NIHON BUNGAKU KENKYUU

ANALISIS LAGU “HANA WA SAKU” DALAM

KAJIAN ECOCRITISM

Oleh :
1. Yunefi Setyo Putri (17020104013)
2. Tiara Dini Prayitna (17020104015)
3. Adhi Triyoska Prima (17020104029)
4. Syaiful Anam (17020104063)
5. Abidzar Algaffari (17020104071)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020
 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak dapat dijauhkan dari alam

dan manusia selalu bergantung dari alam. Jika manusia
dapat menjaga alam dengan baik, maka alam akan
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Sedangkan jika manusia merusak alam, maka bencana
akan terjadi. Bencana alam pasti tidak jauh dari
kehidupan manusia, dan terjadi secara tiba-tiba. Sebagai
contohnya, pada tahun 2011 terjadi gempa dan tsunami
yang melanda Jepang hingga memakan banyak korban
jiwa dan harta benda. Setelah terjadi bencana tersebut,
maka lagu “Hana wa Saku” diciptakan.

“Hana wa Saku” adalah salah satu single yang ditulis

untuk menggalang dana untuk korban gempa dan
tsunami yang telah terjadi pada tahun 2011. Lagu ini
diciptakan oleh musisi asal Jepang bernama Yoko Kanno
yang lahir di kota Sendai, Prefektur Miyagi. sedangkan
lirik lagu tersebut di tulis oleh Shunji Iwai. Setelah di
rilisnya lagu tersebut, sebanyak 33 artis yang
kelahirannya dari daerah Miyagi, Iwate, dan Fukushima
yang darah paling parah terdampak bencana gempa dan
tsunami tahun 2011. Hasil penjualan single tersebut telah
disumbangkan untuk rehabilitasi para korban yang
terdampak bencana.

Berbicara tentang alam, analisis karya sastra

memiliki kajian kritik sastra yang berkaitan dengan alam.
salah satu contohnya adalah “Ecocritism”. “Ecocritism”
dibagi menjadi dua kata yaitu, ecology dan critism.
Menurut Setya Yuwana (2016:1-2) Ekologi memiliki arti
sebagai kajian ilmiah tentang pola hubungan–hubungan
tumbuh-tumbuhan, hewan-hewan, dan manusia terhadap
satu sama lain dan terhadap lingkungannya. Sedangkan
kritik adalah sebagai bentuk ‘menghakimi’ dan ‘ekspresi
penilaian’ tentang kualitas baik atau buruk. Dengan
demikian, ekokiritik adalah sebagai kritik berwawasan
lingkungan.
1. 2 Rumusan Masalah

a. Apa saja makna yang terkandung dalam lirik

lagu “Hana wa Saku” yang berkaitan dengan
alam?
b. Apakah pesan yang terdapat pada lagu “Hana wa
Saku”?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui makna yang terkandung

dalam lirik lagu “Hana wa Saku” yang berkaitan
dengan alam.
b. Untuk mengetahui pesan yang terdapat pada lagu
“Hana wa Saku”.
 ISI DAN PEMBAHASAN

Dalam lirik lagu “Hana wa Saku” memiliki

makna yang mendalam. Jika dikaitkan dengan
Ecocritism, maka kajian yang akan kami bahas mengenai
hubungan sastra dengan lingkungan fisik. Maka dari itu
kami menganalisis lirik lagu yang berhubungan dengan
alam. Berikut ini adalah analisis dari lirik lagu “Hana wa
Saku”.

a. Makna yang terkandung dalam lirik lagu “Hana wa

Saku” yang berkaitan dengan alam

1. 真っ白な 雪道に 春風香る

わたしは なつかしい

あの街を 思い出す

masshiro na yukimichi ni harukaze kaoru

watashi wa natsukashii
ano machi wo omoidasu

Di jalan bersalju yang sangat putih, kumencium

aroma angin musim semi
 ku jadi teringat dengan kota itu

Pada lirik lagu di atas, makna yang terkandung

adalah, alam mengingatkan kembali mengenai
kenangan tentang kota yang ditinggali oleh
seseorang sebelumnya, yang kini telah hancur
karena bencana.

2. 花は 花は咲く

いつか生まれる君に

花は 花は咲く

わたしは何を残しただろう

hana wa hana wa hana wa saku

itsuka umareru kimi ni
hana wa hana wa hana wa saku
watashi wa nani wo nokoshita darou

Bunga, bunga, bunga akan bermekaran

Untuk dirimu yang akan terlahir
 Bunga, bunga, bunga akan bermekaran
Mungkin ada sesuatu yang kutinggalkan

Pada lirik lagu tersebut memiliki makna bahwa,

pada musim semi disaat bunga bermekaran,
mereka berharap setelah bencana ada perubahan
kehidupan yang lebih baik.

3. 夜空の 向こうの

朝の気配に

わたしは なつかしい

あの日々を 思い出す

yozora no mukou no
asa no kehai ni
watashi wa natsukashii
ano hibi wo omoidasu
 diseberang langit malam itu, pertanda pagi akan
tiba, ku teringat pada hari-hari itu.

Pada lirik lagu tersebut memiliki makna bahwa,

dengan melihat langit pada malam hari, teringat
kembali kehidupan sebelum bencana tersebut
terjadi.

4. 花は 花は咲く

いつか生まれる君に

花は 花は咲く

いつか恋する君のために

hana wa hana wa hana wa saku

itsuka umareru kimi ni
hana wa hana wa hana wa saku
itsuka koisuru kimi no tame ni

Bunga, bunga, bunga akan bermekaran

Untuk dirimu yang akan terlahir
 Bunga, bunga, bunga akan bermekaran
Untuk dirimu yang akan kucintai suatu hari

Pada lirik lagu tersebut memiliki makna bahwa,

setelah bencana ada perubahan kehidupan yang
lebih baik dan menjalani kehidupannya seperti
biasa.

b. Pesan yang terdapat pada lagu “Hana wa Saku”

Setelah terjadinya bencana alam, kita

tidak boleh putus asa dalam menjalani kehidupan
berikutnya. didalam lirik lagu tersebut terdapat
banyak sekali diksi bunga, yang diharapkan
adalah agar kehidupan manusia yang berikutnya
seperti bunga yang bermekaran. bunga dalam hal
ini dijadikan sebagai simbol harapan dan juga
masa depan yang cerah.

Dalam penulisan makalah ini, kami

menggunakan pendekatan penelitian Ecocritism dengan
pendekatan transdisipliner. Pendekatan transdisipliner
adalah pendekatan untuk memecahkan suatu masalah
diluar keahlian dari hasil pendidikan formal. Salah satu
ilmu yang digunakan dalam pembahasan pendekatan
transdisipliner adalah Ilmu-Ilmu Kealaman (IIK).
Pendekatan ini berkaitan dengan lirik lagu yang
dianalisis dalam makalah ini, karena didalam lirik lagu
“Hana wa Saku” terdapat banyak diksi bunga, dan bunga
adalah suatu komponen dari alam.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari alam,

komponen dalam alam salah satunya adalah
bunga. Bunga yang bermula kuncup kemudian
bermekaran pasti terdapat proses didalamnya,
begitu juga dengan kehidupan manusia, setelah
melalui berbagai cobaan dan proses kehidupan
yang panjang pasti akan mendapatkan
kebahagiaan.

2. Saran
 Dalam penulisan makalah ini, kurangnya
referensi buku maka perlu menambah referensi
dalam penulisan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sudikan. Ekologi Sastra. Lamongan. 2016. CV

Pustaka Ilalang Group