Sistem Informasi Edukatif Pasien Hiperte
Sistem Informasi Edukatif Pasien Hiperte
Abstract
Healthy People 2010 for Hypertension advocated the need for a more comprehensive
approach and intensive in order to achieve optimal blood pressure control. High incidence
of hypertension in hospitalization clinic dr. M. Suherman requires a special strategy to
control and monitor patients in the management of hypertension through Customer
Relationship Management (CRM) as a risk management efforts of complications due to
hypertension, disability, and mortality. The purpose of this research is to design and create
a system of educational information in hypertensive patients based CRM as a media for
health promotion efforts through lifestyle modification for hypertensive patients and
healthy visit tools for participant of BPJS Health of Hospitalization Clinic dr. M.
Suherman. The method used is the waterfall method with step form requirements analysis,
design, coding, and testing. This study used a qualitative approach, where the process of
collecting and data collection is done by interviews, brainstorming, documentation, and
literature. The programming language used is MySQL and Microsoft Visual FoxPro 9.0.
The results obtained is educational information system in hypertensive patients based on
CRM using SMS gateway and website Hospitalization Clinic dr. M. Suherman. For further
researchers expected that development of the system by doing a bridging system between
the website and the SMS gateway integrates SIM Clinic and Primary Care. In addition,
SMS gateways can be added with other features such as SMS birthday remember and
reporting of cases of hypertension, so it can add value to retain the CRM cycle.
Keywords : Educational Information System, Hypertension, CRM, Website, SMS Gateway
1. PENDAHULUAN Hipertensi adalah faktor resiko
Hipertensi merupakan salah satu utama untuk penyakit cerebrovaskular
Penyakit Tidak Menular (PTM) yang (stroke, transient ischemic attack),
menyebabkan sekitar 9.4 juta kematian di penyakit arteri koroner (infarct miocard,
seluruh dunia setiap tahunnya (WHO, angina), gagal ginjal, dementia, dan atrial
2013). Hipertensi menyebabkan setidaknya fibrilasi. Bila penderita hipertensi memiliki
45% kematian karena penyakit jantung dan faktor-faktor resiko kardiovaskular lain,
51% kematian karena penyakit stroke. maka akan meningkatkan mortalitas dan
Kematian yang disebabkan oleh penyakit morbiditas akibat gangguan
kardiovaskuler, terutama penyakit jantung kardiovaskularnya tersebut (Depkes,
koroner dan stroke diperkirakan akan terus 2006). Berdasarkan studi pendahuluan
meningkat mencapai 23,3 juta kematian yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan
pada tahun 2030 (Pusdatin, 2014). Banyak bahwa hipertensi menduduki posisi
pasien hipertensi dengan tekanan darah pertama PTM dengan jumlah 557 kasus di
tidak terkontrol dan jumlahnya terus Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman.
meningkat. Partisipasi semua pihak, baik Tingginya kasus hipertensi perlu
dokter dari berbagai bidang peminatan mendapat penanganan yang tepat untuk
hipertensi, pemerintah, swasta maupun mencegah terjadinya komplikasi akibat
masyarakat diperlukan agar hipertensi penyakit hipertensi. Berdasarkan hasil
dapat dikendalikan (Pusdatin, 2014). evaluasi koordinasi pelayanan primer
Penyelenggaraan pelayanan BPJS kantor cabang Jember dengan FKTP
kesehatan di Indonesia yang dilaksanakan menunjukkan bahwa Klinik Rawat Inap dr.
oleh BPJS Kesehatan mendukung fungsi M. Suherman essential hypertension pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama bulan pelayanan Agustus sampai dengan
(FKTP) sebagai pemberi pelayanan Desember 2015 berada pada posisi
kesehatan dasar wajib turut serta dalam pertama sebesar 37 kasus. Penyakit
pemeliharaan kesehatan pasien hipertensi. hipertensi yang harus dirujuk ke rumah
Permenkes nomor 71 tahun 2013 pasal 3 sakit mengindikasikan bahwa pasien harus
menjelaskan bahwa FKTP yang bekerja mendapat penanganan khusus untuk
sama dengan BPJS Kesehatan harus menghindari terjadinya komplikasi.
menyelenggarakan pelayanan kesehatan Penanganan hipertensi yang bersifat kronis
komprehensif berupa pelayanan kesehatan berdampak pengeluaran biaya besar yang
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, perlu mendapat perhatian khusus untuk
pelayanan kebidanan, dan pelayanan dikelola dan dikendalikan.
kesehatan darurat medis, termasuk Hal diatas menunjukkan bahwa
pelayanan penunjang. besarnya kasus hipertensi dengan nilai
Klinik Rawat Inap dr. M. follow up rendah di Klinik Rawat Inap dr.
