Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGEMBANGAN MEDIA FILM PENDEK


DALAM PEMBELAJARAN UNGKAPAN DI SEKOLAH

BIDANG KEGIATAN
PKM ARTIKEL ILMIAH

Diusulkan oleh:
Aulia Yumna NIM: 2015840024 Tahun Angkatan: 2015
Fatma Chairiyah NIM: 2015840013 Tahun Angkatan: 2015
Silvia Yulianti NIM: 2017840039 Tahun Angkatan: 2017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


JAKARTA
2017
ABSTRAK
Seperti yang telah kita lihat saat ini, dalam dunia pendidikan sangat
dibutuhkan media pmbelajaran yang baru dan bervariatif agar siswa tidak jenuh
dan bosan selama menjalani proses pembelajaran. Media yang ada saat ini sangat
tidak menjamin untuk membuat siswa betah dan merasa nyaman saat melaksankan
pembelajaran di kelasnya. Sehingga, guru dituntut untuk mencipatakn terobosan
baru sebagai alternatif dalam menginovasikan medai pembelajaran. Sedikitnya
media pembelajaran yang digunakan guru di sekolah menjadikan siswa di sekolah
merasa bosan dan malas untuk menyimak materi dan mengikuti pelajaran bahasa
Indonesia saat jam pelajaran di kelas. Hal ini menjadikan peneliti tergerak untuk
melakukan penelitian mengenai media pembelajaran yang berjudul
Pengembangan Media Film Pendek dalam Pembelajaran Ungkapan di Sekolah.
Karena tidak sedikit siswa yang acuh dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah hanya karena guru yang kurang kreatif membuat metode belajar baru atau
menggunakan media pembelajaran yang berbeda dari yang ada atau baru. Dengan
adanya medai pembelajaran baru dan berbeda dari yang lain, menjadi alternatif
untuk menanggunalngi siswa yang bosan dan malas belajar ketika jam pelajaran
bahasa Indonesia di sekolah. Peneliti menggunakan menggunakan metode R&D
(Research and Development) Borg and Gall yang telah dimodivikasi oleh Sugiyono.
Penelitian ini menghasilkan sebuah produk media CD video deklamasi puisi yang
berisi pembelajaran mengenai puisi terkhusus kepada pembelajaran ungkapan di
kelas VIII MTs Al Fatah Cileungsi.

Kata Kunci: media pembelajaran, bahasa Indonesia, pembelajaran ungkapan

ABSTRACT
As we have seen today, in the world of education is needed new and varied
medium of teaching so that students are not bored and tired during the learning
process. The current media is not guaranteed to make students feel at home and
feel comfortable while doing the learning in their class. Thus, teachers are required
to create new breakthroughs as an alternative in innovating the learning medium.
The lack of learning media used by teachers in schools makes students at school
feel bored and lazy to listen to the material and follow the Indonesian language
lesson during class time. This makes the researchers moved to do research on
learning media entitled Development of Short Film Media in Classroom Learning
in School. Because not a few students who are indifferent in learning Indonesian at
school simply because less creative teachers create new learning methods or use
different learning media from existing or new. With a new learning scene and
different from others, be an alternative to menghunalngi students who are bored
and lazy to learn when the Indonesian language lessons at school. Researchers use
the Borg and Gall R & D (Research and Development) method that has been
modified by Sugiyono. This research produced a media product of a video CD of
poetry declamation which contains learning about special poetry to the expression
learning in class VIII MTs Al Fatah Cileungsi.

Key Word: learning media, Indonesian language, learning expression


1. PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dianggap sebagai sebuah


kesatuan yang “pincang”. Pembelajaran sastra terkadang dikesampingkan oleh
tenaga pengajar maupun pembelajar. Rendahnya gairah pebelajar terhadap sastra
hingga kini masih diperbincangkan oleh pengamat sastra. Pebelajar kurang
berminat terhadap sastra disebabkan oleh beberapa faktor. Ada tiga permasalahan
sastra yang nyata ditemukan. Pertama, pelajar kita mulai kehilangan kepekaan
terhadap persoalan-persoalan moral, agama, dan budi pekerti. Kedua, situasi
pembelajaran sastra di sekolah belum sepenuhnya mampu membangkitkan minat
dan gairah siswa untuk belajar apresiasi sastra secara total dan intensi. Ketiga, tugas
ganda guru bahasa Indonesia (mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia). Oleh
karena itu, perbaikan terhadap pembelajaran sastra perlu dilakukan oleh guru.
Perlu kita ketahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
membawa perubahan yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan
manusia. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaian-
penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah.
Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran, karena dengan adanya media
dalam pembelajaran dapat membantu para guru dan staf pengajar dalam
menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap
oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang
mampu merubah sikap dan tingkah laku ke arah perubahan yang kreatif dan
dinamis. Sehubungan dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran dimana dalam perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang
sekendar alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam pendidikan dan
pembelajaran.
Dalam pelajaran bahasa indonesia terdapat materi mengenai ungkapan,
ungkapan ataupun makna kiasan tersebut biasanya ditemukan dalam sebuah teks
cerpen, naskah drama ataupun dalam dialog dialog lainnya dan bisa juga dalam
sebuah tulisan prosa maupun puisi. Namun dalam perkembangannya, ungkapan
hanya diajarkan dan dilihat melalui tulisan, padahal seharusnya dapat
dikembangkan lebih luas lagi. Melihat perkembangan zaman yang semakin
menuntut untuk mentransformasikan model pembelajaran dam media
pembelajarannya. Perlu kita ketahui bahwa dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK) tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran yang berupa
Audio Visual seperti Film Pendek. Film pendek di dalamnya terdapat pesan-pesan
yang disampaikan. Namun tidak sedikit dari pesan pesan tersbut terdapat makna
kiasan, sehingga ungkapan yang disampaikan harus dilihat lebih dalam lagi
maknanya. Dengan demikian, media film pendek ini mampu menjadi media untuk
memperlajari ungkapan yang terkandung di dalam film pendek tersebut. Bukan lagi
hanya melihat melalui teks, teteapi lebih luas lagi dalam bentuk film pendek. Yang
di dalamnya terdapat lebih banyak makna ataupun kiasan yang dapat menjadi bahan
ajar peserta didik dalam pemeblajaran berbasis media audio visual.
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan
bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan
membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan
menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa
secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan.
Media Pembelajaran yaitu sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar sehingga memudahkan pencapaian
tujuan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan. Media berasal dari bahasa
Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.
Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka
media itu disebut Media Pembelajaran.
Macam-macam media diantaranya yaitu : 1. Media Audio, media audio
berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan.
Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat
dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon,
laboratorium bahasa. 2. Media Visual, media visual yaitu media yang
mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi dua yaitu (1) media
visual diam (2) media visual gerak. a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi,
flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP,
grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain. b. Media visual gerak contohnya
gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya. 3, media audio
visual, Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan
gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2
yaitu (1) madia audio visual diam, dan (2) media audio visual gerak. a). Media
audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara,
buku bersuara. b). Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film
bersuara, gambar bersuara, dll. 4. Media Serbaneka, media serbaneka merupakan
suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah
atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pengajaran. Contoh media serbaneka diantaranya : Papan tulis, media tiga dimensi,
realita, dan sumber belajar pada masyarakat.
Ungkapan adalah salah satu materi pembelajaran yang sangat penting dalam
Bahasa Indonesia. Idiom sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk
mengungkapkan suatu maksud dengan tujuan agar penyampaiannya menjadi lebih
menarik atau lebih sopan. Ungkapan atau biasa juga disebut Idiom adalah gabungan
kata yang membentuk arti baru dan tidak dapat ditafsirkan dengan kata pembentuk
dasarnya. Secara sederhana, Ungkapan adalah gabunganh mempunyai makna baru
dan tidak dapat diartikan satu persatu kata. Ungkapan digunakan seseorang untuk
mengkiaskan sesuatu. Ia terdiri dari gabungan 2 kata atau lebih. Dalam suatu
konteks peristiwa gabungan dua kata memiliki 2 kemungkinan makna. Pertama
adalah makna denotasi (sebenarnya). Kedua adalah makna konotasi (kias). Maka
dari itu, untuk mengetahui gabungan kata tersebut ungkapan atau bukan. Maka kita
harus melihat konteks kalimat yang menyertainya.
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana
frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga
pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian
sehingga memberikan visual yang kontinu.[1] Atau film adalah serangkaian gambar
yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan
tingkatan yang berjalan terus sehingga menggambarkan pergerakan yang nampak
normal. Film pada hakikatnya merupakan penemuan baru dalam interaksi belajar
mengajar yang mengkombenasikan dua macam indera pada saat yang sama. Film
yang dimaksudkan di sini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran,
penerangan, atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film,
antara lain tentang proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam
suatu industri, kejadian-kejadian dalam alam, tata cara kehidupan di negara asing,
berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan suatu ketrampilan, sejarah
kehidupan orang-orang besar dan sebagainya.
Film juga dapat menunjukkan ungkapan verbal, dalam pembelajaran
ungkapan sangat jarang guru yang memanfaatkan bahan ajar berupa film pendek.
Padahal dalam film pendek yang sering dijadikan media pembeljaran untuk
pembahasan seperti majas, paragraf deskriptif dan beberapa pembahasan yang
lainnya kerap menggunakan media film pendek. Sehingga peneliti dalam tulisan ini
ingin menekankan pemanfaatan media film pendek dalam pembelajaran ungkapan
pada siswa kelas VIII di SMP.

2. TUJUAN

Media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses belajar pembelajaran,


namun dengan minimnya media yang ada saat ini membuat siswa malas untuk
mengikuti pembelajaran saat. Dan dengan sedikitnya guru yang kreatif dalam
membuat terobosan baru mengenai media pembelajaran, medai yang digunakan
hanya itu—itu saja dan diulang—ulang setiap tahunnya. Dengan adanya analisis ini
diharapkan dapat menambahkan karya yang ada dan sebagai media pembelajaran
yang baru dan berbeda dari yang lain. Juga sebagai penambah semangat bagi siswa
dalam melaksanakan proses pembalajaran di kelasnya. Serta dapat dianalisis lebih
dalam lagi oleh guru, dosen dan analis. Dengan media pembelajaran berupa video
film pendek dalam pembelajaran ungkapan masih sangat jarang sekali bahkan
belum ada yang menggunakannya, yang sering ada berupa media buku teks sebagai
bahan dan media pembelajaran ungkapan.
Dengan adanya media pembelajaran berupa film pendek dalam
pembelajaran ungkapan ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi siswa untuk
belajar mengungkapkan pendapatnya mengenai apa yang telah dilihat melalui video
film pendek tersebut. Siswa dapat lebih tertarik dalam pemebalajaran bahasa
Indonesia di kelasnya, kekurang tertarikan siswa tersebut akibat dari tidak
berkembangnya media pembelajaran yang ada.

3. METODE

Pengembangan atau Research and Development (R&D) saat ini merupakan


salah jenis penelitian yang banyak dikembangkan. Penelitian pengembangan
merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat menjadi penghubung atau
pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Pengertian
Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D) sering diartikan
sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk
baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Yang dimaksud dengan produk
dalam konteks ini adalah tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu
pembelajaran di kelas dan laboratorium), tetapi bisa juga perangkat lunak
(software) seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas,
perpustakaan atau laboratorium, ataupun model- model pendidikan, pembelajaran
pelatihan, bimbingan, evaluasi, dan manajemen.
Pada penelitian kali kali ini peneliti menggunakan metode penelitian dan
pengembangan (research and development / R & D). Metode penelitian ini
dilakukan sesuai dengan tujuam peneliti yaitu mengembangkan media film pendek
dalam pemebalajran ungkapan di sekolah. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiono
(2012:407) bahwa “Penelitian research and development adalah metode penelitian
yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut” sehingga tersusunlah beberapa langkah atau tahapan, yaitu potensi
dan masalah, penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan dan desain
produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, perbaikan produk, uji
pemakaian, perbaikan akhir produk, dan produksi masal. Beberapa tahapan di atas
dilakukan secara sistematis dalam proses penelitian ini. Dibutuhkan penelitian yang
bersifat analisis kebutuhan dalam penelitian ini, untuk menguji keefektifan produk
suapaya dapat menghasilkan produk dan dapat berfungsi secara meluas. Seperti
yang kita lihat dan kita ketahui bahwa pembelajaran ungkapan di sekolah pada
umumnya masih menggunakan buku teks, namun dengan menggunakan metode
penelitian dan pengembangan (reaserch an development / R & D) peneliti
menggunakan media audio visual berupa video film pendek pada pembelajaran
ungkapan di Mts Al fatah Cileungsi.
Penelitian kali ini pada pembelajaran peribahasa yang difokuskan pada
ungkapan di kelas VIII (Delapan) Mts Al Fatah Cileungsi. Pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara dan angket. Untuk
melaksanakan penelitian dan pengembangan, maka dilakukanlah observasi dengan
mewawancarai guru pengampu mata pelajaran dan siswa untuk mendapatkan data
mengenai kebutuhan dalam penelitian dan pengembangan. Kemudian untuk
memperoleh data penilaian dan kualitas kelayakan media yang dikembangkan,
digunakanlah angket yang digunakan para ahli media audio-visual, ahli materi dan
siswa pada uji coba di lapangan dalam skala kecil dan uji coba skala besar.

