Anda di halaman 1dari 10

1.

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN


PRODUK:
Arsitektur Produk
Nur Hidayat.
Jur. Tek. Industri Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya
Email : nhidayat@ub.ac.id

1. PENDAHULUAN 2.3. Implikasi Aristektur Produk


- Pengantar
- Tujuan
2.4. Standarisasi Komponen
2.5. menetapkan Arsitektur
MODUL
- Definisi
2. ARSITEKTUR PRODUK
2.1. Tipe-tipe modularitas
2.2. Penetapan Arsitektur Produk

1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen fungsional dan
fisik. Oleh sebab itu dalam perancangan dan pengembangan
produk diperlukan adanya aristektur produk, desain produk dan
manufaktur.
8
Dalam arsitektur produk maka harus dapat diuraikan elemen-

Arsitektur Produk
elemen produk yang terdiri dari elemen fisik dan elemen
fungsional. Elemen fisik produk biasanya diorganisasi menjadi
beberapa blok utama dan bagian yang lebih rinci tergantung
dari macam produknya. Karakter arsitektur produk yang
terpenting adalah modulatoritas. Komponen fungsional menjadi
penting karena merupakan hal utama kenapa produk tadi
dibuat.
Desain industry merupakan jasa professional dalam
menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi guna
mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai, dan penampilan produk
serta sistem untuk mencapai keuntungan yang mutual antara
pemakai dan produsen.
Desain untuk proses manufaktur menunjukkan kepentingan
yang sifatnya umum karena langsung menginformasikan biaya-
biaya manufaktur. Biaya manufaktur merupakan penentu
utama dalamkeberhasilan ekonomis dari produk.
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011

Gambar 1. Contoh desain produk


(http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b16204
991050/mysqli.query)

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah menguasai materi dalam modul ini mahasiswa mampu
menguraikan komponen fisik dasar dari produk.
1.2.1 Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai
landasan dasar arsitektur Produk, akan dapat
Mengerjakan detil produk
Mengerjakan detil rancangan
Pengujian komponen

1.3 Definisi
Arsitektur produk adalah penguasaan elemen-elemen fungsional dari produk
terhdap kumpulan bangunan fisik produk.
Kinerja produk adalah seberapa baik produk dapat mengimplemetasikan fungsi-
fungsi yang ditugaskan terhadap produk.
Modularitas adalah memecah sesuatu yang kompleks atau rumit menjadi bagian-
bagian kecil yang dapat dikendalikan atau diatur.

2. Arsitektur Produk
Sebuah produk dianggap terdiri dari elemen-elemen fungsional dan fisik. Elemen
fungsional dari operasi dan trasnformasi yang menyumbang terhadap kinerja
keseluruhan produk. Elemen fungsional biasanya diuraikan dalam bentuk skema
sebelum direduksi menjadi suatu teknologi yang spesifik, komponen, atau
prinsip-prinsip kerja fisik. Elemen-elemen fisik dari sebuah produk adalah bagian-
Page 2 of 10
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
bagian produk.
Karakter arsitektur produk yang penting adalah modularitas. Modularitas adalah
memecah sesuatu yang kompleks atau rumit menjadi bagian-bagian kecil yang
dapat dikendalikan atau diatur. Penjelasan rinci dari modularitas adalah mengatur
kompleksitas dengan memecah sesuatu yang besar atau kompleks ke dalam
kelompok bagian-bagian kecil yang lebih mudah diatur. Bagian-bagian kecil
tersebut kemudian dapat dibangun atau dibuat secara tersendiri dan tidak
tergantung pada bagian lainnya.

Gambar 2. Memecah bagian yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil


mengembangkan turunan produk
(http://id.responsejp.com/article/img/2012/02/27/170549/270520.html)

2.1. Tipe tipe Modularitas


Arsitektur modular terdiri dari tiga tipe yaitu slot, bus, dan seksional. Setiap
tipe memetakan satu persatu elemen fungsional ke chunk dan terdapat antar
muka yang terdefinisi dengan baik. Perbedaan ketiga tipe ini terletak pada
cara pengaturan interaksi antar chunk.
a. Arsitektur Modular Slot
Masing-masing penghubung antar chunk pada arsitektur ini mempunyai
tipe yang berbeda dari yang lain, karena itu beberapa chunk yang
terdapat pada produk tidak dapat dipertukarkan.

Page 3 of 10
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011

Gambar 3. Contoh Modular slot untuk croos-bar rail.


(http://www.cabletiesandmore.com/crossbar-mounting-system.php )

b. Arsitektur Modular Bus


Pada arsitektur jenis ini, chunk-chunk yang berbeda dapat dihubungkan
ke produk melalui hubungan yang sama.

Gambar 4. Contoh modular bus untuk halte.


(http://www.archiexpo.com/prod/city-design/bus-shelters-54663-
370086.html)

c. Arsitektur Modular Seksional


Pada modular ini semua penghubung mempunyai tipe yang sama, tetapi
tidak ada satu elemen tunggal yang semua chunk-chunk berbeda dapat
dipasang sekaligus. Rakitan dibuat dengan menghubung chunk yang satu
dengan lainnya melalui penghubung yang identik, misalnya pada mebelier.

Page 4 of 10
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011

Gambar 5. Contoh modular seksional pada perakitan mebelair.


(http://www.seatingzine.com/search/cloud%20modular%20sectional)

2.2. Penetapan Arsitektur Produk


Arsitektur produk mulai muncul pada waktu pengembangan konsep. Ini
terjadai secara informal melalui sketsa, diagram-diagram fungsi dan
protipe awal fase pengembangan konsep. Umumnya tingkat kematangan
teknologi dasar produk akan menentukan apakah arsitektur produk
ditetapkan selama fase pengembangan konsep atau selama fase
perancangan tingkat sistem. Hal tesebut terjadai berdasarkan dua alas an:
1. Teknologi dasar dan prinsip-prinsip kerja produk telah ditetapkan
sebelumnya sehingga usaha perancangan konsep umumnya diarahkan
untukemncari cara yang lebih baik untuk menyusun konsep yang sudah
ada.
2. Sebagian yang dikategorikan matang, pertimbangan rantai pemasok
dan isu-isu mengenai variasi produk menjadi lebih penting.
Penetapan arsitektur produk umumnya ditetapkan pada fase perancangan
tingkat sistem.
2.3. Implikasi Arsitektur produk
Keputusan mengenai cara membagi produk menjadi chunk dan tentang
berapa banyak modularitas akan diterapkan pada arsitektur sangat
terkait dengan beberapa isu yang menyangkut kepentingan seluruh
berusahaan seperti: perubahan produk, variasi produk, standarisasi
komponen, kineja produk, kemampuan manufaktur, dan manajemen
pengembangan produk.
Perubahan produk mencakup:
a. Upgrade. Ketika kapabilitas teknologi atau kebutuhan pengguna
berubah, beberapa produk dapat mengakomodasi perubahan
melalui peningkatan kemampuan (upgrade).

Page 5 of 10
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
Sumber: (http://gelszus-unternehmensberatung.de/en/product_upgrade.html)
b. Penambahan (Add-ons). Beberapa produk dijual oleh
produsennya dalam bentuk teknologi dasar, dimana pengguna
kemudian dapat menambahkan komponen, atau diproduksi lagi oleh
pihak ketiga sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Sumber: http://www.hampden.com/product-details.php?viewid=579

c. Adaptasi. Beberapa produk yang berumur panjang dan digunakan


pada beberapa lingkungan pengguna yang berbeda membutuhkan
adaptasi.

Sumber: http://ba3500soam.blogspot.com/2009/06/macro-analysis-
assignment_14.html
d. Pemakaian. Beberapa elemen fisik produk yang kondisinya
memburuk karena pemakaian, membutuhkan penggantian
komponen untuk kelangsungan hidup produk.

Page 6 of 10
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011

Sumber: http://www.sourcingmap.com/replacement-spare-part-
armature-rotor-for-makita-1900b-p-155454.html
e. Konsumsi. Beberapa produk mengkonsumsi material yang dapat
dengan mudah diperbaharui.

Sumber: http://www.giftsuppliers.org/solar-mobile-charger/853564.html
f. Fleksibilitas dalam penggunaan. Beberapa produk dapat disusun
sendiri oleh pengguna untuk menghasilkan kapabilitas yang
berbeda-beda.

Sumber: http://www.tmisystems.com/products/education/education5.asp
g. Pemakaian ulang. Dalam menciptakan produk baru perusahaan
mungkin hanya ingin mengubah sedikit elemen fungsional dan
memerptahankan bagian produk lainnya yang tetap utuh.

