DI SUSUN OLEH :
NIM : PO714241161062
2019
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
C. Inspeksi/Observasi ........................................................................ 26
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era modern seperti sekarang ini peranan dan aktifitas perempuan tidak bisa
diabaikan. Bahkan sangat menentukan, baik dalam berbagai aktifitas seperti pekerjaan
undangan-undangan lainnya yang di tuntut harus selalu tampil beda, percaya diri dan
selalu di kagumi oleh orang lain. Cara mendapatkan hasil tersebut, seorang wanita dewasa
dapat mengorbankan waktu dan biaya besar, dan dengan banyaknya tempat perawatan
tubuh lainnya maka, konsumen harus lebih teliti dan selektif memilih tempat perawatan
tubuh. Salah satu tempat yang sering dikunjungi untuk menjaga penampilan adalah spa.
Spa atau solus per aqua adalah bahasa modern dari pijat. Spa sendiri
merupakansuatu rangkaian perawatan yang terdiri dari terapi pijat seluruh badan,
spa memakan waktu kurang lebih satu setengah sampai dua jam. Pelengkap spa juga
tubuh, dan lainnya. Manfaat spa antara lain menghaluskan, mengencangkan, memutihkan
dan memberi nutrisi pada kulit, mengendurkan ketegangan otot, detoksifikasi tubuh untuk
depresi.
Fasilitas-fasilitas penunjang tersebut seperti gym, spa dan wellness center yang
kebugaran maupun relaksasi sesuai yang diinginkan. Yang pada umumnya mudah
dijumpai masa kini, terutama di area perkotaan. Di tengah tren pola hidup sehat yang
berkembang, fasilitas-fasilitas tersebut mulai bermunculan dan berlomba dalam menarik
minat pengunjung sehingga fasilitas-fasilitas seperti ini mulai umum terlihat di tiap sudut
area perkotaan. Yang memiliki kondisi lingkungan fisik yang baik dan alami disertai
rancangan arsitektural yang tepat akan mengoptimalkan efek healing dari fungsi objek
Dalam layanan spa, fisioterapi memiliki peran dalam bagian promotif dan juga
tersebut dengan rujukan dan atau tanpa rujuka. Kewenangan untuk melakukan tindakan
pelayanan yang bersifat promotif dan preventif, pelayanan untuk memelihara kebugaran,
sekolah, pusat/panti usia lanjut, pusat olahraga, tempat kerja/industri dan pada pusat
program pelayanan kesehatan baik di tingkat dasar maupun rujukan. Dalam pelayanan
kesehatan tingkat primer, fisioterapis bisa terlibat sebagai anggota utama dalam tim, ikut
pemulihan dengan pendekatan kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, 2015). Pelayanan
joint manipulation, soft tissue manipulative, kinesio tapping and splinting, dan exercise
fascilitation, feldenkraise, tickle manuver cough for cerebral palsy, dandolphin therapy.
therapy, basic cardiac life support,dan berbagai terapi latihan baik individu maupun
kelompok (misal: senam asthma, senam stroke). 4.Fisioterapi Integumen dan kesehatan
tidak terbatas pada area rawat inap, rawat jalan, rawat intensif, klinik tumbuh kembang
anak, klinik geriatri, unit stroke, klinik olahraga, dan/atau rehabilitasi. (Depkes RI (2015))
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kasus
mendadak suatu kelompok otot atau lebih yang meliputi kram dan kontraktur
(Haight, 2005: 1064). Pada dasarnya ketegangan otot merupakan tahap awal
atau gejala awal dari berbagai penyakit seperti adanya kram otot, nyeri otot,dll.
Tanda dan gejala kram dan rasa nyeri mempunyai keterkaitan yang sangat erat
laiannya.
Myalgia (nyeri otot) adalah termasuk salah satu keluhan yang cukup
sering diderita manusia. Ada yang mengalami hanya sesaat atau sampai
terlalu banyak. Penyebab umum myalgia adalah penggunaan otot yang salah
Otot dikalsifikasikan menjadi dua, yakni secara fungsional dan struktural. Secara
atau tidak involuntary (yang bekerja tanpa disadari). Sedangkan secara struktural
(dari bentuknya) terdiri atas otot lurik dan otot polos. Dari sini, maka muncul
tiga jenis otot, yaitu : (1) otot polos atau halus; (2) otot lurik atau otot rangka;
dan (3) otot lurik atau otot jantung. Pembagian otot yang lain adalah pembagian
berdasarkan hubungan serabut otot dan tendon, yang dalam hal ini dibagi
menjadi : (1) otot fusiform; (2) otot Unipenatus; dan (3) otot Bipenatus.
1) Tendon, jaringan ikat fibrosa (tidak elastic) yang tebal dan berwarna
menggerakkannya.
endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi
tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia ini sangat padat dan kuat.
Setial 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis yang disebut
mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang
terdiri dari sebagian besar daging yang terdapat pada tubuh dan membentuk
sekitar 40% sampai 50% dari total berat badan seseorang. Adapun fungsi dari
besar dari protein yang dimaksud merupakan protein actin dan myosin.
A) dan helai-helai tipis dan ringan bands I atau pita I dan adalah apa yang
Band I atau pita I juga disebut filamen aktin karena secara primer,
mereka terbuat dari protein yang disebut aktin. Akan tetapi, mereka juga
berkontraksi, zona H dan I band keduanya turun sebagai garis Z yang ditarik
yang ringan dan berat. Unit-unit meromyosin yang ringan tersusun secara
yang berat terdiri dari batang-batang dengan kepala berbentuk bola, yang
tempat berturut-turut oleh ikatan silang mulai dari filamen myosin tebal.
Mekanisme ini beroperasi secara sama dengan yang terjadi pada gigi roda
dan roda. Keseluruhan akibat dari aksi yang disebut di atas adalah pergeseran
Selanjutnya, mengenai tipe serabut otot rangka terbagi atas dua tipe,
yaitu : (1) tipe I atau dikenal sebagai the slow twitch fibers; dan tipe II atau
the fast twitch fibers. Serabut otot tipe I disebut juga sebagai Tipe I serat
merah (red muscle) karena berwarna lebih gelap dari serabut otot lainnya. Hal
serabut tipe II atau The fast twitch, juga dikenal sebagai serabut otot putih
(white muscles fibers) karena berwarna lebih pucat. Ini disebabkan tidak
Kontraksinya lambat dan mampu menahan twitch untuk jangka waktu yang
aktivitas-aktivitas lari cepat, angkat berat, atau binaragawan. Tipe Iia dari
serabut otot merupakan perantara dan peralatan yang berada di antara tipe I
Secara singkat, dapat disimpulkan perbedaan dari dua tipe otot (tipe I
atau dikenal sebagai the slow twitch fibers; dan tipe II atau the fast twitch
a) Berdiameter kecil
b) Berwarna merah
a) Lebih besar
b) Berwarna putih
hanya otot yang secara aktual memendek pada kontraksi konsentrik, namun
tahanan. Otot memendek atau kedua ujung otot (origo dan insertio) saling
kontraksi otot.
Pada kontraksi eksentrik, gaya yang dihasilkan tidak cukup kuat untuk
sarana perlambatan bagian tubuh atau obyek atau menurunkan beban secara
memertahankan sebuah obyek tanpa terjadi gerakan; kekuatan otot tepat sesuai
pada panjang otot. Hal ini dapat terjadi hanya ketika kekuatan kontraksi
b) Kontraksi isovelocity
berlebihan tanpa adanya suatu relaksasi atau istirahat. Umumnya terjadi karena
adanya kelelahan dan ketegangan pada bagian otot. Ketegangan otot dapat
Ketegangan otot disebabkan oleh posisi sikap yang tegang dan konstan
serta berulang-ulang pada posisi yang sama sehingga akan terjadi pemendekan
otot yang akhirnya akan menimbulkan perasaan nyeri. Keadaan ini tidak terlepas
dari kebiasaan buruk atau sikap tubuh yang kurang fisiologi (Hayek et al. 2009:
868). Pada struktur yang normal, kontraksi otot mengurangi beban pada ligamen.
