Anda di halaman 1dari 47

‫ان‬

ِ ِ‫س‬
َ ْ
‫ن‬ ‫إل‬ ْ
‫ا‬ ُ
‫ة‬ َ
‫ف‬ ‫ص‬
ِ
SIFAT MANUSIA
Dua Jalan
• Allah SWT memberikan kebebasan memilih jalan
hidup kepada manusia  makhluk yang
mukhayyar (dibebaskan untuk memilih)
• Yakni, memilih di antara dua jalan: jalan
kebenaran (syakir, taqwa, iman) atau jalan
kebatilan (kafur, fujur, kufur)
– 90:10 ٍِ ‫َٔ َْ َد ْيَُاُِ انَُّ ْج َد ْي‬
– 91:8 ‫فَأ َ ْن َٓ ًَ َٓا فُ ُجٕ َر َْا َٔتَ ْق َٕا َْا‬
– 76:3 ‫شا ِك ًرا َٔإِ َّيا َكفُٕ ًرا‬ َّ ‫إََِّا َْ َد ْيَُاُِ ان‬
َ ‫سبِي َم إِ َّيا‬
– 18:29 ‫شا َء فَ ْهيَ ْكفُ ْر‬
َ ٍْ‫شا َء فَ ْهيُ ْؤ ِيٍْ َٔ َي‬ َ ًٍَْ َ‫ف‬
Tarik-Menarik
• Dua dorongan itu akan tarik-menarik
– Kalau fujur yang kuat, takwa melemah
– Kalau takwa yang kuat, fujur melemah
• 33:4 ِّ ِ‫َّللاُ نِ َر ُج ٍم ِيٍْ قَ ْهبَ ْي ٍِ فِي َج ْٕف‬
َّ ‫َيا َج َع َم‬
– Tidak mungkin dalam satu tubuh ada dua hati
(jantung): dua yang saling bertentang antara iman dan
kafir
– Sebagaimana juga tidak mungkin istri itu seperti
punggung ibunya (zhihar) atau memanggil anak angkat
dengan disambungkan nama dirinya
‫اَل َّت ْز ِك َّي ُة‬
• Agar tetap istiqamah di jalan takwa, maka
mesti senantiasa melakukan ‫اَل َّت ْز ِك َّي ُة‬
(penyucian diri) dari segala dosa dan
maksiat
• Karena dosa itu akan menimbulkan titik
hitam dalam hati manusia seperti disebutkan
dalam hadits yang berkaitan dengan 83:14
َ ٌ‫َُ ْكتَة‬
‫س ْٕ َدا ُء‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ِ َّ ِ
‫ع‬ ‫ز‬ ‫ن‬
َ
َ َ َُ ‫و‬ ‫ى‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫إ‬َ‫ف‬ ‫اء‬ ‫د‬
َ
ُ َْ َ‫و‬ ‫س‬ ‫ة‬
ٌ ‫ت‬ ‫ك‬
ْ ‫ن‬
ُ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ل‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ت‬
ْ ‫ت‬
َ ‫ك‬ ‫ن‬
ُ ‫ة‬
ً ‫يئ‬
َ ‫ط‬ ‫خ‬َ ‫أ‬
َ ‫ط‬
َ ‫خ‬
ْ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫إ‬ ‫د‬
َ َْ ‫إ‬
‫ب‬ ‫ْع‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬
َّ ‫اد ِزي َد فِ َيها َحتَّى تَ ْعلُ َو قَ ْلبَوُ َو ُى َو‬
‫الرا ُن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ْ ِ
َ َ َ ُ ُ َ ‫اب ُس‬
‫إ‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ل‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ل‬ ِ
‫ق‬ َ َ‫استَ ْغ َف َر َوت‬
ْ ‫َو‬
} ‫الَّ ِذي ذَ َك َر اللَّوُ { َك ََّّل بَ ْل َرا َن َعلَى قُلُوبِ ِه ْم َما َكانُوا يَ ْك ِسبُو َن‬
Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan suatu
kesalahan dan dibentuk di dalam hatinya bintik hitam. Ketika
dia melepaskannya dan beristighfar, hatinya akan bersih
kembali. Dan jika ia mengulanginya, bertambah pula noda
hitam di hatinya sampai menutupi hatinya. Itulah “rona”
yang disebut oleh Allah {Sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati
mereka}.
Bentuk-bentuk Tazkiyah
• Pandai bersyukur (‫) َش ُك ْور‬
• Penyabar (‫صب ُْور‬
َ )
• Amat belas kasihan (‫)رؤُ ْوف‬ َ
• Penyayang (‫)ر ِحيْم‬
َ
• Santun dan bijaksana (‫)حلِيْم‬ َ
• Selalu bertaubat (‫)أَوَّ اب‬
• Lemah lembut (‫)أَ َّوه‬
• Sangat jujur (‫ص ُد ْوق‬
َ )
• Dapat dipercaya (‫)أَ ِميْن‬
Pandai Bersyukur (ٌ‫) َش ُك ْىر‬
• Syukur: mengerahkan segala potensi untuk hal
yang paling dicintai Allah
• Ni‟mat ada dua
– Ni‟mat yang diminta: rizki, hidayah, dll
– Ni‟mat yang tidak diminta: kelengkapan anggota badan,
udara untuk bernapas, dll
 disyukuri, pasti ditambah 14:7
• Jadi:
– Ni‟mat  syukur  ni‟mat
– Ni‟mat  kufur  adzab
Kedudukan Syukur
• Allah menyandingkan syukur dengan dzikir,
padahal dzikir itu lebih besar keutamaannya
(29:45)
ْ ‫فَ ْاذ ُك ُرٔ َِي أَ ْذ ُك ْر ُك ْى َٔا‬
ِ ‫ش ُك ُرٔا ِني َٔ ََل تَ ْكفُ ُر‬
• 2:152 ٌٔ
• Syukur juga disebut jalan yang lurus (7:16)
• Begitu tingginya tingkatan syukur, hingga Iblis
pun menyerang manusia dari aspek ini (7:17,
34:13)
• Syukur juga pembuka pembicaraan ahli sorga
(39:74, 10:10)
Hakikat Syukur
• Syukur tersusun dari ilmu, hal (keadaan), dan
amal (perbuatan)
• Ilmu itu mewariskan keadaan dan keadaan
mewariskan amal
– ILMU: ‫ْم ْن ِع ِم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ِ ‫( مع ِرفَةُ النِّعم ِة‬mengetahui ni‟mat dari
‫م‬
ُ َ َْ َْ
Pemberi ni‟mat, Allah SWT)
ِ ‫اصل بِِإنْ ع‬
– HAL: ‫ام ِو‬ ِ ‫( اَلْ َفرح الْح‬kegembiraan yang terjadi
َ ُ َ ُْ
karena pemberian ni‟matNya)
– AMAL: ُ‫حبُ ْوبُو‬ ‫م‬‫و‬ ِ
‫م‬ ِ ‫( اَل ِْقيام بِما ُىو م ْقصو ُد الْم ْن‬melaksanakan
‫ع‬
ْ ََ ُ ُْ َ َ َ ُ َ
apa yang menjadi tujuan Pemberi ni‟mat dan apa yang
dicintaiNya)
Penyabar (ٌ‫صب ُْىر‬
َ )
• Sabar dan syukur memiliki keterkaitan
karena manusia tidak terlepas dari cobaan
dan ni‟mat
ِ ‫اك ِِلَح ٍد إََِّّل لِل‬ َّ ِ‫عجبا ِِلَم ِر الْم ْؤ‬
َ ‫ْم ْؤم ِن إِ ْن أ‬
ُ‫َصابَ ْتو‬ ُ َ َ ‫ذ‬
َ ‫س‬ ‫ي‬
ْ
َ َ ٌ ‫ل‬
َ‫و‬ ‫ر‬ ‫ي‬
ْ ‫خ‬
َ ‫و‬
ُ ‫ل‬ ‫ك‬
ُ ‫ه‬
ُ ‫ر‬َ ‫َم‬
ْ ‫أ‬ َّ
‫ن‬ ِ
‫إ‬ ِ
‫ن‬ ‫م‬ ُ ْ ًَ َ
ُ‫صبَ َر فَ َكا َن َخ ْي ًرا لَو‬
َ ُ‫ض َّراء‬ َ ‫َس َّراءُ َش َك َر فَ َكا َن َخ ْي ًرا لَوُ َوإِ ْن أ‬
َ ُ‫َصابَ ْتو‬
Menakjubkan urusan orang beriman, segala urusannya
semuanya baik dan tidak ada yang demikian kecuali pada
orang beriman. Apabila menerima kelapangan ia bersyukur,
dan apabila ditimpa kemalangan ia bersabar, sehingga baik
baginya (HR Muslim)
Keutamaan Sabar
• Allah menyebutkan sabar dengan berbagai sifat di
lebih dari 90 ayat, bahkan sejumlah derajat yang
tinggi dan kebaikan dijadikan sebagai buah dari
sabar (32:24, 7:137, 16:96, 28:54, 39:10)
• Setiap ibadah pahalanya ditentukan kecuali sabar
(8:46)
• Sabar dikaitkan dengan kemenangan (3:125)
• Allah menghimpun untuk orang yang sabar
berbagai hal yang tidak dihimpun-Nya untuk
selain mereka (2:157)
Sabar dalam Segala Keadaan
1. Keadaan yang sejalan dengan hawa nafsunya (63:9,
64:14)
– Kesehatan, keselamatan, harta kekayaan, kedudukan, anak,
kemudahan sarana, banyak pengikut dan pendukung, dan semua
kelezatan dunia
2. Keadaan yang tidak sejalan dengan hawa nafsunya,
bahkan dibencinya
a) Terkait ikhtiar (ketaatan dan kemaksiatan)
b) Tidak terkait ikhtiar tapi ia memiliki ikhtiar untuk
menghilangkannya (disakiti tapi tidak membalasnya)
c) Tidak terkait ikhtiar (musibah dan bencana)
Amat Belas Kasihan (ٌ‫) َر ُؤ ْوف‬
• Amat belas kasihan sehingga memberikan
kemudahan, meringankan bebannya, amat lembut,
tawadhu‟
• Ini salah satu akhlak Rasulullah SAW yang berasal
dari sifat Allah SWT (9:128)
• Ini dilakukan kepada orang-orang beriman
• Kepada orang yang sepatutnya mendapatkan
hukuman, tidak boleh ada rasa kasihan (24:2) meski
tidak boleh melampaui batas (membunuhnya padahal
hukumannya hanya mencambuk)
Memilih yang Mudah
‫صلَّى اللَّوُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم بَ ْي َن أ َْم َريْ ِن‬ ِ َّ‫ول الل‬
‫و‬ ُ ‫َما ُخيِّ َر َر ُس‬
َ
‫َح ُد ُى َما أَيْ َس ُر ِم ْن ْاْل َخ ِر إََِّّل ا ْختَ َار أَيْ َس َرُى َما َما لَ ْم يَ ُك ْن‬
َ‫أ‬
‫َّاس ِم ْن ُو‬
ِ ‫إِثْ ًما فَِإ ْن َكا َن إِثْ ًما َكا َن أَبْ َع َد الن‬
Tidaklah Rasulullah SAW memilih antara dua perkara yang
salah satunya lebih mudah daripada yang lainnya, kecuali
memilih yang lebih mudah sepanjang tidak terdapat dosa;
kalau ada dosa, beliau adalah manusia yang paling jauh
darinya (HR Muslim)
Permudahlah

ِّ َ‫ش ُروا َوََّل تُنَ ِّف ُروا َوي‬


ِّ ‫س ُروا َوََّل تُ َع‬
‫س ُروا‬ ِّ َ‫ب‬
Berilah kabar gembira, jangan membuat
mereka lari; dan mudahkanlah, jangan
mempersukar (HR Muslim)
Penyayang (ٌ‫) َر ِح ْيم‬
• Ini juga akhlak Rasul SAW (9:128)
• Ketika Rasul SAW ditawari oleh Jibril untuk
menghancurkan orang Thaif yang menggangu beliau, tidak
َ ًُ َ‫انهَّ ُٓ َّى ا ْغفِ ْر نِقَ ْٕ ِيي فَئََِّ ُٓ ْى ََل يَ ْعه‬
mau, bahkan beliau berdoa: ٌٕ
• Tidak ada yang meminta kecuali diberi
• Ketika Rasul meminta ijin untuk minta ampun bagi ibunya
tidak dibolehkan oleh Allah, tetapi berziarah boleh, lalu
beliau menangis
• Pernah setelah shalat langsung pulang karena ada harta
yang belum diberikan kepada fakir miskin
• Rasul SAW akan memberikan syafaat di hari kiamat
Santun dan Bijaksana (ٌ‫) َحلِ ْيم‬
• Meninggalkan untuk memberikan hukuman
atas kemaksiatan yang telah dilakukan
• 2:225 sumpah yang tidak dimaksud untuk
bersumpah tidak dikenakan hukuman
• Rasul SAW sangat penyantun kepada anak-
anak yatim: “Saya dan orang yang
menyantuni anak yatim itu seperti ini”
(sambil mendekatkan dua jari beliau)
Ilmu yang Tinggi
• Sifat santun dan bijaksana itu karena
memiliki ilmu yang tinggi, juga karena
kematangan dirinya, kedewasaan, dan
kecerdasan
• 2:269 siapa yang diberi hikmah, maka ia
telah memperoleh kebaikan yang banyak
• Sifat hilm juga merupakan sifat pemimpin
yang akan membuat baik suatu negara
3 Pilar Negara
‫ضى بَ ْي نَ ُه ْم عُلَ َما ُؤ ُى ْم‬ ‫ق‬
َ ‫و‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫اء‬ ‫م‬ َ‫ل‬‫ح‬ ‫م‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ى‬ َّ
‫ل‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫خ‬ ‫م‬ٍ‫إِذَا أَراد اهلل بَِقو‬
َ َ ْ َُ َ ُ ْ ْ َ َ ًَْ ْ ُ َ َ
‫اء ُى ْم‬ ِ َّ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ‫ال ف‬
‫ه‬ ‫ف‬َ ‫س‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ر‬ِّ ‫ش‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ق‬
َ ‫ب‬ ‫اد‬ ‫َر‬‫أ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫إ‬‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ائ‬‫ح‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ى‬ َ ‫َو َج َع َل ال َْم‬
‫ال فِى بُ َخَّلَئِ ِه ْم‬ َ ‫ضى بَ ْي نَ ُه ْم ُج َّهالُ ُه ْم َو َج َع َل ال َْم‬ َ َ‫َوق‬
Jika Allah menghendaki kebaikan suatu kaum, pemimpinnya
adalah orang-orang bijak mereka, yang memutuskan perkara
adalah ulama mereka, dan dijadikan harta di tangan para
dermawan mereka. Dan apabila menghendaki keburukan
suatu kaum, pemimpinnya adalah orang dungu mereka, yang
memutuskan perkara orang-orang bodoh mereka, dan
dijadikan harta di tangan orang-orang kikir mereka
(HR Ibnu Abid-Dunya)
Selalu Bertaubat (ٌ‫)أَ َّواب‬
• Fudhail bin „Iyadh: “Kalau dosa dianggap
kecil bagi pelakunya, maka besar bagi
Allah. Kalau dosa itu dianggap besar bagi
pelakunya, maka kecil bagi Allah.”
• Ulama salaf: jangan melihat kecilnya dosa,
tapi lihat kepada siapa engkau bermaksiat
• 24:31 taubat adalah kunci kesuksesan
Mekanisme Pemulihan
• Taubat adalah karunia Allah yang sangat
agung, karena dengan adanya taubat ini,
orang-orang yang telah bersalah
mendapatkan peluang lagi  taubat adalah
mekanisme pemulihan
• 3:135 ayat ini telah membuat syaitan
menangis karena putus asa
Perjalanan Hidup
Lemah Lembut (ٌ‫)أَ َّوه‬
• Ini sifat yang menonjol pada Nabi Ibrahim
AS (11:75)
• Meskipun bapaknya (pamannya) yang
bernama Azar menentang dakwahnya,
beliau tetap lembut kepadanya, bahkan
berjanji akan memintakan ampunan kepada
Allah dan ditunaikan (9:113 minta ampun,
19:47 janjinya)
Sangat Jujur (ٌ‫ص ُد ْوق‬
َ )
• Sifat ini sudah merupakan barang antik
• Asas kejujuran: iman  orang kafir dikatakan
dusta karena mendustakan Allah
• Saat ini, banyak orang memuji orang kafir karena
katanya jujur (?)
• Kejujuran  kebaikan  sorga. Terbiasa jujur =
shiddiq
• Dusta  keburukan  neraka. Terbiasa dusata =
pendusta
Benar Janjinya
• 33:23 ayat ini tentang seorang sahabat Anas
bin Nadhar yang tidak ikut perang Badr,
maka ia berjanji kalau ada perang lagi ia
akan ikut. Ia ikut perang Uhud dan syahid
dengan 80 anak panah di tubuhnya hingga
tidak dikenali, kecuali oleh saudarinya
(Rubayya‟ binti Nadhar) dari jari-jarinya
Dapat Dipercaya (ٌ‫)أَ ِم ْين‬
• Rasul SAW diberi gelar “AL-AMIN”
• Orang kafir Quraisy meskipun memusuhi
dakwah Rasul, tapi dalam urusan
menitipkan barang, mereka
memercayakannya kepada Rasul
• 12:54 sifat Nabi Yusuf AS
ٌ‫ُم ْفلِح‬
• Apabila tazkiyah ini berjalan dengan baik,
maka pasti akan menjadi orang yang sukses
(ٌ‫ ) ُم ْفلِح‬91:9

‫اىا‬‫ك‬َّ
‫ز‬َ
َ َْ َ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ح‬‫ل‬
َ ‫َف‬
ْ ‫أ‬ ‫د‬
ْ ‫ق‬
َ
ِ
‫اَلتَّ ْدسيَُّة‬
• Apabila yang dilakukan ternyata
TADSIYAH (pengotoran, pencemaran),
maka jiwa akan terus meniti jalan fujur
• Jika kondisi ini berlangsung lama, maka
hati dapat tertutup: cahaya dari luar tidak
dapat masuk, cahaya dari dalam pun tidak
dapat keluar (2:6-7)
• Selanjutnya hati akan mengeras lebih keras
dari batu (2:74)
Bentuk-bentuk Tadsiyah
• Tergesa-gesa (‫) َعج ُْولا‬
• Keluh Kesah lagi Kikir (‫) َهلُ ْو َعا‬
• Melampaui Batas (‫اغ ايا‬ ِ ‫) َط‬
• Sangat Kikir (‫) َق ُت ْو ارا‬
• Sangat Ingkar (‫) َكفُ ْو ارا‬
• Pembantah (‫)ج َدلا‬ َ
• Tidak Berterima Kasih (‫) َك ُن ْو ادا‬
• Zhalim (‫) َظلُ ْو اما‬
• Bodoh (‫)جه ُْولا‬ َ
Tergesa-gesa (ٌ‫) َعج ُْىلا‬
َّْ ‫ْاِلَنَاةُ ِم ْن اللَّ ِو َوال َْع َجلَةُ ِم ْن‬
ِ‫الشيطَان‬
Kesabaran itu dari Allah, sementara
ketergesaan itu dari syaitan (HR Tirmidzi)

• Ketergesaan itu akan menghilangkan akal


sehat  berantakan kerjanya (tidak ihsan)
 tidak memperoleh hasil yang baik
Petani
• Bagaimana kalau seorang petani menanam
padi, setelah seminggu dia ingin memetik
hasilnya? Tentu tidak akan dapat
• 17:11, 21:37 orang kafir ingin segera
diperlihatkan janji Allah yang diancamkan
oleh para rasul (21:38). Kalau ancaman itu
datang, mereka sudah terlambat (21:40)
Keluh Kesah lagi Kikir (‫)هَلُ ْى َعا‬
• Ini kebalikan dari sabar dan syukur
• Satu istilah tapi merangkum dua sifat yang
buruk
– Jika mendapat musibah meski ringan  keluh
kesah, seolah Allah tidak pernah memberikan
ni‟mat, padahal ni‟mat itu lebih banyak dari
bala (11:9). Bahkan berkata, “Tuhanku telah
menghinaku!” 89:16
– Tapi jika mendapat ni‟mat  sombong (11:10)
Minta Dilindungi dari 8 Keburukan

‫ك ِم َن‬ ِ‫ب‬ ‫ذ‬


ُ ‫و‬ ‫َع‬‫أ‬‫و‬ ِ
َ ُ َ َ َ َ ِّ َ َ َ ُ ‫اللّ ُه َّم إ‬
‫ن‬ ‫ز‬ ‫الح‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫اله‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ك‬ ِ
‫ب‬ ‫ذ‬
ُ ‫و‬ ‫َع‬ ‫أ‬ ‫ي‬ ِّ
‫ن‬ ِ
‫الج ْب ِن َوالبُ ْخ ِل‬ ‫ن‬ ِ‫ك‬
‫م‬ َ ِ
‫ب‬ ‫ذ‬
ُ ‫و‬ ‫َع‬‫أ‬‫و‬ ‫ل‬ِ ‫س‬ ‫ك‬َ ‫ال‬‫و‬ ِ
‫ز‬ ‫ج‬ ‫الع‬
ُ َ ُ َ ْ َ َ ْ
ِ ‫الر َج‬
‫ال‬ ِ
‫ر‬ ‫ه‬ ‫ق‬
َ ‫و‬ ‫ن‬ِ ‫ي‬ َّ
‫الد‬ ِ
ِّ ْ َ ْ َ ْ َ ‫َوأَعُوذُ ب‬
‫ة‬ ‫ب‬‫ل‬
َ ‫غ‬
َ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ك‬ ِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa
gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan,
dari sifat pengecut dan bakhil, dari tekanan hutang,
dan kesewenang-wenangan orang
Berlindung dari Simbol-simbol Kelemahan

ُ‫اد ِة باهلمُوُاحلزن‬ َ ‫ف ا ِإل َر‬


ُ ‫ض ْع‬
َ •
ُ‫اج بالعجزُوُالكسل‬ ِ َ‫ف ا ِإلنْ ت‬ ُ ‫ض ْع‬
َ ُ‫و‬ •
ِ ‫ب و الْم‬
ُ‫ال باجلنبُوُالبخل‬ َ َ ِ ‫الج ْي‬ َ ‫وُضعف‬ •
‫الع َّزِة َو الْ َك َر َام ِة بالدينُوُالقهر‬
ِ ‫وُضعف‬ •
• Lemah kemauan yang berupa gundah dan gelisah
• lemah produktivitas yang berupa ketidakmampuan dan
malas
• Lemah harta yang berupa sifat pengecut dan kikir
• Lemah harga diri disebabkan oleh lilitan hutang dan
kekerasan sikap orang
Melampaui Batas (‫)طَا ِغياا‬
• Karena merasa cukup 96:6-7 (tidak
memerlukan Allah, padahal kita ini faqir
ilallah 35:15)  Sombong
• Sebab lainnya: cinta dunia, tertipu olehnya,
dan berambisi terhadapnya yang dapat
menyibukkannya dari melihat ayat-ayat
Allah yang agung
• Contoh hidup saat itu adalah Abu Jahal
Sangat Kikir (‫)قَتُ ْى ارا‬
• Sampai keperluannya sendiri pun enggan
membelanjakannya (suka menumpuk-
numpuk harta saja), apalagi untuk orang
lain? 17:100
• Menganggap hartanya akal kekal (104:2-3)
• Kadang disebut SYUHH yang menjadi sifat
orang munafik (33:19)
Sangat Ingkar (‫) َكفُ ْى ارا‬
• Kaffar atau kafur:
– menyangkal ni‟mat Allah yang telah diberikan
kepadanya,
– membayarnya dengan beribadah kepada yang tidak
memberikan ni‟mat, dan
– meninggalkan taat kepada yang memberi ni‟mat
• Padahal Allah telah memberi semua yang telah
diminta dan pemberianNya tak terhitung (14:34)
• Itu karena mereka yakin bahwa ni‟mat ada karena
ilmu yang mereka miliki (28:78, 39:49)
‫‪Qarun dan Nabi Sulaiman AS‬‬
‫‪• Qarun kekayaannya digambarkan dengan‬‬
‫ُوِلُ ‪ungkapan:‬‬ ‫صبَ ِةُأ ِ‬ ‫ع‬‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬‫ِ‬‫ب‬ ‫ُ‬‫وء‬‫ن‬ ‫ت‬‫َ‬‫ل‬ ‫ُ‬ ‫و‬ ‫وآت ي ناه ُِمنُالْ ُكنوِزُماُإِ َّنُمف ِ‬
‫اِت‬
‫َ َْ َ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ُ ُ ُ ْ‬
‫)‪ (28:76‬الْ ُق َّوِةُ‬
‫ُعْن ِديُ ‪– Sikapnya:‬‬
‫ىُع ْل ٍم ِ‬
‫)‪ (28:78‬قَ َالُإََِّّنَاُأُوتِيتُوُعلَ ِ‬
‫َُ‬
‫ب ُِِلُ ‪• Nabi Sulaiman AS 38:35‬‬ ‫ِ‬ ‫بُا ْغ ِ‬
‫ال َُر ِّ ْ َ َ ْ‬
‫ى‬ ‫ُو‬‫ُِل‬ ‫ر‬‫ف‬ ‫قَ َ‬
‫تُالْ َوَّى ُُ‬
‫اب‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ُ‬‫ك‬‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫يُ‬‫د‬‫ِ‬ ‫ع‬ ‫ُب‬ ‫ن‬ ‫ِ‬
‫ُم‬‫د‬‫ٍ‬ ‫يُألح‬‫م ْل ًكاُالُي ْنبغِ‬
‫َ َ‬ ‫َ ْ َْ‬ ‫ََ‬ ‫ُ‬
‫ض ِل َُرِِّّبُلِيَْب لَُوِِنُأَأَ ْش ُكُرُأ َْمُأَ ْك ُفُرُ ‪– Sikapnya:‬‬ ‫)‪ (27:40‬قَ َالُى َذ ِ‬
‫اُم ْنُفَ ْ‬ ‫َ‬
Pembantah (ٌ‫) َج َدلا‬
• Allah telah menyadarkan kepada manusia
dengan berbagai jalan (perumpamaan), tapi
dibantah 18:54
• Bahkan dengan berbagai nasihat dan hujjah
agar ingat, kembali (taubat), mengambil
ibrah dari berbagai peribadatan kepada
selain Allah, tapi yang ada malah keraguan
dan penentangan, tidak kembali kepada
kebenaran dan mendengar nasihat
Hindari Perbantahan
• 8:46 karena perbantahan membuat lemah
• “Hindari berbantahan meskipun engkau dalam kebenaran.”
– Karena saat berbantahan emosi menguasai akal, akal melemah,
sukar berpikir jernih, sukar menerima kebenaran
‫ض َّم قَ ْٕ ٌو بَ ْع َد ُْ ًدٖ َكإَُا َعهَ ْي ِّ إِ ََّل أُٔتُٕا ا ْن َج َد َل‬
َ ‫َيا‬
Tidak disesatkan suatu kaum setelah Allah memberinya hidayah kecuali
yang suka berbantahan . Kemudian Nabi SAW membaca ayat َ‫ض َربُُِٕ نَك‬ َ ‫َيا‬
ٌٕ ِ ‫ إِ ََّل َج َد ًَل بَ ْم ُْ ْى قَ ْٕ ٌو َخ‬43:58 (HR Tirmidzi)
َ ًُ ‫ص‬
• Bani Israil adalah bangsa yang suka membantah para nabi
2:67-71, 5:24
Tidak Berterima Kasih (‫) َكنُ ْى ادا‬
• Allah menyebutkan empat sikap manusia
terhadap ni‟matNya: halu’a, qatura, kafura,
kanuda  banyak manusia yang tidak
bersyukur 34:13  sedikit yang mau
beribadah kepadaNya
• Karena dorongan ibadah adalah merasakan
banyaknya ni‟mat Allah dan keagunganNya
Zhalim (‫)ظَلُ ْى اما‬
• Zhalim: menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya
1. Terhadap ni’mat Allah (14:34): sepatutnya
menempatkan dirinya sebagai orang yang bersyukur, tapi
malah kufur
2. Terhadap hukum Allah (5:45): sepatutnya
melaksanakan dan membelanya, malah meninggalkan
dan menyerangnya serta mencari hukum lain
3. Terhadap amanah (33:72): sepatutnya menunaikannya,
malah mengkhianatinya, seperti kasus Qabil
4. Terhadap tauhid (6:82, 31:13): sepatutnya
mentauhidkan Allah, malah musyrik
Bertumpuk-tumpuk
• Kezhaliman yang bertumpuk-tumpuk,
seperti hidup dalam kegelapan di atas
kegelapan; itulah orang kafir (24:40)
• Asal kata zhalim sama dengan zhulumat
(gelap): ZHALAMA
• Islam membawa keadilan (lawan
kezhaliman) sehingga keluarlah manusia
kegelapan menuju cahaya (Islam) 2:257
Bodoh (ٌ‫) َجه ُْىلا‬
• Bukan karena tidak berpengetahuan seperti
pengetahuan pada umumnya, tapi bodoh
pada sesuatu yang asasi: mengenal Pencipta
(Allah SWT)
• Kondisi umat Islam digambarkan oleh
Abdul Qadir Audah dalam buku yang
bertajuk Islam di antara Kebodohan
Umatnya dan Kelemahan Ulama
‫َخائِةٌ‬
‫‪• Jika jalan ini yang ditempuh, maka akan‬‬
‫بُ( ‪mengantarkan kepada KEGAGALAN‬‬ ‫)خائِ‬
‫َ ٌ‬
‫اىا ‪91: 10‬‬ ‫اب َم ْن َد َّس َ‬
‫َوقَ ْد َخ َ‬
‫و َخاب ُك ُّل جبَّا ٍر َعنِ ٍ‬
‫يد ‪14:15‬‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫اب َم ِن افْ تَ َرى ‪20:61‬‬ ‫َوقَ ْد َخ َ‬
‫اب َم ْن َح َم َل ظُْل ًما ‪20:111‬‬
‫َوقَ ْد َخ َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ص َف ِ ِ‬
‫ان‬‫س‬ ‫ن‬ ‫إل‬ ‫ْ‬
‫ا‬ ‫ُ‬
‫ة‬ ‫(‪ِ )E 5‬‬
‫َش ُك ْور‬
‫صب ُْور‬ ‫َ‬
‫َرؤُ ْوف‬

‫ُم ْفلِحٌ‬
‫َر ِحيْم‬
‫َحلِيْم‬
‫اَل َّت ْز ِك َّي ُة‬ ‫اَل َّت ْق َوى‬
‫أَوَّ اب‬
‫أَوَّ ه‬
‫ص ُد ْوق‬ ‫َ‬
‫أَ ِميْن‬
‫نَ ْفسُ ٌْا ِإل ْن َس ِ‬
‫انٌ‬
‫َع ُج ْولا‬
‫َهلُ ْو َعا‬
‫َغا ِفلا‬
‫َطاغِ ياا‬
‫َخائِةٌ‬ ‫َق ُت ْورا ا‬
‫َكفُ ْورا ا‬
‫اَل َّت ْد ِس َّي ُة‬ ‫اَ ْلفُج ُْو ُر‬
‫َجدَ لا‬
‫َك ُن ْو ادا‬
‫َظلُ ْوماا‬
‫َجه ُْولا‬
‫وهللا أعلم بالصوأب‬

Anda mungkin juga menyukai