Asbābun Nuzūl (Arab: النزول اسباب, Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat)) adalah ilmu Al-
Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau
beberapa ayat al-Qur'an diturunkan. Pada umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan
para Mufassir untuk menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah
diturunkannya ayat itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu ini untuk
menetapkan hukum dari hikmah di balik kisah diturunkannya suatu ayat.[1] Ibnu
Taimiyyah mengemukakan bahwa mengetahui Asbabun Nuzul suatu ayat dapat
membantu Mufassir memahami makna ayat. Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul suatu
ayat dapat memberikan dasar yang kukuh untuk menyelami makna suatu ayat Al-
Qur’an.[2]
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Q.S Al Maidah 48
أك َوأ َ أنزَ ألنَاََ اب ِإلَيََ َ ق أال ِكت
َِ ص ِدقًا ِب أال َح َ ب ِمنََ َي َد أي َِه َبيأنََ ِل َما ُم َِ علَ أي َِه َو ُم َهي ِأمنًا أال ِكتَا
َ ۖ اح ُك أَم َب أي َن ُه أَم فَ أ
ََ ََللاُ أ َ أنز
ل ِب َما ََّ ۖ ل ََ ع َّما أ َ أه َوا َء ُه أَم تَت َّ ِب أَع َو
َ ك ََ ق ِمنََ َجا َء َِ ع َةً ِم أن ُك أَم َج َع ألنَا ِل ُكلَ ۖ أال َح
َ ِش أر
َللاُ شَا ََء َولَ أَو ۖ َو ِم أن َها ًجا ََّ اح َدَة ً أ ُ َّم َةً لَ َج َعلَ ُك أَمِ ن َو َفَا أستَبِقُوا ۖ آتَا ُك أَم َما فِي ِليَ أبلُ َو ُك أَم َو َٰلَ ِك أ
َِ َللا ِإلَى ۖ أال َخي َأرا
ت ََِّ تَ أخت َ ِلفُونََ فِي َِه ُك أنت ُأَم ِب َما فَيُ َنبِئ ُ ُك أَم َج ِميعًا َم أر ِجعُ ُك أَم
(Wa anzalnaa ilaikal kitaaba bil haqqi mushoddiqol limaa baina yadaihi minal kitaabi
wamuhaiminan ‘alaihi. Fahkum bainahum bimaa anzalalloohu walaa tattabi’
ahwaa,ahum ‘ammaa jaa,aka minal haq. Likulling ja’alnaa mingkum syir’ataw
waminhaajaa. Walau syaa,alloohu laja’alakum ummataw waahidataw walaakil
liyabluwakum fii maa aataakum. Fastabiqul khoiroot. Ilalloohi marji’ukum jamii’aang
fayunabbi,ukum bimaa kungtum fiihi takhtalifuun)
Artinya:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi
Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.