Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Konsep Trend Keperawatan

Dimasa yang Akan Datang

NAMA : WAWAN

NPM : P17320119337

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG

PROGRAM STUDI D.III KEPERAWATAN RPL

2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, karunia
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP TREND
KEPERAWATAN YANG AKAN DATANG” ini dengan baik Ucapan terima kasih tidak lupa kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini.

makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan
kritikan dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan menambah
wawasan bagi pembaca.

Karawang, September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Teori dan Model konsep Keperawatan --------------------------------------------------------- 1

1.2 Tujuan --------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Trend Issue Keperawatan Dimasa Depan ---------------------------------------------------------- 2

2.2 Konsep Perubahan Dalam Dunia Keperawatan ------------------------------------------------------------- 2

2.3 Konsep langkah Strategi Dalam Menghadapi Trend Issue Perubahan Keperawatan Dimasa Depan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Trend Issue Perubahan Keperawatan Dimasa Depan ------------------------------------------------------ 4

3.2 Langkah Strategi Dalam Menghadapi Trenda Issue Perubahan Keperawatan Masa Depan ------- 4

3.3 Analisa Kelompok ------------------------------------------------------------------------------------------------ 6

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7

4.2 Saran ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 7

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini, dan juga diikuti
dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta penyebaran informasi tentang determinan kesehatan yang bersifat
multifaktorial. Kondisi ini mendorong pembangunan kesehatan nasional kearah paradigma
baru yaitu paradigma sehat dengan pengetahuan dan terampil. (Himid.A ,2000)
Salah satu tolak ukur kualitas dari Perawat di dunia Internasional adalah kemampuan
untuk bisa lulus dalam Uji Kompetensi keperawatan seperti ujian NCLEX-RN dan EILTS
sebagai syarat mutlak bagi seorang perawat untuk dapat bekerja di USA. Dalam hal ini
kualitas dan kemampuan perawat Indonesia masih sangat memprihatinkan, meskipun di
Indonesia sendiri telah dilakukan uji kompetensi tetapi masih berada pada level yang rendah.
Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan terhadap perubahan keperawatan yang akan
terjadi di masa yang akan datang.
Untuk itu kelompok tertarik untuk mendiskusikan mengenai Langkah Strategis dalam
Menhadapi Trend Issue Perubahan Keperawatan di Masa Depan, khususnya perabahan dalam
dunia pendidikan keperawatan.

1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Kelompok mampu memahami konsep mengenai Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend
Issue Perubahan Keperawatan di Masa Depan.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami Trend Issue Perubahan Keperawatan di Masa Depan.
b. Mampu memahami Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend Issue Peubahan
Keperawatan di Masa Depan.
c. Kelompok mampu membuat analisa konsep.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Trend Issue Keperawatan di Masa Depan


Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa atau salah
satu gambaran ataupun informasi yang terjadi dan akan menjadi populer di masyarakat.
Sedangkan issue adalah sesuatu hal yang dibicarakan dan yang akan dibicarakan yang belum
jelas faktanya.
Dalam pendidikan salah satu trend issuenya adalah, bahwa Indonesia telah memilih
untuk menata sistem pendidikan keperawatan sebagai upaya awal dan kunci peletakan
landasan pengembangan profesi keperawatan. Tujuan lain diharapkan bisa memperkecil gap
(perbedaan) antara perawat dan dokter sehingga perawat tidak lagi menjadi perpanjangan
tangan dokter (Prolonged physicians arms) tapi sudah bisa menjadi mitra kerja dalam
pemberian pelayanan kesehatan. (Mohamad Naziel, 2009)

