Anda di halaman 1dari 10

CONTOH FAKTA PROGRAM TURNKEY PROJECT, LICENCING, FRANCHISING, JOINT

VENTURE, DAN ALLIANCES

Contoh Program Turnkey Project

Sebuah pembangkit listrik 150-MW diusulkan pada tahun 1985 oleh Perusahaan Texas-New Power
Meksiko Fort Worth, Texas, yang akan memanfaatkan operasi turnkey. Setelah persetujuan oleh Texas
Utilitas Komisi, sebuah konsorsium yang terdiri dari HB Zachry Co, Westinghouse Electric Co, dan
Rekayasa Pembakaran, Inc akan merancang, membangun dan membiayai pembangkit listrik selesai pada
tahun 1990 untuk biaya konstruksi diperkirakan sebesar $ 200 juta pada tahun 1990 dolar. Konsorsium akan
bertanggung jawab total selama konstruksi, termasuk biaya pelayanan utang, dan dengan demikian
menghilangkan risiko eskalasi biaya untuk pembayar tingkat, pemegang saham dan manajemen perusahaan
utilitas.

https://proyekusaha.blogspot.com/2011/07/19-turnkey-project-operation.html#.XSNSuPZuLIU
Taklukan Perhotelan, Philips Andalkan “Turnkey Project & Services”

Perlahan namun pasti, Philips bakal menghapus semua produk lampu pijar, halogen, TL dan lampu
hemat energi CFL-nya menjadi lampu berbasis teknologi LED (light emitting diode). Khusus di
Indonesia, produsen lampu asal Belanda ini mengawali kampanye penggunaan lampu LED mereka dengan
membidik industri perhotelan.

Alasan Philips membidik industri perhotelan karena industri ini merupakan salah satu yang paling boros
listrik. Penggunaan listrik terbesar di hotel-hotel yakni untuk keperluan AC dan pencahayaan.
“Nah, Philips berharap, semua hotel-hotel di Indonesia mau menggunakan lampu LED,” ujar Danny
Gunadi, Professional Channel Marketing Manager Philips Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3).

Menurut Danny, keunggulan lampu LED mampu menurunkan biaya penggunaan listrik per tahun
hingga 80%. “Lampu dengan teknologi CFL juga hemat energi, namun mengandung merkuri, sedangkan
LED sangat ramah lingkungan,” jelasnya.

Umur penggunaan LED juga lebih panjang. Jika lampu jenis lainnya maksimal hanya mampu tahan
hingga tiga tahun, lampu LED kuat sampai 15 tahun. Keunggulan lain adalah lampu LED mudah dalam hal
perawatan dan menawarkan desain yang lebih fleksibel.

Namun dibalik segala kelebihan lampu LED tersebut, mengganti kebiasaan pemakaian lampu pijar,
halogen, TL dan CFL tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Harga lampu jenis ini berkisar Rp 60
ribu hingga Rp 150 ribu, jauh lebih mahal dari lampu jenis lain.

Jika kendala untuk segmen rumahan ada di harga beli lampu LED yang lebih mahal, maka kendala di
segmen building, termasuk perhotelan, lebih rumit lagi karena harus mengganti sistem pencahayaan secara
keseluruhan. Mengganti sistem pencahayaan berarti membutuhkan biaya yang sangat besar. Disinilah
Philips masuk untuk menawarkan solusi.

Solusi yang ditawarkan Philips yakni “Turnkey Project and Services”. Berupa kemitraan mulai dari
audit energi, penyesuaian kebutuhan pencahayaan terpadu hingga perencanaan pembiayaan dan
pemeliharaan.

Target dari Turnkey Project and Services adalah insudtri perhotelan di seluruh Indonesia. “Baik hotel
yang baru akan dibangun maupun hotel yang sudah ada. Solusi ini menjadikan bangunan lebih ramah
lingkungan dengan biaya yang lebih murah melalui pembiayaan dan manajemen proyek yang lebih mudah,”
tambah Danny.

Sebenarnya solusi ini tidak dikhususkan bagi hotel saja, namun juga untuk perkantoran, mal, dll. Salah
satu mall yang menggunakan jasa solusi dari Philips yakni Margo City, Depok. “Dalam tiga bulan, mall
tersebut sudah bisa menghemat 50% pengeluaran listriknya,” katanya.

Sayangnya, Danny tidak mau menyebut hotel apa saja yang sudah menggunakan jasa solusi Turnkey
Project and Services Philips.

“Untuk Turnkey Project and Services Philips saya tidak bisa mengatakan hotel mana saja yang sudah
menggunakan jasa tersebut. Namun untuk yang sudah menggunakan sistem lampu LED antara lain Hotel
Indonesia, kempinski Jakarta, Shangri-La Surabaya, FX-Lifestyle X’Nter Sudirman Jakarta, Mal Kota
Kasablanka. Ada juga bangunan yakni Monas Jakarta dan Jembatan Suramadu Jawa Timur,” paparnya.
(EVA)

https://swa.co.id/swa/trends/marketing/taklukan-perhotelan-philips-andalkan-turnkey-
project-services

Contoh Program Licencing

Licensing

Lisensi dalam pengertian umum dapat diartikan memberi izin. Pemberian lisensi dapat dilakukan jika
ada pihak yang memberi lisensi dan pihak yang menerima lisensi, hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian.
Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak yang menerima lisensi untuk
menggunakan barang atau jasa yang dilisensikan.

Warner Bros (US$6 miliar setara Rp54 triliun)

Warnes Bros Consumer Product (WBCP) saat ini memiliki sekitar 3.700 lisensi dan terus berupaya
menawarkan lisensi lain terutama produk hiburanm. Salah satu lisensi yang ingin dijual adalah The Dark
Night Rises yang merupakan salah satu film Batman.
Sejumlah lisensi yang sudah pernah dijual oleh Warnes Bros adalah tokoh superhero seperti Batman,
Superman, Wonderwoman, The Flash, dan karakter film kartun lainnya. Seluruh lisensi dari karakter kartun
ini dimiliki salah satu unit bisnis Warner Bros, DC Nation.
Pundi pendapatan warnes Bros juga semakin menebal dengan penjualan lisensi untuk produk kartun Looney
Tunes yang salah satunya dibeli oleh Cartoon Network lewat program The Looney Tunes Show. Cartoon
Network juga membeli lisensi untuk program ThunderCatas pada tahun 2011.
Selain Cartoon Network, selama ini perusahaan pembeli lisensi dari Warnes Bros diantaranya Green
Lantern, Mattel, DC Entertaianment and Nick Grace of Water Lane Productions .

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/222139-5-perusahaan-penjual-lisensi-paling-untung

Contoh Program Franchising

Franchising

Pengertian waralaba atau franchising adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun
layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan
dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual
atau pertemuan dari cirri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan
persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang
dan jasa.

Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba ialah: Suatu system
pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik mereka (franchisor) memberikan
hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, system, prosedur,
dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

Ayam Bakar Wong Solo


Paket Franchise
Wong Solo menawarkan paket Franchise selama 10 tahun (hak waralaba) dengan paket-paket sebagai
berikut
1. Paket A 1.000.000.000 dengan kapasitas 200 seats
2. Paket B 800.000.000 dengan kapasitas 150 seats
3. Paket C 600.000.000 dengan kapasitas 125 seats
4. Paket D 400.000.000 dengan kapasitas lebih kurang 80 seats , Paket E 50.000.000 (kaki lima)
Dana tersebut termasuk franchise fee 10 tahun, pembangunan rumah makan, pembelian peralatan, preparasi
dan pra operasi (tidak termasuk sewa tanah) Rumah makan Wong Solo mengenakan royalti fee 6% dari
penjualan setiap bulan

http://atika16.blogspot.com/2012/11/pengertian-franchising.html

http://peluangusahauntukanakmuda.blogspot.com/2010/09/daftar-perusahaan-franchise-lokal.html

Contoh Program Joint Venture

Joint Venture

Joint venture adalah bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara
menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Contoh
perusahaan yang melakukan joint venture adalah:

Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) yang merupakan joint venture antara PT
Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dari pihak
Indonesia dengan Emaar Properties dari pihak Arab. LTDC bertempat di Indonesia

