Soal-Soal Irigasi - Bangunan Air PDF
Soal-Soal Irigasi - Bangunan Air PDF
Air mengalir dalam suatu saluran terbuka dengan kedalaman 2 m dan kecepatan 3 m/dt, kemudian air itu
mengalir turun melalui saluran peluncur yang menyempit ke saluran lain dimana kedalamannya 1 m
dengan kecepatan 10 m/dt, dengan asumsi aliran tanpa gesekan, tentukan beda elevasi ( ketinggian )
dasar saluran tersebut.
2m V = 3 m/dt
V = 10 m/dt 1m
Penyelesaian :
soal diselesaikan dengan persamaan Bernoulli :
2 2
V1 V2
z1+ y1 + = z2 + y2 +
2.g 2.g
2 2
3 10
2+y+ =1+0+
( 2 x 9.81 ) ( 2 x 9.81 )
2 2
10 3
y = 1 -2 + -
19.62 19.62
y = 3.64 m
Contoh Soal :
3
Suatu saluran berpenampang trapezium, debit yang mengalir Q = 6 m /dt.
Pertanyaan :
a. Berapakah kedalaman kritisnya ( yc )
b. Berapakah penampang kritisnya ( Ac )
c. Berapakah kecepatan kritisnya ( Vc )
d. Jika kedalaman aliran yang terjadi ( y ) adalah 1.10 m, bagaimana kondisi alirannya, dan
e. Berapakah energi spesifiknya.
yc 1
m = 0.5
B =2 m
Penyelesaian :
Untuk penampang trapezium elemen geometrinya :
2 2
A = By + my = 2yc + 0.5yc
2 2
P = B + 2y 1 +m = 2 + 2yc 1 + 0.5 = 2 + 2.236yc
T = B + 2my = 2 + ( 2 x 0.5yc ) = 2 + yc
a. kedalaman kritis :
Aliran berada dalam kondisi kritis, jika :
2
Q .T
=1
3
g.A
2
6 ( 2 + yc )
=1
2 3
g. ( 2yc + 0.5yc )
( 2 + yc ) 9.81
= = 0.273
2 3
( 2yc + 0.5yc ) 36
2 2 3 2 3
yc ( 2 + yc ) ( 2yc + 0.5yc ) ( 2yc + 0.5yc ) ( 2 + y c ) / ( 2y c + 0.5yc )
0.7 2.7 1.645 4.451 0.607
0.8 2.8 1.920 7.078 0.396
0.9 2.9 2.205 10.721 0.271
1.0 3.0 2.500 15.625 0.192
harga yc ada diantara y c = 0.8 dan y c = 0.9, maka dilakukan interpolasi untuk mendapatkan y c
0.396
0.273
0.125
0.002
0.271
0.8 yc 0.9
0.9 - yc
0.1 0.125
=
0.9 - yc 0.002
b. Penampang Kritis :
2
Ac = 2yc + 0.5yc
2
Ac = ( 2 x 0.898 ) + ( 0.5 x 0.898 )
2
Ac = 2.199 m ( penampang kritisnya )
c. Kecepatan Kritis :
V=Q/A
Vc = Q / Ac
Vc = 6 / 2.199
Vc = 2.728 m/dt ( kecepatan kritisnya )
d. Jika kedalaman aliran y = 1.10 m :
karena y = 1.10 m > yc = 0.898 m, maka kondisi aliran adalah aliran Sub-Kritis.
atau bisa di check dengan bilangan froude.
V
F=
g. D
D = A / T ( kedalaman hidrolis )
2 2 2
A = By + my = ( 2 x 1.1 ) + ( 0.5 x 1.1 ) = 2.805 m
T = B + 2my = 2 + ( 2 x 0.5 x 1.1 ) = 3.1 m
D = 2.805 / 3.1 = 0.905 m
V=Q/A
V = 6 / 2.805 = 2.139 m/dt ( terlihat bahwa V < V c )
e. Energi Spesifiknya :
2
V
E= y +
2.g
2
2.139
E = 1.10 +
2 x 9.81
E = 1.333 m
Contoh Soal :
Saluran dengan penampang segi empat, lebar menyempit dari 3 m ke 2.4 m sepanjang 15 m, debit Q yang
3
mengalir 2.83 m /dt, kedalaman aliran dihulu 1.5 m ( gesekan didaerah penyempitan diabaikan dan tanpa
terjadi penurunan hidrolik ).
Pertanyaan :
a. Berapa energi spesifik total yang terjadi
b. Berapa kedalaman air didaerah penyempitan ( y )
c. Bagaimana kondisi aliran
jika direncanakan muka air hilir terjadi penurunan hidraulik lambat laun pada daerah penyempitan.
d. Berapa kedalaman kritisnya
e. Berapa kecepatan kritisnya
f. Berapa lebar penampang kritis ( B )
3 m B 2.4 m
15 m
0.02
0.035
1.5 m
y
Penyelesaian :
a. Energi spesifik total :
2 2
Q 2.83
E= y + E = 1.5 +
2 2
2.g.A 2 x 9.81 x ( 1.5 x 3 )
E = 1.52 m
Energi spesifik ini dianggap konstan sepanjang tempat penyempitan karena kehilangan energi
diabaikan sehingga garis energi berupa garis lurus.
b. kedalaman air didaerah penyempitan :
pada daerah penyempitan terdapat kedalaman selang seling, yaitu kedalaman dihulu dan kedalaman
penyempitan dari arah hulu, juga kedalaman dihilir dan kedalaman penyempitan dari arah hilir.
2 2
Q 2.83
E= y + 1.52 = y +
2 2
2.g.A 2 x 9.81 x ( B x y )
Untuk lebar B = 3 m
2 2
1.52 = y + { 2.83 / ( 2 x 9.81 x ( 3 y ) }
2
1.52 = y + { 8.009 / 19.62 ( 3 y ) }
2
1.52 = y + { 0.408 / ( 3 y ) }
diperoleh :
y1 = 0.1843 m …… kedalaman selang seling ( alternate depth )
y2 = 1.5000 m …… Kedalaman aliran
diperoleh :
y1 = 0.2348 m …… kedalaman selang seling ( alternate depth )
y2 = 1.4880 m …… Kedalaman aliran
c. Kondisi Aliran :
d. Kedalaman kritis :
Pada kondisi kedalaman aliran kritis, maka energi spesifiknya adalah kritis.
Ec = 3/2. yc
yc = 2/3 Ec
yc = 2/3 x 1.52
yc = 1.013 m ……. Adalah kedalaman kritis.
e. Kecepatan Kritis :
Pada kondisi kedalaman aliran kritis, maka bilangan Froude = 1
Vc
F= =1 D = kedalaman kritis y c
g. D
Vc = g. D
Vc = 9.81 x 1.013
Vc = 3.152 m /dt …….. adalah kecepatan kritis.
atau apabila kedalaman kritis y c tidak diketahui, lebar penampang bisa dicari dengan
rumus :
Q
Bc = 1.84
3/2
Ec . g
3/2
Bc = 1.84 x 2.83 / ( 1.52 x 9.81 )
Bc = 0.887 m
Contoh Soal :
Saluran terbuka berbentuk segi empat terbuat dari pasangan batu di semen ( n = 0.025 ), mempunyai
lebar 10 m dan kedalaman air 3 m, apabila kemiringan dasar saluran adalah 0.00015, hitung debit aliran ?.
y=3m
B = 10 m
Penyelesaian :
A = B.y = 10 x 3 = 30 m2
P = B + 2y = 10 + ( 2 x 3 ) = 16 m
R = A / P = 30 / 16 = 1.875 m
Penyelesaian :
2
3 Q
yc =
2
g. B
2
3 15
yc = = 0.972 m …… kedalaman kritis.
2
9.81 x 5
2
Vc = Q / A A = B.yc = 5 x 0.972 = 4.858 m
Contoh Soal :
Penampang terdiri dari profil tersusun seperti ditunjukkan pada gambar dibawah, tentukan debit yang
Contoh Soal :
Penampang terdiri dari profil tersusun seperti ditunjukkan pada gambar dibawah, tentukan debit yang
-4
diangkut oleh penampang tersebut apabila S = 2 x 10 dan n = 0.022.?
1 1.5 m 1
1 1
4m
3m 3m
1 1
1 1
6m
Penyelesaian :
Luas penampang di bagi dalam 3 bagian, yaitu ; A 1, A2 dan A3
tinjau bagian luas A 1 :
1 x 1.5 m
2
A1 = ( 1/2 x 1.5 x 1.5 ) + ( 3 x 1.5 ) = 5.625 m
1 1.5 m P1 = 3 + ( 2 x 1.5 ) = 5.121 m
1 R1 = 5.625 / 5.121 = 1.098 m
3m
2/3 1/2
Q1 = A/n. R .S
2/3 1/2 3
Q1 = ( 5.625 / 0.022 ) x 1.098 x 0.0002 = 3.849 m /dt
A1 = A3 ….. Q1 = Q3
tinjau bagian luas A 2:
2
A2 = ( 11 x 1.5 ) + { 6 + ( 1 x 2.5 ) } 2.5 = 37.750 m
1.5 m
P2= 6 + 2 ( 2 x 2.5 ) = 13.071 m
R2 = 37.750 / 13.071 = 2.888 m
1 2.5 m 1
1 1
6m
1 x 2.5 m 1 x 2.5 m
3m
2/3 1/2
Q2 = A/n. R .S
2/3 1/2 3
Q2 = ( 37.750 / 0.022 ) x 2.888 x 0.0002 = 49.213 m /dt
3
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3 = 3.849 + 49.213 + 3.849 = 56.911 m /dt