Anda di halaman 1dari 73

OAL UKDI

1600. Prinsip bioetik apa yang dilanggar dokter jika langsung menyatakan dihadapan pasien sebelum
konfirmasi?

a. Beneficience

b. Autonomy

c. Justice

d. Non maleficience

e. Confidentiality

Dokter & perawat harus menghormati “privacy” dan kerahasiaan pasien, meskipun penderita telah
meninggal.

1601. Seorang wanita 31 tahun dating dengan keluhan utama penurunan kesadaran dan panas tinggi
yang timbul setelah kecelakaan 1 hari SMRS. Penderita punya penyakit graves disease sejak 2 bulan yang
lalu. PF : kesadaran menurun, sangat gelisah, N=132x, TD=110/60, S=39,9C. Keringat banyak, tiroid
membesar difus, bruit + diatas A.karotis interna, takikardi, murmur, hiperfleksi, dan tremor. Hb dan
lekosit DBN. T3 dan T4 meningkat, TSH rendah. Apa diagnosisnya?

Hipertiroid

Tirotoksikosis

Krisis tiroid

Tiroiditis

Struma difus non toksik

Untuk mengetahui apakah keadaan seseorang ini sudah masuk dalam tahap krisis tiroid adalah dengan
mengumpulk an gejala dari kelainan organ yakni pada sistem saraf terjadi penurunan kesadaran (sampai
dengan koma) ,hyperpyrexia (suhu badan diatas 40oC), aktivasi adrenergik (takikardia/denyut jantung
diatas 140x/menit,muntah dan mencret serta kuning). Gejala lain dapat berupa berkeringat,
kemerahan,dan tekanan darah yang meningkat

1602. Diet pada sirosis hepatis, dari koma kemudian 7 hari sadar?
Makanan biasa + ekstra protein

Makanan biasa + ekstra vitamin

Makanan biasa + ekstra protein + vitamin

Diet TKTP 3x sehari

Diet TKTP paket kecil

Tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati adalah memberikan makanan cukup untuk
mempercepat perbaikan fungsi tanpa memperberat kerja hati. Syaratnya adalah sebagai berikut:

1. Kalori tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan dengan keadaan
penderita.

2. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi pendeita.

3. Cukup vitamin dan mineral.

4. Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi penimbunan garam/air.

5. Mudah dicerna dan tidak merangsang.

6. Bahan makanan yang mengandung gas dihindakan.

Diet 1 Untuk penderita sirosis hati yang berat dan hepatitis akut prekoma.

Biasanya diberikan makanan berupa cairan yang mengandung karbohidrat sederhana misalnya sari
buah, sirop, teh manis. Pemberian protein sebaiknya dihindarkan. Bila terjadi penimbunan cairan atau
sulit kencing maka pemberian cairan maksimum 1 liter perhari. Diet ini sebaiknya diberikan lebih dari 3
hari.

Diet 2 Diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat diatasi dan mulai timbul nafsu makan.
Diet berbentuk lunak atau dicincang, tergantung keadaan penderita. Asupan protein dibatasi hingga 30
gram perhari, dan lemak diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna.

Diet 3 Untuk penderita yang nafsunya cukup baik.

Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung keadaan penderita. Kandungan protein bisa sampai 1 g/kg
berat badan, lemak sedang dalam bentuk yang mudah dicerna.

Diet 4 Untuk penderita yang nafsu makannya telah membaik, dapat menerima protein dan tidak
menunjukan sirosis aktif.

Bentuk makanan lunak atau biasa, tergantung kesanggupan penderita. Kalori, kandungan protein dan
hidrat arang tinggi, lemak, vitamin dan mineral cukup.

1603. Pasien sedang menjalani terapi TB terdapat bercak kehitaman pada siku. Diagnosisnya?
Paget disease

Cushing syndrome

Addison disease

Efek samping OAT

Kerusakan kelenjar Adrenal akibat tuberkulosis didapatkan pada 21% dari penderita . Tampak daerah
nekrosis yang dikelilingi oleh jaringan ikat dengan serbukan sel-sel limfosit, kadang kadang dapat
dijumpai tuberkel serta kalsifikasi Seringkali didapatkan proses tuberkulosis yang aktif pada organ-organ
lain, misalnya tuberkulosis paru, tuberkulosis genito-urinari, tuberkulosis vertebrata (Pott s
disease), hati, limpa serta kelenjar limpa.

Hiperpigmentasi

Pigmentasi pada penyakit Addison disebabkan karena timbunan melanin pada kulit dan mukosa.
Pigmentasijuga dapat terjadi pada penderita yang menggunakan kortikosteroid jangka panjang, karena
timbul insufisiensiadrenal dengan akibat meningkatnya hormon adrenokortikotropik. Hormon
adrenokortikotropik ini mempunyaiMSH-like effect. Pada penyakit Addison terdapat peningkatan kadar
beta MSH dan hormon adrenokortikotropik.

Tidak didapatkan hubungan antara beratnya penyakit Addison dengan luasnya pigmentasi. Pigmentasi
ini sifatnya difus, terutama pada kulit yang mendapat tekanan (misalnya pinggang dan bahu), siku,
jaringan parut, garis-garis telapak tangan dan ketiak. Pada daerah perianal, perivulva, skrotum dan
areola mamma tampak lebih

gelap. Pigmentasi pada mukosa sering tampak pada mukosa mulut yaitu pada bibir, gusi, lidah, faring,
konjungtiva, vagina dan vulva.

Pigmentasi didapatkan 100% pada penderita penyakit Addison. Thorn dan kawan-kawan melaporkan
dari 158 kasus Addison seluruhnya didapatkan pigmentasi. Rowntree dan Snell melaporkan dari 108
kasus didapat 1 kasus tanpa pigmentasi. Penderita dengan kegagalan adrenokortikal sekunder karena
hipopituitarisme tidak didapatkan gejala hiperpigmentasir.

1604. Wanita 30 th G2P1A0 menderita TB (disebutkan gejala2 TB). Obat yang tidak boleh diberikan?

INH

Pirazinamid

Streptomisin

Rifampisin

Pada prinsipnya pengobatan TB pada kehamilan tidak berbeda dengan pengobatan TB pada umumnya.
Menurut WHO: hampir semua OAT aman untuk kehamilan, kecuali Streptomisin (permanent ototoxic
dan dapat menembus barier placenta). Keadaan ini dapat

mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran dan mengakibatkan terjadinya gangguan


pendengaran dan keseimbangan yang menetap pada bayi yang akan dilahirkan

1605. Mana diantara berikut ini merupakan penyebab yang paling mungkin dari hematemesis melena
pada pasien ini? (endi pasiene??????????????)

Mallory weis tear

Duodenitis erosive

Rupture varises esophagus

Ca gaster

Gastropati OAINS

Hematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluaran faeses atau tinja yang berwarna
hitam yang disebabkan oleh adanya perdarahan saluran makan bagian atas.
Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam
lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-merahan
dan bergumpal-gumpal.

Etiologi:
Penyebab perdarahan saluran makan bagian atas:

-Traumatik
-Kelainan esofagus: varises, esofagitis, keganasan.

-Kelainan lambung dan duodenum: tukak lambung dan duodenum, keganasan dan lain-lain.
-Penyakit darah: leukemia, DIC (disseminated intravascular coagulation), purpura trombositopenia dan
lain-lain.

-Penyakit sistemik: uremia

Epidemiologi:
Penyebab perdarahan saluran makan bagian atas yang terbanyak dijumpai di Indonesia adalah pecahnya
varises esofagus dengan rata-rata 45-50 % seluruh perdarahan saluran makan bagian atas, kemudian
menyusul gastritis hemoragika dengan 20 - 25%. ulkus peptikum dengan 15 - 20%, sisanya oleh
keganasan, uremia dan sebagainya

Patofisiologi:
-Varises esofagus

terjadi jika aliran darah menuju hati terhalang(pada sirosis hepatis Aliran tersebut akan mencari
jalanàataupun gagal jantung kongestif) ke pembuluh darah di esofagus, lambung, atau rektum yang
lebihàlain kecil dan lebih mudah pecah. Tidak imbangnya antara tekanan aliran darah dengan
kemampuan pembuluh darah mengakibatkan pembesaran pembuluh darah (varises).

1606. Seorang anak usia gestasi 32 minggu, BB 1600gr. Sebelumnya ibunya dirawat 5 hari karena
ketuban pecah dini. Sebelum lahir, ibunya demam dan ketubannya berbau busuk. Pada saat usia 12 jam,
bayi tsb tiba2 sesak dengan T 36,2C. diagnosisnya?

NKB-SMK+sepsis

NCB-KMK+sepsis

NKB-SMK+hyaline membrane disease

NCB-KMK+hyaline membrane disease

1) Sesuai masa kehamilan (SMK) : berada diantara 10 – 90

percentile grafik Batglia dan lubchenco.

2) Bayi kecil masa kehamialn (KMK) = berat badan lahir < 10

percentile kurve pertumbuhan.

3) Bayi besar masa kehamilan (BMK) : berat badan lahir > 90

percentile kurve pertumbuhan.

Sindroma Gawat Pernafasan (dulu disebut Penyakit Membran Hialin) adalah suatu keadaan dimana
kantung udara (alveoli) pada paru-paru bayi tidak dapat tetap terbuka karena tingginya tegangan
permukaan akibat kekurangan surfaktan. Agar bayi bisa bernafas dengan bebas, setelah lahir, alveoli
harus tetap terbuka dan terisi dengan udara. Alveoli bisa terbuka lebar karena adanya suatu bahan yang
disebut surfaktan. Surfaktan dihasilkan oleh sel-sel di dalam alveoli dan berfungsi menurunkan tegangan
permukaan. Surfaktan dihasilkan oleh paru-paru yang matang, yaitu pada kehamilan 34-37 minggu.

Jika telah terjadi sepsis, maka akan timbul gejala-gejala berikut:

-demam atau hipotermia (penurunan suhu tubuh)

-hiperventilasi
-menggigil

-kulit teraba hangat

-ruam kulit

- takikardi (peningkatan denyut jantung)

- mengigau atau linglung

- penurunan produksi air kemih.

Jika tidak segera diatasi, sepsis bisa menyebabkan infeksi di seluruh tubuh (infeksi metastatik).
Infeksi bisa terjadi di dalam selaput otak (meningitis), di dalam kantong jantung (perikarditis), di dalam
jantung (endokarditis), di dalam tulang (osteomielitis) dan di dalam sendi-sendi yang besar.
Suatu abses (penimbunan nanah) bisa terbentuk hampir di semua bagian tubuh.
DIAGNOSA
Diagnosis sepsis ditegakkan jika seorang penderita infeksi tiba-tiba mengalami demam tinggi.
Jumlah sel darah putih dalam darah biasanya sangat tinggi. Biakan darah dibuat untuk menentukan
organisme penyebab infeksi. Tetapi bakteri mungkin tidak tumbuh dalam biakan darah terutama bila
penderita mendapat terapi antibiotik. Untuk itu perlu dibuat biakan sampel dari dahak, air kemih, luka
atau dari bagian tubuh dimana kateter dimasukkan.

1607. Seorang anak 5 th mengalami kejang. Kejang berawal dari lengan dan tungkai yang kaku, sudut
mulut bergerak. Awalnya sadar kemudian mjd tidak sadar, durasi +1 menit. Jenis kejang anak ini?

Parsial

Parsial komplek

Absence

Tonik klonik

Myoklonik

Kejang parsial komplesk

1. Terdapat gangguan kesadaran. Walaupun pada awalnya sebagai kejang parsial simpleks.

2. Dapat mencakup otomatisme atau gerakan aromatic—mengecapkan bibir, mengunyah, gerakan


mencongkel yang berulang-ulang pada tangan dan gerakan tangan lainnya.
3. Dapat tanpa otomatisme—tatapan terpaku.

1608. Seorang laki2 77tahun dating dengan keluhan kencing berdarah sejak 3 bln yang lalu, nyeri saat
kencing(-), 2 bulan terakhir kencing tidak lampias, harus mengedan, pinggang terasa pegal, beberapa
saat terakhir merasa pucat, lemah, mual muntah, pusing, PF DBN. Diagnosis yang tepat?

Keganasan prostat

BPH

ISK

Kencing batu

Gagal ginjal

Gejala :

Rasa sakit yang luar biasa pada pinggang bawah baik satu sisi maupun keduanya.

Nyeri dirasakan sampai ke pangkal paha.

Terdapat darah pada air kencing.

Rasa meriang atau demam seperti gejala flu.

Mual dan muntah.

Warna air kencing keruh.

Bau air kencing yang lebih menyengat.

Rasa panas atau terbakar saat kencing.

1609. Bayi usia 6 bln mengeluh leher miring kekiri tidak dpt miring ke kanan. Riwayat persalinan sulit.
Pemfis leher laterofleksi sinistra. Kelainan pada otot?

Thyroideus

Masseter

Sternocleidomastoideus ????

Sternothyroid

Sternohyoideus
1610. Penggunaan ATS bertujuan?

Menetralisir toksin yg ada

Mengatasi eksotoksin yg sudah terikat SSP

Mengeliminasi kuman

Mengatasi kejang

Imunisasi aktif

Farmakologi

Menetralkan toksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani dan digunakan untuk memberikan kekebalan
pasif sementara terhadap tetanus

1611. Laki-laki 54 th dating untuk pemeriksaan kesehatan rutin, tidak ada keluhan apa2. Pemeriksaan
lab HBsAg +, SGOT 15, SGPT 22. Diagnosisnya?

Hepatitis B akut

Hepatitis B kronis

Hepatitis B carier sehat

Nilai SGPT yang dianggap normal adalah 0 – 35 unit per liter (u/l). Peningkatan nilai SGPT 50 kali dari
normal menandakan rendahnya aliran darah pada hati, hepatitis, atau kerusakan sel hati yang
disebabkan oleh obat/senyawa kimia seperti CCl4. Peningkatan nilai SGPT ringan sampai sedang dapat
disebabkan oleh adanya hepatitis, sirosis, kanker pada hati dan alkohol. Terkadang pada sirosis hanya
terjadi peningkatan nilai SGPT 2-4 kali dari nilai normal.

Sementara SGOT banyak dijumpai pada organ jantung, hati, otot rangka, pankreas, paru-paru, sel darah
merah dan sel otak. Saat sel organ tersebut mengalami kerusakan, maka SGOT akan dilepaskan dalam
darah. Alhasil saat pengukuran akan terlihat korelasi besarnya atau tingkat keparahan sel yang terjadi.
Nilai normal SGOT berkisar dari 3 - 45 unit per liter (u/l). Peningkatan nilai SGOT ini dapat disebabkan
oleh adanya hepatitis C. Pada hepatitis akut, peningkatan bisa terjadi hingga 20 kali nilai normalnya.
1612. Laki2 58th dating ke Puskesmas karena sering mengalami lemas 1 bln ini. Urinnya berwarna
gelap. Pasien mengkonsumsi alcohol sejak 30th yang lalu. PF : kurus, mata kuning, kelopak mata
sembab (-), spider nevi (+), perut buncit, nyeri ketok(-). Diagnosisnya?

Sindroma nefrotik

Abses hati

Tumor pancreas

Sirosis hepatis

Kolelitiasis

Sirosis alkohol juga, disebut “Sirosis Laennec“, terjadi setelah penyalahgunaan alkohol bertahun-tahun.
Produk akhir pencernaan yang dihasilkan dihati pada seorang pecandu alkohol, bersifat toksik terhadap
hepatosit. Nutrisi yang buruk, yang sering dijumpai pada pecandu alkohol, juga berperan menyebabkan
kerusakan hati, mungkin dengan merangsang hati secara berlebihan untuk melakukan Glokuneogenesis
atau metabolisme protein.

Gejala terjadi akibat perubahan morfologis dan lebih menggambarkan beratnya kerusakan yang terjadi
dari pada etiologinya. Didapatkan gejala dan tanda sebagai berikut
• Gejala-gejala gastrointestinal yang tidak khas seperti anoreksia, mual, muntah dan diare

• Demam, berat badan turun, lekas lelah


• Acites, hidrothorak dan edema

• Ikterus, kadang-kadang urin menjadi lebih tua warnanya atu kecoklatan

• Hepatomegali, bila telah lanjut hati dapat mengecil karena fibrosis. Bila secara klinis didapati adanya
demam, iktrus, dan acites, dimana demam bukan oleh sebab-sebab lain, dikatan sirosis dalam keadaan
aktif. Hati-hati akan kemungkinan timbulnya prekoma dan koma hepatikum.

• Kelainan pembuluh darah seperti kolateral-kolateral di dinding abdomen da thoraks, kaput medusa,
wasir dan varises oesofagus

• Kelainan endokrin yang merupakan tanda dari hiper estrogenisme, yaitu :

a. Impotensi, atrofi testis, ginekomastia, hilangnya rambut axila dan pubis.

b. Amenore, hiperpigmentasi areola mammae

c. Spider nevi dan eritema

d. Hiperpigmentasi

• Jari tubuh

1613. Seorang koki menderita hepatitis A, tidak boleh kerja oleh dokter krn takut nular ke org laen.
Tindakan apa yg dilakukan dokter tsb?

Isolasi

Karantina

Restriction of activities

Reverse isolation

Separasi

1614. Dokter memerintahkan perawt untuk masang infuse da kasih obat. Apa hub dokter dan perawat?

Hubungan interpersonal ????

Hubungan praktik kedokteran

Hubungan praktik keperawatan

Hubungan hirarki

Hubungan moral
1615. Laki2 37th dating dg kel batuk 1 bulan. Batuk dahak disertai darah. Setahun yll pasien pernah
alami gejala sama. Pasien jg menjalani pengobatan 3mgg tapi berhenti krn keluhan dirasakn membaik.
PF dahak sekarang ke 3 +1???????????

TB kasus gagal pengobatan ????

TB kasus kambuh

TB kasus resisten obat kok gak da pilihan default??????

TB kasus resisten obat

TB kasus baru

o Kasus kronik

Pasien TB dengan hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulang (kategori 2). Hal
ini ditunjang dengan rekam medis sebelumnya dan atau riwayat penyakit dahulu.

o Kasus gagal pengobatan

Pasien TB yang hasil pemeriksaan dahaknya positif atau kembali positif pada bulan kelima atau lebih
selama pengobatan

o Kasus kambuh (relaps)

Pasien TB yang sebelumnya pernah mendapatkan pengobatan TB dan telah dinyatakan sembuh atau
pengobatan lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (dahak atau kultur)

o Kasus gagal

Pasien TB yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali positif atau kembali menjadi
positif pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan

1616.Penderitapriaumur 45 tahunmengeluhcepatlelahbanyakkencingberatbadanturun 7kg dalam 2


bulan. Pemeriksaanfisik BB 45kg, TB 165 cm, TD 160/95 mmHg.Hasilpemeriksaan GDS 350mg/dl.Selain
diet danolah raga pengobatanapakah yang palintepatpadapasienini?

a. ACE inhibitor

b. insulin

c. ACE inhibitor dan insulin’

d. Sulfonilureadan ACE inhibitor

e. Metformin dan ACE inhibitor

1617.Seorang laki-lak ijatuh dari ketinggian, pasien,ngeluh kakinya sulit digerakan,


Lalu beberapa hari kemudian lututnya bengkak danterasa nyeri.

Apakan diagnosis daripasientersebut?

a. frakturtertutup, dengan robekan jaringan lunak

b. frakturtertutupdengan hematoma

c. frakturtetutup, denganhamatrosis

Pembahasan :

1618.Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan sesak nafas keluhan
disertai dengan panas yang tidak begitu tinggi, PF ditemukan pseudomembran warna putih keabua2an
yang sulit dilepas bila dilepasakan berdarah. Diagnosis ygmungkin?

a. laryngitis akut

b. laryngitis TB

c.laringotrakeitis

d.difteri

e. laringomalasia

Pembahasan :

Difteri adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri penghasil toksin (racun) Corynebacterium
diphtheria. Biasanya penyakit ini menyerang saluran pernafasan (terutama laring, amandel dan
tenggorokan); tetapi bisa juga menyerang kulit dan toksin yang dihasilkan bisa menyebabkan kerusakan
pada saraf dan jantung.

PENYEBAB

Penyebabnya adalah bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah
yang berasal dari batuk penderita atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri.
Biasanya bakteri berkembangbiak pada atau di sekitar permukaan selaput lendir mulut atau
tenggorokan dan menyebabkan peradangan. Beberapa jenis bakteri ini menghasilkan toksin yang sangat
kuat, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan otak.

GEJALA

Gejala mulai timbul dalam waktu 1-4 hari setelah terinfeksi. Biasanya diawali dengan nyeri tenggorokan
yang ringan dan nyeri ketika menelan. Anak mengalami demam ringan, denyut jantungnya cepat, mual,
muntah, menggigil dan sakit kepala.Mungkin terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Jika
bakteri sampai ke hidung, hidung akan meler (biasanya hanya dari salah satu lubang hidung).
Peradangan bisa menyebar dari tenggorokan ke pita suara (laring) dan menyebabkan pembengkakan
tenggorokan sehingga saluran udara menyempit dan terjadi gangguan pernafasan. Bakteri membentuk
suatu pseudomembran (lapisan selaput yang terdiri dari sel darah putih yang mati, bakteri dan bahan
lainnya), di dekat amandel dan bagian tenggorokan yang lain. Pseudomembran ini tidak mudah robek
dan berwarna abu-abu. Jika pseudomembran dilepaskan secara paksa, maka lapisan lendir di bawahnya
akan berdarah. Pseudomembran bisa menyebabkan penyempitan saluran udara atau secara tiba-tiba
bisa terlepas dan menyumbat saluran udara, sehingga anak mengalami kesulitan bernafas. Bisa terjadi
apneu (henti nafas) dan sianosis (kulit tampak kebiruan karena kekurangan oksigen). Pada difteri yang
ringan jarang terbentuk pseudomembran. Jika bakteri melepaskan toksin, maka toksin ini akan beredar
melalui aliran darah dan bisa menyebabkan kerusakan jaringan di seluruh tubuh, terutama jantung dan
saraf. Kerusakan pada otot jantung (miokarditis) biasanya terjadi pada hari ke 10-14, tetapi hal ini bisa
terjadi kapan saja selama minggu pertama sampai minggu keenam. Kerusakan jantung bisa bersifat
ringan, tampak sebagai kelainan ringan pada EKG; atau bersifat sangat berat, menyebabkan gagal
jantung dan kematian mendadak.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik (ditemukan pseudomembran).
Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap apus tenggorokan dan dibuat biakan di
laboratorium. Untuk melihat kelainan jantung, bisa dilakukan pemeriksaan EKG.

KOMPLIKASI

Racun difteri bisa menyebabkan kerusakan pada jantung, sistem saraf, ginjal ataupun organ lainnya:
Miokarditis bisa menyebabkan gagal jantung Kelumpuhan saraf atau neuritis perifer menyebabkan
gerakan menjadi tidak terkoordinasi dan gejala lainnya (timbul dalam waktu 3-7 minggu) Kerusakan
saraf yang berat bisa menyebabkan kelumpuhan Kerusakan ginjal (nefritis).

PENGOBATAN

Seorang anak yang menderita difteri dirawat di rumah sakit, di unit perawatan intensif. Segera diberikan
antitoksin (antibodi untuk menetralisir racun difteri), dalam bentuk suntikan melalui otot maupun
pembuluh darah. Dilakukan pemantauan ketat terhadap sistem pernafasan dan jantung. Untuk
melenyapkan bakteri difteri, diberikan antibiotik (misalnya penicillin atau eritromycin).

1619.Seorang wanita berusia 25tahun, g1p0a0 hamil 9 minggu dengan keluhan muntah hebat, sehari 20
kali. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, td 100/70mmhg, nadi100x /menit,
pernapasan 28 x/menit, suhu 37'c, kulitkering, turgor menurun. Cairan resusitasi yg tepat adalah

a.RL

b.dextrose 10%

c.natriumbikarbonat

d.dextrose 40%

e.nacl 0,9%
Pembahasan : diagnosis pasien ini adalah hiperemesis gravidarum untuk resusitasi cairan nya diberikan
glukosa 5% dengan larutan fisiologi.

1920.Seorg perempuan usia 60tahun datang dengan keluhan kabur kedua mata perlahan2 sejak 2
tahun. Tidak didapatkan riwayat mata merah maupun nyeri. Penderita menderita DM tipe II sejak 7
tahun yang lalu dan hipertensi sejak 10 th yang lalu. Penderita jarang control ke RS.Pada pemeriksaan di
dapatkan visus OD 6/20 dan OS 6/40.Segmen anterior dbn.Lensa tampak keruh tidak merata.
Pemeriksaan funduskopi di dapatkan gambaran cd ratio ODS 0,3/0,4 degenerasi trigoid tidak didapatkan
microaneurisma, solver wire, maupun exudat. Pada pemeriksaan lapang pandang didaptkan gambaran
depresi umum tekanan bola dbn. Diagnosis pada penderita ini adalah :

a. kataraksenilis

b. retinopatidiabetika

c. retinopatihipertensi

d. normotensi glaucoma

e. presbiop

Pembahasan :

1621. Seorang anak perempuan 18 bulan mengeluh demam, pilek 2hari. Sejak 1tahun sudah sesak
napas.Keluhan disertai dengan gelisah, sulit minum. Pada PF didapa tnadi 120x/ menit, rr 72 x /menit,
suhu 38,6, nafas cuping hidung (+), retraksi selaiga, ronki basah ekspirasi memanjang pada kedua paru.
Diagnosis

a. pertussis

b. bronkiolotis

c. pneumonia aspirasi

d. bronkopneumoni duplek berat

e. asmadgnpencetusinfeksi virus

Pembahasan :

Bronkopneumonia adalah peradangan paru, biasanya dimulai di bronkioli terminalis. Bronkopneumonia


adalah nama yang diberikan untuk sebuah inflamasi paru-paru yang biasanya dimulai di bronkiolus
terminalis. Bronkiolus terminalis menjadi tersumbat dengan eksudat mukopurulen membentuk bercak-
bercak konsolidasi di lobulus yang bersebelahan. Penyakit ini seringnya bersifat sekunder, mengikuti
infeksi dari saluran nafas atas, demam spesifik dan penyakit yang melemahkan sistem pertahanan
tubuh. Pada bayi dan orang-orang yang lemah, Pneumonia dapat muncul sebagai infeksi primer.

DEFINISI
Pneumonia bronkopneumonia, pneumonia yang ditandai bercak-bercak infeksi pada berbagai tempat di
paru. Bisa kanan maupun kiri yang disebabkan virus atau bakteri dan sering terjadi pada bayi atau orang
tua.

GAMBARAN KLINIS

Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas selama beberapa hari. Suhu
dapat naik secara mendadak sampai 39–40°C dan mungkin disertai kejang karena demam yag tinggi.
Anak sangat gelisah, dispnu, pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan
sianosis di sekitar hidung dan mulut. Batuk biasanya tidak dijumpai di awal penyakit, anak akan
mendapat batuk setelah beberapa hari, dimana pada awalnya berupa batuk kering kemudian menjadi
produktif.

Pada bronkopneumonia, hasil pemeriksaan fisik tergantung pada luasnya daerah yang terkena. Pada
perkusi toraks sering tidak dijumpai adanya kelainan. Pada auskultasi mungkin hanya terdengar ronki
basah gelembung halus sampai sedang.

Bila sarang bronkopneumonia menjadi satu (konfluens) mungkin pada perkusi terdengar suara yang
meredup dan suara pernafasan pada auskultasi terdengar mengeras. Pada stadium resolusi ronki dapat
terdengar lagi. Tanpa pengobatan biasanya proses penyembuhan dapat terjadi antara 2-3 minggu.

1622. Seoranganak laki2 berusia 8 thn digigit seekor lebah. Dalam lima menit terlihat lesi yang
membengkak, berukuran 2sm dan berwarna merah ditempat gigitan tersebut. Diantara jawaban berikut,
temuan manakah yang dominan pada lesi gigitan tersebut?

a. reaksiterhadapkorpusaienum

b. peradarahan

c. infiltrasilimfositik

d. migrasineutrofilik

e. vasodilatasi

Pembahasan : inflamasi pada jaringan akan melibatkan vaktor vaskuler dan seluler. Perubahan vaskuler
mengakibatkan peningkatan aliran darah (vasodilatasi) dan perubahan struktural. Leukosit yang pada
mulanya didominasi oleh neutrofil, melekat pada endotel melalui molekul adhesi, kemudian
meninggalkan mikrovaskular dan bermigrasi ke tempat cedera di bawah pengaruh agen kemotaktik
yang kemudian diikuti dengan fagositosis. Peubahan pada vaskular dan selular yang terjadi dapat
disebabkan oleh efek langsung dari iritan, namun sebagian besar karena adanya bermacam-macam zat
yang disebut mediator kimia. Mediator reaksi inflamasi meliputi neuropeptid, peptid fibrinolitik, kinin,
fragmen komplemen, amin vasoaktif, enzim lisosom, metabolit asam arakidonat dan sitokin.

1623.Seorang laki-laki berusia 45 tahun riwayat merokok, terdapa tulkus dibawah bibir yang terasa nyeri
bila terkena makanan asam,ulkus sembuh sendiri dalam waktu 10 hari. Namun keluhan ini sering
berulang setiap bulan.Anjuran apa yang seharusnya diberikan...

a. menjagakebersihanmulut
b. minumantibiotiksampaihabis

c. mengkonsumsibiahdansayuran

d. menggunakanalbotylpadaulkus

e. berhentimerokok

1624. pasien datang kedokter.A dengan terlambat dating bulan kurang lebih 3 bulan. G3P2A0, anak
terkecil 7 bulan. Dokter A menolak memberikan terapi dan menyarankan pergi ke dr.B .dokter B
memberi obat dan diminta control setelah 5 hari. Tindakan dr.Aadalah

a. benar, melanggar hokum

b. benar, melawan hokum

c. salah, melanggar hokum

d. salah, melawan hokum

Pembahasan :abortus yang di lakukan secara sengaja merupakan salah satu masalah hukum yang peka
dan berkaitan dengan profesi kedokteran. Dalam KUHP, terdapat pasal-pasal yang berkaitan dengan
abortus, yaitu pasal 346, 347, 348, 349 dan 299.

Pasal 348

(3)barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan
persetujuannya diancam pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.

(4) jika perbuatannya itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.

Pasal 349

Jika seorang dokter, bidan, atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346,
ataupun melakukan atau membantu salah satu kejahatan yang diterapkan dalam pasal 347, dan 348
maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak
untuk manjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.

Tindakan dokter A benar karena menolak memberikan terapi untuk menggugurkan kandungan pasien.
Dokter A tidak melakukan tindakan yang melanggar hu kum.Akan tetapi, menjad imelawan hukum
karena memberikan saran yang tidak tepat.

1625. seorg laki2 berusia 3 tahun didignosis dengue syok syndrome dan dirawa tdiruang ICU. Akan tetapi
orang tua nya tidak memiliki cukup uang sehingga mereka memutuskan untuk tidak memberikan
pertolongan untuk mempertahankan hidupnya. Apakah tipe euthanasia yang paling tepat untuk
keadaan diatas
a. auto-euthanasia

b.active-euthanasia

c. passive-euthanasia

d.voluntury euthanasia

e. involuntary euthanasia.

Pembahasan :

1626. seorang wanita usia 26 tahun dating ke RS dengan keluhan marah2 tanpa sebab, gelisah, bila
ditanya jawaban nya inkoheren selama 2 hari sebelum ke RS. Penderita sering kejang selama 11 tahun,
frekuensi kejang 2-3 kali per bulan, satu minggu sebelum MRS. Penderita kejang2 selama 15 menit tensi
110/70mmHg, nadi 110x/menit, pernafasan 24x/menit,suhu 36,7C. selain obat kelompok anti epilepsy
pada penderita ini diberikan obat apa?

a. alprazolam

b.imipramine

c.haloperidol

d.diazepam

e.amitriptiline

Pembahasan :

1627. Seorang laki-laki usia 45th dating ke RS dengan keluhan takut, kadang-kadanag seperti melihat
keranda mayat didepanya, kadang-kadang dalam hati ada suara "matikamu, matikamu", 3minggu ini
penderita sering tidak masuk kerja dan kadang kadang memegangi istrinya bila rasa takut muncul, tensi
130/80, nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 36,7'c. Pengobatan yang baik adalah

a. obatantidepresi

b. obatanticemas

c. obatantipsikotik

d. tek (terapielektrokonvulsi)

e. psikoterapi

Pembahasan :

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang
terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada
modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.
Gambaran utama perilaku:

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :

Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya

Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal

Kebingungan atau disorientasi

Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan,
mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau
memukul tanpa alasa2. Pedoman diagnostik

Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai berikut :

Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang tak ada
sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)

Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial
pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi,
atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain)

Agitasi atau perilaku aneh (bizar)

Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)

Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)

Program pengobatan untuk psikotik akut :

Berikan obat antipsikotik untuk mengurangigejala psikotik :

• Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau

• Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari

1628. seorang wanita 40tahun sejak 10hari mengeluh gatal dilipat paha. Pada PF ditemukan bercak
merah batas tegas dengan tepi lebih aktif dari bagian tengah.Terapi yang paling tepat?

a. as.benzoat

b. as.salisilat

c. mikonazole

d. nistatin

e. kanamisin

Pembahasan :

Tinea kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anus. Kelainan ini
dapat bersifat akut ataupun menahun, bahkan dapat merupakan penyakit yang berlangsung seumur
hidup. Lesi kulit dapat berbatas pada daerah genito-krural saja, atau meluas ke daerah sekitar anus,
daerah gluteus, dan perut bagian bawah, atau bagian tubuh yang lain. Pengobatan anti jamur untuk
Tinea cruris dapat digolongkan dalamemapat golongan yaitu:

1. golongan azol

(clotrimazole,mikonazole,ekonazole,ketokonazole,oxiconazole),

2. benzilamin,

3. golongan alonamin

4. golongan lainnya seperti siklopiros,tolnaftan, haloprogin.

1629. Pria 25 tahun demam 10 hari, mula2 tidak tinggi makin lama makin tinggi terutama disore hari dan
malam. 3hari pertama dan mencret tampak apatis.3 hari mendapat parasetamol dan ampisilin tidak
membaik.Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis etiologi?

a. widal, gal/bulyon, kulturdarah, serologi

b.inhibisihemaglutinasi

c.apusdarahtebal

d.serologileptospirosis,widal

e. widal, gal/bulyon, kulturfeses

Pembahasan :

1630. Wanita 22 tahun tidak sadarkan diri. Penderita berasal dari Kupang yang baru tinggal di Jakarta
selama 1 tahun. Diketahui, ia 1 bulan yang lalu pulang ke Kupang NTT dan baru kembali ke Jakarta 1
minggu yang lalu. Dari keadaan pasien di atas dapat disimpulkan…

a. Imunitas seluler

b. Imunitas bersifat protektif

c. Imunitas didominasi oleh imun humoral

d. Imunitas dibentuk dengan cepat

e. Imunitas hilang dengan cepat

PEMBAHASAN
Pasien ini mengalami penurunan sistem imunitas. Baik system imunitas spesifik humoral maupun
spesifik secara cepat. Sistem imunitas yang dibentuk oleh tubuh setelah terpajan antigen, memerlukan
waktu untuk dapat terbentuk kembali. Imunitas tetap dipertahankan selama pajanan terus berlangsung
dan menjadi tidak aktif atau menurun produksinya jika pajanan hilang.

