Anda di halaman 1dari 67

PROPOSAL STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN PADA PASIEN


DENGAN AKUTE MYOCARD INFARK (AMI )DI INSTALASI GAWAT
DARURAT RSUD SLEMAN YOGYAKARTA

Fatimah Nur Isnaini


171505

AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN 2019

i
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN
DENGAN AKUTE MYOCARD INFARK (AMI )DI INSTALASI GAWAT
DARURAT RSUD SLEMAN YOGYAKARTA

Karya Tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas
pengantar riset Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Fatimah Nur Isnaini


171505

AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
TAHUN 2019

ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan proposal karya tulis
ilmiah ini.Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkan
referensi untuk pedoman pendidikan.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung proses penyelesaian tugas pengantar riset terutama
kepada:

1. Ibu Budi Punjasastuti ,S.Kep.Ns.MPH selaku pembimbing dikampus


2. Bapak H.Moebari , selaku direktur Akademi Kesehatan Karya Husada
Yogyakarta
3. Semua Dosen dan Karyawan Akademi Kesehatan Karya Husada
Yogyakarta

Harapan saya semoga karya tulis ini dapat menambah pengetahuan bagi
pembaca. Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan oleh berbagai pihak .Oleh
Karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini.

Yogyakarta,25 Maret 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ii
HALAMAN PERNYATAAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
LEMBAR PENGESAHAN v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujian Studi Kasus 2
D. Manfaat Studi Kasus 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Tinjauan Teori 3
1. Anatomi Sistem Kardiofaskuler 3
2. Pengertian Akut Myokard Infrak 4
3. Manifestasi klinis 5
4. Etiologi 5
5. Faktor Resiko 6
6. Patofisiologi 7
7. Manifestasi Klinis 9
8. Pemeriksaan Penunjang 10
9. Komplikasi 11
10. Penatalaksanaan 12
B. Konsep Asuhan Keperawatan 13
1. Pengkajian 13

vii
2. Diagnosa 16
3. Perencanaan 16
4. Pelaksanaan 20
5. Evaluasi 20
BAB III METODOLOGI STUDI KASUS 21
A. Rencana Studi Kasus 21
B. Subyek Studi Kasus 21
C. Fokus Studi 21
D. Definisi Operasional Fokus Studi 21
E. Instrument Studi Kasus 22
F. Metode Pengumpulan Data 22
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus 23
H. Analisis Data dan Penyajian Data 23
I. Etika Studi Kasus 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

viii
Tabel 2.1 Spesifik pada rekaman EKG 10
Tabel 2.2 Perencanaan keperawatan pada pasien acut myokard infrak 16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian-bagian jantung 3

ix
Gamabr 2.2 Pathway Asuhan Keperawatan dengan Acute Myokard Infrak 15

DAFTAR LAMPIRAN

Loog Boog Bimbingan Proposal Studi Kasus 25

x
ABSTRAK

Judul :Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan Pada Pasien Dengan


Akut Miokard Infrak (AMI) di IGD RSUD Sleman Yogyakarta
Nama :Fatimah Nur Isnaini (2019)
Program studi :D III Keperawatan, Akademi Kesehatan Karya Husada

xi
Yogyakarta
Dosen pembimbing :Budi Punjastuti,S.Kep,Ns.MPH

Latar Belakang: Akut Miyokard Infrak (AMI) merupakan bagian dari penyakit
jantung koroner,AMI terjadi akibat oklusi atau sumbatan pada pembulu darah koroner
yang menyebabkan suplai darah berkurang sehingga terjadi nekrosis miokard.Oleh
sebab itu pada perjalannya AMI sangat berpotensi menjadi cardiac arrest.
Tujuan :Mengetahui dan mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakna
asuhan keperawatan kegawtan daruratan pada pasien AMI di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Sleman Yogyakarta pada periode Januari – Maret 2019.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskripfif
observasional.Sampel penelitian ini adalah pasien dengan AMI yang datang di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman Yogyakarta.
Hasil :Proposal Studi Kasus ini belum ada hasil
Kesimpulan:Proposal Studi Kasus ini belum ada kesimpulan

Kata Kunci :Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Akut Miokard Infrak (AMI)

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akut Miokard Infark adalah suatu keadaan kematian jaringan otot jantung
akibat ke tidak seimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen yang terjadi
secara mendadak.Penyebab paling sering adalah adanya sumbatan pembuluh
jantung sehingga terjadi gangguan aliran darah yang diawali dengan hipoksia
miokard.(Setianto dalam Kasron 2012) Akut Miokard Infrak adalah nekrosis
miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu (Harum dalam Karson 2012)
Hasil penelitiandi Amerika menunjukkan penyakit kardiovaskular
menyebabkan 493 kematian pada pria dan 368 pada penduduk wanita, Menurut
World Health Organitation diperkirakan angka kematian global akibat penyakit
tidak menular mencapai 63%. Proporsi terbesar dari kematian penyakit
kardiovaskular sekitar 48%. Akut Miokard Infrak merupakan salah satu penyakit
kardiovaskular. Di Amerika Serikat, setiap tahun lebih dari 1 juta menderita Akut
Miokard Infrak (AMI). (dalam jurnal ika setyo rini dkk dengan judul faktor-faktor
yang berhubungan dengan persepsi gejala nyeri dada kardiak iskemik pada pasien
infrak miokatd akut,2017). Di Indonesia menunjukkan, Penyakit Acute Miokard
Infark menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni
sebesar 12,9%.
Di DIY akut miokard Infark adalah nekrosis miokard yang berkembang cepat
karena ketidak seimbangan antara suplai darah dan kebutuhan oksigen berkurang.
Hal ini biasanya disebabkan oleh ruptur plak yang kemudian diikuti oleh
pembentukan trombus oleh trombosit. Jumlah kasus dan pengelompokan penyakit
akut myokard infrak adalah (1.650). (Kemenkes RI 2017)
Berdasarkan catatan di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman
Yogyakarta mulai tanggal 1 Februari 2019 sampai dengan tanggal 10 Maret 2019
terdapat 30 pasien dengan penyakit AMI(Acute Miokard Infark).Berdasarkan uraian

1
2

diatas maka penulis tertarik membuta judul dengan Asuhan Keperawatan


Kegawatdaruratan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman.Sebagai seorang
perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Acute
Miokard Infrak (AMI) agar dapat meningkatkan hidup pasien dan meminimalkan
kematian.Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik menyusun karya tulis
ilmiah dengan judul Auhan keperawatan kegawat daruratan pada pasien dengan
AMI di IGD RSUD Seleman
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumskan masalah yaitu
“Bagaimana asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien dengan diagnose
AMI di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman?”
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan studi kasus ini adalah mengenali atau mempelajari
asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnoosa AMI (Akut Miokard Infark)
sebagai meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan kegawatdaruratan pada pasien dengan
diagnosa AMI
b. Melakukan diagnosa keperawatan pada pasien dengan diagnosa AMI
c. Melakukan perencanaan keperawatan pada pasien dengan diagnosa AMI
d. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan diagnosa AMI
e. Melakukan evaluasi keperwatan pada pasien dengan diagnosa AMI
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi institusi
Sebagai wawasan dan pengetahuan mahasiswa Akademi Kesehatan Karya
Husada Yogyakarta tentang Asuhan Keperawatan pada pasien dengan diagnosa
AMI
3

2. Bagi rumah sakit


Sebagai tambahan pengetahuan tentang pasien dengan diagnosa AMI dan
proses Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan
3. Bagi perawat
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan perkembangan ilmu-ilmu keperawatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
1. Anatomi Fisiologi

Gambar 2.1 bagian-bagian jantung


(Sumber:Silverthorn dalam Syaifuddin 2009)

Jantung adalah organ muscular berongga yang bentuknya menyerupai


jantung pisang dan merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh.Jantung
terletak dalam rongga toraks pada bagian mediastinum.Jantung difiksasi pada
tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.Penyongkok jantung utama
adalah paru-paru yang letaknya menekan jantung dari samping diafragma
menyongkong dari bawah, dan pembulu darah besar yang keluar masuk
jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.(Syaifuddin 2009).
a. Bagian-bagian jantung (Kirnantoro dkk,2018)
1) Katup jantung berfungsi memompa darah dengan baik menuju
paru-paru dan sistem tubuh.katup jantung dapat dibagi menjadi
dua jenis yaitu katup atrioventrikular dan semilunar.

4
5

2) Struktur dinding jantung,dinding jantung terbuat dari 3 lapisan


yaitu epikardium yaitu lapisan terluar dari dinding jantung dan
disebut juga dengan lapisan visceral perikardiu , miokardium
adalah lapisan tengah otot dari dinding jantung yang berisi
jaringan otot jantung yang bertugas memompa darah ,
endokardium merupakan lapisan endothelium yang melapisi
bagian dalam jantung untuk menjaga darah tidak menempel ke
dalam jantung dan membentuk bekuan darah yang berpotensi
mematikan.
3) Ruang jantung,terdiri dari empat ruang yakni antrium
kanan,antrium kiri,ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Ventrikel
adalah ruang yang lebih besar,ruang pemompa yang mengirimkan
darah keluar dari jantung,ventrikel yang terhubung ke arteri yang
membawa darah dari jantung.
b. Fisiologi jantung
Dalam waktu tertentu bilik jantung berada di salah satu dari dua
keadaan yaitu: keadaan sistol kontraktor untuk mendorong darah keluar
dari ruangan,dan yang ke dua diastol merupakan sel-sel otot jantung rileks
untuk memungkinkan ruang untuk diisi dengan
darah.(Kirnantoro,Maryana 2018)
c. Siklus jantung
Siklus jantung mencakup seua peristiwa yang berlangsuang selama satu
detak jantung menurut Kirnantoro,Maryana 2018 ada 3 fase siklus
jantung yaitu:
1) Sistol atrium selama fase ini antrium berkontraksi dan mendorong
darah ke dalam ventrikel
2) Sistol ventrikel untuk mendorong darah keaorta dan batang
paru,tekanan dari ventrikel memaksa katup semilunar untuk membuka
dan katup atrioventrikular untuk menutup.
6

3) Fase relaksasi selama fase ini semua bilik jantung dalam diastol saat
darah mengalir ke jantung dari pebulu darah.
2. Pengertian Acute Myocard Infark
Acute Myocard Infark merupakan penyakit yang menyerang bagian
jantung Menurut Hudak&Gallo;1997 dalam buku yang berjudul buku ajar
gangguan sistem kardiovaskuler (kasrono 2012) Acute Myocard Infark
merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan arteri
koroner.Sumbatan terjadi karena adanya nya suplai oksigen yang masuk ke
jantung berkurang sehingga dapat merusak sel-sel jantung.
Acute Myocard Infark (AMI) suatu keadaan penyaki yang menyerang
bagian jantung manusia, yang akan mengakibatkan kematian pada jaringa
miocard.AMI ini biasnya jika tidak langsung diatasi akan mengakibatkan
kematian atau kecacatan pada organ jantung.AMI biasa nya menyerang orang
dewasa atau orang tua karena aktifitas mereka yang cukup berat dan mudah
terseran penyakit ini.
AMI merupakan proses berkurangnya oksigen dalam jantung ,ackut
miokard infrak diawali dengan proses berkurang nya pasokan oksigen iskemia
yang disebabkan oleh berbagai hal antara lain:thrombus arteri ,ateroskelorosis
, emboli koroner ,anomaly congenital yan merupakan gangguan pada jantung
seperti :Hipertrovi ventrike, dan penyakit sistemik seperti anemia yang
menyebabkan kapasitas okseigen tidak terkontrol dan jika tidak segera
tertolong akan mengakibatkan kematian jantung yang di sebut dengan infak
miokard.(Kasron 2012)
3. Klasifikasi Pada Pasien AMI
Beberapa klasifikasi AMI, Menurut studi kasus Dewi Ayu Krisna Dewi
2018 yang termasuk dalam Acute Miokard Infark:
a. Angina pectoris adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan
nyeri dada atau ketidak nyamanan yang disebabkan oleh penyait arteri
koroner yang disebabkan oleh iskemik miokardium.
7

b. Acute Myocard Infrak ST-elevasi 9 (STEMI),merupakan oklusi total


dari arteri koroner yang menyebabkan area infrak yang lebih luas yang
meliputi seluruh ketebalan miokardium.
c. Acute Myocard Infrak Non ST- elevansi (NSTEMI),yaitu oklus
sebagian yang dari arteri oroner tanpa melibatkan seluruh ketebalan
miokardium.
4. Etiologi Pada Pasien AMI
AMI terjadi ketika suplai oksigen yang tidak sesuai dengan kebutuhan
tidak tertangani dengan baik dan akan menyebabkan sel-sel jantung engalami
kematian. Menurut kasrono 2012 tentang hal-hal yang mengakibatkan
gangguan oksigenasi diantaranya :
a. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard, ada 3 faktor yang
menyebabkan menurunnya oksigen yaitu :
1) Faktor pembulu darah
Hal ini berkaitan dengan spasme ,arteritis, dan atherosclerosis.hal
ini bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat jantung
tetapi melalui mengonsumsi obat-obatan tertentu ,merokok dan
stress.
2) Faktor sirkulasi
Hal ini berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung
keseluruh tubuh sampai kembali lagi ke jantung. Kondisi yang
menyebabkan gangguan sirkulasi adalah hipotensi.
3) Faktor darah
Darah merupakan pengangkut oksigen yang akan menuji ke
seluruh tubuh.Hal yang menyebabkan sirkulasi darah adalah
anemia,hipoksemia,dan polisitemia.
b. Meningkatnya kebutuhan oksigen dalam tubuh
Pada orang yang normal jika oksigen meningkat maka
kompensasi denyut jantung juga akan meningkat,sedangkan jika orang
8

tersebut memiliki penyakit jantung maka kondisi ini akan


memperberat kondisinya karena kebutuhan oksigen meningkat
sedangkan suplai oksigen tidak bertambah.
5. Faktor Resiko
Terdapat dua faktor resiko bagi setiap orang untuk terkena Akut Miokard
Infark (AMI) yaitu : (Karson 2012):
1. Faktor resiko yang Dapat Dimodifikasi
Merupakan faktor resiko yang dapat dikendalikan,yang termasuk
dalam kelompok ini antara lain:
a. Merokok, peran rokok dalam penyakit jantung koroner antara lain
:peningkatan trombogenessis ,peningkatan tekanan darah ,
meningkatkan kebutuhan oksigen jantung , dan penurunan
kapasitas pengangkutan oksigen.
b. Konsumsi alkohol, peningkatan dosis alkohol dengan peningkatan
mortalitas cardiovascular karena aritmia, hipertensi sistemik dan
kardiomiopati dilatasi.
c. Infeksi, penyebab umum terjadinya saluran pernafasan dan
berhubungan dengan penyakit koroner.
d. Hipertensi sistemik, menyebabkan meningkatnya sistem kerja
jantung secara tidak langsung.
e. Obesitas,berat badan yang merupakan hubungan dengan
peningkatan tekanan darah.
f. Kurang olahraga, aktivitas yang cukup akan menurunkan resiko
penyakit jantung koroner.
g. Penyakit diabetes, ada nya apnormalitas metabolisme lipid,
obesitas, hipertensi.
2. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi
Merupakan faktor yang tidak dapat dirubah atau dikendalikan:
(Karson 2012)
9

a. Usia, umumnya meningkat pada pria usia diatas 45 tahun dan


wanita 55 tahun atau setelah menopause.
b. Jenis kelamin,laki-laki lebih besar morbiditas nya dibandingkan
dengan perempuan hal ini berkaitan dengan estrogen dan endogen
yang bersifat protective pada perempuan.
c. Riwayat keluarga, keluarga yang sedarah dan mengalami penyakit
jantung sebelum usia 70 tahun merupakan faktor resiko
independent untuk terjadinya penyakit jantung.
d. RAS, kematian akibat jantung pada orang asing yang tinggal di
luar negeri ( inggris ) lebih tinggi,sedangkan pada angka yang
rendah terdapat pada RAS apro-karibia.
e. Geografi, tingkat kematian akibat penyakit jantung lebih tinggi di
irlandia.
f. Tipe kepribadian,sifat orang yang gampang
marah,sinis,agresif,kasar dan ambisius merupakan orang yang
sangat rentang terkena penyakit jantung.
g. Kelas sosial,pada laki-laki yang pekerja kasar lebih tinggi terkena
penyakit jantung di bandingkan dengan perempuan hal ini
diakibatkan pekerja seorang perempuan professional atau non
manual.
6. Patofisiologi Pada Pasien AMI
AMI terjadi keteika iskemik yang terjadi berlangsung cukup lama
yaitu lebih dari 30 – 40 menit,dan akibatnya akan merusak bagian jantung
yang terkena infrak.Iskemik biasa nya terjadi karena penyakit arteri
koroner.Terbendungnya aliran darah menghambat darah yang kaya akan
oksigen mencapai bagian otot jantung yang disuplai oleh arteri.Jika sumbatan
itu tidak segera tertolong dengan cepat maka akan mengakibatkan otot jantung
yang rusak akan segera mati.
10

Letak infrak ditentukan oleh sumbatan arteri koroner yang mensuplai


darah ke jantung.Terdapat dua arteri koroner besar yaitu arteri koironer kanan
dan kiri, kemudian arteri koroner kiri bercabang menjadi dua yaitu desenden
arterior dan arteri sirkumpeks kiri.Berdasarkan ketebalan dinding otot jantung
yang terkena maka infark bisa dibedakan menjadi dua yaitu infrak transmural
merupakan kerusakan pada seluruh lapisan miokardium, sedangkan infrak
subendokardial mengenai lapisan bagian dalam saja(Kasron 2012).
Secara fungsional infark miokardium menyebabkan perubahan –
perubahan sebagai berikut (Kasron 2012) :
a. Daya kontraksi menurun
b. Gerakan dinding abnormal( daerah yang terkena infrak akan
menonjol keluar saat melakukan kontraksi)
c. Perubahan daya kembang dinding ventrikel
d. Penurunan volume sekuncup
e. Penurunan fraksi ejeks
Gangguan fungsional yang terjadi tergantung pada beberapa faktor
yaitu (Kasron 2012) :
a. Ukuran infark, jika mencapai 40% bisa menyebabkan syok
kardiogenik
b. Likasi infrak, dinding anterior mengurangi fungsi jantung lebih
besar dibandingkan jika terjadi di bagian inferior
c. Sirkulasi kolateral, sebagai berkembangnya respon terhadap iskemi
kronik dan hiperferfusi untuk memperbaiki aliran darah yang
menuji ke miokardium
d. Mekanisme kompensasi,bertujuan mempertahankan curah jantung
dan perfusi perifer
11

7. Manifestasi Klinis Pada Pasien AMI


Keluhan khas AMI yaitu nyeri dada retrosternal,seperti di tusuk – tusuk,
terasa tertindih barang berat,diremas – remas,di tekan atau ditindih barang
berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan, bahu,leher rahang bahkan ke
punggung.Pada pasien dengan diabitus militus dan orang tua maka rasa nyeri
tersebut tidak ditemukan.Nyeri dapat disertai dengan perasaan mual,muntah
sesak, pusing, keringat dingin dan tapak ketakutan.Pada pasien dengan
diabetes tidak ditemukan nyeri sama sekali.(Kasron 2012)
Terdapat tanda dan gejala pada penyakit akut miokard infrak
(TRIAGE AMI ) menurut Karson 2012 :
a. Klinis
1) Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus menerus
tidak mereda biasanya di abdomen bagian atas merupakan
gejala utama
2) Keparahan nyeri, yang dapat meningkat sampai nyeri tak
tertahankan
3) Nyeri tersebut sangat sakit seperti tertusuk – tusuk ,yang
menjalur ke bahu dan menuju lengan
4) Nyeri secara spontan, menetap selama beberapa jam atau hari
5) Nyeri dapat mengarah ke rahang dan leher
6) Nyeri juga disertai dengan wajah pucat , sesak nafas , dan
badan terasa dingin
7) Klien dengan penyakit diabiteus militus tidak akan mengalami
nyeri karena neuropati
b. Laboratorium
Enzim yang ditemukan pada otot jantung menigkat samapai 4 – 6
jam, memuncak dalam 24 jam normal kembali.
c. EKG
12

Perubahan yang terjadi pada fase awal adanya glombang T tinggi


dan simetris kemudian perubahan yang terjadai adalah adanya
glombang Q / QS yang menandakan adanya nekrosis.
8. Pemeriksaan Penunjang Pada Pasien AMI
Menurut Kasron (2012) Dignosa serangang jantung dapat ditegakan
berdasarkan riwayat kesehatan keluarga dan diri sendiri ,gejala dan hasil
penegakan dengan test dianostik antara lain :
a. EKG ( Electrocardiogram), saat EKG jaringan iskemik akan
menghasilkan gelombang T, dan jaringa iskemik akan mengubah
segmen ST menyebabkan depresi ST

Tabel 2.1 spesifik pada rekaman EKG


(Sumber:Karson 2012)
Daerah infark Perubahan EKG
Anterior Elevasi segmen ST pada V3 – V4
perubahan resiprokal
Inferior Perubahan resiprokal V1 – V6 , I ,Avl
Lateral Elevasi segmen I,Avl ,V5 – V6
Posterior Perubahan resiprokal pada II,III,Avf, dan
gelombang R pada V1 – V2
Ventrikel Kanan Perubahan gambar pada dinding inferior

b. Test Laboratorium Darah Saat sel-sel otot jantung mati dan pecah dan
protein – protein tertentu akan keluar masuk melalui aliran darah.
Kreatinin Pospokinase (CKP) terdeteksi setelah 6-8 jam mencapai
puncak setelah 24 jam dan kembali normal setelah 24 jam
13

LDH (Laktat Dehidrogenisasi) terjadi saat tahap lanjut infrak


miokard yaitu setelah 24 jam kemudian dan akan mencapai dalam
3 – 6 hari.
Troponin T & I merupakn protein yang paling spesifik pada
cedera otot jantung.
Leokosit tampak pada hari ke 2 setelah AMI yang berhubungan
pada tahap infamasi
Kolesterol atau Trigliserida yang merupakan penyebab terjadinya
AMI
Gda menunjukan proses hypoksia atau proses penyakit paru akut
atau kronis
c. Tes Radiologis
Coronary Angiography merupakan pemeriksaan khusus dengan
bantuan sinar X pada jntung dan pembuluh darah, dilakukan
dengan sering karena untuk mengetahui letak sumbatan pada arteri
koroner.Proses ini dinamakan kateterisas jantung atau angiografi
korone.
Foto dada untuk menunjukan pembesaran jantung.
Pencitraan darah menunjukan penampilam ventrikel secara
khusus dan umum, gerakan umum dan fraksi ejeksi.
Angiografikoroner merupakan gambaran dari penyempitan
sumbatan arteri koroner
Digital subtraksion angiografi (PSA) teknik yang digunakan
untuk mengambarkan pembulu darah yang mengarah ke jantung
atau dari jantung.
Nuclear magnetic resonance (NMR) memungkinkan visualitasi
aliran darah,serambi jantung, atau katup ventrikel,pembentukan
plak area nekrosis atau infark dan bekuan darah.
14

9. Komplikasi Pada Pasien AMI


Terdapat komplikasi pada psien dengan AMI antara lain : ( Karson 2012)
a. Aritmia lazim ditemukan pada fase akut IMA ,hal ini sebagai bagian dari
perjalanan penyakit ami ,aritmia juga perlu diobati bila menyebabkan
gangguan hemodinamik,menigkatnya kebutuhan oksigen miokard dengan
akibat mudahnya perluasan infrak.
b. Bradikardia sinus, umumnya disebabkan oleh vagotonia dan sering
menyertai IMA inferior atau posterior.hal ini menyebabkan keluhan
hipotensi,gagal jantung,atau bila disertai peningkatan intabilitas ventrikel
diberi pengobatan dengan sulfat atropine intravena.
c. Irama nodal umumnya timbul karena protective escape mechanism dan tak
perlu diobati kecuali bila amat lambat serta menyebabkan gangguan
hemodinamik.
d. Asistolik, pada keadaan ini harus segera dilakukan resusitas
kardiopulmonal serebral dan dipasang pacu jantung transtorakal.harus
dibedakan dengan fibrilasi ventrikel halus karena pada belakangan ini
defribrilasi dapat menolong.
e. Takikardia sinus, ditemukan pada sepertiga kasus IMA dan umumnya
sekunder akibat peningkatan tonus saraf simpati,gagal jantung,nyeri dada
dan lain-lain. Pengobatan sering dilakukan dengan pemberian obat
analgesic.
f. Kontraksi antrium premature,bila kontraksi ini jarang maka tidak perlu
pengobatan,kontraksi ni dapat sekunder akibat gagal jantung akan ikut
menghilangkan kontraksi tersebut.
g. Rupture miokardial ,otot jantung yang mengalami perubahan kerusakan
akan menjadi lemah, sehingga akan mengalami robekan karena tekanan
dari aksi pompa jantung.
15

h. Bekuan darah pada sekitar 20 – 60 % orang mengalami serangan jantung,


berbentuk bekuan darah didalam jantung, 5% dari penderita ini bekuan bisa
pecah mengalir di dalam arteri dan tersangkut dipembulu darah
10. Penatalaksanaan Pada Pasien AMI
Prinsip Umum penatalaksanaan AMI (Kasron 2012)
a. Diagnose berdasarkan riwayat penyakit dan keluhan atau tanda – tanda
EKG awal tidak menentukan hanya 24 – 60 %
b. Diet makanan lunak atau saring serta rendah garam (bila ada gagal
jantung)
c. Terapi oksigen
1) Hipoksia menimbulkan metabolisme anaerob dan asidosis yang akan
menurunkan efektifitas obat-obatan dan terapi elektrik
2) Pemberian oksigen menurunkan perluasan daerah iskemik
3) Penolong harus siap dengan bantuan pernafasan bila diperlukan
d. Monitor EKG ,penyebab utama kematian beberapa jam pertama AMI
adalah aretmia jantung
e. Akses Interavenaa
1) Larutan fisiologis RL dengan jarum infuse besar untuk pemberian obat
melalui intera vena
2) Bila pada kejadian henti jantung ,tidak ada nafas, saluran infuse
terpasang maka vena cubiti anterior dan vena jagularis dipasang aliran
infuse
f. Penghilang rasa sakit
1) Keuntungan:menurunkan kegelisahan dan rasa sakit,dapat menurunkan
tekanan darah
2) Terapi:tablet dibawah lidah atau spray
3) Kompilaksi:karena kurang nya miokard atau reperfusi,obat-obata yang
diberikan merupakan penghilang rasa sakit
16

g. Tindakan medis
1) Angioplasti
Merupakan tindakan Non-bedah dapat dilakukan dengan cara
memnbuka arteri koroner tang tersumbat oleh bekuan darah.
Masukan angioplasty kateter melalui pembulu darah menuju arteri
koroner yang tersumbat kemudian balon dikembangkan untuk
mendorong plaq melawan dinding arteri melebarnya bagian dalam
arteri akan mengembalikan aliran darah.
2) CABG (cotonary arteri bypass grafthing)
Merupakan tindakan pembedahan dimana arteri diambil dari
bagian tubu lain kemudian disambungkan untuk membentuk jalan
pintas melewati arteri koroner yang tersumbat.
B. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pasien AMI
Proses keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam
praktik keperawatan.Hal ini disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving
yang merupakan suatu modalitas pemecah masalah yang didasari oleh metode
ilmiah yaitu metode yang memerlukan ilmu, teknik dan keterampilan ditujukan
untuk memenuhi kebutuha pasien (Hutahaean 2010). Proses keperawatan suatu
cara atau metode untuk mengkaji respon pasien terhadap masalah keperawatan
dan perawat akan membuat rencana keperawatan yang tujuannya untuk
mengatasi masalah-masalah kesehatan tersebut.Proses keperawatan terdiri dari
Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan Keperawatan, Implementasi,
Evaluasi dan Dokumentasi.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar utama dalam memberkan asuhan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien (Nursalam 2009).Pengkajian adalah proses
pengumpulan data cecara lengkap dan akurat sehingga kita bisa mengetahui
identitas pasien secara subyektif dan obyektif.
17

Dalam pengkajian menurut NANDA TAHUN 2015 – 2017


menggunkan fomat 13 domain yang meliputi :
a. Domain 1 Promosi Kesehatan
Tidak di temukan dalam masalah
b. Domain 2 Nutrisi
Dalam domain ini terdapat pada bagian perasaan mual muntah
pada saat nyeri itu datang (Kasron 2012)
Tidak di temukan dalam masalah
c. Domain 3 Eliminasi
Tidak di temukan di dalam masalah
d. Domain 4 Aktifitas /Istirahat
Dalam teori kasron (2012) pada bagian domain ini terdapat tiga
pengajian yaitu suplai oksigen yang tidak sesuai dengan
kebutuhan, merusaknya otot jantung karena kekurangan oksigen,
dan jika bekuan menjadi cukup besar maka bisa menghambat
aliran pada arteri koroner. .
e. Domain 5 Persepsi Kognitif
Tidak di temukan di dalam masalah
f. Domain 6 Presepsi Diri
Tidak di temukan di dalam masalah
g. Domain 7 Peran Hubungan
Tidak di temukan di dalam masalah
h. Domain 8 Seksualitas
Tidak di temukan di dalam masalah
i. Domain 9 Koping/ Stres
Pada penderita AMI,pasien tampak ketakutan terlihat pasien
tampak keringat dingin dan dada berdebar-debar (Kasron 2012)
j. Domain 10 Prinsip Hidup
Tidak di temukan di dalam masalah
18

k. Domain 11 Keamanan
Tidak di temukan di dalam masalah
l. Domain 12 Kenyamanan
Pada domain ini sesuai dengan teori Karson (2012) keluhan yang
khas ialah nyeri dada yang rasanya seperti diremas-remas, ditekan,
ditusuk,dditindih barang berat.Nyeri tersebut dapat menjalar ke
lengan,bahu, leher bahkan punggung.
m. Domain 13 Pertumbuhan dan Perkembangan
Tidak di temukan di dalam masalah
19

Gambar 2.2 Pathway Asuhan Keperawatan dengan Acute Miokard Infrak


Sumber :Karson 2012,Syaifudin 2008
20

2. Diagnose Keperawatan
Menegakan diagnosa yaitu keputusan klinis yang dialami oleh respon
klien dan mudah dalam merencankan tindakan yang akan dilakukan. Dalam
diagnosa AMI dapat ditegakan : ( menurut NANDA 20117)
a. Ketidak efektifan pola napas berhubungan dengan Nyeri
b. Nyeri akut berhubungan denganagen cidera biologis
c. Ketidak efektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
hipertensi (merokok, diabetes militus)
d. Penurunan curah jantung berhubungan dengan dispnea
e. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif
f. Ketakutan berhubungan dengan respon yang dipelajari
3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan adalah bagian dari tahap proses keperawatan yang
meliputi tujuan keperawatan, penetapan kriteria hasil, penetapan rencana
tindakan yang akan diberikan kepada klien untuk memecahkan masalah yang
dialami oleh klien dan masing – masing rencana tindakan yang akan diberikan
kepada klien.(Serri Hutahaean 2010)
Tujuan Keperawatan adalah merumuskan rencana tindakan untuk
mengatasi masalah –masalah klien.Komponen tahap
perencanaan”SMART”,singkatan dari :
S :Specific (Rumusan tujuan harus jelas)
M :Measurable(Tujuan harus dapat diukur)
A :Achievable (Tujuan harus dapat dicapai)
R :Realistic(Tujuan harus dapat dipertanggung jawabkan)
T :Timing(Tujuan harus ada target waktu)
Menentukan Rencana Tindakan / interfensi yang akan dilakukan
perawat secara komperhensif menggunakan “ONEC”, singkatan dari :
21

O :Observasi
N :Nursing Treatment
E :Edukasi
C :Colaborasi

Tabel 2.1 Perencanaan keperawatan pada pasien acut myokard infrak


(Suber: NANDA,NIC,NOC 2015-2017)
No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Ketidakefekti Setelah dilakukan Monitor pernafasan
fan pola tindakan 1. Monitor
napas b.d keperawatan selama kecepatan,irama,
nyeri 2x24 jam,status kedalaman dan
pernafasan dengan kesulitan
kriteria hasil : bernafas
1. Frekuensi 2. Berikan bantuan
pernafasan terapi nafas jika
(3) perlu (misalnya
2. Irama nebulizer)
pernafasan 3. Monitor
(3) penigkatan
3. Suara kelelahan,kecema
auskultasi san, dan
nafas (3) kekurangan udara
pada pasien
Indikator : 4. Monitor sekresi
1. Deviasi berat pernafasan pasien
dari kisaran
22

normal
2. Deviasi
kisaran
cukup-cukup
berat dari
kisaran
normal
3. Deviasi
sedang dari
kisaren
normal
4. Deviasi
ringan dari
kisaran
normal
5. Tidak ada
deviasi dari
kisaran
normal
2. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
b.d cidera tindaka 2x24 jam 1. Observasi adanya
biologis kontrol nyeri petunjuk
dengan kriteria hasil nonverbal
: mengenai
1. Mengenali ketidak-
kapan nyeri nyamanan
terjadi (2) terutama pada
2. Melaporkan mereka yang
23

nyeri yang tidak dapat


terkontrol(2) berkom-unikasi
3. Melaporkan secara efektif
gejala yang 2. Berikan individu
tidak penurun nyeri
terkontrol yang optimal
pada dengan peresepan
professional analgesic
kesehatan (2) 3. Dorong pasien
4. Menggunaka untuk memonitor
n tindakan nyeri dan
pengurangan menangani nyeri
nyri tanpa nya dengan tepat
analgesic(3) 4. Kolaborasi
dengan pasien
Indikator : orang terdekat
1. Tidak pernah dan tim
menunjukan kesehatan lainnya
2. Jarang untuk memilih
menunjukan dan
3. Kadang- mengimplementa
kadang sika-n tindakan
menunjukan penurun
4. Sering nonfarmakologi,s
menunjukan esu-ai kebutuhan
5. Secara
konsisten
menunjukan
24

3. Ketidak Setelah dilakukan Manajemen sensasi


efektifan tindakan 2x24 jam perifer
perfusi keparahan 1. Monitor sensasi
jaringan hipertensi dengan tumpul atau
perifer b.d indikator: tajam dan panas
hipertensi 1. Kelelahan dan dingin (yang
(3) dirasakan pasien)
2. Denyut 2. Berikan obat
jantung tidak analgesic
teratur (3) ,kortikosteoid,ant
3. Sesak i depresan trisilik
nafas(3) sesuai kebutuhan
4. Mual (3) 3. Diskusikan atau
identifikasikan
Indikator : penyebab sensasi
1. Berat abnormal atau
2. Besar perubahan
3. Sedang sensasi yang
4. Ringan terjadi
5. Tidak ada
4. Penurunan Setelah dilakukan Perawatan jantung akut
curah tindakan 2x24 jam 1. Monitor irama
jantung b.d status jantung dan
dispnea pernafasan:Ventila kecepatan denyut
si dengan indikator : jantung
1. Suara perfusi 2. Lakukan
nafas (3) penilaian secara
2. Penggunaan konferhensif
25

otot bantu terhadap status


nafas (3) jantung termasuk
3. Dispnea saat didalamnyaadala
istirahat (3) h sirkulasi perifer
4. Dispnea saat 3. Instruksikan
latihan (3) pasien akan
pentingnya
Indikator : melaporkan
1. Sangat berat segera jika
2. Berat merasakan
3. Cukup ketidak
4. Ringan nyamanan di
5. Tidak ada bagian dada
4. Instruksikan
pasien dan
keluarga tentang
tujuan dan
bekerja sama
dalam menyedia
kan perawatan
yang konsisten
5. Kekurangan Setelah dilakukan Manajemen cairan
volume tindakan 2 x 24 jam 1. Monitor sttus
cairan b.d keseimbangan hidrasi
kehilangan cairan dengan (misalnya:membr
cairan aktif indikator : ane mukosa
1. Berat badan lembab, denyut
stabil (3) nadi adekuat dan
26

2. Turgor tekanan darah


kulit(5) ortostatik)
3. Keseimbanga 2. Berikan terapi IV
n intake dan seperti yang
output dalam ditentukan
24 jam (4) 3. Dukung pasien
4. Kelembaban dan keluarga
membran untuk membantu
mukosa (4) dalam pemberian
makan dengan
Indikator : baik
1. Sangat 4. Konsultasikan
terganggu dengan dokter
2. Banyak jika tanda-tanda
terganggu dn gejala
3. Cukup kelebihan volume
terganggu cairan menetap
4. Sedikit atu memburuk
terganggu
5. Tidak
terganggu
6. Ketakutan Setelah dilakukan Pengurangan kecemasan
b.d respon tindakan keperwatn 1. Observasi terjadi
yang 2x24 jam tingkat perubahan tingkat
dipelajari kecemasan dengan kecemasan
indikator : 2. Berikan aktivitas
1. Peningkatan penganti yang
frekuensi bertujuan untuk
27

nadi (3) mengurangi


2. Peningkatan tekanan atau
frekuensi cemas
pernafsan(3) 3. Dorong aktivitas
3. Berkeringat klien yang tidak
dingin(3) kompetitif secara
4. Pusing(4) tepat
4. Kolaborasi
Indikator dengan keluarga
1. Berat untuk
2. Cukup berat mendampingi
3. Sedang klien dengan cara
4. Ringan yang tepat
5. Tidak ada

4. Implementasi
Implementasi atau tindakan keperawatan adalah hal yang dilakukan oleh
perawat yang sudah di trencanakan dalam perencanaan keperawatn(nursing
care plan ).hal ini untuk mencapai tujuan klien yang diharpkan .(Serri
Hutahaean 2010)
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dan merupakan
tindakan intlektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan
seberapa jauh diagnose keperawatan rencana tindakan dan pelaksanaanya
sudah berhasil dicapai.(Serri Hutahaean.2010)
28

Keriteria evaluasi ada dua macam yaitu:


a. Evaluasi Proses
Menilai jalannya pelaksanaan atau proses keperawatan yang sudah
sesuai dengan situasi atau kondisi dan kebutuhan pasien.
b. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil menggunkan hasil dari NOC, dalam NOC terdapat
indikator hasil dan skala pengukuran.Tujuannya untuk mengukur
perubahan pada pasien,Karen pernyataan pasien yang spesifik dan
individual merupakan hal penting untuk mengevaluasi respond an
keberhasilan rencana asuhan keperawatan.
BAB III
METODOLOGI STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus


Studi kasus ini menggunakan metodode deskriptif adalah metode yang
dilakukan sekumpulan obyek yang biasanya bertujuan untuk melihat
gambaran atau fenomena yang terjadi didalam suatu populasi
tertentu(Notoadmodjo,Soekidjo 2012)
Rancanagan proposal ini menggunkan studi deskriptif yang bertujuan
untuk mendeskripsikan bagaimana masalah asuhan keperawatan kegawat
daruratan pada pasien dengan diagnosa Acute Myocard Infark yang dimulai
dari tahap triage , pengkajian , diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.
B. Subyek Studi Kasus
Pada penelitian ini subyek yang digunakan menggunakan 2 pasien
dengan masalah kegawat daruratan dengan diagnosa yang sama yaitu Acute
Myocard Infark (AMI) diruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Sleman
Yogyakarta.
C. Fokus Studi
a. Pengkajian keperawatan kegawat daruratan pada pasien dengan diagnosa
AMI
b. Diagnosa keperawatan pada pasien dengan dengan diagnosa AMI
c. Perencanaan keperawatan pada pasien dengan diagnosa AMI
d. Tindakan keperawatan pada pasien dengan diagnosa AMI
e. Evaluasi keperawatan pada pada pasien dengan diagnosa AMI

29
30

D. Definisi Operasional Fokus Studi


Studi Kasus Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
Pengkajian adalah proses pengumpulan data cecara lengkap dan akurat
sehingga kita bisa mengetahui identitas pasien secara subyektif dan
obyektif.
b. Diagnosa
Diagnosa yaitu keputusan klinis yang dialami oleh respon klien dan
mudah dalam merencankan tindakan yang akan dilakukan.
c. Perencanaan
Perencanaan adalah bagian dari tahap proses keperawatan yang
meliputi tujuan keperawatan, penetapan kriteria hasil, penetapan
rencana tindakan yang akan diberikan kepada klien untuk
memecahkan masalah yang dialami oleh klien dan masing – masing
rencana tindakan yang akan diberikan kepada klien.
d. Tindakan
Tindakan keperawatan atau implementasi adalah hal yang dilakukan
oleh perawat yang sudah di trencanakan dalam perencanaan
keperawatn(nursing care plan ).hal ini untuk mencapai tujuan klien
yang diharpkan
e. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dan merupakan
tindakan intlektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnose keperawatan rencana tindakan
dan pelaksanaanya sudah berhasil dicapai
E. Instrumen Studi Kasus
Instrument penelitian ini penulis menggunakan format pengkajian 13 domain
Nanda.
31

F. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kasus ini dengan cara
sebagai berikiui :
a. Data Primer data yang diperoleh secara langsung dari pasien yang
meliputi :
1) Wawancara
Percakapan yang dilakukan dengan pasien jika pasien dengan
kondisi baik jika kondisi tidak memungkinkan maka kita bisa
mencari sumer lain seperti anggota keluarganya atau tim kesehatan
lainya yang telah lama merawatnya. Tujuannya adalah untuk
memperoleh informasi atau data yang sedang dialami oleh pasien ,
hal yang ditanyakan meliputi :keluhan sekarang, alas an masuk
rumah sakit , riwayat kesehatan keluarga ,memiliki alergi otab atau
tidak.(Nursalam 2009)
2) Observasi
Observasi merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan
penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan.Pengamatan
dapat dilakukan dengan seluruh alat indera, tidak terbatas hanya
pada apa yang dilihat.Observasi dapat dilakukan melalui
penciuman, penglihatan, pendengaran,peraba,dan pengecap
(Saryono,2010)
3) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendapatkan data secara
obyektif dari pasien. Tujuan dari pemeriksaan fisik adalah untuk
menentukan status kesehatan klien dan mengidentifikasikan
masalah klien.(Nursalam 2009)
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa
sumber yang sudah dalam bentuk berkas contohnya :catatan rekam
32

medis pasien, dokumentasi catatan keperawatan pasien dan dari hasil


pemeriksaan penunjang.
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus
Studi kasus ini dilakukan di IGD RSUD Sleman
Yogyakarta.Pengambilan studi kasus ini dilakukan pada tanggal 20 Februari –
13 Maret 2019,kasusu ini diambil selama pasien diobservasi selama di IGD.
H. Adalisa Data dan Penyajian Data
Dalam studi kasus ini menganalisa data dengan cara mengumpulkan
seluruh data yang didapat dari berbagai sumber metode pengumpulan data.
Data tersebut meliputi : data primer dan data sekunder. Dari data maka kita
bandingkan dengan teori dan kenyataannya pada pasien dengan diagnosa
medis Acute Myocard Infark.Penyajian data dalam kasus ini dijabarkan dalam
narasi dengan menggunakan tabel maupun gambar.Dalam penyajian data
kerahasian pasien harus tetap terjaga.Penyajian disusun secara sistematis
supaya mudah dimengerti.
I. Etika Studi Kasus
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian keperawatan karena berhubungan langsung dengan
manusia, maka etika penelitian harus diperhatikan.
Masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Anonymity (Tanpa Nama)
Maslah etika keperawatan adalah masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode atau inisial nama pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang akan disajikan.
b. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian baik informasi maupun masalah – masalah lainnya.Semua
33

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti


hanya data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
c. Self determination
Klien memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar dan
dipahami dengan baik, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidak
dalam penelitian ini atau untuk mengundurkan diri dari penelitian.
d. Hak untuk mendapatkan perlindungan dari ketidak nyamanan dan
kerugian mengharuskan agar klien dilindungi dari ekspoitasi dan
penelitian harus menjaminnya.
e. Hak untuk mendapatkan penanganan yang adil yang memberikan individu
hak yang sama untuk dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa
diskriminasi dan diberikan penanganan yang sama dengan menghormati
seluruh persetujuan yang disepakati.
DAFTAR PUSTAKA

Hutahaean Serri. 2010.Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan.Jakarta:


Salemba Medika

Kirnantoro , dkk.2018.Anatomi Fisiologi.Yogyakarta:Pustaka Baru Press

Kasron.2012. Buku Ajaran Ganguan Sistem Kardiovaskuler.Yogyakarta:Nuha


Medika

Nursalam.2009.Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek.


Jakarta:Salemba Medika

Notoadmodjo,Soekidjo.2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta

Rini, ika styo dkk,2017.Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Presepsi Gejala


Nyeri Dada Kardiak Iskemik Pada Pasien Infrak Miokard Akut.Jurnal Ilmu
Keperawatan Vol 15 No 1

Sulistyowati, Lily S.2017.Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi.Provil


Kesehatan Provinsi Di Yogyakatra 2017

Heather,Herdiman T.2015.Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi.

Jakarta:EGC

34
LAMPIRAN 1 :lembar Bimbingan

35
36

LAMPIRAN 2 :lembar format 13 domain

FORMAT PENGKAJIAN 13 DOMAIN NANDA


AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
NamaPasien :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
NoRekamMedis :
DiagnosaMedis :
TglMasuk RS :
TglPengkajian :
2. Keluhan Utama
( Alasanmasukke RS )
3. Riwayat Penyakitsekarang

4. Pemeriksaan Tanda-tandavital
( saatpengkajian)
TD :
Nadi :
SuhuBadan :
37

Respirasi Rate :

5. Pengkajian Berdasarkan 13 Domain Nanda


a. Health Promotion
Data Subyektif
1) Riwayat sakit yg lalu, operasi, dirawat di rumah sakit….
2) Perubahan status kesehatan dlm kurun waktu tertentu….
3) Riwayat penyakit kelauarga….
4) Persepsi penyebab sakit saat ini dan upaya yg dilakukan….
5) Intervensi terapeutik saat ini….
6) Apakah upaya yang dilakukan (terapi , pengobatan) saat ini dapat
membantu….
7) Obat-obatan / vitamin yg diminum sekarang….
8) Alergi makanan/obat/lainnya….
9) Rencana antisipasi untuk pulang atau perawatan selanjutnya….
10) Aktivitas promosi kesehatan….
11) Aktivitas Pencegahan penyakit (pap smear, sadari, pemeriksaan
kesehatan,pemberian ATS vaksinasi dll)….
12) Penggunaan alcohol, tembakau, dan obat-obatan….
13) IBU HAMIL : gravida, para, waktu dan type partus pada post partum,
usiakehamilan pada kunjungan prenatal pertama, kepatuhan terhadap
prenatal carePASIEN ANAK : umur kehamilan saat lahir, APGAR
score, kepatuhanterhadap perawatan anak….
Data Obyektif
1) Lihat penampilan umum….
2) Pemeriksaan disesuaikan dengan riwayat pasien….
38

b. Nutrition
Data Subyektif
1) Tipe intake makan dan minum sehari-hari….
2) Intake makanan dan minuman terakhir….
3) Tipe dan kualitas makanan….
4) Pembatasan diit atau tipe makanan yang diresepkan….
5) Waktu makan dan snack….
6) Penggunaan suplemen, vitamin, makanan energi, tube feeding….
7) Nafsu makan, hilang atau berubah….
8) Kesulitan menelan, mengunyah, mencerna….
9) Kehilangan BB saat ini….
10) Penggunaan alat Bantu nutrisi….
11) Penggunaan sendok, piring khusus….
12) Masalah dengan mual, rasa panas di perut, lapar, haus berlebihan….
13) Riwayat personal / keluarga, DM, thyroid….
14) Masalah dengan kulit, penyembuhan ( rash, luka, luka terbuka)….
15) IBU HAMIL : BB sebelum hamil, perubahan / penurunan BB selama
hamil,persepsi tentang menyusui….
16) PASIEN ANAK : BB lahir, tipe susu formula, ASI, pengenalan
makanan padat,perilaku makan sendiri, pola perubahan BB….
Data Obyektif
1) Kaji penampilan umum ( well nourished, well developed, over
weight, under weight )….
2) Kaji penampilan kulit ; warna, lesi, area tekan, kelembaban, textur,
area terbuka, dressing, rash, scars, ekimosis, diaphoresis….
3) Monitor body temperature….
39

4) Monitor tinggi, berat, BMI….


5) Observasi kondisi mulut, bibir, mebran mukosa lain….
6) Kaji turgor kulit….
7) Observasi kondisi gigi, ada / tdk masalah gusi, perdarahan….
8) Lihat adanya bukti penyembuhan luka….
9) Lihat integritas rambut dan kuku….
10) Catat intake oral dan cairan intravena….
11) IBU HAMIL – kaji kondisi putting susu, payudara, kaji efektifitas
menyus….
12) Hasil lab ; HCT, Hb, level thyroid, gula darah, kimia darah, level
kolesterol, urinalisis (BJ, protein, glukosa, keton)….
c. Elimination
Data Subyektif
1) Frekwensi karakter BAB, BAB terakhir….
2) Frekwensi, karakteristik ekskresi urin, kesulitan BAK, penyakit
ginjal / liver….
3) Penggunaan laksative / diuretic….
4) Penggunaan alat Bantu ekskratory, missal : colostomy,
ureterostomy….
5) IBU HAMIL – catat adanya kelainan, mual, konstipasi, hemoroid,
seringkencing, stress inkontinensia….
6) PASIEN ANAK – catat penggunaan popok atau rutinitas toileting,
catat katakatakhusus yg digunakan….
Data Obyektif
1) Periksa jika ada indikasi, warna konsistensi, karakter, frekwensi dan
kualitasfeses dan urine….
2) Periksa jika ada indikasi, warna, karakter dan kualitas output dari
tempatekskratori lain missal; drain, WSD, NGT, muntah….
40

3) Pengkajian abdomen, termasuk suara usus, flatus, softnes, distensi,


massa,hemoroid, drain atau alat Bantu pengumpulan lain….
4) Hasil lab termasuk : urinalisis, feses, rutin, kultur feses, test fungsi
ginjal, testfungsi liver,….
d. Activity/Rest
Data Subyektif
1) Tipe dan keteraturan latihan….
2) Aktifitas yang dilakukan di rumah / tempat kerja….
3) Perasaan / persepsi respon terhadap aktifitas (pusing, lemah, dll)….
4) Aktifias rekreasional….
5) Aktifitas waktu luang (hobi, clubs)….
6) Kemampuan untuk makan, mandi, toileting, mobilitas di tempat
tidur,berpakaian, berhias, memasak, belanja, pemeliharaan
rumahPenggunaan protese….
7) Riwayat masalah sendi dan tulang belakang atau kelemahan….
8) Penggunaan tembakau, berapa banyak, berapa lama ?….
9) Riwayat penyakit personal / keluarga ; jantung, hipertensi, asma,
TB….
10) IBU HAMIL – perubahan pergerakan berhubungan dengan
kehamilan, tandsapreeklamsi (pusing, pandangan kabur, nyeri ulu
hati, mual, edema),….
11) PASIEN ANAK – catat usia ketika bias melakukan motorik kasar
dan motorikhalus….
Istirahat / tidur
1) jumlah jam tidur / 24 jam….
2) frekwensi periode istirahat, apakah termasuk dengan periode tidur
?….
3) jam berapa tidur makalam….
4) waktu terbangun siang hari….
41

5) masalah yang dirasakan, kesulitan jatuh tidur, sering terbangun lebih


awal….
6) tidur / istirahat terbalik; siang tidur malam kerja….
7) derajat tingkat energi yang dirasakan saat bangun….
8) sering mimpi atau mimpi buruk yang nampak menjengkelkan
ataumempengaruhi….
9) penggunaan bantuan tidur, seperti obat….
10) penggunaan praktek induksi tidur yang lain….
11) kondisi lingkungan seperti : penggunaan bantal untuk tidur, tipe
tempat tiduryang digunakan….
12) IBU HAMIL – kesulitan tidur karena kehamilan, waktu melahirkan
hubungannya dengan tidur, lama waktu persalinan….
13) PASIEN ANAK – rutinitas dan ritual waktu tidur, item keamanan….
Data Obyektif
1) Kaji tingkat ketergantungan : level 0,1,2,3,4….
Level 0 :mandiri
Level 1 :membutuhkanpenggunaanalat bantu
Level 2 :membutuhkansupervisi / pengawasan orang lain
Level 3 :membutuhkanbantuandari orang lain
Level 4 :ketergantungan / tidakberpartisipasi
2) Periksa postur gaya berjalan….
3) Test ROM sendi….
4) Test kekuatan, tonus dan masa otot….
5) Test keseimbangan….
6) Palpasi nadi : teraba/tdk, rate, irama dan kualitas….
7) Catat bunyi jantung dan adanya mur-mur….
8) Rekam TD, catat adanya perubahan dengan posisi atau aktifias….
9) Auskultasi bunyi nafas, catat adanya suara nafas tambahan….
42

10) Catat rate dan karakter pernafasan, adanya kesulitan / kelainan


(retraksi,batuk, sputum, penggunaan otot aksesoris, flaring,),
kebutuhan penggunaanO2….
11) Kaji status vaskuler, missal ; pulsasi perifer, varises, kapilary refill,
tandaperubahan kuliut atropik, warna kulit dan kuku, edema, kulit
kering / lembab….
12) Observasi hyegene umum, penampilan berpkaian dan berhias….
13) Hasil pemeriksaan lab, x-ray, EKG, AGD, enzym jantung, pulse
oksimetri sputum kultur….
14) observasi pola istirahaat / tidur….
15) observasi gangguan istirahat / tidur….
16) observasi kesadaran dan status mental….
e. Perception Cognition
Data Subyektif
1) status pendengaran ; kebutuhan alat Bantu pendengaran, waktu
test….
2) pendengaran terakhir….
3) status penglihatan, kebutuhan untuk penggunaan kaca mata,
pemeriksaanmata terakhir….
4) masalah dengan pengecap dan pembau….
5) masalah dengan sensasi perabaan, baal, kesemutan….
6) Nyeri ( level, lokasi, frekwensi, durasi, karakter, kondisi yang
memberatkan,metode penyembuhan, level toleransi )fungsi kognisi
dalam memori istilah, ingatan jan gka pendek, ingatan
jangkapanjang….
7) riwayat setiap perubahan dalam level kesadaran atau periode
kebingungan….
8) komunikasi ; bahasa utama, bahasa lain, tingkat pendidikan,
kemampuanmembaca dan menulis….
43

9) derajat kemampuan memecahkan masalah….


