KEPERAWATAN MATERNITAS 1
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat
dan berkah-Nya, sehingga kami mampu menyusun modul praktikum Keperawatan
Maternitas I tahun 2019. Modul praktikum ini merupakan panduan mahasiswa dalam
pembelajaran di laboratorium, untuk mencapai kompetensi mata ajar Keperawatan
Maternitas I. Penyusunan Modul Praktikum Keperawatan Maternitas I tahun 2019 ini
berpatokan pada Modul Praktikum Sistem Reproduksi I tahun 2018 dan Modul Praktikum
Sistem Reproduksi II tahun 2018, kemudian telah direvisi pada tahun 2019. Revisi
terdapat pada bagian tindakan pemeriksaan kehamilan, senam hamil dan pertolongan
persalinan.
Penulis sangat terbuka menerima saran dan masukan dari semua pihak agar modul
praktikum ini lebih sempurna. Semoga modul praktikum ini dapat bermanfat bagi semua
pihak khususnya bagi mahasiswa.
ii
1
Gunawan Irianto,dr.,M.Kes
Kompetensi
Indikator Unjuk Kerja Ya Tidak
PENGERTIAN Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu hamil, guna memeriksa
kesehatan ibu dan janin serta mendeteksi secara dini apabila ada
kelainan.
TUJUAN 1. Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan
kesehatan selama hamil, bersalin, nifas, bayi, dan anak
2. Merencanakan dan mempersiapkan persalinan sesuai dengan
faktor resiko yang dihadapi
3. Mendeteksi dini faktor resiko dan menangani masalah secara dini
4. Mendapatkan bayi yang sehat
5. Mempersiapkan ibu untuk merawat bayi
6. Mempersiapkan ibu agar menyusui bayi secara eksklusif (selama
6 bulan) dan dilanjutkan sampai 2 tahun
7. Mempersiapkan ibu agar dapat mengenal gejala kelainan sebelum
mencari pertolongan
INDIKASI Ibu hamil
PROSEDUR 1. Mencuci tangan
2. Persiapan Alat
a. Tempat tidur yang memadai, Meja dan kursi
b. Timbangan BB dan Pengukur tinggi badan
c. Tensimeter dan stetoskop
d. Monoaural/ dopler
e. Kain penutup / selimut
f. Midline/ meteran
g. Reflek hammer
h. Sarung tangan bersih
2
3. Persiapan Pasien
a. Pengkajian keluhan, riwayat kesehatan, usia
kehamilan, dan HPHT
b. Beritahu ibu tindakan yang akan dilakukan
c. Kesediaan ibu untuk diperiksa
d. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung
kemih
e. Atur posisi ibu
4. Persiapan lingkungan
Jaga privacy/pasang sampiran
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Perhatikan keadaan umum: baik, lemah, pucat, sembab, lesu,
sianosis
3. Bentuk tubuh: tinggi, pendek, kurus, gemuk, kiposa, lordosa,
skoliosa
4. Cara berjalan: Biasa, tegak/ tidak, diseret
5. Keadaan psikologis: Stabil, labil
6. Lakukan penimbangan berat badan
7. Lakukan pengukuran tinggi badan
8. Lakukan pengukuran tekanan darah, nadi, respirasi, suhu
9. Posisikan ibu berbaring senyaman mungkin
10. Pasang selimut
11. Rambut: kerontokan, kebersihan
12. Muka: kloasma gravidarum pada muka, warna kulit muka (pucat,
ikterik/tidak), adanya edema pada wajah.
13. Mata: Konjungtiva pucat/tidak, sklera ikterik/tidak, pandangan
berkunang-kunang/tidak, ketajaman penglihatan
14. Mulut dan gigi: kelembapan, sariawan, kelainan bentuk/ sumbing,
karies, ompong, gigi palsu, bersih/ kotor, berbau
15. Leher: Pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid, Kelenjar getah
bening
16. Dada: Bentuk, kesimetrisan, penggunaan otot nafas tambahan,
Nyeri tekan, Suara nafas
3
Pemeriksaan Mamae
17. Anjurkan ibu untuk mengangkat kedua tangan keatas
18. Inspeksi kebersihannya, kesimetrisan payudara dan adanya
hiperpigmentasi areola mammae,, palpasi ada tidaknya benjolan.
19. keadaan puting susu: posisi niple rata/ menonjol/ masuk.
Kebersihan puting susu, adakah lesi, pengeluaran kolostrum (pada
trimester ke -3)
Pemeriksaan Perut
20. Inspeksi bentuk abdomen apakah membesar kedepan atau
kesamping, tegang atau kendor, bekas operasi pada perut, ada
tidaknya pembesaran pada hepar/hati, lien/limpa, ada tidaknya
hiperpigmentasi pada linea alba, striae gravidarum, pergerakan
bayi, kontraksi rahim.
21. Auskultasi: Bising usus
22. Palpasi: nyeri tekan
Genitalia
31. Gunakan sarung tangan bersih
32. Raba lipat paha: ada tidaknya pembesaran pada kelenjar getah
bening
33. Genetalia: Kebersihannya, keluar cairan /tidak, keputihan,
karakteristik keputihan, perdarahan, oedem, nyeri, varises
34. Anus: pemeriksaan hemorhoid (Posisi ibu sims)
35. Merapihkan Pasien dan Alat
36. Mencuci tangan
Dokumentasi
NILAI = …………………………………
Cimahi,...............................2019
Evaluator
(...................................)
6
Gunawan Irianto,dr.,M.Kes.,MARS
PENGERTIAN Bentuk latihan gerakan yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan fisik dan
mental dengan tujuan untuk memperkuat dan mempertahankan elastisitas dinding perut,
ligamen-ligamen, otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan
(FK. Unpad, 1998)
TUJUAN 8. Tujuan umum: Menjaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam
mekanisme persalinan, mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada
diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju
persalinan yang fisiologis.
9. Tujuan khusus senam hamil adalah
memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar
panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme
persalinan,
melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan,
membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-
keluhan, letak janin dan mengurangi sesak napas,
menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan
dapat mengatur diri pada ketenangan (Mochtar, 1998).
INDIKASI Dilakukan pada kehamilan normal dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
PROSEDUR 5. Persiapan Alat
a. Karpet/ Matras
b. Bantal minimal 2 buah
c. Cermin
d. Tensimeter, stetoskop
e. Jam (detik)
6. Persiapan lingkungan
Ventilasi baik, pencahayaan cukup, Jaga privacy, dekat dengan toilet
7. Persiapan Pasien
a. Pakaian yang nyaman dan menggunakan celana panjang
7
PRAINTERAKSI
1. Salam dan memperkenalkan diri
2. Jelaskan tujuan dan keuntungan senam hamil
3. Memotivasi ibu untuk mengikuti gerakan dengan benar sesuai
kemampuan
4. Berikan penjelasan jika ada keluhan maka segera laporkan kepada
instruktur dan hentikan gerakan senam.
PELAKSANAAN
LATIHAN PERTAMA
Gerakan kaki untuk meningkatkan sirkulasi, pengembalian aliran vena serta
meminimalkan resiko varises dan kram, meregangkan otot ekstremitas yang diperlukan
pada posisi melahirkan.
a. Duduk tegak bersandar pada kedua lengan yang diletakkan di belakang pantat, kedua
tungkai kaki dilurus- kan dan dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas.
b. Gerakan kaki kiri jauh ke depan (plantar flexi) dan kaki kanan jauh ke belakang (dorsal
flexi), lakukan gerakan bergantian sebanyak 8 x.
c. Gerakan kaki kiri dan kanan bersama-sama ke depan (plantar flexi) dan ke belakang
(dorsal flexi), lakukan sebanyak 8 x.
d. Gerakan kaki kiri dan kanan bersama-sama ke kiri dan ke kanan, lakukan sebanyak 8 x.
8
e. Gerakan kaki kiri dan kanan bersama-sama ke arah dalam (endorotasi) sampai ujung
jari kaki menyentuh lantai, kemudian gerakan kedua kaki ke arah luar (exorotasi),
lakukan sebanyak 8 x.
f. Putarkan kedua kaki bersama-sama (sirkumduksi) ke kiri 4 x dan ke kanan 4 x.
LATIHAN KEDUA
a. Buatlah posisi badan seperti merangkak, kedua lengan sejajar dengan bahu. Sejajarkan
lutut dan panggul, renggangkan kaki.
Tarik nafas bersamaan dengan menarik otot perut dan mengencangkan otot dasar
panggul hingga berkontraksi, tahan nafas dalam 10 hitungan kemudian hembuskan dan
relakskan perut
Gerakan ini untuk melatih otot transverses abdominis dan otot dasar panggul. Otot
transverses berperan dalam mempertahankan posisi punggung
b. Posisi sama dengan gerakan a. Tolehkan kepala ke salah satu sisi (kiri atau kanan).
c. Letakan siku di atas matras hingga dada menyentuh matras, lalu geser siki kanan ke
kanan dan siku kiri ke kiri. Lakukan gerakan ini selama 10-15 menit.
Gerakan ini penting untuk memposisikan kepala janin berada di bagian bawah rahim.
9
LATIHAN KETIGA
a. Berbaring terlentang di atas matras tanpa menggunakan bantal, kedua lengan disamping
badan dan kedua lutut ditekuk.
b. Angkat panggul sedikit sampai badan dan kedua tungkai atas membentuk sudut dengan
lantai, kerutkan pantat dan anus. Kemudian turunkan perlahan, lepaskan kerutan sampai
pantat menyentuh matras kembali. Lakukan gerakan ini 8 x.
Gerakan ini bertujuan untuk merelakskan ligament, persendian punggung bawah dan
pelvis yang teregang karena kehamilan. Dengan gerakan ini maka keluhan nyeri dan
kekakuan punggung akan berkurang
LATIHAN KEEMPAT
Merupakan latihan pernafasan yang terdiri dari 3 gerakan, yaitu pernafasan abdomen,
pernafasan dada, pernafasan iga dan pernafasan panting (pendek dan cepat).
Pernafasan abdomen:
10
a. berbaring terlentang dengan satu bantal, kedua lutut ditekuk regangkan 20 cm.
b. Letakkan kedua telapak tangan di atas perut dan rileks.
c. Tarik nafas dalam dengan hidung, tiupkan kembali melalui celah-celah bibir.
d. Pada saat menarik nafas dalam untuk ke-3 kalinya, kembangkan dinding perut setinngi
mungkin dan tahan nafas beberapa detik, kemudian tiup kembali perlahan dan rileks.
e. Pada saat dinding perut naik, tangan ikut naik mencapai puncaknya, rasakan dan
perhatikan ketegangannya. Lakukan sebanyak 8 x.
Pernafasan dada:
a. Berbaring dengan posisi terlentang di atas matras menggunakan 1 bantal.
b. Letakkan kedua tangan di atas dada tepat di atas payudara.
c. Tarik nafas dari mulut hingga dada mngembang dan tangan terdorong ke atas.
d. Keluarkan nafas perlahan-lahan dari mulut hingga tangan mengikuti gerakan dada
yang turun.
e. Lakukan gerakan ini 8x.
Pernafasan Iga:
a. Berbaring dengan posisi terlentang di atas matras menggunakan 1 bantal.
b. Kepalkan kedua telapak tangan dan letakkan di iga.
c. Tarik nafas dari mulut hingga iga mengembang dan tangan terdorong ke atas.
d. Keluarkan nafas perlahan-lahan dari mulut hingga tangan mengikuti gerakan iga
yang turun.
e. Lakukan gerakan ini 8x.
11
LATIHAN KELIMA
a. Tidur terlentang di atas matras menggunakan bantal.
b. Bengkokkan lutut hingga membentuk sudut 45º , kedua tangan disamping badan.
c. Fleksikan kepala ke arah dada, kerutkan area anus dan pantat ke arah dalam, sehingga
terangkat dari matras.
d. Kempiskan perut hingga punggung menekan matras, rasakan tonjolan tulang
punggung bergerak ke belakang.
e. Lemaskan kembali tarikan pantat, hingga kembali ke posisi semula.
f. Lakukan gerakan ini 8x.
12
LATIHAN KEENAM
a. Posisikan badan seperti akan merangkak. Kedua tangan diletakan selebar bahu. Kedua
lutut sejajar panggul.
b. Arahkan kepala ke arah dan badan sejajar dengan matras.
c. Tundukkan kepala, lengkungkan punggung dan kempiskan perut hingga punggung
melengkung ke atas. Dalam posisi seperti ini pantat tertarik ke atas.
d. Lemaskan badan, kepala dan punggung kembali lurus seperti semula
e. Lakukan gerakan ini sebanyak 8x.
LATIHAN KETUJUH
a. Berdirilah dengan postur tubuh tegak, posisi kaki terbuka 20 cm. Luruskan badan
dengan pandangan ke arah depan.
b. Pegang sofa/kursi dengan jari-jari menghadap ke atas.
c. Tundukan kepala dan jongkoklah perlahan-lahan, sementara tumit tetap menempel
pada lantai.
d. Saat pada posisi jongkok lemaskan bahu dan kempiskan perut.
e. Lakukan berdiri perlahan-lahan.
f. Lakukan gerakan ini 8x.
13
LATIHAN KEDELAPAN
a. Latihan ini adalah latihan mengejan, dilakukan setelah usia kehamilan mencapai 36
minggu.
b. Duduk bersila diatas matras, letakan kedua tangan diatas dada dengan siku lemas.
c. Tarik dan keluarkan nafas dari mulut sebanyak 3x.
d. Lalu tarik nafas dengan mulut terbuka secara biasa dan keluarkan nafas hingga keluar
bunyi seperti lenguhan sebanyak 3x.
e. Tarik nafas dalam dengan mulut terbuka, tahan hingga hitungan kesepuluh. Lalu
keluarkan nafas bunyi. Lakukan sebanyak 3x.
f. Lakukan latihan mengejan dengan cara sebagai berikut: tarik nafas dalam dengan
mulut terbuka. Tundukan kepala dan kempiskan perut. Lalu mengejanlah (seperti
buang air besar). Keluarkan nafas bunyi.
g. Lakukan latihan ini sebanyak 3x dengan interval 2 menit.
14
LATIHAN PENENANGAN
a. Berbaring miring ke kiri, lutut kanan ditekuk dan diletakan di depan lutut kiri
(diganjal bantal), lengan kanan ditekuk didepan dan lengan kiri diletakan di belakang
badan.
b. Tutupkan mata, lemaskan seluruh badan, tenang dan lakukan pernafasan yang teratur
dan berirama.
c. Selama melakukan latihan ini usahakan mengatasi stress yang mungkin terjadi pada
saat itu, lakukan penenangan ini selama 5 menit.
4. Rapikan peralatan
5. Dokumentasikan latihan senam hamil yang telah dilakukan.
Evaluator
NILAI =
(...............................)
16
Gunawan Irianto,dr.,M.Kes
KOMPETENSI
INDIKATOR UNJUK KERJA
Ya Tidak
PENGERTIAN Membantu agar proses persalinan bersih dan man sehingga ibu
bersalin dan bayi baru lahir mendapat asuhan efektif dan
berkualitas tinggi.
Celemek
Sepatu booth
Tempat plasenta
Waslap
Baskom untuk membersihkan ibu
Handuk ibu
Pakaian ibu dan pembalut
9. Persiapan Pasien
a. Kaji tanda kala II
b. Beritahu ibu tindakan yang akan dilakukan
c. Kesediaan ibu untuk dilakukan tindakan
d. Atur posisi Ibu
PELAKSANAAN
11. Pada Ibu: beritau ibu bahwa pembukaan lengkap dan atur
posisi lithotomic
15. Letakkan dua handuk bersih di perut ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
18. Letakkan duk steril yang dilipast 1/3 bagian di bawah bokong
ibu
LAHIRKAN BAYI
LAHIRNYA BAHU
27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi
lain dalam uterus (hamil tunggal)
21
30. Dengan menggunakan klem, jepit tali pusat (dua menit setelah
bayi lahir) pada sekitar 3 cm dari pusar (umbilicus) bayi. Dari
sisi luar klem penjepit, dorong isi tali pusat kea rah distal (ibu)
dan lakukan penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem
pertama.
Ikat tali pusat dengan benang DTT/ steril pada stu sisi
kemudian lingkarkan kembali benang ke sisi berlawanan
dan lakukan ikatan kedua menggunakan dengan simpul
kunci
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
35. Letakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
simfisis, untuk mendeteksi. Tangan yang lain menegangkan
tali pusat.
22
MENGELUARKAN PLASENTA
MENILAI PERDARAHAN
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu dan janin dan
pastikan selaput ketuban utuh dan lengkap. Masukan plasenta
dalam tempat khusus.
43. Beri cukup waktu untuk melakukaan kontak kulit antara bayi
dan ibu (minimal 1 jam)
Sebagiaan besar bayi berhasil IMD dalam waktu 30 – 60
menit. Menyusupertama biasanya berlangsung sekitar 10 –
15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara
Letakan bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusu
di dalam 1 jam pertama dan biarkan samapai bayi berhasil
menyusu
EVALUASI
24
53. Bersihkan tubuh ibu dari darah, cairan ketuban dan lendir
menggunakan air DTT. Bantu ibu memakai pakaian bersih
dan kering
DOKUMENTASI
NILAI:................................................
Cimahi,,...............................2019
Evaluator
(...................................)
26
Gunawan Irianto,dr.,M.Kes
KOMPETENSI
INDIKATOR UNJUK KERJA
Ya Tidak
PENGERTIAN Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau disingkat dengan istilah
AKDR atau dikenal dengan Intra Uterine Device (IUD)
merupakan alat yang terbuat dari plastic dan diberikan lilitan
tembaga yang dimasukkan dalam rahim.
EFEK Adanya bercak darah satu atau dua hari setelah pemasangan
SAMPING Jumlah darah saat menstruasi lebih banyak dan jumlah hari
menstruasi lebih panjang
Adanya keram perut dan dismenore
Keputihan
PELAKSANAAN
14. Mencuci tangan
15. Menyiapkan posisi klien litotomi
16. Lampu periksa/lampu sorot dipasang
NILAI:................................................
Cimahi,,...............................2019
Evaluator
(...................................)
30
1. Pengertian
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu setelah melahirkan , guna
memeriksa kesehatan ibu serta mendeteksi secara dini apabila ada
kelainan.
2. Tujuan
a. Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan
kesehatan selama nifas
b. Merencanakan dan mempersiapkan menyusui dengan benar
c. Mendeteksi dan menangani masalah secara dini
d. Mempersiapkan ibu agar ber KB
e. Mempersiapkan ibu agar dapat mengenal tanda-tanda bahaya post
partum sebelum mencari pertolongan
3. Indikasi
Ibu postpartum
31
Sampiran
Tahap Orentasi
2. Mengucapkan salam serta memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari tindakan
4. Pasang sampiran
Tahap Kerja ( Elemen Kritis)
5. Cuci tangan
6. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
7. Pemeriksaan umum :
Keadaan umum
Kesadaran
TTV
BB & TB
Kepala :
a. Kepala :
Palpasi : kerontokan rambut, kebersihan rambut
b. Muka
Inspeksi : Hiperpigmentasi pada muka ( cloasma
gravidarum)
c. Mata
Inspeksi : konjungtiva pucat/normal
d. Mulut dan Gigi
Inspeksi : warna, kering/lembab/ sariawan, kelainan
bentuk/sumbing, karies, ompong, gigi palsu,
bersih/kotor, bau
e. Leher
Palpasi : pembesaran vena jugularis,kelenjar tiroid,
kelenjar getah bening ( KGB)
32
33
Evaluator
( .................................)
34
1. Pengertian
Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya.
2. Tujuan
a. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum maupun
uterus
b. Untuk penyembuhan luka perineum/jahitan pada perineum
c. Untuk kebersihan vulva dan perineum
d. Memberikan rasa nyaman pada pasien
3. Indikasi
Ibu post partum
Tahap Orentasi
2. Mengucapkan salam serta memperkenalkan diri
35
Evaluator
( .................................)
36
1. Pengertian
Latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan, supaya
otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan
dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula.
2. Tujuan
a. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke
bentuk semula).
b. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada
kondisi semula.
c. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa
nifas.
d. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul,
serta otot pergerakan.
e. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,
tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.
f. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah
timbulnya varises.
37
2. Persiapan lingkungan :
Menyiapkan pengaturan tempat udara dan ventilasi
Jaga privacy
Tahap Orentasi
3. Mengucapkan salam serta memperkenalkan diri
Jelaskan tujuan :
Beritahukan ibu tindakan yang akan dilakukan
Kesediaan ibu untuk melakukan senam nifas
Atur posis ibu
Tahap Kerja ( Elemen Kritis)
4. Gerakan
Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang paling
sederhana hingga yang tersulit. Dan sebaiknya dilakukan secara
bertahap dan terus menerus (continue).
Lakukan pengulangan setiap 5 gerakan dan tingkatkan setiap hari
sampai 10 kali.
Gerakan Hari 1
38
5. Gerakan Hari Ke 2 :
Sikap tubuh terlentang tapi kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar
dengan bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat
diatas muka. Lakukan gerakan ini hingga 5-10 kali.
6. Gerakan Hari Ke 3
Berbaring dengan posisi tangan di samping badan, angkat lutut dan
pantat kemudian diturunkan kembali. Ulangi 5 sampai 10 kali.
7. Gerakan Hari Ke 4
Tubuh tidur terlentang, tekuk lutut dan angkat kepala sambil
mengangkat pantat. Lakukan 5 sampai 10 kali pengulangan.
8. Gerakan Hari Ke 5
39
9. Gerakan Hari Ke 6
Tidur terlentang, kaki lurus, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90˚
secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan.
40
Tahap Terminasi
12... Mengkaji respon klien
Pendokumentasian
Total Nilai
Evaluator
( .................................)
41
1. Perawatan Payudara
a. Pengertian
Perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang
merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar
air susu keluar dengan lancar
b. Tujuan
1) Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu
2) Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga bayi dapat
menyusu dengan baik
3) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi air susu
ibu lancar
4) Mengetahui puting susu secara dini sehingga dapat melakukan
usaha-usaha untuk mengatasi apabila terdapat kelainan
5) Persiapan jiwa ibu untuk menyusui
c. Indikasi
Ibu hamil dan ibu post partum
d. Waktu Pelaksanaan
1) Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
2) Dilakukan minimal 2x dalam sehari
2. Pijat Oksitosin
a. Pengertian
Pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang
costae kelima- keenam dan merupakan usaha untuk merangsang
hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan
b. Tujuan
Untuk merangsang refleks oksitosin atau let down reflex
c. Manfaat
Selain untuk merangsang let down reflex
42
Tahap Orentasi
3. Memberi salam dan memperkenalkan diri
4. Menjelaskan pada klien tindakan yang akan
dilakukan
5. Mengkaji ulang data fokus
Tahap Kerja ( Elemen kritis)
6. Mengatur posisi klien
7. Mempersiapkan lingkungan yang nyaman dan
relaks
8. Mencuci tangan
9. Membuka pakaian atas klien
10 Pasang handuk di pundak dan dibagian perut
dengan mempertemukan ujung keduannya dan
kaitkan dengan penitik
11 Tempelkan kapas/kassa yang sudah diberi minyak
kelapa/ baby oil disekitar areola mamae/puting
selama 3-5 mnt, bersihkan puting secara merata
12 Mengompres payudara dengan air hangat dan air
dingin selama 3-5 menit secara bergantian
13 Keringkan dengan handuk
43
Evaluator
( .................................)
44
1. Pengertian
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
45
46
47
48
49
50
Evaluator
( .................................)
51
1. ASI perah tahan hingga 6 jam jika ditaruh pada suhu ruangan sekitar 25
derajat celcius.
2. ASI perah tahan hingga 24 jam, saat disimpan dalam boks pendingin yang
ditambahkan dengan tambahan kantung es (ice pack).
3. ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari
pendingin dengan suhu minimal 4 derajat celcius.
4. ASI perah tahan hingga 6 bulan pada freezer dengan suhu 18 derajat celcius
dibawah titik beku 0 derajat celsius.
52
Evaluator
( .................................)
53
1. Pengertian
Pemeriksaan secara terperinci dan sistematis seluruh tubuh neonatus atau
bayi baru lahir yang sudah distabilkan selama jam-jam pertama kehidupan.
3. Tujuan
a. Menentukan kenormalan seluruh sistem tubuh untuk adaptasi
yang sehat terhadap kehidupan ekstrauterin.
b. Mendeteksi permasalah medis yang signifikan untuk penanganan
segera
c. Mendeteksi kelainan kongenital apapun untuk penanganan awal
dan edukasi pada orangtua
d. Membedaka bayi yang normal dan bayi yang beresiko tinggi
e. Menentukan tempat rawat gabung
f. Melaksnakan tindakan keperawatan
Mempertahankan jalan napas
Mempertahankan suhu tubuh tetap stabil
Melindungi dari infeksi dan injuri
Pemberian nutrisi yang adekuat
Mempertahankan hubungan bayi dan orangtua
54
Stetoscope bayi
Penlight
Handscoond bersih
DTT
Termometer
Tongue spatel, kassa dalam bak instrumen
Tissue
Cairan klorin 0,5 % dan tempatnya
3. Mempersiapkan lingkungan
Ruangan hangat,terang,dan bersih
Tahap Orentasi
4. Melakukan anamnesa terhadap riwayat kehamilan
dan persalinan
Tahap Kerja ( Elemen kritis )
5. Cuci tangan dan gunakan handscoon
Pemeriksaan secara umum
6. Ukuran keseluruhan :
Hasil penemuan bayi normal adalah :
a. Tubuh simetris
b. Proporsi kepala lebih besar dari pada badan
c. Dada kecil
d. Abdomen menonjol
e. Pinggul kecil
7. Tonus otot, dan tingkat keaktifan
aktif atau pasif
8. Tangisan bayi
tangisan bayi kuat atau lemah
9. Ukuran antropometri ( BB,TB, Lingkar lengan ,
Lingkar kepala, Lingkar dada, Lingkar abdomen)
mengukur panjang dari puncak kepala sampai
ketumit
Hasil pengukuran normal :
BB : 2500 – 4000 gram
TB : 48 – 53 cm
Lingkar Kepala : 31 – 35,5 cm
Lingkar Dada : 30,5 – 33 cm
9. TTV
Suhu 36,5 – 37,5 ⁰ C
Pernafasan : 30 – 60x/menit
Nadi : 120 – 140x / menit
TD : 80-60/45 – 40 mmHg
Pemeriksaan secara rinci
55
10. Kulit :
Inspeksi :
Warna kulit khususnya di sekitar mulut dan
dasar kuku jari tangan ( normal : lembut,
mulus, elastis, hangat, lembab, dan warna
merah muda)
Lanugo ( bulu-bulu halus di tubuh bayi)
Verniks caseosa ( lemak disekitar kulit bayi)
Milia ( bintik keputihan yang khas terlihat di
hidung)
Mongolia spot (area bercak lebar hitam
berpigmen pada bokong atau bagian bawah
bayi)
Deskuamasi ( pelepasan kulit yang normal
terjadi pada 2-4 minggu kehidupan)
Eritema toksikum ( bercak-bercak kemerahan
pada kulit)
Nevi ( tanda lahir)
11. Kepala
Inspeksi:
Kesimetrisan dan kebersihan
Palpasi :
Kaput scuadenum ( edema pada pada
jaringan lunak kulit kepala)
Sefalhematom ( perdarahan sementara yang
terdapat diantara tulang tengkorak dan
periostium)
Sutura
Fontanel anterior ( menutup sampai usia 18
bln) dan fontanel posterior ( menutup pada
bulan kedua)
Molding ( tulang kepala yang saling tindih )
Ada tidaknya mikrosefalus/ makrosefalus
12. Wajah :
Inspeksi :
Kesimetrisan wajah bayi ( bentuk hidung, lipatan di
bawah mata, lubang hidung)
Ket : Asimetris menunjukkan adanya kerusakan
nervus facialis saat menangis terlihat jelas
13. Mata :
Inspeksi :
Kesimetrisan mata kanan dan kiri
Kelopak mata menutup/oedema
Kebersihan mata
56
57
Reflek :
a. Rooting refleks
usap-usap bagian tepi pipi atau bibir bayi
dengan jari, kepala bayi akan berputar ke
arah sisi yang dirangsang.
b. Shucking refleks
letakkan jari tangan di dalam mulut bayi,
akan terasa gerakan menghisap yang ritmis
c. Ekstruksi
sentuh atau tekan lidah dengan jari tangan,
bayi akan merespon dengan memaksanya
keluar dari mulut
d. Swallowing
gerakan menelan benda-benda yang
didekatkan ke mulut
e. Bite nepis : refleks menggigit
f. Chewing reflex : mengunyah / mengecap
17. Leher :
Inspeksi :
Bentuk leher panjang / pendek
Kebersihan
ROM, kepala bergerak bebas /tidak
Leher tertarik ke bahu( nekc webbed), ciri
pada sindrom down
Lengan terikstensi pada satu sisi ( distorsi
bahu), ciri cedera nervus brakialis
Palpasi :
Pembesaran kelenjar, kelainan
Reflek :
Refleks leher ( tonic neck reflex)
58
Palpasi :
Lingkar dada dengan mid line
Lakukan palpasi pada daerah dada, untuk
menentukan ada tidaknya fraktur klavikula
Meraba ictus kordis untuk menentukan posisi
jantung
Auskultasi :
suara dan irama jantung
perhatikan irama dan keteraturan pada apeks
Titik Intensitas Maksimal ( Point of Maximal
Intensity/PMI) normalnya terlihat pada ruang
interkostal ke 3 atau ke 4 sebelah kiri pada
garis midklavikula. Perhatikan posisinya .PMI
menunujukkan beberapa jantung dalam
kondisi hernia diafragmatik atau
pneumothoraks
Bunyi mur-mur seringkali terdengar pada
periode bayi baru lahir, perhatikan ( kualitas,
bunyinya yang keras, lokasi)
Bunyi napas bronkhial dapat terdengar sama
secara bilateral dan jernih
19. Abdomen :
Inspeksi :
Bentuk abdomen : tegang / cekung
Keadaan tali pusat/ umbilical ( Normal :dua
arteri satu vena)
Kelainan umbilical ( hernia /omphalokel)
Auskultasi :
Bising usus di 4 kuadran
Palpasi :
59
Reflek :
a. Galant reflek
Pegang bayi dalam posisi telungkup dan usap
berlahan sisi lateral tungkai dari atas lutut ke
bokong. Bayi akan bereaksi dengan menggeser
bokongnya kearah sisi yang diusap seperti
melengkung.
b. Perez reflek
Pegang bayi dalam posisi telungkup pada
tangan pemeriksa dan usap sepanjang
punggung bayi sejajar dengan tulang belakang
dari sacrum leher dengan menggunakan satu
jari. Muncul gerakan panggul menuju sisi yang
dirangsang.
60
61
Keadaan kuku
Reflek :
Refleks menggemggam ( palmar grasp reflex)
Grasping reflex adalah refleks gerakan jari-jari
tangan mencengkram benda-benda yang
disentuhkan ke bayi, hilang setelah 3-4 bulan.
b. Ekstremitas Bawah
Inspeksi :
Kesimetrisan dan panjang kaki kanan
dan kiri
Kelengkapan jari-jari kaki ( selaput,
polidaktil atau sikdatil ada/tidak)
Clubfoot ( Talipes equinovarus ): kaki
berputar ke bawah dan ke dalam dan
telapak mengarah ke tengah.
Metatarsus varus : merupakan aduksi
pada kaki
Kerutan kulit ditelapak kaki dan
akrosianosis (sedikit kebiruan)
Kuku
Reflek :
Babinski Reflex :
Refleks primitif pada bayi berupa gerakan penekukan
jari-jari seperti gerakan “ plantar grasp” dengan
melengkungkan dan pemekaran (peregangan) ketika
bagian baw
h kaki diusap, indikasi syaraf berkembang dengan
normal. Hilang diusia 4 bulan
Evaluator
62
( .................................)
1. Pengertian
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan
air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urut-
urutan yang sesuai.
2. Tujuan
63
Tahap orentasi
3. a. Persiapan lingkungan :
Pastikan lingkungan aman, nyaman dan
pencahayaan cukup
b. Persiapan Klien :
Mengenalkan diri pada keluarga
Penyampaian tujuan prosedur
Kontrak untuk persetujuan ibu terhadap
prosedur yang akan dilakukan
Tahap Kerja ( Elemen Kritis)
4. Kaji temperatur tubuh, pernapasan dan
warna kulit bayi
5. Menyiapkan alat sesuai dengan kebutuhan
6. Menjelaskan dan menyampaikan tindakan
yang akan dilakukan, tujuan dan hasil
tindakan pada ibu bayi
7. Memberikan kesempatan pada keluarga
untuk bertanya sebelum kegiatan dilakukan
8. Pastikan bayi dalam posisi nyaman dan aman
64
65
66
Evaluator
( .................................)
67
1. DEFINISI
Pemeriksaan payudara adalah suatu pemeriksaan struktur dan fungsi
payudara untuk mendeteksi adanya kelainan.
2. TUJUAN
Untuk mendeteksi abnormalitas pada payudara.
Untuk mendeteksi kanker payudara secara dini
3. DAFTAR PUSTAKA
Ricci, Susan Scott. (2007). Essential of Maternity, Newborn and
Women’s Health Nursing, Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins
Kozier, B., Erb and Wilkinson,J.M.(2004),Fundamental of Nursing:
Concept, Process and Practice,7th ed.,New Jercy:Pearson
Education
ELEMEN PENILAIAN
NO. INDIKATOR UNJUK KERJA
KOMPETENSI YA TIDAK
1. Pre- 1. Mencuci tangan
interaksi 2. Menyiapkan alat-alat :
Tempat tidur yang memadai
Bantal
Sarung tangan
Selimut / kain penutup.
2. Pengkajian 3. Melakukan salam terapeutik , dan
memperkenalkan diri.
4. Jelaskan prosedur dan tujuan
pemeriksaan payudara pada klien.
5. Anjurkan klien melepas kancing bra
dan berbaring senyaman mungkin.
3. Pelaksana- 6. Lakukan inspeksi:
an - Nipple (kebersihan,
menonjol/datar/inferted, ada
luka/tidak, sekresi:
kolostrum/asi/darah/pus)
- Areola mammae (kebersihan,
warna)
- Body mammae (kebersihan, warna
merah/tidak, tekstur
lembek/keras/keriput seperti buah
jeruk, benjolan kiri/kanan.
7. Lakukan palpasi payudara kanan
dengan cara:
- Letakan bantal di bawah bahu
sebelah kanan.
68
69
JUMLAH
Evaluator
70
NILAI =
(...............................)
DAFTAR PUSTAKA
Candrawati. Modul Skil lab A-Jilid I. Laboratorium Keterampilan Medik PPD Unsoed.
Malang: Fakultas Kedokteran Unsoed
Irrene M Boback, et.Al, 1995; Maternity Nursing, ST. Louise Baltimore, Fourth Edition,
Mosby
Manurung S, Tutiany, Suryati. (2011). Asuhan Keperawatan Antenatal. Trans Info Media
Pillitteri. 2013. Maternal & Child Health Nursing: Care of the Childbearing & childrearing
Family. Hong Kong: Lippincott Williams & Wilkins
POGI, dkk. 2013. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo
Reeder. 2013. Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi dan Keluarga, Ed.18,Vol.1.
Jakarta: EGC
Suwignyo Siswosuharjo & Fitrio Chakrawati, 2010, Panduan Super Lengkap Hamil Sehat,
Jakarta
Unpad Bandung (1993) Obstetric Fisiologi. Bandung: Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas
kedokteran Universitas Padjadjaran.