Gambar kiri adalah skema yang pertama 3-D “jala” metamaterial yang dapat mencapai
indeks bias negatif pada frekuensi optik. Sedangkan gambar kanan adalah gambar mikroskop
pemindaian elektron dari struktur yang direkayasa, yang dikembangkan oleh ilmuwan dari
Universitas Berkeley. Bentuk lapisan alternating circuit kecil yang dapat membelokkan cahaya
ke belakang.
Sejarah singkat
Efek Cloaking
Penggunaan metamaterial yang paling awal diteliti dan dikembangkan adalah efek
cloaking. Berdasarkan riset-riset terbaru, metamaterial dapat digunakan untuk menyelubungi
benda baik 2D maupun 3D. Ternyata metamaterial tidak hanya dapat berinteraksi dengan
gelombang elektromagnetik saja, tetapi juga dengan gelombang mekanik. Karena itu, tidak
hanya gelombang visual, tetapi kita dapat membuat “jubah” untuk gelombang radar, akustik,
sonar, bahkan hingga gelombang seismik (gempa).
Lensa Super
Di sinilah yang akan benar-benar menarik, metamaterial juga dapat menghasilkan banyak efek
di luar efek cloaking. Tergantung pada, ukuran pengaturan geometri, dan bahan-bahan yang
digunakan, adalah mungkin untuk membuat lensa super yang memungkinkan kita untuk
melampaui batas difraksi lensa normal. Pengembangannya antara lain, membuat chip lebih
kecil melalui lensa resolusi tinggi, mikroskop super, dan atau lensa kamera telepon mobile
yang lebih baik. Transfer daya nirkabel yang lebih fokus, pencitraan satelit yang lebih baik,
laser yang lebih fokus dan masih terbuka untuk alat-alat lainnya yang memiliki lensa.
Riset metamaterial di Amerika Serikat sebagian besar didanai oleh depertemen pertahanannya.
Ketertarikan mereka terutama tentu pada membuat objek tembus pandang. Fasilitas penting
dan rahasia negara dapat dilindungi dengan membuat material ini. Selain itu juga dalam
pembuatan pesawat siluman dan kendaraan-kendaraan anti radar dan visual lainnya.