Anda di halaman 1dari 61

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT

KECEMASAN ANAK AKIBAT HOSPITALISASI PADA


ANAK USIA PRA SEKOLAH DI BANGSAL MELATI
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh

DESTI KURNIA PUTRI


NIM: A11300868

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017

i
ii
iii
iv
v
vi
(Desti Kurnia Putri)

Program Studi S1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Skripsi, Juli 2017

Desti Kurnia Putri 1 Isma Yuniar 2 Wuri Utami 3

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN


ANAK AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI
BANGSAL MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang: Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak
sakit dan dirawat di rumah sakit. Terapi bermain adalah terapi yang dapat
digunakan sebagai media psikoterapi atau pengobatan pada anak. Kecemasan
adalah perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan
sebagai reaksi umum adanya rasa tidak aman.
Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan akibat
hospitalisasi pada anak usia prasekolah.
Metode: Desain penelitian ini adalah desain pretest dan posttest satu grup.
Sampel sebanyak 27 responden diambil dengan teknik accidental sampling. Data
dianalisis dengan uji Paired Sample T-Test.
Hasil: Hasil uji statistik Paired Sample T-Test didapatkan nilai p=0,000 (<0,05)
maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan
anak akibat hospitalisasi sebelum dan sesudah intervensi terapi bermain
Saran: Perawat Bangsal Melati di Rumah Sakit Dr Soedirman Kebumen harus
membuat jadwal khusus untuk pelaksanaan terapi bermain sebagai pendekatan
alternatif untuk membantu mengurangi tingkat kecemasan anak-anak yang
menjalani hospitalisasi.

Kata Kunci: terapi bermain, hospitalisasi, kecemasan, prasekolah


Referensi: 40 (2002-2016)

1
Mahasiswa Sarjana Keperawatan
2
Konsultan Penelitian Pertama
3
Konsultan Penelitian Kedua

vii
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Minithesis, July 2017

Desti Kurnia Putri 1 IsmaYuniar 2 Wuri Utami 3

THE EFFECT OF PLAYING THERAPY ON PRESCHOOL


CHILDRENS’ ANXIETY LEVEL DUE TO HOSPITALIZATION AT
MELATI WARD, Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

ABSTRACT

Background: Hospitalization is a state of crisis of children, when they are sick


and hospitalized. Playing therapy is a therapy that can be used as a medium of
psychotherapy or treatment on children. Anxiety is a subjective feeling on
perturbing mental stress as a general reaction to insecurity feeling.
Objective: To determine the effect of playing therapy on preschool childrens’
anxiety level due to hospitalization at Melati Ward, Dr. Soedirman Hospital of
Kebumen.
Methods: This research designs was one group pretest and posttest design. The
samples were 27 respondents taken by accidental sampling technique. Data were
analyzed using Paired Sample T-Test.
Results: The result of Paired Sample T-Test statistic gained p=0,000 (<0,05), so
that it can be concluded there is significant difference between children’s anxiety
level due to hospitalization, before and after the playing therapy intervention.
Recommendations: Nurses of Melati Ward at Dr. Soedirman Hospital of
Kebumen should create a special schedule for the implementation of playing
therapy as an alternative approach to help reduce the anxiety level of children who
undergo hospitalization

Keywords: playing therapy, hospitalization, anxiety, preschool


References: 40 (2002-2016)

