Anda di halaman 1dari 4

1.

Langkah – langkah kerja dari pekerjaan listrik di kapal

One Line Diagram – Wiring Diagram – Arrangement main / sub cable way –
Instalasi main/sub cable way – Instalasi Electrical Equipment – Fabrikasi main/sub cable
way

A. One Line Diagram adalah gambar suatu rangkaian yang menunjukkan lokasi atau
penempatan peralatan listrik yang digunakan pada sebuah kapal. One Line Diagram
menunjukkan penjelasan tentang pembagian beban dari Main Switch Board ataupun
Distributor Board ke beban-beban listrik .
Data yang dibutuhkan untuk membuat One Line Diagram :
- Specification
- General Arrangement
Gambar rencana umum yang menunjukkan bagian-bagian kapal, dimensi kapal, kapasitas
muat kapal, bobot mati kapal dan sebagainya.
- Elementary One Line Diagram
Gambar rencana secara global atau keseluruhan sistem pembangkitan dan pendistribusian
tenaga listrik di sebuah kapal.
- Arrangement of Electrical Equipment
Gambar susunan atau tata letak peralatan listrik di kapal.
- Simbol Standart
Maker’s Diagram

B. Wiring diagram
Gambar yang menunjukkan arah penarikan kabel dari suatu perlalatan listrik melalui
main atau sub cable way
Data yang dibutuhkan
- One line diagram
- Layout
- Management of electrical equipment
- Symbol standart
C. Arrangement main / sub cable way
Gambar perencanaan atau penyusunan tata letak dari pondasi kabel utama dan
pencadangan kabel
Data yang di butuhkan
- One line diagram
- Wiring diagram
- Layout
- Arrangement pipe
- Konstruksi kapal
D. Instalasi main / sub cable way
Detail dari gambar arrangement main atau sub cable way
Data yang dibuthkan
- Layout
- kontruksi kapal
- arrangement main atau sub cable way
- standart main sub cable way

E. Instalasi electrical equipment


gambar yang menjelaskan perencanaan atau penyusunan tata letak atau pondasi peralatan
listrik kecuali kabel

F. Fabrikasi main / sub cable way


pembuatan pondasi jalur kabel utama atau cabang yg meliputi (jenis material , ukuran ,
jumlah yg di buta , dan jumlah total)
data yang dibutuhkan
- instalasi main cable way
- standart main atau sub cable way
- makers drawing

2. a. - Memperhatikan besar kecil panjang dan pendek ukuran kapal


- Memperhatikan instalasi ceiling dan linning
- Memperhatikan petunjuk pemasangan peraltan listrik memenuhi syarat

dengan cara ini dapat meminimalisir tingkat konsleting kabel dan kerusakan peralatan
lain dikapal
b. Pertimbangan yang diperlukan dalam penetnuan kapasitas generator dan emergency
generator
- kondisi pelayaran di kapal
- load factor generator
- efisiensi generator
- difersity factor
- beban terbesar dan terkecil pada tiap kondisi pelayaran
c. Beban yang di suplay oleh ESB
1. pengisian bateray
2. menyuplay beban Dc 24 volt (navigation ,lampu deck , dll)
3. penyuplay lampu – lampu bateray
d. Fungsi bateray dalam ESB
Sebagai cadangan tenaga listrik apabila generator utama mengalami suatu kendala
atau kerusakan, bisa di gunakan untuk menyuplay beban peralatan ayng continues saat
generator utama mengalami kerusakan

3. a. Pengerian power balance


Power Balance adalah keseimbangan daya generator, cara menentukannya yaitu :
- mempersiapkan data yang membutuhkan tenaga listrik pada kondisi pengoperasian
kapal
- menghitung pengguanaan perlatan pada beban continue dan inetrmiten dengan
memperhitungkan load factornya
- kalikan load factor dengan total daya input peralatan
- jumlahkan seluruh beban di masing – masing kondisi
- kalikan total beban intermiten pada masing – masing konidisi pelayaran dengan
difersity factor yang telah di tetapkan sehingga akan ditemukan nilai necessary power
- jumlahkan nilai necessary power dari masing – masing kodisis dengan jumlah
kontinus masing – masing kondisi tersebut
- sehingga akan ditemukan total beban, total beban ini akan di pakai sebagai
pertimbangan untuk memilih beabn generator dengan memperhatikan load factornya
(≤ 85%) dari total load sehingga ditemukan keseimbangan daya generator
b. Load Factor Generator : Daya generator yang digunakan dalam kurun waktu 1 x 24
jam
efisiensi generator : beban yang dapat di suplay oleh generator
c. Diversity factor ( K = 0.45) pada intermiten load = daya keseluruhan beban, yang
digunakan hanayalah 0,45% dari beban bersama.
4. Diektahui :

Vt : 500 v
I1 : 10 A (Tanpa beban)
Ra : 0,25 Ω
Rsh : 250 Ω

Jawab :
a. ἠ saat motor diberi beban (Il = 97A)
𝑉𝑡 500
- Ish = 𝑅𝑠ℎ = =2
250

- Saat belum ada beban(Il = 10 A)


Ia = Il – Ish
Ia = 10 – 2 = 8
Pout = Pin – (rugi tetap + rugi tembaga)
0 = (500.10) – ( rugi tetap + (1a2 . Ra + Ish2 . Rsh)
0 = 5000 – ( Rugi tetap + (82 . 0,35 + 22 . 250)
0 = 5000 – ( Rugi tetap + (16 + 1000)
0 = 5000 – ( Rugi tetap + 1016)
Rugi tetap = 3984

- Setelah ada beban (Il = 97 A)


Ia = 97 – 2 = 95
Pout = Pin - (rugi tetap + rugi tetap )
Pout = (500.97) - (3984 + (1a2 . Ra + Ish2 . Rsh)
Pout = 48500 - (3984 + (952 . 0,25 + 22 . 250)
Pout = 48500 – (3984 + (2256,25 + 1000)
Pout = 48500 – (3984 + 3256,25)
Pout = 48500 – 7240,25
Pout = 41259,75

𝑃𝑜𝑢𝑡𝑥 41259,75
Sehingga efisiensi (ἠ) Pou 𝑥 100 = 𝑥 100 = 85,072 %
𝑃𝑖𝑛 48500

b. Tahanan mula yang diperlukan jika arus jangkar = arus beban penuh
𝑉𝑡
I = 𝑅𝑎+𝑅𝑚
500
95 = (0,25+𝑅𝑚)
5,26= 0,25 + Rm
Rm = 5,013

Sehingga tahanan mula yang diperlukan adalah sebesar 5,013 Ω

c. Teganagn terminal mula, Arus jangkar = arus beban penuh

𝑉𝑚𝑢𝑙𝑎
I = 𝑅𝑎

𝑉𝑚𝑢𝑙𝑎
95 = 0,25
Vmula = 23,75
Sehingga besarnya tegangan terminal mula adalah sebesar 23,75 v

Anda mungkin juga menyukai