Anda di halaman 1dari 12

PELAYANAN DI IGD DENTAL

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER


No Dokumen No Revisi Halaman
1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

Prof.drg. Dwi Prijatmoko, Ph. D


Pengertian Pelayanan medik khusus gigi dan mulut yang disediakan untuk
kebutuhan pasien yang dalam kondisi gawat darurat atau tidak darurat
untuk mendapatkan penangan secara cepat
Tujuan 1. Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut
2. Menurunkan angka kesakitan gigi
3. Meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
Prosedur 1. Petugas rekam medis dari loket pendaftaran dengan membawa
rekam medic atau status pasien
2. Terapis gigi dan mulut menerima rekam medis dari petugas rekam
medis
3. Terapis gigi memanggil pasien dan mempersilahkan pasien duduk
di dental unit
4. Terapis gigi menyiapkan alat dan bahan
5. Dokter gigi melakukan anamnesa pasien untuk menegakkan
diagnose
6. Dokter gigi mempertimbangkan perlu atau tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang (RO foto)
7. Dokter gigi mempertimbangkan perlu atau tidak dilakukan rujukan
ke pelayanan yang lebih tinggi (spesialis)
8. Dokter gigi melakukan tindakan perawatan dan didampingi atau
diasistensi oleh terapis gigi
9. Dokter gigi mendokumentasikan tindakan dan pengobatan yang
diberikan kepada pasien ke rekam medic dan memberikan resep
kepada pasien gigi
10. Terapis gigi membersihkan alat dan bahan yang telah digunakan
11. Terapis gigi mempersilahkan pasien untuk pulang
12. Terapis gigi mencatat status pasien di buku register
13. Terapis gigi mengentri data pasien di komputer
Instalasi yang terkait Rekam medik, Radiologi, Farmasi
Petugas Dokter gigi, terapis gigi
ANAMNESIS PASIEN GIGI
No Dokumen No Revisi Halaman
1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

Prof.drg. Dwi Prijatmoko, Ph. D


Pengertian Wawancara antara petugas (Dokter gigi) dan pasien
Tujuan Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang
dialami pasien
Persiapan 1. Status Pasien
2. Register IGD Dental
3. Alat tulis
4. Komputer
Prosedur 1. Menyambut pasien dengan ramah
2. Menanyakan dan mencatat identitas pasien meliputi
- Nama
- Alamat
- Umur
3. Menanyakan keluhan utama
4. Menanyakan dan mencatat identitas pasien
- Lokasi gigi yang sakit
- Kapan dirasakan
- Sakit (sedang, akut, kronis)
5. Menanyakan dan mencatat riwayat kesehatan umum
- Asma
- Tekanan Darah
- Hepatitis
- Diabetes
- Penyakit Jantung
- Penyakit lain
Unit Terkait Dokter gigi, terapis gigi
PEMERIKSAAN PASIEN GIGI
No Dokumen No Revisi Halaman
1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

Prof.drg. Dwi Prijatmoko, Ph. D


Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi
dan mulut
Tujuan Merupakan acuan penegakan diagnose pada pasien untuk pelaksanaan
tindakan lanjutan kesehatan gigi dan mulut
Persiapan 1. Alat dan bahan
- Diagnostik set
- Nierbeken
- Cotton pellet
- Cotton rol
- Kapas
- Gelas kumur
- Celemek pasien
- Masker
- Handscoon
- Jas
2. Pasien
Mengatur posisi duduk pasien dan memakaikan celemek
3. Petugas
Memakai jas, masker dan handscoon
Prosedur 1. Pemeriksaan ekstra Oral (pipi, bibir kelenjar limfa)
2. Pemeriksaan Intra Oral
- Gigi (warna, posisi, karies, bentuk atau ukuran)
- Lidah (warna, kelainan yang ada bentuk dan ukuran)
- Mukosa pipi (ulkus, lesi dan radang)
- Langit-langit keras (apakah ada kista)
- Dasar Mulut (apakah ada bengkak)
3. Pemeriksaan penunjang meliputi
4. Penetapan diagnosa
Petugas Dokter gigi, terapis gigi
TUMPATAN SEMENTARA
No Dokumen No Revisi Halaman
1/2
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

