Siklus Rankine
Siklus Rankine
Abstrak
Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran
tertutup. Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan secara konstan. Siklus Rankine adalah model operasi
mesin uap panas yang secara umum ditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine adalah batu bara,
gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari. Dalam efisiensi siklus rankine perhitungannya terbatas pada fluida bertekanan yang
digunakan. Tanpa tekanan yang mengarah pada keadaan super kritis, range temperatur akan cukup kecil. Besarnya efisiensi siklus
Rankine ideal berkisar sekitar 42%. Aplikasi dari siklus Rankine bisa dalam siklus terbuka maupun tertutup, dan dapat dimanfaatkan
sesuai kebutuhan, seperti pembangkit tenaga energi listrik, proses energi thermal/panas, dan kombinasi dari keduanya.
M1
1-2 : Merupakan proses kompresi isentropik dalam Wnet = Qin – Qout = Wturb,out – Wpompa,in
kompressor, kondisi 1 adalah udara atmosfer.
Temperatur udara hasil kompresi T 2 dapat Efisiensi termal siklus Rankine dapat ditulis :
diketahui dari persamaan :
rp = rasio tekanan.
γ = Perbandingan panas spesifik pada tekanan
konstan dan panas spesifik pada volume konstan, III. SISTEM KERJA SIKLUS RANKINE
untuk udara.
2-3 : Proses penambahan panas pada tekanan konstan A. Proses Kerja Siklus Rankine
dalam ruang bakar. Panas yang ditambahkan Fluida kerja berupa air jenuh pada kondensor dikompresi
dalam ruang bakar adalah : pompa sampai masuk boiler atau ketel uap. Dari proses
kompresi pada pompa terjadi kenaikan temperatur kemudian
di dalam boiler air dipanaskan. Sumber energi panas berasal
3-4 : Proses ekspansi isentropik dalam turbin. dari proses pembakaran atau dari energi yang lainya seperti
Temperatur gas keluaran dihitung melalui nuklir, panas matahari, dan lainnya. Uap yang sudah
persamaan : dipanaskan di boiler kemudian masuk turbin. Fluida kerja
mengalami ekspansi sehingga temperatur dan tekanan turun.
Selama proses ekspansi pada turbin terjadi terjadi perubahan
dari energi fluida menjadi energi mekanik pada sudu-sudu
menghasilkan putaran poros turbin. Uap yang keluar dari
4-1 : Merupakan proses pelepasan kalor (heat rejection) turbin kemudian dikondensasi pada kondensor sehingga
ke lingkungan pada tekanan konstan. Hal ini dapat sebagian besar uap air menjadi mengembun. Kemudian
dihitung melalui persamaan : siklus berulang lagi.Bentuk lay-out fisik dari siklus rankine
adalah sebagai berikut :
ΔE = m(h+Ep+Ek)i – m(h+Ek+Ep)e+Q–W
0 = hi – he + Q – W
Q - W = he – hi
M2
2. Kondisi 2 – 3 IV. JENIS-JENIS SIKLUS RANKINE
Air memasuki boiler sebagai cairan terkompresi pada
kondisi 2 dan akan menjadi uap superheated pada kondisi 3. A. Siklus Rankine Pemanasan Ulang
Dimana panas diberikan oleh boiler ke air pada temperatur Peningkatan efisiensi dapat pula dilakukan dicapai
yang tetap. Boiler dan seluruh bagian yang menghasilkan uap dengan mempergunakan proses pemanasan ulang. Proses
ini disebut sebagai generator uap. pemanasan ulang turbin uap tebagi dua bagian, yaitu bagian
3. Kondisi 3 – 4 Tekanan Tinggi (TT) dan bagian Tekanan Rendah. (TR). Uap
Uap superheated pada kondisi 3 kemudian akan yang telah dipakai pada taraf pertama meninggalkan bagian
memasuki turbin untuk diekspansi secara isentropik dan akan TT pada titik 3 dan dialirkan kembali ke boiler untuk
menghasilkan kerja untuk memutar shaft yang terhubung pemanasan ulang, kemudian dimasukkan kembali ke turbin
dengan generator listrik sehingga dihasilkanlah listrik. P dan pada titik 4 dan dipakai oleh bagian TR turbin uap tersebut.
T dari uap akan turun selama proses ini menuju keadaan 4
dimana uap akan masuk kondensor dan biasanya sudah
berupa uap jenuh.
4. Kondisi 4 – 1
Uap ini akan dicairkan pada P konstan didalam
kondensor dan akan meninggalkan kondensor sebagai cairan
jenuh yang akan masuk pompa untuk melengkapi siklus ini.
M3
VI. DAFTAR PUSTAKA
M4