STUDI KASUS
Disusun Oleh :
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
STUDI KASUS
Disusun oleh :
EKA ASVISTA SALVIANA
NIM : 12013018
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Tugas Akhir
Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Estu Utomo Boyolali
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
HALAMAN PERSETUJUAN
STUDI KASUS
Mengesahkan,
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
ESTU UTOMO BOYOLALI
Ketua
Yang bertanda tangan dibawah ini penulis tugas akhir dengan judul yang disebutkan
diatas :
Nama : EKA ASVISTA SALVIANA
Instansi : STIKES ESTU UTOMO BOYOLALI
Asal Institusi : Jl. Tentara Pelajar Mudal Boyolali 57351
Saya menyatakan dan bertanggung jawab dengan sebenarnya bahwa tugas akhir
ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademi, baik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali maupun
diperguruan tinggi lainnya. Jika pada saat ada fihak yang mengklaim bahwa Tugas
Akhir ini sebagai karyanya yang disertai dengn bukti yang cukup maka saya bersedia
membatalkan hak dan kewajiban yang melekat pada artikel tersebut, serta bersedia
menerima sanksi berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh dari tugas akhir ini.
Menyatakan tidak keberatan artikel maupun judul yang disebutkan diatas untuk dimuat
dan dipublikasikan dalam proceeding atau journal STIKES Estu Utomo Boyolali dan
panitia berhak untuk mengedit sebagian dari isi tanpa merubah substansi makalah.
Apakah terjadi tuntutan dari pihak lain tentang isi makalah yang telah
dipublikasikaan pada journal atau proceeding lain sebelumnya, maka sepenuhnya
bukan merupakan tanggung jawab pengelola namun sepenuhnya menjadi tanggung
jawab penulis.
Boyolali, 21 April 2016
Yang membuat pernyataan
MOTTO
v
1. Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai
dengan doa, karena sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak akan berubah
2. Sebuah tantangan akan selalu menjadi beban, jika itu hanya dipikirkan. Sebuah
3. Sesuatu akan menjadi kebanggaan, jika sesuatu itu dikerjakan, dan bukan hanya
dipikirkan. Sebuah cita-cita akan menjadi kesuksesan, jika kita awali dengan
PERSEMBAHAN
1. Ayah (Sardi) dan Ibu (Sri Sulami) yang tercinta atas samudra kasih sayang, doa,
4. Untuk saudar-saudara saya, dan kakak tercinta (Yuniana) yang selalu menjadi
penyemangat.
5. Untuk sahabat - sahabatku (Piko, Fivi, Widia, Hani, Zaenatul) yang aku sayangi
6. Dosenku yang selama ini memberikan curahan ilmu sehingga aku mampu
7. Sahabat – sahabatku yang berada di luar jawa yang selalu memberi dukungan
8. Teman – teman Stikes Estu Utomo Boyolali yang menyuport dan mendukung
11. Serta Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
INTISARI
Kata kunci : Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, Neonatus, dan
kunjungan awal Akseptor KB Suntik DMPA
1
) Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali
2
) Pembimbing I
3
) Pembimbing II
viii
ABSTRACT
1
) High school students of health sciences Estu Utomo Boyolali
2
) Supervisor I
3
) Supervisor II
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Umur 35 Tahun Dengan Kehamilan
Normal, Persalinan Normal, Bayi Baru Lahir Normal dan Nifas Normal, Neonatus
Normal dan Kunjungan Awal Akseptor KB Suntik DMPA” guna memenuhi salah satu
Dalam menyelesaikan Studi Kasus ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak yang telah membimbing, memberi semangat. Dalam
1. Sutomo S.Pd, M.Kes selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu
Utomo Boyolali.
2. Sri Handayani, S.Si.T, M.Kes, selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu
Utomo Boyolali.
3. Nurul EW, S.Si.T, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
4. Etik Rochaety AMK selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
5. Ny. Sujiati dan keluarga yang telah bersedia menjadi responden dari saat hamil
6. Seluruh Dosen dan Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali yang
7. Klien yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan yang
telah diberikan.
8. Ayah, ibu dan adik yang telah memberikan dorongan baik material maupun
10. Seluruh teman-teman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali yang
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membatu
Penulis menyadari dalam penyusunan Studi Kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
Semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca umumnya.
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam pelayanan yang di berikan kepada klien
nifas, bayi baru lahir, neonatus, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita,
pelayanan.
dengan pasien dari awal bertemu pasien pada saat hamil sampai dengan pelayanan
KB awal. Manfaat yang di dapat adalah penulis yang sudah mengikuti dari awal
bertemu pasien pada saat hamil sampai pelayanan KB sampai mengetahui secara
nifas serta KB yang di alami oleh perempuan, sehingga di harapkan lulusan Prodi
D3 Kebidanan Estu Utomo boyolali mempunyai kompetensi yang lebih baik untuk
mengatasi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Kabupaten Boyolali pada tahun 2014 terdapat Angka Kematian Ibu (AKI)
perdarahan sebanyak 1 orang, ibu dengan pre eklamsi berat sebanyak 6 orang,
1
karena infeksi 1 orang, serta karena penyebab lainnya sebanyak 6 orang.
1
2
Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 147 bayi yang disebabkan
tahun 2013. Namun Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten boyolali masih
sangat tinggi, karena pada tahun 2013 jumlah kematian bayi mencapai 85 bayi.
permukaan laut, dengan luas wilayah 65.84 km2, jumlah penduduk 70.455 jiwa,
dan 15 desa. Pada tahun 2014 terdapat satu Angka Kematian Ibu (AKI) yang
KIA 2014 di Puskesmas Simo diketahui sasaran ibu hamil adalah 947 dengan
pencapaian K1 895 (94,9%), K4 864 (90,9%). Sasaran ibu bersalin 880 pencapaian
880 (100%). Sasaran ibu nifas 880 pencapaian 864 (95,8%). Sasaran bayi dan
Boyolali,2014)
perawatan BBL), deteksi dini faktor resiko dan komplikasi kebidanan dan
pemberian vit A), pelayanan kesehatan anak balita (MTBS, SDIDTK), pelayanan
untuk penanggulangan deteksi dini resiko ibu hamil, sehingga dapat menurunkan
Angka Kesehatan Ibu (AKI) dan Angka Kesehatan Bayi (AKB). Asuhan tersebut
meliputi pengawasan, perawatan dan penatalaksanaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan memiliki posisi penting dalam
penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, dengan memberikan
kebutuhan ibu. Dengan adanya prinsip deteksi dini maka resiko tinggi ibu hamil
dapat diamati dan ditemukan sedini mungkin diawal kehamilan. Faktor yang
mempengaruhi kemampuan deteksi dini pada ibu hamil meliputi niat terhadap
kehamilan ≥ 28 minggu. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu dari Ny.
S sebagai berikut, pada saat kehamilan pertama tidak terdapat tanda bahaya
kehamilan sampai dengan persalinan, anak pertama lahir spontan di bidan dengan
kebidanan pada Ny. S G2P1A0 umur 35 tahun dan umur kehamilan 33 minggu 6
hari dengan kriteria rumah pasien dekat dengan tempat penulis praktek dan pasien
yang sangat mudah diajak untuk bekerja sama dan mudah menerima asuhan yang
diberikan.
B. Identifikasi Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ny. S dalam masa kehamilan, persalinan, bayi
baru lahir, nifas, neonatus dan kunjungan awal akseptor KB di BPM Eny Zubaidah
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan kunjungan awal akseptor KB.
b. Tujuan Khusus
kehamilan.
persalinan.
nifas.
D. Manfaat Penulisan
a. Bagi Penulis
Penulis dapat lebih siap lagi untuk menganalisa, menangani kasus pada pasien
kompetensi mahasiswa.
c. Bagi Profesi
Metode CoC ini layak untuk diaplikasikan dan dapat digunakan dalam
kebidanan di masyarakat.
6
e. Bagi BPM
dengan aman.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir terdiri dari 5 Bab, sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab IV : Pembahasan
BAB II
TINJAUAN KASUS
a. Identitas/biodata
Tabel 1. Imunisasi TT
Hamil Penyulit/ Jenis Penyulit/ Penolong BB Jenis Nifas Penyulit/ Usia Keadaan
ke Komplikasi Persalinan Komplikasi Lahir Kelamin Komplikasi Anak Anak
1 Tidak ada Normal Tidak ada Bidan 2900 Perempuan Normal Tidak ada 6 tahun Baik
gram
2 HAMIL SEKARANG
Sumber : Data Pengkajian, 2015.
f. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatkan saat ini tidak ada keluhan dan tidak ada penyakit yang
menetap, bengkak di wajah, tangan dan kaki, tekanan darah lebih dari
130/90 mmHg, batuk lebih dari 3 bulan disertai keluar darah, dan
kongenital.
g. Riwayat Alergi
10
i. Riwayat Perkawinan
Lama : 8 tahun
Perkawinan ke : 1 (satu)
iii. Riwayat KB
Tabel 3. Riwayat KB
diharapkan.
Nutrisi :
a. Makan 3 x/hari, nasi, sayur, lauk 3x/hari, nasi, sayur, lauk Tidak ada
pauk, buah. pauk, buah. keluhan
b. Minum 7-8 gelas/hari air putih. 7-8 gelas/hari air putih dan 1
gelas susu.
Eliminasi :
a. BAK 4-5 x/hari kuning jernih + 5 kali x/hari kuning jernih. Tidak ada
b. BAB . 1 x/hari kuning lembek. keluhan
1 x/hari kuning lembek.
viii. Adat Istiadat : Tidak ada adat istiadat yang berpengaruh buruk
Hamil.
x. Pengetahuan Ibu
dll.
bahaya Persalinan.
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
v. Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36.10C
vii. TB : 146 cm
viii. LILA : 24 cm
1) Kepala
tidak ketombe.
berdarah.
vena jugularis.
penyakit kelamin.
7) Ekstremitas :
b. Pemeriksaan Obstetri
i. Inspeksi
Aerola : Menghitam
ii. Palpasi
1) Palpasi Leopold
panggul.
2) Mc. Donald : 27 cm
iii. Auskultasi
Irama : Teratur
c. Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium
3. ANALISA
Diagnosa Kebidanan
tunggal, hidup, intra uteri, punggung kiri, kepala belum masuk panggul
Data dasar :
DS :
DO :
i. Palpasi Leopold
lunak (bokong).
(ekstremitas).
iii. Auskultasi
Irama : Teratur
4. PENATALAKSANAAN
14.45 WIB Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36.10C
E : Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin
sehat.
meningkat.
Ibu.
Cara mengatasi :
sulit tidur.
terlentang.
bidan.
tanda-tanda persalinan
kejang.
8) Tekanan darah tinggi untuk sistolik > 130 mmHg dan untuk
diastolik > 85
14.59 WIB Menjelaskan kepada ibu masalah lain pada masa kehamilan
penyakit malaria
5) Diare berulang
kembali seperti :
4) Diare berulang
15.03 WIB Memberi Ibu tabet zat besi diminum 1 x 1 dengan menggunakan
penyerapan zat besi. Diminum pada sore hari atau malam hari
E : Ibu mengerti tentang tablet zat besi dan Ibu bersedia meminumnya.
15.01 WIB Menganjurkan Ibu untuk periksa 2 minggu lagi yaitu tanggal 26
22
23
(punggung), kanan teraba bagian E : Ibu bersedia untuk mengomsusi makanan yang banyak
terkecil janin (ekstremitas) mengandung protein
Leopold III : Bagian bawah teraba 5. Memberikan terapi susu 2x sehari kepada ibu
bulat, keras, melenting (kepala) 09.14 E : minum susu di pantau dengan kebutuhan susu yang telah di
dan tidak bisa digoyangkan. konsumsi
Leopold IV : Bagian terbawah 6. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan pagi untuk mempercepat
kepala sudah masuk panggul. 09.16 penurunan kepala janin
8. Auskultasi E : Ibu bersedia untuk jalan-jalan pagi.
DJJ : 144 x/menit 7. Memberi Ibu tabet zat besi diminum 1 x 1 dan mengingatkan cara
Irama : Teratur meminumnya, diminum dengan menggunakan air jeruk atau air
Colostrum : Sudah keluar. 09.19 putih, karena dapat membantu proses penyerapan zat besi.
Diminum pada sore hari atau malam hari sebelum tidur. Dan
hindari minum tablet zat besi dengan menggunakan air teh, susu,
dan kopi, karena akan menghambat proses penyerapan zat besi.
E : Ibu mengerti tentang tablet zat besi dan Ibu bersedia
meminumnya.
8. Menganjurkan Ibu untuk periksa 2 minggu lagi yaitu tanggal 10
Desember 2015 atau bila ada keluhan.
09.21 E : Ibu bersedia untuk periksa kembali tanggal 10 Desember 2015.
23
24
24
25
25
26
(punggung), kanan teraba bagian c. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
terkecil janin (ekstremitas) d. Keluar air ketuban dari jalan lahir
Leopold III : Bagian bawah teraba E : Ibu sudah tahu tanda-tanda persalinan dan ibu bisa menyebutkan
bulat, keras, melenting (kepala) kembali tanda-tanda persalinan seperti :
dan tidak bisa digoyangkan. a. Perut terasa mulas secara teratur
Leopold IV : Bagian terbawah b. Mulasnya sering dan lama
kepala sudah masuk panggul. c. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
8. Auskultasi d. Keluar air ketuban dari jalan lahir
DJJ : 148 x/menit 5. Menganjurkan ibu untuk mempersiapkan perlengkapan persalinan
Irama : Teratur baik untuk ibu maupaun bayi seperti,
Colostrum: Sudah keluar 09.44 Ibu :Kain, pembalut, baju ibu dll,
Bayi :Popok, baju bayi, topi, kaos kaki dan tangan lalu dimasukkan
dalam satu tas bila ibu ingin melahirkan bisa langsung di bawa.
E: Ibu dan keluarga sudah mempersiapkan perlengkapan persalinan
jika sewaktu-waktu ibu merasa ingin melahirkan
6. Menganjurkan Ibu untuk periksa 1 minggu lagi yaitu tanggal 17
Desember 2015 atau bila ada keluhan.
E : Ibu bersedia untuk periksa kembali tanggal 17 Desember 2015.
09.47
Boyolali, 10 Desember 2015
26
27
27
28
28
28
II. KALA I
a. Identitas/biodata
mules.
WIB.
e. Riwayat Menstruasi
f. Riwayat Perkawinan
g. Riwayat Kesehatan
19 Desember 2015 pukul 05.00 WIB dan pukul 09.00 ibu merasakan
tangan dan kaki, tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg, batuk lebih
dari 3 bulan disertai keluar darah, dan keluar darah dari jalan lahir
Tabel 8. Imunisasi TT
kenceng-kenceng dipunggung.
30
31
Hamil Penyulit/ Jenis Penyulit/ Penolong BB Jenis Nifas Penyulit/ Usia Keadaan
ke Komplikasi Persalinan Komplikasi Lahir Kelamin Komplikasi Anak Anak
1 Tidak ada Normal Tidak ada Bidan 2900 Perempuan Normal Tidak ada 6 tahun Baik
gram
2 HAMIL SEKARANG
xviii. Riwayat KB
Nutrisi :
c. Makan 3x/hari, nasi, sayur, lauk Sedikit 1/2 porsi Tidak ada
pauk, buah. keluhan
d. Minum 7-8 gelas/hari air putih dan 1 Air putih
gelas susu.
Eliminasi :
c. BAK + 5 kali x/hari kuning 1 kali Tidak ada
jernih. keluhan
d. BAB 1 x/hari kuning lembek. 1 kali
xxii. Lingkungan
dll.
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
v. TB : 146 cm
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36.10C
1) Kepala
tidak ketombe.
berdarah.
vena jugularis.
5) Ekstremitas :
b. Pemeriksaan Obstetri
33
34
i. Inspeksi
Pengeluaran : Kolostrum
ii. Palpasi :
1) Palpasi Leopold :
lunak (bokong).
(ekstremitas)
2) Mc. Donald : 28 cm
Sifat : Teratur
34
35
iii. Auskultasi
Irama : Teratur
v. Periksa dalam :
1) Pembukaan : 6 cm
2) Effacement : 60 %
4) Penurunan : 1/5
5) Presentasi : Kepala
3. ANALISA
Diagnosa Kebidanana
hidup, intra uterin, punggung kiri, letak kepala sudah masuk PAP, inpartu
Data dasar :
a. Data Subyektif :
05.00 WIB.
35
36
iv. Ibu mengatakan gerak janin (24 jam) > 10 kali/hari, aktif
b. Data Obyektif
Nadi : 84 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36.10C
Kesadaran : Composmentis
iii. Palpasi :
Leopold I : TFU 2 jari bawah px, bagian atas janin teraba lunak
(bokong).
(ekstremitas)
Mc. Donald: 28 cm
Masalah :
kencang.
4. PENATALAKSANAAN
09.10 WIB Memberitahu Ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bahwa saat ini
E : Ibu dan keluarga tahu dan mengerti keadaan ibu dan juga janinnya
09. 12 WIB Mengingatkan kembali teknik relaksasi pada saat ada kontraksi
09.14 WIB Menganjurkan ibu untuk makan dan minum jika tidak ada
E : Ibu mengerti dan mau makan dan minum saat tidak ada kontraksi
10.30 WIB 1) Menyiapkan Partus set : 2 buah klem penjepit tali pusat, 1
37
38
mengeringkan
lengkap.
38
39
39
41
41
40
40
41
satu tangan, dibawah kain bersih dan kering, ibu jari pada salah
satu sisi perineum dan 4 jari tangan pada sisi yang lain dan tangan
yang lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi
agar posisi kepala tetap fleksi pada saat keluar secara bertahap
melewati introitus dan perineum).
g. Setelah kepala keluar menyeka mulut dan hidung bayi dengan
kasa steril kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada
leher janin
h. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
i. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparental. Menganjurkankepada ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan
kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu
belakang.
j. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan
dan siku sebelah atas.
k. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung
kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang
tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua
lutut janin)
l. Melakukan penilaian selintas :
1) Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa
kesulitan?
2) Apakah bayi bergerak aktif ?
m. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan
verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering.
Membiarkan bayi atas perut ibu.
41
42
12.31
42
43
43
44
palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba
keras)
g. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan
kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput
ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik
yang tersedia.
h. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
i. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.
j. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam.
k. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes
mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K 0,5 mg intramaskuler di
paha kiri anterolateral.
l. Setelah satu jam pemberian vitamin K berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan anterolateral.
m. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam.
n. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
o. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
E : Plasenta lahir spontan, Insertion : marginalis, jumlah perdarahan +
150 cc, kandung kemih kosong, uterus keras.
3. Mengobservasi pelaksanaan IMD tanpa skin to skin
Evaluasi : Bayi masih berusaha mencari puting susu
12.40
Boyolali, 19 Desember 2015
44
45
45
46
46
47
47
47
b. Identitas/biodata
v. Pendidikan : SD :SMP
d. Riwayat Persalinan
Kala I : 7 jam
47
48
Kala II : 30 menit
Kala IV : 2 jam
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
RR : 42 x/menit
S : 37,40C
Jumlah (9)
48
49
b. Pemeriksaan Fisik
berkedip baik.
hidung.
vii. Dada : Simetris kanan dan kiri, tidak ada retraksi dinding dada
viii. Perut : Tidak ada perdarahan, tali pusat masih, tidak terdapat
benjolan
3. ANALISA
a. Diagnosa kebidanan
Bayi baru lahir Ny. S, jenis kelamin laki-laki, lahir spontan normal.
49
50
Data dasar :
50
51
menangis kuat.
4. PENATALAKSANAAN
12.37 WIB Menjaga kehangatan tubuh bayi dengan cara ditaruh diatas perut
51
52
PB : 46 cm Lingkar Kepala : 32 cm
13.30 WIB Melakukan pemberian injeksi Vit K dan salep mata. Vit K untuk
14.35 WIB Melakukan rawat gabung sampai dengan boleh pulang dan
melakukan observasi
E : Bayi sudah dirawat gabung dengan ibu dan 4 jam lagi (18.30 WIB) ibu dan
bayi boleh pulang. Observasi sudah dilakukan, bayi dalam keadaan sehat,
53
53
a. Identitas/biodata
lalu.
d. Rawat gabung : Ya
e. Riwayat Menstruasi
f. Riwayat Perkawinan
g. Riwayat Kesehatan
Hamil Penyulit/ Jenis Penyulit/ Penolong BB Jenis Nifas Penyulit/ Usia Keadaan
ke Komplikasi Persalinan Komplikasi Lahir Kelamin Komplikasi Anak Anak
1 Tidak ada Normal Tidak ada Bidan 2900 Perempuan Normal Tidak ada 6 tahun Baik
gram
2 Tidak ada Normal Tidak ada Bidan 2500 Laki-laki Skrng - 6 jam Baik
gram
Sumber : Data Pengkajian, 2015.
54
55
Nutrisi :
e. Makan 1 kali, nasi, sayur, lauk Tidak ada
pauk. keluhan
f. Minum 2 gelas air putih.
Eliminasi :
e. BAK 1 kali kuning jernih. Tidak ada
keluhan
f. BAB 1 kali kuning lembek.
iii. Riwayat spiriyual ibu : Setelah bayi lahir, ibu meminta suaminya
menghormati
iii. Adat istiadat terhadap masa nifas : Tidak ada pantangan makan,
misalnya sepasaran.
l. Pengetahuan Ibu :
untuk bayinya
ASI saja
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36.30C
v. Status Present
1) Kepala
tidak ketombe.
berdarah.
57
58
vena jugularis.
7) Ekstremitas :
b. Pemeriksaan Obstetri
i. Inspeksi
Aerola : Menghitam
3) Abdomen :
4) Pengeluaran Pervaginam
6) Pemeriksaan Laboratorium
HB : 10 gram%
Amoxcilin 3 x 1 / hari
Vitamin A 200.000 IU
Tablet FE 2 x 1 / hari
3. ANALISA
a. Diagnosa Kebidanan
Data dasar :
DO : KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36.30C
b. Masalah
Nyeri perut
4. PENATALAKSANAAN
18.35 WIB Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan bayi dalam
kondisi sehat
18.37 WIB Memberitahu ibu penyebab rasa mulas pada rahim adalah
E : Ibu sudah mengerti penyebab rasa mules yang ibu alami adalah normal.
18.39 WIB Menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri
cara:
60
61
besar
18.42 WIB Mengajari ibu mobilisasi dengan cara miring dulu sebelum
mudah lelah atau sulit tidur, demam, nyeri atau terasa panas
pada muka, tangan dan kaki, nyeri perut, cairan vagina berbau
susu pecah-pecah
18.42 WIB Mengajarkan ibu teknik menyusui yaitu posisi kepala bayi
berada disiku ibu dan bokong bayi disanggah oleh tangan ibu
61
62
tambahan apapun.
18.45 WIB Menganjurkan ibu untuk makan yang bergizi agar ASI lancar
18.49 WIB Menganjurkan ibu untuk kunjungan 5 hari kemudian yaitu pada
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
Keuntungan :
i. Sangat efektif
ii. Pencegahan kehamilan jangka panjang
iii. Tidak mempengaruhi ASI
iv. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
v. Menurunkan penyakit kanker jinak payudara
E : Ibu mengerti dan akan memilih menggunakan KB suntik.
Boyolali, 30 Januari 2016
68
69
I. KUNJUNGAN I (6 JAM)
a. Identitas/biodata
v. Pendidikan : SD :SMP
b. Alasan datang
12.30 WIB
c. Keluhan utama
Tidak ada
69
70
d. Riwayat kehamilan
e. Riwayat Persalinan
f. Riwayat Kesehatan
2) Riwayat Perawatan
Pernah dirawat di :-
Penyakit :-
3) Riwayat Operasi
Pernah operasi di :-
Penyakit :-
70
71
g. Riwayat Imunisasi
DPT
Hep B 19-12-2015
Polio
Campak
Kebutuhan Keluhan
Nutrisi : Tidak ada
Makan Hanya diberi ASI saja
Minum
Eliminasi : Tidak ada
BAK Baru 2 kali
BAB Baru 1 kali
Istirahat + 3 jam Tidak ada
71
72
Hygiene Saat ini belum mandi, ganti celana tiap BAK Tidak ada
atau BAB
Sumber : Data Pengkajian, 2015.
mementingkan kesehatan.
Ibu mengatakan anaknya diasuh oleh ibu sendiri, nenek dan suami.
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
RR : 40 x/menit
S : 36,50C
v. LD/LK : 34 cm / 32 cm
succesdanum.
72
73
x. Abdomen :
xi. Ekstremitas:
c. Pemeriksaan Reflek :
i. R. Morro :+
ii. R. Babynsky :+
73
74
iii. R. Rooting :+
iv. R. Walking :+
v. R. Graps :+
vi. R. Sucking :+
d. Pemeriksaan Laboratorium
3. ANALISA
a. Diagnosa kebidanan
Data Dasar :
Kesadaran : Composmentis
RR : 40 x/menit
S : 36,50C
b. Masalah
Tidak ada
4. PENATALAKSANAAN
18.35 WIB Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa bayinya dalam
Kesadaran : Composmentis
RR : 40 x/menit
S : 36,50C
E : Ibu senang hasil pemeriksaan bayinya dalam kondisi normal dan sehat.
18.37 WIB Memberitahu kepada ibu tentang cara pencegahan infeksi, yaitu :
yaitu :
kelahiran
topi.
75
76
18.42 WIB Memberitahu ibu bagaimana cara merawat tali pusat bayi, yaitu :
kering.
masih basah.
3) Jaga tali pusat agar tetap dalam keadaan bersih dan kering
76
77
18.48 WIB Memberitahu pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang satu
E : Ibu bersedia untuk kunjungan ulang satu bulan lagi atau bila ada keluhan.
77
77
77
78
d. Personal hygiene : E : Ibu mengetahui dan bisa mengulang penjelasan yang diberikan,
Bayi mandi 2 kali dan bisa menyebut tanda bahaya baru lahir seperti kejang, sesak
sehari, ganti baju 09.40 nafas, bayi merintih.
dan ganti popok 9. Mengingatkan kembali pada ibu dan keluarga tentang, cara
apabila basah. mempertahankan kehangatan bayi dengan mengganti popok yang
Merawat tali pusat basah dan memakaikan yang kering
2 kali sehari 09.42 E : Ibu memahami dengan selalu mengganti popok yang basah
e. Ibu mengatakan dengan yang kering
tidak ada keluhan 10. Mengingatkan kembali tentang perawatan tali pusat yaitu dengan
dengan bayinya cara menutup menggunakan kassa kering setelah bayi mandi atau
4. Bayi diasuh bersama dirasa lembab, tidak diperbolehkan menggunakan kassa betadin
suami atau menggunakan ramuan-ramuan yang ditempelkan pada tali
pusat bayi.
09.44 E : Ibu mengerti cara perawatan tali pusat.
11. Melakukan kunjungan ulang pada tanggal 8 Januari 2016.
E : Ibu bersedia dikunjungi.
Boyolali, 25 Desember 2015
78
79
79
80
i. Personal hygiene :
Bayi mandi 2 kali
sehari, ganti baju
dan ganti popok
apabila basah.
16. Ibu mengatakan tali
pusat bayi sudah lepas
sejak usia 7 hari.
17. Ibu mengatakan tidak
ada keluhan dengan
bayinya.
Boyolali, 8 Januari 2015
80
81
a. Identitas/biodata
b. Alasan Datang
c. Keluhan Utama
Tidak ada
d. Riwayat Menstruasi
81
82
e. Riwayat Perkawinan
f. Riwayat Kesehatan
1) Hipertensi
TBC, dll.
Hamil Penyulit/ Jenis Penyulit/ Penolong BB Jenis Nifas Penyulit/ Usia Keadaan
ke Komplikasi Persalinan Komplikasi Lahir Kelamin Komplikasi Anak Anak
82
83
1 Tidak ada Normal Tidak ada Bidan 2900 Perempuan Normal Tidak ada 6 tahun Baik
gram
2 Tidak ada Normal Tidak ada Bidan 2500 Laki-laki Skrng Tidak ada 1,5 Baik
gram bulan
Sumber : Data Pengkajian, 2015.
h. Riwayat KB
Nutrisi :
g. Makan 3 x/hari, nasi, sayur, lauk 3x/hari, nasi, sayur, lauk Tidak ada
pauk, buah. pauk, buah. keluhan
h. Minum 7-8 gelas/hari air putih. 7-8 gelas/hari air putih
Eliminasi :
g. BAK 4-5 x/hari kuning jernih. + 5 kali x/hari kuning jernih. Tidak ada
h. BAB 1 x/hari kuning lembek. 1 x/hari kuning lembek. keluhan
83
84
Ibu mengatakan ber – Kb atas anjuran suami dan ibu rajin menjalankan
ibadah.
kucing.
2. DATA OYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
84
85
Suhu : 36,20C
v. BB/TB : 50 kg / 146 cm
1) Kepala
ketombe.
jugularis.
4) Mammae : Simetris
b. Pemeriksaan Obstetri
3. ANALISA
Medroksiprogesteron Asetat).
Data dasar :
DO : KU : Baik
Nadi : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,20C
4. PENATALAKSANAAN
13.30 WIB Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam
DMPA
86
87
13.35 WIB Menyiapkan alat dan obat yaitu 1 flacon DMPA, spuit 3 cc, kapas
13.38 WIB Memberitahu ibu bahwa akan disuntik dan mempersiapkan ibu
13. 45 WIB Memberitahu ibu jadwal untuk disuntik Kb kembali atau bila ada
keluhan
E : Ibu akan kunjungi lagi yaitu pada tanggal 15 Mei 2016 atau bila ada
keluhan.
87
88
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
a. Kehamilan
1) Definisi
embrio atau fetus didalam tubuhnya (Jahja, 2011 : 21). Kehamilan manusia
(38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah
disebut primigravida (gravid 1) dan pada wanita yang belum hamil gravida
a) Perubahan Uterus
b) Vagina
vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (livide), tanda ini disebut
c) Ovarium
d) Payudara (mammae)
pada payudara.
akan bertambah banyak dan jumlah serum darah lebih besar dari
sehingga wanita hamil bernafas lebih dalam. (Manuaba, dkk, 2010 : 93).
pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih.
94).
i) Kulit
j) Metabolisme
kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg per minggu.
dengan tebal 2,5 sampai 3cm dan berat plasenta 500 g. Tali pusat
2010 : 94).
Pada trimester ini rasa tidak nyaman yang muncul adalah banyak
ibu merasa dirinya jelek dan aneh. Ibu juga khawatir bayinya akan lahir
mulai merasa takut atas rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan terpisah
dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus dari keluarga dan bidan
b) Perubahan Emiosional
Cara mengatasinya :
Cara mengatasinya :
(4) Tidur dengan alas yang agak datar, misalnya : kasur busa
a) Perdarahan pervaginam
terjadi pada awal kehamilan dan pada masa kehamilan lanjut. Pada awal
95
dikarenakan plasenta previa, solusio plasenta, dan ruptur uteri, atau ada
pembekuan darah.
kehamilan.
berkunang-kunang.
apabila bengkak yang muncul pada muka dan tangan tidak hilang
setelah istirahat, disertai sakit kepala hebat, pandangan mata kabur, hal
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam priode 3 jam. Gerakan janin
akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat serta jika
ibu makan dan minum dengan baik. Ibu hamil perlu melaporkan jika
7) Pemeriksaan Kehamilan
a) Pengertian
kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam menghadapi persalinan, kala
secara wajar.
b) Tujuan
(5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI Eksklusif
c) Kebijakan program
d) Jadwal Pemeriksaan
persalinan.
(1) Anamnesa.
(3) Palpasi
kontraksi rahim.
bagian :
konsistensi uterus.
99
Px Leopold
Leopold IV : 3
Menentukan bagian terbawah
Gambar 3
Kehamilan
Jumlah Minggu
No Rata-rata Berat Badan Janin
Kehamilan
1 8-9 minggu 1 gr
2 9-10 minggu 4
3 10-11 minggu 10
100
4 11-12 minggu 15
5 12-13 minggu 20
6 13-14 minggu 50
7 14-15 minggu 85
Infobunda, 2012.
kanan kiri
(a) Darah
(b) Urine :
102
(f) Pemeriksaan Hb
b. Persalinan
1) Pengertian
dan placenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
103
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa
his.
a) Partus lama, (Kala pertama atau persalinan aktif berlangsung lebih dari
12 jam).
persalinan)
4) Asuhan Persalinan
menerus.
(4) Mengurangi rasa sakit dengan massase dan sentuhan yang lembut.
aman.
setiap 4 jam.
(c) Produksi urine, aseton dan protein dipantau tiap 2-4 jam.
12.04 WIB)
106
lain :
(1) Bentuk uterus berubah menjadi bulat, keras dan tinggi fundus uteri
dari uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya
5) Faktor Persalinan
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
b) Power
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari
his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. yang dihasilkan
c) Passanger
utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala karena bagian
yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
d) Psikis (Psikologis)
e) Penolong
timbul his.
kontraksi rahim.
e) Teori prostaglandin
7) Tanda-tanda persalinan
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
bercampur darah)
1) Pengertian
Bayi Baru Lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamiln
c) PB 48 cm – 52 cm.
110
d) LIDA 30 – 38 cm.
f) LILA 11 cm – 12 cm.
Pulse
Tidak ada < 100 > 100
(denyut jantung)
Grimace Ekstremitas
Tidak ada Gerakan aktif
(tonus otot) sedikit fleksi
Activity Langsung
Tidak ada Sedikit gerak
(aktivitas) menangis
111
Respiration Lemah/tidak
Tidak ada Menangis
(pernapasan) teratur
m) Gerak aktif.
p) Reflek rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
q) Reflek moro (gerak memeluk jika kaget) sudah terbentuk dengan baik.
s) Genetalia
(1) Pada laki laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
(2) Pada wanita kematangan ditandai dengan vagina dan uretra yang
c) Kejang – kejang
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
dengan bayi
b) Menilai secara cepat keadaan umum bayi dan apgare score, meletakkan
c) Membersihkan jalan nafas bayi dengan kassa kering bersih dan delay
e) Mengeklem tali pusat dengan dua klem, kira-kira 2-3 cm dari pangkal
pusat bayi. Lalu potong tali pusat dan mengikat tali pusat.
f) Meletakkan bayi di dada ibu (kontak antara kulit dengan kulit) untuk
dilakukan IMD selama 1 jam, untu memeriksa apakah reflek rooting dan
sucking bayi baik. Menjaga kehangatan bayi dan pantau agar jalan nafas
g) Memberi salep mata pada bayi yaitu di beri salep pada kedua mata bayi.
jam
bersih.
f) Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu
h) Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik
1) Pengertian
pada minggu ke-8 pascapartum. Pada masa ini terjadi perubahan penting
a) Uterus
umbilikus dan simpisis pubis. Pada hari pasca post partum minggu ke-
6. Uterus tidak bisa dipalpasi abdomen pada post partum hari ke-9.
Uterus yang pada hamil penuh mencapai 11 kali berat sebelum hamil.,
Kontraksi
setelah bayi lahir. Hal ini diduga sebagai respon terhadap penurunan
volume intrauterin yang sangat besar. Hormon oksitosin yang lepas dari
b) Serviks
dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan lingkaran retraksi berhubungan dengan
bagian atas dari canalis cervicis uteri.Pada cervix, terbentuk sel-sel otot
baru. Karena hiperplasia dan retraksi cervix ini, robekan cervix menjadi
samping ini membentuk bibir depan dan bibir belakang cervix (Obstetri
Fisiologi,2010).
vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang dapat
setelah bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu ke-
rugae dapat memipih secara permanen. Mukosa tetap atrifik pada ibu
rabas, atau tepian insisi yang tidak saling mendekat dapat terjadi.
e) Payudara
bayi sesaat setelah lahir (walaupun ASI belum keluar) dapat mencegah
akan diproduksi kolostrum atau susu jolong yaitu ASI berwarna kuning
keruh yang kaya akan anti body, dan protein, sebagian ibu
f) Sistem perkemihan
2,5 kg selama masa pascapartum. (Askeb Ibu Nifas dan deteksi Dini
g) Sistem pencernaan
benar pulih dari efek analgesia, anestesi, dan keletihan, kebanyakan ibu
secara sering.
oleh penurunan tonus otot usus selama proses persalinan dan pada awal
melahirkan, kurang makan atau dehidrasi. Ibu sering kali menduga akan
laserasi dan hemoroid. Kebiasaan buang air yang teratur perlu dicapai
kembali setelah tonus otot kembali normal. (Askeb Ibu Nifas & Deteksi
h) Sistem Endokrin
120
hamil. Kadar esterogen pada ibu tidak menyusui mulai meningkat pada
prolaktin. (Askeb Ibu Nifas & Deteksi Dini komplikasi ECG, 2013:67).
i) Peredaran Darah
Sel darah putih akan meningkat dan sel darah merah serta
setelah melahirkan.
Ibu berada pada fase mencari kasih sayang untuk dirinya sendiri, selain
(1) Dukungan suami, orang tua, teman, dan orang dekat lainnya
(2) Usia
ibu menyusui terdiri atas zat tenaga, (hidrat arang, lemak, protein), zat
pembangun (protein, vitamin, mneral dan air), dan zat pengatur atau
per hari. Minum paling tidak 3 liter sehari, minum tablet tambah darah,
b) Mobilisasi
c) Eliminasi
melahirkan. Ibu mengalami sulit buang air besar karena spingter uretra
pada janin dan spasme akibat iritasi. Sfingter ani selama persalian .
selain itu masalah buang air kecil. Dapat juga disebabkan oleh oedema
pertama setelah melahirkan ibu harus buang air kecil, bila tidak akan
d) Personal Higiene.
kali sehari. Kebersihan Pakaian. Ibu disarankan ganti pakaian dua kali
sehari setelah mandi dan bila pakaian terasa lembap atau basah.
Anjurkan ibu untuk ganti pembalut minimal sehari 3 kali. Selama masa
minimal 2 kali sehari (setelah makan, saat mandi, dan sebelum tidur),
dibawah bokong ibu sehingga darah masa nifas tidak megenai tempat
sebulan sekali.
sampah.
luka jahitan dengan kassa yang dibubuhi cairan antiseptic atau gunakan
e) Istirahat
(1) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan
125
biasa secara perlahan, serta tidur siang atau istirahat selagi bayi
f) Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari kedalam
vagina tanpa rasa nyeri. Apabila tidak keluar darah merah dan ibu tidak
sampai masa nifas selesai yaitu 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.
(Askeb Ibu Nifas & Deteksi Dini Komplikasi EGC, 2013: 83-91).
b) Perdarahan pervaginam
i) Adanya perasaan sedih atau merasa tidak mampu merawat diri dan
perdarahan berlanjut.
(3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
ada bau.
abnormal.
(5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan
tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari–
hari.
bagian rahim.
(1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit yang ia atau bayi
alami.
8) ASI Eksklusif
sampai umur bayi 6 bulan tanpa susu formula atau makanan lain. Ibu
diharapkan untuk menyusui bayinya setiap kali bayi merasa lapar atau
minggu.
a) Untuk Bayi
128
(1) Susui bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama
(2) Bangunkan bayi dan lepaskan baju yang menyebabkan rasa gerah,
(3) Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang baik dan
(4) Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman serta minumlah setiap
kali menyusui
b) Untuk Ibu
(2) Amati ibu yang menyusui bayinya dan koreksi setiap masalah ibu
(3) Bisa menjadi metode kontrasepsi laktasi (MAL) jika ibu menyusui
(4) Yakinkan ibu bahwa ia dapat memproduksi lebih banyak air susu
c) Duduk atau baringkan santai. Bila duduk lebih baik gunakan kursi yang
lebih rendah agar kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu
d) Pegang bayi dengan 1 lengan, hindari kepala bayi tengadah dan tahan
e) Letakkan satu tangan bayi dibelakang badan ibu dan 1 tangan lagi
didepan
f) Tempel perut bayi pada badan ibu, hadapkan kepala bayi ke payudara
i) Regang payudara dengan satu jari diatas dan jari lainnya menopang di
bawah.
(1) Rangsang bayi untuk membuka mulut atau reflek rooting dengan
menyentuh pipi dengan putting susu atau menyentuh sisi mulut bayi
(2) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat dekatkan kepala bayi
bayi.
130
(3) Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi,
(4) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau
disangga lagi. (Askeb Ibu Nifas & Deteksi Dini Komplikasi ECG,
2013:32-34).
kualitas generasi penerus bangsa. (Askeb Ibu Nifas & Deteksi Dini
pasca persalinan, menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi, dan bisa
e. Neonatus
131
1) Definisi
vital neonatus yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi (Rukiyah. YA, dkk,
2012 : 2).
a) Sistem Pernapasan
berikut :
(1) Tekanan mekanik dari torak sewaktu melalui jalan lahir (stimulasi
mekanik).
b) Peredaran Darah
ovale secara fungsional menutup. Hal ini terjadi pada jam – jam pertama
setelah kelahiran. Oleh karena tekanan dalam paru turun dan tekanan
dalam aorta desenden naik dan juga karena rangsangan biokimia (PaO2
yang naik) serta duktus arteriosus yang berobliterasi. Hal ini terjadi pada
hari pertama.
per menit/ m2. Aliran darah sistolik pada hari pertama rendah yaitu 1,96
liter/menit/m2 dan bertambah pada hari kedua dan ketiga (3,54 liter/m2)
pada jam – jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian naik lagi dan
menjadi konstan kira – kira 85/40 mmHg (Dewi. LNV, 2012 : 13).
c) Suhu Tubuh
(1) Konduksi
(2) Konveksi
suhu udara).
(3) Radiasi
suhu berbeda).
(4) Evaporasi
134
(b) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih yang kering dan
hangat.
lahir.
d) Metabolisme
orang dewasa sehingga metabolisme basal per kg berat badan akan lebih
dari lemak dan karbohidrat yang masing – masing sebesar 60 dan 40%
tubulus proksimal.
(3) Renal blood flow relatif kurang bila dibandingkan dengan orang
f) Imunoglobulin
Bayi baru lahir tidak memiliki sel plasma pada sumsum tulang
molekulnya kecil. Akan tetapi, bila ada infeksi yang dapat melalui
g) Traktus Digestivus
136
h) Hati
dalam waktu yang agak lama. Enzim hati belum aktif benar pada waktu
bayi baru lahir, daya detoksifikasi hati pada neonatus juga belum
j) Pemberian Minum
137
dikonsumsi oleh bayi baru lahir dan diberikan secara cepat/ dini adalah
Air Susu Ibu (ASI), karena ASI merupakan makanan yang terbaik bagi
bayi. ASI diketahui mengandung zat gizi yang paling sesuai kualitas dan
keinginan ibu (jika payudara penuh) atau sesuai kebutuhan bayi setiap 2
– 3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), berikan ASI dari salah satu
payudara sampai payudara benar – benar kosong, setelah itu kalau masih
eksklusif selama 6 bulan), kecuali ada alasan medis (sangat jarang atau
(1) BAB
138
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu
pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan
keenam. Bayi baru lahir yang diberi makan lebih awal akan lebih
kemudian. Tinja dari bayi yang disusui ibu lunak berwarna kuning
emas dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Bayi biasanya
(2) BAK
Fungsi ginjal yang mirip dengan fungsi yang dimiliki pada orang
dewasa belum terbentuk pada tahun kedua yang dimiliki oleh bayi.
menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering, maka setelah BAK
Neonatus sampai usia 3 bulan rata – rata tidur sekitar 16 jam sehari.
memandikan bayi adalah : cepat dan hati – hati, lembut pada saat
langsung sekaligus :
dengan handuk.
140
2012 : 72).
(c) Kulit bayi kering (terutama 24 jam pertama), biru, pucat atau
memar.
mengantuk berlebihan.
berdarah.
(g) Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, tinja encer,
1) Pengertian
dan jarak anak yang diinginkan. Agar dapat mencapai hal tersebut, maka
kehamilan.
adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek
untuk memiliki anak. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut
anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
a) Profil
(2) Aman
(5) Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
b) Jenis
suntik intramuscular
c) Cara Kerja
144
penetrasi sperma
d) Evektivitas
dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikan
sampai perimenopause
f) Ketebatasan
panjang
efektivitas tinggi
(8) Perokok
(9) Tekanan darah < 180/ 110 mmHg dengan masalah gangguan
esterogen
(14) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
diketahui penyebabnya
147
(1) Setiap saat selama siklus haid , dengan syarat tidak hamil
(3) Pada perempuan yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan
berikutnya datang
haid berikutnya datang. Apabila suntik hari ke-7 haid, maka selama
pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus
haid.
(8) Tidak haid dengan perdarahan tidak teratur. Suntik pertama dapat
diberikan setiap saat, dengan syarat tidak hamil, dan selama 7 hari
(1) Kontrasepsi DMPA diberikan setiap tiga bulan dengan cra disuntik
(2) Berikan kulit daerah suntkan dengan kapas alkohol yang dibasahi
dengan menghangatkannya
kehamilan
ektopik terganggu
(4) Sakit kepala, migran, sakit kepala berulang yang berat, atau
kaburnya penglihatan
150
(5) Perdarahan berat 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali
(2) Apabila tidak hamil, maka tidak perlu pengobatan apapun. Jelaskan
karena tidak akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak
2013: 75-80).
a. Management Kebidanan
a) Pengambilan riwayat.
c) Pemeriksaan khusus.
d) Pemeriksaan penunjang.
diagnose kebidanan :
kebidanan.
kebidanan.
mengantisipasi.
selanjutnya.
karena :
morbiditas.
1) Sistematis
2) Ringkas
3) Mengorganisir pemikiran.
S : Subyektif
Informasi data / data subyektif yang diperoleh dari apa yang dikatakan
Varney ).
O : Obyektif
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan diperiksa oleh bidan
A : Analisa
langkah III Varney. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi/ kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah II, III, dan IV
Varney.
P : Penatalaksanaan
Kebidanan, 2010).
Pasal 9
Pasal 10
diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa persalinan, masa nifas,
berwenang untuk :
a) Episiotomi
g) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan post partum.
Pasal 11
diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah
g) Pemantauan tubuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah
Pasal 12
untuk :
Pasal 13
1) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, 11, dan 12,
c) Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan
dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan
e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah, dan
anak sekolah
penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) hanya dapat dilakukan oleh
Pasal 14
1) Bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter,
2) Daerah yang tidak memiliki dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kesehatan kabupaten/kota
3) Dalam hal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah terdapat
berlaku.
Pasal 15
160
provinsi/kabupaten/kota
Pasal 16
Kebidanan.
2) Apabila tidak terdapat tenaga bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
mengikuti pelatihan.
Pasal 17
meliputi :
kesehatan bayi, anak balita dan pra sekolah yang memenuhi persyaratan
lingkungan sehat
161
berlaku
Pasal 18
yang dibutuhkan
perundang-undangan
sistematis
g) Mematuhi standar
Pasal 19
keluarganya
a) Data Subyektif
(1) Biodata
(v) Riwayat KB
lahir lebih peka terhadap infeksi. Ibu perlu mandi dan sikat
166
b) Data Obyektif
pemeriksaan.
umum.
pasien.
persalinan.
120/80 mmhg)
37,5°C).
(normalnya 80-90x/menit).
(g) TB
(h) LILA
23, 5 cm.
(a) Kepala
169
adakah kelainan.
tidak.
(g) Ekstremitas :
(a) Inspeksi:
menonjol / tidak.
nigra.
(b) Palpasi:
melintang).
(c) Auskultasi
(d) Perkusi
di dalam urine
172
didalam urin.
3) Analisa
a) Diagnosa kebidanan.
b) Masalah
4) Penatalaksanaan
a) Data Subyektif
(1) Identitas/Biodata
tinggalnya.
petugas kesehatan
dan nifas.
kehamilan.
kehamilan.
(e) Keluhan
176
meninggal.
(b) Jika pernah KB, jenis alat kontrasepsi apa yang dipakai, berapa
KB.
atau belum.
177
cemas/bingung.
b) Data obyektif
umum.
kesadaran pasien.
persalinan.
37, 5° C).
80-< 100x/menit).
(g) T. B
(h) LILA
(a) Kepala
kelenjar/tidak.
simetris/tidak.
tidak.
(i) Palpasi
180
kiri.
panggul/belum.
kuat/tidak.
pervaginam.
c) Analisa
dikumpulkan.
Contoh :
Ny. M umur 35 tahun, GIII PII A0, Hamil 39 minggu dgn inpartu
(2) Masalah.
d) Penatalaksanaan
menyeluruh
a) Data Subyektif
b) Data Obyektif
c) Analisa
Contoh :
sedang.
Data Dasar : Yang terdiri dari data subyektif dan data obyektif
(2) Masalah.
lama.
d) Penatalaksanaan
aman.
Contoh :
(2) Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dan
kulit ibu.
184
(3) Ganti handuk/ kain basah dan bungkus bayi dengan selimut.
(9) Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap.
(12) Konseling
Tanda – tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir,
antara lain :
(e) Tali pusat merah, keluar cairan, bau busuk atau berdarah
(13) Imunisasi
Nifas adalah dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat-
a) Data Subyektif
186
Untuk menyatukan ibu dan bayi dalam satu ruangan, agar ibu
keturun kembar.
(9) Riwayat KB
belum
bayinya.
pasien.
payudara,
b) Data Obyektif
observasi.
c) Analisa
diidentifikasi.
Contoh :
(2) Masalah
(c) Mulas
d) Penatalaksanaan
aman terhadap :
(7) Rencana KB
a) Data subyektif
b) Data Obyektif
observasi.
c) Analisa
diidentifikasi :
(2) Masalah
Masalah ekonomi bagi orang tua yang tidak mampu, karena anak
d) Penatalaksanaan
aman. Contohnya :
(1) Anak dengan kelainan atau masalah yang berkaitan dengan tumbuh
kembang.
perkembangan
a) Data subyektif
(8) Riwayat KB
(a) Nutrisi
(b) Eliminasi
waktu nifas.
(c) Istirahat
tidak.
(d) Hygiene
kelahiran bayinya.
keluarga pasien.
194
kontrasepsi.
b) Data Obyektif
keseluruhan.
c) Analisa
benar.
d) Penatalaksanaan
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data studi kasus yaitu cheklist
asuhan kebidanan.
pasien di BPM maupun saat kunjungan rumah. Peneliti juga melakukan observasi
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain PWS KIA, buku
KIA dan foto, saat memberikan asuhan kebidanan (hamil, persalinan, bayi baru
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB IV
PEMBAHASAN
6 hari saat pertama kali bertemu dengan penulis. Ibu sebelumnya melakukan
kali. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang direncakan ibu dan suami.
Aktivitas ibu sebagai karyawan swasta di pabrik dan ibu rumah tangga. Dalam
masa kehamilan ibu sudah melakukan kunjungan antenatal lebih dari 4 kali,
hal ini sudah sesuai pendapat Manuaba (2010 : 111) kunjungan antenatal
dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan satu kali pada trimester
pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga.
Keadaan ibu secara umum dalam batas normal. Selama kehamilan berat
badan ibu naik sebesar 12 Kg, hal ini sudah sesuai pendapat Manuaba
(2010:117) berat badan wanita hamil akan naik kira – kira antara 6,5 kg – 15
kg atau kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg per minggu.
Ibu selama hamil sudah mengecheck Hb dua kali yaitu pada umur
golongan darah, urine reduksi, dan protein urine. Hasil pemeriksaan Hb pada
215
umur kehamilan 22 minggu adalah 11.0 gram% dan hasil pemeriksaan Hb pada
umur kehamilan 36 minggu adalah 11,5 gram%, protein urine negatif, urine
reduksi negatif, golongan darah O. Hb ibu dalam batas normal saat kehamilan
karena saat hamil terjadi hemodilusi atau pengenceran darah. Hal ini sudah
kehamilan ≥ 11gr%.
yang baik dengan mengonsumsi sayur, buah, ikan, susu, kemudian pola
konsumsi makan yang teratur, dan rutin untuk meminum tablet FE. Hal ini
terpenuhi dan pola makan yang teratur dapat meningkatkan kadar Hb.
tetanus toksoid 4 pada bulan Februari 2017, tetanus toksoid 5 pada bulan
Kesehatan Dasar dan Rujukan salah satu kebijakan program standar pelayanan
ANC untuk 14T salah satunya adalah pemberian imunisasi TT lengkap 5 kali
tetanus neonatorum.
Keluhan yang terjadi pada Ny. S adalah sering buang air kecil pada
pembesaran dan kandung kencing tertekan oleh bagian terendah janin, yaitu
hari dan dianjurkan untuk tidak menahan keinginan untuk buang air kecil. Hal
ini sudah sesuai dengan pendapat Saifuddin (2010:95) yang menyatakan bahwa
pada Ny. S, hal ini dikarenakan Ny. S mau bekerjasama dan mau mengikuti
anjuran yang diberikan oleh bidan. Ny. S juga mengerti akan pentingnya
nanti.
mendatangi tempat pelayanan kesehatan, dalam hal ini ibu memilih datang ke
BPM Eny Zubaidah. Proses persalinan Ny. S pada kala 1 fase aktif dilatasi
tidak melewati garis waspada dan kala 1 berlangsung + 7 jam. Asuhan yang
diberikan antara lain relaksasi, tidur miring ke kiri, makan minum bila tidak
217
ada his, dan mempersiapkan peralatan persalinan, hal ini sudah sesuai pendapat
Dari data diatas ibu sudah mengetahui keadaannya saat ini merupakan
saat proses persalinan anak pertama. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan
sudah terdapat tanda dan gejala kala II (ibu mempunyai keinginan untuk
meneran, ibu merasakan ada tekanan yang semakin meningkat pada rektum,
perineum menonjol dan menipis, vulva vagina dan spingter ani membuka).
ketika tidak ada kontraksi. Kala II berlangsung selama 30 menit. Hal ini sudah
kesenjangan antara teori dengan kenyataan dilahan untuk lamanya waktu kala
II.
Lama kala III Ny. S berlangsung selama 10 menit (dimulai dari pukul
12.30 – 12.40 WIB), dari observasi sudah terdapat tanda – tanda pelepasan
218
plasenta yaitu terdapat semburan darah, tali pusat semakin panjang, dan perut
marginalis. Hal ini sudah sesuai pendapat Mochtar (2010:24) kala III pada
primigravida 30 menit dan pada multigravida 15 menit. Pada proses kala III
berjalan dengan baik, hal ini karena dilakukan manajemen aktif kala III sesuai
standar. Sehingga plasenta dapat lahir spontan, kotiledon lengkap, selaput utuh
Pada kala IV dilakukan observasi pada Ny.S selama 2 jam. Ibu dan bayi
normal, dan jumlah perdarahan juga berada dalam batas normal yaitu + 150 cc,
hal ini sudah sesuai pendapat Mochtar (2010:25) perdarahan dianggap normal
jika jumlah darah kurang dari 400 sampai 500 cc. Pada keseluruhan proses
persalinan pada Ny. S berjalan dengan normal dan baik, hal ini terjadi karena
adanya observasi dan tindakan serta asuhan yang tepat dari awal persalinan
hingga bayi dapat lahir. Kelancaran persalinan ini juga berkat adanya
kerjasama yang baik dari ibu, ibu dapat meneran dengan baik, dan ibu juga mau
Bayi Ny.S lahir pukul 12.30 WIB dengan spontan, menangis keras,
warna kulit kemerahan, tidak ada cacat bawaan, jenis kelamin laki-laki,
gerakan aktif, anus (+) ditandai dengan keluarnya mekonium dan bayi sudah
buang air kecil dan buang air besar dengan normal. Ketika bayi lahir,
keadaan steril dan dibungkus dengan kassa kering steril. Setelah bayi lahir, bayi
diselimuti serta ditutupi bagian kepalanya dengan kain bersih, kering, dan
hangat agar bayi terhindar dari hipotermi atau kehilangan panas. Berat badan
bayi 2500 gram merupakan berat badan yang normal. Hal ini sesuai dengan
pendapat Depkes RI (2010) berat bayi normal adalah 2500 – 4000 gram dan
meliputi: Mempertahankan suhu tubuh bayi yaitu bayi dibungkus hangat dan
Pada saat IMD tidak dilakukan 1 jam penuh hanya dilakukan 10 menit
dengan alasan keluarga menghendaki bayi untuk diberi pakaian dulu sebelum
diberikan lagi kepada ibu untuk disusukan selama + 1 jam. Setelah dipakaikan
baju, bayi dikembalikan pada ibu untuk Inisiasi Menyusui Dini walaupun tidak
skin to skin dan bayi bisa menemukan puting pada menit ke 20. Ini terjadi
kesenjangan antara teori dan praktek karena menurut Maternal Neonatal Pink
(2010 :32) meletakkan bayi di dada ibu (kontak antara kulit dengan kulit) untuk
dilakukan IMD selama 1 jam, untuk memeriksa apakah reflek rooting dan
setelah lahir diberikan secara IM, di paha kiri anterolateral, Vit K fungsinya
mata bayi, berfungsi untuk mencegah penyakit mata. Dua jam setelah lahir baru
mendapatkan injeksi Hb0 0,5 ml secara IM, di paha kanan anterolateral. Hal
ini sudah sesuai buku Maternal Neonatal Pink, (2010:N-32) suntikan Vitamin
K1 dan salep mata diberikan 1 jam setelah lahir sedangkan imunisasi hepatitis
jam post partum di dapat hasil anamnesa ibu mengatakan masih meraskan
sedikit mules. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, TFU 3 jari
dibawah pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong. Lochea rubra
berwarna merah, pengeluaran lochea Ny.S normal, hal ini sesuai dengan
pendapat Ambarwati (2010:45) bahwa lochea pada hari pertama sampai hari
ke empat cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar,
Didapatkan analisa diagnosa kebidanan Ny.S umur 35 tahun P2A0 post partum
6 jam normal.
ibu tehnik menyusui yang benar, mengajurkan ibu untuk memberikan ASI
hal ini sesuai pendapat Prawirohardjo (2010:123) asuhan yang diberikan pada
vitamin A.