Suherman sebagai salah satu FKTP yang M. Suherman membutuhkan strategi
menjalin kerjasama dengan BPJS khusus untuk mengendalikan dan
Kesehatan melaksanakan Program memantau pasien dalam manajemen
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) penyakit hipertensi. Healthy People 2010
sebagai upaya pemeliharaan kesehatan for Hypertension menganjurkan perlunya
bagi peserta BPJS Kesehatan yang pendekatan yang lebih komprehensif dan
menderita penyakit kronis (Diabetes intensif guna mencapai pengontrolan
Melitus Tipe 2 dan Hipertensi). tekanan darah secara optimal. Selain itu,
Berdasarkan laporan pemantauan Joint National Committee (JNC) on
kesehatan bulan pelayanan Januari sampai Prevention, Detection, Evaluation and
dengan Mei 2016 diketahui bahwa Treatment of High Blood Pressure VII
persentase follow up pasien Prolanis tahun 2003 menganjurkan modifikasi gaya
sebesar 36,56%. hidup dalam mencegah dan menangani
tekanan darah tinggi, selain terapi dengan dilakukan untuk mengidentifikasi data dan
obat. Oleh karena itu, Klinik Rawat Inap informasi yang dibutuhkan dalam
dr. M. Suherman perlu mengaplikasikan perancangan dan pembuatan sistem
konsep Customer Relationship informasi edukatif pada pasien hipertensi
Management (CRM) untuk memenuhi berbasis CRM dengan menggunakan SMS
tuntutan pemenuhan kebutuhan pelayanan gateway dan website. Brainstorming
tersebut. Sehingga, pengobatan dan dilakukan di Klinik Rawat Inap dr. M.
pengendalian hipertensi dapat terlaksana Suherman sebanyak dua kali, yaitu setelah
secara berkesinambungan. wawancara dan setelah pengujian program.
Ketepatan waktu dalam Brainstorming dilakukan untuk
penyampaian informasi kepada pasien menyamakan persepsi terkait perancangan
menjadi indikator penting dalam pemilihan dan pembuatan sistem informasi edukatif
teknologi komunikasi berbasis CRM. pada pasien hipertensi berbasis CRM yang
Pemanfaatan SMS gateway dan website dibuat. Brainstorming yang kedua
merupakan salah satu teknologi sederhana dilakukan setelah dilaksanakannya
yang dapat menyampaikan informasi pengujian sistem informasi edukatif pada
secara cepat, tepat, dan akurat. Selain itu, pasien hipertensi.
dengan SMS dapat dijadikan sebagai tools
untuk pelayanan kunjungan sehat bagi 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pasien BPJS Kesehatan yang menderita A. Requirements Analysis & Definition
hipertensi di Klinik Rawat Inap dr. M. Tahap ini merupakan langkah dasar
Suherman. Media website sebagai media untuk mempelajari dan menganalisis
promotif dan edukasi preventif bagi edukasi pada pasien hipertensi yang ada di
penderita hipertensi. Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman.
Berdasarkan uraian permasalahan Edukasi pada pasien hipertensi di Klinik
diatas, penulis tertarik mengangkat judul Rawat Inap dr. M suherman saat ini masih
Sistem Informasi Edukatif Pada Pasien sebatas edukasi dan senam bagi anggota
Hipertensi Berbasis Customer Relationship prolanis BPJS kesehatan yang terdaftar di
Management (CRM) dengan Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman. Hal
Menggunakan SMS Gateway dan Website ini menunjukkan standar pelayanan
di Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman. kesehatan penderita hipertensi sebagai
Penelitian ini perlu dilakukan karena upaya wujud pelaksanaan peraturan menteri
pemeliharaan kesehatan pasien hipertensi kesehatan nomor 43 tahun 2016 di klinik
perlu dilakukan sebagai manajemen risiko Rawat Inap dr. M Suherman belum
terjadinya komplikasi penyakit hipertensi, optimal. Selain itu, Klinik Rawat Inap dr.
disabilitas, dan mortalitas. M. Suherman sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
2. METODOLOGI PENELITIAN Kesehatan belum memiliki tools pelayanan
Jenis penelitian ini menggunakan kunjungan sehat dan media promotif dan
penelitian kualitatif yakni perancangan dan edukasi preventif bagi penderita hipertensi.
pembuatan sistem informasi edukatif pada
pasien hipertensi berbasis CRM dengan Atas dasar permasalahan tersebut,
metode pengembangan waterfall. Metode maka peneliti tertarik untuk merancang
pengumpulan data yang digunakan sistem informasi edukatif pada pasien
wawancara dan braistorming. Peneliti akan hipertensi berbasis CRM dengan
mengadakan wawancara dengan petugas- menggunakan website dan SMS gateway
petugas yang terkait sesuai dengan berdasarkan kebutuhan klinik. Pihak klinik
informasi yang peneliti butuhkan yaitu menyetujui dan mendukung dalam
petugas yang bertanggungjawab dalam pembuatan sistem informasi edukatif pada
pelayanan hipertensi. Wawancara pasien hipertensi tersebut.
