Anda di halaman 1dari 8

KEAMANAN LINGKUNGAN

A. PENGERTIAN

Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry, 2006). Perubahan kenyamanan
adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan
dan berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda
Jual, 2000).

B. SISTEM TUBUH YANG BERPERAN


a. Fisik
1. Tulang
Merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, yaitu
fungsi mekanis untuk membantu rangka dan tempat melekatnya
berbagai otot, sebagai tempat penyimpanan mineral khususnya
kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan setiap saat sesuai
kebutuhan, tempat sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan
fungsi pelindung organ-organ dalam.
2. Otot dan tendon
Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang
memungkinkan tubuh bergerak sesuai dengan keinginan.
3. Ligamen
Merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan
tulang, bersifat elastis sehingga membantu fleksibilitas sendi dan
mendukung sendi.
4. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan modula
spinalis) dan sistem saraf tepi (percabangan dari sistem saraf pusat).
Setiap sel-sel saraf memiliki somatik dan otonom yang berfungsi
sensorik dan motorik.
5. Sendi
Merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu.
Sendi membuat segmentasi dari rangka tubuh dan memungkinkan
gerakan antar segmen dan berbagai derajat pertumbuhan tulang.

b. Psikologis
1. ESQ

ESQ adalah sebuah singkatan dari Emotional Spiritual


Quotient yang merupakan gangguan EQ (Emotional Quotients)
dan SQ (Spiritual Quotions), yaitu penggabungan antara
pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual.

2. IQ
IQ merupakan istilah yang biasa dipergunakan untuk
menjelaskan tingkatan kemampuan otak kiri seseorang.
3. EQ
EQ adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai,
mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di
sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap
informasi akan suatu hubungan.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


a. Usia
Individu belajar untuk melindungi dirinya dari berbagai bahaya
melalui pengetahuan dan pengkajian akurat tentang lingkungan. Perawat
perlu untuk mempelajari bahaya-bahaya yang mungkin mengancam
individu sesuai usia dan tahap tumbuh kembangnya sekaligus tindakan
pencegahannya.
b. Gaya Hidup
Gaya hidup yang menempatkan klien dalam resiko bahaya
diantaranya lingkungan kerja yang tidak aman, tinggal didaerah dengan
tingkat kejahatan tinggi, ketidakcukupan dana untuk membeli
perlengkapan keamanan,adanya akses dengan obat-obatan atau zat aditif
berbahaya.
c. Status mobilisasi
Klien dengan kerusakan mobilitas akibat paralisis, kelemahan otot,
gangguan keseimbangan/koordinasi memiliki resiko untuk terjadinya
cedera.
d. Gangguan sensori persepsi
Sensori persepsi yang akurat terhadap stimulus lingkungan
sangat penting bagi keamanan seseorang. Klien dengan gangguan
persepsi rasa, dengar, raba, cium, dan lihat, memiliki resiko tinggi untuk
cedera.
e. Tingkat kesadaran
Kesadaran adalah kemampuan untuk menerima stimulus
lingkungan, reaksi tubuh, dan berespon tepat melalui proses berfikir dan
tindakan. Klien yang mengalami gangguan kesadaran diantaranya klien
yang kurang tidur, klien tidak sadar atau setengah sadar, klien
disorientasi, klien yang menerima obat-obatan tertentu seperti narkotik,
sedatif, dan hipnotik.
f. Status emosional
Status emosi yang ekstrim dapat mengganggu kemampuan klien
menerima bahaya lingkungan. Contohnya situasi penuh stres dapat
menurunkan konsentrasi dan menurunkan kepekaan pada simulus
eksternal. Klien dengan depresi cenderung lambat berfikir dan bereaksi
terhadap stimulus lingkungan.
g. Kemampuan komunikasi
Klien dengan penurunan kemampuan untuk menerima dan
mengemukakan informasi juga beresiko untuk cedera. Klien afasia,
klien dengan keterbatasan bahasa, dan klien yang buta huruf, atau
tidak bisa mengartikan simbol-simbol tanda bahaya.
h. Pengetahuan pencegahan kecelakaan
Informasi adalah hal yang sangat penting dalam penjagaan
keamanan. Klien yang berada dalam lingkungan asing sangat
membutuhkan informasi keamanan yang khusus. Setiap individu perlu
mengetahui cara-cara yang dapat mencegah terjadinya cedera.
i. Faktor lingkungan
Lingkungan dengan perlindungan yang minimal dapat beresiko
menjadi penyebab cedera baik di rumah, tempat kerja, dan jalanan.
j. Informasi / komunikasi
Gangguan komunikasi seperti afasia atau tidak dapat membaca
dapat menimbulkan kecelakaan.
k. Penggunaan antibiotic yang tidak rasional
Antibiotic dapat menimbulkan resisten dan syok anafilaktik.
l. Keadaan imunitas
Gangguan imunitas akan mengakibatkan menurunnya daya tahan
tubuh sehingga mudah terserang penyakit.
m. Ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi sel darah putih
Sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap
suatu penyakit.
n. Status nutrisi
Keadaan nutrisi yang kurang dapat menimbulkan kelemahan dan
mudah terserang penyakit, demikian sebaliknya kelebihan
nutrisi berresiko terhadap penyakit tertentu.
o. Tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadinya gangguan keselamatan dan keamanan
dapat diprediksi sebelumnya.
D. GANGGUAN/ MASALAH YANG BERHUBUNGAN
a. Gangguan fisik
1. Kulit kemerahan
Karena sering terpapar oleh sinar matahari tanpa menggunakan alat
perlindungan diri berupa masker atau sunblock sehingga
mengakibatkan iritasi pada kulit.
2. Frekuensi nadi dan pernapasan meningkat
Masalah ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu aktivitas fisik
atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara yang tinggi di sekitar,
posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh
serta obat yang sedang dikonsumsi.
3. Potensial dehidrasi
Penyebab dehidrasi adalah aktivitas fisik yang tinggi baik olahraga
maupun aktivitas fisik lainnya yang berpotensi menghasilkan lebih
banyak keringat, yang menyebabkan tubuh akan kehilangan cairan.
4. Menggigil
Menggigil adalah reaksi tubuh disaat otot mengalami kontraksi
berulang untuk meningkatkan suhu tubuh. Reaksi ini terjadi saat
tubuh mengalami kedinginan ataupun mengalami infeksi.
5. Kulit dingin
Umumnya memang karena udara dingin yang menimpa tubuh,
namun bisa juga disebabkan oleh adanya berbagai penyakit tertentu.
Sirkulasi darah yang buruk, adanya pembuluh darah kecil pada
tangan, atau penyakit lainnya, dapat menyebabkan tangan dan kaki
terasa dingin.
6. Frekuensi nadi dan pernapasan menurun
Masalah ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu aktivitas fisik
atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara yang rendah di sekitar,
posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh
serta obat yang sedang dikonsumsi.
b. Gangguan psikologis
1. Perilaku protektif dan tidak tenang
Perlindungan yang dilakukan secara berlebihan dan bisa berakibat
buruk bagi psikis pasien sehingga menimbulkan ketidaknyamanan
saat melakukan pemeriksaan.
2. Peningkatan tekanan darah
Peningkatan tekanan darah disebabkan oleh emosi yang berlebih.
3. Wajah menyeringai
4. Perilaku distraksi (menangis, meringis)
5. Gelisah
Gelisah merupakan perasaan batin yang muncul dari rasa
kekhawatiran yang ada dalam benak orang yang bersangkutan.
Seseorang yang gelisah terus-menerus sehingga mencapai tingkat
yang melampaui ambang batas dapat mengakibatkan orang itu jatuh
sakit.
Daftar Pustaka

1. https://www.scribd.com/doc/184847492/makalah-keamanan#
2. Tri Maryani, Munica Rita, 2014, Keterampilan Dasar Kebidanan 1,
Yogyakarta, Rohima Press
3. https://www.google.co.id/amp/s/nursepreneursindonesia.wordpress.com/
2014/08/28/kebutuhan-aktivitas-mobilisasi/amp/
4. https://www.google.co.id/amp/s/s/ikameilaty.wordpress.com/2011/12/30
/laporan-gizi-olahraga-kondisi-denyut-nadi-dan-pernafasan-sebelum-
dan-setelah-berolahraga/amp/
5. http://www.infosehatkeluargasehat.com/dehigrasi-jenis-gejala-
penyebab-dan-akibat-serta-cara-mencegah-dan-mengatasi/
6. https://www.google.co.id/amp/s/www.meetdoctor.com/mobile/article/pe
nyebab-tangan-dan-kaki-terasa-dingin
Anggota kelompok 8:

1. Dini Islamiati (P07124117008)


2. Kamilla Amalia (P07124117016)
3. Mega Sari Kurniakasih (P07124117021)
4. Widia Hanum Annisa Rahma (P07124117035)

Anda mungkin juga menyukai