Anda di halaman 1dari 4

PENGAMBILAN DARAH ARTERI

(AGD)

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman

226/RSMA/IX/2015 01 1 dari 4

STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan


PROSEDUR Direktur RSMA
OPERASIONAL

1 September 2015 ( dr. Razmi Dewi Zakaria Sp.An)


Pengambilan darah arteri melalui fungsi untuk memeriksa gas-gas dalam darah
PENGERTIAN yang berhubungan dengan fungsi respirasi dan metabolisma.

Mengetahui Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel


TUJUAN
2. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
3. Kemampuan HB dalam mengangkut O2 dan CO2.
4. Tekanan O2 dalam darah arteri.

KEBIJAKAN Keputusan direktur rumah sakit mekar arum no. 24/SK/DIR/IX/2015

Langkah-langkah melakukan fungsi darah arteri :


1. Persiapan alat.
Baki (Troli) yang berisi antara lain:
PROSEDUR
 1 Buah spuit 2,5 cc yang disposible.
 1 buah spuit 1 cc yang disposible.
 Gabus / karet sebagai penutup jarum.
 2 lembar kain kassa steril.
 Bengkok, plester, gunting.
 Obat lokal anesthesi (bila) perlu.
 Kapas alkohol dengan campuran bethadine.
 Kantong plastik berisi es bila pengirimannya jauh.
 Heparin injeksi 5000 unit
Spuit 2,5 cc diisi dengan heparin 0,1 cc atau asal membasahi dinding spuit untuk
mencegah terjadinya pembekuan darah. Heparin tidak boleh terlalu banyak dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan.
2. Memberitahukan pasien tentang tujuan daripada pengambilan darah arteri
yang akan di pungsi.
/ fowler.
c. Arteri Brachialis
 Posisi pasien semi fowler, tangan di hyperextensikan / diganjal dengan siku.
d. Arteri Femoralis
 Posisi pasien flat
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perasat
6. Raba kembali arteri untuk memastikan adanya pulsasi daerah yang akan
ditusuk sesudah dibersihkan dengan kapas bethadine secara sirkuler. Setelah 30
detik kita ulangi dengan kapas alkohol dan tunggu hingga kering.
7. Bila perlu obat anethesi lokal gunakan spuit 1 cc yang sudah diisi dengan obat
(adrenalin 1 %), kemudian suntikan 0,2-0,3 cc intracutan dan sebelum obat
dimasukkan terlebih dahulu aspirasi untuk mencegah masuknya obat ke dalam
pembuluh darah.
8. Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi oleh tangan kiri dengan cara
kulit diregangkan dengan kedua jari telunjuk dan jari tengah sehingga arteri yang
akan ditusuk berada di antara 2 jari tersebut.
9. Spuit yang sudah di heparinisasi pegang seperti memegang pensil dengan
tangan kanan, jarum ditusukkan ke dalam arteri yang sudah di fiksasi tadi.
 Pada arteri radialis posisi jarum ± 45 derajat
 Pada arteri brachialis posisi jarum 60 derajat
 Pada arteri femoralis posisi jarum 90 derajat
Sehingga arteri ditusuk, tekanan arteri akan mendorong penghisap spuit sehingga
darah dengan mudah akan mengisi spuit, tetapi kadang-kadang darah tidak
langsung keluar. Kalau terpaksa dapat menghisapnya secara perlahan-lahan untuk
mencegah hemolisis. Bila tusukan tidak berhasil jarum jangan langsung dicabut,
tarik perlahan-lahan sampai ada dibawah kulit kemudian tusukan boleh diulangi
lagi kearah denyutan.
10. Sesudah darah diperoleh sebanyak 2 cc jarum kita cabut dan usahakan posisi
pemompa spuit tetap untuk mencegah terhisapnya udara kedalam spuit dan segera
gelembung udara dikeluarkan dari spuit
11. Ujung jarum segera ditutup dengan gabus / karet.
12. Bekas tusukan pungsi arteri tekan dengan kapas alkohol campur dengan
bethadine.
 Pada arteri radialis dan dorsalis pedis selama 5 menit
 Pada arteri brachialis selama 7 – 10 menit
 Pada arteri femoralis selama 10 menit
 Jika pasien mendapat antikoagulan tekan selama 15 menit.
13. Lokalisasi tusukan tutup dengan kassa + bethadine steril.
14. Memberi etiket laboratorium dan mencantumkan nama pasien, ruangan tanggal
dan jam pengambilan, suhu dan jenis pemeriksaan.
15. Bila pengiriman / pemeriksaannya jauh, darah dimasukkan kantong plastik yang
diisi es supaya pemeriksaan tidak berpengaruh oleh suhu udara luar.
16. Kembali mencuci tangan setelah selesai melakukan perasat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah melakukan pengambilan
darah.
1. Daerah pengambilan darah sebaiknya pada tempat yang bergantian / selang-
seling untuk mencegah terjadinyakerusakan pada pembuluh darah
2. Apabila menggunakan obat lokal anesthesi harus ditest terlebih dahulu untuk
menghindari terjadinya reaksi alergi oleh karena obat tersebut.
3. Apabila pasien yang memerlukan perawatan lama sebaiknya dipasang arteri line.
4. Warna merah darah dapat merupakan petunjuk baik / buruknya dari darah arteri.
Pasien PPOM dengan nilai PaO2 rendah darah berwarna lebih gelap biasanya
mengandung lebih rendah O2.
5. Bila mungkin cegahlah penusukan pada arteri femoralis.
6. Apabila diperlukan pengambilan darah melalui arteri radialis perlu diketahui
dahulu adanya kolateral arteri ulnaris dengan cara percobaan Allen ( test Allen ).
Caranya :
a. Anjurkan pasien untuk mengepalkan tangannya dengan kuat supaya darah
sebanyak mungkin keluar sehingga telapak tangan pucat.
b. Tekan arteri radialis dan ulnaris agar tertutup sambil pasien membuka
kepalannya beberapa kali dan menutupnya kembali. Kemudian tangan dibuka,
lepaskan tekanan pada arteri ulnaris.
3. Memilih arteri yang akan di pungsi.
4. Menyiapkan posisi pasien :
a. Arteri Radialisi :
 Pasien tidur semi fowler dan tangan diluruskan.
 Meraba arteri kalau perlu tangan boleh diganjal atau ditinggikan.
 Arteri harus benar-benar teraba untuk memastikan lokalisasinya.
b. Arteri Dorsalis Pedis
 Pasien boleh flat

Unit Terkait IGD,ICU,RINAP,PICU

Anda mungkin juga menyukai