Strategi yang dapat dilakukan dalam B. System and Software Design
memberikan edukasi pada pasien hipertensi Pada proses desain penulis melakukan
di Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman pembuatan struktur data untuk selanjutnya
dengan membuat SMS gateway dan di representasikan ke dalam bahasa
website berbasis CRM. Penulis pemrograman. Dimana struktur data
melakukan brainstorming kepada responden disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
untuk menggali lebih dalam tentang sistem informasi edukatif pada pasien
kebutuhan desain dan fasilitas apa saja yang hipertensi, kemudian disesuaikan dengan
perlu dirancang untuk memaksimalkan hasil yang telah ditentukan pada gambaran
dari sistem informasi edukatif pada pasien sistem.
hipertensi berbasis 1) Flowchart
CRM tersebut. Berdasarkan hasil Flowchart Sistem Informasi Edukatif pada Pasien Hipertensi Berbasis CRM
DataPosting
Baca Posting
DataKonsultasi
Jadwal Dokter Input Jawaban
Input Jawaban
DataDokter
DataJadwal
dan Password
Dokter
Kunjungan
Dokter
Anjuran Dokter
gateway simpel, sedangkan untuk website Website dan SMS Gateway Website
Baca Waktu
Follow Up
SMS Gateway
kunjungan sehat Klinik Rawat Inap dr. M. Gambar 3.2 DFD Level 0 Sistem Informasi
Suherman. Edukatif pada Pasien Hipertensi Berbasis
CRM Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman
b) DFD Level 1 3 entitas. DFD level 1 ini akan
DFD level 1 merupakan didekomposisi nantinya untuk menjadi
dekomposisi dari contex diagram, dimana sistem informasi edukatif pada pasien
DFD level 1 terdiri dari 2 DFD, yaitu : hipertensi pada DFD level 2.
(1) DFD Level 1 website c) DFD Level 2
2 1 data pasien data pasien 1 1 data pasien data pasien
data pasien mengelola data data pasien update data pasien
pasien data pasien
username dan data pasien
password 4 2 data admin 3 data pasien 2
data admin
akses CRM admin login admin login pasien lihat data pasien
akses web pasien username dan
password
2
4 data admin 3
5 posting 6 data admin
posting input posting 3 data posting posting baca posting posting akses CRM admin login admin login pasien
username akses web pasien
5 posting 6
dan posting input posting 3 data posting posting posting
password baca posting
username
ADMIN data anjuran dokter
input jadwal
dokter
data_dokter
data dokter
8data dokter
jadwal dokter
10Data jadwal
jadwal dokter
18
Berbasis CRM Klinik Rawat Inap dr. M. Gambar 3.4 DFD Level 2 Sistem Informasi
Suherman Edukatif pada Pasien Hipertensi Berbasis
Pada DFD level 1 website sistem CRM Klinik Rawat Inap dr. M. Suherman
informasi edukatif pada pasien hipertensi
merupakan dekomposisi DFD level 0. 3) Entity Relationship Diagram
Terdapat 5 storage, 10 proses, dan 3 Pemodelan awal basis data yang
entitas. paling banyak digunakan adalah Entity
(2) DFD Level 1 SMS gateway Relationship Diagram (ERD). ERD
1 3
data pasien
password 4
data admin
2 data admin relasional.
akses CRM admin login admin username ID posting
Website dan SMS gateway
dan Judul_posting
password Gambar_posting Website
ADMIN 11
Tanggal POSTING SMS gateway
10 baca reminder
data lihat data follow up reminder follow up PASIEN HIPERTENSI Kategori ID admin
kunjun kunjungan Password
gan 12 anjuran dokter Isi_posting N
menginput 1 ADMIN 1 mengelola N
data kunjungan data kunjungan baca anjuran 7 data konsultasi
remider follow up dokter data konsultasi NO RM
data konsultasi konsultasi 1
9 kunjungan Nama pasien
mengelola
data kunjungan
5
8 data dokter