RAWAT INAP SUKADAMAI CATUR SUPRIANTO NIP. 19650411 198703 1 006 A. Pengertian Buta senja atau rabun senja, disebut juga nyctalopia atau hemarolopia, adalah ketidakmampuan untuk melihat dengan baik pada malam hari atau pada keadaan gelap. B. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien buta senja di Puskesmas C. Kebijakan SK Kepala puskesmas tentang kebijakan pelayanan klinis D. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang panduan praktek klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan primer E. Alat dan Bahan 1. Poliklinik set 2. Lup 3. Obat-obatan: obat-obatan simptomatik yang sesuai. F. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan : Penglihatan menurun pada malam hari atau pada keadaan gelap, sulit beradaptasi pada cahaya yang redup. Pada defisiensi vitamin A, buta senja merupakan keluhan paling awal.
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana
(Objective ) Pemeriksaan Fisik Dapat ditemukan tanda-tanda lain defisiensi vitamin A: 1. Kekeringan (xerosis) konjungtiva bilateral 2. Terdapat bercak bitot pada konjungtiva 3. Xerosis kornea 4. Ulkus kornea dan sikatriks kornea 5. Kulit tampak xerosis dan bersisik 6. Nekrosis kornea difus atau keratomalasia
Pemeriksaan Penunjang Tidak diperlukan.
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan 1. Pada defisiensi vitamin A, diberikan vitamin A dosis tinggi. 2. Lubrikasi kornea. 3. Pencegahan terhadap infeksi sekunder dengan tetes mata antibiotik.
Konseling dan Edukasi
- Memberitahu keluarga bahwa rabun senja disebabkan oleh kelainan mendasar, yaitu defisiensi vitamin A dan retinitis pigmentosa. - Pada kasus defisiensi vitamin A, keluarga perlu diedukasi untuk memberikan asupan makanan bergizi seimbang dan suplementasi vitamin A dosis tinggi.
G. Unit Terkait - H. Dokumen Terkait 1. Rekam medis 2. Informed consent
I. Rekaman Historis
Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal