Anda di halaman 1dari 12

“RESENSI BUKU PUBLIC SPEAKING MASTERY”

DOSEN PENGAMPU:
Patria Rahmawaty, S.Psi., M.MPd., Psikolog

DISUSUN OLEH :
Nama : Novan Firmansyah
NIM : 912017039

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN ALAT BERAT

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

2019
BAB I
DATA BUKU

Judul Buku : Public Speaking Mastery

Penulis : Ongky Hojanto

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit : 2012

Cetakan : Petama

Jumlah Halaman : 183 Halaman

ISBN : 978-979-22-9062-2

Peresensi : Novan Fimansyah


(Politeknik Negeri Balikpapan
provinsi kalimantan timur,
novanfirmansyah399@gmail.com)

“If you want to be a leader, you had better be able to comunication”


(Paul A. Argenti, Professor of management and corporate communication Tuck
School Of Business at Dartmouth)
BAB II
RESENSI

Komunikasi merupakan hal penting di dunia ini, kemampuan seseorang


seringkali tergantung pada kemampuannya dalam mengomunikasikan pendapat
dan keadaannya. Dengan mempelajari seni berkomunikasi kita dapat meraih
kesuksesan dalam berbagai bidang pekerjaan dan kehidupan.

Mitos di sekolah adalah anak yang menjadi juara kelas akan memiliki masa depan
yang cerah dan anak yang jago berhitung atau ilmu pasti adalah anak istimewa
yang cemerlang masa depannya. Akan tetapi, pengalaman di lapangan menyatakan
sebaliknya. Anak yang memiliki prestasi akademis biasa-biasa saja justru sukses.

Daniel Goleman dengan bukunya Emotional Intelligence adalah tokoh yang


membuka mata manusia bahwa seorang anak lahir ke dunia dengan membawa
berbagai kecerdasan. Dia menyatakan dengan tegas bahwa IQ hanya menyumbang
20% terhadap kesuksesan seseorang dalam kehidupan. Selebihnya, 80%,
disumbangkan oleh kecerdasan lain, termasuk Kecerdasan Emosional (EQ).
Padahal, ukuran kepintaran seseorang di sekolah didasarkan pada IQ, bukan EQ.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan Thomas J. Neff dan James M. Citrin
(1999) terhadap 50 orang tersukses di Amerika menyatakan bahwa kesuksesan
yang mereka raih bukanlah keterampilan teknis melainkan kualitas diri soft
skilldan people skill. Selain itu menurut hasil penelitian yang dilakukan di Inggris,
Amerika, dan Kanada,ada 23 soft skliiyang dominan di lapangan kerja.

Berdasarkan kedua penelitian ini, memiliki kemampuan berkomunikasi


merupakan soft skill yang amat dibutuhkan di dunia kerja. Kemampuan
berkomunikasi sangat diperlukan saat berhadapan dengan orang lain, inilah yang
disebut public speaking. Public speakings endiri mempunyai 2(dua) definisi
yaituproses berbicara di depan umum dan seni ilmu pengetahuan tentang
komunikasi lisanyang efektif dengan pendengar.

Buku ini disusun dan ditulis dari pengalaman dan pengetahuan penulis sendiri
sehingga isi buku ini sesuai dengan yang mungkin kita sering alami, hal-hal yang
dibahas dalam buku ini amat menarik dan detil. Dengan membaca buku ini
berulang-ulang dapat membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi
seseorang, dan akan mengarahkan kita kepada pemahaman bahwa kemampuan
public speaking diperlukan oleh banyak orang.

Buku Public Speaking Mastery ini terdiri atas 16 bab yang mengupas dunia
komunikasi dan public speaking yang baik dan benar. Diawali dengan“All about
public speaking, memberi gambaran mengenai sejarah public speaking, jenis
presentasi,komponen public speaking, dan tantangan dalam melakukan presentasi,
serta pentingnya public speaking”. Para ahli mengungkapkan beberapa jenis
presentasi yang biasa digunakan, meliputi:

1. Presentasi Dadakan(Impromptu)

Pembicaraan impromptu merupakan jenis presentasi yang dila-kukan secara


mendadak tanpa persiapan. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk
menyampaikan informasi kepada pendengar tanpa mempersiapkan segala
sesuatunya, baik tema pembicaraan maupun alat bantu, sehingga perasaan terkejut
akan menghinggapi si pembicara. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
presentasi impromptu.

Kelebihan:
•Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pem-bicara yang
sesungguhnya sehingga jauh dari kesan re-kayasa
•Kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas
•Pembicara terus-terusan berpikir selama menyampaikan informasi

Kekurangan:
•Informasi yang disampaikan tersendat-sendat karena membutuhkan waktu untuk
berpikir dan mengolah kata demi kata
•Penyampaian tidak berurutan/sistematis karena harus menyampaikan informasi
secara mendadak, kecuali pem-bicara telah menguasai teknik presentasi
impromptu yang saya bahas di Rahasia 16.
•Mungkin akan terjadi demam panggung dengan suhu tinggi karena belum ada
persiapan apa-apa untuk hal yang harus disampaikan.
2. Presentasi Naskah (Manuscript)

Presentasi ini dilakukan oleh pembicara dengan membaca naskah. Tidak sedikit
orang yang melakukannya. Setiap kata yang keluar sudah tertulis di naskah.
Pembicara melupakan tugas utamanya, yaitu melakukan kontak mata dengan
pendengar. Jadi, bisa dibilang pembicara bukan menyampaikan presentasi, tapi
membacakan naskah presentasi.

Kelebihan:

•Penyampaian berurutan/sistematis
•Kata-kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar karena sudah
dipersiapkan dengan baik
•Tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian

Kekurangan:

•Pendengar merasa bosan mendengarkannya karena “terlalu formal”


•Sebagian pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkan karena “miskin”
bahasa tubuh
•Penyampaianinformasi tidak menarik
•Pembicara terlalu sibuk membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata
dengan pendengar, menimbulkan kesan tak acuh

3. Presentasi Hafalan (Memoriter)


Presentasi ini dilakukan dengan menghafal teks. Bebeda de-ngan presentasi
naskah, presentasi hafalan tidak menggunakan naskah dalam penyampaian,
pembicara hanya melakukan persiapan dengan menghafal teks berupa informasi
yang akan disampaikan. Kelebihan dan kekurangannya hampir sama dengan
presentasi naskah. Jenis presentasi ini sangat buruk untuk dilakukan karena bila
pembicara lupa kata-kata dari naskah, presentasi menjadi gagal.
4. Presentasi Ekstempore
Presentasi ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik. Pembicara
mempersiapkan materi secara garis besar, baru saat presentasi menjabarkannya
secara mendetail.
Kelebihan:
•Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas karena ada persiapan
sebelumnya
•Informasi bisa disampaikan secara sistematis/berurutan
•Kemungkinan besar penyampaian informasi menarik perhatian pendengar karena
pembicara tidak berpedoman pada naskah atau hafalan, tapi tidak melenceng dari
garis besar materi
•Lebih leluasa dalam penyampaian karena tidak terpaku pada naskah yang ada
•Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pen-dengar sehingga bisa
melihat pesan yang disampaikan menarik atau tidak.

Kekurangan:
•Pembicara perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang
disampaikan
•Persiapan presentasi membutuhkan waktu lama karena presentasi ini harus kaya
contoh kasus
•Pemula akan mengalami kesulitan karena presentasi ini membutuhkan keahlian
dan pengalaman yang cukup.
Dalam buku ini penulis membeberkan 16 rahasia untuk melakukan
presentasi yang baik dan benar, sehingga akan berkesan dihati para
audiens“Rahasia 1: Subject Mastery, dengan cara memiliki keahlian kelas dunia
dan tujuh cara menjadi master dalam berbicara”(Hal tersebut dapat terjadi apabila
kita sudah terbiasa berbicara dengan orang lain atau orang banyak, yang artinya
adalah kita sering mepraktikkan),. Dalam buku ini dijelaskan 7 cara menjadi
master.

Pertama, belajar dari pengalaman diri sendiri|


Kedua, belajar dari penglaman orang lain
Tiga, berbicara di depan cermin
Keempat, bicara kepada siapapun yang mau mendengar
Kelima, bicara selagi bekendara
Keenam, bicara saat mandi
Ketuju, bicara setiap kali ada kesempatan

“Rahasia 2: mengatasi rasa takut, pembaca diberikan cara untuk mengendalikan


rasa takut dan cemas dalam berbicara serta menggantinya dengan rasa percaya diri
dengan cara 5P”, yaitu: Penyesuaian Diri, Pernapasan, Perubahan bahasa tubuh,
Pemanasan, Dan Penjangakaran atau Anchor.

“Rahasia 3: hiburlah audiens anda, dengan menghibur para audiens dan


mengetahui gaya belajar audiens dengan four learning styles”, ada beberapa cara
untuk menghibur audiens antara lain: game, humor, dan cerita cara tersebut
digunakan agar audiens tidak merasa bosan dengan materi yang kita sedang
bawakan.

“Rahasia 4: mengetahui tipe-tipe audiens, adapun beberapa tipe audiens antara


lain: sheep, the hotshot, the clown, the sniper, the snowman, the black cloud, the
unwanted panelis, di dalam buku ini disertakan cara mengatasi agar bisa
mengendalikan mereka”.

“Rahasia 5: sequencing bagian 1 teknik pembukaan yang powerful yaitu dengan


membuat urutan yang mudah diingat dan dipahami, struktur public speaking yang
memukau, kesan pertama, dan 10 teknik pembukaan yang powerful.” Berikut
adalah sepuluh cara membuka presentasi yang bisa menarik perhatian audiens
antara lain:

1. Visual
2. Powerful Question
3. Audient Participation
4. Story
5. Four Statement
6. Pujian
7. Fakta Mengejutkan
8. Kutipan
9. Humor
10. Pertanyaan Dari Orang Ternama

“Rahasia 6: sequencing bagian 2 sederhanakanlah hal yang kompleks dan


mudahkanlah hal yang sulit dengan mengetahui kesalahan yang umum terjadi
ketika membahas poin utama, teknik membawa orang ke puncak presentasi, 6
teknik menyusun public speaking yang mudah dimengerti, dan ilustrasi untuk
memperkuat poin utama”.

“Rahasia 7: sequencing bagian 3 yaitu teknik menutup public speaking yang


berkesan”, ada 6 cara yang diberikan penulis untuk menutup presentasi yang
berkesan yaitu: ikrar atau janji, ajakan, cerita, lagu, pantun, dan kutipan.

“Rahasia 8: kata-kata yang mampu menghipnotis, pendengar tidak hanya sekedar


mendengarkan tetapi juga membayangkan apa yang pembicara katakan”,
Beberapa kata yang baik untuk kita gunakan saat menyampaikan presentasi
menurut Ongky Hojanto antara lain:
•Easily (dengan mudah)
•Naturally (secara alami)
•Unlimited (tak terbatas)
•Aware (sadar)
•Realized (menyadari)
•Experiencing (mengalami)
•Expanding (memperluas)
•Beyond (melampaui)
•Before (sebelum)
•After (sesudah)
•Now (sekarang)
•Because (karena)
•I appreciate (saya menghargai)
•And (dan)
•I respect (saya menghormati)
•I agree (saya menyetujui)
“Rahasia 9: buat aturan agar anda tidak diatur”, berikut merupakan Cara
penyampaian aturan kepada audiens:

1. Jelaskan alasan aturan dibuat, pastikan itu untuk kebaikan audiens.


2. Sampaikan dengan bahasa tubuh dan kata-kata yang bersahabat.
3. Tetapkan sanksi yang disepakati bersama bila ada yang melanggar aturan.
“Rahasia 10: menjawab pertanyaan sulit dengan mengetahui teknik menjawab
pertanyaan, menjawab pertanyaan tanya jawaban, dan menggunakan metode
REST sebagai cara ampuh untuk menjawab”, REST ialah Respond directly, Explain with
an example, Stop talking, Take the next question.

“Rahasia 11: mengatasi keadaan darurat dalam situasidan keadaan yang tidak
terkendali”, di dalam buku ini penulis memberikan saran yang harus dilakukan
ketika terjadi keadaan darurat, keadaan darurat tersebut antara lain:

Kondisi-kondisi yang perlu Anda antisipasi yaitu:

1. Lampu padam
2. Laptop atau LCD Rusak
3. Materi hilang dari laptop
4. Laptop terkena virus
5. Ac tidak dingin
6. Peserta terlalu banyak
7. Peserta terlalu sedikit
8. Sound system rusak
9. MC tidak datang

“Rahasia 12: dress for success”, bukan hanya materi saja yang perlu diperhatikan
namun juga pakaian menjadi modal yang penting saat melakukan presentasi,
karena orang lain terkadang menilai kita berdasarkan penampilan, berikut
merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum presentasi antara lain: Atasan
dan bawahan, Jas, Dasi, Tas, Sepatu, Laptop, Kaus kaki, Kuku tangan, Bau badan,
Rambut, Kumis dan janggut.

“ Rahasia 13: showmanship, pembicara memiliki cara untuk menyampaikan


pesan secara nonverbal dan teknik vocal”, dalam buku ini dijelaskan lima unsur
yang perlu perhatikan agar bahasa tubuh memberikan kesan yang menarik bagi audiens
yaitu: Mata, Tangan, Kaki, Posisi, dan suara yang mana dijelaskan secara mendetail oleh
buku ini.

“Rahasia 14: penataan tempat Duduk”, terdapat 3 layout tempat duduk yang
direcomen- dasikan oleh penulis dalam buku ini antara lain: Horseshoe (10
sampai 30 orang), Theater (50 sampai lebih dari 500 orang), Boardroom (2
sampai 25 orang) yang mana penempatan tempat duduk ini befungsi agar audiens
bisa melihat pembicara dengan jelas.

“Rahasia 15: ingenious interactivity,yaitu memiliki teknik mengajak audiens


terlibat dalam presentasi”, penulis menyarankan bahwa ketika kita melakukan
presentasi anggap senua audiens yang datang sebagai teman, agar memudahkan
kita untuk berinteraksi dengan mereka.

“Rahasia 16: bicara tanpa persiapan dan tetap percaya diri walaupun tanpa
persiapan dan teknik impromptu”. Penulis menggunakan singkatan tertentu untuk
memudahkan pembaca menerapkan teknik-teknik yang dipaparkannya, seperti
metode REST, sebagai cara yang sangat ampuh untuk menjawab pertanyaan,
metode ini dibagi dalam empat langkah, yaitu:

R -Respond directly (beri jawaban langsung dan hindari memberi jawaban yang
berputar-putar)

E-Explain with an example (berikan jawaban dengan menggunakan satucontoh)

S-Stop talking (berhenti bicara saat sudah menjawab pertanyaan, jangan pernah
bertanyaapakah sudah puas atau memahami jawaban yang diberikan)

T -Take the next question (alihkan fokus kepertanyaan berikutnya)


BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

Kelebihan Buku:

Buku ini mejelaskan bahwa kemampuan public speaking bukan hanya


karena orang tersebut memiliki baka, namun dikarenakan terbiasa berbicara di
depan umum sehingga dapat dengan mudah mengusai panggung. Public speaking
dapat dipelajari maka dari itu penulis membuat buku ini untuk memberi tahu para
pembaca bahwa public speaking mempunyai rahasia yang apa bila kita benar-
benar mempraktikkannya maka kita bisa menjadi public speaking yang
proffesional. Materi dalam buku ini telah diringkas dengan cukup baik oleh sang
penulis, sehingga isi buku ini benar-benar to the point ke pokok pembahasan agar
pembaca tidak bosan dengan cerita yang bertele-tele. Buku ini juga menggunakan
gambar-gambar atau figure di dalam buku agar pembaca tidak merasa bosan
ketika membaca buku ini. Buku ini menurut saya sangat lengkap dan bagus untuk
pemula yang memiliki kekurangan dalam hal public speaking.

Kekurangan buku:

Dalam buku ini menggunakan beberapa bahasa yang agak sulit dimengerti
oleh pembaca awam. Seharusnya gambar yang dilampirkan berwarna sehinga
tidak terlalu membosankan bagi pembaca. Kualitas kertas yang kurang bagus juga
dapat mempengaruhi minat baca. Sampul buku seharusnya diberi warna yang
lebih menarik para pembaca.
BAB IV
KESIMPULAN
Buku yang berjudul Public Speaking Mastery yang memiliki sekitar 200
halaman yang merupakan salah satu buku yang ditulis oleh Onky Hojanto. Buku
ini memiliki beberapa edisi revisi, buku ini menjelaskan bagaimana cara
melakukan public speaking, kendala-kendala dalam melakukan public speaking,
serta sikap melakukan public speaking yang baik dan bagaimana tokoh-tokoh
dunia melaukan public speaking.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Hojanto, Ongky. Public Speaking Mastery. 2012. Jakarta :Gramedia Pustaka
Utama

Anda mungkin juga menyukai