya yang lebih
murah.
 Kemampuan teknologi tersebut untuk mendukung kinerja
perusahaan tidak diragukan lagi. Teknologi grid
computing membuka peluang bagi adanya kerjasama
lintas organisasi, lintas benua, dan lintas bangsa. Selain itu,
terbuka pula peluang untuk melakukan komputasi yang
rumit dengan menggunakan superkomputer yang canggih,
tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam
bidang teknologi informasi.

2.2.1.b Kekurangan/ Kerugian Grid Computing


Kekurangan pada grid computing yang lebih saya
tekankan disini adalah mengenai hambatan yang dialami oleh
masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid
computing. Hambatan-hambatan tersebut adalah sebagai berikut
:
 Manajemen institusi yang terlalu birokratis menyebabkan
mereka enggan untuk fasilitas yang dimiliki untuk digunakan
secara bersama agar mendapatkan manfaat yang lebih besar
bagi masyarakat luas.
 Masih sedikitnya sumber daya manusia yang kompeten
dalam mengelola grid computing.
 Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT
maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid
computing itu sendiri.

2.2.2 Komputer Paralel


Komputasi paralel adalah salah satu teknik melakukan komputasi
secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer independen
secara bersamaan. Ini umumnya diperlukan saat kapasitas yang diperlukan
sangat besar, baik karena harus mengolah data dalam jumlah besar (di
industri keuangan, bioinformatika, dll) ataupun karena tuntutan proses
komputasi yang banyak. Kasus kedua umum ditemui di kalkulasi numerik
untuk menyelesaikan persamaan matematis di bidang fisika (fisika
komputasi), kimia (kimia komputasi) dll.
Komputasi Paralel membutuhkan
 Algoritma
 Bahasa pemrograman
 Compiler
Teknologi komputasi paralel sudah berkembang lebih dari dua
dekade, penggunaannya semakin beragam mulai dari kebutuhan
perhitungan di laboratorium fisika nuklir, simulasi pesawat luar angkasa,
hingga prakiraan cuaca. Komputasi paralel didefinisikan sebagai
penggunaan sekumpulan sumberdaya komputer secara simultan untuk
menyelesaikan permasalahan komputasi. Secara prinsip komputer paralel
membagi permasalahan sehingga menjadi lebih kecil untuk dikerjakan
oleh setiap prosesor (CPU) dalam waktu yang bersamaan/simultan
(concurrent). Prinsip ini disebut paralelisme.

Gambar 2. 2 Tren Paralisme Prosesor


Paralelisme dalam komputasi paralel merupakan hal yang
diciptakan dan dimanfaatkan. Sebenarnya prinsip paralelisme juga sudah
diterapkan dalam komputer serial misal dengan pipelining dan
superscalar-nya namun demikian tidak memberikan solusi terbaik dalam
hal meningkatkan performansi dikarenakan terbatasnya kemampuan untuk
menambah kecepatan prosesor dan fenomena memory bottleneck.
Perkembangan penerapan paralelisme pada prosesor dari masa ke masa
ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Dari gambar tersebut kita dapatkan beberapa tingkat paralelisme
dalam komputasi khususnya pada prosesor, di antaranya :
a. Paralelisme bit-level. Contoh : prosesor 32 bit dan prosesor
64 bit.
b. Paralelisme instruction set-level. Contoh : CISC dan RISC.
c. Paralelisme thread-level. Contoh : Intel hyperthreading.

Paralelisme lain yang juga berkembang dalam komputasi paralel


adalah paralelisme data dan paralelisme fungsi (task).
Perkembangan teknologi prosesor memberikan pengaruh yang
besar pada komputasi paralel. Mulai dari prosesor singlecore superscalar,
chip multiprocessor, prosesor multicore, hingga prosesor cell memberikan
kontribusi terhadap peningkatan performansi komputer paralel.
Supercomputer seperti Roadrunner misalnya menggunakan teknologi
multiprosesor, prosesor cell, atau gabungan dari keduanya (hybrid
system). Jumlah prosesor yang dipakai HPC juga semakin tidak terbatas
sehingga arsitekturnya disebut Massively Parallel Processing (MPP).
Namun demikian penggunaan cluster PC menjadi tren dalam komputasi
paralel karena faktor biaya dan skalabilitas.

2.2.2.a Kelebihan/ Keuntungan Komputer Paralel


 Untuk penyelesaian permasalahan yang besar yang tidak bias
bias dikerjakan oleh komputasi yang ada sekarang.
 Tersedianya sumber daya non-lokal yang dapat digunakan
melalui jaringan atau internet.
 Penghematan biaya pengadaan perangkat keras, dengan
menggunakan beberapa mesin yang murah sebagai alternatif
penggunaan satu mesin yang bagus tapi mahal, walaupun
menggunakan n buah prosesor
 Menghilangkan keterbatasan kapasitas memori pada mesin
untuk komputasi serial.

2.2.2.b Kekurangan/ Kerugian Komputer Paralel


 Hukum Amdahl : percepatan waktu eksekusi program
dengan menggunakan komputasi paralel tidak akan pernah
mencapai kesempurnaan karena selalu ada bagian program
yang harus dieksekusi secara serial.
 Hambatan yang diakibatkan karena beban jaringan : dalam
eksekusi program secara paralel, prosesor yang berada di
mesin yang berbeda memerlukan pengiriman dan
penerimaan data (atau instruksi) melalui jaringan. Untuk
program yang dibagi menjadi task-task yang sering
membutuhkan sinkronisasi, network latency menjadi
masalah utama. Permasalahan ini muncul karena ketika suatu
task membutuhkan data dari task yang lain, state ini
dikirimkan melalui jaringan di mana kecepatan transfer data
kurang dari kecepatan prosesor yang mengeksekusi instruksi
task Hal ini menyebabkan task tersebut harus menunggu
sampai data sampai terlebih dahulu, sebelum mengeksekusi
instruksi selanjutnya. Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
berkomunikasi melalui jaringan antar dua titik adalah jumlah
dari startup time, per-hop time, dan per-word transfer time.
 Hambatan yang terkait dengan beban waktu untuk inisiasi
task, terminasi task, dan sinkronisasi.
2.2.3 Cloud Computing
Cloud computing merupakan sistem komputasi kolaboratif yang
berbasis internet. Melalui sistem ini, para pengguna komputer dapat
berbagi semua sumber dayanya. Mulai dari software, hardware, termasuk
pusat data (server). Sehingga para pengguna komputer dapat
menggunakan source tanpa perlu membeli, memiliki, atau menginstall
program di dalam komputer yang membuat berkurangnya memori
penyimpanan dalam komputer serta mempengaruhi kinerja komputer.
Namun cukup dengan menyewa sumber daya (lunak atau peranti keras)
dari server inti yang dipilih sesuai dengan kebutuhan (pay per use).

Gambar 2. 3 Contoh Cloud Computing

2.2.3.a Kelebihan/ Keuntungan Cloud Computing


 Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi
biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya.
 Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan
pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat
sehingga meningkatkan produktivitas.
 Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti
terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan
teknologi informasi.
 Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan
peluang yang besar karena dengan meningkatnya
penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan
penggunaaan bandwidth internet.
 Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat

2.2.3.b Kekurangan/ Kerugian Cloud Computing


 Service Level, artinya kemungkinan service performance
yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud
provider ini meliputi, data protection dan data recovery.
 Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses
oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-
sama.
 Compliance, yang mengacu pada resiko adanya
penyimpangan level compliance dari provider terhadap
regulasi yang diterapkan oleh user.
 Data Ownership mengacu pada resiko kehilangan
kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
 Data Mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data
antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika
suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan
cloud Computing.

2.2.4 Mobile Computing


Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi
yang mampu melakukan komunikasi walaupun user melakukan
perpindahan.
adapun definisi lain dari mobile computing :
a. Merupakan kelas tertentu dari system terdistribusi dimana
beberapa node dapat melepaskan diri dari operasi
terdistirbusi, bergerak bebas, dan melakukan koneksi
kembali pada jaringan yang berbeda.
b. Merupakan kemajuan teknologi komputer, sering disebut
sebagai mobile computer (portable computer) yang dapat
berkomunikasi dengan jaringan tanpa kabel (nirkabel).
c. Merupakan sekumpulan peralatan(hardware), data, dan
perangkat lunak aplikasi yang
bermobilisasi/berpindahlokasi.
d. Tidak sama dengan wireless computing.

Gambar 2. 4 Analogi Mobile Computing


2.2.4.a Kelebihan/ Keuntungan Mobile Computing
 Extreme Personalization.
Artinya, mobile computing telah menjadi barang
yang sangat penting bagi orang. Hal ini diumpamakan
dengan kalimat ponsel diantara dompet dan kunci motor,
dimana berarti ponsel yang termasuk mobile computer sama
pentingnya dengan dompet dan kunci motor. Karena
pentingnya itu, mobile computer kerap dipakai untuk
menyimpan segala informasi pribadi.
 Pengaksesan Informasi setiap saat dan dimanapun.
Dengan sifatnya yang portable atau dapat dibawa
kemana-mana dan bila didukung dengan koneksi internet,
mobile computer dapat digunakan untuk bekerja, atau
berbelanja secara online, maupun bermain dimana saja dan
kapan saja. Tentu hal ini sangat memanjakan pengguna
mobile computer.
 Kompatible yang tinggi dengan teknologi lain.
Dengan kecanggihan yang dimiliki, mobile computer
compatible dengan teknologi lain, sehingga mobile computer
dapat memanfaatkan teknologi lain demi kemudahan sang
pemakai.
 Cocok untuk daerah yang belum ada infrastruktur.

2.2.4.b Kekurangan/ Kerugian Mobile Computing


 Kurangnya Bandwith
Akses internet pada peralatan umumnya lebih lambat
dibandingkan dengan koneksi kabel, dengan menggunakan
teknologi seperti GPRS, EDGE dan jaringan 3G. LAN
nirkabel berkecepatan tinggi tidak mahal, tetapi memiliki
rentang yang sangat terbatas.
 Konsumsi Tenaga
Ketika generator portable tidak tersedia, komputer
mobile harus bergantung sepenuh padanya daya baterai.
Artinya, baterai yang mahal harus digunakan agar masa pakai
baterai yang diperlukan.
 Gangguan Transmisi
Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan sinyal
pada mobile computing seperti cuaca, jarak alat mobile
computing dengan titik pemancar sinyal terdekat. Selain itu
penerimaan sinyal di dalam terowongan, di beberapa gedung
dan daerah pedesaan seringkali buruk.
 Potensi Terjadinya Kecelakaan
Banyak kecelakaan kendaraan baik mobil maupun
motor sering disebabkan oleh pengendaranya yang
menggunakan mobile saat sedang berkendara. Selain itu
penggunaan mobile yang lama dapat menyebabkan
gangguan kesehatan.
 Antarmuka Pengguna dengan Alat
Layar keyboard yang cenderung kecil membuat
peralatan tersebut sulit digunakan. Input alternative seperti
input suara atau pengenalan tulisan tangan membutuhkan
pelatihan untuk menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai