Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PKN

KEBERAGAMAN SUKU BANGSA DI


PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Nama : FIRA SHATYH


Kelas : IX. 4

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 21 KOTA BENGKULU
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Keberagaman Suku Bangsa di Provinsi Kalimantan Barat” dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan kami juga berterima kasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami berharap makalah ini berguna dalam menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Keberagaman Suku Bangsa di Provinsi Kalimantan Barat.
Kami juga menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

Bengkulu, 15 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Letak Geografis .................................................................................... 2
B. Sejarah .................................................................................................. 2
C. Bahasa .................................................................................................. 3
D. Budaya Kalimantan .............................................................................. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kalimantan Barat (disingkat Kalbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia
yang terletak di Pulau Kalimantan dengan ibu kota Provinsi Kota Pontianak.
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas
Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan
Timur dan Kalimantan Tengah.
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki
provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang
mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang di antaranya dapat dan sering
dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan
jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat
telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak,
Malaysia. Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan
perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan
kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata
dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

B. Rumusan Masalah
a. Agar Siswa dapat mengetahui letak Geografis Kalbar
b. Agar Siswa dapat mengetahui Bahasa yang digunakan di Kalbar
c. Agar Siswa dapat mengetahui ciri-ciri Kalbar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Letak Geografis
Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di
Pulau Kalimantan, dan beribukotakan Pontianak.
Secara geografis, Provinsi Kalimantan Barat terletak di antara 108º
30’BT hingga 114º 10’BT, dan antara 2º8′ LU hingga 3º5′ LS.

B. Sejarah
Kalimantan Barat diperkirakan hidup di kawasan pantai dan pinggiran
Sungai Kapuas. Pada abad ke 5, mereka sudah menjalin hubungan dagang
dengan India, Cina, dan Timur-Tengah. Mereka termasuk dalam rumpun
Melayu.
Di Kalimantan Barat sedikitnya pernah berdiri 13 kerajaan. Kerajaan-
kerajaan tersebut adalah Tanjungpura, Sukadana, Simpang, Mempawah,
Sambas, Landah, Tayan, Meliau, Sanggau, Sekadau, Sintang, Kubu, dan
Pontianak. Tumbuhnya kerajaan tersebut bermula dari kedatangan Prabu Jaya,
anak Brawijaya dari Pulau Jawa. Tahun 1598, Belanda mulai mendarat di
Kalimantan. Namun kolonialisme baru mencengkram Kalimantan pada abad
ke 17. Ketika itu, Belanda dan Inggris berusaha untuk menguasan
perdagangan.
Sementara itu, Kerajaan Bugis juga berusaha menguasai Kalimantan.
Mereka kemudian mendirikan kerajaan baru di Mempawah. Selain itu, lahir
pula Kesultanan Pontianak, yang pada masa pemerintahan Sultan Hamid
menggabungkan diri dengan Republik Indonesia.
Pada abad ke 19, Belanda dan Inggris semakin intensif memaksakan
monopoli dagangnya di berbagai kesultanan. Mereka juga menyebarkan
agama kristen.
Agar bisa mendominasi perdagangan, mereka harus mematahkan
berbagai perlawanan beberapa kesultanan dan suku yang tidak mau tunduk.

2
Pada awal abad ke 20, Belanda telah menguasai daerah pedalaman.
Namun tahun 1930, Belanda baru berhasil menduduki Kalimantan, Kecuali
Kalimantan Utara yang dikuasai oleh Inggris.
Dalam abad ke 20 ini, mulai bermunculan gerakan-gerakan kebangsaan.
Berbagai pergerakan merupakan cabang pergerakan di Jawa. Hal ini
disebabkan oleh sistem perhubungan Kalimantan dengan Jawa yang sudah
mulai baik.

C. Bahasa
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang secara umum dipakai oleh
masyarakat di Kalimantan Barat. Selain itu bahasa penghubung, yaitu Bahasa
Melayu Pontianak, Melayu Sambas dan Bahasa Senganan menurut wilayah
penyebarannya. Demikian juga terdapat beragam jenis Bahasa Dayak,
Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan
oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/Hakka.
Dialek yang di maksudkan terhadap bahasa suku Dayak ini adalah begitu
banyaknya kemiripannya dengan bahasa Melayu, hanya kebanyakan berbeda
di ujung kata seperti makan (Melayu), makatn (Kanayatn), makai (Iban) dan
makot (Melahui).
Khusus untuk rumpun Uut Danum, bahasanya boleh dikatakan berdiri
sendiri dan bukan merupakan dialek dari kelompok Dayak lainnya. Dialeknya
justru ada pada beberapa sub suku Dayak Uut Danum sendiri. Seperti pada
bahasa sub suku Dohoi misalnya, untuk mengatakan makan saja terdiri dari
minimal 16 kosa kata, mulai dari yang paling halus sampai ke yang paling
kasar. Misalnya saja ngolasut (sedang halus), kuman (umum), dekak (untuk
yang lebih tua atau dihormati), ngonahuk (kasar), monirak (paling kasar) dan
Macuh (untuk arwah orang mati).

D. Ciri Khas Kalimantan


Ciri Khas Kalimantan adalah Kain Sasirangan. Kain Sasirangan
umumnya digunakan sebagai kain adat yang biasa digunakan pada acara-acara

3
adat suku Banjar. Kata sasirangan berasal dari kata menyirang yang berarti
menjelujur, karena dikerjakan dengan cara menjelujur kemudian diikat dengan
tali raffia dan selanjutnya dicelup, hingga kini sasirangan masih dibuat secara
manual.

Kain sasirangan dibuat dengan memakai bahan kain mori, polyester


yang dijahit dengan cara tertentu. Menurut sejarahnya, Sasirangan merupakan
kain sakral warisan abad XII saat Lambung Mangkurat menjadi patih Negara
Dipa. Kain sasirangan mempunyai keunikan tersendiri yang terletak pada
motif-motif kain sasirangan yang di setiap motifnya di anggap mempunyai
makna atau arti tersendiri.

E. Budaya Kalimantan
1. Rumah Adat
Salah satu kebudayaan Kalimantan Barat yang akan langsung
terlihat ketika Anda berkunjung ke wilayah ini adalah rumah adatnya.
Dimana bentuk dari rumah adat Kalimantan Barat ini disebut dengan
Istana Kesultanan Pontianak yang berbentuk rumah panggung. Berbeda
dengan rumah panggung lain yang umumnya pada bagian kolong rumah
akan dimanfaatkan sebagai kandang hewan ternak, pada rumah adat
Kalimantan Barat ini bagian kolong tidak akan dipergunakan sebab jenis
tanahnya adalah rawa.

4
Pada bagian dalam dalam istana, akan terdapat singgasana sebagai
tempat Sultan mengadakan pertemuan dan upacara. Sedangkan pada
bagian kiri kanan terdapat kamar-kamar. Untuk material istana sendiri
terbuat dari kayu besi keseluruhannya, dan atapnya terbuat dari sirap kayu
besi juga.
2. Pakaian Adat

Selain dari tempat tinggalnya, Anda juga bisa melihat kebudayaan


Kalimantan Barat dari pakaian yang dikenakan oleh masyarakatnya. Ya
meskipun untuk saat ini pakaian adat sudah tidak banyak digunakan untuk
kegiatan sehari-hari dan hanya dipergunakan dalam acara-acara tertentu
saja. Untuk pria, pakaian adat yang dikenakan berupa tut kepaa dengan
hiasan bulu burung enggang, rompi, celana panjang setinggi lutut, serta

5
kain yang berfungsi untuk ikat pinggang. Dan sebagai aksesoris
menggunakan kalung manik.
Kemudian untuk wanita mengenakan kain yang menutupi bagian
dada, juga kain yang berfungsi untuk setagen dan kain tenun. Untuk
aksesoris yang dikenakan yaitu bulu enggang, kalung manik dan gelang
yang dikenakan di lengan atas. Pakaian adat ini tak lain berasal dari
Dayak.
3. Tarian Tradisional:

a. Tari Monang yang merupakan tari penolak penyakit


b. Tari Zapin Tembung yang merupakan tari pergaulan masyarakat
setempat.
c. Tari Menoreh Getah yang merupakan gambaran kehidupan masyarakat
pedesaan Kalimantan.
d. Dari Tandak Sambas yang merupakan tari pergaulan rakyat
Kalimantan Barat.
e. Tari Mandau yang merupakan wujud semangat juang suku Dayak
untuk membela hukum dan martabatnya.
Sebagai wujud kesenian daerah, tari menjadi sebuah pertunjukan
apik yang juga sarat akan makna. Dan layaknya daerah lain, Kalimantan
Barat juga memiliki jenis tarian tradisional lebih dari satu yang masing-
masing memiliki makna dan tujuan tersendiri, seperti beberapa contoh
tarian yang sudah disebutkan di atas.

6
4. Senjata Tradisional:
a. Sipet.
b. Lonjo.
c. Telawang.
d. Mandau.
e. Dohong.

Pada zaman dahulu kala, pertempuran dan peperangan menjadi


sebuah hal yang hampir dapat dijumpai setiap harinya. Oleh sebab itu tak
heran jika masyarakatnya memiliki ilmu bela diri yang hebat serta senjata
untuk perbekalan perang. Nah kebudayaan Kalimantan Barat inipun salah
satunya dalam bentuk senjata tradisional, yaitu Mandau atau sejenis
parang yang dihiasi rambut manusia sebagai lambang keberanian
pemiliknya dan perisainya yang dihiasi ukiran warna merah dan hitam.
Selain itu, masyarakat Kalimantan Barat juga sering menggunakan perisai,
sumpitan, sabit dan tombak sebagai senjata tradisional mereka.
5. Suku:
a. Menyuke.
b. Kayung.
c. Sebaruk.
d. Seberuang.
e. Sekadau.

7
f. Sum.
g. Sungkung.
h. Suruk.
i. Taba.
j. Taman.
k. Telaga.

Yang menjadi penyebab mengapa Indonesia memiliki beragam


kebudayaan, termasuk kebudayaan Kalimantan Barat adalah banyaknya
suku bangsa yang menetap di wilayah Indonesia. Di wilayah Kalimantan
Barat sendiri beberapa suku yang masih menetap antara lain adalah suku
Dayak (Ngaju, Apa Kayan, Murut, Kalimantan, Ot Danun dan lain-lain).
Suku Dayak pun membentuk suatu marga yang memiliki identitas khas.
6. Bahasa daerah:
a. Indonesia.
b. Melayu Pontianak.
c. Senganan.
d. Dayak.
e. Tiochiu.
f. Khek/Hakka.
Karena begitu banyaknya suku dan jumlah warga, tentu sebuah
negara atau wilayah membutuhkan alat atau media pemersatu. Dan media
pemersatu terbaik adalah bahasa. Umumnya, dalam sebuah wilayah

8
memiliki bahasa daerah sendiri yang bukan hanya menjadi pemersatu
masyarakat sekitar namun juga menjadi ciri dari daerah tersebut. Nah
untuk kebudayaan Kalimantan Barat dalam bentuk bahasa daerah, antara
lain adalah bahasa Dayak, Ot Danun, Kayan dan lain-lain.
7. Lagu daerah:
a. Cik Cik Periook.
b. Aek Kapuas.
c. Masjid Jami.
d. Alon-Alon.
e. Kapal Belon.
f. Sungai Kapuas.
g. Antare Kapuas – Landak.
8. Alat Musik Tradisional:

a. Gong/Agukng.
b. Tawaq.
c. Sapek.
d. Balikan/Kurating.
e. Kangkuang.
f. Keledik/Kedire.
g. Entebong.
h. Rabab/Rebab.
i. Sollokanong.
j. Terah Umat.

9
Bukan hanya dalam bentuk tarian, namun kesenian suatu daerah juga
dapat ditampilkan dalam bentuk lagu daerah. Untuk Kalimantan Barat
sendiri memiliki Cik-cik Periok sebagai lagu daerahnya. Nah untuk
mengiringi pementasan lagu daerah ini tentu tak akan sempurna jika tidak
dibarengi dengan iringan musik yang dihasilkan oleh alat musik
tradisionalnya seperti Sapek dan Gong.
Sapek yaitu alat musik dari Kapuas hulu yang banyak dijumpai di
kalangan masyarakat Dayak Kayaan Mendapam kabupaten Kapuas Hulu.
Cara memainkan alat musik ini adalah dengan memetiknya. Kemudian
untuk gong sendiri merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara
dipukul. Bahan dasar dari alat musik yang memiliki nama lain Agukng,
Kollatung (Uut Danum) ini adalah kuningan. Menariknya, alat musik ini
bahkan bisa digunakan untuk mas kawin atau sebagai pembayaran hukum
adat.
9. Tradisi:

Satu tradisi yang begitu terkenal dari Kalimantan Barat adalah tradisi
Robo-robo. Tradisi yang diadakan setiap Rabu terakhir pada bulan Sapar
(Hijriah) ini merupakan simbol keberkahan. Menurut cerita yang beredar
di masyarakat, tradisi ini merupakan napak tilas kedatangan Pangeran Mas
Surya Negara dari Kerajaan Mataram (Martapura) ke Kerajaan Menpawah
di Pontianak. Rabo-rabo sendiri dimaksudkan sebagai peringatan
serangakaian kejadian penting bermula Haulan pada hari Senin malam

10
Selasa akhir Syafar guna untuk menenang wafatnya Opu Daeng
Manambun.
10. Makanan khas:
a. Asam Pedas.
b. Bubur Pedas.
c. Kerupok basah.
d. Ale-ale.
e. Pansoh.
f. Mie Tiau.
g. Nasi Ayam dan Mie Pangsit.

Satu lagi kebudayaan Kalimantan Barat yang juga menjadi daya


tarik terbesar dari daerah ini yaitu makanan khas. Anda bisa mencoba
menikmati mie sagu khas Pontianak, mie kepiting, kerupuk basah, kwe
tiaw goreng, kwetiaw rebus, bubur pedas, asam pedas tempoyak, ale-ale,
sotong pangkong, pengkak, dan ikan salai.
Dari beberapa jenis makanan tersebut, beberapa diantaranya
memang kurang pas untuk dibawa sebagai oleh-oleh dan paling nikmat
jika disantap di tempat. Namun untuk ikan selai, Anda bisa menjadikannya
sebagai oleh-oleh khas Kalimantan Barat yang begitu menarik. Dimana
ikan ini merupakan ikan yang telah diawetkan dengan cara di asap

11
sehingga mampu bertahan dalam suhu tinggi perjalanan dan dalam waktu
yang panjang.
11. Kerajinan tangan:
a. Tikar Lampit.
b. Ukir-ukiran.
c. Perisai.
d. Mandau.
e. Kacang Uwoi.
f. Takui Darok.

Untuk oleh-oleh sanak saudara yang ada di rumah, kebudayaan


Kalimantan Barat berupa kerajinan tangan bisa Anda berikan untuk
mereka. Namun apa saja sih kerajinan tangan yang bisa Anda dapatkan
dari Kalimantan Barat? Salah satunya yaitu tikar lipat yang dibuat
menggunakan rotan. Ada pula anyaman dari bambu yang dibuat menjadi
berbagai kerajinan cantik seperti tas, keranjang, vas dan lain sebagainya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kalimantan Barat (disingkat Kalbar) adalah sebuah provinsi di Indonesia
yang terletak di Pulau Kalimantan dengan ibu kota Provinsi Kota Pontianak.
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas
Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan
Timur dan Kalimantan Tengah.

B. Saran
pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

13

Anda mungkin juga menyukai