Anda di halaman 1dari 8

Siklus sel

Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle),
kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah
hingga pembelahannya sendiri mejadi dua sel. Meneruskan materi genetik yang identik ke sel
anakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel.

Mitosis

 Fase-fase siklus sel


Mitosis hanyalah salah satu bagian dari siklus sel. Faktanya, fase mitotik
(mitotic phase, M), yang mencakup mitosis sekaligus sitokinesis, biasanya merupakan
bagian terpendek siklus sel. Pembelahan mitotik sel silih berganti dengan tahap yang
jauh lebih panjang, disebut interfase (interphase), yang biasanya mencakup sekitar
90% siklus sel. Pada saat interfaselah sel bertumbuh dan membuat salinan kromosom-
kromosomnya sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Interfase dapat dibagi
menjadi beberapa subfase : fase G1 (first gap, gap pertama),, fase S (sintesis), dan
fase G2 (second gap, gap kedua). Selama ketiga subfase, sel bertumbuh dengan cara
mengahasilkan protein dan organel sitoplasma seperti mitokondria dan retikulum
endoplasma. Akan tetapi, kromosom diduplikasi hanya pada fase S. Dengan
demikian, sel bertumbuh (G1), terus bertubuh sambil menyalin kromosom-
kromosomnya (S), bertumbuhnya lagi sambil menyelesaikan persiapan untuk
pembelahan sel (G2), dan membelah (M). Sel-sel anakan kemudian bisa mengulangi
siklus tersebut.
Sel manusia tertentu mungkin mengalami satu pembelahna dalan 24 jam. Dari
periode itu, fase M menghasbiskan kurang dari 1 jam, sedangkan fase S mungkin
berlangsung 10-12 jam, atau sekitar separuh siklus,. Sisa waktu mungkin dibagi rata
antara fase G1 dan G2. Fase G2 biasanya berlangsung sekitar 4-6 jam; dalam contoh
kita, G1 akan berlangsung sekitar 5-6 jam. G1 adalah fase dengan lama waktu yang
paling bervariasi pada tipe sel yang berbeda.
Secara konvensional mitosis dibagi menjadi lima tahap : profase (prophase),
prometafase (prometaphase), metafase (metaphase), anafase (anaphase), dan
telopfase (telophase). Sitokinesis, yang bertumpang-tindih deng tahap akhir mitosis,
menyelesaikan fase mitotik.

G2 Interfase
 Selaput nukleus (nuclear envelope) membatasi nukleus
 Nukleus mengandung satu atau lebiih nukleolus (jamak, nukleoli)
 Dua sentrosom telah terbentuk melalui replikasi sentrosom tunggal
 Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentriol
 Kromosom, yang di duplikasi selama fase S, tidak bisa dilihat secara
individual karena belum terkondensasi

Profase

 Serat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi


kromosom diskret yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya
 Nukleolus lenyap
 Setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai dua kromatid saudara identik
yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin
(kohesi kromatid saudara)
 Gelendong mitotik (diberi nama demikian karena bentuknya) mulai terbntuk.
Gelendong ini terdiri atas sentosom dan mikrotubulus yang menjulur dari
sentrosom. Susunan radial mikrotubulus-mikrotubulus yang lebih pendek dan
menjulur dari sentrosom disebut ‘aster’ (‘bintang’)
 Sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh
mikrotubulus yang memanjang di antaranya

Prometafase

 Selaput nukleus terfragmentasi


 Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dapat
memasuki wilayah nukleus
 Kromosom menjadi semakin terkondensasi
 Masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki
kinetokor, struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer
 Beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokor, menjadi ‘mikrotubulus
kinetokor’; mikrotubulus ini menarik-narik kromosom maju-mundur
 Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari
kutub gelendong yang berseberangan

Metafase

 Metafase merupakan tahap mitosis yang paling lama, seringkali berlangsung


sekitar 20 menit
 Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang berseberangan
 Kromosom berjejer pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di
pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong. Sentromer-sentromer
kromosom brada di lempeng metafase
 Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus
kinetokor yang berasal dari kutub yang berseberangan

Anafase

 Anafase merupakan tahap mitosis yang paling pendek, seringkali berlangsung


hanya beberapa menit
 Anafase dimulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua
kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap
kromatid pun menjadi satu kromosom utuh
 Kedua kromosom anakan yang trbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel
yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek. Karena
mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer, kromosom bergerak ke
sentromer terlebih dahulu (dengan kecepatan sekitar 1 mm/menit)
 Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang
 Pada akhir anafase, kedua ujung sel memiliki koleksi kromosom yang sama
dan lengkap

Telofase

 Dua nukleus anakan terbentuk dalam sel


 Selaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dan
bagian-bagian lain dari sistem endomembran
 Nukleolus muncul kembali
 Kromosom menajdi kurang terkondensasi
 Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi dua nukleus yang identik secara
genetik, sekarang sudah selesai

Sitokinesis

 Pembelahan sitoplasma biasanya sudah berlangsung cukup jauh pada akhir


telofase, sehingga kedua sel anakan muncul tak lama setelah mitosis berakhir
 Pada sel hewan, sitokinesis melibatkan pembentukan lekukan penyibakan,
yang membagi sel menjadi dua.

Meiosis

 Meiosis I : Memisahkan kromosom homolog


Terdapat 3 peristiwa yang hanya terjadi pada meiosis selama meiosis I :
1. Sinapsis dan pindah silang
Selama profase I, homolog tereplikasi berpasangan dan terhubung
secara fisik di sepanjang lengan oleh struktur protein serupa-ritsleting,
kompleks sinaptonemal (synaptonemal complex). Proses ini disebut sinapsis
(synapsis). Penataan-ulang genetik antara kromatid-kromatid nonsaudara,
dikenal sebagai pindah silang (crosing over), diselesaikan pada tahap ini.
setelah penguraian kompleks sinaptonemal pada profase akhir, kedua homolog
sedikit memisah namun tetap terhubung, setidaknya pada satu daerah yang
berbentuk-X yang disebut kiasmata (chiasmata; tunggal kiasma, chiasma).
Kiasmata merupakan perwujudan fisik dari pindah silang. Kiasma tampak
seperti palang karena kohesi kromatid saudara awal, tetap menyambungkan
kedua kromatid saudara awal, bahkan di daerah-daerah yang salah satu
kromatidnya kini menjadi bagian dari homolog lain. Sinapsis dan pindah
silang nomalnya tidak terjadi saat mitosis.
2. Homolog di lempeng metafase

Pada metafase I meiosis, kromosom berjejer sebagai pasangan


homolog di lempeng metafase, bukan sebagai kromosom individual, seperti
pada metafase mitosis

3. Pemisahan homolog
Pada anafase I meiosis, kromosom-kromosom tereplikasi pada setiap
pasangan homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan, namun kromatid-
kromatid saudara dari setiap kromosom tereplikasi tetap melekat. Sebaliknya
pada anafase mitosis, kromatid-kromatid saudara memisah.

Profase I

 Kromosom mulai berkondensasi, homolog berpasangan di sepanjang


lengannya, berjejer gen demi gen.
 Pindah silang (pertukaran segmen molekul DNA yang sesuai di antara
kromatid nonsaudara) telah selesai saat homolog berada dalam sinapsis,
tergabung erat oleh protein di sepnajang lengan (sebelum tahap pada gambar)
 Sinapsis berakhir di pertengahan profase, dan kromosom-kromosom setiap
pasangan sedikit bergerak memisah
 Setiap pasangan homolog memiliki satu atau lebih kiasmata, tempat terjadinya
pindah silang dan kedua homolog masih tersambung akibat kohesi di antara
komatid saudara (kohesi kromatid saudara)
 Pergerakan sentrosom, pembentukan gelendomg, dan kehancuran selaput
nukleus terjadi seperti pada mitosis
 Pada akhir profse I (setelah tahap pada gambar), mikrotubulus dari slaah satu
kutub melekat ke kedua kinetokor, struktur protein di sentromer kedua
homolog. Pasangan homolog kemudian bergerak ke lempeng metafase

Metafase I

 Pasangan kromosom homolog kini tersusun pada lempeng metafase,dengan


satu kromosom pada setiap pasangan menghadap ke kutub yang berbeda.
 Kedua kromatid dari satu homolog melekat ke mikrotubulus kinetokor dari
salah satu kutub. Kromatid homolog yang satu lagi melekat ke mikrotubulus
dari kutub yang berseberangan.

Anafase I
 Penguraian protein-protein yang menyebabkan kohesi kromatid saudara
disepanjang lengan-lengan kromatid memungkinkan homolog-homolog
memisah.
 Kedu homolog bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan,dipandu oleh
aparatus gelendong.
 Kohesi kromatid saudara masih bertahan di sentromer,menyebabkan kedua
kromatid bergerak sebagai satu kesatuan ke kutup yang sama.

Telofase I dan sitokinesis


 Pada awal telofase I, setiap paruhan sel memiliki satu set haploid lengkap
yang terdiri atas kromosom-kromosom tereplikasi. Setiap kromosom terdiri
atas dua kromatid saudara. salah satu atau kedua kromatid mengandung bagian
DNA kromatid nonsaudara.
 Sitokinesis (pembelahan sitoplasma) biasanya terjadi secara bersamaan
dengan telofase I, membentuk dua sel anakan haploid.
 Pada sel hewan, lekukan penyibakan terbentuk.(pada sel tumbuhan ,lempeng
sel terbentuk.)
 Pada beberapa spesies, kromosom terurai lagi dan selaput nukleus terbentuk
kembali.
 Tidak ada replikasi yang terjadi antara meiosis I dan II.

 Meiosis II : Memisahkan kromatid saudara


Profase II
 Aparatus gelendong terbentuk
 Pada profase II akhir (tidak ditunjukkan di sini), kromosom, masing-masing
terdiri atas dua kromatid yang tergabung di sentromer, bergerak ke arah
lempeng metafase II

Metafase II

 Kromosom-kromosom berjejer di lempeng metafase seperti pada mitosis


 Karena pindah silang pada meiosis I, dua kromatid saudara dari masing-
masing kromosom tidak identik secara genetik
 Kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus yang menjulur dari
kutub-kutub yang berseberangan

Anafase II

 Kromatid bisa terpisah karena penguraian protein-protein yang


menggabungkan kromatid-kromatid saudara di sentromer
Telofase II dan Sitokinesis

 Nukleus terbentuk, kromosom mulai terurai, dan sitokinesis terjadi


 Pembelahan meiosis satu sel induk menghasilkan empat sel anakan, masing-
masing dengan satu set haploid kromosom (tak tereplikasi)
 Masing-masing dari kempat sel anakan berbeda secara genetik dari sel-sel
anakan lain dan juga dari sel induk
Sumber : Campbell.Reece, jilid 1, ed.8th Urry.Cain.Wasserman.Minorsky.Jackson,

Anda mungkin juga menyukai