Latar Belakang
BAB II
A. Sifat Kimia
Dengan komposisi kimia seperti terdapat dalam table di atas, yaitu kadar karbon yang
tinggi dan laju pendinginan yang lambat, maka karbon dalam besi cair tidak sepenuhnya akan
larut dan tercampur di dalam besi. Melainkan akan memisahkan diri sebagai grafit yang
berbentuk serpih (flake) sewaktu proses pembekuan. Besi tuang kelabu merupakan paduan
besi yang memiliki kemampuan cor yang sangat baik sehingga dapat dicor dalam bentuk-
bentuk yang rumit dan tipis. Besi tuang kelabu merupakan jenis besi tuang yang paling
banyak diproduksi dibandingkan jenis besi tuang yang lainnya karena harganya yang murah
dan memiliki kemampuan permesinan yang sangat baik dengan kekerasan yang cukup untuk
menghasilkan ketahanan aus yang sangat baik. Disebut besi tuang kelabu karena
perpatahannya berwarna kelabu.
B. Sifat mekanik
Struktur dasar besi tuang kelabu terdiri dari grafit dan mungkin matriks yang berupa
ferrie-sementit dan atau perlit. Grafit atau karbon bebas yang tersebar dalam besi tuang
kelabu adalah suatu bentuk endapan karbon yang lunak dan getas. Kekuatan tarik kira-kira 2
Kg/mm2 dan kekerasannya kira-kira 1 dalam skala brinell(HB)[4].
Ferit mempunyai sifat yang ulet tetapi bila jumlahnya berlebihan akan menurunkan kekuatan
besi tuang. Seperti telah dijelaskan di atas, sementit adalah senyawa antara besi dan karbon
yang mengandung C maksimal 6,67% dan mempunyai sifat yang sangat keras dan getas.
Sedangkan perlit adalah struktur eutectoid antara ferit dan sementit yang mempunyai sifat
tahan aus.
Besi tuang kelabu merupakan tipe besi tuang yang paling banyak diproduksi bila
dibandingkan dengan besi tuang lainnya. Hal ini disebabkan beberapa kelebihan dari besi
tuang, kelabu yaitu kemampuan tuangannya yang sangat baik untuk berbagai macam ukuran,
harga yang relatif lebih murah, kemampuan permesinan yang baik, kekerasan yang cukup
tinggi, keketahanan aus yang memadai serta kemampuan meredam getaran yang baik
Dengan menggunakan proses cast iron atau besi cor digunakan karna lebih mudah dalam
pembuatan nya dan dalam produksi nya mempunyai sifat mekanis dan fisik yang baik, antara
lain tempetarue lebur yang rendah, mampu alir dan mesin yang baik, tahan terhadap korosi
dan tahan aus yang baik.
jenis besi cor yang digunakan dalam gardan adalah jenis besi cor kelabu besi cor
kelabu yang digunakan harus memiliki kekuatan dan kekerasan yang tinggi agar diperoleh
suatu dimensi cor an yang presisi , maka diperlukan sifat mampu permesinan yang baik.
komponen rumah gardan memerlukan material yang memiliki sifat kekerasan cukup tinggi
dan kekuatan yang baik. Hal ini disebabkan, rumah gardan memiliki peranan sebagai tempat
gigi penggerak roda belakang untuk bergerak. Rumah gardan terletak pada bagian bawah
mobil dan berfungsi menahan beban gigi-gigi yang cukup berat.
Prinsip kerja dan cara kerja sistem penggerak adalah menyalurkan dan
mendistribusikan tenaga dari prime power ke setiap roda. Gardan sebagai sistem pengerak
memiliki alur, dapat dilihat pada gambar II.2. Gaya yang disalurkan propeller shaft akan
memutar differential pinion, selanjutnya gaya tersebut akan ditransferkan ke ring gear. Ring
gear akan memutar mentransfer gaya yang diterima ke differential case, sehingga inner part
side gear akan berputar dan roda ban akan begrerak. Inti dari sistem penggerak ini adalah
bagaimana pendistribusian power yang tepat maka akan membuat penggunaan power lebih
effektif dan effisien, yang pada akhirnya akan membuat kendaraan menjadi lebih irit.
Ketika mobil berjalan pada posisi steer lurus maka tenaga putar dari propeller
shaft masuk ke drive pinion gear. Dari drive pinion gear dihubungkan ke ring gear
yang memiliki jumlah mata gigi lebih banyak sehingga RPM ring gear lebih rendah
dari RPM drive pinion gear tapi torsinya bertambah.
Dari ring gear, putaran kemudian diteruskan ke diferential case. Hal tersebut karena
differential case terpaut dengan ring gear. Sementara itu, diferential case merupakan
rangka dari rangkaian pinion dan side gear. Disini terdapat poros pinion yang
bertumpu pada sisi diferential case, dan kedua ujung poros tersebut diletakan dua
buah gigi pinion yang terhubung dengan dua side gear.
Sehingga aliran putaran dari diferential case akan menuju poros pinion, kemudian ke
pinion gear, dan sampai ke side gear. Pinion gear dapat berputar pada poros pinion,
dan saat pinion gear ini berputar maka roda kiri dan kanan akan beda putarannya.
Namun karena berada pada posisi lurus, beban roda kiri dan kanan sama maka pinion
hanya meneruskan putaran dari case ke side gear. Dengan kata lain pinion gear dalam
posisi tidak berputar. Hal ini menyebabkan output pada dua buah side gear sama
(RPM Side gear A = RPM Side gear B).
Suara berdengung dan berisik sering terjadi pada mobil yang menggunakan penggerak roda
bagian belakang ketika mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Permasalahan suara
berdengung ini bisa disebabkan oleh gigi atau gear garden yang sudah mulai aus.Untuk
mengatasi permasalahan ini, anda bisa mengganti gigi gardan tersebut dengan yang baru
untuk menghilangkan bunyi berdengung.
Selain karena gigi gardan sudah aus, bunyi berdengung juga bisa disebabkan oleh longgarnya
jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang satu dengan yang lainya. Untuk mengatasinya
anda cukup menyetel ulang jarak bebas antara gigi gardan tersebut.
Pernahkah Anda merasakan bagian gardan mobil bergetar saat mobil sedang dalam posisi
berjalan. Biasanya, penyebab dari getaran gardan itu bisa dikarenakan oleh kerusakan laher
gardan yang sudah ambrol/rusak. Selain itu, getaran yang terjadi pada gardan juga bisa
dikarenakan oleh gear atau gigi gardan tersebut ambrol akibat kualitas bahan yang buruk dan
juga bisa dikarenakan benturan.
Penyebab kedua adalah packing gardan, untuk menyatukan antara selongsong gardan dengan
gardan anda harus menggunakan lem. Pemberian lem pada gardan yang tidak merata bisa
menjadi penyebab kebocoran oli gardan.
Yang ketiga, selain dua penyebab di atas tadi kebocoran oli gardan juga bisa bocor karena
seal pinion yang sudah aus atau bisa karena karet pada seal pinion rusak atau sudah robek.
Dan yang terakhir adalah disebabkan dari bagian seal roda bagian belakang untuk mobil
penggerak roda bagian belakang saja.
BAB III
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang gardan pada mobil kita dapat menarik kesimpulan
bahwa disetiap kendaran bermotor tetapi berbeda kegunaanya dan kita dapat mengetahui
berbagai macam kerusakan yang terjadi pada sistem gardan dan apa solusi untuk
menanggulangi kerusakan tersebut dan kita dapat mengetahui jenis bahan yang digunakan
untuk membuat gardan itu sendiri.
Daftar pustaka