Prof.drg. Dwi Prijatmoko, Ph. D


Pengertian Tumpatan yang dilakukan sebelum melakukan tumpatan tetap
Tujuan 1. Mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga mulut
2. Mencegah terjadinya infeksi
Persiapan Persiapan alat dan bahan :
1. Diagnostik set
- Neirbekken
- Plastik filling instrumen
- Caviton
- Kapas
- Tampon
2. Persiapan petugas
- Masker
- Handscoon
- Jas pelindung
3. Persiapan pasien
- Celemek pasien
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Prosedur 1. Persilahkan pasien duduk di dental unit
2. Memakaikan celemek kepada pasien
3. Mencuci tangan, memakai jas pelindung, masker dan handscoon
4. Lakukan pemeriksaan pada gigi yang menjadi keluhan utama
5. Pembuangan jaringan karies dengan eskavator
6. Preparasi kavitas dengan bur sesuai dengan klasifikasi tumpatan
7. Sterilisasi kavitas
8. Pemberian obat (eugenol) sebagai relief of pain (eugenol dan
kapas)
9. Penumpatan sementara sementara dengan kaviton
10. Instruksi pasca penumpatan
11. Melepaskan celemek
12. Melepaskan jas pelindung, masker dan handscoon
13. Memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit
14. Mencatat hasil tindakan pada kartu status pasien dan mengisi
register
15. Membersihkan daerah kerja
16. Mencuci alat setelah dipakai
Unit Terkait Dokter gigi, Terapis gigi
PENCABUTAN GIGI TETAP AKAR TUNGGAL DENGAN
ANASTESI INFILTRASI
No Dokumen No Revisi Halaman
1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

Prof.drg. Dwi Prijatmoko, Ph. D


Pengertian Mengeluarkan gigi permanen akartunggal dari socketnya dengan
anastensi ilfiltrasi
Tujuan Pencabutan gigi permanen akar tunggal tanpa menimbulkan rasa sakit
dan tidak ada sisa akar tertinggal
Persiapan Alat dan bahan
- Tang cabut sesuai dengan indikasi pencabutan
- Bein
- Jarum suntik
- Lidocain
- Kassa
- Tampon
Prosedur 1. Asepsi daerah kerja
2. Melakukan anastesi ilfiltrasi pada mukosa sekitar gigi yangakan
dicabut
3. Melakukan tes apakah daerah tersebut sudah teranastesi atau belum
4. Melakukan pencabutan gigi akar tunggal
5. Meletakkan tampon dengan antiseptic pada luka bekas pencabutan
6. Instruksi pasca pencabutan
7. Pemberian obat
Petugas Dokter gigi, terapis gigi
PENCABUTAN GIGI SULUNG
No Dokumen No Revisi Halaman
1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

Prof.drg. Dwi Prijatmoko, Ph. D


Pengertian Mengelurkan gigi susu dari socketnya dengan mengeluarkan topkal
anastesi
Tujuan Memberikan kesempatan untuk gigi permanen tumbuh dengan baik
Persiapan Alat dan bahan
- Tang cabut sesuai dengan indikasi gigi yang akan dicabut
- Bahan anastesi topical
- Kapas
- Tampon
- Chlor etyle
Prosedur 1. Melakukan tindakan topical anastesi
2. Setelah pasien merasa dingin/tebal pada daerah gigi yang akan
dicabut maka boleh dilakukan pencabutan
3. Lakukan pencabutan menggunakan tanggan sesuai indikasi gigi
yang akan dicabut
4. Mengambil tampon menggunakan pinset kemudian tetesi dengan
iodium dan letakkan pada luka bekas pencabutan lalu pasien
disuruh menggigit
5. Memberikan instruksi setelah pencabutan
6. Memberikan obat untuk mengurangi rasasakit setelah pencabutan
Petugas Dokter gigi, terapis gigi
TUMPATAN TETAP
No Dokumen No Revisi Halaman
1/1
Tanggal Terbit Disahkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

Prof.drg. Dwi Prijatmoko, Ph. D


Pengertian Suatu tindakan untuk menutup kavitas dngan menggunakan bahan
tumpatan tetap
Tujuan Mengembalikan bentuk gigi sesuai anatomisnya dan mengembalikan
fungsi gigi seperti semula
Persiapan Alat dan bahan
- Konservasi set
- Bahan tumpatan tetap
- Kapas
- Cotton rool
- Cotton pellet
- Alkohol
- Celluloid strip
- Vaselin
- Basis
Prosedur 1. Membersihkan jaringan nekrotik
2. Preparasi cavitas
3. Blokir dan sterilisasi daerah kerja
4. Basis
5. Aplikasi bahan tumpatan tetap
6. Cek oklusi
7. Pengolesan vaselin
8. Polising
9. Pengolesan finier
10. Intruksi
Petugas Dokter gigi, terapis gigi

Anda mungkin juga menyukai