1
Bachelor nursing student
2
The first research consultant
3
The second research consultant

viii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Seiring dengan ucapan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Terwujudnya karya ini sebagai suatu jawaban atas do’a, motivasi, perjuangan, dan
usaha yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini penulis persembahkan
untuk:
1. Ayah Edy Purwanto dan Ibu Manisah orang tua yang selalu mendukung,
mengarahkan, memberikan kasih sayang, cinta dan perhatian dalam hal
materi, bimbingan dan segalanya.
2. Herniyatun M. Kep, Sp. Mat., selaku ketua Stikes Muhammadiyah Gombong.
3. Isma Yuniar M. Kep., selaku ketua Prodi S1 Keperawatan Stikes
Muhammadiyah Gombong dan selaku dosen pembimbing I yang telah
senantiasa berkenan untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Wuri Utami M. Kep., selaku dosen pembimbing II yang telah senantiasa
berkenan untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Dwi Ari Iswanti kakak yang selalu memberi motivasi belajar dan perhatian
dalam menyelesaikan tugas-tugas akhir kuliah di Stikes Muhammadiyah
Gombong.
6. Catur Wibawanti adik saya tercinta yang selalu memberikan motivasi dan
selalu membantu saat susah maupun senang.
7. Ayunisa Esti Darmayanti, Elsa Mutia Barokah dan Juan Arif Al-Ghazali yang
telah memberikan canda dan tawa sehingga bisa mengalihkan ke dalam
suasana yang lebih ceria dan menyenangkan.
8. Siti Mahmudah nenek yang selalu mendoakan cucunya dalam menghadapi
tugas akhir. Kakek Alm. Slamet Badrun yang telah memberikan inspirasi.
9. Dewi Tejowati sahabat terbaik yang selalu menghibur dan memberi
semangat.
10. Hasti Sistriana sahabat yang selalu menghibur dan mendengarkan curahan
hati saya.

ix
11. Kepada semua dosen yang telah sabar dan ikhlas dalam memberikan
bimbingan dan arahan selama ini.
12. Teman-teman seperjuangan S1 Keperawatan angkatan tahun 2013 yang selalu
bersama sampai kita dapat menyelesaikan tugas akhir. Semoga segala ilmu
yang didapat bisa mengantarkan kita menjadi orang sukses yang berguna bagi
nusa bangsa dan agama. Aamiin.

Gombong, 22 Juli 2017

Penulis

x
MOTTO

1. Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keikhlasan,


menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan.
2. Education is the most powerful weapon which can you use to change the
world.
3. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya
kepada Tuhanmulah engkau berharap (Q.S. Al Insyirah, 6-8).
4. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen
bersama untuk menyelesaikannya.
5. Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja
keras.
6. Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul
ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah
ombak dan gelombang itu.

xi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Akibat
Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman
Kebumen.” Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW sehingga penelti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Edy Purwanto dan Manisah orang tua yang sangat saya cintai, yang telah
memberikan segalanya untuk saya.
2. Herniyatun M. Kep, Sp. Mat., selaku ketua Stikes Muhammadiyah Gombong.
3. Isma Yuniar M. Kep., selaku ketua Prodi S1 Keperawatan Stikes
Muhammadiyah Gombong dan selaku dosen pembimbing I yang telah
senantiasa berkenan untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Wuri Utami M. Kep., selaku dosen pembimbing II yang telah senantiasa
berkenan untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terima kasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta motivasi yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan pengabdiannya dari Allah SWT. “Tiada Gading
yang Tak Retak” maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata,
semoga skripsi ini bermanfaat peneliti dan pembaca pada umumnya. Aamiin.
Gombong, 22 Juli 2017

Penulis

xii
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penjelasan Penelitian


Lampiran 2 Lembar Persetujuan Sebagai Responden
Lampiran 3 Kuesioner Kecemasan Facial Image Scale (FIS)
Lampiran 4 Lembar Checklist Observasi Terapi Bermain
Lampiran 5 Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Terapi Bermain Mewarnai
Lampiran 6 Gambar Terapi Bermain Mewarnai Hewan
Lampiran 7 Hasil Olah Data SPSS

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian............................................................................. 5


Tabel 3.1 Desain Penelitian.............................................................................. 26
Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 28
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Anak Usia Prasekolah ............... 37
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kecemasan Anak Sebelum Terapi Bermain ... 38
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kecemasan Anak Sesudah Terapi Bermain ... 38
Tabel 4.4 Uji T dependen Tingkat Kecemasan ................................................ 39

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit
dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak mengalami
perubahan dari keadaan sehat dan rutinitas lingkungan serta mekanisme
koping yang terbatas dalam menghadapi stressor. Stressor utama dalam
hospitalisasi adalah perpisahan, kehilangan kendali, cedera tubuh dan nyeri
(Wong, 2009). Hospitalisasi adalah suatu proses karena alasan berencana
maupun darurat yang mengharuskan anak dirawat atau tinggal di rumah sakit
untuk mendapatkan perawatan yang dapat menyebabkan beberapa perubahan
pada psikis anak (Winarsih, 2012).
Menurut Child Health USA (2010) penyakit sistem pernapasan
merupakan mayoritas penyakit yang menyebabkan hospitalisasi pada anak
berusia kurang dari 5 tahun, sedangkan penyakit sistem pernapasan, masalah
kesehatan mental, cedera dan gangguan gastrointestinal menyebabkan lebih
banyak hospitalisasi pada anak yang lebih tua. Penelitian yang dilakukan oleh
psikolog dalam 30 tahun terakhir, menyebutkan bahwa 10-30% dari anak-
anak dengan hospitalisasi menderita gangguan psikologi dan 90% anak-anak
merasa kecewa dan putus asa karena dirawat di rumah sakit. The National
Centre for Health Statistic memperkirakan bahwa 3-5 juta anak dibawah usia
15 tahun menjalani hospitalisasi setiap tahun. Saat anak-anak dirawat di
rumah sakit, mereka cenderung merasa ditinggalkan oleh keluarganya dan
merasa dalam lingkungan yang asing (Terri K & Susan C, 2015).
Di Indonesia jumlah anak usia prasekolah (3-5 tahun) berdasarkan
Survei Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2010 sebesar 72% dari jumlah
total penduduk Indonesia. Angka kesakitan anak di Indonesia yang dirawat di
rumah sakit cukup tinggi yaitu sekitar 35 per 100 anak, yang ditunjukkan
dengan selalu penuhnya ruangan anak baik rumah sakit pemerintah maupun
rumah sakit swasta (Terri K & Susan C, 2015).

1
2

Di rumah sakit anak akan menghadapi lingkungan yang asing, petugas


(dokter dan perawat) yang tidak dikenal dan gangguan terhadap gaya hidup
mereka. Mereka terkadang harus menjalani prosedur yang tidak
menyenangkan dan menimbulkan rasa nyeri ketika (disuntik, diinfus dan
sebagainya). Bagi seorang anak, keadaan sakit dan hospitalisasi menimbulkan
stress bagi kehidupannya. Anak sering menjadi tidak kooperatif terhadap
perawatan dan pengobatan di rumah sakit, anak menjadi sulit / menolak untuk
didekati oleh petugas apalagi berinteraksi. Mereka akan menunjukkan sikap
marah, menolak makan, menangis, berteriak-teriak, bahkan berontak saat
melihat perawat atau dokter datang menghampirinya. Mereka beranggapan
bahwa kedatangan petugas hanya akan menyakiti mereka. Keadaan ini akan
dapat menghambat dan dapat menyulitkan proses pengobatan dan perawatan
terhadap anak yang sakit (Adriana, D, 2013).
Sesuai dengan usia, tingkat kognitif dan tingkat perkembangan anak
akan mempengaruhi persepsi mereka tentang peristiwa yang aktual, hal ini
pada akhirnya akan mempengaruhi reaksinya terhadap penyakit dan
hospitalisasi (Terri K & Susan C, 2015). Perkembangan kognitif anak usia pra
sekolah adalah pada praoperasional dimana anak mulai memahami dari
pengalaman yang dialami. Perkembangan psikososial pada fase inisiatif, anak
mempunyai inisiatif untuk melakukan suatu kegiatan yang memuaskan bagi
mereka. Apabila anak dirawat perkembangan ini tidak bisa dilalui secara
baik, anak merasa bahwa sakit dan dirawat merupakan bentuk hukuman bagi
anak karena perkembangan moral diorientasikan pada hukuman dan
kepatuhan (Wong dkk, 2007).
Kecemasan menurut Kholil Lur Rochman (2010) merupakan suatu
perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan
sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah atau
tidak adanya rasa aman. Fenomena perpisahan dan pengalaman anak yang
dirawat inap menunjukkan bahwa pada saat anak dirawat di rumah sakit akan
mengalami perubahan status emosional, begitu juga pada orang tua. Anak
yang dirawat dirawat di rumah sakit akan mengalami regresi. Bentuk regresi
tersebut tercermin dalam keinginan untuk dekat dengan orang tua, menangis,
3

