Perkebunan tembakau skala besar di pantai timur Sumatra dibuka pada 1867
oleh seorang pria Belanda bernama Nieunhuijs. Sejak saat itu nama Deli
Serdang, Sumatra Utara dikenal sebagai penghasil tembakau berkualitas
tinggi. Tiga tahun lalu, PT Perkebunan Nusantara 2 (PTPN2), berniat
menghentikan penanaman tembakau. Tanda kejayaan tembakau di Deli
segera berakhir.
Fatris MF /
PERKEBUNAN | Di abad ke-19, tembakau asal Deli menjadi komoditas dagang paling
berharga yang dikuasai Belanda. Nilai jualnya yang tinggi membuat uang dari tembakau
saat itu digunakan untuk menghidupkan Kota Medan yang mulanya sepi.
Fatris MF
KUALITAS | Pada seabad lalu, Tembakau deli amat digemari oleh masyarakat penikmat
cerutu. Digunakan sebagai pembungkus, daun tembakau asal Sumatra dinilai setara
dengan tembakau Havana dari Cuba.
Fatris MF
SENJA TEMBAKAU DELI | Saat ini, nasib tembakau deli tengah berada di ujung
tanduk. Selain kebunnya yang tinggal sedikit, para pekerjanya pun mulai banyak yang
meninggalkan perkebunan, kebanyakan mereka telah beralih profesi.
Fatris MF
KONTRAK KERJA | Sejak dibukanya perkebunan tembakau skala besar, para pekerja
asal Jawa didatangkan. Kebanyakan dari mereka buta huruf, akibatnya mereka pun
tertipu oleh kontrak yang menggunakan sidik jari.
Fatris MF
EKSPOR | Tembakau deli adalah tembakau dengan kualitas sangat bagus, karenanya
tembakau deli disebut sebagai komoditas ekspor utama yang harganya tinggi. Tembakau
deli kerap dijual di Penang dan semenanjung malaka, lalu tembakau deli dijual pada
pedagang Arab dan Tionghoa yang ada di sana. Dari tangan merekalah kemudian nama
tembakau deli mendunia, rasanya disuka oleh banyak orang di benua Eropa.
Fatris MF
KLENIK | Di masa lalu, para pekerja pabrik dan perkebunan tembakau sangat dekat
dengan klenik, bahkan itu melekat sampai saat ini. Di sudut-sudut pabrik, sesaji
diletakkan dengan harapan kelangsungan kerja mereka selalu aman dan jauh dari
kecelakaan.
Fatris MF
TURUN TEMURUN | Para pekerja yang datang dari Jawa sudah turun temurun bekerja
sebagai buruh tembakau di Deli. Namun saat ini jumlahnya tak banyak lagi, kebanyakan
mereka beralih profesi.
Fatris MF
SEJARAH | Dianggap tak lagi wangi dalam bisnis tembakau saat ini, PT Perkebunan
Nusantara 2 (PTPN2) berencana menutup perkebunan yang telah dibuka sejak 1867 itu.
Rencana tersebut menjadi tanda akhir dari kejayaan tembakau deli, dan kini yang tersisa
hanyalah sejarah yang melekat dari tanah Deli.