10) derajat kemampuan pengambilan keputusan….
11) perasaan berputar….
12) riwayat pingsan, kejang atau sakit kepala….
13) riwayat sakit kepala, lokasi, frekwensi, factor yg berhubungan….
14) IBU HAMIL – kehadiran dalam kelas prenatal, pengetahuan
tentangperawatan diri dan perawatan bayi….
15) PASIEN ANAK – catat uisa bisa bicara, menyusun tingkatan,
perilaku ataukesulitan belajar di sekolah….
Data Obyektif
1) Test pendengaran, penglihatan, perasa, peraba, pembau….
2) Test orientasi ; waktu, tempat, orang….
3) Kaji tingkat kesadaran, ukur dengan respon terhadap stimulus….
4) Dengarkan bahasa yang digunakan….
5) Dengarkan kualitas, kecepatan, artikulasi berbicara….
6) Test memori sekarang, hal yg baru dipelajari sesuai indikasi….
7) Lakukan skrening perkembangan sesuai indikasi….
8) Kaji kemampuan membuat kalimat, membaca, menulis, proses
berpikir….
f. Self-Perception
Data Subyektif
1) bagaimana perasaan tentang diri anda yang sering dirasakan
sepanjangwaktu ?
2) dapatkah anda ceritakan tentang diri anda ?
3) bagaimana masalah ini berpengaruh terhadap hidup anda ?
4) deskripsi dari diri sendiri….
5) adanya ketakutan, kecemasan, alas an depresi atau merasa
kehilangancontrol….
44

6) ukuran yang digunakan untuk meningkatkan perasaan mengenai


konsep diri….
7) pengalaman berhubungan dengan perasaan keputusasaan….
Data Obyektif
1) observasi penggunaan atau tdk kontak mata….
2) catat perhatian atau distraksi….
3) catat suara dan kualitas, intensitas bicara….
4) ukur skala 1-5, relaxed – nervous….
5) ukur skala 1-5, assertive to passive….

g. Peranan Hubungan
Data Subyektif
1) bentuk struktur keluarga….
2) cara hidup : sendirian, dengan keluarga, teman sekamar, dll….
3) peran dalam keluarga; ayah, ibu, penghasil keuangan….
4) pemberi perawata di rumah, peran penerima perawatan di rumah
5) persepsi dari efek masalah kesehatan saat ini atau situasi saat ini
terhadapperan….
6) pekerjaan , profesi, peran kerja….
7) peran sbg pelajar….
8) kepuasan dan ketidakpuasan terhadap peran….
9) masalah atau kesulitan dalam menjaga peran yg disebutkan….
10) ansuransi kesehatan dan pengaruhnya saat ini terhadap peran dan
hubungan….
11) kecukupan penghasilan keuangan saat ini unutk memenuhi
kebutuhan saat iniatau tdk….
12) kecukupan dukungan /hubungan keluarga memenuhi kebutuhan saat
ini atautdk….
45

13) IBU HAMIL – kehamilan yg direncanakan, perasaan ttg rencana


hamil,melahirkan, perawatan anak, hubungan antara ayah dan bayi,
rencana untukmakanan bayi….
Data Obyektif
1) Observasi interaksi antara anggota keluarga….
2) IBU HAMIL/Pediaktrik bukti perilaku bonding dan attachment dari
ibu, ayahdan bayi, keaji ketrampilan sbg orang tua….
h. Seksualitas
Data Subyektif
1) Kecemasan thd sex….
2) Orientasi seksual….
3) Hubungan seksual dan derajat kepuasan….
4) Fase Reproduksi wanita, waktu punya anak, perimenstruasi….
5) Riwayat menstruasi : umur menarche, durasi, frekwensi, keteraturan,
masalah
6) Riwayat reproduksi, hamil terakhir, melahirkan terakhir, kesulitan
7) Riwayat melahirkan kembar, kelaianan congenital atau kelainan
genetic
8) KB….
9) Cara mencegah penularan PMS….
10) Riwayat PMS….
11) Persepsi pemeriksaan payudara sendiri dan testis sendiri….
12) IBU HAMIL – kehamilan yg direncanakan ? masalah dengan
kehamilan ataumelahirkan terakhir atau saat ini, (spotting, diabetes,
perdarahan,pembedahan dll) laboratorium; test kehamilan,
amnisosentesis, USG, dll
13) PASIEN ANAK – disunat, perkembangan….
Data Obyektif
46

1) Jika hamil; TFU, pemeriksaan vagina, palpasi kontraksi, DJJ,


discharge,perdarahan, atau cairan yg keluar
2) Postpartum : fundus (lokasi dan kekenyalan), lokhea ( warna dan
jumlah,adanya bekuan darah), perineum:episiotomy, laserasi
3) Bayi: disunat, testes sudah turun / blm, discharge vangina,
pembengkakan
i. Coping / Stress Tolerance
Data Subyektif
1) perubahan, masalah saat ini, kejadian yang menyebabkan stress
atauperhatian….
2) krisis saat ini missal; sakit atau hospitalisasi….
3) level stress saat ini….
4) penggunaan obat atau alcohol untuk kooping….
5) metode untuk kooping terhadap stress selain alcohol atau obat….
6) derajat kesuksesan dari strategi kooping saat ini….
7) persepsi dari tingkat toleransi stress….
8) persepsi tentang status keamanan di rumah misal : episode kekerasan
fisik /emosional….
9) IBU HAMIL- rencana koping selama melahirkan persepsi dari
koping selamahamil melahirkan….
10) PASIEN ANAK-rencana orang tua terhadap masalah-masalah yang
seringmuncul pada anak-anak….
Data Obyektif
1) skala analisis konduksi stress….
2) catat perilaku atau manifestasi psikologis dari mood, afek, kecemasan
danstress….
j. Prinsip Hidup
Data Subyektif
1) Agama….
47

2) Keparcayaan spiritual yang berpengaruh terhadap pengambilan


keputusandan praktek kesehatan….
3) Derajat dari tujuan pencapaian hidup….
4) Persepsi tentang kepuasan dengan hidup, dan jalan hidup….
5) Kepercayaan cultural yang berpengaruh dengan kesehatan dan
nilai….
6) Kepercayaan cultural yang merefleksikan pilihan pada promosi
kesehatan danpencegahan penyakit….
7) Apa yang dihargai orang ini dalam hidup….
8) Kegiatan agama yang lebih disukai/peran terhadap kegiatan
keagamaan….
9) Kemampuan untuk berpartisipasi….
10) Kegiatan spiritual yang penting….
11) Kegiatan kebudayaan….
12) Sumber harapan dan kenyamanan….
13) Kepedulian terhadap hidup/mati….
14) Kesadaran akan perintah Yang Maha Kuasa….
15) Kemampuan membuat keputusan….
16) Kemampuan untuk memecahkan masalah sehari-hari….
17) Kepatuhan dengan pola diet yang sehat….
Data Obyektif
1) Observasi penggunaan atau tdk kontak mata….
2) Menjalankan ibadah, kegiatan spiritual yang dilakukan….
k. Safety/Protection
Data Subyektif
1) Terpapar dengan bahaya saat di rumah atau tempat kerja ( x-ray,
bahankimia, mesin, polutan, binatang )….
48

2) Kemungkinan terpapar penyakit menular dan pathogen ( tranfusi


darah,gigitan binatang / serangga, terpapar dengan orang terinfeksi
)….
3) Riwayat kecelakan / cidera, berisiko jatuh….
4) Riwayat alergi, penyakit menular, imunisasi….
5) OB/bayi – Rhesus, ABO incompatibility, comb test, jarak rupture
membraneamnion, adanya mekonium….
6) PEDI – lingkungan aman untuk anak ?, imunisasi lengkap ?….
Data Obyektif
1) Temperature….
2) Tanda dan gejal cidera (luka parut, lecet, bengkak, luka)….
3) Tanda dan gejala infeksi (pembesaran nodus lymfe, bau,
discharge,kemerahan, hangat, rash, dll)….
4) Hasil laborat : WBC, culture, sensitivitas, HIV, sickle cell screen….
5) Adanya luka….
6) Terpasang peralatan / prosedur invasive….
l. Kenyamanan
Data Subyektif
1) Perasaan terhadap kesejahteraan….
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri….
3) Nyeri :Intensitas (1-10)….
4) Lokasi/luas….
5) Kualitas, Frekuensi, Durasi, Faktor-faktor pencetus….
6) Bagaimana menjadi nyaman….
Data Obyektif
1) Kaji tanda-tanda nyeri dan level toleransi (raut muka, menahan nyeri,
gelisah,kemampuan distraksi)….
2) Gejala yang menyertai : emesis, insomnia, kurang konsentrasi,
menangis, danperilaku lainnya….
49

3) Reaksi terhadap analgesic….


m. Pertumbuhan/Perkembangan
Data Subyektif
Usiaketikamencapaitugasperkembangan….
Data Obyektif
Untukpasiendewasa-lihatinformasiobyektifmengenaikegagalan orang
dewasayang
berkembangdenganpesatdalambukudiagnosakeperawatananda.….
50
51
52
53
54

Anda mungkin juga menyukai