Apabila otot-otot menjadi lelah, maka ligamen yang kurang elastis akan
menerima beban yang lebih berat (Stratemeier et al., 2014: 79). Rasa nyeri
timbul karena adanya iskemia ringan pada jaringan otot, regangan yang
capsula.
secara tiba-tiba yang menyebabkan jaringan otot belum siap dan sebelumnya
masih dalam kondisi yang tegang, kaku dan kurang pemanasan. Ketegangan otot
memberikan gejala yang khas, yaitu dengan adanya kontraksi otot yang disertai
dengan nyeri yang hebat. Setiap gerakan akan memperberat rasa nyeri sekaligus
menyebabkan robek
1. Pengukuran Nyeri
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan,
bersifat sangat subjektif. Nyeri adalah sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman
Adanya picuan nyeri fisik atau kimiawi pada awalnya diterima oleh reseptor
modulasi nyeri di perifer adalah berawal dari adanya sensitisasi ujung syaraf oleh
plasma darah) dan sitokin (dibebaskan dari jaringan dan sel-sel) dalam kejadian
medula spinalis disebut sebagai neuron aferen primer, jaringan saraf yang naik
dari medula spinalis ke batang otak dan talamus disebut neuron penerima kedua,
nyeri yang masuk ke kornus posterior sehingga asupan nyeri dapat ditekan. Jadi
merupakan proses desendern yang dikontrol oleh otak seseorang, pada fase
modulasi terdapat suatu interaksi dengan system inhibisi dari transmisi nosisepsi
Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala ataupun
yaitu VAS.
VAS digunakan untuk mengukur kwantitas dan kwalitas nyeri yang pasien
rasakan, dengan menampilkan suatu kategorisasi nyeri mulai dari “tidak nyeri,
ringan, sedang, atau berat. Secara operasional VAS umumnya berupa sebuah
gariz horizontal atau vertical, panjang 10 sentimeter (100 mm). pasien menandai
garis dengan memberikan sebuah titik yang mewakili keadaan nyeri yang
dengan mengukur jarak (milimeter) diatas garis 10 cm dari titik “tidak nyeri” ke
titik yang ditandai oleh pasien, dengan range skor dari 0-100 mm. Skor yang
lebih tinggi mengindikasikan intensitas nyeri lebih besar. Sebagai alat ukur,
VAS jelas bersifat subjektif, menghasilkan data interval dengan nilai-nilai rasio
Sanus Per Aquam atau Solus Per Aqua berarti sehat melalui air, yang
tetapi juga dipadukan dengan berbagai elemen yang tercakup dalam the
Ten Elements of Spa Experience. Kesepuluh elemen itu antara lain water
makanan dan minuman sehat serta olah aktivitas fisik (The Essence of
Indonesian Spa).
adalah terapi dengan menggunakan air, serta air 10 garam, minyak dan
aromaterapi, hubungan antara tubuh, pikiran dan jiwa, aliran energi positif
dan negative dalam diri anda dan pusat energi tubuh. Kesegaran tubuh dan
membutuhkan stamina fisik, pikiran serta emosi yang prima agar dapat
Spa juga berfungsi sebagai media membuang racun dari dalam tubuh
kebugaran tubuhnya .
dalam sebulan. Setelah perawatan kita akan lebih percaya diri dan siap lagi
hendaknya difokuskan pada kuku. Potonglah kuku anda jika panjang dan
apabila kuku anda tidak rata sebaiknya diratakan atau diberikan penghalus
kuku agar rata dan tidak melukai costumer. Cucilah tangan anda dengan
terapi sebaiknya hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang terapi adalah :
musolah, dll.
d. Jenis-jenis SPA
tetap minimal tiga atau tujuh malam. Spa Masakan disajikan secara
eksklusif.
3) Resort / Hotel Spa. Hal ini terletak di sebuah resor atau hotel. Ia
pilihan kesehatan yang kurang seperti steak dan burger. Ini adalah
pilihan yang baik ketika seseorang ingin spa dan golf lainnya. Hal ini
5) Mineral Springs Spa. Ini memiliki mineral alami, termal atau air laut
kesehatan.
spa.
fisiologi dan anatomis. Tekanan dan suhu bias diatur sesuai dengan
kebutuhan terapi.
4) Terapi semprot air (jet shower), adalah terapi air hangat dan dingin
Terapi ini untuk menstimulasi sirkulasi dan bagian dalam. Fungsi dari
terapi ini adalah untuk mengatasi kurang darah, radang sendi, asma
7) Bubble bath, adalah terapi air dengan cara berendam di dalam bak
mandi (bath tub) yang didesain khusus dengan media air yang dapat
10) Terapi air laut (thalasotherapy), adalah terapi menggunakan media air
11) Mandi uap (steam), adalah terapi dengan cara duduk tenang dalam
dalam air panas atau dingin. Setelah diperas lalu dibalutkan pada
bagian tubuh yang dituju. Kompres panas berfungsi meningkatkan
mengurangi pembengkakan.
14) Balut, adalah terapi menggunakan handuk yang sudah dibasahi air
membawa serta toksin atau racun-racun dari dalam tubuh. Terapi ini
juga cocok bagi penderita demam, flu, sakit punggung, dan kelainan
pada kulit.
15) Ratus, adalah terapi menggunakan uap air panas. Terapi ratus ada 3
jenis yaitu: ratus rambut, ratus badan, dan ratus untuk organ intim
f. Teknik-teknik Massage
organ tubuh.
masase dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain. Masase
1) Eflourage (gosokan)
yang baik dan setiap gosokan harus berakhir pada kelenjar limfe (pada
ketiak untuk angota gerak atas dan lipat paha untuk anggota gerak
bawah).
2) Petrisasage (pijatan)
keatas seolah –olah akan memisahkan otot dari tulang selaputnya atau
dari otot yang lain.Gerakan dilakukan pada tiap kelompok otot harus
Petrissage :
jari telunjuk, saat memijat ibu jari di arahkan naik turun hingga
atas
kesamping.
2. Stretching
dari luar maupun dari dalam untuk meningkatkan fleksbilitas otot dan rentang
gerak sendi. Menurut Cahyoko (2016: 92) peregangan adalah latihan fisik yang
meregangkan sekumpulan otot agar mendapatkan otot yang elastis dan nyaman
yang biasa dilakukan sebelum dan sesudah olahraga. Stretching juga merupakan
(spasme), nyeri otot. Ketegangan pada otot juga dapat membatasi dan
PROSES FISIOTERAPI
Nama : Ny. AW
Umur : 47 tahun
Pekerjaan : Dosen
Agama : Islam
B. Anamnesis Khusus
seluruh badan.
C. Inspeksi/Observasi
D. Pemeriksaan Fisik
1. Vital Sign
1. Palpasi
2. Pengukuran nyeri
Nyeri pada punggung bagian bawah pasien bernilai 2 atau nyeri ringan.
F. Problematik Fisioterapi
1. Impairtment
c. Adanya nyeri pada area punggung bawah dan nyeri tekan otot piriformis.
2. Activity Limitation
kelelahan.
3. Participation Restriction
G. Tujuan Fisioterapi
fungsional.
H. Program Intervensi
1. Steam
Posisi Pasien :Duduk dengan comfortable
40 o C
2. Massage
pengulangan.
3. Scrub
tehnik efflurage.
I. Evaluasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Spa adalah terapi dengan menggunakan air, serta air 10 garam, minyak dan
aromaterapi, hubungan antara tubuh, pikiran dan jiwa, aliran energi positif dan
negative dalam diri anda dan pusat energi tubuh. Kesegaran tubuh dan jiwa
lebih baik dan penuh semangat. Manusia selalu membutuhkan stamina fisik, pikiran
serta emosi yang prima agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik serta
Spa juga berfungsi sebagai media membuang racun dari dalam tubuh biasa
dikenal dengan detoxifying spa. Perawatan spa ini dapat membantu efektivitas
Anderson, Bob. (2010). Stretching in The Office (Peregangan untuk Orang Kantoran).
Aras, Djohan. Hasnia Ahmad., dan Andy Ahmad. 2016. The New Concept of Physical
Graha, A.S., & Priyonoadi, B. (2009). Terapi Masase Frirage Penatalaksanaan Cedera
journal.uajy.ac.id/6226/3/TA213437.pdf
2019. https://www.scribd.com/document/354419710/DEFINISI-MYALGIA
Http://www.jdentistry.ui.ac.id/index.php/JDI/article/download/786/689
Rusli M, dkk. Buku Ajar Anatomi. Edisi 5. Poltekkes Kemenkes Makassar. 2012.:
Makassar
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/4711/4348
DOKUMENTASI KEGIATAN