Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS JURNAL KOMUNITAS

“Chat-Based Instant Messaging Support Integrated with Brief Interventions


for Smoking Cessation: a Community-Based,
Pragmatic, Cluster-randomised
Controlled trial”

OLEH :

KELOMPOK IV

Ni Kadek Dwi Yanti Anggreni (1902621004)


Tjokorda Istri Agung Dwi Pradnyani (1902621007)
Sang Putu Angga Winata (1902621024)
Nyoman Adi Arta (1902621026)
Ni Wayan Kuslinda Sari (1902621034)
Ni Made Rai Sita Yanti (1902621040)
I Gusti Ayu Dewi Astriani (1902621049)
Ni Putu Ayu Padmanila Prasetya (1902621052)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang
merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua status
kaya atau miskin tanpa terkecuali. Padahal sebagian besar masyarakat sudah
mengetahui bahaya dari merokok namun pada kenyataannya merokok telah
menjadi kebudayaan (Tarwoto, dkk, 2010).

Menurut World Health Organization (WHO),tembakau membunuh lebih


dari 5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang
sampai tahun 2020,dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara
berkembang yang didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama
di Asia. WHO memperkirakan 1,1 miliar perokok dunia berumur 15 tahun
ke atas yaitu sepertiga dari total penduduk dunia. Indonesia menduduki
peringkat ke-5 dalam konsumsi rokok di dunia setelah China, Amerika
Serikat, Jepang dan Rusia (Tarwoto, dkk, 2010).

Kemajuan teknologi memberikan inovasi baru (Mobile Health) sebagai


salah satu cara untuk mempromosiki intervensi berhenti merokok. Aplikasi
pesan instan seluler seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan WeChat
merupakan alternatif yang saat ini populer dan murah sebagai layanan pesan
singkat. Berdasarkan penelitian (Hoepner, 2017) menunjukkan bawah
layanan pesan isntan merupakan media yang layak dan dapat diterima
sebagai media pendukung unutuk smoking cessation. Saat ini pendekatan
baru untuk melibatkan perokok yang kurang termotivasi atau sulit dijangkau
semakin banyak dipelajari. Layanan pesan instan merupakan salah satu cara
modern untuk memberikan dukungan berhenti merokok melalui pengiriman
pesan singkat secara real-time dan interaktif.

Hasil SMD di Banjar Sindu Kelod, di dapatkan hasil bahwa sejumlah 55 %


KK di Banjar Sindu Kelod memiliki anggota keluarga yang merokok.
Berdasarkan hal tersebut kelompok tertarik untuk menganalisis jurnal yang
berjudul Chat-based instant messaging support integrated with brief
interventions for smoking cessation: a community-based, pragmatic,
cluster-randomised controlled trial.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum

Untuk menganalisis jurnal terkait efektifitas dukungan pesan instan


selular berbasis obrolan yang terintegrasi dengan intervensi singkat
sebagai intervensi berhenti merokok

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran analisis jurnal “Chat-based instant


messaging support integrated with brief interventions for smoking
cessation: a community-based, pragmatic, cluster-randomised
controlled trial” berdasarkan SWOT

2. Untuk mengetahui jurnal lainnya yang dapat mendukung hasil dari jurnal
“Chat-based instant messaging support integrated with brief
interventions for smoking cessation: a community-based, pragmatic,
cluster-randomised controlled trial”

3. Untuk mengetahui implikasi keperawatan dari jurnal yang didapatkan


agar bisa diterapkan.
BAB II
RINGKASAN JURNAL

Judul : Chat-based instant messaging support integrated with brief


interventions for smoking cessation: a community-based, pragmatic,
cluster-randomised controlled trial
Jurnal : Lancet Digital Health 2019
Penulis : Man Ping Wang, Tzu Tsun Luk, Yongda Wu, William H Li, Derek Y
Cheung, Antonio C Kwong, Vienna Lai, Sophia S Chan, Tai Hing
Lam
Tahun : 2019
Latar belakang : Kemajuan teknologi seluler memberikan inovasi baru (Mobile
Health) sebagai intervensi berhenti merokok. Aplikasi pesan instan
seluler seperti WhatsApp, Facebook Messenger, dan WeChat)
merupakan alternatif yang saat ini populer dan murah sebagai
layanan pesan instan untuk olah pesan interaktif. Berdasarkan hasil
studi pendahuluan di populasi didapatkan bahwa orang dewasa yang
terpapar informasi kesehatan dari pesan instan seluler, lebih sedikit
merokok dan lebih aktif secara fisik dibandingkan dengan yang tidak
terpapar. Hal tersebut menunjukkan bahwa layanan pesan instan
selular merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
mempromosikan perilaku pencegahan. Layanan pesan instan seluler
menawarkan cara modern untuk memberikan dukungan berhenti
merokok melalui pengiriman pesan singkat real-time dan interaktif.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas dukungan layanan
pesan instan seluler berbasis obrolan yang terintegrasi dengan
intervensi singkat pada penghentian merokok.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
cluster-randomised controlled trial. Responden penelitian ini berusia
18 tahun keatas yang merokok paling sedikit satu batang per hari.
Metode sampling yang digunakan yaitu cluster random sampling
dimana responden diambil dari 68 komunitas di Hong Kong seperti
pusat perbelanjaan dan perumahan di 18 distrik. Responden
penelitian terdiri 1185 responden yang dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu kelompok intervensi terdiri dari 591 (34 cluster)
dimana responden menerima layanan pesan instan berbasis obrolan
selama tiga bulan, menawarkan rujukan ke layanan pengentian
merokok dan saran singkat sedangkan pada kelompok kontrol yaitu
594 (34 cluster) hanya menerima saran singkat saja.
Intervensi/Prosedur :
1. Responden pada grup intervensi dan grup kontrol diberikan
advice smoking cessation secara face to face.
2. Konselor menanyakan terkait kebiasaan merokok dari
responden (The ask step)
3. Responden kemudian dinjurkan untuk melakukan tes exhaled
carbon monoxide concentrations.
4. Hasil tes konsentrasi karbon monoksida kemudian di
perlihatkan kepada responden untuk memperingatkan tentang
dampak yang dapat terjadi (The warn step)
5. Responden kemudian diberikan anjuran untuk berhenti atau
mengurangi merokok sesegera mungkin.
6. Semua responden yang memenuhi kriteria inklusi dan
bersedia untuk berpartisipasi menandatangani informed
consent, mengisi kuesioner dan mendapatkan self-booklet.
7. Kontak lengkap responden juga didapatkan pada saat
pengisian kuesioner
8. Responden dalam kelompok intervensi juga diberikan
informasi tentang layanan berhenti merokok yang tersedia di
Hong Kong dengan kartu informasi dan menawarkan rujukan
untuk ke layanan berhenti merokok (The Refer Step)
9. Responden pada grup intervensi juga mendapatkan layanan
pesan singkat berbasis obrolan (WhatsApp) selama 3 bulan.
Secara singkat, seorang konselor berhenti merokok
berinteraksi dengan seorang peserta secara real time dan
personal. The acceptance and commiten therapy (ACT)
adalah model konseling yang berfokus pada peningkatan
kapasitas psikologis untuk menerima pengalaman yang tidak
menyenangkan sambil berkomitmen untuk perubahan
perilaku. Konselor membantu peserta untuk mengidentifikasi
nilai-nilai (misalnya, kesehatan keluarga) yang dapat
memperkuat komitmen mereka untuk berhenti atau
mengurangi merokok dan membantu mereka mengatasi
dorongan untuk merokok. Selain itu konselor juga teknik atau
tips-tips yang dapat diterapkan untuk mengurangi perilaku
merokok (The do it again step)
10. Sedangkan peserta dalam grup kontrol hanya mendapatkan
anjurna untuk berhenti merokok (The warn step)

Kesimpulan Dukungan pesan instan berbasis obrolan terintegrasi efektof


meningkatkan smoking abtinance dan dapat melengkapi layanan
penghentian merokok yang ada.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis SWOT


a. Strength
1. Layanan pesan seluler merupakan cara yang dapat digunakan untuk
mempromosikan perilaku berhenti merokok.
2. Layanan pesan seluler menawarkan cara modern untuk memberikan
dukungan berhenti merokok melalui pengiriman pesan singkat real time
dan interaktif.
3. Menggunakan pendekatan konseling untuk dapat memfasilitasi peserta
apabila terdapat pertanyaan ataupun memberikan saran singkat kepada
peserta.
4. Model konseling melalui pesan seluler atau chatting berfokus pada
peningkatan psikologis untuk menerima pengalaman yang tidak
menyenangkan dari peserta dan membantu untuk mengatasi perubahan
perilaku untuk berhenti merokok.
5. Dapat memperkuat komitmen peserta untuk berhenti atau mengurangi
merokok dan efektif meningkatkan smoking abtinance.
6. Layanan pesan seluler melalui chatting mudah diaplikasikan dan
inovatif untuk menyampaikan informasi kesehatan khususnya mengenai
dukungan berhenti merokok.
7. Dapat mengevaluasi perkembangan berhenti merokok secara mudah dan
efisien.
b. Weakness
1. Layanan pesan seluler diberikan secara personal sehingga tidak dapat
melibatkan keluarga untuk dapat mengoptimalkan dukungan berhenti
merokok
2. Dengan layanan pesan selular memungkinkan pasien tidak memberikan
balasan saat diberikan informasi terkait smoking cesssation
c. Opportunity
1. Kemajuan teknologi melalui mobile seluler (mHealth) dapat
memberikan dukungan atau meningkatakan strategi promosi kesehatan
khususnya mengenai berhenti merokok.
2. Konselor telah memiliki pengalaman dan telah tersetifikasi sehingga
dapat membantu peserta mengatasi permasalahan dan memberikan
dukungan psikologis bagi peserta untuk berhenti merokok.
3. Perilaku merokok merupakan salah satu bagian dari 12 indikator
keluarga sehat yaitu “Perilaku sehat”
4. Adanya program pemerintah yaitu KBM (Klinik Berhenti Merokok)
dan layanan quit line
d. Treat
1. Pengaruh lingkungan sosial dapat mempengaruhi komitmen peserta
untuk berhenti merokok.
2. Kurangnya niat dan komitmen peserta untuk berhenti merokok.
3. Peserta yang tinggal di desa atau susah untuk mendapatkan akses
internet sulit untuk menerima informasi melalui chatting atau layanan
pesan seluler.

Berdasarkan hasil analisis SWOT dapat disimpulkan layanan pesan


singkat merupakan cara yang efektif digunakan untuk mempromosikan perilaku
berhenti merokok. Layanan pesan singkat dengan menggunakan pendekatan
konseling sangat proaktif untuk dapat meningkatkan komitmen secara bertahap
untuk berhenti merokok. Meskipun terdapat beberapa kekurangan, namun
dengan terus meningkatkan dan mengembangkan kelebihan layanan pesan
singkat diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pengguna dalam membantu
mengurangi atau berhenti merokok.

3.2 Pembahasan
Kemajuan teknologi seluler memberikan inovasi baru (mobile health)
sebagai intervensi dalam memberikan informasi kesehatan. Layanan pesan
singkat merupakan upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan jarak jauh antara perawat dan pasien (Sudaryanto &
Purwanti, 2012). Menurut US Office of Disease Prevention and Health
Promotion (2010) dalam Sudaryanto dan Purwanti tahun 2012, salah satu tujuan
pemberian layanan pesan singkat adalah untuk meningkatkan akses yang lebih
komprehensif, mengefisienkan waktu, dan meningkatkan kualitas layanan
kesehatan dalam pemberian informasi kesehatan. Aplikasi layanan pesan
singkat melalui chatting saat ini banyak dikembangkan secara luas untuk
memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat (Sudaryanto & Purwanti,
2012).
Pemanfaatan media layanan pesan singkat atau chatting dapat digunakan
sebagai media memberikan informasi kesehatan salah satunya yaitu pada pasien
yang ingin berhenti merokok. Dalam jurnal utama yang berjudul “chat-based
instant messaging support integrated with brief interventions for smoking
cessation: a community-based, pragmatic, cluster-randomised controlled trial”
disebutkan bahwa penggunaan layanan pesan singkat efektif dalam pemberian
edukasi dan dukungan peserta dalam tahap berhenti merokok. Panggunaan
layanan pesan singkat dalam jurnal ini menggunakan pendekatan konseling
sebagai metode untuk memberikan informasi dan memberikan saran atau
masukan kepada peserta. Penggunaan layanan pesan singkat diberikan dalam
waktu tiga bulan dan berfokus pada peningkatan psikologis untuk secara
bertahap dapat berhenti merokok. Penggunaan media ini sangat sistematis,
mudah, dan inovatif sehingga mudah untuk diterapkan. Keunggulan lainnya
yaitu informasi yang disampaikan cepat, tepat waktu, dan pengguna dapat
membaca informasi kapan saja dan dimana saja.
Berdasarkan jurnal pendukung yang berjudul “the development and
evaluation of online smoking cessation services: a narrative literature review”
dikatakan bahwa memberikan informasi atau pesan singkat melalui media
online dalam menghentikan kebiasaan merokok sangat efektif karena dalam
pemberian edukasinya bisa lebih inovatif, bisa diakses dimana saja serta
pemantauan dan evaluasinya lebih gampang. Selain itu intervensi ini memiliki
biaya yang realtif lebih murah dan efektif. Hal ini juga didukung oleh jurnal
yang berjudul “exploring community smokers’ perspectives for developing a
chat-based smoking cessation intervention delivered through mobile instant
messaging: qualitative study” dalam jurnal ini dikatakan bahwa intervensi
penghentian merokok melalui pesan singkat online memiliki dukungan lebih
terhadap personal dan adaptif klien untuk bisa berhenti merokok, serta klien
juga bisa memberikan pesan tentang tampilan maupun penyajian agar kualitas
pelayanan bisa lebih baik dan dikembangkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pemberian pesan singkat melalui aplikasi online, efektif untuk diterapkan dalam
menghentikan klien untuk merokok.

3.3 Implikasi Jurnal


Hasil analisis menunjukkan bahwa layanan pesan singkat merupakan cara yang
efektif digunakan untuk mempromosikan perilaku berhenti merokok.
Pemberian layanan pesan singkat dengan pemanfaatan media elektronik seperti
smartphone sangat berpeluang efektif dalam mempromosikan perilaku
merokok khususnya masyarakat di Indonesia. Hal ini ditunjukkan pengguna
smartphone di Indonesia tahun 2019 mencapai 355,5 juta dan juga pengguna
internet di Indonesia dengan perangkat mobile mencapai 142,8 juta pengguna
(Datareportal, 2019), sehingga intervensi ini dapat diaplikasikan di tatanan
komunitas. Penerapan dari layanan pesan singkat dalam mempromosikan
perilaku berhenti merokok juga dapat meningkatkan perilaku hidup sehat di
masyarakat sehingga dapat mengurangi terjadinya risiko gangguan pernapasan
di masyarakat.
Dalam hal ini perawat dapat berkolaborasi dengan dinas kesehatan terkait dalam
pengaplikasian pesan singkat online sebagai upaya promosi kesehatan baik itu
konseling, pemantauan kondisi pasien, maupun pemberian edukasi yang
diperlukan oleh pasien yang berusaha untuk berhenti merokok. Inovasi ini
tentunya sangat dapat diterapkan di tatanan komunitas sehingga memudahkan
klien untuk melakukan konseling jika tidak dapat datang langsung ke klinik
berhenti merokok di puskesmas.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Kemajuan teknologi seluler memberikan inovasi baru (mobile health)
sebagai intervensi dalam memberikan informasi kesehatan. Layanan pesan
singkat merupakan upaya penggunaan teknologi informasi dalam
memberikan pelayanan keperawatan jarak jauh antara perawat dan pasien
(Sudaryanto & Purwanti, 2012). Berdasarkan hasil analisis SWOT dapat
disimpulkan layanan pesan singkat merupakan cara yang efektif digunakan
untuk mempromosikan perilaku berhenti merokok.
4.2 Saran
a. Bagi Perawat
Perawat dapat berkolaborasi dengan dinas kesehatan terkait dalam
pengaplikasian pesan singkat online sebagai upaya promosi kesehatan
baik itu konseling maupun pemberian edukasi yang diperlukan oleh
masyarakat yang berusaha untuk berhenti merokok dalam setting
komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Ed. 4. Jakarta: EGC.
Sudaryanto dan Purwanti. (2012). Telehealth dalam pelayanan Keperawatan.
Seminar Nasional Informatika, ISSN: 1979-2328, pp: 7-10. Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Datareportal. (2019). Digital 2019: Indonesia. Retrieved from:
https://datareportal.com/. (Diakses pada 30 Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai