Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN KELUARGA

HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN KELUARGA

DITINJAU SECARA SOSIOLOGIS

Oleh: wawan Romansah.S.Pd

A. Pendahuluan

Sosiologi berasal dari bahasa latin yang dari dua kata; Socius dan Logos. Secara harfiah

atau etimologis kata socius berarti; teman, kawan, sahabat, sedangkan logos berarti ilmu

pangetahuan. Jadi sosiologi berarti ilmu pengetahuan tentang bagaimana berteman, berkawan,

bersahabat atau suatu ilmu yang membicarakan tentang bagaimana bergaul dengan masyarakat.

Secara operasional sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari

masyarakat sebagai keseluruhan, yakni antar hubungan di antara manusia dengan manusia,

manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik

statis maupun dinamis (Mayor Polak).

Keluarga dan sekolah merupakan lembaga atau institusi sosial yang sangat berpengaruh

terhadap perkembangan anak didik. Karena di keluarga dan sekolah terjadi interaksi antar

individu atau kelompok dengan berbagai kepentingan. Maka dari itu sangat menarik untuk di kaji

hubungan keluarga dan sekolah di tinjau secara sosiologi.

B. Rumusan Masalah

Untuk memfokuskan masalah dalam makalah ini maka diambil sebagai rumusan masalah

adalah ” Bagaimana hubungan keluarga dengan sekolah ?”


C. Tujuan

Sesuai dengan fokus masalah di atas,maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk

memberi gambaran yang lebih jelas mengenai ” Hubungan keluarga dengan sekolah di tinjau

secara sosiologis”.

D. Pembahasan

1. Konsep Keluarga

Keluarga adalah sekelompok orang yang dipersatukan oleh pertalian kekeluargaan,

perkawinan atau adopsi yang disetujui secara sosial, yang umumnya secara bersama-sama

menempati tempat tinggal dan saling berinteraksi sesuai dengan peranan-peranan sosial yang

telah dirumusakan dengan baik.

Mengacu pada makna keluarga secara sosiokultural Indonesia pada khususnya, diketahui

bahwa keluarga mempunyai fungsi-fungsi : (a) Sebagai persekutuan primer, yaitu hubungan

antara anggota keluarga bersifat mendasar dan eklusif karena faktor ikatan biologis, ikatan

hukum dan karena adanya kebersamaan dalam mempertahankan kehidupan; (b) sebagai pemberi

afeksi(kasih sayang) atas dasar ikatan biologis atau ikatan hukum yang didorong oleh rasa

kewajiban dan tanggung jawab; (c) sebagai lembaga pembentukan yang disebabkan faktor

anutan keyakinan, agama, nilai budaya, nilai moral baik bersumber dari dalam keluarga maupun

dari luar; (d) sebagai lembaga pemenuhan kebutuhan, baik yang bersifat material maupun

spiritual; (e) sebagai lembaga partisipasi kelompok masyarakat, yaitu berinteraksi dalam

berbagai aktivitas, baik dengan keluarga lain masyarakat banyak maupun dengan lingkungan

alam sekitarnya.
Dalam keluarga terjadi interaksi antar anggota keluarga. Interaksi antara suami-isteri, ayah

dengan anak, ibu dengan anak, bahkan antara keluarga dengan keluarga lain. Dalam interaksi itu

akan terjadi proses belajar, pembinaan, pembimbingan, atau proses pendidikan.

Proses pendidikan anak dalam keluarga akan terjadi timbal balik, yaitu orang tua mendidik

anaknya dan sebaliknya orang tua pun turut dikembangkan pribadinya dengan adanya anak.

Begitu pula proses belajar berkeluarga antara suami dan isteri terjadi timbal balik. Pada kalangan

manapun, lembaga keluarga banyak memberikan kontribusi pendidikan kepada anak-anak,

terutama dalam pembentukan kepribadiannya. Lembaga keluarga menjadi agen sosialisasi dan

agen pembentukan ketaqwaan kepadan Allah SWT. Keluarga sebagai awal mula terjadi

pembelajaran tentang norma, kaidah, atau tata nilai dan keyakinan agama. Orang tua akan

menjadi model atau panutan pertama yang akan di tiru oleh anaknya. Karena itu peranan

keluarga menjadi dominan dalam proses pendidikan kepribadian dan watak bagi anak. Adapun

kegiatan pendidikan dalam keluarga meliputi; keyakinan agama, nilai moral, dan nilai budaya.

Sedangakan menurut Oqbum fungsi keluarga itu adalah sebagai berikut :

 Fungsi kasih sayang

 Fungsi ekonomi

 Fungsi pendidikan

 Fungsi perlindungan/penjagaan

 Fungsi rekreasi

 Fungsi status keluarga

 Fungsi agama
Keluarga itu terdiri dari pribadi-pribadi, tetapi merupakan bagian dari jaringan sosial

yang lebih besar. Hanya melalui keluargalah masyarakat dapat memperoleh dukungan yang

diperlukan dari pribadi-pribadi. Sebaliknya, keluarga hanya dapat terus bertahan jika di dukung

oleh masyarakat yang lebih luas. Jika masyarakat itu sebagai suatu sistem kelompok sosial yang

lebih besar mendukung keluarga, sebagai sub sistem sosial yang lebih kecil, atau sebagai syarat

agar keluarga itu dapat bertahan maka kedua macam sistem itu harus saling berhubungan dalam

banyak hal penting..

2. Konsep Sekolah

Sekolah merupakan suatu institusi sosial formal dan sengaja di bentuk yang

mentransformasikan nilai-nilai dan norma yang berkembang dalam suatu masyarakat. Menurut

Havighurst bahwa bentuk-bentuk sekolah dalam masyarakat itu pada umumnya ada 3 pendirian :

a) bentuk sekolah tradisional

Menurut pandangan ini maka sekolah itu harus lepas sama sekali dari masyarakat.

Dengan demikian maka sekolah ini akan membatasi dan mengisolir diri dari masyarakat. Waktu-

waktu dalam sekolah ini kebanyakan dibagi antara 3 r (reading, writing, arithmatic) atau 3m

(membaca, menulis dan menghitung). Dan pelajaran-pelajaran itupun terpisah juga satu sama

lain.

b) bentuk sekolah sebagai suatu modal dari masyarakat.


Maksudnya sekolah yang aktivitasnya terletak pada murid. Jadi murid beraktivitas

terhadap sekolahnya. Di sini anak belajar supaya ia dapat hidup sebagai seorang manusia yang

cakap dan baik dalam masyarakat.

c) bentuk sekolah masyarakat

Pada prinsipnya sekolah ini berhubungan sangat erat dengan masyarakat. Sekolah di sini

sebagai pelaksanaan agar masyarakat menjadi baik, dan murid-murid dapat terlibat aktif dalam

masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa. Di sini masyarakat sebagai dasar dari pendidikan

dan ada kecenderungan berpikir bahwa keseluruhan masyarakat adalah sebagai suatu educatif

agent ( masyarakat sebagai pendidik).

3. Hubungan Keluarga dengan Sekolah

Keluarga sebagai satuan organisasi terkecil di masyarakat mendapat peranan sangat

penting karena membentuk kepribadian dan watak anggota keluarganya. Sedangkan masyarakat

terdiri dari keluarga-keluarga. Dari satuan terkecil itu terbentuklah gagasan untuk terus

mewariskan standar watak dan kepribadian yang baik yang diakui oleh semua golongan

masayarakat, salah satu institusi yang mewarisakan kepribadian dan watak kepada masayarakat

adalah sekolah. Sekolah tidak akan terus berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat, maka dari

itu kedua sistem sosial ini saling mendukung dan melengkapi. Jika di sekolah dapat terbentuk

perubahan sosial yang baik berdasarkan nilai atau kaidah yang berlaku, maka masyarakat pun

akan menaglami perubahan sosial.

Sebagai salah satu wujud sekolah sebagai bagian dari masyarakat maka terbentuklah

sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life centered. Yang menjadi pokok
pelajaran adalah kebutuhan manusia, masalah-masalah dan proses-proses social dengan tujuan

untuk memperbaiki kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat dipandang sebagai laboratorium

dimana anak belajar, menyelidiki dan turut serta dalam usaha-usaha masyarakat yang

mengandung unsur pendidikan. Adapun kriteria sekolah masyarakat (community school) dapat

diringkas sebagai berikut:

a. Sekolah sebagai guru kehidupan masyarakat terhadap anak-anak:

 Sekolah mempunyai suatu pemerintahan sekolah dimana anak-anak belajar untuk

memerintahkan mereka sendiri, dia mempunyai program yang bermacam-macam, dia

mengijinkan semua anak untuk mendapat sesuatu yang konstruktif yang dapat mereka

kerjakan secara sukses.

 Menggunakan sumber masyarakat lokal.

 Sekolah bekerja untuk memperbaiki masyarakat local.

 Sekolah cenderung untuk mengorganisasi kurikulum pada kelas-kelas yang mula-mula di

sekitar masalah local dan isu local.

b. Sekolah sebagai pusat kehidupan kehidupan masyarakat dan tindakan untuk penduduk dari

semua umur dan kelas:

 Membantu fasilitas-fasilitas fisik untuk belajar dan berekreasi.

 Sekolah mempunyai program pendidikan orang dewasa.


 Membawa para guru ke dalam kehidupan masyarakat sebagai rekan untuk menyelesaikan

setiap masalah.

Sedangkan ciri-ciri sekolah masyarakat menurut Olsen ialah sebagai berikut:

a. Sekolah itu memperbaiki kehidupan setempat. Dengan adanya sekolah, maka orang dalam

masyarakat menjadi manusia yang lebih baik, jasmani, emosional, sosial dan materiil.

b. Sekolah itu menggunakan masyarakat sebagai laboratorium untuk belajar. Disini sekolah tidak

hanya terbatas antara empat dinding kelas, tetapi harus membuka pintu untuk mengadakan

hubungan timbal balik dengan masyarakat.

c. Gedung sekolah menjadi pusat kegiatan masyarakat.

d. Sekolah membuat kurikulum berdasarkan proses-proses dan problema-problema dalam

kehidupan masyarakat.

e. Sekolah mengikutsertakan orang tua dalam urusan-urusan sekolah.

f. Sekolah ikut serta mengkoordinasikan masyarakat. Untuk memperbaiki taraf kehidupan

masyarakat, semua lembaga dalam masyarakat harus bekerja sama.

g. Sekolah dapat melaksanakan dan menyebarkan filsafat negara dalam segala hubungan antar

manusia.

E. Kesimpulan
Sebagai salah satu lembaga yang ada di masayarakat keluarga tidak dapat dipisahkan

dengan masyarakat itu sendiri. Karena struktur masyarakat terbentuk dari kumpulan-kumpulan

keluarga yang menjadi satu kesatuan. Sedangkan sekolah juga merupakan lembaga yang ada di

masayarakat yang mempunyai fungsi sebagai transformasi budaya dan moral dalam kehidupan.

Jika transaformasi budaya dan moral yang dilakukan sekolah berhasil, para siswa dapat

membawanya ke lingkungan keluarga. Dengan demikian pada keluarga akan terjadi perubahan

sosial ke arah yang positif demi melanggengkan tata kehidupan masyarakat. Dengan hubungan

timbal balik yang baik dari keluarga dan sekolah maka akan membentuk suatu masyarakat yang

kuat secara budaya, ekonomi, sosial dan agama.

F. DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, (2004) Sosiologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.

Goode, William, J. (2007) Sosiologi Keluarga. Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai