Anda di halaman 1dari 2

Kandungan surah Al Hujurat Ayat 10-13

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat nikmat.” (Q.S Al-Hujurat: 10

Melalui ayat ini dijelaskan bahwa sesungguhnya setiap orang mukmin itu bersaudara seperti
hubungan persaudaraan antara orang-orang seketurunan karena sama-sama menganut unsur
keimanan yang sama dan kekal. Jadi sebagai seorang muslim kita harus senantiasa menjaga
persaudaraan kita, supaya tidak ada perpecahann diantara umat islam.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok suatu kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)
dan jangan pula wanita-wanita mengolol-olokkan) wanita-wanita lain ( karena) boleh jadi
wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang diperolok-olokan) dan
janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-
gelar yang buruk. Sebutuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan
barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”(Q.S Al-
Hujurat: 11)

Untuk ayat 11 ini Allah menjelaskan kepada kita tentang cara kita dalam bergaul. Pertama, Kita
diperingantakan supaya jangan saling menolokkan karena boleh jadi kaum yang diperolok-
olokkan pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat dari mereka yang mengolok-olokkan dan
kaum wanita pun jangan saling mengolokkan Karen boleh jadi wanita yang mengolok-olokkan
ada sisi Allah SWT. Kedua, Allah melarang kaum mukmin mencela diri mereka sendiri karena
mereka bagaikan satu tubuh yang diikat degan persatuan. Dan yang ketiga, kita dilarang pula
panggil-memanggil dengan gelar yang buruk seperti panggilan kepada seseorang yang sudah
beriman.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian
prasangka itu adalah dosa dan janglah kamu mencari-cari kesalahan orng lain dan jangnlah
sebagian kamu menggunjingkan sebagian yang lain. Sukakah salah salah seorang di antara
kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepdanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang.” (Q.S Al-Hujurat: 12)

Untuk ayat 12 ini Allah menjelaskan supaya kita menjauhkan diri dari su’udzan (Prasangka
buruk terhadap orang-orang beriman) dan memeraintahkan kita supaya menjaukahn diri dari
prasangka karena sebagian dari prasangka itu adalah dosa. Selain su’udzan, melalui ayat ini pula
Allah melarang kita untuk berbuat ghibah, namimah, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

Adapun beberapa pengecualian dibolehkannya ghibah adalah sebagai berikut:

1. Orang yang mazlam (dianiaya) menceritakan keburukan orang yang menzaliminhya


dalam rangka menuntut haknya.

2. Jika bertujuan memberi nasihat kepada kaum muslimin tentang agama dan dunia
mereka.

3. Dilakikan dengan niat baik dan mengharapkan ridha Allah semata.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamua ialah orang-orang
yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal.” (Q.S Al-
Hujurat: 13)

Dalam ayat 13 ini Allah menjelaskan kepada kita bahwa manusia diciptakan-Nya bermacam-
macam bangsa dan suku supaya saling megenal dan salaing menolong dalam kehidupan
bermasyarakat. Dan tidak ada kemuiliaan seseorang di sisi Allah kecuali dengan ketakwaannya.
Selain itu juga, dijelaskan dalam ayat ini bahwa persaudaraan islam berlaku untuk seluruh umat
manusia tanpa dibatasi oleh bangsa, warna kulit, kekayaan dan eilayah melaimkan didasari oleh
ikatan aqidah.

Anda mungkin juga menyukai