(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Bab Imunologi Dasar, edisi 4, hal. 273-239)

1631. Laki-laki 65 tahun dibawa ke poliklinik karena gangguan komunikasi. Penderita tersebut suka
marah jika lawan bicaranya terlalu keras-keras bila berbicara. Diagnosis penderita tersebut yang paling
tepat adalah…

a. Gangguan dengar konduksi

b. Gangguan dengar campuran

c. Gangguan dengar cochlear

d. Gangguan dengar neural

e. Gangguan dengar retrocochlear

PEMBAHASAN

Pada pasien ini, dilihat dari usianya yakni 65 tahun, kemungkinan diagnosis mengarah pada proses
degeneratif. Presbiakusis adalah tuli sensorineural frekuensi tinggi, umumnya terjadi mulai usia 65
tahun. Keluhan utama berupa berkurangnya pendengaran secara perlahan dan progresif, simetris pada
kedua telinga. Kapan berkurangnya pendengaran tidak diketahui pasti. Keluhan lainnya telinga
berdenging. Pasien dapat mendengar suara percakapan namun sulit memahaminya terutama bila
diucapkan dengan cepat di tempat yang bising. Pada pasien ini suka marah jika lawan bicara terlalu
keras bila berbicara kemungkinan disebabkan karena pada presbiakusis bila suara ditinggikan akan
timbul rasa nyeri di telinga, hal ini disebabkan oleh faktor kelelahan saraf.

(Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT FKUI, edisi keenam, hal. 44-45)

1632. Pasien wanita 25 tahun datang untuk periksa kehamilan pertama, pasien baru memiliki bayi usia
9 bulan dan masih menyusui namun pasien baru sadar sedang hamil kira-kira 2 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TFU setinggi antara pusat dan pubis, pemeriksaan apakah yang sesuai…

a. Cardiotocografi

b. B-HCG

c. USG

d. Pemeriksaan widal

PEMBAHASAN
Pada pasien ini TFU sudah setinggi antara pusat dan pubis, berarti perkiraan usia kehamilan sekitar 16
minggu. Untuk mengetahui keadaan janin dan usia kehamilan dapat dilakukan pemeriksaan USG. Pada
usia kehamilan sekitar 16 minggu sudah dapat dilakukan pengukuran biometri janin dan lokasi
pertumbuhan plasenta, keadaan janin.

(Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, edisi ketiga, hal. 135-151)

1633. Pasien wanita G2P1A0 25 tahun hamil 40 minggu datang dengan keluhan merasa akan
melahirkan. Pasien mengaku sudah keluar cairan bening tidak berbau dan ada darah. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan kepala sudah masuk PAP dan kepala sudah terlihat di introitus vagina, apa diagnosis
saudara…

a. G2P1A0 H40 minggu inpartu kala I fase laten

b. Kala I fase aktif

c. Kala II

d. Kala III

e. Kala IV

PEMBAHASAN

Proses persalinan dibagi menjadi :

a. Kala I : Klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan keluarnya bloody show. Proses
membukanya serviks dibagi dalam 2 fase yakni:

· Fase laten : berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran
diameter 3 cm.

· Fase aktif dibagi dalam 3 fase lagi, yakni:

1. Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm.

2. Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm
menjadi 9 cm.

3. Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm
menjadi lengkap.

Pada multigravida proses ini akan berlangsung lebih cepat.

b. Kala II : Pada kala II his menjadi lebih kuat dan cepat, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala sudah masuk
panggul, pada saat his dirasakan tekanan pada otot dasar panggul menimbulkan rasa mengedan, dan
tekanan pada rectum sehingga merasa ingin BAB. Perineum menonjol dan menjadi lebar, anus mulai
membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak di vulva pada waktu his.
Dengan his dan kekuatan mengedan maksimal, kepala dan seterusnya badan bayi akhirnya keluar. Pada
primigravida rata-rata 1,5 jam dan multipara 0,5 jam.

c. Kala III : Pengeluaran plasenta. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan
keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.

d. Kala IV : Kala ini penting untunk menilai perdarahan (maks. 500cc) dan baik tidaknya kontraksi
uterus.

Berarti pada pasien ini diagnosisnya adalah Kala II.

(Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, edisi ketiga, hal. 182-186)

1634. Seorang laki-laki 15 tahun sehabis sakit panas, batuk pilek sembuh dalam 3 hari, 10 hari
kemudian mendadak kedua tungkai lemah yang makin berat, akhirnya kedua lengan-tangan juga ikut
lemah. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan tetraparese LMN, dengan kedua tangan dan kedua kaki
terasa kesemutan model “glove stocking phenomena”, berak dan kencing normal, tidak ada panas
badan. Laboratorium darah lengkap normal. Dx yang tepat pasien ini adalah…

a. Poliomyelitis

b. Myelopathi

c. Lesi transversal myelum

d. Guillain Barre Syndrome

e. Polineuropathi

PEMBAHASAN

Beberapa poin penting pada pasien ini yang dapat mengarahkan ke suatu diagnosis adalah:

a. Kelemahan (weakness) tersebut bersifat akut (10 hari) dan didahului oleh infeksi saluran napas
bagian atas (yang ditandai dengan batuk pilek, dan demam yang sembuh dalam 3 hari).

b. Kelemahan yang sifatnya progresif terjadi pada lebih dari satu tungkai.

c. Kelemahan dimulai dari bagian ekstremitas bawah dan naik ke ekstremitas atas (ascending paralysis)
dan sifatnya simetris.

d. Tetraparese lower motor neuron (LMN), artinya nervus yang terkena adalah system saraf perifer.

e. Terdapat gangguan sensori (berupa kesemutan) yang sifatnya general, simetris dan pada bagian
distal dan proksimal (stocking and glove sensory loss). Pada umumnya, gangguan tersebut dimulai pada
bagian tungkai sebelum mengenai lengan.

Poin penting di atas merupakan cirri khas Guillain-Barre Syndrome (GBS). GBS ini merupakan suatu
polineuropathi akut atau subakut yang mengenai sistem saraf perifer, dan biasanya terjadi setelah
adanya suatu penyakit infeksi atau prosedur invasif. Piliha jawaban polineuropathi merupakan pilihan
jawaban yang kurang spesifik, karena polineuropathi dapat bersifat akut (GBS) atau kronik (chronic
inflammatory demyelinating polyneuropathy).

Pada poliomiositis memang terdapat kelemahan empat anggota gerak. Namun gejala utamanya adalah
keletihan/kelemasan otot-otot yang dapat disertai mialgia ataupun sama sekali bebas nyeri atau rasa
pegal-linu. Pada poliomiositis tidak terdapat gangguan sensoris.

Lesi transversal di medulla spinalis akan menyebabkan kelumpuhan yang sifatnya spastic (kelumpuhan
tipe UMN).

Poliomielitis adalah penyakit infeksi viral yang khusus menyerang motoneuron medulla spinalis.
Perjalanan penyakit ini sifatnya akut. Pada penyakit ini juga terdapat kelumpuhan tipe LMN, namun
yang bisa membedakan dengan GBS adalah tungkai lebih sering terkena daripada lengan, dan monoplegi
lebih sering terjadi daripada paraplegia atau tetraplegi, meskipun dapat terjadi segala macam
kelumpuhan tipe LMN. Pada poliomyelitis juga terdapat nyeri otot yang sangat nyata.

(Clinical Immunology, hal. 301; Clinical Neurology, hal. 180, 212-213; Tata Pemeriksaan Klinis dalam
Neurologi, hal. 115, 119, 124).

1635. Anak perempuan 13 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan panas badan terus-
menerus sejak 3 hari yang lalu, keringat dingin (+), nyeri kepala, nyeri otot terutama tungkai, mual
muntah, keluar darah dari hidung, bintik-bintik merah. Px selanjutnya…

a. Tes RL

b. Widal

c. Darah rutin

d. Apus tenggorok

e. Mantoux

PEMBAHASAN

Berdasarkan criteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal di bawah ini dipenuhi :

· Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.

· Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut:

- Uji bending positif

- Petekie, ekimosis atau purpura

- Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi), atau perdarahan dari tempat lain.

- Hematemesis atau melena


· Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)

· Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai berikut:

- Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan jenis kelamin dan umur.

- Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit
sebelumnya.

- Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, ascites, atau hipoproteinemia.

Pada pasien ini terdapat gejala-gejala klinis yang sesuai dengan criteria diagnosis demam berdarah
dengue. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin. Kemudian, dilakukan
pemeriksaan serologi untuk diagnosis pasti dengan mendeteksi antibodi spesifik terhadap dengue
berupa antibodi total, IgM, maupun IgG.

(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, edisi 4, hal. 1709-1713)

1636. Keracunan, nafas bau aseton, nafas cepat, urin mengandung Ca oksalat. Dx…

a. Organofosfat

b. Karbamat

c. Etanol

d. Salisilat

PEMBAHASAN

a. Organofosfat

Organofosfat menyebabkan fosforilasi dari ester acetylcholine esterase (sebagai choline esterase
inhibitor ) yang bersifat irreversibel sehingga enzim ini menjadi inaktif akibat terjadi penumpukan
acetylcholine. Efek klinik yang terjadi adalah stimulasi yang berlebihan oleh acetylcholine.

Gejala klinis :

2. SLUDGE : salivasi, lakrimasi, urinasi, diare, gejala GI tract dan emesis

3. Miosis

4. Bronchokonstriksi dengan sekresi berlebihan, tampak sesak dan banyak mengeluarkan lender, mulut
berbusa dan bau organofosfat yang tertelan

5. Bradikardia sampai AV block

6. Lain-lain : hiperglikemia, fasikulasi, kejang, penurunan kesadaran sampai koma.

7. Depresi pusat pernapasan dan sistem kardiovaskular


b. Karbamat

Seperti organofosfat tetapi efek hambatan cholin esterase bersivat reversibel dan tidak mempunyai efek
sentral karena tidak dapat menembus blood brain barrier. Gejala klinis sama dengan keracunan
organofosfat tetapi lebih ringan dan waktunya lebih singkat.

c. Etanol

Pada keracunan yang ringan hingga sedang akan menunjukkan gejala euforia, inkoordinasi ringan,
ataksia, nystagmus, gangguan kesadaran dan reflek meningkat. Hambatan sosial menurun, dan menjadi
lebih agresif. Hipoglikemia mungkin terjadi.

Pada keracunan yang berat mungkin menyebabkan koma, depresi nafas, aspirasi paru. Pada pasien ini
pupil mata biasanya mengecil, suhu, tekanan darah dan denyut nadi menurun. Rabdomiolisis dapat
terjadi pada immobilisasi yang lama.

Penyalahgunaan etanol kronik dapat menimbulkan perdarahan gastrointestinal, sindrom mallory-Weiss


atau varises esofagus, pankreatitis, hepatitis, sirosis hati dan ensefalopathi hepatik, hipokalemia,
hipofosfoatemia dan hipomagnesemia, defiiensi tiamin, ketoasidosis alkoholik dan penurunan daya
tahan terhadap infeksi.

Sindrom putus obat alkohol pada premium alkohol kronik menyebabkan, hiperaktif sistem saraf simpatik
dan tertawa terbahak-bahak. Kadang-kadang hal ini akan meningkat menjadi delirium tremens, sindrom
yang mengancam kehidupan dari hiperaktif otonom yang parah, hipertemia, dan delirium yang
mempunyai morbiditas maupun mortalitas yang tinggi bila tidak diobati.

d. Salisilat

· Rasa terbakar di tenggorokan dan lambung

· Pernapasan yang cepat dan dalam, anoreksia, apatis dan lemah (tanda awal keracunan)

· Mual, muntah, haus, diare, dan dehidrasi berat

· Sakit kepala, pusing, sukar mendengar, tinitus, dan pandangan menjadi kabur

· Mudah tersinggung, bingung dan disorientasi

· Delirium, mania, halusinasi, kejang umum

· Koma yang dalam dan kematian karena kegagalan pernafasan

· Reaksi lain yang kadang-kadang terjadi: demam tinggi, haus dan banyak berkeringat, perdarahan,
erupsi kulit

· Reaksi alergik seperti edema angineurotik, edema laring, asfiksia dan asma

Pada kasus ini, napas bau aseton dapat terjadi pada keracunan methanol, isopropyl alcohol, acetyl
salicylic acid. Napas cepat pada salisilat, pada urin terdapat Kristal ca oksalat setelah konsumsi makanan
tertentu (mis. asparagus, kubis, dll) dan keracunan ethylene glycol.
1637. Laki-laki meninggal di ladang. Kaku-kaku sendi karena…

a. Meningkatnya cairan di sarkoplasma

b. Tidak terdegradasinya asetilkolin di synaps

c. Pusat tubuh berhenti

d. Motor neuron tidak aktif

e. Semua enzim tidak bekerja

PEMBAHASAN

Kaku mayat akan terjadi setelah tahap relaksasi primer. Keadaan ini berlangsung setelah terjadinya
kematian tingkat sel, dimana aktivitas listrik otot tidak ada lagi. Otot menjadi kaku. fenomena kaku
mayat ini pertama sekali terjadi pada otot-otot mata, bagian belakang leher, rahang bawah, wajah,
bagian depan leher, dada, abdomen bagian atas dan terakhir pada otot tungkai.

Akibat kaku mayat ini seluruh mayat menjadi kaku, otot memendek dan persendian pada mayat akan
terlihat dalam posisi sedikit fleksi. Keadaan ini berlangsung selama 24-48 jam pada musim dingin dan 18-
36 jam pada musim panas. Penyebab: Otot tetap dalam keadaan hidrasi oleh karena adanya ATP. Jika
tidak ada oksigen, maka ATP akan terurai dan akhirnya habis, sehingga menyebabkan penumpukan
asam laktat dan penggabungan aktinomiosin (protein otot). Cadangan glikogen habis → ATP →
aktin/myosin menggumpal → otot kaku.

(Situs www.akademik.unsri.ac.id; Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit)

1638. Wanita 32 tahun sebagai pekerja tambang datang dengan keluhan perut terasa sakit tanpa
disertai keluhan mual, muntah, diare. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
fisik ditegakkan diagnosis plumbo porphiria. Terjadi defisiensi enzim apakah pada keadaan ini…

a. Uroporfirinogen dekarboksilase

b. Heme sintase

c. Protoporfirinogen oksidase

d. ALA dehidratase

e. Coproporfirinogen oksidase

PEMBAHASAN
Reported clinical manifestations of acute porphyria include neuropsychiatric symptoms and clinical
signs (hysteria, anxiety, depression, phobias, psychosis, agitation, delirium, restlessness, seizures,
neuropathy, sensory involvement, and hyporeflexia), autonomic instability (hypertension, tachycardia,
abdominal pain, nausea, vomiting, and constipation), dehydration and electrolyte imbalance
(hyponatremia, hypokalemia, and hypocalcemia), and dermatologic features (photosensitivity, skin
fragility, hypertrichosis, and hyperpigmentation).

Abdominal pain, peripheral neuropathy, and changes in mental status are the classic triad of an acute
attack. Severe abdominal pain is the most commonly reported presenting symptom during acute attack.
A clinical presentation without abdominal pain is unusual in acute porphyria, and some authors suggest
that initial screening tests should be limited to patients with this symptom.

The peripheral neuropathy tends to be progressive and involves motor and sensory nerves. Muscular
weakness can progress to quadriparesis and respiratory paralysis and arrest, which may resemble
Guillain-Barré syndrome. Unlike in Guillain-Barré syndrome, however, results of CSF analysis in acute
porphyria are usually normal, as was the case in multiple CSF analyses for our patient.
Among patients with acute porphyria, 20%–58% have neuropsychiatric symptoms during acute
exacerbations. Neuropsychiatric symptoms were predominant in our patient’s clinical presentation. The
pathogenesis of the neuropsychiatric manifestations remains unclear and poorly understood, but
multiple hypotheses have been proposed, including CNS metabolic abnormalities, ischemia,
demyelination, oxidative stress, free radical damage, aminolevulinic acid direct neurotoxicity, and
nervous tissue heme deficiency.

(Am J Psychiatry 160:3, March 2003)

1639. Laki-laki 55 tahun, tidur tidak bisa dibangunkan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sclera ikterik,
spider nevi, buncit. Istrinya berkata setelah makan ikan dan paginya sulit dibangunkan. Di mulut
terdapat bercak-bercak darah dan bau amandel. Apa penyebab adanya bau amandel…

a. Amoniak dalam nafas

b. Alkohol dan darah

c. Alkohol dan sisa ikan

d. Sisa ikan

e. Sisa ikan+darah

PEMBAHASAN

Pada penyakit hati yang kronis timbul gangguan metabolisme protein, dan berkurangnya pembentukan
asam glukoronat dan sulfat. Demikian pula proses detoksifikasi berkurang. Pada keadaan normal,
amoniak akan diserap ke dalam sirkulasi portal masuk ke dalam hati, kemudian oleh sel hati diubah
menjadi urea. Pada penderita dengan kerusakan sel hati yang berat, banyak amoniak yang bebas
beredar dalam darah. Oleh karena sel hati tidak dapat mengubah amoniak menjadi urea lagi, akhirnya
amoniak menuju ke otak dan bersifat toksik/iritatif pada otak. Pasien tersebut menunjukkan manifestasi
klinis sirosis hepatis diikuti jatuh ke dalam koma hepatikum. Bau amandel yang menyengat adalah bau
amoniak dalam napas pasien tersebut (fetor hepatikum).

(Kapita Selekta Jilid I: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 4)

1640. Seorang wanita 20 tahun datang dengan KU demam. Keluhan sudah dirasakan selama 3 hari,
disertai sakit kepala, nyeri sendi, mual muntah, perdarahan gusi dan BAB hitam pada DP: pasien tampak
mengantuk, nadi teraba kecil dan cepat, TD 80/60 mmHg, akral dingin. Lab: Hb 9,8; Leukosit 4,2; Hct
40%; Trombosit 22000. Apa diagnosis paling mungkin di atas…

a. Malaria

b. Avian influenza
c. Thypoid fever

d. DBD

e. Tetanus berat

PEMBAHASAN

Berdasarkan criteria WHO, diagnosis DBD ditegakkan bila semua hal di bawah ini dipenuhi :

· Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.

· Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut:

- Uji bending positif

- Petekie, ekimosis atau purpura

- Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi), atau perdarahan dari tempat lain.

- Hematemesis atau melena

· Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000/ul)

· Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai berikut:

- Peningkatan hematokrit >20% dibandingkan standar sesuai dengan jenis kelamin dan umur.

- Penurunan hematokrit >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan nilai hematokrit
sebelumnya.

- Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, ascites, atau hipoproteinemia.

(Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, edisi 4, hal. 1709-1713))

1641. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke dokter dengan keluhan gatal di bokong sejak 1
tahun yang lalu. Keluhan gatal dirasakan berulang tiap bulan dan biasanya datang sehabis menstruasi.
Pemeriksaan fisik: didapatkan plakat dan macula hiperpigmentasi, pada bagian tepi tampak papul-papul
eritem, hiperpigmentasi dan tersebar erosi dan ekskoriasi. Skuama kasar (+). Penderita sudah berobat ke
puskesmas, keluhan membaik tetapi timbul lagi. Pasien gemar memakai celana pendek. Apakah
pemeriksaan penunjang awal yang diusulkan…

a. Pemeriksaan Gram

b. Pemeriksaan Wood lamp

c. Pemeriksaan KOH 20%

d. Pemeriksaan Prick test

e. Pemeriksaan Histopatologi
PEMBAHASAN
Pada pasien ini berdasarkan keluhan, tempat predileksi, dan UKK, mengarah pada tinea corporis.
Predileksi tinea ini adalah di daerah leher, ekstremitas, dan badan. Lesi dapat berupa :

· Lesi anular, bulat atau bulat lonjong, berbatas tegas karena terjadi konfluensi beberapa lesi,
pinggir lesi polisiklik dan agak meninggi. Lesi Nampak eritema dengan skuama, kadang-kadang dengan
papul dan vesikel di tepi. Daerah tengah biasanya lebih tenang. Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta
akibat garukan. Bila menahun, tanda-tanda aktif menghilang, tampak hiperpigmentasi, skuama, dan
likenifikasi.

· Tinea imbrikata mulai dengan papul berwarna coklat, perlahan-lahan membesar. Stratum korneum
bagian tengah terlepas dari dasar dan melebar. Proses ini setelah beberapa waktu mulai lagi dari bagian
tengah, sehingga terbentuk lingkaran-lingkaran skuama yang konsentris.

· Tinea favosa biasanya dimulai di kepala sebagai titik kecil di bawah kulit yang berwarna merah
kuning dan berkembang menjadi krusta berbentuk cawan dengan berbagai ukuran.

Pemeriksaan penunjang yakni dengan pemeriksaan KOH 20%

(Kapita Selekta Jilid 2, edisi ketiga, hal. 94 dan 98)

1642. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke praktik dokter keluarga dengan keluhan nyeri
perut kanan bawah. Setelah pemeriksaan lengkap anak didiagnosis dengan appendicitis akut. Dokter lalu
merujuk anak ke dokter bedah untuk penanganan selanjutnya. Setelah operasi, anak mengalami infeksi
saluran napas. Lalu dokter bedah kembali merujuk pasien kepada dokter keluarganya untuk penanganan
lebih lanjut. Apakah jenis rujukan yang paling sesuai…

a. Split referral

b. Cross referral

c. Collateral referral

d. Periodic referral

e. Interval referral

PEMBAHASAN

· Interval referral, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penderitasepenuhnya kepada dokter


konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter tsb tidak ikut
menanganinya.

· Collateral referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita hanya


untuk satu masalah kedokteran khusus saja.

· Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita sepenuhnya


kepada dokter lain untuk selamanya.
· Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita sepenuhnya
kepada beberapa dokter konsultan, dan selama jangka waktu pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab tersebut dokter pemberi rujukan tidak ikut campur.

1643. Seorang ibu, bayi perempuan 8 bulan, BAB ± 4-5x/hari disertai sisa makanan yang belum tercerna
sempurna sejak 2 minggu terakhir. Ibu bekerja sebagai guru dan memberikan ASI 1x sebelum berangkat
kerja dan sepulang kerja 3-4x. Makanan tambahan bubur susu 3x/hari dan sari jeruk peras 1x sehari.
Ayah tidak bekerja, nenek bantu asuh bayi. Anjuran terbaik…

a. Sementara ibu berhenti bekerja

b. Pemberian bubur susu dihentikan

c. Pemberian sari jeruk peras dihentikan

d. Diberikan imunisasi

e. Dikonsultasikan ke puskesmas

PEMBAHASAN

Bubur susu telah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim sebanyak 3 kali dalam sehari pada bayi usia
8-12 bulan. Bila bayi disusukan melebihi masa 1 tahun, perlu diperhatikan kemungkinan timbulnya
anoreksia terhadap makanan lain sehingga anak akan menderita kekurangan protein dan kalori.

(Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1, hal. 323-324)

1644. Anak laki-laki usia 2 tahun BB 15 kg. berapa maintenance nya untuk 1 hari?

a. 750 cc

b. 1000 cc

c. 1100 cc

d. 1250 cc

e. 2250 cc

Pembahasan :

Maintenance anak berdasarkan holliday

10 kilogram pertama dikali 100.

10 kilogram kedua dikali 50


10 kilogram ke tiga dikali 25

Didapt kebutuhan cairan dalam 1 hari.

10x100=1000

5x50=250

1250/hari.

1645. 2 orang anak usia sekitar 3-4 tahun tinggal didesa yang sama, namun ada perbedaan pada
kondisi fisik kedua anak tersebut. Anak 1 gemuk, bila ditekan bekas tekanan tidak hilang, anak 2, kurus,
kaki edema saat ditekan, bekas tekanan tidak hilang. Anak pertama baru pindah ke desa tersebut
setelah 3 bulan ayahnya di PHK. Anak dua sudah tinggal didesa tersebut sejak lahir. Apa yang
menyebabkan perbedaan kondisi fisik pada kedua anak tersebut?

a. jenis makanan

b. lama tinggal di desa tsb

c. lama defisiensi protein kalori

d. jenis penyakit

e. jenis edema

Pembahasan :

Kurang energy protein (KEP) ringan atau sedang disertai edema yang bukan karena penyakit lain disebut
KEP berat tipe kwashiorkor. KEP berat secara klinis terdapat 3 tipe yaitu kwashiorkor, marasmus, dan
marasmik-kwashiorkor.

· KEP berat tipe kwashiorkor:

o Edema umumnya seluruh tubuh dan terutama pada kaki (dorsum pedis)

o Wajah membulat dan sembab

o Pandangan mata sayu

o Rambut tipis kemerahan, mudah dicabut

o Pembesaran hati

o Perubahan status mental: rewel

o Hipotrofi

o Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas (carzy pavement dermatosis)
· KEP berat tipe marasmus:

o Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit

o Wajah seperti orang tua

o Cengeng, rewel

o Kulit keriput

o Perut cekung

o Sering disertai penyakit kronik

Komplikasi yang terjadi pd KEP:

· Jangka pendek: gangguan fungsi vital yang dapat mengancam kehidupan karena hipoglikemia,
hipotermia, dehidrasi, dan gangguan keseimbangan elektrolit asam basa serta infeksi berat (septikemia),
dan hambatan penyembuhan penyakit penyerta.

· Jangka panjang: stunting dan berkurangnya potensi tumbuh kembang.

1646. Laki-laki 50 tahun kaki bengkak sejak 2 tahun, sebelum bengkak kencing berwarna seperti susu,
tidak pernah keluar jawa, tungkai kiri bawah non pitting oedem dari pangkal paha sampai ujung jari,
kira-kira terapi apa untuk pasien ini?

a. Pirantel pamoat

b. Albendazole

c. Praziquantel

d. Antimonium pentaviolet

e. Diethyl carbamazine

Pembahasan :

Gejala dan tanda klinis akut dari filariasis:

· Demam berulang ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah
bekerja berat

· Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak (limfadenitis)
yang tampak kemerahan, panas dan sakit

· Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal ke
arah ujung kaki atau lengan

· Abses filaria terjadi akibat seringnya pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan dapat
mengeluarkan darah serta nanah
· Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan alat kelamin perempuan dan laki-laki yang tampak
kemerahan dan terasa panas.

Gejala dan tanda klinis filariasis kronis:

· Limfedema : Infeksi Wuchereria mengenai kaki dan lengan, skrotum, penis, vulva vagina dan
payudara, Infeksi Brugia dapat mengenai kaki dan lengan dibawah lutut / siku, lutut dan siku masih
normal

· Hidrokel : Pelebaran kantung buah zakar yang berisi cairan limfe, dapat sebagai indikator
endemisitas filariasis Bancroft

· Kiluria : Kencing seperti susu

· kebocoran sel limfe di ginjal, jarang ditemukan

Terapi yang digunakan adalah dengan dietilkarbamasin sitrat (DEC)

1647. Seorang wanita, 42 tahun datang dengan keluhan nyeri pada daerah ulu hati. Nyeri dirasakan
terutama pd malam hr, nyeri berkurang setelah makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
epigastrium. Apakah diagnosis yang paling mungkin pd pasien tsb?

a. Ulkus gaster

b. Ulkus duodeni

c. Esofagitis

d. Gastritis

e. Gastropati hipertensi portal

Pembahasan :

Gastritis biasanya memiliki keluhan yg tidak khas. Keluhan yang sering dihubungkan dengan gfastritis
adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual kadang-kadang sampai muntah. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan histopatologi. Gambaran endoscopy yang dapat
dijumpai adalah eritema, eksudatif, flat-erusions, perdarahan, edematous rugae.

Ulkus Gaster secara umum pasien mengeluh dyspepsia. Dispepsia secara klinis dibagi atas: 1. Dispepsia
akibat gangguan motilitas, keluhan yang paling menonjol adalah perasaan kembung, rasa penuh ulu hati
setelah makan, cepat merasa kenyang disertai sendawa. 2. Dispepsia akibat tukak, 3. Dispepsia akibat
refluk, keluhan yang menonjol berupa perasaan nyeri ulu hati dan rasa seperti terbakar, harus
disingkirkan adanya pasien kardiologis. 4. Dispepsia Tidak Spesifik.

Ulkus Duodeni, rasa sakit timbul waktu pasien merasa lapar, rasa sakit bisa membangunkan pasien
tengah malam, rasa sakit hilang setelah makan dan minum obat antasida (hunger pain food relief). Rasa
sakit ulkus gaster timbul setelah makan, berbeda dengan ulkus duodeni yang merasan enak setelah
makan, rasa sakit ulkus gaster sebelah kiri dan rasa sakit ulkus duodeni sebelah kanan garis tengah
perut. Rasa sakit bermula dari 1 titik, akhirnya menjalar kepunggung.

1648. Laki-laki 7 tahun mengeluh telinga penuh 1 minggu selama 1 tahun ini, sering bersin2, meler.
Diagnosis penderita tsb?

a. OMA

b. Mastoiditis kronis

c. OME

d. OMK

e. Mastoiditis akut

Pembahasan :

OMA, gejala kliniknya tergantung stadium oenyakit serta umur pasien. Pada anak yang sudah dapat
berbicara keluhan utama adalah rasa nyeri didalam telinga. Biasanya terdapat riwayat batuk pilek
sebelumnya. Pada anak yang lebih besar atau dewasa selain nyeri terdapat pula ganggunan
pendengaran berupa rasa penuh ditelinga atau kurang dengar. Bila terjadi rupture membran timpani,
maka secret mengalir ke liang telinga.

OMK: Gejalanya bervariasi, tergantung kepada lokasi perforasi gendang telinga:

Perforasi sentral (lubang terdapat di tengah-tengah gendang telinga).


Otitis media kronis bisa kambuh setelah infeksi tenggorokan dan hidung (misalnya pilek) atau karena
telinga kemasukan air ketika mandi atau berenang. Penyebabnya biasanya adalah bakteri.

Dari telinga keluar nanah berbau busuk tanpa disertai rasa nyeri. Bila terus menerus kambuh, akan
terbentuk pertumbuhan menonjol yang disebut polip, yang berasal dari telinga tengah dan melalui
lubang pada gendang telinga akan menonjol ke dalam saluran telinga luar. Infeksi yang menetap juga
bisa menyebabkan kerusakan pada tulang-tulang pendengaran (tulang-tulang kecil di telinga tengah
yang mengantarkan suara dari telinga luar ke telinga dalam) sehingga terjadi tuli konduktif.

Perforasi marginal (lubang terdapat di pinggiran gendang telinga). Bisa terjadi tuli konduktif dan
keluarnya nanah dari telinga.

1649. Seorang wanita hamil 29 minggu datang untuk ANC tensi 150/90 mmHg, proteinuri +2,
trombosit, hepar normal. Yang dilakukan:

a. SC

b. Induksi persalinan
c. Pemberian MgSO4

d. Pemberian diazepam

e. Konservatif

Pembahasan :

Preeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan atau edema
setelah kehamilan 20 minggu.

Hipertensi: Sistolik/Diastolik ≥ 140/90 mmHg.

Proteinuria ≥ +1 dipstik. Edema local tidak dimasukkan dalam krieteria preeclampsia kecuali edema pada
lengan, muka dan perut, edema generalisata.

Manajemen umum preeclampsia, sikap terhadap kehamilannya, apakah kehamilan akan diteruskan
sampai aterm? Disebut perawatan kehamilan konservatif atau ekspektatif. Apakah kehamilan akan
diakhiri? Disebut perawatan kehamilan aktif atau agresif. Sikap terhadap penyakitnya, berarti
pemberian obat-obatan.

1650. Ibu P2A1, setelah KET 1 bulan, dating untuk KB 3 tahun. Suami tidak mau kondom/ pantang
berkala. KB efektif: IUD

a. IUD

b. KB depoprovera

c. KB estrogen

d. KB pil

Kontraindikasi penggunaan IUD:

Kontraindikasi mutlak: kehamilan, infeksi aktif traktus genitalia, tumor traktus genitalia, metroragia.

Kontraindikasi relative: mioma, polip, jaringan parut (bekas seksio), insufisiensi serviks uteri, tumor
ovarium, gonore, servicitis, dismenore, stenosis kanalis servikalis, dan panjang kavum uteri kurang dari
6.5 cm.

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, alat yang digunakan untuk menunda
kehamilan dan menjarangkan jarak kelahiran.

Kontraindikasi kontrasepsi hormonal:

Mutlak: kehamilan, tumor yang dipengaruhi estrogen, pernah mengalami kelainan serebrovaskular, dan
diabetes mellitus.

Relative: depresi, migraine, mioma uteri, hipertensi, oligomenore, dan amenore.


1651. Seorang anak laki-laki dating dengan keluhan pucat, nafsu makan cukup, namun ada gangguan
pertumbuhan. Terdapat riwayat transfuse, terdapat splenomegali, hasil laboratorium menunjukkan
anemia mikrositik hipokrom, dan terdapat target cell. Diagnosis kelainan diatas ialah:

a. Anemia defisiensi besi

b. Thalassemia

c. Malaria

Pembahasan :

Pada thalasemia terdapat hepatosplenomegali. Ikterus ringan mungkin ada. Anemia biasanya berat,
dengan kadar Hb berkisar antara 3-9 g/dl. Eritrosit biasanya menunjukkan anisositosis, poikilositosis, dan
hipokromia berat. Sering ditemukan sel target dan tear drop cell.

1652. Seorang laki-laki 15 tahun, sehabis skt panas, batuk pilek sembuh dalam 3 hr, 10 hr kemudian
mendadak kedua tungkai lemah yang makin berat, akhirnya kedua lengan tangan juga ikut lemah. Pada
pemeriksaan neurologis ditemukan tetraparese LMN, dengan kedua tangan dan kaki terasa kesemutan
model “gloves stocking phenomena”, BAB, BAK normal, tidak ada panas badan, laboratorium darah
lengkap normal. Patofisiologi kasus diatas:

a. Myelitis

b. Myelophati

c. Lesi transversal mielum

d. Poli neurophati

e. Autoimmune disease

Pembahasan :

Sindroma Guillain-Barre adalah suatu penyakit autoimun, dimana proses imunologis tersebut
mengakibatkan demielinisasi pada akar saraf serta saraf tepi.Pada 60-70 % penderita, gejala klinis
sindroma Guillain-Barre didahului oleh infeksi ringan saluran nafas atau saluran pencernaan 1-3 minggu
sebelumnya, Kelumpuhan utama penderita adalah parestesi (kesemutan) pada ujung-ujung ekstremitas,
kelumpuhan ekstremitas atau keduanya. Kelumpuhan bisa pada kedua ekstremitas bawah saja atau
terjadi serentak pada keempat anggota gerak.
1653. Seorang wanita usia 55 th, mengeluh kumat-kumatan nyeri wajah disekitar pipi kanan, seperti
disayat pisau, serangan terjadi pd saat mengunyah, saat bicara, saat menguap, saat sikat gigi. Pada
pemeriksaan neurologis lain DBN. Riwayat sakit gigi (+) dan sudah dicabut. Diagnosisnya adalah:

a. Bell’s palsy

b. Migraine

c. Anteritis temporalis

d. Trigeminal neuralgia

e. Tension headeache

Pembahasan

Trigeminal neuralgia merupakan nyeri yang dirasakan mendadak pada wajah kumat-kumatan, rasa
seperti disayat pisau, ditusuk selama 20-30 detik. Serangan terjadi pada saat mengunyah, menggigit,
menelan, sikat gigi, menggosok. Pemeriksaan neurologi normal.

1654. Seorang wanita usia 55 th, mengeluh kumat-kumatan nyeri wajah disekitar pipi kanan, seperti
disayat pisau, serangan terjadi pd saat mengunyah, saat bicara, saat menguap, saat sikat gigi. Pada
pemeriksaan neurologis lain DBN. Riwayat sakit gigi (+) dan sudah dicabut. Terapi nya adalah

a. Carbamazepin

b. Diclofenac

c. Tramadol

d. Parasetamol

e. Piroxicam

Pembahasan :

Terapi pada neuralgia trigeminal adalah dengan Carbamazepin 400-1200 mg/hr. selain itu dapat
menggunakan phenitoin, oxicarbamazepin, dan clonazepam.

1655. Pasien 25 th datang dengan keluhan timbul bercak-bercak ditubuh disertai rasa gatal. Mula-mula
bercak hanya timbul 1 didada, kemudian meluas keseluruh tubuh. PF: eritem disertai gatal, herald patch
(+), patch eritem, skuama halus mengkilat, collaret, skuama berlapis dan plakat pada muka, tepi rambut,
siku, lutut, bokong. Keluhan ini dirasakan hilang timbul. Pengobatan apa yang harus diberikan?

a. Antibiotic
b. Antihistamin

c. Antiinflamasi

d. Anti jamur

e. Anti virus

Pembahasan :

Dari pemeriksaan fisik tampak eritem disertai gatal, herald patch (+), patch eritem, skuama halus
mengkilat, collaret, skuama berlapis dan plakat pada muka, tepi rambut, siku, lutut, bokong didapatkan
diagnosis: Pitiriasis rosea terapinya antihestamin dan vitamin B12 untuk topical dapat diberikan bedak
kocok yang mengandung asam salisilat 2% atau menthol 1%.

1656. Laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan bruntus bruntus merah pd muka, kadang nyeri, eritem
dan berisi komedo. PF ditemukan papul yang berisi nanah berjumlah > 30. Pasien sudah berulang kali ke
dokter. Anjuran anda pada pasien ini adalah

a. Ekstraksi komedo

b. Salep topical dan isoretinoid oral

c. Konsul kedokter kulit

d. Lebih rajin membersihkan muka

Pembahasan

Akne vulgaris adalah peradangan kronik dari folikel pilosebasea yang disebabkan oleh beberapa factor
dengan gambaran klinis yang khas. Predileksi utama diwajah. Disertai rasa gatal UKK mula-mula berupa
komedo yang selanjutnya menjadi pustule atau nodus dan kista. Penatalaksanaannya secara umum
yaitu dengan menjaga kebersihan kulit. Terapi sistemik dapat diberikan tetrasiklin 3-4 kali/hari 250 mg,
vit A 3x10.000 unit/hari. Topical sulfur 2-10%, asam salisilat 3-5%.

1657. Pasien laki-laki 30 th datang ke UGD dg keluhan luka bakar. Pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum lemah, kesadaran menurun disertai luka bakar kotor pada dada dan muka. Dan luka
robek yg besar pada lengan. Dokter yg bertugas berusaha menjahit dan memerintahkan perawat untuk
menginfus dan memberi tambahan obat. Bagaimana hubungan dan komunikasi dokter terhadap
perawat yg sesuai.

a. Pendekatan interpersonal

b. Pendekatan praktik kedokteran


c. Pendekatan praktik keperawatan

d. Pendekatan praktik hakiki

e. Pendekatan setara

Pembahasan :

Hubungan Dengan Profesi Kesehatan Lain

Non-diskriminatif merupakan sifat pasif dalam hubungan. Penghargaan merupakan sesuatu yang lebih
aktif dan positif. Dengan tetap mempertimbnagkan penyedia layanan kesehatan lain seperti dokter,
perawat, pekerja kesehatan pendukung, dan lainnya harus ada penghargaan terhadap ketrampilan dan
pengalaman mereka karena dapat membantu dalam perawatan pasien. Semua penyedia layanan
kesehatan tidaklah sama dalam hal pendidikan dan pelatihan, namun tetap memiliki kesetaraan sebagai
manusia dan juga perhatian terhadap kesehatan pasien.

Hubungan diantara dokter diatur dengan aturan-aturan yang umumnya dipahami dan diformulasikan
dengan baik, namun hubungan dokter dengan profesi kesehatan lain dalam keadaan terus berubah dan
ada perbedaan nyata mengenai peran mereka. Seperti disebutkan di atas, banyak perawat, farmasis,
fisioterapis, dan profesional lain menganggap diri mereka lebih kompeten dalam bidangnya dalam
perawatan pasien dibanding dokter dan tidak ada alasan bahwa mereka tidak mendapat perlakuan yang
sama dengan dokter. Mereka lebih menyukai pendekatan tim dalam perawatan pasien dimana semua
pemberi perawatan dilihat sama, dan menganggap diri mereka pantas untuk merawat pasien. Di lain
pihak dokter merasa walaupun pendekatan tim digunakan, tetap saja harus ada seorang yang
bertanggung jawab dan dokter adalah orang yang paling baik karena pendidikan dan pengalamannya.

American Medical Assosiation (AMA), 1994, setelah melalui diskusi dan negosiasi yang panjang dalam
kesepakatan hubungan professional dokter dan perawat, mendefinisikan istilah kolaborasi sebagai
berikut ; Kolaborasi adalah proses dimana dokter dan perawat merencanakan dan praktek bersama
sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan
berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk
merawat individu, keluarga dan masyarakat.

1658. Seorang laki-laki usia 54 tahun dengan keluhan kejang-kejang general, kesadaran komposmentis,
pemeriksaan fisik lain dan laboratorium dalam batas normal, kecuali penderita sering mengeluh keluar
cairan nanah dari telinga kanan yang sudah bertahun-tahun. Kemungkinan besar penderita ini
menderita :

a. Meningitis

b. Kejang demam

c. Tetanus

d. Tetani
e. Encefalitis

Pembahasan :

Pada pasien ini, kemungkinan kejang yang disebabkan oleh suatu proses infeksi saraf pusat (meningitis
dan ensefalitis) sedikit dapat disingkirkan, karena hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas
normal, serta tingkat kesadaran penderita yang masih kompos mentis. Kejang demam juga dapat
disingkirkan karena penderita tidak demam (pemeriksaan fisik dalam batas normal). Oleh karena itu,
diagnosis yang paling mendekati adalah tetanus (generalisata). Apalagi terdapat riwayat keluar cairan
nanah dari telinga kanan yang sudah bertahun-tahun yang menunjukkan bahwa tetanus yang diderita
tersebut merupakan komplikasi dari infeksi telinga kronik. Usia lanjut (54 tahun) juga dapat memberikan
informasi yang bermakna, karena resiko terjadinya tetanus paling tinggi pada usia lanjut. Tetanus
generalisata merupakan bentuk paling umum dari tetanus, yang dapat ditandai dengan meningkatnya
tonus otot dan spasme generalisata. Pasien dapat mengalami demam, walaupun banyak yang tidak,
sedangkan kesadaran tidak terpengaruh. Istilah yang mirip dengan tetanus adalah tetani. Tetani
merupakan suatu kondisi hiperekstensi dari system saraf perifer yang biasanya berhubungan dengan
hipokalsemia, hipomagnesemia, atau alkalosis.

1659. Seorang pria 45 tahun dirujuk ke UGD Bedah RS UMM dengan keluhan kejang seluruh tubuh. Dari
heteroanamnesis ditemukan riwayat nyeri saat mengunyah makanan disertai bengkak pada gusi sejak 1
bulan sebelumnya, pada penderita temuan klinis didapatkan febris, klinis trismus, dan opistotonus. Dari
temuan klinis diatas, diagnosis kerja yang mungkin :

a. Ginggivitis disertai sepsis

b. Dislokasi sendi temporo mandibular

c. Disfagia

d. Tetanus

e. Meningitis

Pembahasan :

Tetanus generalisata ditandai oleh peningkatan tonus otot dan spasme. Pasien secara khas
pertama kali memperlihatkan adanya peninggian tonus otot masseter (trismus atau kaku rahang).
Disfagia atau kekakuan, atau nyeri pada kuduk, bahu, dan otot belakang dapat terjadi bersamaan atau
timbul segera. Kemudian, otot-otot lain terjangkit sehingga menimbulkan kaku perut dan kaku otot
anggota badan proksimal, tangan dan kaki relative terbebas dari gejala. Kontraksi otot wajah yang terus
menerus menimbulkan kernyitan atau seperti tersenyum (risus sardonikus) dan kontraksi otot punggung
menimbulkan otot yang melengkung (opistotonus). Gejala terpadu ini tidak didapatkan pada ginggivitis
disertai sepsis, dislokasi sendi temporomandibular, maupun meningitis. Spasme otot yang berulang-
ulang generalisata, nyeri dn keras dapat menyebabkan sianosis dan mengancam ventilasi. Pasien
tetanus dapat mengalamai demam, walaupun sebagian besar tanpa demam. Keadaan jiwa tidak
terganggu. Reflekstendon yang dalam dapat meninggi. Disfagia atau ileus dapat menghambat makan
melalui mulut. Pada tetanus, kontaminasi luka dengan spora mungkin sering terjadi. Walaupun
demikian, germinasi dan produk toksin hanya terjadi pada luka dengan potensial oksidasi-reduksi yang
rendah, seperti luka yang mengandung jaringan devitalisasi, benda asing, atau infeksi asing.

1660. Anak BB=25 kg, butuh PCT 10 mg/kgBB/kali, sediaan 500 mg. Butuh anak 4 hari. Berapa kaplet
yang diberikan?

a. X

b. VIII

c. VI

d. IV

e. XX

Pembahasan :

BB x dosis PCT pada anak, yaitu 25 kg x 10 mg/kgBB/kali = 250 mg

PCT diberikan 3 kali sehari dalam 4 hari, sehingga diperlukan PCT 12 kali dalam 4 hari sehingga
didapatkan dosis pada anak yaitu 250 x 12 = 3000 dalam 4 hari. Karena dosis PCT 500 mg, maka 3000 :
500 = 6.

Jadi jumlah kaplet yang diberikan kepada anak tersebut adalah VI yang diberikan dalam dosis 3 x 250 mg
selama 4 hari.

1661. Pria 55 tahun ke UGD dengan nyeri seluruh perut sejak 2 hari yll. Nyeri dimulai di ulu hati
kemudian menyebar ke seluruh perut. Pasien tampak berkeringat dan lethargic. Nyeri tekan, nyeri lepas,
dan kram otot ditemukan. Perut tampak kembung dan bising usus menurun. Batas paru-hepar
menghilang, TD 100/60 mmHg, nadi 100x/mnt, suhu 380C, punya riwayat nyeri ulu hati berulang selama
setahun ini. Dia selalu makan Aspirin untuk nyeri kepalanya. Mana yang merupakan penyebab paling
sering pada penyakit ini?

a. Primary peritonitis

b. Secondary peritonitis

c. Tertiary peritonitis

d. Faecal peritonitis

e. Foreign body peritonitis

Pembahasan :
Peritonitis terjadi mula-mula setelah kebocoran mikroorganisme dari organ terganggu atau
ditraumatisasi. Perluasan infeksi ke dalam cavita peritonealis tergantung dari banyak factor, termasuk
lokasi dan luas kebocoran primer, sifat luka atau penyakit yang mendasarinya, adanya perlekatan akibat
operasi sebelumnya, serta lamanya penyakit sekarang dan efisiensi mekanisme imunitas. Peritonitis
primer terjadi sebagai akibat langsung dari infeksi tertentu. Sedangkan secara sekunder dapat
disebabkan karena efek obat dan penyebab latin yang sekunder.

1662. Anak laki-laki umur 4 tahun datang dengan keluhan nyeri menelan yang dirasakan sejak 3 hari yll
disertai demam tinggi, muntah dan nyeri di telinga. Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya tidak ada.
Pada pemeriksaan faringologi terlihat tonsila faringea disertai detritus, terdapat nyeri tekan pada leher.
Terapi yang diberikan adalah :

a. Tonsilektomi

b. Serum anti difteri

c. Causal dan simptomatik

d. Pungsi dan insisi

e. Obat kumur

Pembahasan :

Gejala dari kasus mengarah kepada Abses Peritonsil (Quinsy). Abses peritonsil adalah kumpulan nanah
yang terbentuk di dalam ruang peritonsil. Kuman penyebab sama dengan tonsillitis (Streptococcus beta
hemolyticus, Streptococcus viridians, dan Streptococcus pyogens), dapat ditemukan kuman aerob dan
anaerob. Sumber infeksi berasal dari penjalaran tonsillitis akut yang mengalami supurasi, menembus
kapsul tonsil, dan perjalanan dari infeksi gigi.

Terdapat gejala dan tanda tonsillitis akut, demam tinggi, otalgia, nyeri menelan, nyeri tenggorok,
muntah, mulut berbau, hipersalivasi, suara sengau, kadang-kadang sulit membuka mulut (trismus), serta
pembengkakan dan nyeri tekan pada kelenjar submandibula. Trismus terjadi pada proses yang lanjut
akibat iritasi pada otot pterigoid interna. Pada pemeriksaan tampak palatum mole membengkak,
menonjol ke depan, dapat teraba fluktuasi, hiperemis pada stadium awal dan bila berlanjut akan
menjadi lebih lunak dan kekuning-kuningan. Tonsil bengkak, hiperemis, mungkin banyak detritus
(tonsillitis folikuler), terdorong ke tengah, depan, dan bawah. Uvula bengkak dan terdorong ke sisi
kontralateral.

Komplikasi penyakit ini yaitu dehidrasi, perdarahan, aspirasi paru, piemia, abses parafaring,
mediastinitis, thrombus sinus kovernosus, meningitis dan abses otak.

Untuk stadium awal diberikan antibiotic dosis tinggi, Penisilin 600.000-1.200.000 unit atau
Ampisilin/Amoxicillin3-4 x 250-500 mg atau Sefalosporin 3-4 x 500 mg, Metronidazole 3-4 x 250-500 mg.
Juga obat simtomatik berupa analgesic-antipiretik Parasetamol 3 x 250-500 mg, anjuran berkumur
dengan antiseptic/air hangat, dan kompres dengan air dingin. Bila abses telah terbentuk, dilakukan
pungsi kemudian insisi untuk mengeluarkan nanah dengan anastesi local. Insisi dilakukan pada daerah
paling menonjol dan lunak, atau pertengahan garis yang menghubungkan dasar vulva dengan geraham
atas terakhir pada sisi yang sakit. Setelah selesai pasien diminta berkumur dengan antiseptic. Bila
terdapat trismus, diberikan analgesia local untuk nyeri dengan menyuntikkan silokain atau novokain 1%
di ganglion sfenopalatinum (bagian belakang atas lateral konka medial). Pada anak kecil dianjurkan
untuk anestesi umum. Kemudain dianjurkan untuk tonsilektomi, umumnya sesudah infeksi tenang yaitu
2-3 minggu sesudah drainase abses.

1663. Skenario sama seperti di atas. Nyeri telinga yang dialami penderita terutama diutamakan oleh?

a. Otitis Media Akut

b. Hiperpireksia

c. Infeksi sekunder

d. Dehidrasi

e. Nyeri alih melalui Nervus IX

Pembahasan :

Sumber infeksi berasal dari penjalaran tonsillitis akut yang mengalami supurasi, menembus
kapsul tonsil, dan perjalanan dari infeksi gigi.

1664. Seorang wanita 37 tahun dating dengan keluhan keputihan seperti susu kental. Gatal pada
kemaluan, berulang. Pasien juga menderita DM. pemeriksaan fisik normal. Status lokalis region vagina
dan perineum hiperemis, bercak-bercak putih, flour albus putih kental. Untuk penegakkan diagnosis,
pemeriksaan apa yang sebaiknya dilakukan?

a. Sediaan basah usap vagina

b. Biopsy

c. Biomolekuler

d. Serologi

Pembahasan :

Diagnosis pada soal yaitu Vulvovaginitis, yaitu infeksi jamur pada vagina yang disebabkan oleh Candida
albicans. Biasanya vulvovaginitis ini terjadi pada semua usia. Keluhan biasanya berupa gatal yang sangat,
perih dan panas. Pada labia tampak lesi berupa bercak putih eritematosa, basah dan maserasi. Serviks
tampak hiperemis, bengkak dan mengalami erosi dengan vesikel-vesikel pada permukaannya.
Ditemukan flour albus berwarna putih kekuningan dengan adanya semacam butiran tepung dan kadang-
kadang seperti susu yang pecah. Akibat garukan dapat terjadi erosi/ekskoriasi selanjutnya dapat
menimbulkan infeksi sekunder. Bantuk infeksi seperti ini biasanya terjadi pada penderita dengan
kehamilan, DM, efek pengobatan dengan antibotik spectrum luas. Dapat pula dicentuskan oleh tekanan
emosional atau pengalaman yang menyedihkan.

Pemeriksaan pada Vulvovaginitis, yaitu :

1. Pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10% atau pewarnaan gram

Pada kerokan kulit atau ‘swab’ muko-kutan yang diperoleh dari tempat lesi terlihat sel ragi, blatospora
atau hifa semu kecuali pada reaksi ‘id’ tidak ditemukan penyebabnya.

2. Pemeriksaan biakan agar

Tampak adanya koloni berupa ‘Yeast like colony’ pada perbenihan yang menggunakan agar dekstrosa
Sabouraud.

Terapi

1. Terapi Umum

Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi.

2. Terapi Sistemik

a. Amfoterisin B

Diberikan dalam bentuk tablet dengan dosis 0,5 mg/kgBB/hari selama 6-12 hari

b. Nistatin

Dosis dewasa 3x500.000 Unit/hari (tablet)

Dosis anak 3x100.000 Unit/hari (suspensi)

3. Terapi Topikal

a. Larutan ‘gention violet’

Diberikan larutan ‘gentian violet’ 0,5-1% untuk selaput lendir

b. Nistatin (krim/salep/emulsi/tablet vagina)

Diberikan 1-2 tablet secara intravagina atau dioleskan 2-3 kali sehari selama 3 hari

c. Mikonazol 2 % (krim/bedak)

d. Klotrimasol 1 % (krim/solusio)

e. Ekonasol 1 % (krim/solusio/bedak)

f. Torsiklat 1 % (krim/solusio)
1665. Seorang wanita usia 55 tahun mengeluh kumat-kumatan nyeri wajahnya disekitar pipi kanan,
seperti disayat pisau, serangan terjadi pada saat mengunyah., saat bicara, saat menguap, saat sikat gigi.
Pada pemeriksaan neorologis lain dalam batas normal. Riwayat sakit gigi (+) dan sudah dicabut.
Predisposisi kasus diatas adalah pada wanita umur diatas 55 tahun, hal oleh karena :

a. Terbentuknya osteofit di Os Petrosum

b. Osteoporosis di Os Petrosum

c. Arteriosklerosis a. Carotis Interna

d. Autoimmune disease

e. Peradangan di Ganglion Trigeminus

Pembahasan :

Gejala-gejala pada pasien tersebut mengarah kepada Neuralgia Trigeminal. Neuralgia trigeminal ditandai
dengan oleh serangan nyeri paroksimal yang tajam menyengat dan menyetrum, berlangsung singkat
(detik atau menit), unilateral pada daerah distribusi Nervus V (Trigeminus). Cabang kedua dan ketiga
dari nervus trigeminus paling sering terkena dan titik pemicu nyeri seringkali ditemukan di daerah wajah
terutama di atas lubang hidung dan mulut. Serangan terjadi spontan atau sedang menggosok gigi,
bercukur, mengunyah, menguap, atau menelan.

Pada 90% pasien, mula timbulnya pada usia di atas 40 tahun, dan wanita lebih sering terkena daripada
pria. Sebagian besar etiologi tidak dapat ditemukan. Bila disertai hipestesia pada daerah distribusi N.V,
paresis saraf cranial lainnya, atau mula timbulnya sebelum usia 40 tahun, maka harus dicurigai sebagai
neuralgia trigeminus simtomatik atan atipik. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk mencari adanya
sklerosis multiple, tumor saraf trigeminus, atau tumor fosa posterior.

1666. Seorang wanita usia 35 tahun, mengeluh nyeri kepala separuh kanan berdenyut disertai mual,
muntah dan mata kabur (scotoma), photopobi. Sebelum nyeri kepala penderita merasa separo
wajahnya gringgingan dan tebal disertai pandangan berkunang-kunang. Nyeri berlangsung ± 2 jam.
Pemeriksaan neurologis tidak ada kelainan. Diagnosis pasien adalah :

a. Trigeminal neuralgia

b. Migraine classic

c. Arteritis temporalis

d. Tension headache

e. Epilepsy fokal

Pembahasan :
Nyeri kepala berdenyut, bersifat unilateral, disertai mual dan muntah, merupakan deskripsi dari
migren (migraine). Tipe migren yang popular adalah migren tanpa aura (common migraine) dan migren
dengan aura yaitu migren kalsik (classic migraine). Pada migren klasik, gejala nyeri kepala didahului oleh
aura, yaitu gejala neurologis yang sifatnya sesaat. Aura yang paling umum adalah gejala visual, yang
pada pasien ini berupa mata kabur (skotoma) dan pandangan berkunang-kunang. Hampir semua pasien
mengeluh fotopobia.

Pada tension headache, nyeri kepala bersifat seperti tertekan atau terikat, bukan berdenyut. Seperti
orang yang memaksa memakai topi yang kekecilan. Nyeri ini sering terjadi pada pasien dengan
gangguan kecemasan dan depresi. Trigeminal neuralgia memiliki gejala khas berupa nyeri unilateral tiba-
tiba seperti tersengat listrik, berlangsung singkat, dan jelas terbatas pada satu atau lebih distribusi
cabang nervus trigeminus. Sedangkan arteritis temporalis terjadi karena inflamasi pada arteri karotis
eksterna, khususnya arteri temporalis dan arteri vertebralis. Inflamasi pada dinding arteri yang sensitive
tersebut menimbulkan gejala nyeri. Sindrom ini sering disertai dengan malaise, mialgia, penurunan
berat badan, atralgia, dan demam.

1667. Seorang wanita usia 27 tahun mengeluh sejak 2 bulan yll, nyeri kepala seperti diikat, jalan serasa
melayang, sering berdebar, keringat dingin. Nyeri kepala hampir setiap hari, kumat-kumatan, disertai
mual tanpa muntah, sulit tidur. Tidak ditemukan deficit neurologi fokal. Diagnosis kerja penderita
tersebut :

a. Cluster headache

b. Tension headache

c. Trigeminal neuralgia

d. Migren klasik

e. Arteritis temporalis

Pembahasan :

Tension headache timbul karena adanya kontraksi yang terus menerus dari otot-otot kepala,
wajah, kuduk dan bahu. Kontraksi yang terus menerus ini akan menimbulkan nyeri otot yang di-
“alihkan” ke kepala (“muscle contraction headache”) yang timbul karena ketegangan jiwa (ansietas,
tension, atau depresi, dengan gejala-gejala otonom seperti berdebar-debar, sesak nafas, berkeringat,
keluhan lambung, dan sulit tidur). Nyeri kepala dirasakan oleh si penderita sebagai suatu ikatan kepala
yang terlalu menekan. Kepalanya dirasakan berat oleh penderita, terutama pada saat pagi hari. Bile
penderita dipijat, maka nyeri kepala berkurang. Nyeri kepala ini banyak ditemukan dan paling peka
terhadap analgesic.

Diagnosis untuk nyeri kepala tegang episodic (The International Headache Society) meliputi :

· Minimal 10 kali serangan.

· Tidak ada mual dan muntah.


· Tidak ditemukan fonofobia dan fotofobia, dan kalaupun ada hanya salah satu

· Dikatakan nyeri kepala tegang otot bila ditemukan adanya ketegangan otot perikranial dengan
cara palpasi atau dengan EMG.

· Apabila bentuk di atas ditemukan, tetapi serangan terjadi paling sedikit 15 hari setiap bulan dan
telah berlangsung lebih dari 6 bulan, serta mungkin diiiringi salah satu gejala : mual, fotofobia,
fonofobia, tanpa muntah, maka diagnosisnya adalah nyeri kepala tegang otot kronik.

· Tipe yang lain yaitu semua nyeri kepala mirip dengan gejala di atas, tetapi tidak memenuhi syarat
untuk diagnosis salah satu nyeri kepala tegang otot dan juga tidak memenuhi criteria untuk nyeri kepala
migraine tanpa aura.

Cluster headache à nyeri kepala yang kambuh, bersifat unilateral, berpusat disekitar mata, mulai
dengan cepat dan biasanya menghilang dalam waktu ½-2 jam. Dalam satu hari, nyeri dapat kambuh 2-4
kali, berlangsung berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, setelah itu nyeri lenyap. Sampau bertahun-
tahun kemudian, penderita bias bebas nyeri.

Migraine à suatu penyakit familial yang ditandai oleh bangkitan nyeri kepala yang kumat-kumatan, yang
dirasakan unilateral hampir selalu disertai oleh anoreksia, mual, dan muntah. Intensitas, frekuensi, dan
lama berlangsungnya nyeri kepala itu berbeda-beda. Pada migraine klasik, nyeri kepala didahului dan
disertai oleh gejala-gejala neurologis yang sejenak seperti gangguan penglihatan, gangguan bicara, atau
gangguan sensorik.

Arteritis temporalis à nyeri karena kelainan vascular pada arteri temporalis, menimbulkan nyeri kepala
yang keras, unilateral, arteri superficial akan tampak berkelok-kelok, edema, dan bernodulus.

1668. Seorang penderita pria usia 73 tahun masuk RS dengan keluhan sulit menggerakkan anggota
tubuhnya baik sebelah kanan maupun kiri. Tangan kiri terlihat bergetar-getar seperti orang menghitung-
hitung uang. Wajahnya terlihat kaku, wajah topeng. Jalan terlihat kaku, langkah kecil-kecil. Kesadaran
tidak menurun. Obat yang cocok untuk pasien tersebut

a. Carbamazepine

b. Diphenylhidantoin

c. Luminal

d. Ergotamine

e. Levodopa+Benserazid

Pembahasan :

Gejala dan tanda-tanda pada pasien ini adalah khan untuk Parkinsonism. Pada Parkinson, beberapa
gejala yang khas antara lain (biasa disingkat dengan TRAP) :
a. Tremor, ciri khas dari tremor tersebut adalah terlihat jelas pada saat istirahat dan meningkat pada
saat timbul stress emosional. Umumnya tremor dimulai pada lengan dan tungkai, berupa gerakan ritmis
fleksi-ekstensi dari jari, tangan, atau kaki. Pada pasien ini, gerakan tremor tersebut digambarkan dengan
tangan kiri yang terlihat bergetar-getar seperti orang menghitung-hitung uang.

b. Rigiditas, merupakan resistensi terhadap gerakan. Otot-otot terus menerus berkontraksi secara
bersamaan sehingga penderita merasa kaku dan lemah.

c. Akinesia/hipokinesia, merupakan perlambatan pada gerakan volunter atau gerakan spontan


seperti mengayunkan tangan ketika berjalan.

d. Postural insability, yaitu cara berjalan dan postur yang abnormal (abnormal gait dan posture). Pada
pasien ini terlihat dari cara berjalannya yang kaku dan langkahnya yang kecil-kecil.

Ciri khas lainnya adalah berkurangnya kemampuan untuk menunjukkan ekspresi wajah. Wajah
pasien relative immobile sehingga tampak seperti topeng (masklike facies).

Obat yang diberikan pada Parkinsonism antara lain Levodopa (sinemet), yang di dalam tubuh akan
diubah menjadi dopamine. Hai ini sesuai dengan pathogenesis Parkinsonism, yaitu karena
mendegenerasi neuron-neuron yang menghasilkan dopamine sehingga mengganggu keseimbangan
dopaminergic inhibition dan cholinergic excitation.

1669. Wanita berusia 55 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan sakit pada sendi lutut yang
tidak kunjung membaik. Pasien mengatakan pada dokter sudah bosan berobat. Sebelum member terapi
dokter berkomunikasi dengan pasien terdahulu. Apa yang disampaikan dokter kepada pasien?

a. Ibu lebih baik dirujuk ke luar negeri

b. Dokter akan melakukan tindakan operasi

c. Memotivasi pasien bahwa ibu harus sembuh

d. Akan mengganti obat-obatan yang lebih mahal

e. Bahwa penyakit ibu tidak akan sembuh

1670. Seorang wisatawan dari Jerman, 40 tahun, telah mencoba nikmatnya es cendol. Sore harinya
menderita diare 10x, kuning encer, suhu badan demam, mules dan mual. Saran yang diberikan kepada
wisatawan tersebut :

a. Vaksinasi sebelum berangkat

b. Vaksinasi setelah tiba ditempat tujuan

c. Jenis vaksin sesuai dengan penyakit yang bersifat endemis


d. Hindari mengkonsumsi minuman yang tidak dikemas

e. Menelan antibiotic setiba di daerah tersebut hingga waktu pulang

1671. Seorang wisatawan dari Jerman, 40 tahun, telah mencoba nikmatnya es cendol. Sore harinya
menderita diare 10x, kuning encer, suhu badan demam, mules dan mual. Pengelolaan terpenting
penderita ini adalah :

a. Jenis makanan tertentu

b. Jenis minuman tertentu dilarang

c. Pemberian cairan per oral

d. Pemberian Intra Vena cairan

e. Antibiotika

1672. Laki-laki 24 tahun terdapat benjolan di leher depan, tidak sakit. Orang sekampung memiliki sakit
yang sama seperti ini

a. Defisiensi krom

b. Defisiensi vit B1

c. Defisiensi iodium

d. Oklusi kelenjar lemak

e. Tumor kelenjar getah bening

JAWABAN : C

Kekurangan yodium akan mengakibatkan membesarnya kelenjar gondok. Karena itu penyakit yang
timbul akhibat kekurangan yodium disebut penyakit gondok. Karena penyakit pembesaran kelenjar
gondok itu ditemukan di daerah-daerah tertentu untuk jangka waktu yang lama, maka disebut penyakit
gondok endemik. Terjadinya kekurangan yodium, terutama akibat rendahnya kadar yodium dalam tanah
sehingga air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di daerah itu juga rendah kadar yodiumnya. Disamping
itu, beberapa jenis bahan makanan mengandung zat yang dapat menyebabkan terjadinya pembesaran
kelenjar gondok dan disebut Zat Goiterogen. Zat tersebut ditemukan dalam sayuran dari jenis Brassica
seperti kubis, lobak, kol kembang. Juga zat tersebut ditemukan dalam kacang kedelai, kacang tanah, dan
obat-obatan tertentu.Masih ada beberapa faktor lain yang diduga dapat mengakibatkan terjadinya
pembesaran kelenjar gondok, seperti air minum yang tercemar, kadar kapur dalam air yang terlalu tinggi
dan sebagainya.
Akibat dari defisiensi Yodium itu ialah :
• Gondok Endemik, Bila konsumsi jodium itu rata-rata 25-60 ug seorang sehari, akan terdapat kasus
goiter. Endemik goiter tidak merupakan penyakit yang secara akut dan dramatis, seperti juga halnya
dengan defisiensi Vitamin A.

• Kretin, Kalau konsumsi jodium rata-rata penduduk suatu daerah sebesar 25 ug seorang sehari atau
kurang, akan terdapat frekuensi goiter yang cukup tinggi, dan terdapat juga penderita-penderita
kretinisme, ialah yang menderita hambatan pertumbuhan fisik serta pengembangan fisik maupun
mental (physical and mental retardation).

1673. Seorang pasien tidak sadar dibawa ke UGD setelah menjadi korban tabrak lari, nadi > 120, TD
turun, kehilangan darah 30-40 %. Menurut ATLS, klasifikasi syok perdarahan?

a. I

b. II

c. III

d. IV

e. V

JAWABAN : C

Syok hipovolemik karena perdarahan :

Menurut Advanced Trauma Life Support

Klasifikasi Penemuan Klinis Pengelolaan

Kelas I : kehilangan volume darah Hanya takikardi minimal, nadi < Tidak perlu penggantian volume
< 15 % EBV 100 kali/menit cairan secara IVFD

Kelas II : kehilangan volume Takikardi (>120 kali/menit), Pergantian volume darah yang
darah 15 – 30 % EBV takipnea (30-40 kali/menit), hilang dengan cairan kristaloid
penurunan pulse pressure, (NaCl 0,9% atau RL) sejumlah 3
penurunan produksi urin (20-30 kali volume darah yang hilang
cc/jam)

Kelas III : kehilangan volume Takikardi (>120 kali/menit), Pergantian volume darah yang
darah 30 - 40 % EBV takipnea (30-40 kali/menit), hilang dengan cairan kristaloid
perubahan status mental (NaCl 0,9% atau RL) dan darah
(confused), penurunan produksi
urin (5-15 cc/jam)
Kelas IV : kehilangan volume Takikardi (>140 kali/menit), Pergantian volume darah yang
darah > 40 % EBV takipnea (35 kali/menit), hilang dengan cairan kristaloid
perubahan status mental (NaCl 0,9% atau RL) dan darah
(confused dan lethargic),

Bila kehilangan volume darah > 50


% : pasien tidak sadar, tekanan
sistolik sama dengan diastolik,
produksi urin minimal atau tidak
keluar

Keterangan : EBV (Estimate Blood Volume) = 70 cc / kg BB

1674. Anak laki-laki 2 bulan dibawa ke puskesmas dengan keluhan sumbing bibir dan langit. Pada
pemeriksaan KU baik, tidak batuk, tidak pilek, BB 4,5 kg, didapatkan labiognatopalatoschizis unilateral
sinistra komplit. Laboratorium Hb 11 gr/dl, pemeriksaan lain DBN. Kapan usia yang paling tepat
dilakukan labioplasty

a. 10 jam

b. 10 hari

c. 10 minggu

d. 10 bulan

e. 10 tahun

JAWABAN : C

Penanganan untuk bibir sumbing menurut Pilitteri adalah dengan cara operasi. Operasi ini dilakukan
setelah bayi berusia dua bulan, dengan berat badan yang meningkat, dan bebas dari infeksi oral pada
saluran napas dan sistemik. Untuk melakukan operasi bibir sumbing dilakukan hukum sepuluh (Rules of
Ten) yaitu, berat badan bayi minimal 10 pon, kadar Hb 10 g%, dan usia minimal 10 minggu dan kadar
leukosit minimal 10.000/ui.

1675. Seorang anak laki-laki 8 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan mengorok sejak 1 tahun yang
lalu, hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik tonsil T3-T2b, tidak hiperemis, cripta membesar, tidak ada
detritus. Kuman apa pada penyakit diatas yang toksinnya dapat menimbulkan komplikasi
glomerulonefritis dan miokarditis?

a. Staphylokokkus aureus

b. Streptokokkus B hemolitikus
c. Pneumokokkus

d. Morexelia catharallis

e. Pseudomonas aeroginosa

JAWABAN : B

Tonsilitis merupakan radang tonsil palatina yang dapat juga disertai dengan peradangan pada faring.
Radang ini dapat disebabkan oleh infeksi grup A streptokokus β hemolitikus, pneumokokus, stafilokokus
dan hemofilus influenza, biasanya menyerang anak pra sekolah sampai dewasa, dapat mengakibatkan
komplikasi seperti peritonsilar abses, parafaring abses, sepis, bronchitis, glomerulonefritis akut,
miokarditis serta arthritis.

Glomerulonefritis paska streptokokus dapat didahului oleh infeksi streptokokus β hemolitikus grup A.
Glomerulonefritis paska streptokokus dapat terjadi setelah radang tenggorokan dan jarang dilaporkan
bersamaan dengan demam rematik akut. Hal ini disebabkan terjadinya pembentukan komplek imun
yang bersirkulasi dan terjadi pembentukan komplek imun in situ ini telah ditetapkan sebagai mekanisme
patogenesis terjadinya penyakit glomerulonefritis paska streptokokus.

Sumber : Buku ajar ilmu kesehatan THT FKUI hal 181

1676. Wanita 36 tahun mengalami pembesaran uterus simetris tanpa disertai nodul atau massa. Pasien
juga mengalami menorrhagia dan nyeri pelvis. Tes kehamilan (+). Diagnosis keadaan diatas adalah?

a. Endometriosis

b. Leiomyoma

c. Hiperplasia endometrium

d. Adenomiosis

e. Endometritis kronik

JAWABAN : D

1677. Seorang laki-laki umur 42 tahun, kemarin siang jam 11.00 waktu bekerja tiba-tiba sakit kepala kiri,
muntah-muntah, kemudian lumpuh anggota separo kanan, bicara pelo. Kesadaran cepat menurun
menjadi seporous. Tensi 220/120, motorik hemiplegic kanan tipe UMN. Terdapat parese N VII kanan tipe
sentral. Onset penyakit mendadak, diagnosis pasien diatas adalah

a. Stroke thrombosis

b. Stroke emboli

c. Stroke perdarahan ICH


d. Stroke perdarahan SAH

e. Perdarahan epidural

JAWABAN : C

Diagnosis banding PIS, PSA, dan SNH

Gejala Klinis PIS PSA SNH

1. Gejala defisit fokal Berat Ringan Berat/ringan

2. Permulaan (onset) Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)

3. Nyeri Kepala Hebat Sangat hebat Ringan/tidak ada

4. Muntah pada awalnya Sering Sering Tidak,kecuali lesi di


batang
otak Selalu
5. Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak
Bisa hilang/ tidak
6. Kesadaran Bisa hilang Bisa hilang sebentar hilang

Permulaan tidak Sering dari awal


ada
7. Hemiparesis Sering sejak
awal

Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim
otak dan bukan disebabkan oleh trauma.

Luyendyk dan Schoen membagi PIS menurut cepatnya gejala klinis memburuk, sebagai berikut :

1. Akut, dan cepat memburuk dalam 24 jam

2. Subakut, dengan krisis terjadi antara 3 dan 7 hari

3. Subkronis, bila krisisnya 7 hari

Etiologi terbanyak disebabkan karena hipertensi. Faktor etiologi yang lain adalah aneurism kriptogenik,
diskrasia darah, penyakit darah seperi hemophilia, leukemia, trombositopenia, pemakaian koagulan
dalam jangka lama, malformasi arteriovenosa, tumor otak, dsb.

Gejala prodormal tidak jelas, kecuali nyeri kepala karena hipertensi. Serangan seringkali di siang hari,
waktu bergiat, atau emosi/marah. Sifat nyeri kepala : nyeri yang hebat sekali. Mual-muntah sering
terdapat pada permulaan serangan. Hemiparesis/hemiplegic biasa terjadi sejak permulaan serangan.
Kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma (65% terjadi kurang dari setengah jam, 23 %
antara ½ - 2 jam dan 12 % terjadi setelah 2 jam sampai 19 hari)
Sumber : Kapita Selekta Neurologi edisi 2 hal 93-96

1678. Laki-laki 35 tahun tertembak di rahang, dirawat di RS, pulang. Pasien sikat gigi dan berdarah
banyak, dalam perjalanan pasien meninggal. Kemungkinan

a. Hipoksia

b. Syok

c. Anoksia

d. Aspirasi

JAWABAN : B

Pada kasus diatas : laki-laki tertembak di rahang, berdarah banyak kemudian meninggal. Kemungkinan
pada pasien ini terjadi syok (hipovolemik)

Syok dapat didefinisikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi
dan oksigenasi jaringan. Bahaya syok adalah tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya
aliran darah ke jaringan. Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa cedera.

Etiologi syok hipovolemik :

a. Perdarahan (syok hemoragik) misalnya akibat trauma

b. Kehilangan plasma, misalnya akibat luka bakar, peritonitis

c. Kehilangan air dan elektrolit, misalnya pada muntah dan diare

Syok hipovolemik terjadi karena terganggunya sistem sirkulasi akibat volume darah dalam pembuluh
darah yang berkurang karena perdarahan massif atau kehilangan plasma darah.

Sumber : Buku Ajar IPD Jilid 1 hal.180, Kapsel jilid I

1679. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke dokter dengan keluhan jerawatan yang dirasakan
sejak 6 bulan yang lalu. Sudah diobati bermacam-macam obat dan berobat ke klinik kecantikan, tetapi
belum membaik. Pasien merasa rendah diri dan malu untuk melakukan aktivita sehari-hari. PF : pada
wajah terutama kedua pipi dan dahi didapatkan eritem, komedo putih dan hitam, beberapa pustular
multiple berjumlah 15 buah. Sebagai dokter, penatalaksanaan yang dilakukan?

a. Memijit dan membersihkan jerawat

b. Membasuh muka dengan air bersih

c. Membuat daftar makanan yang dilarang untuk dimakan


d. Konsultasi dengan psikiatri

JAWABAN : D

Faktor-faktor yang berkaitan dengan pathogenesis penyakit :

1. Perubahan pola keratinisasi dalam folikel. Keratinisasi dalam folikel yang biasanya berlangsung
longgar berubah menjadi padat sehingga sukar lepas dari saluran folikel tersebut

2. Produksi sebum yang meningkat yang menyebabkan peningkatan unsure komedogenik dan
inflamatogenik penyebab terjadinya lesi akne.

3. Terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab terjadinya proses inflamasi folikel dalam sebum dan
kekentalan sebum yang penting pada pathogenesis penyakit

4. Peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes, Corynobacterium acnes, Pityrosporum


ovale dan Staphylococcus epidermidis) yang berperan pada proses kemotatik inflamasi serta
pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi lipid sebum

5. Terjadinya respons hospes berupa pembentukan circulating antibodies yang memperberat akne

6. Peningkatan hormone androgen, anabolic, kortikosteroid, gonadotropin serta ACTH yang mungkin
menjadi faktor penting pada kegiatan kelenjar sebasea

7. Terjadinya stress yang dapat memicu kegiatan kelenjar sebasea baik secara langsung atau melalui
rangsangan terhadap kelenjar hipofisis

8. Faktor lain : usia, ras, familial, makanan, cuaca, musim yang secara langsung dapat memacu
peningkatan proses pathogenesis tersebut.

Pada kasus diatas : jerawatan sejak 6 bulan yang lalu, sudah diobati bermacam-macam obat dan berobat
ke klinik kecantikan, tetapi belum membaik. Pasien merasa rendah diri dan malu untuk melakukan
aktivita sehari-hari. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah konsultasi dengan psikiatri, untuk
membantu mengatasi rasa rendah diri dan malu.

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 4 halaman 254-255

1680. Seorang pria 17 tahun terdapat bercak kemerahan pada wajah dirasakan sejak 6 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan papul eritem pada wajah dan lengan disertai oleh komedo, beberapa
pustular, skar atrofi multiple. Diagnosis pada pasien ini adalah…

a. Roseola

b. Acne vulgaris

c. Milia

d. Pitiriasis Rosea
e. Dermatitis fotokontak

JAWABAN : B

Pada kasus ini : bercak kemerahan pada wajah sejak 6 bulan, UKK papul eritem pada wajah dan lengan
disertai komedo, beberapa pustular, skar atrofi multiple. Dilihat dari pemeriksaan dan faktor usia,
diagnosis pada pasien ini mengarah pada acne vulgaris.

Akne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya terjadi pada
masa remaja dan dapat sembuh sendiri. Gambaran klinis akne vulgaris sering polimorfi terdiri atas
berbagai kelainan kulit berupa komedo, papul, pustule, nodul, dan jaringan parut yang terjadi akibat
kelainan aktif tersebut, baik jaringan parut yang hipotrofik maupun yang hipertrofik.

Umumnya insidensi terjadi pada sekitar umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria. Tempat
predileksi akne vulgaris adalah di muka, bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas. Lokasi kulit
lain, misalnya leher, lengan atas, dan glutea kadang-kadang terkena. Erupsi kulit polimorfi dengan gejala
predominan salah satunya komedo, papul yang tidak beradang dan pustule, nodus dan kista yang
beradang. Dapat disertai rasa gatal, namun umumnya keluhan penderita adalah keluhan estetis.

Sumber : Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 4 halaman 254-255

1681. Seorang penderita laki-laki usia 25 tahun suka menggosok-gosokkan alat kemaluannya pada
pantat/bagian tubuh seorang wanita yang berpakaian lengkap untuk mencapai orgasme. Pada saat yang
lain, penderita mungkin menggunakan tangannya untuk meraba korban yang tidak menaruh curiga.
Tindakan ini biasanya terjadi pada tempat yang ramai, khususnya didalam kereta dan bus. Gangguan apa
yang dialami penderita ini?

a. Fetihisme

b. Frotteurisme

c. Voyeurisme

d. Masokisme

e. Nekrofilia

JAWABAN : B

· Fetihisme : mengandalkan pada beberapa benda mati (non-living object) sebagai rangsangan
untuk membangkitkan keinginan seksual dan memberikan kepuasan seksual. Kebanyakan benda
tersebut (objek fetish) adalah ekstensi dari tubuh manusia seperti pakaian dan sepatu

· Frotteurisme : merujuk pada penyimpangan seksual yang berupa aktivitas seseorang


menggosokkan badan atau memeluk orang lain yang tidak mau. Frotteurisme biasa dilakukan
dengan tangan atau alat kelamin dan dapat menyentuh bagian tubuh manapun termasuk alat
kelamin. Orang yang melakukan frotteurisme disebut frotteur. Mayoritas frotteur adalah pria dan
korbannya adalah perempuan

· Voyeurisme : kecenderungan yang berulang atau menetap untuk melihat orang yang sedang
berhubungan seksual atau berperilaku intim seperti sedang menanggalkan pakaian. Hal ini biasanya
menjurus pada rangsangan seksual dan masturbasi yang dilakukan tanpa orang yang diintip
menyaarinya.

· Masokisme : Masokisme merupakan kenikmatan seksual yang diperoleh jika penderita secara fisik
dilukai, diancam atau dianiaya.

· Nekrofilia : perilaku seksual manusia terhadap mayat.

Sumber : Buku saku PPDGJ III hal 112-114,http://id.wikipedia.org/wiki/Frotteurisme

1682. Laki-laki usia 27 tahun datang ke UGD setelah mengalami kejadian penjambretan. Luka ditangan
kiri. Setelah pemeriksaan pasien masih tampak pucat dan ketakutan. Pasien disuruh opname untuk
observasi. Penyelidik meminta visum

a. Visum et Repertum sementara

b. Visum et Repertum lanjutan

c. Visum et Repertum tetap

d. Visum et Repertum observasi

e. Visum et Repertum rawat jalan

JAWABAN : A

Pada kasus diatas laki-laki luka ditangan kiri setelah mengalami penjambretan. Setelah pemeriksaan
pasien masih tampak pucat dan ketakutan. Jadi visum yang dibuat adalah visum et repertum sementara.

Maksud pembuatan VeR adalah sebagai salah satu barang bukti (corpus delicti) yang sah di pengadilan
karena barang buktinya sendiri telah berubah pada saat persidangan berlangsung. Jadi VeR merupakan
barang bukti yang sah karena termasuk surat sah sesuai dengan KUHP pasal 184.

Jenis visum et repertum, yaitu:

1. VeR hidup

VeR hidup dibagi lagi menjadi 3, yaitu:

a. VeR definitif, yaitu VeR yang dibuat seketika, dimana korban tidak memerlukan perawatan dan
pemeriksaan lanjutan sehingga tidak menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi luka yang ditulis pada
bagian kesimpulan yaitu luka derajat I atau luka golongan C.
b. VeR sementara, yaitu VeR yang dibuat untuk sementara waktu, karena korban memerlukan
perawatan dan pemeriksaan lanjutan sehingga menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi luka tidak
ditentukan dan tidak ditulis pada kesimpulan.
Ada 5 manfaat dibuatnya VeR sementara, yaitu

· Menentukan apakah ada tindak pidana atau tidak

· Mengarahkan penyelidikan

· Berpengaruh terhadap putusan untuk melakukan penahanan sementara terhadap terdakwa

· Menentukan tuntutan jaksa

· Medical record

c. VeR lanjutan, yaitu VeR yang dibuat dimana luka korban telah dinyatakan sembuh atau pindah rumah
sakit atau pindah dokter atau pulang paksa. Bila korban meninggal, maka dokter membuat VeR jenazah.
Dokter menulis kualifikasi luka pada bagian kesimpulan VeR.

2. VeR jenazah, yaitu VeR yang dibuat terhadap korban yang meninggal. Tujuan pembuatan VeR ini
adalah untuk menentukan sebab, cara, dan mekanisme kematian.

3. Ekspertise, yaitu VeR khusus yang melaporkan keadaan benda atau bagian tubuh korban, misalnya
darah, mani, liur, jaringan tubuh, tulang, rambut, dan lain-lain. Ada sebagian pihak yang menyatakan
bahwa ekspertise bukan merupakan VeR.

1683. Perempuan umur 65 tahun melakukan general check up hematologi rutin dan urin. Keterangan
yang perlu diberitahukan pada pasien….

a. Puasa 12 jam makan dan minum (air putih)

b. Puasa 12 jam makan dan boleh minum (air putih)

c. Puasa 8 jam makan dan boleh minum (sir putih)

d. Puasa 12 jam makan dan minum banyak

e. Puasa 8 jam makan dan minum

JAWABAN : B

Tata Cara Persiapan Puasa Secara Umum

1. Pastikan bahwa Anda mendapat asupan karbohidrat yang cukup (paling sedikit 150gram/hari)
selama 3 hari sebelum pemeriksaan.

2. Puasa selama 12 jam, sejak malam hari hingga waktu pengambilan darah atau bahan pemeriksaan
lain.

Selama puasa :

- Tidak boleh makan apapun, termasuk permen karet


- Tidak minum teh, kopi, susu, dan lain-lain, meski tanpa gula

- Minum air putih tetap diperbolehkan, terutama bila diperlukan pengambilan bahan pemeriksaan
dari urin

- Tidak merokok

- Jangan berpuasa lebih dari 14 jam

3. Tidak berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat sejak 12 jam sebelum pengambilan
darah.

4. Berhenti minum obat sejak 4-24 jam sebelum pengambilan darah atau 48-72 jam sebelum
penampungan urin, kecuali dokter tetap menganjurkan minum obat atau kondisi kesehatan tidak
memungkinkan (informasikan hal ini kepada petugas laboratorium).

1684. Laki-laki 2 minggu yang lalu ke Barito Selatan. Saat di Jakarta, badan demam, pemeriksaan
laboratorium menunjukkan plasmodium vivax stadium trofozoit dan gametosit. Selain primakuin obat
lainnya adalah….

a. Kina

b. Piridoksin – primetamin

c. Klorokuin

d. Doksisiklin

JAWABAN : C

Secara global WHO telah menetapkan dipakainya pengobatan malaria dengan memakai obat ACT
(Artemisinin base Combination Therapy). Golongan artemisinin (ART) telah dipilih sebagai obat utama
karena efektif dalam mengatasi plasmodium yang resisten dengan pengobatan. Selain itu artemisinin
juga bekerja membunuh plasmodium dalam semua stadium termasuk gametosit. Juga efektif terhadap
semua spesies P.falciparum, P.vivax maupun lainnya.

Klorokuin difosfat/Sulfat : dipakai untuk P. falciparum maupun P.vivax

Sulfadoksin-Primetamin (SP) : obat ini hanya dipakai untuk plasmodium falciparum dan tidak efektif
untuk P.vivax. bila terjadi kegagalan dengan obat klorokuin dapat menggunakan SP

Kina sulfat : dapat dipakai untuk P. falciparum maupun P.vivax. Kina dipakai sebagai obat cadangan
untuk mengatasi resistensi terhadap klorokuin dan SP. Pemakaian obat ini untuk waktu yang lama (7
hari) menyebabkan kegagalan untuk memakai sampai selesai.

Pada kasus ini, selain primakuin, obat yang dapat digunakan adalah klorokuin, karena untuk kina angka
resistensinya saat ini sudah tinggi.

Sumber : Buku ajar IPD edisi 5 jilid III halaman 2823-2824


1685. Seorang laki-laki berusia 24 tahun dirujuk ke UGD rumah sakit setelah tertusuk benda tajam di
thoraks anterior pada sisi medial papilla mamae sinistra. Pada saat tiba, diketahui TD 70/50 mmHg.
Vena-vna leher tampak melebar. Sura pernafasan vesikuler normal pada kedua paru. Dari pilihan
jawaban dibawah ini, step pengelolaan berikutnya yang paling tepat adalah..

a. Intubasi endotrachal

b. EKG

c. Insersi tabung pada cavum thoraks sebelah kiri

d. Foto sinar X thoraks

e. Perikardiosentesis

JAWABAN : D

Pada pasien ini kemungkinan terjadi pneumothoraks atau hemothoraks yang terjadi karena tusukan
pada pleura parietalis atau viseralis. Luka pleura parietalis dapat mengakibatkan hemothoraks.
Sedangkan cedera pleura viseralis menyebabkan hemothoraks atau pneumothoraks. Karena belum ada
kegawatan trauma dada seperti tension pneumothoraks yang memerlukan tindakan segera, tindakan
selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan rontgen thoraks untuk menunjang diagnosis.

Sumber : Buku ajar ilmu bedah edisi 2 hal 407

1686. Seorang bapak 55 tahun datang ke tempat praktek dengan keluhan pusing dan kepala terasa
berat, dalam wawancara, bapak tersebut menceritakan bahwa kemarin terserang flu dan untuk
mengatasinya dia membeli obat flu OTC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah (3x berulang)
150/90 mmHg. Tidak ada obat lain yang diminum selain obat flu tersebut. Komponen obat flu (yg dibeli
OTC) yang dapat memicu peningkatan tekanan darah adalah :

a. Acetaminofen

b. Gliseril Guaiakolat

c. Phenylpropanolamine

d. Asam salisilat

e. Chlorphenilamine maleat

Jawaban: C

Pembahasan:
Dalam obat bebas flu, biasanya terdapat kandungan parasetamol, pseudoefedrin, klorfeniramin maleat
dan fenilpropanolamin. Fenilpropanolamin mempunyai efek meningkatkan tekanan darah. Karena, hal
tersebut akan kontra indikasi bagi pasien hipertensi.

1687. Seorang bapak datang ketempat praktek seorang dokter mengeluh merasa badan lemas,
gemetar dan mata berkunang-kunang. Dalam wawancara didapatkan data bahwa bapak tersebut
menderita diabet yang sedang menggunakan oral anti diabetic yaitu tolbutamide. Kemarin bapak
tersebut merasa sakit kepala dan memberi obat sakit kepala/analgesik secara OTC. Pemeriksaan fisik :
nadi dan tekanan darah masih dalam batas normal. Dugaan kuat anda pada bapak tersebut terjadi
interaksi obat. Analgesik yang dibeli bapak tersebut yang kemungkinan memberikan interaksi dengan
oral antidiabetik adalah :

a. Parasetamol

b. Metamizole

c. Aspirin

d. Asam Mefenamat

e. Ibuprofen

Jawaban : C

Pembahasan :

Tolbutamide adalah kelompok obat yang disebut sulfonylureas. Obat diabetes oral ini membantu
mengontrol kadar gula dalam darah. Obat ini membantu pankreas dalam memproduksi insulin.

Pada kasus ini terjadi interaksi distribusi. Interaksi ini terjadi terutama bila obat-obat dengan ikatan
protein yang lebih kuat menggusur obat-obat lain dengan ikatan protein yang lebih lemah dari tempat
ikatannya pada protein plasma. Akibatnya kadar obat bebas yang tergusur ini akan lebih tinggi pada
darah dengan segala konsekuensinya, terutama terjadinya peningkatan efek toksik. misalnya
meningkatnya efek toksik dari antikoagulan warfarin atau obat-obat hipoglikemik (tolbutamid,
kolrpropamid) karena pemberian bersamaan dengan fenilbutason, sulfa atau aspirin

1688. Anak 2 tahun dari hidung kanan keluar ingus kental, kuning, bau sejak 4 hari. Dx :

a. Rhinitis akut

b. Benda asing

c. Ozaena

d. carsinoma
Jawaban : A

Pembahasan:

Rinitis atrofi (Ozaena) merupakan penyakit infeksi hidung yang kronis (rinitis kronis) dan ditandai oleh
atrofi mukosa dan tulang konka hidung. Gejala klinik rinitis atrofi (Ozaena), antara lain :

1. Napas. Napas berbau busuk.

2. Ingus / sekret. Ingus / sekret kental.

3. Kerak / krusta. Kerak / krusta berwarna hijau dan berbau busuk.

4. Penciuman. Penciuman menurun.

5. Hidung. Hidung rasa tersumbat.

6. Kepala. Kepala rasa sakit.

Semua jawaban bisa memberikan gejala hidung kanan keluar ingus kental, kuning dan bau. Tapi kalau
lihat onsetnya 4 hari kemungkinan terbesar adalah rinitis akut.

1689. Perempuan 40 tahun menjalani operasi pomeroy didapatkan jaringan untuk pemeriksaan
mikroskopik hasilnya epitel kolumner bersilia. Berasal dari jaringan apa sediaan mikroskopik tersebut.

a. Serviks uteri

b. Endometrium

c. Tuba Falopii

d. Ovarium

e. Vagina

Jawaban : C

Pembahasan : operasi pomeroy = sterilisasi tuba

Epitel vagina = epitel gepeng tidak bertanduk, dibawahnya tdpt jar.ikat yg mengandung banyak
pembuluh darah.

Endometrium = epitel kubik, kelenjar2, dan jaringan dengan pemb.darah yang berkelok-kelok

Ovarium = pada korteks sebelah luar diliputi epitelium germinativum yang berbentuk kubik dan pada
medula terdapat stroma dengan pembuluh darah, saraf dan sedikit otot polos.

Serviks uteri = dilapisi kelenjar yang berbentuk sel thoraks bersilia

Tuba falopi = epitel kolumner bersilia yg khas


(ilmu kebidanan, edisi ketiga, hal 34-42)

1690. Seorang laki-laki 25 tahun dengan riwayat epilepsi, mendadak tidak sadar, diikuti kejang-
kejang seluruh tubuh tonik dan klonik berulang-ulang lebih dari 3 kali. Obat-obat yang segera diberikan
adalah:

a. Diazepam injeksi diulang tiga kali selang 15 menit

b. Phenitoin injeksi IV 50 mg/mnt

c. Glucose 50% 2 ampul IV

d. Thiamin 100 mg IV

e. Semua diatas benar

Jawaban : A

Pembahasan:

Diazepam merupakan turunan bezodiazepin. Kerja utama diazepam yaitu potensiasi inhibisi neuron
dengan asam gamma-aminobutirat (GABA) sebagai mediator pada sistim syaraf pusat.

1691. Seorang anak, usia 6 tahun mengalami hambatan pertumbuhan tulang dan gigi akibat sering
mendapat antibiotik tetrasiklin. Keadaan tersebut terkait dengan farmakokinetik, obat tetrasiklin, yaitu:

a. Absorbsi obat tetrasiklin meningkat pada usia 6 tahun

b. Distribusi dan penumpukan obat tetrasiklin di tulang dan gigi

c. Metabolisme obat tetrasiklin kurang sempurna pada anak-anak

d. Ekskresi obat tetrasiklin kurang sempurna

e. Metabolisme obat tetrasiklin menghasilkan metabolit yang aktif

Jawaban: B

Pembahasan :

Distribusi dari tetrasiklin adalah :

• Semua jenis tetrasiklin terikat oleh protein plasma dalam jumlah yang bervariasi.

• Masa paruh dosisiklin tidak berubah pada insufisiensi ginjal.

• Dalam cairan cerebrospinal (CSS) kadar golongan tetrasiklin hanya 10-20% kadar dalam serum.
• Penetrasi ke cairan tubuh lain da jaringan tubuh cukup baik.

• Ditimbun dalam sistem retikuloendotelial di hati, dentin dan email gigi yang belum bererupsi.

• Menembus sawar uri, dan terdapat dalam air susu ibu dalam kadar yang relatif tinggi.

1692. Seorang penderita laki-laki usia 30 tahun datang berobat ke Rumah Sakit dengan keluhan sulit
tidur, malas bekerja, sering mendengar suara orang bicara yang mengomentari dirinya, padahal waktu
itu tidak ada orang.Pada pemeriksaan internistik, neurologik serta laboratorium tidak terdapat kelainan.
Kemungkinan gangguan jiwa yang diderita oleh penderita tersebut adalah:

a. Depresi

b. Gangguan Afektif

c. Neurosa

d. Skizofrenia

e. Mania

Jawaban: D

Pembahasan:

Sindrom Skizofrenia

1. Satu gejala jelas atau 2 kurang jelas :

a. Thought / isi pikir (echo/yg berulang, withdrawal= insertion/pikiran asing dari luar masuk,
broadcasting/tersiar keluar)

b. Waham bizarre (aneh, ganjil tdk lazim/sedot pikir,sisip pikir, siar pikir, kendali pikir)

c. Halusinasi auditorik

d. Waham non bizarre (cemburu, kejar, kebesaran ,berdosa, diamcam, magic mistik, nihilistik)

2. Paling sedikit 2 gejala ini harus selalu ada:

a. Halusinasi menetap dari panca indera mana saja. (auditorik, visual, olfaktorik, taktil, dll)

b. Pembicaraan inkoheren & irrelevan

c. Perilaku aneh (katatonik, mutisme, stupor, dll)

d. Gejala negatif (apatis, mutisme, autisme, afek tak wajar, menarik diri dari sosial)
1693. Seorang wanita 5 tahun datang dengan keluhan bintil berisi cairan pada daerah pinggang kiri
sejak 4 hari yang lalu dan nyeri. Pada pemeriksaan fisik ditemukan vesikel berkelompok diatas kulit
eritematous. Pengobatan yang paling tepat adalah :

a. Ketokonazol 1x200 mg

b. Acyclovir 5x800 mg

c. Prednisone 3x4 mg

d. Dexamethason 3x0,5 mg

e. Cefadroxyl 2x500 mg

Jawaban : B

Pembahasan : Adanya vesikel yang berkelompok dan dirasakan nyeri merupakan cirri khas dari Herpes
zoster. Pengobatan penyakit ini adalah dengan pemberian acyclovir 5-800 mg.

1694. Seorang anak laki-laki umur 8 tahun dengan tunamental. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
fenotip seorang laki-laki dengan tanda-tanda wanita yaitu suara tinggi, pertumbuhan payudara, testis
kecil, alat genitalia luar tampak normal. Pemeriksaan analisa semen tidak ditemukan tambahan
spermatozoa. Pemeriksaan kariotip ditemukan tambahan seks kromosom X sehingga nomenklatur
kromosom adalah 47,xxy dan formula kromosom 2n + 1 (trisomi seks kromosom). Diagnosis manakah
yang paling tepat untuk kasus diatas?

a. Turner syndrome

b. Klinefelter syndrome

c. Patau Syndrome

d. Edward Syndrome

e. Down X Syndrome

Jawaban : B

Pembahasan :

Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom
kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak berkembang
(ovaricular disgenesis).

Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom. Penderita
Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis)
sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya
tumbuh.
Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom ini
umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga
sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang
masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs.

Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom autosomnya
mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15.

Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan pada
kromosom nomor 16,17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong, bahu lebar
pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar.

1695. Menurut penelitian case control, untuk mengetahui hubungan antara kejadian penyakit
hipertensi dengan faktor risiko obesitas pada tahun 2010 pada suatu populasi adalah sebagai berikut :

Kelompok Kasus Hipertensi (+) Kasus Hipertensi (-)

Obesitas 16 8

Non Obesitas 384 392

Total 400 400

Berapa nilai odds rate yang paling tepat dibawah ini:

a. 16/384 / 8/392

b. 8/392 / 16/384

c. 16/392 / 6/384

d. 8/384 / 16/392

e. 8/400 / 16/400

Jawaban: C

Pembahasan:

Yang dimaksud dengan rasio odds adalah (kemungkinan) paparan faktor risiko pada kelompok kasus
dengan kemungkinan paparan faktor risiko pada kelompok kontrol. OR dihitung dengan rumus berikut :
OR = ad/bc

Adverse Event

Ya Tidak

Status Paparan Ya a b
Tidak c d

1696. Didesa C, kecamatan C, Kabupaten B, Propinsi jawa barat pada tahun 2010. Pada desa C
hampir setiap tahunnya jumlah kasus bertambah. Apa nama keadaan yang menggambarkan kasus
diatas?

a. Endemic

b. Pandemi

c. Epidemi

d. Wabah

e. Disaster

Jawaban: A

Pembahasan:

Wabah adalah kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada satu / sekelompok

masyarakat tertentu. Istilah Kejadian Luar Biasa (An Outbreak), seringdigunakan sebagai istilah lain
dari Wabah (Epidemic), atau merupakan bagian /letusan wabah yang terjadi secara luas .

Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu
tempat / populasi tertentu. Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang
terinfeksi penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata). Bila infeksi
tersebut tidak lenyap.

Epidemik ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi
batas jumlah normal atau yang biasa

Pandemik ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang
banyak di berbagai daerah / negara di dunia.

1697. Seorang wanita 40 tahun, datang di puskesmas dibawa oleh keluarganya dalam keadaan tidak
sadar ini mulai tadi pagi sebelum tidak sadar, malam harinya penderita mengadakan pesta perkawinan
anaknya dan dia makan dan minum banyak sekali, yang pada keadaan biasanya dia tidak ada nafsu
makan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan ascites, sclera mata berwarna kuning, tangan dan tungkai
kurus serta terdapat edema di kedua kakinya. Pemeriksaan lab, antara lain : SGOT ↑, GPT ↑↑, Bilirubin
total 2,3 mg/dl, bilirubin direk 0,8 mg/dl; kadar ammonia 105 ug/dl, kadar urea nitrogen 20
mg/dl. Berdasarkan pemeriksaan pada wanita tersebut kemungkinan menderita :

a. Gagal ginjal
b. Cirrhosis Hepatis

c. Tumor abdomen

d. Tumor Ginjal

e. Busung Lapar

Jawaban : B

Pembahasan:

Sirosis hati adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh
sitem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat
(fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.

Manifestasi klinis dari Sirosis hati disebabkan oleh satu atau lebih hal-hal yang

tersebut di bawah ini :

1. Kegagalan Prekim hati

2. Hipertensi portal

3. Asites

4. Ensefalophati hepatitis

Keluhan dari sirosis hati dapat berupa :

a. Merasa kemampuan jasmani menurun

b. Nausea, nafsu makan menurun dan diikuti dengan penurunan berat badan

c. Mata berwarna kuning dan buang air kecil berwarna gelap

d. Pembesaran perut dan kaki bengkak

e. Perdarahan saluran cerna bagian atas

f. Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak sadarkan diri (Hepatic Enchephalopathy

g. Perasaan gatal yang hebat

Seperti telah disebutkan diatas bahwa pada hati terjadi gangguan arsitektur hati

yang mengakibatkan kegagalan sirkulasi dan kegagalan perenkym hati yang masingmasing

memperlihatkan gejala klinis berupa :

1. Kegagalan sirosis hati

a. edema
b. ikterus

c. koma

d. spider nevi

e. alopesia pectoralis

f. ginekomastia

g. kerusakan hati

h. asites

i. rambut pubis rontok

j. eritema palmaris

k. atropi testis

l. kelainan darah (anemia,hematon/mudah terjadi perdaarahan)

2. Hipertensi portal

a. varises oesophagus

b. spleenomegali

c. perubahan sum-sum tulang

d. caput meduse

e. asites

f. collateral veinhemorrhoid

g. kelainan sel darah tepi (anemia, leukopeni dan trombositopeni)

1698. Seorang wanita, usia 30 tahun, tinggi 165 cm. Berat badan 50 kg, datang ke dokter praktek
sore dengan keinginan untuk mengikuti KB suntikan sebulan sekali. Anaknya sudah 2 orang. Pada
pemeriksaan didapatkan keadaan umum baik, terdapat pembesaran kelenjar tiroid sebesar jari tangan,
tensi 150/80. Oleh dokternya tidak diperbolehkan mengikuti KB suntik dan dianjurkan untuk KB cara
lainnya. Pasien tersebut tidak boleh mengikuti KB suntik, kemungkinan karena:

a. Khawatir gemuk

b. Belum ada persetujuan suami

c. Adanya hipertensi

d. Adanya pembesaran kelenjar tiroid


e. Masih memerlukan pemeriksaan laboratorium

Jawaban : D

Pembahasan :

Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan

a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya
ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.

b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.

c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil
konsepsi.

Efek samping dari kontrasepsi suntik adalah :

a) Gangguan Haid :

a). Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi suntikan kecuali
pada pemakaian cyclofem.

b). Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi
suntikan.

c). metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya

b) Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu ( jarang terjadi)

c) Perubahan berat badan

Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan kontrasepsi
suntikan

d) Pusing dan sakit kepala

Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dari bagian
kepala . Ini biasanya bersifat sementara.

e) Hematoma

Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.

1699. Laki-laki 25 tahun, KLL à Sepeda motor, dibawa ke dukun tulang. 1 Minggu kemudian dibawa
ke UGD dan ternyata mengalami patah tulang (FX) terbuka 1/3 atas tibia grade 3A. Tindakan?

a. Pemberian antibiotik (AB) dan anti tetanus serum (ATS)

b. Dilakukan imobilisasi dengan plester cast


c. Dilakukan pemeriksaan kultur dan resistensi test kuman dari lukanya

d. Dilakukan debridement, fiksasi internal, AB yang sesuai

e. Amputasi kakinya

Jawaban : D

Pembahasan :

Pasien ini mengalami luka terbuka sejak 1 minggu, maka tindakan yang perlu dilakukan adalah
debridement (untuk membersihkan luka), fiksasi internal (biasanya dengan fiksasi eksternal juga) dan
pemberian antibiotik yang sesuai.

Untuk soal berikut gunakan skenario dibawah ini

1700. Pada saat dilakukan pertolongan di UGD terhadap korban KLL, didapatkan primary survey
clear, B clear. Pada saat C, cairan apa yang sebaiknya diberikan pada pasien ini?

a. Larutan D5%

b. Larutan Hemasel

c. Larutan NaCL 0,9%

d. Larutan KES 5%

e. Larutan RL

Jawaban : E

Pembahasan :

Ketika A clear, B clear, survey selanjutnya adalah C (sirkulasi). Perdarahan dikontrol saat fase ini. Jika ada
gangguan sirkulasi, harus dipasang sedikitnya dua IV line. Saat pasien baru datang, diinfus cepat dengan
cairan kristaloid, sebaiknya ringer lactat. (Advanced Trauma Life Support for Doctors, hal 21)

Anda mungkin juga menyukai