persalinan yaitu pada tanggal 26 Desember 2015 dilakukan di rumah Ny.S, dari
anamnesa yang didapat ibu mengatakan tidak merasakan ada tanda bahaya
pada masa nifasnya ini, ibu mengatakan telah mengetahui tentang nutrisi ibu
nifas, dan tehnik menyusui yang benar. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
hasil TTV dalam batas normal, TFU pertengahan pusat dan simpisis, kandung
kemih kosong, PPV lochea serosa berwarna kuning kecoklatan, hal ini sudah
sesuai buku Askeb Nifas dan Deteksi dini ECG (2013:26-36) bahwa satu
diagnosa kebidanan Ny.S umur 35 tahun P2A0 post partum 6 hari normal.
personal hygiene ibu nifas, mengingatkan kembali tentang tanda bahaya nifas,
tentang perawatan payudara, menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayi nya
secara on demand, Asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan pelayanan ibu
nifas 6 hari menurut Askeb Nifas dan Deteksi dini ECG(2013:26-36) yaitu
ibu mendpatkan cukup nutrisi dan cairan, dan memastikan ibu menyusui
dengan baik.
tanggal 2 Januari 2016. Dari hasil anamnesa didapatkan ibu mengatakan telah
menerapkan tehnik perawatan payudara agar ASI nya semakin lancar. Dari
lancar, TFU sudah tidak teraba, kandung kemih kosong, PPV lochea alba, hal
ini sudah sesuai pendapat Ambarwati (2010:45) pengeluaran lochea alba bisa
mungkin memberikan ASI kepada bayinya dan memastikan tidak ada penyulit
persalinan seperti KB IUD, implant, suntik 3 bulan, dan kb pil, hal ini sudah
sesuai dengan buku Askeb Ibu Nifas dan Deteksi dini ECG (2013:26-36)
bahwa asuhan yang diberikan adalah memastikan ibu tetap menyusui bayinya,
pada tanggal 30 Januari 2016. Dari hasil anamnesa ibu mengatakan sudah tidak
kontrasepsi. Dari pemeriksaan didapatkan hasil TTV dalam batas normal, TFU
sudah tidak teraba, hal ini sesuai dengan buku Askeb Ibu Nifas dan Deteksi
dini ECG (2013:26-36) bahwa involusi uterus 6 minggu post partum tidak
223
teraba dan bertambah kecil, kandung kemih kosong, PPV sudah tidak ada
yang ibu dan bayi alami, memberikan konseling ulang tentang KB. Asuhan
yang diberikan sudah sesuai dengan buku Askeb Ibu Nifas dan Deteksi dini
sudah melakukan kunjungan neonatus selama 3 kali, hal ini sudah sesuai
hari.
pemeriksaan KU baik, TTV normal. Pada pemeriksaan Reflek bayi Ny.S sudah
terbentuk dengan baik terbukti dari hasil pemeriksaan reflek yaitu bayi
menggenggam saat telapak tangan bayi di beri sentuhan, mencari putting jika
sudut bibir disentuh menghisap dan menelan saat menyusu, menoleh kearah
yang berlawanan saat ditolehkan kesatu sisi, reflek menarik kaki saat kaki
diberi rangsangan sentuhan, ini sesuai dengan pendapat Dewi (2010:33) yang
224
menyatakan bahwa reflek yang terdapat pada neonatus meliputi : reflek moro,
babinsky. Semua reflek sudah terbentuk sempurna dengan baik. Dari hasil
ibu tentang cara pencegahan infeksi untuk bayinya, menjaga kehangatan bayi,
ASI secara on Demand. Asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan pendapat
pada tanggal 26 Desember 2015 yaitu 6 hari setelah bayi lahir. Dari hari
baik, TTV dalam batas normal, tali pusat bayi Ny.S belum lepas dan belum
tentang cara merawat tali pusat dengan cara membersihkan dengan air hangat
tanda-tanda bahaya bayi, imunisasi bagi bayi sampai usia 9 bulan sesuai
merawat tali pusat hanya dengan dibersihkan dengan air hangat dan di bungkus
tanggal 2 Januari 2016 ibu mengatakan bayinya tidak mengalami keluhan yang
signifikan, tali pusat lepas pada hari ke 8, sudah minum ASI rutin 2-3 jam
sekali, BAK 6-8 x/hari, BAB 1-2x/hari. Dari hasil pemeriksaan bayi Ny. S
tidak mengalami tanda bahaya neonatus, ini dilihat dari pemeriksaan suhu bayi
Ny.S 36oC, respirasi 60x/menit, warna kulit tidak ikhterik, tali pusat tidak
berbau busuk dan tidak kemerahan, sesuai dengan pendapat Rochmah (2011:
51-54) tanda bahaya bayi baru lahir adalah bayi tampak kuning pada semua
bagian tubuh bayi dalam 24 jam pertama, warna kuning pada lengan dan kaki
pada hari ke-2, warna kuning pada telapak tangan dan kaki seetiap saat, suhu
badan tidak stabil, perdarahan terus-menerus selama 15 menit pada tali pusat,
bayi pucat, pernafasan cepat, tali pusat berbau dan bernanah. Didapat analisa
imunisasi BCG dan Polio , mengingatkan kembali kepada ibu untuk tetap
menyusui bayinya hanya dengan ASI tanpa tambahan makanan selama 6 bulan
kembali kepada ibu tentang jadwal pemberian imunisasi BCG dan polio untuk
bayinya pada tanggal 14 Januari 2016 untuk datang ke bidan atau puskesmas.
Asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan bayi dan sesuai dengan
ASI. Pada pengkajian ini didapatkan data bahwa ibu sudah tidak mengeluarkan
cairan dari vagina. Penulis awalnya mentargetkan ibu untuk dapat memakai
KB IUD.
IUD yaitu suatu alat atau benda yang dimasukan kedalam rahim yang
sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua
perempuan usia reproduksif, sedangkan efek samping dari IUD yaitu: nyeri,
7 tahun, selama itu ibu hanya memakai KB suntik 3 bulan selama 2 tahun
dengan keluhan di 1 tahun pertama menstruasi ibu tidak teratur. Sesuai dengan
hasil diskusi ibu dan suami KB suntik 3 bulan cocok untuk ibu menyusui.
cara kerja, keuntungan, kerugian dan efek samping dari KB suntik DMPA dan
menganjurkan ibu konsultasi ke bidan jika ada keluhan dan jika ingin ganti alat
kontrasepsi. Hal ini sudah sesuai dengan pendapat Salemba Medika (2013:75-
80) Dari hasil anamnesa dan hasil pemeriksaan keadaan ibu dapat
laktasi.
bulan pada tanggal 10 Februari 2016 dan ditegaskan untuk kembali tanggal 5
BAB V
SIMPULAN
bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan program Keluarga Berencana pada
Ny. ‘’S‘’ di BPM Bidan Eny Zubaidah, yang dimulai pada usia kehamilan 33
berikut:
pemeriksaan Hb, golongan darah, protein urine, urine reduksi, dan HbsAg.
9 jam 40 menit dengan metode APN dan IMD 10 menit, terdapat jahitan
3. Asuhan BBL Ny. S sudah di IMD skin to skin selama 10 menit. Kemudian
BBL dipakaikan baju dan dikembalikan lagi pada ibu untuk IMD tanpa
skin to skin dan bisa menemukan puting pada menit ke 20. Dan sudah
4. Asuhan nifas Ny. S sudah sesuai dengan acuan kunjungan nifas I sampai
IV, involusio uteri berjalan dengan normal dan ASI keluar lancar.
neonatus I sampai III, serta sudah mendaptakan imunisasi BCG dan Polio
I.
tentang suntik DMPA 3 bulan yang tidak mempengaruhi proses laktasi dan
SARAN
berikut:
prosedur.
230
2. Bagi Mahasiswa
Setiap wanita yang siap menjadi ibu mau bekerjasama dan mau mengikuti
dan janinnya.
Metode COC ini terus dilanjutkan untuk tahun – tahun berikutnya, karena
janinnya.
AKB.
231
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2013. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Asuhan Esensial,
Jakarta
Dewi, Vivian Nanny Lia, 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita, Salemba
Medika, Jakarta
Handayani, Sri, 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana, Pustaka Rihama,
Yogyakarta
Kemenkes RI, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan
AIPKIND, Jakarta
Manuaba, Ida Ayu, I. Bagus Gde Fajar, I. Bagus Gde, 2010. Ilmu Kebidanan,
Yogyakarta
232
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti, 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita,
Sulistyawati, Ari, 2010. Asuhan pada Masa Kehamilan, Salemba Medika, Jakarta
Yogyakarta