Pengukuran Aliran
Pengukuran Aliran
PENGUKURAN ALIRAN
tidak terdefinisi. Standar tersebut dapat berupa barang yang nyata, dengan syarat
sifat barang itu tidak berubah ? ubah dalam waktu yang lama, misalnya standar
untuk massa adalah silinder yang terbuat dari platinum ? irridium dan di beri
pengukuran adalah :
dan dalam banyak hal memungkinkan seseorang untuk menentukan nilai besaran
alat yang digunakan untuk menentukan kuantitas dari suatu besaran (variabel).
sebenarnya.
(massa), volume, serta luas bidang yang dilaluinya. Pengukuran aliran fluida
Karena itu, kesalahan kecil saja dapat mengakibatkan kerugian yng besar dalam
kurun waktu yang lama. Dalam pengukuran aliran fluida ada banyak cara, mulai
Elemen dasar dan sistem yang di gunakan untuk pengukuran aliran banyak sekali
ragamnya. Dari ragam tersebut yang dapat digunakan biasanya tergantung pada
proses, kemampuan, dan segi harga. Secara garis besar ada 3 metoda Pengukuran
Aliran Fluida yaitu : Metoda Positive Displacement Meter, Metoda Khusus, dan
berkelanjutan akan membagi aliran uap menjadi beberapa discreat segmen. Alat
ini menjebak fluida (Isolated Volume) yang telah diketahui harganya, kedalam
ukur yang mengukur volume dan bukan mengukur kecepatan aliran fluida.
Positive Displacement Meter banyak digunakan untuk pengukuran aliran air, gas
alam, dan minyak. Positive Displacement Meter tidak memerlukan catu daya,
adapun yang menjadi energi penggeraknya adalah aliran fluida itu sendiri,
biasanya penunjukan menjadi satu dengan meter bodinya. Meter jenis ini
Contoh yang sederhana dari penggunaan Positive Displacement Meter ini adalah
meter air rumah tangga seperti yang terlihat pada gambar 2.1, meter ini bekerja
Air masuk pada bagian kiri meter dan menekan piring yang terpasang
secara eksentrik agar zat cair dapat mengalir melalui meter itu. Piring tersebut
akan mengangguk ? angguk di seputar sumbu vertikal karena bagian atas dan
bawah piring selalu melekat dengan ruang piring terpasang. Ruang masuk dan
keluar piring itu terpisah oleh dinding sekat. Volume zat cair yang mengalir
melalui meter itu terlihat dari jumlah anggukan piring. Penunjukan aliran
volumetrik diberikan melalui suatu susunan roda gigi dan pencatat yang
dihubungkan dengan piring angguk. Meter piring angguk dapat digunakan untuk
2. Metoda Khusus
(Rotameter).
a. Turbin Flowmeter
Turbin Flowmeter merupakan alat ukur yang cukup popular, seperti yang
terlihat pada gambar 2.2. Fluida yang mengalir melalui meter ini menyebabkan
roda turbin akan berputar, dalam badan roda turbin itu terdapat magnet permanen
pickup) yang terpasang pada bagian atas meter mendeteksi setiap putaran roda
turbin. Oleh karena itu aliran volumetrik sebanding dengan jumlah putaran roda,
maka keluaran pulsa total akan memberikan petunjuk tentang total aliran.
Oleh karena itu fluida dianggap sebagai konduktor yang bergerak di dalam
E = B L v x 10
-8
???. ( V )
sebanding dengan kecepatan aliran. Tegangan induksi di deteksi dengan dua buah
aliran. Konstruksi magnetik flowmeter seperti yang terlihat pada gambar 2.4.
jenis pertama menggunakan pelapis baja yang bersifat tidak menghantar dan di
logam cair. Keluaran meter jenis ini cukup tinggi sehingga dapat digunakan
rotameter merupakan bentuk khusus dari beda tekanan, bedanya adalah apabila
beda tekanan yang dihasilkan plat orifice dengan mempertahankan adanya piranti
sedangkan rota meter mengubah harga dari piranti rintangan aliran untuk
pengukuran perbedaan tekanan, alat ukur yang demikian sering disebut Head
Flowmeter (head meter), alat ini digunakan sebagai petunjuk tentang laju aliran
Untuk mengukur aliran fluida dalam pipa dengan head flowmeter, maka
pada fluida itu di pasang suatu piranti penghalang dengan diameter lubang yang
lebih kecil dari diameter pipa sehingga baik tekanan maupun kecepatannya
berubah, dengan mengukur beda tekanan antara sebelum dan sesudah piranti
1. Plat Orifice.
2. Flow Nozzle.
3. Tabung Venturi.
Hal yang berhubungan dengan jenis dan karesteristik aliran fluida yang di
maksud di sini adalah profil dalam wadah tertutup (pipa umumnya). Profil aliran
dari fluida yang melalui pipa akan dipengaruhi oleh gaya momentum fluida yang
membuat fluida bergerak di dalam pipa, gaya gesek yang menahan aliran pada
dinding pipa dan fluidanya sendiri dan juga dipengaruhi oleh belokan pipa,
katub, dan sebagainya. Jenis aliran fluida terbagi atas 3 bagian yaitu :
1. Aliran Laminer.
2. Aliran Turbulen.
3. Aliran Transisi.
Seperti yang terlihat pada gambar 2.6 di bawah ini akan di perlihatkan
Laminer berasal dari bahasa latin ?Thin Plate? yang berarti aliran yang
kecepatannya. Secara teori, aliran ini berbentuk parabola dengan bagian tengah
mempunyai kecepatan yang besar karena bagian yang paling pinggir mempunyai
kecepatan yang paling rendah akibat adanya gesekan.
ini kasar dan tidak menentu, ini yang membuat arus menjadi lambat,
bergelombang pada semua arah dan sering terbentuk pusaran yang kecil. Pada
aliran turbulen gaya momentum aliran lebih besar dibandingkan dengan gaya
gesekan dan pengaruh dinding pipa kecil. Karenanya aliran turbulen memberikan
lapisan fluida dekat dinding pipa tetap laminer, pada beberapa tempat aliran
Secara empiris bahwa ada 4 faktor yang menentukan apakah aliran fluida
tersebut bersifat laminer atau turbulen, ke empat faktor tersebut dikenal sebagai
bilangan Reynold (R
).
eD
= vD
Dimana : R
eD
: Bilangan Reynold
Besarnya bilangan Reynold yang terjadi pada suatu aliran dalam pipa
dapat menunjukkan apakah jenis aliran itu turbulen atau aliran laminer. Biasanya
angka R
eD
< 2000 maka aliran itu jenis aliran laminer, dan bila angka R
eD
>
2000 maka aliran itu jenis turbulen. Antara ke dua nilai tersebut aliran tidak stabil
dan dapat berubah dari turbulen menjadi laminer dan sebaliknya. Dalam
Uap air adalah sejenis fluida yang merupakan fase gas dari air, bila
air tidak berwarna, bahkan tidak terlihat bila dalam keadaan murni kering. Uap
air tidak mengikuti hukum ? hukum gas sempurna, sampai uap air tersebut benar
? benar kering (kadar uap 100 %). Bila uap kering di panaskan lebuh lanjut maka
di anggap sebagai gas sempurna. Uap air terbentuk dalam 3 jenis, yaitu : Uap
saturasi basah (kadar Air < 1), Uap saturasi kering (kadar Uap = 1) yang di
gunakan pada head flowmeter karena uap ini tidak mengandung air lagi, dan uap
Diagram H-S diciptakan oleh Mollier yang terlihat pada gambar 2.7. Pada
diagram Mollier ini garis ordinat menunjukkan skala enthalpi sedangkan garis
mengukur aliran tersebut disebut dengan flowmeter. Alat ini berfungsi untuk
menentukan berapa jumlah fluida yang dibutuhkan dalam proses continiu dan
1. Metode pengukuran langsung dari volume cairan dengan suatu tangki yang
diketahui kapasitasnya.
oleh aliran energi, misalnya perputaran turbin atau membuat selisih tekanan.
Contoh dari pengukuran metode langsung adalah flowmeter volumetrik.
tidak dipengaruhi oleh densitas, viskositas dan sifat ? sifat fisik lainnya dari
fluida yang di ukur. Namun flowmeter jenis tersebut jarang digunakan di dalam
aliran dengan tekanan static ( static pressure ), flowmeter model kawat panas
(hot wire), bila sebuah kawat panas di tempatkan di dalam aliran maka akan di
3000 mmH
2
O.
Dilihat dari segi ketelitian, maka metode pengukuran langsung lebih teliti
mempunyai suatu keuntungan besar, karena aliran yang di ukur di ubah menjadi
sinyal listrik, sehingga flowmeter tidak langsung sesuai untuk memonitoring dan
yang paling banyak di gunakan dalam proses industri adalah head flowmeter,
suatu piranti penghalang, piranti penghalang ini dapat berupa tabung venturi, plat
orifice, atau flow nozzle. Plat orifice mudah di produksi dan di pasang, di
samping harganya juga lebih murah, sedangkan tabung venturi atau aliran nozzle
pemasangannya lebih susah dan harganya mahal dan konstruksinya lebih rumit.
dan penerima. Flowmeter ini digunakan untuk aliran yang stabil. Aliran rata- rata
dari suatu fluida di dalam pipa berhubungan dengan perbedaan tekanan antara
piranti penghalang di dalam pipa. Fluida yang di alirkan melalui suatu luasan
yang diperkecil akan menyebabkan tekanan pada sisi sebelum plat orifice
(upstream) lebih besar dari pada tekanan di bagian sisi setelah plat orifice
(downstream).
II.6. PENGUKURAN ALIRAN STEAM
berlangsung.
1. Alat ukur yang di pakai hanya baik bila di pakai untuk zat cair saja.
2. Alat ukur yang hanya bisa di pakai untuk uap dan gas.
KETEL UAP
Ketel uap adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah air
menjadi uap (steam) dengan sejumlah panas yang diberikan kepada ketel yang
didapat dari hasil pembakaran bahan bakar, panas tersebut akan dialirkan melalui
bidang-bidang pemanas.
Fluida kerja yang digunakan adalah air, sehingga air yang ada pada pipa-
pipa tersebut akan mendapatkan panas karena air yang ada pada ketel uap
tersebut akan mengalami perubahan fasa, yaitu dari fasa cair menjadi fasa uap
dan uap tersebut akan diproses lagi menjadi uap kering agar sesuai yang
utama yaitu :
- Dapur (Furnace) yaitu sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi
energi panas.
uap untuk dapat berfungsi, sedangkan komponen ? komponen yang dipakai untuk
Ketel uap yang berbahan bakar berupa minyak tanah sangat penting
digunakan dapat semaksimal mungkin dan bahan bakar yang terbuang akibat
pembakaran bahan bakar ini terjadi karena terdapat tiga faktor penting, yaitu :
3. Temperatur
22
dibutuhkan bahan bakar untuk proses pembakaran, jumlah kelebihan udara bahan
bakar dan kehilangan panas yang disebabkan oleh pembakaran yang tidak
agar berlangsung pada kondisi yang diinginkan sehingga uap yang dihasilkan