Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN

Tujuan utama bedah ablasi adalah untuk menemukan dan memperbaiki semua
robekan retina, digunakan krioterapi atau laser untuk menimbulkan adhesi antara
epitel pigmen dan retina sensorik sehingga mencegah influx cairan lebih lanjut ke
dalam dan ke luar, dan meredakan traksi vitreoretina. Diterapkan berbagai teknik

bedah.

Pre Operatif :
Sedikitnya 5 – 7 hari sebelum operasi, penderita sudah harus masuk rumah
sakit, harus tirah baring sempurna (Bedrest total). Kepala dan mata tidak boleh
digerakan, mata harus di tutup segera.

Kedua mata ditetesi midriatik sikloplegik seperti: Atropin tetes 1 % jangan


menggunakan obat-obat mata dalam bentuk salep mata karena akan menghalangi
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

jalannya operasi (kornea akan keruh akibat salep). Persiapan lainnya sama dengan
persiapan operasi katarak, operasi ablasio retina mengguna kan anestesi umum tetapi
bila menggunakan anestesi lokal maka 1 jam sebelum operasi diberikan luminal (100
mg) atau largactil (100 mg) IM, kemudian ½ jam sesudahnya diberi pethidine (50 mg)
dan Phenergan (25 mg) IM.

Scleral buckle
Metode ini paling banyak digunakan pada ablasio retina rematogenosa terutama
tanpa disertai komplikasi lainnya. Tujuan skleral buckling adalah untuk
melepaskan tarikan vitreous pada robekan retina, mengubah arus cairan
intraokuler, dan melekatkan kembali retina ke epitel pigmen retina. Prosedur
meliputi lokalisasi posisi robekan retina, menangani robekan dengan cryoprobe,
dan selanjutnya dengan skleral buckle (sabuk). Sabuk ini biasanya terbuat dari
spons silikon atau silikon padat. Ukuran dan bentuk sabuk yang digunakan
tergantung posisi lokasi dan jumlah robekan retina. Pertama – tama dilakukan
cryoprobe atau laser untuk memperkuat perlengketan antara retina sekitar dan
epitel pigmen retina. Sabuk dijahit mengelilingi sklera dengan jahitan tipe
matras pada sklera, sehingga terjadi tekanan pada robekan retina sehingga
terjadi penutupan pada robekan tersebut. Penutupan retina ini akan
menyebabkan cairan subretinal menghilang secara spontan dalam waktu 1-2
hari. Komplikasi dari skleral buckling meliputi myopia, iskemia okuler anterior,
diplopia, ptosis, ulitis sel orbital, perdarahan subretina, inkarserasi retina. Angka
keberhasulannya adalah 92-94% pada kasus-kasus tertentu yang sesuai.

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 9/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

Retinopeksi pneumatik
Retinopati pneumatik merupakan metode yang sering digunakan pada ablasio
retina regmatogenosa terutama jika terdapat robekan tunggal pada bagian
superior retina.Tujuan dari retinopeksi pneumatik adalah untuk menutup
kerusakan pada retina dengan gelembung gas intraokular dalam jangka waktu
yang cukup lama hingga cairan subretina direabsorbsi. Teknik pelaksanaan
prosedur ini adalah dengan menyuntikkan gelembung gas (SF6 atau C3F8) ke
dalam rongga vitreus. Gelembung gas ini akan menutupi robekan retina dan
mencegah pasase cairan lebih lanjut melalui robekan. Jika robekan dapat
ditutupi oleh gelembung gas, cairan subretinal biasanya akan hilang dalam 1-2
hari. Robekan retina dapat juga dilekatkan dengan kriopeksi atau laser sebelum
gelembung disuntikkan. Parasentesis ruang anterior bisanya dibutuhkan untuk
menurunkan tekanan intraokuler yang dihasilkan oleh injeksi gas. Pasien harus
mempertahankan posisi kepala tertentu selama beberapa hari untuk meyakinkan
gelembung terus menutupi robekan retina. Untuk pasien ablasio retina dengan
durasi < 14 hari yang melibatkan makula, prosedur retinopeksi traumatic lebih
baik daripada skleral buckling. Komplikasi dari prosedur ini meliputi migrasi
gas ke subretina, migrasi gas ke ruang anterior, endoftalmitis, katarak, dan
ablasio retina rekurens dengan terbentuknya kerusakan retina yang baru. Teknik
ini memiliki angka keberhasilan yang lebih rendah dibandingkan cara lain dan
hanya digunakan pada robekan retina tunggal kecil yang mudah dicapai, cairan
subretina yang minimal, dan tidak adanya traksi vitreoretina.

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 10/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

Retinopeksi traumatik

Pars Plana Vitrektomi


Merupakan cara yang paling banyak digunakan pada ablasio akibat diabetes,
dan juga pada ablasio regmatogenosa yang disertai traksi vitreus atau
perdarahan vitreus. Cara pelaksanaannya yaitu dengan membuat insisi kecil
pada dinding bola mata kemudian memasukkan instrumen pada ruang vitreous

melalui pars plana. Setelah itu dilakukan vitrektomi dengan vitreus cutre untuk
menghilangkan berkas badan kaca (vitreuos stands), membran, dan
perlengketan – perlengketan. Teknik ini digunakan bila terdapat robekan
retina multipel, di superior, atau di posterior,; bila visualisasi retina terhalang,
misalnya oleh perdarahan viterus; dan bila ada vitreoretinopati proliferatif
bermakna. Lebih dari 90% lepasnya retina dapat direkatkan kembali dengan
teknik-teknik bedah mata modern, meskipun kadang- kadang diperlukan lebih

dari satu kali operasi.

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 11/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

Keuntungan PPV:
1. Dapat menentukan lokasi defek secara tepat
2. Dapat mengeliminasi media yang mengalami kekeruhan karena teknik ini
dapat dikombinasikan dengan ekstraksi katarak.
3. Dapat langsung menghilangkan penarikan dari vitreous.

Kerugian PPV:
1. Membutuhkan tim yang berpengalaman dan peralatan yang mahal.
2. Dapat menyebabkan katarak.
3. Kemungkinan diperlukan operasi kedua untuk mengeluarkan silicon oil 4.
Perlu follow up segera (terjadinya reaksi fibrin pada kamera okuli anterior

yang dapat meningkatkan tekanan intraokuler.

Post Operatif

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perawatan adalah posisi kepala,


per-gerakan mata, obat-obat, lamanya mobilisasi dan pemeriksaan lanjutan (follow – up).
Posisi kepala dan badan, arah miringnya kepala, tergantung posisi/keadaan
sewaktu operasi yaitu kearah mana punksi cairan subretina dilakukan. Pada robekan
yang sangat besar, posisi kepala dan badan dipertahankan sedikitnya 12 hari.
Pergerakan mata, bila operasi dilakukan dengan kombinasi cryo atau diathermi
koagulasi dengan suatu implant atau scleral buckling, maka kedua mata ditutup
selama 48 – 72 jam sedang badan boleh bergerak untuk mencegah pergerakan
matanya. Bila hanya menggunakan cryo atau diathermi saja mata ditutup selama 48
jam samapai cairan subretina diabsobsi. Bila robekan belum semua tertutup, maka

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 12/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

kedua mata harus ditutup selama 12 – 14 hari, retina menempel kembali dengan kuat
pada akhir minggu ketiga setelah operasi, karena itu selama periode 3 minggu itu
diberikan instruksi sebagai berikut :

Edukasi :

- Jangan membaca
- Membaca televisi hanya boleh dari jarak 3 meter
- Mata diusahakan untuk melihat lurus ke depan, bila berkendaraan hendaknya mata ditutup

Obat- Obatan :
Selama 24 jam post-operasi diberikan obat anti nyeri (analgesik) Asam
Mefenamat 3 X 500 mg, bila mual muntah berikan obat anti muntah. Sesudah 24 jam
tidak perlu diberikan obat-obat, kecuali bila merasa sakit. Penggantian balut
dilakukan setelah 24 jam, saat itu mata ditetesi dengan Atropin tetes steril 1 %. Bila
kelopak mata bengkak, diberikan Kortikosteroid lokal disertai babat tindih (druk
verban) dan kompres dingin.
-

KOMPLIKASI

Penurunan ketajaman penglihatan dan kebutaan merupakan komplikasi yang


paling umum terjadi pada ablasio retina. Penurunan penglihatan terhadap gerakan
tangan atau persepsi cahaya adalah komplikasi yang sering dari ablasio retina yang
melibatkan makula. Jika retina tidak berhasil dilekatkan kembali dan pembedahan
mengalami komplikasi, maka dapat timbul perubahan fibrotik pada vitreous
(vitreoretinopati proliferatif , PVR). PVR dapat menyebabkan traksi pada retina dan
ablasio retina lebih lanjut.

http://slidepdf.com/reader/full/ablasio-retina-5616b2636a826 13/14
5/19/2018 Ablasio Retina - slidepdf.com

PROGNOSIS

Penatalaksanaan bedah berhasil pada 80% pasien ablasio retina. Hasil akhir
perbaikan pada penglihatan tergantung dari beberapa faktor, misalnya keterlibatan macula.
Dalam keadaan di mana ablasio telah melibatkan makula, ketajaman
penglihatan jarang kembali normal. Lubang, robekan, atau tarikan baru mungkin terjadi dan
menyebabkan ablasio retina yang baru. Suatu penelitian telah melaporkan
bahkan setelah pemberian terapi preventif pada robekan retina, 5% - 9% pasien dapat

Anda mungkin juga menyukai