Anda di halaman 1dari 4

Tahanan listrik,(hambatan listrik) adalah sesuatu yang dapat mengurangi arus

listrik. Arus listrik yang mengalir melalui konduktor akan mendapatkan hambatan
atau tahanan dari kawat penghantar (konduktor) itu sendiri. Besarnya hambatan
listrik diukur dengan satuan Ohm.

Tegangan listrik,tahanan dan kuatnya arus adalah nilai besaran listrik yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Bila tegangan listrik ditambah atau dinaikkan, maka
arus yang mengalir dalam rangkaian juga ikut meningkat. Sebaliknya, jika tegangan
listrik tetap tetapi tahanan beban naik, maka arus listrik menjadi kecil.

ARUS LISTRIK, Perpindahan elektron bebas pada suatu penghantar yang dihubungkan
pada kutub positip battery dan kutub negatip battery disebut arus elektron. Arus listrik
mengalir berlawanan arah dengan arus elektron. Arus listrik identik dengan arus elektron,
hanya arahnya yang berlawanan. Teknologi dan Rekayasa

Arus Listrik Dan Tahanan Listrik

Cara Pengukuran Tegangan Listrik, Untuk mengukur tegangan yang jatuh


pada kedua titik tertentu pada rangkaian maka kita membutuhkan alat ukur yang
disebut voltmeter. Alat ini biasanya sudah terintegrasi dengan alat yang umum
dipakai oleh para ahli service barang elektronik yaitu multimeter (tester). Karena
pada multimeter selain mengukur tegangan, anda bisa juga mengukur tahanan dan
arus listrik.

Yang harus anda perhatikan pada alat ukur tegangan listrik yaitu ada saklar pilih
pada multimeter untuk menentukan apakah kita akan mengukur tegangan ac atau dc.
Jadi jangan selektorny pada posisi dc tetapi anda mengukur tegangan ac. Perhatikan
juga angka maksimal tegangan yang ditunjukkan oleh selector, jangan anda
mengukur tegangan 220 volt dengan selector menunjuk pada angka 50 volt.

Yang pasti dalam melakukan pengukuran tegangan, dua titik yang anda ukur itu
haruslah terdapat komponen elektronika yang memiliki tahanan. Karena jika anda
hanya mengukur dua titik yang terhubung langsung pada kawat, maka bisa dipastikan
tegangan yang jatuh adalah nol (mendekati 0 volt). Ini sesuai dengan hukum ohm,
dimana jika tahanannya 0 ohm maka I x R juga akan 0 volt.

Perhatikan contoh gambar pengukuran pada rangkaian listrik di bawah :

Gambar Pengukuran Tegangan Pada Rangkaian Listrik


Coba perhatikan 3 (tiga) titik pengukuran tegangan pada gambar rangkaian listrik di
atas.

1. Untuk mengukur tegangan supply (tegangan total), letak voltmeternya yang


paralel dengan baterai, karena baterai adalah 9 volt dc, maka hasil pengukuran
pada multimeter juga akan sama.
2. Untuk mengukur tegangan yang jatuh pada tahanan R1, jadi cara
mengukurnya hubungkan positif multimeter dengan titik yang dianggap
mempunyai polaritas yang lebih tinggi (lebih mendekati sumber + batere),
jangan sampai terbalik.
3. Untuk mengukur tegangan yang jatuh pada lampu, jika tahanan dalam dari
lampu tersebut adalah 10 Kohm, maka secara perhitungan tegangan yang
jatuh pada lampu adalah 8,2 volt. Dan tegangan pada R1 adalah 0,8 volt.

yang jatuh pada kedua titik tertentu pada rangkaian maka kita membutuhkan alat ukur
yang disebut voltmeter. Alat ini biasanya sudah terintegrasi dengan alat yang umum
dipakai oleh para ahli service barang elektronik yaitu multimeter (tester). Karena
pada multimeter selain mengukur tegangan, anda bisa juga mengukur tahanan dan
arus listrik.

Yang harus anda perhatikan pada alat ukur tegangan listrik yaitu ada saklar pilih
pada multimeter untuk menentukan apakah kita akan mengukur tegangan ac atau dc.
Jadi jangan selektorny pada posisi dc tetapi anda mengukur tegangan ac. Perhatikan
juga angka maksimal tegangan yang ditunjukkan oleh selector, jangan anda
mengukur tegangan 220 volt dengan selector menunjuk pada angka 50 volt.

Yang pasti dalam melakukan pengukuran tegangan, dua titik yang anda ukur itu
haruslah terdapat komponen elektronika yang memiliki tahanan. Karena jika anda
hanya mengukur dua titik yang terhubung langsung pada kawat, maka bisa dipastikan
tegangan yang jatuh adalah nol (mendekati 0 volt). Ini sesuai dengan hukum ohm,
dimana jika tahanannya 0 ohm maka I x R juga akan 0 volt.

V = P / I atau V = I. R
Keterangan :

V : Tegangan listrik (Volt)


I : Arus listrik (Ampere)
P : Daya listrik (watt)

Contoh soal :
Dari hasil pengamatan warna-warna pada setiap gelang maka hambatan masing-
masing resistor dapat dihitung, yaitu:
» Pada resistor 1
Diketahui : - gelang ke 1 berwarna merah
- gelang ke 2 berwarna merah
- gelang ke 3 berwarna merah
- gelang ke 4 berwarna emas
Ditanya : a) hambatan/ resistor minimum ….?
b) hambatan/ resistor maksimum …..?
Jawab :
a) Hambatan/ resistor minimum
Rmin = 22 x 102- (22 x 102 x 5/10)
= 2200 – (110)
= 2090 ohm
b) Hambatan/ resistor maksimum
Rmax = 22 x 102 + (22 x 10 x 5/10)
= 2200 + 110
= 2310 ohm
Jadi hambatan yang dimiliki pada resistor dengan gelang berwarna, merah,
merah, merah, dan emas yaitu hambatan minimum 2.090 ohm dan hambatan
maksimumnya 2320 ohm.
» Pada resistor 2
Diketahui :- gelang ke 1 berwarna hijau
- gelang ke 2 berwarna biru
- gelang ke 3 berwarna hijau
- gelang ke 4 berwarna emas
Ditanya: a) hambatan maksimum …..?
b) hambatan minimum …..?
Jawab :
Rmax = 56 x 105 + (56 x 10 x 5/100)
= 56 x 105 + 28 x 104
= 5.880.000 ohm
Rmin = 56 x 105 - (56 x 10 x 5/100)
= 56 x 105 - 28 x 104
= 5.320.000 ohm
Jadi hambatan maksimum pada gelang resistor 2 yaitu 5.880.000 ohm dan hambatan
minimumnya yaitu 5.320.000 ohm.

Anda mungkin juga menyukai