Efek
terapeuti
k
3. Tablet • Daya kerjanya lama karena bahan obat diabsorpsi sebagian2. Penyerapan pertama meberikan respon
farmakologis agar tercapai kadar dalam darah
• Penyerapan kedua mempertahankan kadar dalam darah karena penyerapan terjadi dengan keepatan
Sustained konstan, kecepatan absorpsi sebanding dengan kecepatan keluarnya obat dai peredaran sistemik.
• Kadar obat dalam darah dapat dipertahan selama 12-24 jam
Release • Absorpsi tergantung pada pH lambung dan usus (BA hanya 70-80%)
1.Obat yang diberikan dirancang agar segera diabsorbsi setelah diletakan dibawah lidah.
4. Tablet 2.Obat ini tidak boleh ditelan, karena jika ditelan, efek yang diharapkan tidak akan
tercapai.
Sublingual 3.tidak diperkenankan minum sebelum obat menjadi larut.
4.Obat yang biasa diberikan antara lain nitroglyserin
1.Solutio: Obat terdispersi dalam air secara molekuler, absorpsi baik cepat melalui dinding
6. Solutio, saluran cerna masuk ke dalam peredaran sistemik
2.Suspensi: berupa partikel-partikel dalam campuran air dan harus larut dalam cairan GI
Suspensi, sebelum diserap melalui dinding lambung/usus
3.Emulsi: sediaan minyak di dalam air/ air di dalam minyak. Harus dikocok terlebih dahulu
Emulsi sebelum digunakan
1. Untuk mendapatkan efek lokal dari obat
2. Keuntungan:
a) Bentuk sediaan relatif lebih besar → mudah ditampung di
rektal
b) Aman bagi usia lanjut dan anak-anak
c) Jika terjadi kesalahan → mudah dihentikan
C. d) First pass metabolism di hepar dapat dihindari
3. Kerugian:
Sediaan Per a) Tidak menyenangkan, absorbsi obat tidak teratur
Rektal dan Per b) Dapat menimbulkan peradangan di daerah rektal → jika
Vaginal digunakan terus menerus
4. Untuk efek sistemik pemebrian obat secara rektal bila kondisi
medikasi oral tidak memungkinkan, misal:
a) Penderita tidak dapat menelan atau terus muntah-muntah
b) Obat dirusak karena getah atau pH lambung dan/atau enzim
yang ada dalam saluran cerna
c) Penderita tidak kooperatif, misalnya anak-anak
• Untuk mendapatkan efek sistemik kurang menguntungkan
• Absorpsi obat dari sediaan suppositoria tidak konsisten
1. • Cairan dlm rektum relatif sedikit dibanding dgn cairan dlm sal.cerna. Kekurangan cairan dlm rektum
menghambat proses disintegrasi dan disolusi
Suppositoria • difusi/absorpsi obat melalui mukosa rektum terbatas karena luas area absorpsi juga terbatas, dibandingkan
dengan luas area untuk absorpsi dari usus
• Obat yg terbagi harus berupa partikel yg sangat halus u/mempercepat disolusi dan difusi/absorpsi