Anda di halaman 1dari 13

Nama : Ade Putri Handayani

NIM : 1911E2147

Tugas : Ilmu Bahan

Soal :

1. Apa yang dimaksud dengan basa ?

Jawab :

Definisi basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air.Basa
adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7.
Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat.

Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada
kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.

Definisi basa menurut :

 Menurut Boyle: basa adalah zat yang dapat membirukan lakmus merah
 Menurut Arrhenius: basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion
hidroksida (OH-)
 Menurut Bronsted-Lowry: basa adalah akseptor proton (H+)
 Menurut Lewis: basa adalah donor elektron

Sifat-sifat Basa :

1. Kaustik
2. Rasanya pahit
3. Licin seperti sabun
4. Nilai pH lebih dari 7
5. Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6. Dapat menghantarkan arus listrik
7. Menetralkan asam
8. Menyebabkan pelapukan
2. Apa perbedaan basa kuat dan basa lemah?

Jawab:

Perbedaan Antara Basa Lemah dan Basa Kuat :

 Definisi

Basa Lemah: Basa lemah adalah basa yang hanya terdisosiasi sebagian untuk memberikan ion
dalam larutan.

Basa Kuat: Basa kuat adalah basa yang sepenuhnya berdisosiasi untuk memberikan ion dalam
larutan.

 Disosiasi

Basa Lemah: Basa lemah hanya terdisosiasi sebagian dalam larutan.

Basa Kuat: Basa kuat sepenuhnya terpisah dalam larutan.

 nilai pH

Basa lemah: Basa lemah memiliki pH 7,3 – 10.

Basa Kuat: Basa kuat memiliki pH 10-14.

 Nilai Kb

Basa Lemah: Basa lemah memiliki konstanta kesetimbangan yang lebih rendah, dibandingkan
dengan yang kuat.

Basa Kuat: Basa kuat memiliki konstanta kesetimbangan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan
yang lemah.

 Reaktivitas

Basa lemah: Basis lemah kurang reaktif dari yang kuat.

Basa Kuat: Basa kuat sangat reaktif.


 Konduktivitas listrik

Basa Lemah: Larutan dari basa yang lemah memiliki konduktivitas listrik yang lebih rendah dari
pada basa yang kuat.

Basa Kuat: Larutan basa kuat memiliki konduktivitas listrik yang lebih tinggi daripada basa lemah
ini.

 Contoh

Contoh-contoh basa lemah adalah:

 gas amoniak (NH3)


 besi hidroksida (Fe(OH)2)
 Hydroksilamine (NH2OH)
 Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
 Ammonia hydroksida (NH4OH)
 Metilamin hydroxide (CH3NH3OH)
 Etilamin hydroxide (C2H5NH3OH)

Contoh basa kuat adalah :

 Kalium hidroksida (KOH)


 Barium hidroksida (Ba(OH)2)
 Caesium hidroksida (CsOH)
 Natrium hidroksida (NaOH)
 Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
 Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
 Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
 Litium hidroksida (LiOH)
 Rubidium hidroksida (RbOH)

3. Berikan contoh bahan kimia yg bersifat basa kuat dan basa lemah?

Jawab :

A. Basa Kuat

 Kalium hidroksida (KOH) : biasanya digunakan dalam produksi biodiesel dan sabun.
 Natrium hidroksida (NaOH) : biasanya digunakan dalam proses produksi kertas, tekstil
dan sebagai bahan baku sabun atau detergen.
 Barium hidroksida (Ba(OH)2) : biasanya digunakan dalam industri perminyakan.
 Kalsium hidroksida (Ca(OH)2): biasanya digunakan dalam pengolahan limbah dan
mengurangi keasaman tanah
 Magnesium hidroksida (Mg(OH)2): biasanya digunakan dalam produksi obat
lambung,obat pencahar dan pasta gigi
B. Basa Lemah

 Amoniak (NH3) : biasanya digunakan dalam produksi obat obatan, campuran pupuk
urea, pembuatan baterai, bahan bakar roket, bahan peledak , kertas plastik, dan
pembersih alat rumah tangga.
 Aluminium hidroksida (Al(OH)3) : biasanya digunakan untuk mengobati asam lambung.
 Ammonia hydroksida (NH4OH)
 Seng hidroksida (Zn(OH)2)
 Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)

4. Dari setiap bahan yg saudara sebutkan, jelaskan mengenai:

a. Nama dan rumus

b. Bentuk/wujud zat

c. Karakter zat

d. Teknik penyimpanan

Jawab :

Basa Kuat

1) Kalium hidroksida (KOH)

a. Nama dan rumus : Kalium hidroksida (KOH)

b. Bentuk/wujud zat : Padatan putih, higroskopis

c. Karakter zat :

 Massa molar : 56.11 g mol-1

 Bau : Tak berbau

 Densitas : - 2.044 g/cm3 (20 °C)

- 2.12 g/cm3 (25 °C)

 Titik lebur : 360 °C (680 °F; 633 K)


 Titik didih : 1327 °C (2421 °F; 1600 K)

 Kelarutan dalam air :

- 85 g/100 g (-23.2 °C)

- 97 g/100 mL (0 °C)

- 121 g/100 mL (25 °C)

- 138.3 g/100 mL (50 °C)

- 162.9 g/100 mL (100 °C)

 Kelarutan : Larut dalam alkohol, gliserol tidak larut dalam eter, cairan amonia

 Kelarutan dalam metanol : 55 g/100 g (28 °C)

 Kelarutan dalam isopropanol : ~14 g / 100 g (28 °C)

 Kebasaan (pKb) : -0.7 (KOH(aq) = K+ + OH-)

 Suseptibilitas magnetik (χ) : -22.0·10-6cm3/mol

 Indeks bias (nD) : 1.409 (20 °C)

d. Teknik penyimpanan :

 Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.
Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).

 Diberi label bahan yang mudah terbakar

 Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau kebocoran.

 Simpanlah botol - botol besar larutan basa dalam lemari rak atau kabinet yang tahan korosif.

 Botol besar disimpan pada rak lebih bawah dari pada botol lebih kecil.

 Disimpan dalam ruangan tertutup rapat.


2) Natrium hidroksida (NaOH)

a. Nama dan rumus : Natrium hidroksida (NaOH)

b. Bentuk/wujud zat : Zat padat putih

c. Karakter zat :

 Massa molar : 39,9971 g/mol

 Densitas : 2,1 g/cm³, padat

 Titik lebur : 318 °C (591 K)

 Titik didih : 1390 °C (1663 K)

 Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (20 °C)

 Kebasaan (pKb) : -2,43

d. Teknik penyimpanan :

 Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.

 Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).

 Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.

 Simpanlah botol - botol besar larutan basa dalam lemari, rak atau cabinet yang tahan korosif.

 Botol besar disimpan pada rak lebih bawah dari pada botol lebih kecil.

3) Barium hidroksida (Ba(OH)2)

a. Nama dan rumus : Barium hidroksida (Ba(OH)2)

b. Bentuk/wujud zat : Padatan putih

c. Karakter zat :

 Massa molar : - 171.34 g/mol (anhidrat)

- 189.355 g/mol (monohidrat)

- 315.46 g/mol (oktahidrat)

 Densitas : - 3.743 g/cm3 (monohidrat)


 Titik lebur : - 78 °C (172 °F; 351 K) (oktahidrat)

- 300 °C (monohidrat)

- 407 °C (anhidrat)

 Titik didih : 1327 780 °C (1440 °F; 1050 K)

 Kelarutan dalam air :

massa BaO (bukan Ba(OH)2): - 1.67 g/100 mL (0 °C)

- 3.89 g/100 mL (20 °C)

- 4.68 g/100 mL (25 °C)

- 5.59 g/100 mL (30 °C)

- 8.22 g/100 mL (40 °C)

- 11.7 g/100 mL (50 °C)

- 20.94 g/100 mL (60 °C)

- 101.4 g/100 mL (100 °C)

 Kelarutan dalam larutan lain : Rendah

 Kebasaan (pKb) : 0.15 (OH–pertama), 0.64 (OH–kedua)

 Suseptibilitas magnetik (χ) : -53.2·10−6 cm3/mol

 Indeks bias (nD) : 1.50 (oktahidrat)

d. Teknik penyimpanan :

 Simpan wadah tertutup saat tidak digunakan.

 Menyimpan di tempat yang sejuk, kering, berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak
kompatibel.

 Jauhkan dari asam kuat. Daerah korosif.


4) Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

a. Nama dan rumus : Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

b. Bentuk/wujud zat : Padatan putih, higroskopis

c. Karakter zat :

 Massa molar : 56.11 g mol−1

 Bau : Tak berbau

 Densitas :

- 2.044 g/cm3(20 °C)

- 2.12 g/cm3 (25 °C)

 Titik lebur : 360 °C (680 °F; 633 K)

 Titik didih : 1327 °C (2421 °F; 1600 K)

 Kelarutan dalam air :

- 85 g/100 g (-23.2 °C)

- 97 g/100 mL (0 °C)

- 121 g/100 mL (25 °C)

- 138.3 g/100 mL (50 °C)

- 162.9 g/100 mL (100 °C)

 Kelarutan : Larut dalam alkohol, gliserol tidak larut dalam eter, cairan amonia.

 Kelarutan dalam metanol : 55 g/100 g (28 °C)

 Kelarutan dalam isopropanol : ~14 g / 100 g (28 °C)

 Kebasaan (pKb) : -0.7 (KOH(aq) = K+ + OH–)

 Suseptibilitas magnetik (χ) : -22.0·10−6 cm3/mol

 Indeks bias (nD) : 1.409 (20 °C)


d. Teknik penyimpanan :

 Pisahkan basa dari asam, logam aktif, bahan eksplosif, peroksida organik, dan bahan flammable.

 Simpan larutan basa anorganik dalam wadah polyethylene (plastik).


Tempatkan wadah larutan basa dalam baki plastik untuk menghindari pecah atau keborocan.

 Simpanlah botol-botol besar larutan basa dalam lemari, rak atau cabinet yang tahan korosif.

 Botol besar disimpan pada rak lebih bawah dari pada botol lebih kecil.

5) Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)

a. Nama dan rumus : Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)

b. Bentuk/wujud zat : Padatan putih

c. Karakter zat :

 Massa molar : 58,3197 g/mol

 Bau : Odorless

 Densitas : 2,3446 g/cm3

 Titik lebur : 350 °C (662 °F)

 Kelarutan dalam air :

 0,00064 g/100 mL (25 °C)

 0,004 g/100 mL (100 °C)

 Hasil kali kelarutan, Ksp : 1,5×10−11

 Indeks bias (nD) : 1,559

d. Teknik penyimpanan :

 Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat
yang lembab.

 Jangan disimpan di kamar mandi

 Jangan dibekukan

 Jauhkan semua obat - obatan dari jangkauan anak" dan hewan peliharaan.
Basa Lemah

1) Amoniak (NH3)

a. Nama dan rumus : Amoniak (NH3)


b. Bentuk/wujud zat : Gas tak berwarna berbau tajam
c. Karakter zat :
 Massa molar : 17.0306 g/mol
 Massa jenis dan fase : 0.6942 g/L, gas
 Kelarutan dalam air : 89.9 g/100 ml pada 0 °C.
 Titik lebur : -77.73 °C (195.42 K)
 Temperatur autosulutan : 651 °C
 Titik didih : -33.34 °C (239.81 K)
 Keasaman (pKa) : 9.25
 Kebasaan (pKb) : 4.75

d. Teknik penyimpanan :
 Wadah dan pompa untuk transfer bahan harus di “ground”kan untuk menghindari terjadinya
listrik statis.
 Hindari kontak amonia dengan karet, plastik dan cat.
 Simpan bahan dalam wadah tertutup, di luar, bebas dari matahari, berventilasi, dingin, jauh dari
api dan pemanas.

2) Amonium hidroksida (NH4OH)

a. Nama dan rumus : Amonium hidroksida (NH4OH)

b. Bentuk/wujud zat : Cairan tak berwarna

c. Karakter zat :
 Massa molar : 35.04 g/mol
 Bau : "Amis", sangat tajam
 Densitas : - 0.91 g/cm3 (25 % w/w)
- 0.88 g/cm3 (35 % w/w)
 Titik lebur : −57,5 °C (−71,5 °F; 215,7 K) (25% w/w)
−91.5 °C (35% w/w)
 Titik didih : 37,7 °C (99,9 °F; 310,8 K) (25% w/w)
 Kelarutan dalam air : Bercampur
 Suseptibilitas magnetik (χ) : -22.0·10−6 cm3/mol

d. Teknik penyimpanan :
 Hindari bahan dari suhu tinggi, sinar matahari, sumber api, bahan yang tidak kompatibel.
 Bahan Tak Tercampurkan asam organik, amida, anhidrida organik, isosianat, vinil asetat,
epichlorhydrin, aldehida, akrolein, asam akrilik, asam klorosulfonat, dimetil sulfat, flourin, emas
+ aqua regia, asam klorida, asam flourida, yodium, asam nitrat, oleum, propiolactone, propilen
oksida, perak nitrat, perak oksida, perak oksida + etil alkohol, nitromethane, perak
permanganat, asam sulfat, halogen. Bentuk senyawa eksplosif dengan banyak logam berat
(perak, timbal, seng) dan garam halida. Oksidator kuat, merkuri, hipoklorit, beta- propiolactone.
 Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Sediakan ventilasi yang memadai di tempat
penyimpanan atau ruangan tertutup.

3) Aluminium hidroksida (Al(OH)3)

a. Nama dan rumus : Aluminium hidroksida (Al(OH)3)


b. Bentuk/wujud zat : Padatan amorf putih

c. Karakter zat :

 Massa molar : 78.00 g/mol


 Densitas : 2.42 g/cm3, padat
 Titik lebur : 300 °C
 Kelarutan dalam air : 0.0001 g/100 mL

Hasil kali kelarutan, Ksp : 3×10−34
 Kelarutan : Larut dalam asam dan basa
 Keasaman (pKa) : >7
 Titik isoelektrik : 7.7
d. Teknik penyimpanan :

 Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang - undangan


dan standard yang berlaku.
 Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan.
 Simpan dalam wadah tertutup rapat.
 Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik.
 Jangan disimpan pada suhu di atas 24 °C (75,2 °F).
 Hindarkan dari kerusakan fisik.

4) Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)

a. Nama dan rumus : Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)

b. Bentuk/wujud zat : Padatan hijau

c. Karakter zat :

 Massa molar : 89.86 g/mol



Densitas : 3.4 g/cm3
 Kelarutan dalam air : 0.72 g/100 mL (25 °C, pH 7)
 Hasil kali kelarutan, Ksp : 8.0

d. Teknik penyimpanan :

 Simpan dan tangani sesuai dengan standard yang berlaku.


 Simpan dalam wadah tertutup rapat.
 Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik.
 Hindarkan dari kerusakan fisik.
5) Seng hidroksida (Zn(OH)2)

a. Nama dan rumus : Seng hidroksida (Zn(OH)2)


b. Bentuk/wujud zat : Bubuk putih

c. Karakter zat :

 Massa molar : 99.424 g/mol


 Densitas : 3.053 g/cm3, padat
 Titik lebur : 125 °C (257 °F; 398 K) (dekomposisi)
 Kelarutan dalam air : Agam dapat larut

Hasil kali kelarutan, Ksp : 3.0×10−16
 Kelarutan dalam Alkohol : Tidak dapat larut
 Suseptibilitas magnetik (χ) : -67.0·10−6 cm3/mol

d. Teknik penyimpanan :

 Simpan dan tangani sesuai dengan standard yang berlaku.


 Simpan dalam wadah tertutup rapat.
 Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik.
 Hindarkan dari kerusakan fisik.

Anda mungkin juga menyukai