Anda di halaman 1dari 2

BUTA SENJA

No Dokumen : 445/ /IV.03/SOP/P/ /2017


Nomor Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT. PUSKESMAS Kepala UPT


RAWAT INAP
SUKADAMAI CATUR SUPRIANTO
NIP. 19650411 198703 1 006
A. Pengertian Buta senja atau rabun senja, disebut juga nyctalopia atau
hemarolopia, adalah ketidakmampuan untuk melihat dengan
baik pada malam hari atau pada keadaan gelap.
B. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien buta
senja di Puskesmas
C. Kebijakan SK Kepala puskesmas tentang kebijakan pelayanan klinis
D. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang panduan praktek klinis
bagi dokter di fasilitas kesehatan primer
E. Alat dan Bahan 1. Poliklinik set
2. Lup
3. Obat-obatan: obat-obatan simptomatik yang sesuai.
F. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan :
Penglihatan menurun pada malam hari atau pada keadaan gelap,
sulit beradaptasi pada cahaya yang redup. Pada defisiensi
vitamin A, buta senja merupakan keluhan paling awal.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana


(Objective )
Pemeriksaan Fisik
Dapat ditemukan tanda-tanda lain defisiensi vitamin A:
1. Kekeringan (xerosis) konjungtiva bilateral
2. Terdapat bercak bitot pada konjungtiva
3. Xerosis kornea
4. Ulkus kornea dan sikatriks kornea
5. Kulit tampak xerosis dan bersisik
6. Nekrosis kornea difus atau keratomalasia

Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
1. Pada defisiensi vitamin A, diberikan vitamin A dosis tinggi.
2. Lubrikasi kornea.
3. Pencegahan terhadap infeksi sekunder dengan tetes mata
antibiotik.

Konseling dan Edukasi


- Memberitahu keluarga bahwa rabun senja disebabkan
oleh kelainan mendasar, yaitu defisiensi vitamin A dan
retinitis pigmentosa.
- Pada kasus defisiensi vitamin A, keluarga perlu
diedukasi untuk memberikan asupan makanan bergizi
seimbang dan suplementasi vitamin A dosis tinggi.

G. Unit Terkait -
H. Dokumen Terkait 1. Rekam medis
2. Informed consent

I. Rekaman Historis

Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai