Anda di halaman 1dari 3

PENGGOLONGAN OBAT

A. Penggolongan Obat Berdasarkan Keamanan


Sesuai Permenkes No. 917/MENKES/PER/X/1993 Tentang Daftar Wajib Obat
1. Obat Bebas

Obat bebas adalah obat OTC (over the counter) atau obat yang dijual secara bebas di pasaran
dan dapat membeli obat ini tanpa harus menggunakan resep dokter.
Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam.
Contoh : Paracetamol, bcomplex, dan antasida
2. Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas adalah obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter,namun disertai
tanda peringatan.

Tanda khusus untuk obat bebas terbatas berupa lingkaran berwarna biru dengan garis tepi
berwarna hitam.
Contoh : Antimo, Noza, Ibuprofen, dan CTM.
3. Obat Keras

Disebut golongan G (gevaarlijk) yang artinya berbahaya. Obat keras adalah obat yang
hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Kemasan obat ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat huruf K berwarna
merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam.
obat yang termasuk dalam golongan ini,yaitu :
 Obat Wajib Apotek (O W A)
 Psikotropika
Contoh : Amoksilin, Asam Mefenamat, gentamicin, dan amynophilline
4. Obat Psikotropika

Kemasan obat ditandai dengan lingkaran yang di dalamnya terdapat huruf K berwarna
merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-undang
Psikotropika nomor 5 tahun 1997 pasal 1). Psikotropika sebenarnya termasuk
golongan obat keras, tetapi bedanya dapat mempengaruhi aktivitas psikis.
Psikotropika dibagi menjadi :
-Golongan I, sampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan untuk ilmu pengetahuan,
dilarang diproduksi, dan digunakan untuk pengobatan. -Contohnya : Metilen Dioksi
Metamfetamin, Lisergid Acid Diathylamine (LSD), dan Metamfetamin.
- Golongan II, III, dan IV dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan.
Namun, kenyataannya saat ini hanya sebagian dari golongan IV saja yang terdaftar dan
digunakan, seperti Diazepam, Fenobarbital, Lorasepam, dan Klordiazepoksid.
5. Obat Narkotika

Penandaan narkotika berdasarkan peraturan yang terdapat dalam Ordonansi obat Bius yaitu
Palang Medali Merah
Narkotika Golongan 1
Digunakan untuk ilmu pengetahuan namun tidak bisa digunakan untuk pengobatan
Narkotika golongan 2
Digunakan untuk pengobatan dan kepentingan ilmu pengetahuan
Narkotika golongan 3
Digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pengobatan
Contoh dari obat narkotika antara lain: Opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain
sebagainya. Dalam bidang kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi
/ obat bius dan analgetika / obat penghilang rasa sakit.
6. Obat Wajib Apotek
Menurut Keputusan Mentri Kesehatan Nomor : 347/ MenKes/SK/VII/1990 Tentang
Obat Wajib Apotek yaitu obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker kepada
pasien di Apotek tanpa resep dokter. Obat yang termasuk dalam obat wajib apotek
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
a. Empat obat wajib apotek menjadi obat bebas terbatas yaitu:
Aminofilin dalam bentuk supositoria,Bromheksin, Heksetidin, dan Mebebndazol
b. Satu obat wajib apotek menjadi obat bebas yaitu: Tolnaftat

B. Berdasarkan Sumber Atau Asalnya


a. Tanaman Obat dapat bersumber dari akar, batang, daun, dan biji tanaman tertentu atau
dari kandungan tanaman seperti alkaloid, glikosida, resin, karbohidrat atau protein.
Contoh : seledri, temulawak, belimbing, lidah buaya, mengkudu, dll.
b. Hewan Dapat berupa hormon atau enzim
Contoh : obat-obatan insulin
c. Mineral Dapat berupa elemen-elemen organik atau bentuk garamnya,
misalnya alumunium hidroksida, magnesium trisilat, natrium karbonat, dan garam
inggris. Contoh : Koalin
d. Obat sintesis adalah obat-obatan yang berasal dari tumbuhan atau hewan yang diproses
secara kimiawi untuk diambil zat aktifnya. Adapun contoh obat sintetis adalah obat-
obatan analgetik dan antipiretik, seperti panadol, bodrex, bodrexin, aspirin, sanmol,
parasetamol, asam mefenamat.
e. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Contoh : Beberapa antibiotik yaitu penisilin, streptomisin, sefalosporin, tertasiklin,
tetramisin, basitrosin, neomisin, dan amfisilin.
Obat Tradisional
Merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun
telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
1. Jamu
obat tradisional berbahan dasar tumbuhan yang diolah menjadi bentuk
serbuk seduhan, pil, dan cairan langsung minum. Umumnya obat tradisional
ini dibuat dengan mengacu pada resep warisan leluhur. Satu macam jamu bisa
terbuat dari campuran 5-10 macam tanaman, bahkan mungkin lebih. Setiap
bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun, kulit, buah, dan bijinya bisa
dimanfaatkan untuk menghasilkan jamu.Ambil contoh yang paling umum
adalah jamu kunyit asam.
2. Obat herbal terstandar (OHT)
obat tradisional yang terbuat dari ekstrak atau sari bahan alam dapat berupa
tanaman obat, sari binatang, maupun mineral.Produsen OHT harus
memastikan bahwa bahan-bahan baku yang digunakan dan prosedur
ekstraksinya sudah sesuai standar BPOM.Selain itu, produk OHT juga harus
melalui uji praklinis di laboratorium untuk menguji efektivitas, keamanan,
dan toksisitas obat sebelum diperjualbelikan
Contoh : Kiranti, Antangin, dan Tolak Angin
3. Fitofarmaka

fitofarmaka adalah jenis obat bahan alam yang efektivitas dan keamanannya
sudah dapat disejajarkan dengan obat modern.
Proses produksinya sama-sama berteknologi maju dan sudah terstandar
seperti OHT, tapi produk fitofarmaka harus melewati satu lagi tahan proses
pengujian tambahan. Setelah melalui proses uji praklinis, produk Obat
fitofarmaka harus menjalani uji klinis langsung pada manusia guna menjamin
keamanannya.
Contohnya : stimuno

Anda mungkin juga menyukai