AutoAlliance International (joint venture antara Ford dengan Mazda)


Infineum (joint venture antara ExxonMobil dengan Shell)

Brewers Retail Inc. (joint venture antara Inbev, Molson Coors dengan Sapporo Breweries)

Bank DnB NORD (joint venture antara DnB NOR dengan NORD/LB)

Equilon (joint venture antara Texaco dengan Shell)

Strategic Alliance (joint venture antara Northwest Airlines dengan KLM Royal Dutch Airlines)

LG.Philips Components (joint venture antara LG dengan Philips)

NUMMI (joint venture antara General Motors dengan Toyota)

Penske Truck Leasing (joint venture antara GE dengan Penske)

Sony Ericsson (joint venture antara Sony dengan Ericsson)

TNK-BP (joint venture antara BP dengan TNK (Tyumen Oil Co.)

Verizon Wireless (joint venture antara Verizon Communications dengan Vodafone)

CW Television Network (joint venture antara CBS Corporation dengan Warner Bros.)

The Baseball Network (joint venture antara ABC, NBC, dengan Major League Baseball)

The Prime Time Entertainment Network from the Prime Time Consortium (joint venture antara Warner
Bros. dengan the Chris-Craft group of independent stations.)

The XFL (joint venture antara NBC dengan World Wrestling Entertainment)

The Nokia Siemens Networks (joint venture antara Nokia dengan Siemens AG)

Fujitsu Siemens Computers (joint venture antara Fujitsu dengan Siemens AG)

The Balfour Beatty Skanska, construction contractors (joint venture antara Balfour Beatty dengan Skanska)

Shell-Mex and BP (joint venture antara Royal Dutch Shell dengan British Petroleum, 1931-1975)

United Launch Alliance (ULA) (joint venture antara Boeing dengan Lockheed Martin).

Sony BMG Music Entertainment Sony Music Entertainment (joint venture antara (part of Sony) dengan
Bertelsmann Music Group (part of Bertelsmann)

MSNBC (joint venture antara Microsoft dengan NBC Universal)

Hulu (joint venture antara NBC Universal dengan News Corp)


GlobalFoundries (joint venture antara AMD dengan Advanced Technology Investment Co. (ATIC))

Borusan Enerji (joint venture antara Borusan Holding dengan EnBW AG)

Nova Pictures (joint venture antara Columbia Pictures, HBO, dengan CBS)

http://en.wikipedia.org/wiki/Joint_venture

http://fernandohutapea.blogspot.com/2012/01/tulisan-2-contoh-perusahaan-yang.html

Contoh Program Alliances

Motorola Bergabung dengan Pesaing di International Chip Alliance


Tentang Arsip

Ini adalah versi digital dari artikel dari arsip cetak The Times, sebelum dimulainya publikasi
online pada tahun 1996. Untuk mempertahankan artikel-artikel ini sebagaimana aslinya muncul,
The Times tidak mengubah, mengedit, atau memperbaruinya.

Kadang-kadang proses digitalisasi memperkenalkan kesalahan transkripsi atau masalah


lainnya. Silakan kirim laporan masalah seperti itu ke archive_feedback@nytimes.com.
LIHAT19 Oktober 1995, Halaman 00005 Beli Cetak UlangThe New York Times Archives

Dalam memperluas tren ke arah aliansi internasional dalam industri semikonduktor, Motorola
Inc. akan bergabung dengan IBM, Toshiba Corporation of Japan dan Siemens Corporation of
Germany dalam kemitraan empat arah untuk mengembangkan chip memori 1 miliar bit, eksekutif
industri kata hari ini.

Tingginya biaya industri membuat kolaborasi semakin umum. Biaya pengembangan chip
baru telah meningkat hingga ratusan juta dolar, dan biaya pabrik baru dapat dengan mudah
melebihi $ 1 miliar. Tetapi aliansi baru ini tampaknya unik karena memiliki begitu banyak
mitra; sebagian besar lainnya hanya melibatkan dua perusahaan.
Belum ada pengumuman resmi dari kesepakatan tersebut. "Kami dapat mengkonfirmasi
bahwa kami sedang membahas kemungkinan aliansi empat arah," kata Toshiba dalam sebuah
pernyataan pagi ini. Tetapi itu menambahkan bahwa "belum ada kesepakatan akhir yang tercapai,
dan kami tidak memiliki apa-apa untuk diumumkan saat ini."

International Business Machines Corporation, Siemens dan Toshiba sudah berkolaborasi


untuk mengembangkan chip memori masa depan, yang digunakan untuk menyimpan informasi di
komputer pribadi dan peralatan elektronik lainnya.

Intinya, Motorola akan bergabung dengan koalisi yang ada dan diperkirakan akan membayar
beberapa ratus juta dolar untuk mengimbangi yang lain atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.

Chip miliar-bit, yang dikenal dalam bahasa industri sebagai memori akses acak dinamis 1-
gigabit, dapat menyimpan setara dengan 10 volume karya lengkap Shakespeare, empat jam musik
berkualitas cakram padat atau 15 menit video. Diperkirakan akan membutuhkan lebih dari $ 1
miliar untuk mengembangkan chip tersebut, yang diperkirakan akan mencapai pasar sekitar
pergantian abad ini.

Chip gigabit akan menyimpan informasi 64 kali lebih banyak dari chip memori generasi
sekarang, 16-megabit D-RAM, yang dapat menampung sekitar 16 juta nol dan satu, kode yang
digunakan oleh komputer. Toshiba, IBM dan Siemens telah bekerja sama untuk mengembangkan
chip 64-megabit, yang akan menjadi generasi berikutnya, dan chip 256-megabit, yang akan
menjadi generasi setelah itu.

Dengan memasuki aliansi ini, Motorola, semikonduktor dan pembuat peralatan komunikasi
terkemuka yang berbasis di Schaumburg, Illinois, akan dapat melanjutkan bisnis D-RAM.

Motorola telah memiliki usaha patungan dengan Toshiba selama tujuh tahun yang
memproduksi chip memori di Jepang utara. Usaha ini, yang menggunakan teknologi Toshiba,
sekarang memproduksi chip 16 megabit.Tetapi untuk pindah ke chip generasi berikutnya,
Motorola harus melisensikan teknologi dari aliansi IBM-Toshiba-Siemens, karena Toshiba sendiri
tidak mengembangkannya.

Sebagai gantinya, Motorola memutuskan untuk menjadi anggota aliansi tersebut, yang
memungkinkannya untuk mengambil bagian dalam perkembangan di masa depan, kata seorang
pejabat Motorola. Perusahaan akan mengirim insinyur ke pabrik IBM di East Fishkill, NY, di mana
pekerjaan pengembangan chip memori bersama berlangsung.

Keempat perusahaan sudah memiliki sejumlah aliansi yang melibatkan.Awal tahun ini,
Toshiba dan IBM mengumumkan bahwa mereka akan bersama-sama membangun pabrik
semikonduktor di Virginia untuk memproduksi D-RAM dan chip lainnya. Kedua perusahaan juga
memiliki pabrik bersama di Jepang membuat layar untuk komputer notebook.

IBM dan Motorola, sementara itu, bekerja sama, bersama dengan Apple Computer Inc., dalam
pengembangan chip PowerPC, keluarga mikroprosesor yang dirancang oleh IBM dan sekarang
digunakan di komputer Macintosh Apple. Toshiba telah melisensikan dari IBM hak untuk
menggunakan chip PowerPC.

Awal tahun ini, Hitachi Ltd. dan NEC Corporation mengumumkan secara terpisah bahwa
mereka telah mengembangkan prototipe pertama dari DRAM gigabit. Hitachi telah bekerja dengan
Texas Instruments Inc. pada teknologi chip memori, dan NEC telah bekerja sama dengan AT&T
Corporation dan Grup Samsung Korea Selatan.
TUGAS PERDAGANGAN

INTERNASIONAL

OLEH :

Nama : INDRI RAMADHANI

Prodi : KPN

NIT : 170601017

POLITEKNIK MARITIM NEGERI INDONESIA

TAHUN AJARAN 2018 / 2019

Anda mungkin juga menyukai