merintih, menghisap ibu jari atau lebih serius adalah penolakan untuk makan
dan anak menjadi berlebihan dalam melakukan aktivitas (Bernard & Wilson,
2009).
Menurut Perkin dkk (2013), masa hospitalisasi pada anak usia
prasekolah dapat menyebabkan Post Traumatic Stress Disorder (PSTD) yang
dapat menyebabkan trauma hospitalisasi berkepanjangan bahkan setelah anak
beranjak dewasa. Berbagai dampak kecemasan akibat hospitalisasi yang
dialami anak usia prasekolah, akan beresiko mengganggu tumbuh kembang
anak dan berdampak pada proses penyembuhan. Kecemasan yang teratasi
dengan cepat dan baik akan membuat anak lebih nyaman dan lebih kooperatif
dengan tenaga medis sehingga tidak menghambat proses perawatan (Wong,
2008).
Permasalahan lain ketika anak harus menjalani perawatan di rumah
sakit adalah terganggunya kebutuhan bermain pada anak. Hal ini disebabkan
karena dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia
3-5 tahun (Wong, 2009). Menurut Katinawati dkk (2012) dalam penelitiannya
mengenai pengaruh terapi bermain dalam menurunkan kecemasan pada anak
usia prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami hospitalisasi menunjukkan
bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian terapi bermain dengan
penurunan kecemasan anak akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi & Deswita (2013), terapi
bermain mewarnai gambar pada anak usia prasekolah lebih baik dalam
menurunkan skor kecemasan dibandingkan dengan bermain puzzle.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan observasi dan
wawancara pada kepala ruang dan perawat bulan November tahun 2015 dan
27 Desember 2016, terapi bermain belum terjadwal oleh perawat di Bangsal
Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Beberapa perawat mengatakan tidak
terjadwalnya terapi bermain untuk anak-anak di ruang perawatan berkaitan
dengan waktu dan beban kerja perawat yang banyak. Tingkat kecemasan anak
usia prasekolah di Bangsal Melati terdapat 2 anak usia prasekolah yang
mengalami kecemasan yaitu tingkat kecemasan sedang dan berat.
4

Berdasarkan dari data diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti


tentang “Pengaruh Terapi Bermain dan Peran Serta Orang Tua Terhadap
Tingkat Kecemasan Anak Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah di
Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen.”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dapat dibuat
rumusan masalah yaitu “Adakah pengaruh terapi bermain terhadap tingkat
kecemasan anak akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di bangsal
Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen?”

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh terapi bermain dan peran serta orang tua
terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat kecemasan anak usia prasekolah sebelum diberikan
perlakuan terapi bermain di bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman
Kebumen.
b. Mengetahui tingkat kecemasan anak usia prasekolah sesudah dilakukan
perlakuan terapi bermain di bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman
Kebumen.
c. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan anak usia prasekolah
sebelum dan sesudah intervensi terapi bermain.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu (Teoritik)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai cara penanganan kecemasan akibat hospitalisasi
pada anak usia prasekolah.
5

1.4.2 Manfaat Bagi Praktisi


a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan,
kreativitas dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan keperawatan
anak khususnya pada anak yang mengalami hospitalisasi.
b. Bagi Rumah Sakit dan Profesi Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi perawat
berkaitan dengan jadwal terapi bermain yang dibuat untuk anak
prasekolah yang menjalani hospitalisasi. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan data dasar
dalam penelitian selanjutnya, menjadi bahan referensi, menambah
informasi dan menambah studi literatur mahasiswa mengenai tehnik
terapi bermain terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah
yang dirawat di rumah sakit.

1.5 Keaslian Penelitian


Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Persamaan
Peneliti Judul Metode Hasil dan
Perbedaan

1. Katinawati Pengaruh Eksperimen Ada pengaruh Persamaan


dkk. 2012 Terapi semu dengan yang signifikan penelitian
Bermain pendekatan pemberian yaitu
dalam one group terapi bermain pengaruh
menurunkan pre and post dengan terapi
Kecemasan test penurunan bermain
pada Anak kecemasan pada terhadap
Usia anak usia tingkat
Prasekolah prasekolah (3-5 kecemasan
(3-5 tahun) tahun) yang anak usia
yang mengalami prasekolah,
mengalami hospitallisasi di sedangkan
Hospitalisasi Rumah Sakit perbedaan
di Rumah Umum Daerah penelitian
Sakit Umum Tugurejo yaitu lokasi
Daerah Semarang penelitian
Tugurejo
Semarang
6

2. Lily Pengaruh Pre Ada pengaruh Persamaan


Nurnaningsih. Terapi experiment terapi bermain penelitian
2012 Bermain dengan one metode cerita yaitu
Metode group pre terhadap tingkat pengaruh
Cerita test dan post kecemasan anak terapi
Terhadap test design usia prasekolah bermain,
Tingkat di Bangsal anak usia
Kecemasan Melati RSUD prasekolah
Anak Usia Kebumen dan lokasi
Prasekolah penelitian.
di Bangsal Sedangkan
Melati perbedaan
RSUD penelitian
Kebumen yaitu
responden
dalam
penelitian
dan
instrument
penelitian
7
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. 2013. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba
Medika.

Bernand, W, K., & Wilson, W. C. 2009. Psychological effects of Physical illness and
Hozpitalization on the Child and the Family. J.H.K.C. Psych I, 3, 9-18.

Buchannan, H Niven, H. 2002. Validation of a Facial Image Scale to Assess Child Dental
Anxiety. International Journal Pediatric Dentistry : 2002.

Coyne, I. 2006. Disruption of Parent Participation: nurses strategies to manage parents


children’s wards. Journal of Clinical Nursing, 17, 350-3158.

Coyne, I. 2006. Children’s Experience of Hospitalization. Journal of Child Health Care,


10 (4), 326-336.

Dharma, Kusuma K. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan


dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.

Erni Murniasih dan Andhika Rahmawati. 2007. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi pada Anak Usia Prasekolah di Bangsal L
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Gandra Sari, O. 2016. Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat
Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang Dihospitalisasi di RSKIA PKU
Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta.

Handayani, R. W., && Puspitasari, N. P. 2008. Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat
kooperatif selama menjalani perawatan pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.

Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisisa Data. Jakarta:
Salemba Medika.

Hockenberry, J. M & Wilson, D. 2009. Wong’s nursing care of infants and children. (8th
edition). Canada: Mosby Company.

Hockenberry, J. M & Wilson, D. 2007. Wong’s Essensial Pediatric Nursing. Eight Edition.
St. Mosby: Evolve Elsevier.

Katinawati dkk. 2012. Pengaruh Terapi Bermain dalam menurunkan Kecemasan pada
Anak Usia Prasekolah (3-5 tahun) yang mengalami Hospitalisasi di Rumah Sakit
Umum Daerah Tugurejo Semarang.

Kholil Lur Rochman. 2010. Kesehatan Mental. Purwokerto: Fajar Media Press.
Santoso, M. 2013. Buku Ajar Etik Penelitian Kesehatan. Malang: Universitas Brawijaya
Press (UB Press).

Mubarok dkk. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas, Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika.

Noorlaila, I. 2010. Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Yogyakarta: Pinus.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurnaningsih, L. 2012. Pengaruh Terapi Bermain Metode Cerita Terhadap Tingkat


Kecemasan Anak Usia Prasekolah di Bangsal Melati RSUD Kebumen.

Nursalam dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.

Paat, T. C. 2010. Analisis Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Perilaku Kooperatif Pada
Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Selama Menjalani Perawatan di Ruang Ester
Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Manado: Universitas Sam
Ratulangi.

Patmonedowo, S. 2008. Pendidikan Anak Prsekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Perkin, R. M., Newton, D. A., & Swift, J.D. 2008. Pediatric Hospital Medicine: Textbook
of Inpatient Management. Philadelphia: Lippincott William and Wilkins.

Polit, D. F., & Beck, C. T. 2012. Nursing: Generating and Assessing Evidence For
Nursing Practice. Ninth Edition.

Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Pratiwi, Elza Sri & Deswita. 2013. Perbedaan Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai
Gambar dengan Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah di
IRNA Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang. Ners Jurnal Keperawatan Volume 9, No
1 22-27.

Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendekia.

Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.

Stuart & Sudeen. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumiasih , A. 2007. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Usia
Prasekolah Selama Tindakan Keperawatan Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani
Semarang.
Soejono, S. 2009. Peranan Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Soetjiningsih. 2014. Buku Ajar Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto.

Tedjasaputra. 2008. Bermain Mainan untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Gasindo.

Terri K & Susan C. 2015. Buku Ajar Keperawatan Pediatri. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Tomey, A. M & Alligood, M.R. 2006. Nursing Theorist and Their Work. Sixth edition. St.
Louis, Missouri: Mosby Elsevier.

Wong, L. Donna. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol. 1. Edisi 6. Jakarta: EGC.

Wong dkk. 2007. Wong’s Nursing Care of Infants and Children. St. Louis, Missouri:
Mosby Inc.
JADWAL PENELITIAN

Waktu / Bulan
Tahun 2016 Tahun 2017
No Kegiatan
Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Oktober
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Acc Judul
2 Studi
Pendahuluan
3 Penyusunan
Proposal
4 Ujian Proposal

5 Revisi
Proposal
6. Ujian Etika
Penelitian
7. Penelitian
8. Analisa Data

9. Penyusunan
Skripsi
10. Sidang Skripsi

11. Revisi Skripsi

12. Wisuda
Lampiran 1

PENJELASAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Desti Kurnia Putri
NIM : A11300868
Alamat : Desa Sidomulyo, RT 01/RW 01, Kecamatan Adimulyo,
Kabupaten Kebumen.
Status : Mahasiswi S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong

Bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Terapi


Bermain Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Akibat Hospitalisasi Pada Anak
Usia Prasekolah di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen”. Penelitian
ini merupakan kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir Sarjana Keperawatan
Stikes Muhammadiyah Gombong. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh terapi bermain dan peran serta orang tua terhadap tingkat kecemasan
anak akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah sebelum dan sesudah
perlakuan terapi bermain. Adapun manfaat penelitian ini secara garis besar adalah
untuk menambah wawasan mengenai penerapan terapi bermain terhadap tingkat
kecemasan anak akibat hospitalisasi.
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner kecemasan
yang akan dilihat bagaimana ekspresi wajah anak Bapak/Ibu. Pertanyaan tentang
perasaan dan ekspresi wajah anak akan ditanyakan oleh asisten peneliti kepada
anak bapak/ibu sebelum dan sesudah perlakuan terapi bermain.
Penelitian ini tidak akan berdampak negatif pada siapapun karena
penelitian ini akan mengutamakan prinsip manfaat yaitu menjadikan peserta
mendapatkan sesuatu yang menarik untuk menurunkan kecemasan anak dengan
perlakuan terapi bermain di rumah sakit. Peneliti akan menjunjung tinggi hak-hak
sebagai responden, responden berhak untuk mengajukan keberatan kepada peneliti
jika terdapat hal-hal yang tidak berkenan dan selanjutnya akan dicari penyelesaian
masalahnya berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan responden.
Untuk menjaga kerahasiaan responden, pelaporan hasil penelitian ini
nantinya akan menggunakan kode, bukan nama sebenarnya dari responden.
Semua catatan dan data yang berhubungan dengan penelitian ini hanya digunakan
dalam penelitian dan selanjutnya akan dimusnakan setelah penelitian selesai.
Responden diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas
sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan
lebih lanjut dapat menghubungi peneliti pada nomor HP 081394441335.

