Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN DOPS

Nama : Nadiyah
NPM : 19149011100049
Tanggal : 28 November 2019
Ruang : OK/IBS RSUD Ulin Banjarmasin

1. Identitas klien : Ny. M


2. Diagnosa medis : Tumor mamae
3. Tindakan keperawatan dan rasional : Pemasangan Kateter
4. Diagnose Keperawatan : -
5. Data : -
6. Prinsip tindakan & rasional
Tindakan Rasional
Persiapan klien :
1. Berikan salam dan menyapa Melakukan komunikasi terapiutik
nama klien
2. Jelaskan tujuan dan prosedur Agar klien mengetahui tindakan apa
pelaksanaan yang dilakukan
3. Tanyakan persetujuan dan Menerapkan atas hak klien untuk
kesiapan pasien menolak
4. Jaga privasi klien Menjaga privasi
Prosedur :
1. Pasang sampiran/tirai Menjaga privasi
2. Posisikan klien dorsal Memudahkan dalam tindakan
recumbent
3. Kenakan kain pada daerah Agar tidak mengotori celana klien
abdomen dengan posisi atau pun kasur tempat tidur klien,
diamond dan paha klien jika dan mencegah transmisi
diperlukan dan pasang mikroorganisme
perlak diantara ke-2 paha
4. Cuci tangan, gunakan sarung Mencegah transmisi
tangan dan bersihkan , mikroorganisme dan menerapkan
kemudian ukur perineal teknik aseptik
klien
5. Buka kateter kit dsn gunakan Menerapkan teknik aseptik
tehnik aseptic, letakkan di
sisi tempat tidur klien
6. Gunakan sarung tangan steril Menrapkan teknik aseptik
7. Periksa nalon kateter dengan Memastikan balon berfungsi dengan
menggunakan WFI 5cc dan baik
kempiskan kembali Untuk menampung cairan urine
8. Jika urobag dan kateter yang nantinya keluar
belum tersambung,
hubungkan urobag dengan
kateter Memudahkan dalam memasukkan
9. Lumasi ujung kateter dengan selang kateter
lubricant dan tempatkan
pada daerah steril Memastikan bahwa lubang yang
10. Lakukan insersi dimasukkan oleh kateter ialah
a. Klien laki-laki lubang uretra
 Arahkan penis ke atas
 Masukkan kateter
perlahan lahan sedalam
15-23cm atau hingga
urine keluar
b. Klien perempuan
 Regangkan labia minora
dengan tangan non
dominan dan amati
ostium urethra eksterna
 Pegang kateter dengan
tangan non dominan,
masukkan ke ostium
urethra eksterna hingga
urine dapat keluar dari
vesica urinaria dan
masuk ke urobag 5-
7,5cm (2-3 inchi)
 Jika urine belum masuk
urobag, berarti kateter
belum masuk ke vesica
urinaria, masukkan
kateter lebih dalam lagi
(1-3 inchi)
 Pegang ketika Untuk memfiksasi kateter dengan
kateter
vesica urinaria kosong, tepat
hindari memajukan dan
menarik kateter
meskipun hanya sedikit.
11. Pompa balon ketika kateter Agar memastikan bahwa selang
sudah masuk vesica katateter benar2 sudh melewati
urinaria, jika kateter uretra atau divesica urnari
dimaksudkan untuk
penggunaan dalam beberapa
waktu
12. Injeksikan WFI ke dalam Mencegah terjadi perdarahan akibat
balon pelan-pelan, bila klien tekanan balon
merasa nyeri, hisap kembali
dan lanjutkan insersi kateter,
setelahnya injeksilan
kembali sebanyak 10 cc
13. Keluarkan cairan jika klien
merasa nyeri dan tidak
nyaman
14. Tarik perlahan kateter Memastikan bahwa kateter sudah
setelah balon diisi terdiksasi kuat
15. Rekatkan kateter pada paha Merapikan selang klien
klien di bawah perineum
dengan plester

16. Letakkan urobag pada posisi Agar cairan dapat mudah keluar
yang laebih rendah dari
vesica urinaria, jangan
biarkan di lantai.
17. Rapikan peralatan dan buang Mengembalikan alat pada posisi
peralatan yang tidak terpakai semula
18. Lepaskan sarung tangan dan Mencegah transmisi
cuci tangan mikrooorganisme
19. Bantu klien dalam posisi Mengembalikan posisi klien
nyaman senyaman mungkin
20. Kaji dan catat waktu Dokumnetasi tindakan
katerisasi, jumlah, warna,
baud an kualitas urine
21. Cuci tangan Mencegah transmisi
mikroorganisme

7. Tujuan tindakan
Untuk membantu klien melakukan miksi, karena penurunan kekuatan mengeluarkan urine
akibat dari efek anestesi.
8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
a) Terjadi pendarahan akibat ketika memasukkan selang dengan paksa dan cepat
Pencegahannya
Secara perlahan memasukkan kateter dan memastikan bahwa kateter sudah dilumasi
sbelumnya
9. Analisa Sintesa
Anestesi general untuk tindakan mastektomi

Penurunan kekuatan organ

Penurunan kemampuan melakukan miksi

Kateterisasi

Memantau output

10. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya)


a. Tidak adanya nyeri ketika injeksi balon
b. Kateter terfiksasi kuat
c. Maknanya
Kateter masuk difesica urinaria klien.

Banjarmasin, 29 November 2019


Preseptor Klinik, Ners muda,

(Khairul Islah, S.Kep., Ns) (Nadiyah, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai