Hari senin pagi gadis bernama Erika sedang bersiap-siap berangkat sekolah. Setelah berpakaian rapi
dan sarapan, mobil jemputan sekolahnya datang.
“ Rika... ayo cepat !! nanti kita terlambat lho...” teriak Popy dan Lily teman dekat Erika. Popy adalah
teman erika yang paling usil.
“ ya tunggu sebentar “ jawab Erika sambil memakai sepatu, setelah bersepatu ia berpamitan kepada
papa dan mamanya lalu langsung menuju mobil. Diperjalanan yang sangat ramai Rika, Popy, Lily dan
teman-teman yang lain bernyanyi-nyanyi. Tak terasa akhirnya mereka sudah sampai di gerbang
sekolah. Erika, Popy dan Lyly turun dari mobil dan berjalan bersama menuju kelas.
“ Rika, Popy ayo kita kehalaman untuk upacara bendera !! kata Lyly dengan terburu-buru.
“ ya tapi tunggu sebentar aku mau ngambil topi dulu ” ucap Popy dengan tenang sambil mengambil
topi dari tasnya.
“ ya sudah aku dan Erika duluan “ jawab Lily sambil menarik Erika.
“ ya sudah. Gitu saja kok terburu-buru “ kata Popy sewot, setelah Lily dan Erika keluar dari dalam
kelas mereka “.
Setelah upacara bendera dimulai, semua siswa-siswi dikoreksi seragam dan atributnya. Pada saat ibu
Nani mengoreksi seragam Erika ia berkata “ wah, rapi sekali kamu hari ini “. Tutur bu Nani memberi
pujian pada Erika “ terima kasih, bu “ jawab Erika sambil tersenyum.
Setelah mengoreksi Erika, bu Nani mengoreksi Popy. “ Popy kemana dasi dan sabukmu ?” tanya bu
Nani agak marah.
“ itu bu... itu da....dasi dan sabuk saya tertinggal di kelas “ jawab Popy bohong.
“ tidak usah banyak alasan !! cepat kamu berbaris didekat guru-guru “ hardik bu Nani.
Setelah upacara bendera, siswa-siswi masuk kelas, jam pertama dimulai. Ditengah pelajaran Erika
ingin buang air kecil, ia mengajak Lily dan Popy untuk menemaninya . “ sssttt.... Lily, Popy. anatarkan
aku ketoilet yuk !! “ ajak Erika dengan suara pelan.
Kemudian Erika minta izin kepada gurunya “, pak, saya ketoilet sebentar “. “ baik, tapi jangan lama-
lama “ jawab pak guru. “ iya pak “ kata Erika.
Sampai di toilet Erika langsung masuk, tapi pintunya tidak bisa dikunci dari dalam. Akhirnya dia
menyuru Popy untuk menutup pintunya.
“ eh, Lily kita kerjain Erika yuk ?” kata Popy usil.“ ah jangan lah !!” jawab Lily,” sudah lah tidak apa-
apa, Kita kunci pintunya dari luar biar Erika tidak bisa keluar “ kata Popy setengah memaksa.
“ terserah kamu saja deh, tapi kalau dimarahi pak guru aku tidak ikut-ikutan ya...?” jawab Lily
hawatir.
“ beres...!! yang penting kita kerjain Erika “ ujar Popy setelah mengunci pintu. Popy dan Lily
meninggalkan tolilet, sedangkan Erika teriak ketakutan dan minta tolong “ Popy...Lily... buka
pintunya dong...!! aku takut nich... tolong...!! teriak Erika kuat-kuat.
Akhirnya setelah sepuluh menit, Popy dan Lily membukakan pintu. “ hahaha gitu saja takut !!” kata
Popy sambil tertawa.
“ tidak lucu tau...!! “ tutur Erika sambil memanyunkan bibirnya “ pokoknya jangan diulangi lagi !! “
lanjut Erika marah.
“ ya...ya... aku minta maaf, kan aku hanya bercanda “ jawab Popy memelas dengan menahan tawa .
“ Ya sudah aku maafkan tapi kalau sekali lagi kamu seperti itu tidak akan aku maafkan “ ancam Erika
kesal.
“ iya aku janji tidak akan mengulanginya, ayo kita kembali kekelas “ kata Popy sambil menarik tangan
Erika dan Lily.
Setelah itu mereka kembali kekelas lagi dan mengikuti pelajaran dengan tenang sampai bel istirahat
berbunyi.