Kebumen, ……………. 2017

Peneliti
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Inisial Orang Tua / Wali :

TTL Orang Tua / Wali :

Inisial Anak :

TTL Anak :

Dengan ini saya beserta anak bersedia menjadi responden pada penelitian
ini dengan judul “Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kecemasan Anak
Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah di Bangsal Melati RSUD Dr.
Soedirman Kebumen”, yang diteliti oleh:

Nama : Desti Kurnia Putri

NIM : A11300868

Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.

Kebumen, ……………. 2017

Peneliti Yang Membuat Pernyataan

(Desti Kurnia Putri) (………………………..)


Lampiran 3

Kode Respoden : .........................

Inisial Responden : .........................

TTL Anak : .........................

Tanggal : .........................

Kuesioner Tingkat Kecemasan akibat Hospitalisasi

Facial Image Scale (FIS)

Beri tanda () pada gambar dengan ekspresi wajah responden dengan penentuan
skor:
1) Gambar 1 adalah sangat tidak cemas ditunjukkan dengan sudut bibir terangkat
keatas kearah mata dan memiliki skor 1.
2) Gambar 2 adalah tidak cemas ditunjukkan dengan sudut bibir sedikit terangkat
keatas kearah mata dan memiliki skor 2.
3) Gambar 3 adalah cemas ringan ditunjukkan dengan sudut bibir ditarik ke
samping atau tidak bergerak dan memiliki skor 3.
4) Gambar 4 adalah cemas sedang ditunjukkan dengan sudut bibir ditarik ke arah
dagu dan memiliki skor 4.
5) Gambar 5 adalah sangat cemas (cemas berat) ditunjukkan dengan sudut bibir
sangat ditekuk ke bawah dagu hingga menangis dan memiliki skor 5.
Lampiran 4

LEMBAR CHECKLIST OBSERVASI

TERAPI BERMAIN

ASPEK YANG DINILAI DILAKUKAN TIDAK


DILAKUKAN
Alat

1) Rancangan program bermain yang


lengkap dan sistematis

2) Alat bermain sesuai dengan umur/jenis


kelamin dan tujuan

Tahap Prainteraksi

1) Melakukan kontrak waktu

2) Mengecek kesiapan anak (tidak


mengantuk, tidak rewel, keadaan umum
membaik/kondisi yang memungkinkan)

3) Menyiapkan alat

4) Mencuci tangan

Tahap Orientasi

1) Memberikan salam dan menyapa anak

2) Memperkenalkan diri

3) Menjelaskan tujuan dan prosedur


pelaksanaan terapi bermain mewarnai

4) Menanyakan persetujuan dan kesiapan


anak sebelum kegiatan dilakukan

Tahap Kerja

1) Memberi petunjuk pada anak mengenai


cara bermain mewarnai

2) Mempersilahkan anak untuk melakukan


permainan sendiri / bersama orang tua /
keluarga / dibantu
3) Memotivasi keterlibatan anak dan
keluarga

4) Memberi pujian pada anak bila dapat


melakukan permainan
5) Mengobservasi emosi, hubungan
interpersonal dan psikomotor anak saat
bermain

6) Meminta anak menceritakan apa yang


dilakukan selama permainan

7) Menanyakan perasaan anak setelah


bermain

8) Menanyakan perasaan dan pendapat


keluarga tentang permainan yang
dilakukan

Tahap Terminasi

1) Melakukan evaluasi sesuai dengan


tujuan

2) Berpamitan dengan anak

3) Membereskan dan mengembalikan alat


ke tempat semula

4) Mencuci tangan

5) Mencatat jenis permainan dan respons


anak serta keluarga mengenai kegiatan
dalam lembar catatan keperawatan dan
kesimpulan hasil bermain meliputi
emosional, hubungan interpersonal,
psikomotor, serta anjuran untuk anak
dan keluarga

Keterangan:
Nilai 0 : Tidak dilakukan
Nilai 1 : Dilakukan
Lampiran 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN


TERAPI BERMAIN MEWARNAI

Topik : Terapi Bermain


Sub Topik : Mewarnai Gambar Hewan
Sasaran : Anak Prasekolah
Tempat : Bangsal Melati RSUD Dr Soedirman Kebumen
Waktu : 35 menit

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksiomal Umum (TIU)
Setelah diajak bermain diharapkan anak dapat mengembangkan
aktivitas dan kreativitas melalui bermain dan beradaptasi efektif terhadap
stress karena penyakit dan dirawat di rumah sakit.
2. Tujuan Instruksiomal Khusus (TIK)
Setelah diajak bermain selama 35 menit, anak diharapkan:
a) Dapat berinteraksi dengan sesama pasien dan perawat
b) Dapat mengembangkan imajinasinya
c) Dapat mengembangkan motorik halusnya
d) Dapat meningkatkan kreativitasnya
e) Mengungkapkan kegembiraan atau rasa sayang
f) Terlihat lebih rileks
g) Kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan

B. Perencanaan
1. Jenis Program Bermain
Mewarnai gambar dengan pensil warna/spidol/krayon pada kertas gambar
yang telah tersedia.
2. Karakteristik Bermain
a) Melatih motorik halus
b) Melatih kesabaran dan ketelitian
3. Karakteristik Peserta
a) Usia 3-5 tahun
b) Jumlah peserta 1-4 anak dan didampingi orang tua
c) Keadaan umum anak mulai membaik
d) Klien (anak) dapat duduk
e) Peserta dapat diajak berkomunikasi
4. Metode: Demonstrasi
5. Alat-alat yang digunakan (media)
a) Kertas gambar yang siap diwarnai
b) Alat mewarnai (pensil warna/spidol/krayon)
c) Figura yang terbuat dari kardus lengkap dengan hiasan
d) Lem kertas

C. Tata Letak

Pemandu
Observer Meja

Pasien

Fasilitator/orang tua
D. Strategi Pelaksanaan
1) Persiapan 5 menit
a) Menyiapkan alat
b) Menyiapkan peserta
2) Pembukaan : 5 menit
a) Perkenalan antara petugas dengan anak dan keluarga
b) Anak yang akan bermain saling berkenalan
c) Menjelaskan maksud dan tujuan
3) Kegiatan 20 menit
a) Anak diminta untuk memilih gambar yang ingin diwarnai yang sudah
tersedia
b) Anak dianjurkan untuk mewarnai gambar dengan warna yang disukai
c) Setelah selesai mewarnai gambar, anak dibantu untuk memberikan
lem kertas dan menempelkan bagian belakang kertas gambar ke
figura terbuat dari kardus yang telah dihias dan disediakan
d) Pajang hasil mewarnai gambar didekat tempat tidur anak
4) Penutup 5 menit
a) Memberikan penghargaan pada anak atas hasil karyanya
b) Merapikan alat dan tempat bermain

E. Evaluasi yang Diharapkan


1) Anak dapat berinteraksi dengan sesama pasien dan perawat
2) Anak dapat mengembangkan imajinasinya
3) Anak dapat mengembangkan motorik halusnya
4) Anak dapat meningkatkan kreativitasnya
5) Anak dapat mengungkapkan kegembiraan atau rasa sayang
6) Anak terlihat lebih rileks
7) Anak akan kooperatif terhadap perawatan dan pengobatan
Lampiran 6

GAMBAR HEWAN
GAMBAR HEWAN

GAMBAR TERAPI BERMAIN MEWARNAI HEWAN


LAMPIRAN TERAPI BERMAIN

GAMBAR HEWAN

Anda mungkin juga menyukai