Page 7 of 10
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011

Sumber: http://deliver-post.ru/sernad?15

Variasi produk menunjukkan beberapa model produk yang dapat


diproduksi oleh perusahaan pada periode tertentu untuk merespons
permintaan pasar. Produk yang dibuat di sekitar arsitektur produk
modular dengan mudah dapat divariasikan tanpa menambah kerumitan
terhadap sistem manufaktur.
2.4. Standarisasi Komponen
Kinerja produk. Karakteristik kinerja suatu produk, antara lain
kecepatan, efisiensi, umur pakai, akurasi, dan tingkat kebisingan.
Karakteristik lainnya adalah percepatan, konsumsi energy,
aerodinamika, dab sebagainya.
Kemampuan manufaktur. Salah satu strategi perancangan
manufaktur yang penting adalah minimasi sejumlah komponen di
dalam produk melalui integrasi komponen.
Manajemen pengembangan produk. Tanggung jawab perancangan
rinci setiap chunk biasanya ditugaskan kepada suatu kelompok kecil di
dalam perusahaan atau kepada pemasok dari luar.
Bagi pelaku industri perikanan untuk mengembangkan manajemen pen
gembangan produk baru antara lain: Faktor kelangkaan bahan baku,
Peningkatan kemampuan bisnis, Peningkatan kualitas produk, dan
Peningkatan variasi konsumen.
2.5. Menetapkan Arsitektur
Langkah-langkah dalam menetapkan arsitektur adalah: 1) membuat
skema produk, 2) mengelompokkan elemen-elemen yang terdapat
pada skema, 3) membuat rancangan geometris yang masih kasar dan
4) mengidentifikasi interaksi fundamental dan incidental.
1. Membuat skema produk. Skema adalah diagram yang
menggambarkan pengertian tim terhadap elemen-elemen penyusun
produk.

Page 8 of 10
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
Gambar 6. Contoh skeman komponen penyusun solar cell
(http://www.waletsuper-
samarinda.com/index.php?_a=viewProd&productId=199)
2. Mengelompokkan elemen-elemen. Menugaskan setiap elemen
ang terdapat pada skema menjadi chunk. Beberapa faktor yang
menyebabkan kapan sebaiknya pengelompokkan dilakukan adalah:
integrasi geometri dan presisi, pembagian fungsi, kemampuan
(kapabilitas) pemasok, kesamaan desain atau teknologi produk,
lokaliasasi perubahan, mengakomodasai variasi, kemungkinan
standar, dan kemudahan perpindahan berbagai jenis penghubung
yang ada pada produk.

Sumber: http://adwintaactivity.blogspot.com/2012/05/klasifikasi-biaya-
produksi.html
3. Membuat rancangan. Rancangan dapat disusun dalam bentuk
gambar, model dua atau tiga dimensi produk. Kruteria untuk
memilih rancangan harus memperhatikan estetika, keamanan dan
kenyamanan.

Sumber: http://www.ddodental.com/eng/html/orapure.html
4. Mengidentifikasi interaksi fundamental dan insidental. Setiap
bagian produk dimungkinkan untuk berinteraksi satu dengan yang
lainnya baik direncanakan atau tidak. Oleh sebab itu kelompok-
kelompok yang mengerjakan tiap bagian tadi harus saling tukar
informasi. Untuk mengendalikan proses yang lebih baik, tim harus
melakukan identifikasi interaksi yang sudah diketahui selama fase
perancangan tingkat sistem.

Page 9 of 10
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011

REFERENSI
Anonim. 2010. Pengertian Modularitas. Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-
studies/2069528-pengertian-modularitas/#ixzz1yzLSlEBF diakses
tanggal 27 June 2012.
Lia. 2012. Pengembangan Produk dalam Bidang Perikanan.
http://seafoodmanagementconsultant.wordpress.com/2012/05/23/pengemb
angan-produk-dalam-bidang-perikanan/ diakses tanggal 27 June 2012.

Ulrich, K.T. dan Steven D.P. 2001. Perancangan dan Pengembangan


Produk. Penerbit Salemba Teknika. Jakarta.

PROPAGASI

A. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)


1. Apakah produk jasa seperti polis asuransi misalnya memiliki arsitektur produk ?
2. Dapatkah variasi produk diperoleh tanpa arsitektur produk?
3. Apa manfaat standarisasi produk?
4. Bagaimana langkah-langkah penetapan arsitektur?
5. Bagaimana mengidentifikasi interaksi fundamental dan incidental
B. Latihan
Gambarkan skema produk terkait agroindustri. Uraikan arsitektur produk tersebut
apa manfaat dan kerugian yang diberikan oleh arsitektur produk tersebut.

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai