0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas latar belakang tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi di Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menilai risiko keselamatan kerja pada proyek konstruksi jembatan Musi VI Palembang serta memberikan usulan pengendalian risikonya. Ruang lingkup penelitian ini adalah risiko kecelakaan kerja pada proyek tersebut dan respondennya adalah pihak kont
Dokumen ini membahas latar belakang tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi di Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menilai risiko keselamatan kerja pada proyek konstruksi jembatan Musi VI Palembang serta memberikan usulan pengendalian risikonya. Ruang lingkup penelitian ini adalah risiko kecelakaan kerja pada proyek tersebut dan respondennya adalah pihak kont
Dokumen ini membahas latar belakang tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi di Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menilai risiko keselamatan kerja pada proyek konstruksi jembatan Musi VI Palembang serta memberikan usulan pengendalian risikonya. Ruang lingkup penelitian ini adalah risiko kecelakaan kerja pada proyek tersebut dan respondennya adalah pihak kont
Konstruksi merupakan sektor industri penyumbang terbesar dalam hal angka kecelakaan kerja di Indonesia. Bahkan, merujuk data Badan Penyelenggara Jasa Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, konstruksi tercatat sebagai jawara nasional kecelakaan kerja dari tahun ke tahun. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Secara nasional, angka kecelakaan kerja sektor konstruksi versi BPJS Ketenagakerjaan, selalu bertengger di angka 32 persen, bersaing ketat dengan industri manufaktur yang juga selalu bertengger di kisaran angka 31 persen. Merujuk data BPJS Ketenagakerjaan, kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada 2016 (hingga November) tercatat 101.367 kejadian dengan korban meninggal dunia 2.382 orang, sedangkan pada 2015 tercatat 110.285 dengan korban meninggal dunia 2.375 orang (Redaksi ISafetynews, 1 februari 2017). Kecelakaan kerja di sektor konstruksi, masih tetap akan terjadi di tahun 2017. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain karena konstruksi merupakan pekerjaan yang padat karya dan bukan padat alat, waktu pengerjaan terbatas, dan intensitas kerja tinggi. Kecelakaan kerja tidak mesti berjalan paralel dengan banyaknya jumlah proyek konstruksi. Kecelakaan kerja bisa dicegah, apabila semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi mulai dari level tertinggi yaitu pimpinan hingga level terbawah seperti tenaga kasar, memperhatikan dan mengedepankan aspek K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dalam setiap tahapan pekerjaan konstruksi yang dilakukannya. Pertanyaannya, apakah semua pihak sudah mengedepankan K3? Belum. K3 masih dipandang sebagai tanggungjawabnya petugas K3, yang di lapangan mengenakan baju merah. Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komphrehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik (Ramli, 2010).
1 2
Proyek pembangunan Jembatan Musi VI Palembang merupakan salah satu
proyek konstruksi yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Penggunaan teknologi tinggi dan metode pelaksanaan yang tidak akurat serta kurang teliti dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Terbukti dari data yang didapatkan sampai April 2017 pelaksanaan terdapat 8 kejadian kecelakaan kerja (Health Safety Environment, PT. Nindya Karya). Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisa risiko kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi jembatan Musi VI Palembang dan memberikan usulan pengendalian risiko dengan menggunakan metode JSA (Job Safety Analysis).
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana mengidentifikasi risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada proyek konstruksi Jembatan Musi VI Palembang? 2. Bagaimana menilai risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada proyek konstruksi Jembatan Musi VI Palembang? 3. Bagaimana upaya pengendalian risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada proyek konstruksi Jembatan Musi VI Palembang?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui risiko-risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi pada proyek konstruksi Jembatan Musi VI Palembang 2. Mengetahui indek risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang terjadi pada proyek konstruksi Jembatan Musi VI Palembang 3. Memberikan upaya pengendalian risiko K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada proyek konstruksi Jembatan Musi VI Palembang 3
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup penelitian ini antara lain: 1. Proyek konstruksi yang akan ditinjau adalah Proyek Pembangunan Jembatan Musi VI Palembang. 2. Responden penelitian ini adalah pihak yang terlibat langsung di dalam proyek, yakni Kontraktor. 3. Risiko yang akan diidentifikasi dan diukur hanya risiko-risiko kecelakaan kerja
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu sebagai berikut : BAB 1. PENDAHULUAN Pada bagian ini berisi mengenai uraian tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan proposal tugas akhir. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini menguraikan mengenai penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3). BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini dijelaskan rencana mengenai data-data penelitian, rancangan dan prosedur penelitian serta pelaksanaan penelitian di lapangan. BAB 4. PEMBAHASAN Pada bagian ini dijelaskan rencana mengenai data-data penelitian, rancangan dan prosedur penelitian serta pelaksanaan penelitian di lapangan. BAB 5. PENUTUP Pada bagian ini dijelaskan rencana mengenai data-data penelitian, rancangan dan prosedur penelitian serta pelaksanaan penelitian di lapangan.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro