Anda di halaman 1dari 11

Senja tembakau Deli

Perkebunan tembakau skala besar di pantai timur Sumatra dibuka pada 1867
oleh seorang pria Belanda bernama Nieunhuijs. Sejak saat itu nama Deli
Serdang, Sumatra Utara dikenal sebagai penghasil tembakau berkualitas
tinggi. Tiga tahun lalu, PT Perkebunan Nusantara 2 (PTPN2), berniat
menghentikan penanaman tembakau. Tanda kejayaan tembakau di Deli
segera berakhir.

Editor Foto : Bismo Agung16:28 WIB - Selasa, 30 Juli 2019

Fatris MF /

PERKEBUNAN | Di abad ke-19, tembakau asal Deli menjadi komoditas dagang paling
berharga yang dikuasai Belanda. Nilai jualnya yang tinggi membuat uang dari tembakau
saat itu digunakan untuk menghidupkan Kota Medan yang mulanya sepi.
Fatris MF

KUALITAS | Pada seabad lalu, Tembakau deli amat digemari oleh masyarakat penikmat
cerutu. Digunakan sebagai pembungkus, daun tembakau asal Sumatra dinilai setara
dengan tembakau Havana dari Cuba.
Fatris MF

SENJA TEMBAKAU DELI | Saat ini, nasib tembakau deli tengah berada di ujung
tanduk. Selain kebunnya yang tinggal sedikit, para pekerjanya pun mulai banyak yang
meninggalkan perkebunan, kebanyakan mereka telah beralih profesi.
Fatris MF

KONTRAK KERJA | Sejak dibukanya perkebunan tembakau skala besar, para pekerja
asal Jawa didatangkan. Kebanyakan dari mereka buta huruf, akibatnya mereka pun
tertipu oleh kontrak yang menggunakan sidik jari.
Fatris MF

HIDUP DI BARAK | Pada masa kolonial, perempuan-perempuan pekerja yang disebut


sebagai kuli kontrak terpaksa hidup di barak-barak. Kondisi itu membuat perempuan kuli
kontrak hidup dengan perasaan was-was, terlebih para perempuan muda yang belum
bersuami.
Fatris MF

EKSPOR | Tembakau deli adalah tembakau dengan kualitas sangat bagus, karenanya
tembakau deli disebut sebagai komoditas ekspor utama yang harganya tinggi. Tembakau
deli kerap dijual di Penang dan semenanjung malaka, lalu tembakau deli dijual pada
pedagang Arab dan Tionghoa yang ada di sana. Dari tangan merekalah kemudian nama
tembakau deli mendunia, rasanya disuka oleh banyak orang di benua Eropa.
Fatris MF

KLENIK | Di masa lalu, para pekerja pabrik dan perkebunan tembakau sangat dekat
dengan klenik, bahkan itu melekat sampai saat ini. Di sudut-sudut pabrik, sesaji
diletakkan dengan harapan kelangsungan kerja mereka selalu aman dan jauh dari
kecelakaan.
Fatris MF

TURUN TEMURUN | Para pekerja yang datang dari Jawa sudah turun temurun bekerja
sebagai buruh tembakau di Deli. Namun saat ini jumlahnya tak banyak lagi, kebanyakan
mereka beralih profesi.
Fatris MF

NASIB | Dulu ketika nama tembakau berjaya, orang-orang Mandailing, Minangkabau,


Melayu, dan banyak lagi etnis lainnya datang ke Deli untuk mengadu nasib. Beberapa
dari mereka bahkan berhasil menjadi pemilik kebun atau pedagang yang sukses di tanah
Deli, itu membuat mereka menyebut ''rumah baru'' sebagai tanah harapan. Itu berbanding
terbalik dengan para buruh dari Jawa yang menganggap Deli sebagai mimpi buruk yang
menyisakan kisah kelu.
Fatris MF

SEJARAH | Dianggap tak lagi wangi dalam bisnis tembakau saat ini, PT Perkebunan
Nusantara 2 (PTPN2) berencana menutup perkebunan yang telah dibuka sejak 1867 itu.
Rencana tersebut menjadi tanda akhir dari kejayaan tembakau deli, dan kini yang tersisa
hanyalah sejarah yang melekat dari tanah Deli.

Anda mungkin juga menyukai