4. PEMBAHASAN

Setelah melakukan penelitian dan pengembangan maka didapatlah sebuah


hasil yaitu berupa video film pendek yang berjudul Ulah Dari Menyontek. Media
video film pendek ini dikemas menggunakan CD (compact disc) dan bersifat
interaktif atau dapat digunakan di kelas dan dibikbing oleh guru maupun digunakan
secara individu oleh siswa dimanapun dan kapanpun. Penelitian ini mengkiblatkan
pada prosedur pengembangan Brog dan Call yang dikombinasikan dengan prosedur
pengembangan Sugiono dan disederhanakan melalui uji validasi kemudian
dilakukan revisi. Tahap analisis ini dilakukan dengan mewawancarai guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang ada di Mts Al fatah Cileungsi. Selain itu peneliti
juga melakukan studi pustaka yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan silabus
dan buku pelajaran dan sisesuaikan dengan pembelajaran ungkapan untuk siswa
kelas VIII.
Masuk pada tahapan berikutnya yaitu tahap desain perancangan kerangka
media pembelajaran yang berupa video film pendek. Pada tahap desain produk ini
naskah yang digunakan berjudul Ulah Dari Menyontek, naskah ini dimainkan
dalam video film pendek dan dimainkan oleh 7 orang yang berdurasi kurang dari 9
menit. Kemudian siswa diminta untuk mengemukakan ungkapan yang ada pada
video film pendek tersebut. Video film pendek ini dipilih sebagai bahan
pembelajaran dikarenakan dapat dipelajari untuk mengasah siswa menyampaikan
ungkapan yang ada dalam video ini dan melatih kemampuan dalam menyampaikan
ungkapan dalam kehiudpan sehari-harinya.
Video film pendek yang berjudul Ulah Dari Menyontek naskahnya juga
dapat ditemukan di Internet dan videonya tersedia di youtube, sehingga
mempermudah untuk pembelajaran. Karena dengan semakin banyak dan tersebar
luasnya video dan naskah ini dapat mendukung dan mempermudah dalam
menjalankan proses pembelajaran
Tahap uji validasi produk ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen
pembimbing untuk mengetahui kelayakan produk sebelum diserahkan untuk diuji
ahli. Kemudian setelah konsultasi kelayakan produk pada dosen pembimbing,
produk diajukan atau diperlihatkan kepada para ahli atau narasumber untuk diuji
kelayakannya. Setelah narasumber memberikan penilaian, komentar dan saran
sebagai acuan perbaikan produk dengan angket yang sudah disediakan. Validasi
terhadap video film pendek kemudian dilakukan oleh dosen jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jakarta serta guru
pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII Mts Al Fatah Cileungsi
sebagai ahli materi.
Setelah dilakukannya uji validasi oleh ahli materi dan ahli media, video film
pendek tersebut dinyatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas maupun mandiri. Untuk menyebarluaskan video film pendek ini,
terdapat CD yang sudah dikemas dengan sampul yang menarik untuk dilihat
sehingga siswa dan guru tertarik untuk melihat isinya. Untuk mengetahui kelayakan
media pembelajaran yang telah dikembangkan melalui video film pendek ini
analisisnya berdasarkan setiap aspek yang dinilai. Perhitungan kelayakannya juga
dilakukan dengan cara menghitung rata-rata skor dari setiap aspeknya sehingga
diperoleh data dan dikonversikan menjadi data kuantitatif. Dari skor rata-rata setiap
aspek yang dinilai, kemudian dibagi rata-rata skor maksimal aspek yang dihitung
dan dikali 100%. Kelayakan hasil validasi tersebut dinyakatan berdasarkan aspek
yang dinilai layak dan berkategori sangat baik.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Dari hasil penelitian dan pengembangan media, maka diperolehlah hasil
yaitu produk yang berupa video film pendek. Video film pendek tersebut
dapat digunakan dalam pembelajaran ungkapan bagi siswa MTs/SMP kelas
VIII.
2. Peneliti melakukan studi pustaka mengenai silabus dan buku pelajaran yang
digunakan dalam pemebelajaran ungkapan bagi siswa kelas VIII dan
penelitian serta pengembangan media film pendek pada pembelajaran
ungkapan di MTs/SMP kelas VIII ini dilakukan berdasarkan prosedur
penelitian dan pengembangan Sugiono.
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
dalam pembelajaran ungkapan di SMP kelas VIII dapat menggunakan
media film pendek yang telah diuji validasinya dan mengahsilkan film yang
layak untuk dijadikan media pembelajaran kelas VIII di MTs/SMP.
Diharapkan dengan adanya media pembelajaran film pendek ini, dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam pemebelajaran dan dapat
menumbuhkan semangat untuk para peneliti atau praktisi agar dapat
membuat terobosan baru mengenai media pembelajaran yang berbeda,
belum ada dan baru sebagai alternatif media atau teknik lain dalam
pemebalajran bahasa Indonesia di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Tarigan, Henry Guntur.2009. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa

Yudhi, Munadi. 2010. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru.

Sari, Eka Murti. 2013. Peribahasa Sastra Lama & Majas. Jakarta: Mata Elang
Media.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:


Alfabeta.
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Aulia Yumna R
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4 NIM 2015840024
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kalianda, 22 Februari 1997
6 E-mail Auliaallah222@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08984197255

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 01 MTs Al Fatah MA Al Fatah
Nama Institusi
Sidorejo Lampung Maos
Jurusan Reguler Reguler IPA

Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
No.
Seminar Ilmiah Tempat
1
2

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Jakarta, ... Desember 2017


Pengusul,
Nama Lengkap
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Fatma Chairiyah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia
4 NIM 2015840013
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 3 Juli 1997
6 E-mail Fatmachairiyah97@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 083808580643

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Islam Al SMP N 200
Nama Institusi SMK N 63 Jakarta
Ikhlas Jakarta
Pembibitan dan
Jurusan
kultur jaringan
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
No.
Seminar Ilmiah Tempat
1
2

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Jakarta, ... Desember 2017


Pengusul,
Nama Lengkap
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Silvia Yulianti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4 NIM 2017840039
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cianjur, 11 Juli 1998
6 E-mail Silviayulianti32@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089610409968

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
MI Raudlatul SMP SMA
Nama Institusi
Ulum Muhammadiyah Muhammadiyah
Jurusan Reguler Reguler IPA

Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Waktu dan
No.
Seminar Ilmiah Tempat
1
2

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Jakarta, ... Desember 2017


Pengusul,
Nama Lengkap

Anda mungkin juga menyukai