Anda di halaman 1dari 11

TURBIN CROSS-FLOW

MAKALAH

Oleh:
Adam Akbar Lutfiansyah 170514625008
Ahmad Yusril Aminullah 170514625001
Aufariq Citryan Ardjaka 170514625049

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JANUARI 2019
1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................2


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................3
1.3 Tujuan ........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori ...........................................................................4
2.2 Turbin Cross-flow ......................................................................4
2.3 Kerja Pada Turbin Cross-flow ....................................................6
2.3.1 Segitiga Kecepatan ............................................................6
2.3.2 Kecepatan Spesifik Turbin ................................................8
2.4 Prinsip Kerja Turbin Cross-flow ................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................................9
3.2 Saran ...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konstruksi Turbin Ossberger atau Turbin Cross-flow ..........................5
Gambar 2. Runner Turbin cross-flow ....................................................................5
Gambar 3. Inlet horizontal dan vertikal pada turbin cross-flow .............................8

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini dibuat agar mahasiswa tahu apa itu turbin cross-flow.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu turbin cross-flow?
2. Bagaimana prinsip kerja turbin cross-flow?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan turbin cross-flow.
2. Mengetahui bagaimana prinsip dasar turin cross-flow.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Turbin secara umum dapat diartikan sebagai mesin penggerak mula di mana
energi fluida kerja yang digunakan langsung memutar roda turbin, fluida kerjanya
yaitu berupa air, uap air dan gas. Dengan demikian turbin air dapat diartikan
sebagai suatu mesin penggerak mula yang fluida kerjanya adalah air.
(Arismunandar, W., 2004 : 1). Berbeda yang terjadi pada mesin torak (motor
bakar), pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian
turbin yang berputar dinamai rotor (runner pada turbin cross-flow) atau roda
turbin, sedangkan bagian yang tidak berputar dinamai stator atau rumah turbin.
Roda turbin terletak didalam rumah turbin dan roda turbin memutar poros
daya yang menggerakkan atau memutar bebannya (generator). Kalau ditinjau dari
daya yang dihasilkan turbin air, maka dikenal istilah Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) yang maksudnya adalah turbin air yang dapat
menghasilkan daya kurang dari 100 kW dan sumber airnya relatif kecil.

2.2 Turbin Cross-flow


Turbin tipe ini dibuat pertama kali di Eropa. Nama cross-flow diambil dari
kenyataan bahwa air melintasi kedua sudu gerak atau runner dalam menghasilkan
putaran (rotasi). Sedangkan nama Banki (dari Hungaria) dan Mitchell (dari
Austria) adalah nama ahli teknik yang mengembangkan prinsip-prinsip turbin
tersebut yaitu turbin ini dilengkapi dengan pipa hisap, dan sebagai akibatnya daya
yang dihasilkan turbin, proses kerja dan randemen turbin menjadi lebih baik.
Turbin cross-flow menggunakan nosel berbentuk persegi panjang yang
lebarnya sesuai dengan lebar runner. Aliran air yang masuk ke turbin akan
mengenai sudu putar sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi
mekanis. Air yang membentur sudu memberikan energinya sehingga terjadi
penurunan energi pada air. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang
pada sepasang piringan pararel.
. Komponen-komponen utama konstruksi turbin cross-flow adalah sebagai
berikut :
1. Rumah Turbin
Rumah turbin adalah bagian turbin yang merupakan tempat
memasang bagian-bagian turbin lain, seperti poros atau runner, guide
vane dan adapter.

4
2. Alat Pengarah (Distributor)
Berfungsi untuk mengarahkan aliran air sehingga secara efektif
meneruskan energinya ke blade atau rotor turbin. Dengan demikian
energi kinetik yang ada pada pancaran air akan menggerakkan rotor
dan menghasilkan energi mekanik yang seterusnya memutar generator
melalui puli.
3. Roda Jalan (Runner)
Adalah bagian yang berputar dari turbin. Runner ini terdiri dari
poros, blade dan piringan atau disk.
4. Penutup
5. Katup Udara
6. Pipa Hisap
7. Bagian Peralihan

Gambar 1. Konstruksi Turbin Ossberger atau Turbin Cross-flow

Salah satu komponen utama pada turbin cross-flow yaitu runner.

Gambar 2. Runner Turbin cross-flow

5
2.3 Kerja Pada Turbin Cross-flow
Turbin ini mempunyai alat pengarah sehingga dengan demikian celah bebas
dengan sudu-sudu di sekeliling roda hanya sedikit. Karena itu pada keadaan beban
penuh perputaran roda terjadi sedikit kemacetan yang menimbulkan sedikit
tekanan berlebih. Turbin cross-flow terdiri dari tiga bagian utama yaitu roda jalan,
alat pengarah dan rumah turbin. Dalam aplikasinya turbin cross-flow baik sekali
digunakan untuk pusat tenaga air yang kecil dengan daya kurang lebih 750 kW.
Tinggi air jatuh yang bisa digunakan diatas 1 m sampai 200 m dan kapasitas
antara 0,02 m3/s sampai 7 m3/s (Dietzel, F., 1993).

2.3.1 Segitiga Kecepatan


Variabel - variabel awal yang dibutuhkan dalam analisa segitiga kecepatan
antara lain,
a. Kecepatan air masuk runner (Vr)
Dalam hal ini kecepatan air masuk runner sama dengan kecepatan
air keluar dari nosel (Vn ) dimana Kn dengan nilai = 0,96 – 0,98.
Vr = Vn
Vr = Kn . (2 . g . Hefs )1/2
Dimana: Kn = koefisien tahanan nozel
g = percepatan gravitasi bumi (m/det2)
Hefs = head efektif sebenarnya

b. Kecepatan keliling diameter luar runner (Uo)


Dalam hal ini harga Uo dapat ditentukan dari persamaan berikut
(Mockmoore, 1949).
Uo = 0,5 . Vr
Hasil percobaan para ahli turbin cross- flow, mereka
menyimpulkan bahwa dengan menentukan harga Uo = 0,5 . Vr ternyata
didapatkan efisiensi turbin yang paling besar, kebenaran tentang
kesimpulan ini akan diuji pada uraian nanti dengan memasukan macam-
macam nilai perbandingan Uo/ Vr ke dalam analisa segitiga kecepatan
seperti yang dimaksud.

c. Kecepatan Keliling Diameter Dalam Runner (Ui)


Dalam hal ini nilai Ui dapat ditentukan dari perbandingan
diameter dalam dan luar runner yaitu,
Ui = ( Di / Do ) . Uo

6
Dimana : Do = Diameter luar runner
Di = Diameter dalam runner
θ = Sudut air masuk sudu

Hasil pengujian pabrik turbin Ossberger Jerman Barat, untuk


mendapatkan efisiensi turbin yang tertinggi direkomendasikan besar sudut
air masuk sudu θ = 15°. Hal ini disebabkan energi kecepatan air masuk
sudu roda gerak lebih banyak termanfaatkan terbukti dari hasil
perbandingan kecepatan air keluar dari roda gerak dengan kecepatan air
masuk roda gerak jauh lebih kecil dibanding dengan apabila sudut air
masuk sudu lebih besar atau lebih kecil dari 15°. Kebenaran tentang
kesimpulan ini akan dibuktikan pada pembahasan nanti dengan
memvariabelkan sudut θ. Dalam perencanaan turbin seperti yang diuraikan
pada bab sebelumnya, penulis memilih harga sudut θ = 15°. Selanjutnya
dengan data-data di atas dapat ditentukan model busur sudu sekaligus
dapat diketahui berapa persen energi kecepatan air yang dimanfaatkan oleh
runner. Untuk memudahkan analisa, nilai-nilai dari variabel di atas
diskalakan.
Setelah semua data diskalakan, selanjutnya masukan ke dalam
analisa segi tiga kecepatan berikut melalui dua tahap penggambaran yaitu,
Tahap 1, Air masuk runner
Vr = kecepatan air masuk sudu rim luar
Uo = kecepatan keliling diameter luar runner
Ui = kecepatan keliling diameter dalam runner
Vf = kecepatan relatif air masuk sudu rim luar
Vfi = kecepatan relatif air kelur sudu rim dalam
Vi = kecepatan air keluar sudu rim dalam
Tahap 2, Air keluar runner.
Vo = kecepatan air masuk sudu rim dalam
Vfo = kecepatan relatif air masuk sudu rim dalam
Vr’ = kecepatan air keluar sudu rim luar
Vf ‘ = kecepatan relatif air keluar sudu rim luar

7
2.3.2 Kecepatan Spesifik Turbin
Kecepatan spesifik, Ns yang besarnya berkisar antara 2 sampai 16
untuk turbin cross flow, menurut Mockmore,hasil eksperimen yang dilakukan
menunjukkan bahwa, efisiensi maksimum terjadi pada harga Ns= 14.
Besarnya harga kecepatan spesifik dinyatakan sebagai,
√𝑃
𝑁𝑠 = 𝑁 5
𝐻4
Ns = Kecepatan specific
N = Putaran turbin (rpm)
P = Daya air (hp)
H = Tinggi elevasi (ft)

2.4 Prinsip Kerja Turbin Cross-flow


Pada turbin cross-flow air mengalir secara melintang atau memotong blade
turbin, Turbin cross-flow didesain untuk mengakomodasi debit air yang lebih
besar dan head yang lebih rendah dibanding Pelton. Tinggi terjunan kurang dari
200 meter.

Tinggi Terjunan (head): H = 5 — 200 m


Debit: Q = 0,03 — 13 m³/s
Kapasitas: N = 10 — 3 500 kW

Gambar 3. Inlet horizontal dan vertikal pada turbin cross-flow

8
2.5 Contoh Soal
Sebuah turbin crossflow berputar oleh air yang terjun dari ketinggian 10 ft yang
memiliki daya sekitar 4 hp, turbin tersebut berputar dengan kecepatan 100 rpm, berapa
kecepatan spesifik dari turbin tersebut?

√𝑃
𝑁𝑠 = 𝑁 5
𝐻4
Ns = Kecepatan specific
N = Putaran turbin (rpm)
P = Daya air (hp)
H = Tinggi elevasi (ft)

Jawab

√4
𝑁𝑠 = 100 5
104
𝑁𝑠 = 11,23

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

Dietzel, Fritz. 2005. Turbin, Pompa dan Kompresor (Terjemahan). Jakarta:


Erlangga.
Luknanto, Djoko .2007. Diktat Kuliah Bangunan Tenaga Air. Universitas Gajah
Mada. Yogyakarta
Yunus D, Asyari. 2010. Mesin Konversi Energi (Handbook). Universitas Dharma
Persada. Jakarta.
Wicaksana,Christian Asri, dan Faqih Fadillah .2015. Makalah Mesin Konversi
Energi (Turbin Air). Universitas Negeri Malang. (Online). Diakses pada
tanggal 28 februari 2019.

11

Anda mungkin juga menyukai