Anda di halaman 1dari 49

Program Studi Teknik Industri

Institut Teknologi Bandung

Topik 9:
Produk Modular
Pendahuluan
Produk Non-Modular dan Modular
Product Platform
Potensi Manfaat dan Biaya Modularitas
Jenis Modularitas
Pemodelan Modularitas
Algoritma Modularitas
Penutup
Program Studi Teknik Industri-ITB

Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa memahami konsep product platform
dalam pengelolaan produk
2. Mahasiswa mampu memakai algoritma
modularisasi untuk menentukan modul-modul
suatu produk

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 2


Program Studi Teknik Industri-ITB

MODULAR ?

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 3


Program Studi Teknik Industri-ITB

Pendahuluan
ƒ Produk Modular: adalah produk, asembly, dan komponen
yang memenuhi bermacam-macam fungsi melalui peng-
kombinasi-an building blocks (modul) yang berbeda
ƒ Komponen modular: komponen-komponen yang memiliki
fungsi serta karakteristik spatial dan interface lain yang
berada dalam lingkup variasi standard yang dibolehkan
oleh sebuah produk modular
ƒ Modularitas dalam produk artinya pemakaian unit yang
sama untuk membuat varian-varian produk

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 4


Program Studi Teknik Industri-ITB

Contoh Produk Modular


ƒ SONY membuat Walkman yang terdiri dari 250 model yang berbeda
dari 4 product platforms

categories evolve

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 5


Program Studi Teknik Industri-ITB

• Teknologi mesin jam menjadi platform produk yang tidak terlalu


banyak diubah
• Disain menjadi identitas utama (fashioned product)
• Umur hidup pendek; kecepatan introduksi produk baru menjadi
keunggulan utama

Source: Toni Karjalainen

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 6


Program Studi Teknik Industri-ITB

Pengaruh modularity pada struktur


industri komputer
1975-1985
IBM DEC BUNCH*
Microprocessors

Operating systems

Peripherals

Applications software

Network services

Assembled hardware
* Burroughs, Univac, NCR,
Control Data, Honeywell

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 7


Program Studi Teknik Industri-ITB

1985-1995

Microprocessors Intel Moto AMD Etc.

Operating systems Microsoft Apple Unix

Peripherals HP Epson Seagate Etc. Etc.

Applications software Microsoft Lotus Novell Etc.

Network services DEC HP IBM EDS Etc.

Assembled hardware HP Compaq IBM Dell Etc.

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 8


Program Studi Teknik Industri-ITB

Non-Modular Product

D B

C
•Komponen secara khusus disesuaikan satu dengan yang lain
•Kemampuan substitusi rendah

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 9


Program Studi Teknik Industri-ITB

Modular product

Global Design Rules

A B C D
•Komponen berinteraksi melalui interface yang telah di-standard-kan
•Kemampuan substitusi komponen tinggi

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 10


Program Studi Teknik Industri-ITB

Product Platform (1)


A product platform is a set of subsystems and
interfaces that form a common structure from which
a stream of derivative products can be efficiently
developed and produced.
Meyer and Lehnerd 1997

A collection of assets - components, processes,


knowledge, people and relationships - that are shared
by a set of products.

Robertson and Ullrich 1998

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 11


Program Studi Teknik Industri-ITB

Product Platform (2)


ƒ Membentuk bagian dari produk atau proses
yang sangat berarti
ƒ Menjadi dasar pengembangan produk dalam
jangka panjang
ƒ Bagian dari struktur modular produk

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 12


Program Studi Teknik Industri-ITB

Modularitas produk dan Product


Platform

product variant level Modularization

module level Product platforms

Standardisation
component level

variation

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 13


Program Studi Teknik Industri-ITB

Perencanaan Product Family

Entry premium Entry premium Entry premium


High cost
product product product
High performance

Entry mid-range Entry mid-range Entry mid-range


Mid-range product product product

Entry low-end Entry low-end Entry low-end


product product product
Low cost
Low performance Initial platform Platform extension Platform extension

Segment A Segment B Segment C

Shared product platform


Common subsystems and interfaces

Meyer and Lehnerd 1997

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 14


Program Studi Teknik Industri-ITB

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 15


Program Studi Teknik Industri-ITB

Platform strategy a core part of VW


Group’s strategy
“Platform and modular concepts are a part of Volkswagen’s core strategy for
the maintenance and improvement of its competitive position in the future.”
“… for enhancing the range from the customer viewpoint,
and at the same time they are the basis for the technical and organizational
implementation of a marketing philosophy adjusted to customer
requirements.”
“… platform strategy is Volkswagen’s strategic approach and a synonym for
a group wide … standardization and differentiation strategy for product
development, production process and procurement.”
“Platform strategy is a super-ordinate structuring principle comprising …”
(group-wide platforms vs. brand-specific ‘hats’).

Source: Wilhelm 1997 and Petri Niininen

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 16


Program Studi Teknik Industri-ITB

Benefits achieved by platform strategy


in VW
ƒ Most benefits arise from high unit numbers per
platform.
ƒ Increased speed and variety of new models
introduced.
ƒ Enhanced flexibility in allocating production.
ƒ Platform strategy helps redefining supplier
relationships.
Source: Wilhelm 1997

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 17


Program Studi Teknik Industri-ITB

Potensi Manfaat Modularitas


ƒ Skala ekonomi
ƒ Meningkatkan kelayakan pertukaran komponen
atau produk
ƒ Meningkatkan variasi produk
ƒ Mengurangi lead time pemesanan
ƒ Decoupling risks
ƒ Memudahkan diagnosis, perawatan, perbaikan
dan disposal produk

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 18


Program Studi Teknik Industri-ITB

Potensi Modularitas

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 19


Program Studi Teknik Industri-ITB

Potensi Biaya Modularitas


ƒ Arsitektur fisik yang redundant
ƒ Kelebihan kemampuan akibat standarisasi
(membuat rancangan untuk aplikasi yang paling
kuat)
ƒ Potensi timbulnya arsitektur produk yang statik
dan produk yang berlebihan

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 20


Program Studi Teknik Industri-ITB

Jenis Modularitas
(a) Component swapping modularity

(b) Component sharing modularity

(a) Bus modularity

(a) Selectional modularity

(a) Fabricate-to-fit modularity

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 21


Program Studi Teknik Industri-ITB

Proses Disain dan Modularitas


ƒ Proses disain dapat
dijelaskan dengan proses
pemetaan antara
Functional Requirements
dalam Functional Domain
dan Design Parameter
dalam Physical Domain
ƒ Dapat dinyatakan dengan
[FR] = [A].[DP]

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 22


Program Studi Teknik Industri-ITB

Elemen Ruang Fungsional Modular


ƒ BF: Basic Functions yang ada pada kebanyakan produk,
misalkan power supply pada PC
ƒ AF: Auxiliary Functions memberikan karakteristik turunan
produk dari berbagai jenis modularitas, misalkan fungsi
estetika dari kap lampu duduk
ƒ AdF: Adaptive Functions yang dipakai untuk membedakan
modul atau komponen dasar, misalkan fungsi pengubah
pada computer interface card yang menstandarkan sinyal
I/O
ƒ SF: Special Function yang mungkin ada atau tidak seperti
pelindung mata dari sinar monitor komputer
ƒ CF: Customer-specified Functions
TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 23
Program Studi Teknik Industri-ITB

Langkah Pengembangan
Produk Modular

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 24


Program Studi Teknik Industri-ITB

Tujuan Modularitas
ƒ Pada produk elektronik seperti MMC (multichip
modules) dibuat untuk mengurangi jarak antar IC
(integrated circuits); bukan untuk
mengembangkan varian produk
ƒ Pada produk mechanical pengambangan modul
untuk memperbanyak varian
ƒ Modul sebaiknya dapat dikembangkan pada tahap
perancangan konseptual

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 25


Program Studi Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung

Pemodelan dan Algoritma


Modularitas
Program Studi Teknik Industri-ITB

Representasi Produk Modular


ƒ Ulrich & Tung (1999) memandang modularitas
bergantung pada dua karakteristik rancangan, yaitu:
` Kemiripan antar arsitektur fisik dan fungsional dari rancangan
` Minimasi interaksi identik antar komponen fisik
ƒ Pandangan ini memberikan implikasi pada jenis hubungan
yang terjadi pada konsep modular, yaitu:
` Adanya kemiripan interaksi fungsional dalam satu modul
` Kesesuaian penyertaan komponen –komponen dalam satu modul

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 27


Program Studi Teknik Industri-ITB

ƒ Matriks dapat dipakai untuk merepresentasikan modul,


dimana baris I dan kolom J menunjukkan komponen dalam
rancangan
ƒ Matriks interaksi A = [aij]mxm adalah incidence matrix
komponen-komponen dimana aij menggambarkan interaksi
antara komponen i dan komponen j
ƒ Matriks kesesuaian B = [bij]mxm adalah incidence matrix
komponen-komponen dimana bij menggambarkan
kesesuaian komponen i dan komponen j untuk disertakan
dalam satu modul

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 28


Program Studi Teknik Industri-ITB

ƒ A’ = [a’ij]mxm merupakan matriks dengan baris dan kolom


yang diatur ulang dengan algoritma dekomposisi untuk
memudahkan identifikasi modul
ƒ B’ = [b’ij]mxm merupakan matriks dengan baris dan kolom
yang diatur ulang sesuai dengan pengaturan baris dan
kolom pada matriks A’
ƒ Matriks modularitas didefinisikan sebagai [A’][B’]mx2m

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 29


Program Studi Teknik Industri-ITB

Contoh Matriks

Jenis entry elemen


matriks:
1. Frekuensi interaksi
(integer) bisa
bersifat
unidirectional atau
bidirectional
2. Hubungan Yes-No
(0-1)

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 30


Program Studi Teknik Industri-ITB

Aplikasi Matriks

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 31


Program Studi Teknik Industri-ITB

Definisi 1: Component Swapping Modularity


ƒ Anggap Ci sebagai kolom yang berhubungan dengan entry
“1” pada baris i

Jika
(1) baris i berhubungan dengan modul M, dan
(2) setiap kolom pada Ci berhubungan dengan
modul yang berbeda
Maka
terjadi component swapping modularity

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 32


Program Studi Teknik Industri-ITB

Ilustrasi

Produk Modular Representasi matriks

Varian produk dikembangkan dengan menggunakan


komponen 1, 2, 3 (kap lampu) secara swapping
(dipertukarkan)

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 33


Program Studi Teknik Industri-ITB

Definisi 2: Component-Sharing Modularity


ƒ Anggap Ci sebagai kolom yang berhubungan dengan entry
“1” pada baris i

Jika
(1) baris i berhubungan dengan sebuah kom-
ponen dasar, dan
(2) setiap kolom pada Ci berhubungan dengan
modul yang berbeda
Maka
terjadi component-sharing modularity

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 34


Program Studi Teknik Industri-ITB

Ilustrasi

Produk Modular Representasi matriks

Varian produk dikembangkan dengan memakai berasma


komponen 3 (monitor) pada varian produk

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 35


Program Studi Teknik Industri-ITB

Definisi 3: Bus Modularity


ƒ Anggap Ci sebagai kolom yang berhubungan
dengan entry “1” dan Ri sebagai baris yang
berhubungan dengan entry “1”

Jika
(1) baris Ri berhubungan dengan modul M,dan
(2) setiap kolom j pada Ci tidak berhubungan
dengan modul yang lain
Maka
terjadi bus modularity

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 36


Program Studi Teknik Industri-ITB

Ilustrasi

Komponen 4 dan 5 dari


DATA BUS M berinteraksi
dengan komponen 1,2,
dan 3 untuk membetuk
varian produk yang
berbeda
TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 37
Program Studi Teknik Industri-ITB

Modularity Problem
ƒ Decompose a component-component interaction matrix
into mutually separable submatrices (modules) with:
` The minimum number of non-empty high-value entries outside the
block-diagonal interaction matrix
` The maximum number of strongly desired entries (denoted “a”)
and minimum number of strongly undesired entries (denoted “o”)
included in the submatrices of the block-diagonal suitability matrix

` Subject to the following constraints


• Constraint C1: Empty modules of components are not allowed
• Constraint C2: The number of components in a module cannot
exceed the upper bound Nu, and the total cost of components
duplicated cannot exceed B

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 38


Program Studi Teknik Industri-ITB

Modularity Algorithm
ƒ Step 0: Inisialisasi. Buat matriks interaksi dan matriks kesesuaian. Tentukan batas atas
jumlah komponen dalam satu modul Nu
ƒ Step 1: Triangulasi. Gunakan algoritma triangulasi untuk mengubah matriks A menjadi
triangulized matrix A’
ƒ Step 2: Pengaturan Ulang. Atur ulang matriks kesesuaian B menjadi B’ sedemikian
sehingga urutan baris dan kolomnya sama dengan matriks A’
ƒ Step 3: Gabung. Gabung matriks A’dan matriks B’ menjadi matriks modularitas [A’|B’].
Identifikasi modul-modul sesuai dengan kelompok pada matriks A’
ƒ Step 4: Penghapusan. Hapus komponen dari modul yang memenuhi kondisi 1 dan
tempatkan pada kolom terakhir pada matriks modularitas. Ulangi sampai tidak ada lagi
komponen yang dapat dihapus
ƒ Step 5: Duplikasi. Duplikasi komponen yang memenuhi kondisi 2 dan ulangi terus
sampai tidak ada lagi komponen yang bisa diduplikasi
ƒ Step 6: Klasifikasi. Analisis matriks modularitas untuk mengelompokkan modul sesuai
dengan definisi modul
ƒ Step 7: Terminasi. Berhenti dan sajikan hasil

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 39


Program Studi Teknik Industri-ITB

ƒ Kondisi 1: Hapus komponen k jika kondisi berikut terpenuhi


1. Komponen k dan setiap komponen lain l pada modul yang sama secara
kuat tidak diinginkan (undersired) untuk dimasukkan dalam modul
(entry pada sub matriks B’ di set = 0)
2. Komponen k berinteraksi dengan sisa komponen yang lain dalam modul
dengan derajat yang lebih rendah dibanding komponen l (entry total
baris yang bersesuaian dengan komponen k lebih kecil dibandingkan
dengan entry total baris untuk komponen l pada matriks A’)
ƒ Kondisi 2: Duplikasikan komponen jika kondisi berikut terpenuhi
1. Komponen secara kuat diinginkan untuk diikutkan pada dua modul
secara bersamaan (beberapa entry pada matriks B’bernilai “a”)

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 40


Program Studi Teknik Industri-ITB

Contoh: Electrical Circuits


ƒ Produk elektrik P1 – P8 dengan 14 komponen berbeda

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 41


Program Studi Teknik Industri-ITB

Matriks interaksi dan kesesuaian

1: komponen
– komponen
berinteraksi
a: suitable
u: undesired
o: strongly
undersired

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 42


Program Studi Teknik Industri-ITB

Dengan
algoritma
triangulasi
diperoleh
matriks A’dan
matriks B’
Terbentuk
modul-modul
seperti di
samping

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 43


Program Studi Teknik Industri-ITB

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 44


Program Studi Teknik Industri-ITB

Contoh: Mechanical products


Dibuat dari material A dan
tidak bisa disambungkan
dengan komponen dari
material B

Terbuat
dari
material B

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 45


Program Studi Teknik Industri-ITB

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 46


Program Studi Teknik Industri-ITB

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 47


Program Studi Teknik Industri-ITB

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 48


Program Studi Teknik Industri-ITB

Penutup
Customer Product and/or
needs service functionality

Operations Product
architecture architecture

KERANGKA
Supply chain Product KERJA
and structure
production
process
structure

TI7223-Rekayasa Simultan Topik 9: Produk Modular 49

Anda mungkin juga menyukai