2.2. Konsep Perubahan dalam Dunia Keperawatan


Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan
dengan perubahan, yaitu mereka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang di ubah
oleh suatu keadaan atau situasi. Perawat harus mempunyai keterampilan dalam proses
perubahan, sesuatu yang aneh atau tidak semestinya terjadi apabila masyarakat umum dan
lingkungannya terus-menerus berubah sedangkan keperawatan yang merupakan bagian
masyarakat tersebut tidak berubah dalam menata kehidupan keprofesiannya. Perubahan
adalah suatu cara keperawatan dalam mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif
dalam menghadapi era kesejagatan (Milenium III). (Nursalam, 2000)
Ada 4 skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus di antisipasi
dengan baik oleh profesi Keperawatan Indonesia (Ma’arifin Husin, 1999)
1.Masyarakat berkembang
2.Rentang masalah kesehatan melebar
3.Ilmu pengetahuan dan teknologi
4.Tuntutan profesi terus meningkat

2
2.3. Konsep Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend Issue Perubahan
Keperawatan di Masa Depan
Alternatif strategi perawat Indonesia dalam menghadapi asuhan keperawatan di masa
mendatang adalah “the nurse should do no harm to your self” (Nightingale). Pernyataan ini
berarti semua tindakan keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien tanpa adanya
resiko negatif yang ditimbulkan. Strategi yang harus ditempuh meliputi :
1. Peningkatan Pendidikan Bagi Perawat “Practicioners”
Langkah awal yang perlu ditempuh oleh Perawat Profesional adalah mengembangkan
Pendidikan Tinggi Keperawatan, diantaranya :
a. Penyusunan kompetensi sesuai dengan standar Pendidikan Keperawatan Indonesia,
Organisasi Profesi dan ICN (International Council of Nursing).
b. Penyusunan kurikulum institusional berdasarkan kurikulum nasional (yang ada) terdiri atas
dua tahap, yaitu tahap program akademik dan keprofesian.
c.Mengembangkan staf akademik terutama dalam bidang–bidang kelompok Ilmu
Keperawatan Dasar.
d. Mengembangkan sarana dan pra sarana pendidikan, termasuk tempat praktik klinik dan
komunitas keperawatan serta mampu mengembangkan organisasi pengelolaan di instansi
pendidikan.

2. Pengembangan Ilmu Keperawatan


Ilmu keperawatan harus secara terus-menerus dikembangkan. Prioritas utama dalam
pengembangan ilmu keperawatan adalah tantangan untuk mengembangkan substansi isi ilmu
melalui pengkajian yang mendalam.
Keperawatan harus dapat menjabarkan isi dari disiplin ilmu untuk dapat memberikan
justifikasi dan promosi secara langsung dalam kegiatan keperawatan. Pengembangan ilmu
keperawatan melalui riset akan dapat berkolaborasi dengan disiplin ilmu lain dan
membedakan kontribusi keperawatan terhadap tim kesehatan lainnya.

3. Perubahan Paradigma dan Lingkup Riset Keperawatan


Pelaksanaan riset merupakan dasar ilmu dan seni didalam praktik keperawatan
profesional. Pelaksanaan riset keperawatan berdasarkan praktik keperawatan dapat
memengaruhi dan mengubah arah perkembangan pendidikan serta praktik.
Riset keperawatan harus dilihat dari sebagai bagian integrasi dari praktik keperawatan.
(Nursalam, 2002)

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Trend Issue Perubahan Keperawatan di Masa Depan


Ada beberapa dilematik maupun problematik perubahan keperawatan. Pertama, dalam
berinteraksi dengan profesi lain (seperti Dokter) dalam dunia pelayanan di rumah sakit, kita
harus sudah menghilangkan budaya dan kebiasaan-kebiasaan kontraproduktif, seperti masih
sering kita jumpai rekan sejawat (perawat) di dunia pelayanan yang dengan bangganya
mengambilkan stetoskop, tissue, sarung tangan untuk para Dokter, ini urgent dan harus
segera di hilangkan dari budaya dan kebiasaan perawat.
Masih banyak para perawat yang masih tidak percaya diri dengan berjalan
membungkuk-bungkuk seperti orang ketakutan ketika berhadapan dengan dokter, semua itu
adalah jelas merupakan kebiasaan dan kebudayaan yang sangat kontraproduktif karena
perawat tidak cukup percaya diri dengan ilmu yang sudah dimilikinya. Kita harus melakukan
perubahan secara total dan berlaku sebagai mitra profesi dan bukan sebagai asisten atau
pembantu bagi profesi lain.
Kedua, membangun idealisme dalam dunia pendidikan keperawatan dengan
menghindari proses KKN dalam segala proses sistem pendidikan mulai dari penerimaan
mahasiswa sampai dengan proses kelulusan mahasiswa dengan mengedepankan mutu dan
kualitas. Ini sangat penting karena dari dunia pendidikan inilah akan dilahirkan generasi
penerus profesi keperawatan Indonsia di masa yang akan datang.
Ketiga, membangun presepsi positif masayarakat terhadap profesi keperawatan
melalui segala upaya pembelajaran masyarakat terhadap profesi keperawatan. Dalam hal ini
yang paling mendesak adalah memberikan pendidikan dan informasi kepada masyarakat
bahwa Perawat adalah suatu profesi berbeda dengan dokter atau profesi kesehatan lain.
Bentuk nyata dalam usaha ini adalah menghentikan segala bentuk malpraktik yang dilakukan
oleh kawan-kawan perawat terutama di daerah tertinggal yang masih membuka pelayanan
praktek kedokteran.

3.2. Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend Issue Perubahan Keperawatan di


Masa Depan
Keberhasilan perubahan tergantung dari strategi yang diterapkan oleh agen pembawa
perubahan. Hal yang paling pentig harus “Mulai”

4
1. Mulai Diri Sendiri
Perubahan dan pembenahan pada diri sendiri, baik sebagai individu maupun sebagai profesi
merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan
pernah berubah atau bertambah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme jika
perawat belum memulai pada dirinya sendiri. Selalu mengintrospeksi dan mengidentifikasi
kekurangan dan kelebihan yang ada akan sangat membantu terlaksananya pengelolaan
keperawatan di masa depan.

2. Mulai Dari Hal-Hal Yang Kecil


Perubahan yang besar untuk mencapai profesionalisme manajemen keperawatan Indonesia
tidak akan pernah berhasil, jika tidak dimulai dari hal-hal yang kecil. Hal-hal yang kecil yang
harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia adalah menjaga citra perawat yang sudah
membaik dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri. Sebagai contoh dalam
manajemen bangsal, seorang manajer harus menjaga diri dari perilaku yang negatif, misalnya
dengan berbicara kasar, tidak disiplin waktu, dan tidak melakukan tindakan tanpa
memerhatikan prinsip aseptik-antiseptik. Begitu juga dengan manajemen didalam instansi
pendidikan keperawatan, sebagai calon perawat yang profesional perawatpun harus mampu
terampil menjadi diri sendiri.

3. Mulai Sekarang, Jangan Menunggu-Nunggu


Sebagaimana disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama
sekali, lebih baik sekarang daripada harus terus menunggu dan menunggu. Memanfaatkan
kesempatan yang ada merupakan konsep manajemen keperawatan saat ini dan masa yang
akan datang. Kesempatan tidak akan datang dua kali dengan tawaran yang sama.
Langkah strategi dalam menghadapi trend issue perubahan keperawatan di masa depan
adalah the nurse should do no harm to your self ( Nightingale). Artinya semua tindakan
keperawatan harus memenuhi kebutuhan pasien tanpa adanya resiko negative yang di
timbulkan. Oleh karena itu strategi yang harus di tempuh adalah :
1. Peningkatan pendidikan bagi perawat practicioners
2. Pengembangan ilmu keperawatan
3. Pelaksanaan riset yang berorientasi pada masalah di klinik atau komunitas
4. Identifikasi peran manajer perawat profesional di masa depan
5. Menerapkan model dan metode praktik keperawatan profesinal terbaru.

5
Oleh karena itu, keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan, hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan
tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
profesionalisme dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia.
(Nursalam, 2007)

3.3 Analisa Kelompok


Pengembangan sistem pendidikan tinggi keperawatan yang bemutu merupakan cara untuk
menghasilkan tenaga keperawatan yang profesional dan memenuhi standar global. Menurut
kelompok hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu lulusan pendidikan
keperawatan sehingga mampu bersaing dengan dunia Internasional, seperti :
a. Mutu SDM dan kurikulum dari institusi pendidikan yang perlu disesuaikan dengan standar
yang baku.
b.Semua Dosen dan staf pengajar di institusi pendidikan keperawatan perlu merubah bahasa
pengantar dengan menggunakan bahasa inggris.
c. Sebaiknya perlu menutup institusi keperawatan yang tidak berkualitas.
d.Institusi harus dipimpin oleh seorang Leader dengan latar belakang pendidikan
keperawatan.

Masalah lain yang sering muncul adalah ketika perawat sudah mau berubah dengan mampu
mencapai jenjang pendidikan perawat spesialis dan bisa membuktikan mampu menjadi mitra
seorang dokter, akan tetapi lingkungan kinerja perawat itu sendiri masih menerapkan
paradigma lama bahwa perawat itu adalah pembantu dokter. Jadi tidak heran jika perawat
yang telah dikatakan kompeten dan mampu untuk menjadi mitranya seorang dokter kembali
menjadi pembantu dokter.
Untuk itu sangat perlu adanya perubahann perubahan itu akan lahir jika dimulai dari diri
sendiri. Karena perawat merupakan role model dalam memberikan pelayanan kesehatan dan
itu harus dimulai dari diri sendiri. Orang lain tidak akan bisa berubah atau kita tidak akan bisa
merubahnya jika tidak dimulai dari diri sendiri.

6
BAB IV
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keperawatan merupakan suatu profesi yang memiliki organisasi profesi yang sangat
bermanfaat dalam menetapkan standar praktek, pelayanan dan pendidikan keperawatan.
Keperawatan sebagai sebuah profesi yang didalamnya terdapat Body of Knowledge yang
jelas, memiliki dasar pendidikan yang kuat sehingga dapat dikembangkan setinggi-tingginya.
Masih banyak para perawat yang masih tidak percaya diri dengan berjalan membungkuk-
bungkuk seperti orang ketakutan ketika berhadapan dengan dokter, semua itu adalah jelas
merupakan kebiasaan dan kebudayaan yang sangat tidak produktif. Hal itu terjadi karena
perawat tidak cukup percaya diri dengan ilmu yang sudah dimilikinya dan tidak ada kemauan
dari diri sendiri untuk berubah.
Untuk itu kita harus melakukan perubahan secara total dan berlaku sebagai mitra
profesi dan bukan sebagai asisten atau pembantu bagi profesi lain. Hal tersebut merupakan
dampak karena masih rendahnya pengetahuan perawat, masih belum menyeluruhnya
keinginan untuk berubah, sehingga percaya diri perawat untuk dikatakan sebagai mitra dokter
menjadi tidak ada.

3.2 Saran
Untuk mendapatkan Langkah Strategis dalam Menghadapi Trend Issue Perubahan
Keperawatan di Masa Depan. Untuk itu diharapkan adanya suatu kemauan dari diri perawat
sendiri untuk berubah dan adanya penerapan secara langsung pendidikan yang akan
diterapkan dalam suatu pelayanan keperawatan yang profesional kedepannya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, A. (2000) Kedudukan dan Peran Perhimpunan Profesi Keperawatan dalam


Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Ners di Masa Depan dan Era Kesejagatan.
Seminar. Jakarta.

Ma’arifin Husin (1999). Perubahan dan Keperawatan di Indonesia. Makalah Seminar


Nasional. Jakarta.

Mohammad Nabilels 2009. Informasi Pendidikan Keperawatan di Indonesia. In the


kmpk.ugm.ac.id/id/UPPDF/_working/No.2_dwi%20ananto_01_05.pdf. Last up date 9 juni
2009

Nursalam (2000). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. 1st. Ed. C.V. Sagung
Seto. Jakarta.

Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan. Penerapan dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Salemba Medika. Jakarta

Nursalam .2007.Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan


Professional, Edisi Kedua. Salemba Medika. Jakarata

Anda mungkin juga menyukai